Anda di halaman 1dari 26

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SUPERVISI PEMBANGUNAN INTAKE DAN PIPA TRANSMISI POPAYATO KAB. POHUWATO


(LANJUTAN)

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG Air merupakan salah satu kebutuhan utama guna kelangsungan hidup
manusia. Oleh karena itu ketersediaan akan sarana dan prasarana atas
air bersih bagi masyarakat merupakan hal mutlak untuk dipenuhi.
Dalam tataran pelaksanaan, optimalisasi sarana dan prasaran keairan,
seperti bendung, embung, situ dsb, memberikan dukungan besar
terhadap pengembangan dan ketahanan pangan nasional, disisi lain
pemanfaatan bangunan bendung dan embung secara simultan dapat
mendukung peningkatan ketahanan pangan dan ketersediaan air
minum yang memadai terutama dikawasan yang menjadi sentra-sentra
perekonomian dan kawasan pedesaan atau ”remote area”.

Hal ini sejalan dengan komitmen dan upaya pemerintah dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber
daya air terpadu yang efektif dan efesien. Demikian pula, peningkatan
ketahanan pangan, energi dan optimalisasi pemanfaatan sumber-
sumber air guna ketersediaan air minum yang memadai yang
dikembangkan melalui infrastruktur tenaga air disungai merupakan
potensi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produktifitas
masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Guna mendukung upaya pemerintah melalui pengelolaan sumber daya
air yang terpadu, efektif dan efesien tersebut, Satuan Kerja
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Sulawesi II pada Tahun Anggaran
2020akan melaksanakan Pembangunan Intake Dan Pipa Transmisi
Popayato(Lanjutan) di Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato,
Propinsi Gorontalo. Pekerjaan ini adalah sebagai lanjutan Pekerjaan
Pembangunan Bendung/Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku
Popayato Tahun 2019. Demikian halnya tahun 2020 akan dilaksanakan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku
Popayato (Lanjutan).

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 1


2. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD :
Maksud dari pekerjaan supervisiini adalah agar hasil pembangunannya
sesuai dengan rencana yaitu Tepat Mutu / Berkualitas, Tepat Waktu
dan Tepat Biaya.

TUJUAN :
Menjamin konstruksi yang dilaksanakan tercapai sesuai dengan
kualitas, waktu pelaksanaan dan biaya yang telah ditetapkan dan
menjamin seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai desain, spesifikasi
teknis dan dokumen kontrak konstruksi. Agar hasil pekerjaan tepat
sasaran.

3. SASARAN Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :


Tersedia dan terlaksana layanan jasa konsultansi supervisi
(Pengawasan) konstruksi pada paket Pekerjaan Supervisi
Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku Popayato Kab.
Pohuwato (Lanjutan)

4. LOKASI PEKERJAAN Lokasi Pekerjaan Supervisi Pembangunan Intake dan Pipa


Transmisi Air Baku Popayato Kab. Pohuwato (Lanjutan) ini berada
di Kab.Pohuwato Provinsi Gorontalo.

Lokasi Bendung Intake


Popayato

Gambar 1

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 2


5. SUMBER PENDANAAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan ini adalah
APBN Tahun Anggaran 2020.
b. Total Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan sebesar Rp. 673.554.000,00 (Enam Ratus
Tujuh Puluh Tiga Juta Lima Ratus Lima Puluh Empat Ribu
Rupiah)termasuk PPN.

6. NAMA DAN KegiatanAir Tanah dan Air Baku I


ORGANISASI PEJABAT Satuan Kerja /SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
PEMBUAT KOMITMEN Sulawesi II
Alamat: JL. KH. Notu Badu No. 71- Limboto

7. DATA DASAR 1. Surat Bupati Pohuwato Nomor 007/PEM/248.a/11/2018 tanggal 28


Februari 2018 perihal permohonan penanganan pekerjaan
pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku popayato;
2. Surat Bupati Pohuwato Nomor 800/PEM/2021/XII/2018 tanggal 13
Desember 2018 perihal izin jalur pipa transmisi;
3. Data Kekeringan Kabupaten Pohuwato tahun 2019.

8. STANDAR 1. SK SNI T-15-1991-03 tentang tata cara perhitungan struktur beton untuk
TEKNIS bangunan gedung;
2. SNI 06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum;
3. SNI 0039-2013 tentang pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan
seng;
4. SNI 4829-2-2015 tentang sistem perpipaan plastik;
5. SNI 2052-2017 tentang baja tulangan beton.

9. STUDI-STUDI 1. Pekerjaan SID Pembangunan Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku
TERDAHULU Popayato, Tahun 2016;
2. UKL dan UPL Pembangunan Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku
Popayato Tahun 2017;
3. Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendung/Intake dan Jaringan
Transmisi Air Baku Popayato, Tahun 2019;

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 3


4. Pekerjaan Pembangunan Bendung/Intake dan Jaringan Transmisi Air
Baku Popayato, Tahun 2019;
5. Izin Lingkungan Rencana Kegiatan Pembangunan Bendung/Intake dan
Jaringan Transmisi Air Baku Di Desa Marisa Kecamatan Popayato
Kabupaten Pohuwato Tahun 2019;
6. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Pekerjaan Pembangunan
Bendung/Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku Popayato, Tahun
2019
7. Persetujuan prinsip izin pembangunan/penempatan bangunan dan
jaringan utilitas Nomor : PS.02.01-B615/1218 tanggal 05 Desember
2019
8. Data-data lain yang dapat dijadikan acuan.

