Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN

SATKER : RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang


PEKERJAAN : Pemeliharaan Bangsal Geriatri
TH. ANGGARAN : 2012

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, peralatan yang digunakan adalah :

a. Pick Up 1 unit
b. Stamper 1 unit
c. Pemotong Keramik 1 unit
d. Bor Listrik 1 unit
e. Gerobak besi 1 unit
f. Pasah Kayu Listrik 1 unit
g. Concrete Mixer 1 unit
h. Pompa Air/ Bak Air 1 unit
i. Genset 1 unit
j. Komputer 1 set
k. Printer 1 unit
l. Kamera Digital 1 unit

I. Pekerjaan Persiapan
a. Pembersihan Halaman
Penyedia Jasa Pemborongan harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang
mungkin akan mengganggu pelaksanaan sesuai dengan petunjuk atau persetujuan
Konsultan Pengawas.
b. Pematangan lokasi berupa pemerataan tanah, striping tanah dan pembuatan landscape
sesuai kondisi dilapangan sehingga permukaan tanah menjadi rata dan siap untik
dikerjakan.
c. Papan Nama Proyek
Penyedia Jasa Pemborongan memasang papan nama kegiatan, dengan ukuran
secukupnya.

II. Pekerjaan Galian Dan Urugan


a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
1. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan dan menyingkirkan semua jenis
tumbuhan dilokasi galian.
2. Dalam hubungan ini juga harus dibongkar dan disingkirkan semua akar-akar tumbuhan
yang berada di bawah permukaan tanah, sebelum Penyedia Jasa Pemborongan mulai
bekerja di tanah lokasi.
b. Pekerjaan galian
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan menggali dengan ukuran luas dan kedalaman tertentu,
dengan persyaratan teknis tertentu pula sesuai dengan kegunaannya.Misalnya : galian
untuk pondasi dan lain-lain sesuai dengan gambar rencana.
c. Pekerjaan urugan, meliputi :
1. Urugan tanah dan pasir pada lubang yang tidak ditempati pondasi dan peninggian peil.
2. Urugan pasir dibawah pondasi dan lantai.
d. Pemadatan
Setiap pekerjaan urugan harus disertai pekerjaan pemadatan, hal ini dimaksudkan untuk
mengubah sifat tanah urug yang lepas/”loose” menjadi padat/”dense”.
e. Pembuangan sisa tanah
Pekerjaan ini adalah membuang sisa tanah galian atau tanah yang didatangkan dari luar
ke lokasi di luar areal proyek atau bekas bongkaran yang tidak terpakai, dengan ijin
Konsultan Pengawas.

III. Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran


a. Pekerjaan Pasangan
1. Pekerjaan Pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada pekerjaan pondasi
pembuatan KM/WC, pasangan batu kali dipasang dengan spesi 1Pc : 8 Ps.
Batu kali yang dipasang harus memenuhi persyaratan antara lain :
 Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, liat, berat dan mempunyai muka lebih
dari 3 sisi.
 Tidak ringan dan porous.
 Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dipecah menjadi ukuran normal
menurut tata cara pekerjaan yang bersangkutan (diameter 15-20cm).
 Memenuhi Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI-3-197)
2. Pasangan batu bata 40 cm di atas sloof dipasang dengan spesi 1Pc : 3Ps (trasram),
pasangan batu bata lainnya, dipasang dengan spesi 1Pc : 5 Ps

b. Pekerjaan Plesteran
1. Semua dinding dalam dan luar diplester dengan spesi 1Pc : 3Ps.
2. Pekerjaan sponengan dengan 1Pc : 2Ps.
IV. Pekerjaan Beton Dan Beton Bertulang
a. Beton campuran Mix Design terdiri dari campuran semen, air, dan Agregat (Pasir dan
Kerikil). Tidak boleh ada material lain yang diijinkan kecuali dengan persetujuan
Konsultan Perencana, Pengawas atau Pengelola Teknis. Setelah beton mengeras, maka
harus diperoleh suatu material yang rapat, padat dan awet yang akan mempunyai beton
karakteristik sesuai spesifikasi.

