URAIAN PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Air merupakan salah satu kebutuhan utama guna kelangsungan hidup
manusia. Oleh karena itu ketersediaan akan sarana dan prasarana atas
air bersih bagi masyarakat merupakan hal mutlak untuk dipenuhi.
Dalam tataran pelaksanaan, optimalisasi sarana dan prasaran keairan,
seperti bendung, embung, situ dsb, memberikan dukungan besar
terhadap pengembangan dan ketahanan pangan nasional, disisi lain
pemanfaatan bangunan bendung dan embung secara simultan dapat
mendukung peningkatan ketahanan pangan dan ketersediaan air
minum yang memadai terutama dikawasan yang menjadi sentra-sentra
perekonomian dan kawasan pedesaan atau ”remote area”.
Hal ini sejalan dengan komitmen dan upaya pemerintah dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber
daya air terpadu yang efektif dan efesien. Demikian pula, peningkatan
ketahanan pangan, energi dan optimalisasi pemanfaatan sumber-
sumber air guna ketersediaan air minum yang memadai yang
dikembangkan melalui infrastruktur tenaga air disungai merupakan
potensi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produktifitas
masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Guna mendukung upaya pemerintah melalui pengelolaan sumber daya
air yang terpadu, efektif dan efesien tersebut, Satuan Kerja
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Sulawesi II pada Tahun Anggaran
2020akan melaksanakan Pembangunan Intake Dan Pipa Transmisi
Popayato(Lanjutan) di Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato,
Propinsi Gorontalo. Pekerjaan ini adalah sebagai lanjutan Pekerjaan
Pembangunan Bendung/Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku
Popayato Tahun 2019. Demikian halnya tahun 2020 akan dilaksanakan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku
Popayato (Lanjutan).
TUJUAN :
Menjamin konstruksi yang dilaksanakan tercapai sesuai dengan
kualitas, waktu pelaksanaan dan biaya yang telah ditetapkan dan
menjamin seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai desain, spesifikasi
teknis dan dokumen kontrak konstruksi. Agar hasil pekerjaan tepat
sasaran.
Gambar 1
8. STANDAR 1. SK SNI T-15-1991-03 tentang tata cara perhitungan struktur beton untuk
TEKNIS bangunan gedung;
2. SNI 06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum;
3. SNI 0039-2013 tentang pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan
seng;
4. SNI 4829-2-2015 tentang sistem perpipaan plastik;
5. SNI 2052-2017 tentang baja tulangan beton.
9. STUDI-STUDI 1. Pekerjaan SID Pembangunan Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku
TERDAHULU Popayato, Tahun 2016;
2. UKL dan UPL Pembangunan Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku
Popayato Tahun 2017;
3. Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendung/Intake dan Jaringan
Transmisi Air Baku Popayato, Tahun 2019;
10. REFERENSI 1. Undang – undang No 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air.
HUKUM 2. Undang - Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
3. Undang - Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
4. Undang – Undang No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
5. Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
6. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri PUPR No. 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan
Sumber Daya Air;
8. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan
Rencana Teknis Tata Pengaturan air dan Tata Pengairan;
9. Peraturan Menteri PUPR Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 05/PRT/M/2014 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
10. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 78/PMK.02/2019 Tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020.
11. Peraturan Menteri PUPR Nomor 7/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
12. Keputusan Menteri PUPR RI No 897/PRT/M/2017 Tentang Besaran
PEKERJAAN DAN Bagian Pelaksanaan Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I, SNVT PJPA
RINCIAN Sulawesi II, Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Direktorat Jenderal Sumber
KEGIATAN Daya Air Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggunakan
layanan Jasa Konsultasi dengan Klasifikasi Pengawasan Rekayasa.
Penugasan Konsultan Pengawas pada Garis Besarnya terdiri dalam 3
Tugas Utama yaitu terdiri dari :
a. Pengumpulan dan Pengadaan Data Dasar
Sasaran utama tugas konsultan adalah mengawasi secara teknis
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Popayato
Kab. Pohuwato (Lanjutan) yang dilaksanakan oleh, SNVT PJPA Sulawesi II,
sehingga menghasilkan proses pembangunan yang efektif, efisien dan
ekonomis.
C. Supervisi Konstruksi
Lingkup pekerjaan konsultan supervisi secara garis besar meliputi beberapa
jenis kegiatan dibawah ini :
a.) Melaksanakan manajemen proyek (manajemen konstruksi) yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek. Tahapan manajemen
proyek ini meliputi beberapa item pekerjaan seperti :
• Kontrol terhadap schedule pelaksanaan;
• Kontrol terhadap mutu bahan dan mutu pekerjaan;
b. PendekatanTeknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang sekurang-kurangnya
harus dilakukan oleh konsultan supervisi, yaitu :
• Standar yang digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada standar di antaranya standar
ASTM, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan standar lainnya.
• Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.
• Pemeriksaan Desain Selama Masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan pemeriksaan desain
apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan setelah
melalui kajian dan analisa, memberikan persetujuan terhadap gambar
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 13
konstruksi yang diajukan kontraktor.
• Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan
pengiriman barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara
periodik, melakukan kajian dan persetujuan atas prosedur pengujian yang
dibuat kontraktor.
• Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut :
a. Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan;
b. Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
c. Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan dengan menerapkan
prinsip Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
sebagaimana yang tertuang dalam Permen PUPR No.
20/PRT/M/2018;
d. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
memperhatikan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umumdan Peraturan Menteri PUPR nomor 02/PRT/M/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
e. Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap
Gambar Kerja (Shop Drawing), sertifikasi dan As-Built Drawing;
f. Inspeksi dan pekerjaan commissioning;
g. Konsultan membuat rencana manajemen resiko pekerjaan sebagai
bahan pertimbangan untuk pengguna jasa dalam mengatasi semua
resiko yang berpotensi timbul selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung dan pasca-konstruksi.
13. PERALATAN Data yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan
MATERIAL, harus dipelihara oleh penyedia jasa :
PERSONIL DAN a). Laporan dan Data (bila ada)
FASILITAS DARI Penyedia jasa dapat meminjam buku-buku laporan studi terdahulu
PEJABAT yang berkaitan dengan pekerjaan ini pada perpustakaan BWS
PEMBUAT Sulawesi II maupun pada instansi terkait
KOMITMEN b). Staf pengawas pendamping :
Pengguna jasa akan menugaskan staf untuk pendamping yang
bertindak sebagai pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan.
c). Peralatan yang disediakan oleh pengguna jasa (Apabila ada) sebagai
penunjang kegiatan ini akan ditentukan kemudian, dalam
pelaksanaannya sesuai kebutuhan.Peralatan yang disediakan agar
dijaga dan dipelihara dengan baik oleh penyedia jasa.
14. PERALATAN DAN a. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
MATERIAL DARI peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pekerjaan.Barang-
PENYEDIA JASA barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa harus sesuai dengan
KONSULTANSI yang terdapat dalam Kontrak. Semua peralatan tersebut harus disewa
dan dipelihara atas nama kegiatan.
b. Untuk kelancaran kegiatan ini penyedia jasa wajib menyediakan fasilitas
penunjang seperti mobil, sepeda motor dan seluruh peralatan
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Kontrak.
15. Lingkup Lingkup kewenangan bagi konsultan supervisi adalah pelaksanaan supervisi
Kewenangan Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Popayato Kab. Pohuwato
Penyedia Jasa (Lanjutan) yang meliputi :
a. Pekerjaan supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas maupun
16. JANGKA WAKTU Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Supervisi Pembangunan Intake dan
PENYELESAIAN Pipa Transmisi Popayato Kab. Pohuwato (Lanjutan) ini adalah 180(seratus
KEGIATAN delapan puluh) Hari Kalender pada tahun 2020.
b. Quality Engineer
Mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
2. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan
a. Inspektor
Mencangkup hal – hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer/Team Leader
untuk mengawasi kualitas konstruksi dan memastikan berdasarkan
basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja yang sudah
disyahkan oleh Supervision Engineer/Team Leader.
2. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan
transportasi ke laboratorium untuk di tes, setelah di tes Inspector
harus menginformasikan Kepada kontraktor tentang hasil pengujian
dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.
3. Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer
dengan format laporan standard dan memberitahukan kontraktor
secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukannya.
4. Menggambarkan kemajuan pekerjaan yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
5. Membantu Supervision Engineer/Team Leader dalam membuat
laporan dan serah terima sementara serta pemeriksaan kualitas di
lapangan.
6. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran
b. Surveyor
Mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Mengevaluasi Metode survey dan pengukuran diantaranya
pengukuran topografi lapangan yang dilakukan oleh Kontraktor
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya.
3. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar
dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi
lapangan untuk keperluan peninjauan desain dan detail desain.
4. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana;
5. Melakukan monitoring dan evaluasi berupa pelaksanaan survei
lapangan, penyelidikan dan pengukuran terhadap bangunan yang
akan dikerjakan;
6. Melaporkan dan bertanggung jawab terhadap semua pengukuran
kuantitas dan pekerjaan sementara serta membuat catatan
pengukuran untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan
kontrak;
7. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor dan
memastikan bahwa hasil pengukuran telah sesuai dengan kuantitas
untuk pembayaran sesuai dengan prestasi pekerjaan atau
pembayaran akhir (final);
8. Membuat Laporan hasil evaluasi survey lapangan.
c. Cad Operator
Mencangkup hal – hal sebagai berikut :
1. Membantu tenaga ahli dalam pengecekan gambar (Shop Drawing)
yang diajukan oleh Kontraktor;
2. Membantu Surveyor dalam menggambarkan hasil pengukuran di
lapangan.
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 22
3. Membantu team leader dalam mengumpulkan semua gambar yang
menjadi produk kontraktor (seperti Shop Drawing, gambar
terlaksana, Request drawing dan Asbuilt drawing);
20. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy, yang masing - masing
PENDAHULUAN isinya antara lain :
1) Latar Belakang Kegiatan
2) Gambaran Umum dan Kondisi Existing Lokasi Kegiatan
3) Struktur Organisasi Pelaksana Konsultan dan Kontraktor
4) Lampiran-Lampiran
Diserahkan / Dilaporkan kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya
pada minggu ke 4 (empat) bulan pertama waktu pelaksanaan kegiatan
Supervisi.
21. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy setiap bulannya sampai
BULANAN berakhirnya tanggal kontrak. Laporan bulanan memuat mobilisasi tenaga
ahli, men-month yang terpakai, dan ringkasan kemajuan pekerjaan
selama bulan pelaporan, masalah yang dihadapi dan solusi terhadap
penyimpangannya dari jadwal pekerjaan, program dan jadwal pekerjaan
untuk bulan berikutnya. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
tanggal 5 (lima) setiap bulannya, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.
Diserahkan / Dilaporkan kepada Pengguna Jasa selambat-lambatnya
pada minggu I (Pertama) bulan berikutnya.
22. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy setiap 3 bulan sampai
TRIWULAN berakhirnya tanggal kontrak. Laporan bulanan memuat mobilisasi tenaga
ahli, men-month yang terpakai, dan ringkasan kemajuan pekerjaan
selama bulan pelaporan, masalah yang dihadapi dan solusi terhadap
penyimpangannya dari jadwal pekerjaan, program dan jadwal pekerjaan
untuk bulan berikutnya. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
tanggal 5 (lima) pada bulan ke empat dan tanggal 2 (dua) bulan ke tujuh,
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Page 24
23. LAPORAN Sebanyak 1 ( satu ) Asli dan 4 (empat) Copy pada saat sampai
TAHUNAN berakhirnya tanggal kontrak, yang masing - masing isinya antara lain :
1) Latar Belakang Kegiatan
2) Gambaran Umum dan Kondisi Existing Lokasi Kegiatan
3) Rekapitulasi Informasi Kegiatan dan Rincian Pekerjaan selama
pelaksanaan Konstruksi
4) Rekapitulasi Bobot Realisasi Pekerjaan Supervisi dan Konstruksi
selama pelaksanaan Konstruksi
5) Struktur Organisasi Pelaksana Konsultan dan Kontraktor
6) Rekapitulasi Permasalahan-permasalahan Selama Pekerjaan
selama pelaksanaan Konstruksi
7) Informasi dan Jadwal Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi
dan Konstruksi selama pelaksanaan Konstruksi
8) Lampiran-Lampiran
Diserahkan / Dilaporkan kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya
pada saat berakhirnya waktu pelaksanaan kegiatan Supervisi.
24. RAPAT INTERNAL Konsultan Supervisi Wajib melakukan rapat Internal dengan Tim Direksi
pekerjaan dan kontraktor minimal 2 (dua) kali dalam sebulan (disesuaikan
dengan jangka waktu pelaksanaan supervisi). Dalam rapat Internal tersebut
dilakukan pembahasan minimal, mengenai gambar kerja, metode
pelaksanaan dan permasalah lapangan beserta solusinya.
25. PRODUKSI Semua personil, peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan jasa
DALAM NEGERI konsultansi dilakukan didalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
26. PERSYARATAN Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
KERJA SAMA pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi dalam hal peserta akan melakukan KSO, maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kerja Sama Operasi yang memuat persentase KSO dan
perusahaan yang mewakili KSO tersebut.
PENGETAHUAN dalam rangka alih pengetahuan kepada personel Satuan Kerja Pejabat
Pembuat Komitmen (apabila diperlukan).
Menetapkan
KEPALA SNVT PJPASULAWESI II
MUSDIYANTO MUKHTI, ST MT
NIP198005192005011007