10. REFERENSI 1. Undang – undang No 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air.
HUKUM 2. Undang - Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
3. Undang - Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
4. Undang – Undang No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
5. Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
6. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri PUPR No. 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan
Sumber Daya Air;
8. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan
Rencana Teknis Tata Pengaturan air dan Tata Pengairan;
9. Peraturan Menteri PUPR Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 05/PRT/M/2014 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
10. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 78/PMK.02/2019 Tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020.
11. Peraturan Menteri PUPR Nomor 7/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
12. Keputusan Menteri PUPR RI No 897/PRT/M/2017 Tentang Besaran

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 4


Remunirasi Miniman Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan
Ahli Utama Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi
13. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tata Cara
Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
14. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Standar
Susunan Tanaga Ahli untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui
Penyedia Jasa;
15. Pedoman Standar Minimal Tahun 2020 Ikatan Nasional Konsultan
Indonesia (Inkindo).

11. LINGKUP A. Lingkup Pekerjaan

PEKERJAAN DAN Bagian Pelaksanaan Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I, SNVT PJPA

RINCIAN Sulawesi II, Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Direktorat Jenderal Sumber

KEGIATAN Daya Air Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggunakan
layanan Jasa Konsultasi dengan Klasifikasi Pengawasan Rekayasa.
Penugasan Konsultan Pengawas pada Garis Besarnya terdiri dalam 3
Tugas Utama yaitu terdiri dari :
a. Pengumpulan dan Pengadaan Data Dasar
Sasaran utama tugas konsultan adalah mengawasi secara teknis
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Popayato
Kab. Pohuwato (Lanjutan) yang dilaksanakan oleh, SNVT PJPA Sulawesi II,
sehingga menghasilkan proses pembangunan yang efektif, efisien dan
ekonomis.

Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan kondisi lapangan,


maka konsultan supervisi harus mampu menyajikan kajian teknis terhadap
data dan analisa yang telah dilakukan sesuai pekerjaan terkait. Secara
umum lingkup tugas konsultan terdiri dari supervisi konstruksi proyek dan
modifikasi desain (apabila dibutuhkan).

Beberapa tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh konsultan supervisi


konstruksi antara lain :
1. Meninjau ulang dan mengkaji laporan, dokumen dan gambar desain
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 5
yang telah ada serta memastikan ketelitian isi dokumen desain,
perhitungan dan gambar yang ada dan mengusulkan
perubahan/modifikasi desain atau atau penyusunan desain
tambahan jika diperlukan disertai penyiapan gambar desainnya.
2. Memeriksa patok-patok ukur dan patok bench marks yang disiapkan
oleh kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
3. Memeriksa gambar kerja, shop drawings, usulan modifikasi desain
dan perhitungannya yang diserahkan oleh kontraktor.
4. Menghadiri Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Pre
Construction Meeting), membantu PPK memeriksa dan
mengkonfirmasi metode pelaksanaan pekerjaan, kemampuan
pekerjaan, personil kontraktor, status peralatan dan bahan, jadwal
pekerjaan, Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konstruksi dan Rencana
Kesehatan dan Keselamatan Kerja,serta syarat-syarat pelaksanan
pekerjaan yang diatur dalam Kontrak Konstruksi.
5. Menerapkan Standar Sistem Kendali Mutu untuk pekerjaan
konstruksi dan melatih staf PPK dan staf kontraktor dalam
pelaksanaan pengendalian mutu.
6. Menghadiri rapat rutin, memeriksa dan mengkonfirmasi metode
pekerjaan, kemampuan pekerjaan, hasil pekerjaan, status peralatan
dan bahan, jadwal pekerjaan serta masalah yang harus
diselesaikan.
7. Memeriksa rencana mobilisasi personil dan peralatan yang
diusulkan oleh kontraktor serta pelaksanaan mobilisasi.
8. Melakukan pemeriksaan lapangan bersama (MC.0%) termasuk
memeriksa dan menyetujui tata letak(setting out)trase jaringan dan
elevasi untuk pengukuran yang disiapkan oleh Kontraktor ;
9. Memeriksa lokasi quarry, borrow-pit, dan stock pile dan mengawasi
proses uji laboratorium mix design beton.
10. Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan K3 oleh
kontraktor untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja,
personil PPK, masyarakat umum dan pekerjaan ;
11. Memeriksa metode konstruksi, peralatan yang digunakan,

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 6


kemampuan kerja, dan kualitas pekerjaan lapangan dibandingkan
dengan spesifiksi teknik selama periode konstruksi bersama Direksi
Pekerjaan;
12. Membantu PPK menganalisa klaim kontraktor untuk diusulkan
persetujuannya kepada PPK.
13. Memeriksa usulan kontraktor atas perubahan jadwal ataupun
perubahan waktu, serta usulan pekerjaan tambah kurang dan
perubahan lingkup pekerjaan (scope of works) untuk mendapat
persetujuan PPK.
14. Memantau kepatuhan Kontraktor terhadap syarat-syarat yang sudah
ditetapkan terkait dengan aspek sosial dan lingkungan.
15. Membantu Direksi Pekerjaan untuk menulis/mencatat dalam Buku
Harian Direksi yang akan mencatat semua kejadian yang berkaitan
administrasi kontrak, permintaan (persetujuan) oleh dan/atau
perintah kepada kontraktor, catatan tentang peristiwa/kejadian yang
terjadi dan berbagai informasi lainya yang mungkin dikemudian hari
menjadi “bantuan” untuk menjawab “keraguan” berkaitan
pelaksanaan pekerjaan.
16. Memantau dan mengukur secara regular hasil kerja kontraktor dari
segi mutu dan kemajuan (progress) fisik dan keuangan terhadap
“tahapan penyelesaian pekerjaan atau bagian pekerjaan”, sehingga
menjamin penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
17. Berdasarkan permintaan pemeriksaan oleh kontraktor, membantu
PPK atau Direksi Pekerjaan melakukan pemeriksaan pekerjaan.
18. Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan pelaksanaan
konstruksi dan merekomendasikan langkah-langkah percepatan
pelaksanaan bila terjadi keterlambatan.
19. Menyiapkan rekomendasi rinci kepada PPK untuk perintah
perubahan pekerjaan dan addendum Kontrak, jika diperlukan, untuk
menjamin bahwa hasil dengan kualitas teknis terbaik dapat dicapai
dengan biaya yang tersedia.
20. Membantu PPK memeriksa pengukuran volume dan kendali mutu
yang dilaksanakan kontraktor dan memastikan kebenaran semua

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 7


pengukuran dan perhitungan volume yang diperlukan untuk
pembayaran dan menjamin bahwa pengukuran dan perhitungan
tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Dokumen
Kontrak Konstruksi untuk kemudian bersama dengan wakil yang
ditunjuk PPK (Direksi Pekerjaan) menandatangani “Berita Acara
Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan untuk Pembayaran”.
21. Memberi saran kepada Kontraktor untuk melaksanakan semua
pekerjaan atau mengambil semua tindakan yang perlu yang menurut
pandangannya diperlukan untuk menghindari atau mengurangi
resiko kondisi darurat yang mempengaruhi keselamatan jiwa atau
pekerjaan atau harta benda disekitarnya.
22. Menyaksikan mix design beton Kontraktor dan menjamin bahwa
kandungan semen campuran beton optimum untuk berbagai mutu
beton sebagaimana diatur dalam spesifikasi teknis atau standar SNI
yang relevan.
23. Mereview pengaturan perawatan beton untuk menjamin perawatan
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
24. Membantu PPK dan Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyetujui
daftar penulangan yang disampaikan oleh Kontraktor dan sesuai
desaindan gambar kerja yang sudah disetujuioleh PPK. Pengecoran
hanya dapat dizinkan jika daftar penulangan dan pemasangan
tulangan pada bangunan telah disetujui.
25. Jika ada bagian pekerjaan yang tidak memenuhi standar atau tidak
dapat diterima, Konsultan harus menyampaikan kepada PPK dan
Kontraktor secara tertulis pada kesempatan pertama untuk setiap
pembetulan/perbaikan yang diperlukan.
26. Melakukan pemeriksaan akhir (MC.100%) dan mengawasi
pelaksanaan percobaan pengaliran pada semua pekerjaan yang
diselesaikan oleh kontraktor bersama Direksi Pekerjaan/Tim PHO-
FHO dan merekomendasikan untuk penerbitan sertifikat pekerjaan
selesai.
27. Memeriksa gambar purna bangun (as-built drawings) yang disiapkan
oleh kontraktor.

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 8


28. Memeriksa dan mengevaluasi pedoman OP yang disusun oleh
kontraktor, dan mengawasi pelatihan petugas pemerintah
propinsi/kabupaten yang diselenggarakan oleh kontraktor
berkoordinasi dengan PPK(bila diperlukan).
29. Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan
laporan pekerjaan selesai.
30. Menyiapkan Laporan Pekerjan Konstruksi Selesai

B. Modifikasi Desain (Apabila ada)


Modifikasi desain dalam suatu kegiatan konstruksi sangat mungkin
dilakukan. Penerapan semua gambar desain dengan kondisi di lapangan
sebenarnya pasti terjadi selisih. Sehingga Konsultan supervisi dalam
pelaksanaannya, harus melihat situasi dan kondisi lapangan. Apabila
terdapat perbedaan kondisi lapangan dan gambar desain serta gambar
desain yang tidak lengkap, makadi diperlukan perbaikan desain dan
penggambaran secara detail konstruksi berdasarkan kondisi terakhir
pasca pengukuran lapangan di lengkapi dengan laporan Justifikasi
Teknik .Dalam kondisi ini konsultan harus mampu memberikan
penyelesaian logis terhadap kendala yang ada dengan sebelumnya telah
melakukan koordinasi pada pihak pemberi kerja.
Semua perubahan desain yang ada dalam tahapan modifikasi desain
harus memperoleh persetujuan dari direksi pekerjaan yang kemudian
dituangkan dalam berita acara perubahan desain. Tanggung jawab
terhadap semua perubahan desain yang terjadi merupakan tanggung
jawab bersama direksi pekerjaan dan konsultan pengawas supervisi.

C. Supervisi Konstruksi
Lingkup pekerjaan konsultan supervisi secara garis besar meliputi beberapa
jenis kegiatan dibawah ini :
a.) Melaksanakan manajemen proyek (manajemen konstruksi) yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek. Tahapan manajemen
proyek ini meliputi beberapa item pekerjaan seperti :
• Kontrol terhadap schedule pelaksanaan;
• Kontrol terhadap mutu bahan dan mutu pekerjaan;

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 9


• Kontrol terhadap jumlah volume bahan yang diajukan;
• Kontrol terhadap penyerapan uang yang dilakukan.
b.) Melaksanakan kajian ulang analisa desain (revisi dan modifikasi). Analisa
yang dilakukan oleh konsultan supervisi dalam tahap ini antara lain:
• Memberikan rekomendasi terhadap semua analisa perhitungan yang
dilakukan;
• Memberikan rekomendasi dan pengawasan terhadap detail gambar
konstruksi;
• Pengawasan berdasarkan SpesifikasiTeknik terhadap bahan
Pabrikasi;
• Pengawasan instalasi pemasangan piranti teknis yang digunakan;
• Pengawasan penyusunan laporan baik pekerjaan sipil maupun
peralatan yang dibuat kontraktor.
c.) Melaksanakan pengkajian ulang, persetujuan atas usulan prosedur
inspeksi dan pengujian serta pelaksanaan selama pabrikasi, pengiriman
barang dan instalasi material serta peralatan test agar sesuai
persyaratan kontrak fisik yang diawasi.
d.) Melakukan pengawasan/supervisi terhadap seluruh kegiatan kontraktor
di lapangan agar spesifikasi teknis yang ada dapat diikuti dan
dilaksanakan dengan baik.
e.) Melakukan supervisi pelaksanaan konstruksi meliputi kajian ulang,
koordinasi pelaksanaan evaluasi dan penilaian kemajuan pekerjaan
untuk progress payment.
f.) Melakukan koordinasi terhadap semua instansi yang terkait agar
pekerjaan bisa berjalan dengan lancar dan baik.

Konsultan akan melaksanakan tugas supervisi pada pelaksanaan


konstruksi secara keseluruhan dan memberi technicaladvice maupun
non-technical advice dalam pelaksanaannya meliputi;

a.) Tahap Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre–construction Stage)


• Mobilisasi tim konsultan dan evaluasi schedule pelaksanaan terkait
dengan pelaksanaan fisik di lapangan;
• Mempelajari dokumen kontrak;
• Mempelajari secara seksama mengenai spesifikasi umum dan

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 10


spesifikasi teknis dan melakukan klarifikasi secepatnya pada
direksi/pengawas pekerjaan apabila terjadi ketidaksesuaian antara
spesifikasi dan standar baku yang ditetapkan pada pedoman yang
ada dan gambar desain;
• Mengevaluasi organisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
• Koordinasi dengan pihak direksi pekerjaan dan instansi terkait.
b.) Tahap Awal Pelaksanaan Proyek (At Project Starting)
• Melaksanakan Pre-Construction Meeting yang di dalamnya terdapat
pembahasan mengenai metode kerja yang akan digunakan
kontraktor. Semua ketidaksepakatan terhadap penggunaan metode
kerja yang digunakan diputuskan dalam rapat koordinasi awal ini.
Hasil dari kegiatan ini dituangkan dalam berita acara sehingga secara
administrasi dan hukum memiliki kekuatan yang cukup;
• Rapat dengan pihak kontraktor terkait dengan organisasi proyek,
dokumen kontrak, program kerja, sub-kontraktor (apabila ada),
material konstruksi dan pengaturan lain yang diperlukan;
• Pengecekan bersama (joint inspection) antara konsultan supervisi,
direksi pekerjaan dan kontraktor terkait dengan item-item pekerjaan
yang ada dalam kontrak (mutual check awal);
• Pengaturan khusus mengenai alur koordinasi lapangan dan
keselamatan dan pengamanan terhadap sistem kerja, jadwal rapat
dan metode koordinasi intern konsultan-kontraktor maupun tiga
kelompok (konsultan-kontraktor dan proyek). Semua hal mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang diasumsikan menimbulkan dampak
penting harus dikaji secara seksama agar tidak menimbulkan
permasalahan pada masa pelaksanaan;
• Sosialisasi tahap lanjutan mengenai rencana pembebasan lahan
(apabila ada) dan pelaksanaan metode kerja kontraktor terhadap
masyarakat dan semua elemennya sesuai keperluan.

c.) Tahap Pelaksanaan Proyek (Project Construction Stage)


• Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap
sebelumnya (di dalamnya terdapat beberapa revisi schedule);
• Pengendalian kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan utama;
• Apabila ada perubahan desain selama masa pelaksanaan harus

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 11


mengikuti peraturan yang berlaku;
• Kaji ulang desain rinci (review of detail design) dan persetujuan
gambar kerja (shop drawing) dari Kontraktor;
• Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini meliputi
semua volume pelaksaan pekerjaan yang telah dilakukan konsultan
yang terkait dengan klaim pembayaran yang dilakukan konsultan;
• Monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan. Disini konsultan
memonitor semua aktivitas yang dilaksanakan di lapangan meliputi
metode kerja, tahapan pelaksanaan, izin pelaksanaan (Request) dan
catatan yang dilaksanakan selama melakukan dua aktivitas di atas;
• Melaksanakan test awal dan test akhir pada masa pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan;
• Membuat dokumentasi (videodan foto) pelaksanaan semua aktivitas
pekerjaan secara lengkap dan disesuaikan menurut urutan waktu
pelaksanaannya (0%-50%/pelaksaan-100%).
d.) Tahap Proyek Selesai ( Completion of The Project )
• Penghitungan volume semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh
kontraktor yang digunakan melakukan klaim pembayaran terakhir;
• Tanggung jawab Konsultan Supervisi terhadap pekerjaan di mulai
dari awal pekerjaan sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaan
proyek (maintenance period);
• Pemeriksaan bersama (joint inspection) antara kontraktor, direksi dan
konsultan terhadap semua unsur pekerjaan;
• Serah terima pekerjaan selesai;
• Pengujian (Commissioning) pekerjaan selesai;
• Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan;
• Evaluasi total semua item pekerjaan yang telah dilaksanakan;
• Laporan penyelesaian akhir proyek (project completion report);
• Memberikan bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJPA) Sulawesi II dalam
mempersiapkan semua persyaratan teknis, administrasi dan hal-hal
lainnya.

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 12


D. Rincian Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan diperlukan metode pelaksanaan yang baik
dan terarah. Langkah-langkah yang diterapkan untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan Operasional
Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efesien
dan efektif dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa
langkah yang minimal perlu dilakukan meliputi :
• Organisasi dan Staffing, yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang
merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi dan
spesifikasi yang diperlukan;
• Modulus Kerja, yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani oleh
konsultan dan secara proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi
dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait untuk memberikan hasil
yang maksimal;
• Sistem Komunikasi, yaitu Team Leader bertanggung jawab penuh
terhadap aktivitas pengawasan dan hasil pekerjaan secara keseluruhan
serta dalam melaksanakan tugas tetap mengacu pada standar kerja jasa
konsultansi.

b. PendekatanTeknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang sekurang-kurangnya
harus dilakukan oleh konsultan supervisi, yaitu :
• Standar yang digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada standar di antaranya standar
ASTM, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan standar lainnya.
• Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.
• Pemeriksaan Desain Selama Masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan pemeriksaan desain
apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan setelah
melalui kajian dan analisa, memberikan persetujuan terhadap gambar
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 13
konstruksi yang diajukan kontraktor.
• Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan
pengiriman barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara
periodik, melakukan kajian dan persetujuan atas prosedur pengujian yang
dibuat kontraktor.
• Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut :
a. Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan;
b. Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
c. Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan dengan menerapkan
prinsip Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
sebagaimana yang tertuang dalam Permen PUPR No.
20/PRT/M/2018;
d. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
memperhatikan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umumdan Peraturan Menteri PUPR nomor 02/PRT/M/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
e. Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap
Gambar Kerja (Shop Drawing), sertifikasi dan As-Built Drawing;
f. Inspeksi dan pekerjaan commissioning;
g. Konsultan membuat rencana manajemen resiko pekerjaan sebagai
bahan pertimbangan untuk pengguna jasa dalam mengatasi semua
resiko yang berpotensi timbul selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung dan pasca-konstruksi.

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 14


12. KELUARAN Paket Pekerjaan Supervisi Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi
Popayato Kab. Pohuwato (Lanjutan) menghasilkan keluaran yang terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Program Mutu
c. Laporan Bulanan
d. Laporan Triwulan
e. Laporan Tahunan

13. PERALATAN Data yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan
MATERIAL, harus dipelihara oleh penyedia jasa :
PERSONIL DAN a). Laporan dan Data (bila ada)
FASILITAS DARI Penyedia jasa dapat meminjam buku-buku laporan studi terdahulu
PEJABAT yang berkaitan dengan pekerjaan ini pada perpustakaan BWS
PEMBUAT Sulawesi II maupun pada instansi terkait
KOMITMEN b). Staf pengawas pendamping :
Pengguna jasa akan menugaskan staf untuk pendamping yang
bertindak sebagai pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan.
c). Peralatan yang disediakan oleh pengguna jasa (Apabila ada) sebagai
penunjang kegiatan ini akan ditentukan kemudian, dalam
pelaksanaannya sesuai kebutuhan.Peralatan yang disediakan agar
dijaga dan dipelihara dengan baik oleh penyedia jasa.

14. PERALATAN DAN a. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
MATERIAL DARI peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pekerjaan.Barang-
PENYEDIA JASA barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa harus sesuai dengan
KONSULTANSI yang terdapat dalam Kontrak. Semua peralatan tersebut harus disewa
dan dipelihara atas nama kegiatan.
b. Untuk kelancaran kegiatan ini penyedia jasa wajib menyediakan fasilitas
penunjang seperti mobil, sepeda motor dan seluruh peralatan
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Kontrak.

15. Lingkup Lingkup kewenangan bagi konsultan supervisi adalah pelaksanaan supervisi
Kewenangan Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Popayato Kab. Pohuwato
Penyedia Jasa (Lanjutan) yang meliputi :
a. Pekerjaan supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas maupun

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 15


ketetapan waktu pekerjaan;
b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu
pekerjaan, ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan, maupun penyelesaian perselisihan yang
mungkin timbul;
c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan,baik mengenai asal
bahan, penilaian/penelitian kualitas bahan, dan larangan penggunaan
bahan yang tidak memenuhi persyaratan;
d. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan pekerjaan,
penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang,
perpanjangan waktu pelaksanaan.

16. JANGKA WAKTU Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Supervisi Pembangunan Intake dan
PENYELESAIAN Pipa Transmisi Popayato Kab. Pohuwato (Lanjutan) ini adalah 180(seratus
KEGIATAN delapan puluh) Hari Kalender pada tahun 2020.

17. PERSONIL TENAGA PROFESIONAL :


Posisi Kualifikasi Perkiraan
Jumlah
Tenaga Ahli Pendidikan Keahlian Pengalaman Orang
/Bln
1. Supervision S1 Jurusan Bidang Pengawasan Pengalaman kerja 1 Orang
Engineer (SE)/ Teknik Sipil / Konstruksi Teknik profesional minimal 8 /6 Bulan
Team Leader Teknik Sipil Air dan memiliki (delapan) tahun
Pengairan Seritikat Keahlian sesuai dengan jenis
(SKA) Ahli Sumber pekerjaan yang
Daya Air dengan ditenderkan.
Kualifikasi Ahli
Madya yang
dikeluarkan oleh
Lembaga Sertifikasi
Profesi atau
dikeluarkan oleh
LPJK.
2. Quality S1 Jurusan Bidang Pengawas Pengalaman kerja 1 Orang
Engineer Teknik Sipil / Konstruksi Teknik profesional minimal 8 /5 Bulan
Teknik Sipil Air dan (delapan) tahun
Pengairan memiliki Sertifikat sesuai dengan jenis
Keahlian (SKA) pekerjaan yang
Ahli Sumber Daya ditenderkan.
Air dengan
Kualifikasi Ahli
Madya yang
dikeluarkan oleh
Lembaga
Sertifikasi Profesi
atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK .

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 16


 TENAGA SUB PROFESIONAL :
Perkiraan
Tenaga Jumlah
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Pendukung Orang/Bl
n
1. Inspektor Minimal Bidang Perencanaan Pengalaman kerja 1 Orang
Diploma (D3) SDA atau lainnya dan profesional minimal 3 /6 Bulan
Teknik Sipil memiliki Seritikat (tiga) tahun sesuai
Keterampilan (SKT) dengan jenis
pengawas pekerjaan yang
bangunan irigasi ditenderkan.
yang dikeluarkan
oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi
atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK
2. Surveyor Minimal Bidang Perencanaan Memiliki pengalaman 1 Orang /
Diploma (D3) SDA atau lainnya dan kerja profesional 2 Bulan
Teknik Sipil / memiliki Seritikat minimal 3 (tiga) tahun
Geodesi Keterampilan (SKT) sesuai dengan jenis
Juru Ukur / Teknisi pekerjaan yang
Survey Pemetaan ditenderkan.
yang dikeluarkan
oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi
atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK

3. Operator Minimal Bidang Perencanaan Memiliki pengalaman 1 Orang /


Computer Diploma (D3) SDA atau lainnya dan kerja profesional 2Bulan
Aided Design Teknik Sipil memiliki Seritikat minimal 3 (tiga) tahun
(CAD) Keterampilan (SKT) sesuai dengan jenis
Juru Gambar / pekerjaan yang
Draftman Sipil ditenderkan.
yang dikeluarkan
oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi
atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK
4. Office Sarjana (S1) Memiliki pengalaman 1 Orang
Manager/ Ekonomi kerja profesional /6 Bulan
Tenaga minimal 2 (dua) tahun
Administrasi sesuai dengan jenis
pekerjaan yang
ditenderkan.

Tugas dan Tanggung Jawab


TENAGA PROFESIONAL :
a. Supervision Engineer /Team Leader
Supervision Engineer/Team Leadermemiliki tugas dan tanggung
jawabatas seluruh manajemen pekerjaan pengawasan konstruksi
termasuk penyusunan laporan kemajuan pekerjaan secara teratur
sebagai Ketua Tim Konsultan, mencakup tapi tidak terbatas untuk:
1. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 17


setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat
dilakukan dengan cepat keputusan – keputusan yang diperlukan,
termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
mendahului pekerjaan utama sreta rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara
teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan
dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi
penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya
dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum;
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan
konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang
dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (Progress
Schedule) yang telah disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila
kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku
Spesifikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap
jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka
Supervision Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Surveyor;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji
dan sudah memenuhi persyaratan dalam dokumen kontrak;
9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 18
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap
bukti pembayaran bulan pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang
benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan mengupayakan agar
semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum penyerahan
pertama pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
Pelaksana sebelum pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK
terhadap hasil inspeksi lapangan;
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan
keluaran hasil pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran yang
diajukan pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan
fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang terkait pada
waktunya; dan
16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran
pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspekasi lapangan,
laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.

b. Quality Engineer
Mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
2. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 19


apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi ;
3. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturandan penempatan peralatan laboratorium lapangan
pelaksana serta memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan
konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap
dioperasikan;
4. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-
tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya;
5. Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material,
jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah
pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan,
Kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan
formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/dikirim kepada Supervision Engineer/Team Leader tiap
hari setelah selesai kerja.
6. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer/Team Leader
rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya
material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
7. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Pelaksana tidak, kurang dari syarat minimum yang
ditetapkan spesifikasi;
8. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke lokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi;
9. Menyerahkan kepada Supervision Engineer/Team Leader laporan
bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama
bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision
Engineer/Team Leader kepada PPK. Laporan tersebut berisikan
semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
10. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan,
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 20
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
11. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait
dengan pemenuhan mutu pekerjaan;
12. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan
mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
13. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan
(jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian; dan
14. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika
diperlukan).

TENAGA SUB PROFESIONAL :

a. Inspektor
Mencangkup hal – hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer/Team Leader
untuk mengawasi kualitas konstruksi dan memastikan berdasarkan
basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja yang sudah
disyahkan oleh Supervision Engineer/Team Leader.
2. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan
transportasi ke laboratorium untuk di tes, setelah di tes Inspector
harus menginformasikan Kepada kontraktor tentang hasil pengujian
dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.
3. Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer
dengan format laporan standard dan memberitahukan kontraktor
secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukannya.
4. Menggambarkan kemajuan pekerjaan yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
5. Membantu Supervision Engineer/Team Leader dalam membuat
laporan dan serah terima sementara serta pemeriksaan kualitas di
lapangan.
6. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 21


dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan kepada Supervison
Engineer/Team Leader.

b. Surveyor
Mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Mengevaluasi Metode survey dan pengukuran diantaranya
pengukuran topografi lapangan yang dilakukan oleh Kontraktor
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya.
3. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar
dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi
lapangan untuk keperluan peninjauan desain dan detail desain.
4. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana;
5. Melakukan monitoring dan evaluasi berupa pelaksanaan survei
lapangan, penyelidikan dan pengukuran terhadap bangunan yang
akan dikerjakan;
6. Melaporkan dan bertanggung jawab terhadap semua pengukuran
kuantitas dan pekerjaan sementara serta membuat catatan
pengukuran untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan
kontrak;
7. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor dan
memastikan bahwa hasil pengukuran telah sesuai dengan kuantitas
untuk pembayaran sesuai dengan prestasi pekerjaan atau
pembayaran akhir (final);
8. Membuat Laporan hasil evaluasi survey lapangan.

c. Cad Operator
Mencangkup hal – hal sebagai berikut :
1. Membantu tenaga ahli dalam pengecekan gambar (Shop Drawing)
yang diajukan oleh Kontraktor;
2. Membantu Surveyor dalam menggambarkan hasil pengukuran di
lapangan.
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 22
3. Membantu team leader dalam mengumpulkan semua gambar yang
menjadi produk kontraktor (seperti Shop Drawing, gambar
terlaksana, Request drawing dan Asbuilt drawing);

d. Office Manager / Tenaga Administrasi


1. Membuat dan memastikan semua data proyek di input ke komputer;
2. Membuat dan Memastikan surat masuk, surat keluar, Notulen Rapat
dan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan
lancar;
3. Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik;
4. Membuat dan Memastikan absensi personil;
5. Membantu Supervision Engineer/Team Leader dan tenaga ahli
lainnya dalam pembuatan surat;
6. Membuat Laporan Termin, Invoice penagihan, atau Laporan
Penagihan terhadap realiasasi persentase prestasi kerja;

18. JADWAL Tahap Pelaksanaan Pekerjaan meliputi :


TAHAPAN Bulan Ke
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6
PELAKSANAAN
1 Mobilisasi/Demobilisasi
PEKERJAAN 2 Rapat Koordinasi
3 Rekayasa Lapangan
4 Pelaksanaan Pekerjaan
5 Penyusunan Laporan
6 Serah Terima Pekerjaan

19. LAPORAN Konsultansi diwajibkan untuk menerapkan penjamin mutu dan


PROGRAM MUTU pengendalian mutu dengan ketentuan yang berlaku dan harus menyusun
program mutu konsultansi. Laporan program mutu diserahkan sebanyak 1
( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy, yang masing - masing isinya antara lain
minimal :
1) Program Mutu disusun oleh penyedia konsultansi setelah menerima
SPMK
2) Penyedia Jasa pekerjaan konsultasi berkewajiban untuk
mempresentasikan dan menyerahkan Program Mutu sebagaimana
penjamin mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada
rapat persiapan pelaksanaan kontrak kemudian dibahas dan
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 23
disetujui oleh PPK;
3) Program Mutu yang telah disetujui digunakan sebagaimana acuan
pelaksanaan pekerjaan konsultansi konstruksi;
4) Penyedia jasa berkewajiban untuk memuktahirkan program mutu
jika terjadi addendum kontrak dan/atau peristiwa kompensasi.

20. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy, yang masing - masing
PENDAHULUAN isinya antara lain :
1) Latar Belakang Kegiatan
2) Gambaran Umum dan Kondisi Existing Lokasi Kegiatan
3) Struktur Organisasi Pelaksana Konsultan dan Kontraktor
4) Lampiran-Lampiran
Diserahkan / Dilaporkan kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya
pada minggu ke 4 (empat) bulan pertama waktu pelaksanaan kegiatan
Supervisi.

21. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy setiap bulannya sampai
BULANAN berakhirnya tanggal kontrak. Laporan bulanan memuat mobilisasi tenaga
ahli, men-month yang terpakai, dan ringkasan kemajuan pekerjaan
selama bulan pelaporan, masalah yang dihadapi dan solusi terhadap
penyimpangannya dari jadwal pekerjaan, program dan jadwal pekerjaan
untuk bulan berikutnya. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
tanggal 5 (lima) setiap bulannya, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.
Diserahkan / Dilaporkan kepada Pengguna Jasa selambat-lambatnya
pada minggu I (Pertama) bulan berikutnya.

22. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy setiap 3 bulan sampai
TRIWULAN berakhirnya tanggal kontrak. Laporan bulanan memuat mobilisasi tenaga
ahli, men-month yang terpakai, dan ringkasan kemajuan pekerjaan
selama bulan pelaporan, masalah yang dihadapi dan solusi terhadap
penyimpangannya dari jadwal pekerjaan, program dan jadwal pekerjaan
untuk bulan berikutnya. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
tanggal 5 (lima) pada bulan ke empat dan tanggal 2 (dua) bulan ke tujuh,
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 24
23. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy pada saat sampai
TAHUNAN berakhirnya tanggal kontrak, yang masing - masing isinya antara lain :
1) Latar Belakang Kegiatan
2) Gambaran Umum dan Kondisi Existing Lokasi Kegiatan
3) Rekapitulasi Informasi Kegiatan dan Rincian Pekerjaan selama
pelaksanaan Konstruksi
4) Rekapitulasi Bobot Realisasi Pekerjaan Supervisi dan Konstruksi
selama pelaksanaan Konstruksi
5) Struktur Organisasi Pelaksana Konsultan dan Kontraktor
6) Rekapitulasi Permasalahan-permasalahan Selama Pekerjaan
selama pelaksanaan Konstruksi
7) Informasi dan Jadwal Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi
dan Konstruksi selama pelaksanaan Konstruksi
8) Lampiran-Lampiran
Diserahkan / Dilaporkan kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya
pada saat berakhirnya waktu pelaksanaan kegiatan Supervisi.

24. RAPAT INTERNAL Konsultan Supervisi Wajib melakukan rapat Internal dengan Tim Direksi
pekerjaan dan kontraktor minimal 2 (dua) kali dalam sebulan (disesuaikan
dengan jangka waktu pelaksanaan supervisi). Dalam rapat Internal tersebut
dilakukan pembahasan minimal, mengenai gambar kerja, metode
pelaksanaan dan permasalah lapangan beserta solusinya.

25. PRODUKSI Semua personil, peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan jasa
DALAM NEGERI konsultansi dilakukan didalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

26. PERSYARATAN Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
KERJA SAMA pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi dalam hal peserta akan melakukan KSO, maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kerja Sama Operasi yang memuat persentase KSO dan
perusahaan yang mewakili KSO tersebut.

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 25


27. PEDOMAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
PENGUMPULAN a. Data lapangan didapatkan melalui ijin dari pihak yang berwenang dan
DATA LAPANGAN
hasil data lapangan yang digunakan dalam laporan harus memiliki
pengesahan berupa tanda tangan dan cap basah dari instansi terkait.
b. Seluruh data lapangan, peta, dan gambar yang digunakan dalam
pekerjaan ini, harus diserahkan pada saat penyerahan Laporan.

28. ALIH Penyedia jasa konsultansi menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan

PENGETAHUAN dalam rangka alih pengetahuan kepada personel Satuan Kerja Pejabat
Pembuat Komitmen (apabila diperlukan).

Gorontalo, Februari 2020

Menetapkan
KEPALA SNVT PJPASULAWESI II

MUSDIYANTO MUKHTI, ST MT
NIP198005192005011007

Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 26

Anda mungkin juga menyukai