b. Bahan Beton.
1. Semen Portland (PC).
Semen portland (PC) yang digunakan adalah semen jenis I dengan standar
mutu SII 0013-81 dan sesuai dengan SNI 15.2049.1994 serta memenuhi persyaratan
kimia dan fisik sesuai tabel 1-1 dan 1-2 PUBI tahun 1982.
Semen harus sampai di tempat kerja dalam kondisi baik serta dalam kantong-
kantong semen asli dari pabrik.
Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air, berventilasi baik, di atas
lantai setinggi 30 cm. Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis.
2. Agregat (pasir, koral atau batu pecah).
Agregat halus dan kasar dipakai agregat alami atau buatan. Agregat tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap
karatan.
Agregat kasar berupa koral yang diperoleh dari pemecah batu, dipakai ukuran
3/4 cm, agregat kasar harus keras dan tidak berpori dan tidak boleh mengandung
lumpur lebih dari 1 %.
3. Besi Tulangan.
Besi tulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa,
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
4. Bendrat.
Bendrat atau kawat pengikat harus berukuran minimal 1 mm, kualitas baik dan
tidak berkarat
5. Air.
Air untuk campuran dan um\ntuk pemeliharaan beton harus dari air bersih dan
tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak mutu beton.
6. Semua bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Dalam keadaan diragukan, maka Konsultan Pengawas berhak minta
Pemeriksaan Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik atas biaya Penyedia Jasa
Pemborongan.

c. Cetakan Beton.
1. Begesting harus cukup kuat, menggunakan kayu kelas III atau kayu tahun lokal yang
baik dan tidak bocor (kedap air), apabila menggunakan papan ukuran minimal 1,5 cm
x 10 cm.
2. Kayu steger dengan diameter minimal 7,5 cm, jarak pemasangan maximal 50 cm,
konstruksi cetakan beton tidak boleh menggunakan bambu.
3. Pemasangan begesting dan steger harus benar dan kokoh, sehingga dimensi dan peil
sesuai dengan dimaksud.
d. Pekerjaan Besi Beton.
1. Pekerjaan besi beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan gambar bestek dan
peraturan yang berlaku.
2. Pembengkokan tulangan harus dilaksanakan pada kondisi dingin, dengan panjang kait
dan panjang penyaluran tegangan sesuai ketentuan.
3. Perkuatan antar besi tulangan, menggunakan kawat beton (bendrat), ikatan harus kuat
dan kokoh.
e. Campuran Beton
1. Campuran beton dibuat dengan perkiraan perbandingan berat, dengan macam
campuran 1PC:2Psr:3Kr untuk foot plat, sloof, kolom, balok, plat lantai, kolom praktis,
balok, tahu beton (acuan selimut beton)
2. Kekentalan
Banyaknya air untuk campuran beton harus ditentukan sedemikian rupa sehingga
tercapai sifat mudah dikerjakan sesuai dengan penggunaannya. Untuk mencegah
terjadinya air pada campuran beton berlebihan atau kurang, nilai slump harus berada
dalam batasan yang disyaratkan PBI-1971.
Pekerjaan Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump tidak boleh digunakan
dalam pekerjaan.
f. Perancah dan Begesting
1. Perancah harus memakai bahan kayu yang bermutu baik, kayu harus memenuhi
peraturan konstruksi Kayu Indonesia (PKKI – 1961) dan disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi.
2. Jarak Steger/Perancah maximum 40 cm serta diberi kayu pengaku antar perancah.
3. Ketinggian perancah/steger sesuai dengan konstruksi gambar rencana.
4. Pekerjaan begesting memakai kayu yang kuat, rapi dan kaku, sehingga setelah
dibongkar memberikan bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit penghalus.
5. Sebelum pengecoran, sisi dalam dari begesting harus disiram dengan air dan bebas
dari kotoran atau benda – benda yang tidak diperlukan.

6. Pengadukan semua beton harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk beton /


concrete mixer
g. Pengecoran
1. Sebelum dilaksanakan pengecoran beton, Konsultan Pengawas dan Tim /Staf Teknik
harus mengecek/mengontrol :
 Begesting dan Steger
 Kesiapan pelaksanaan meliputi :
 Alat Pengaduk Beton (concrete mixer)
 Alat pengangkut
 Tenaga Kerja
 Kesiapan Bahan – Bahan yang digunakan
2. Sebelum pengecoran kebersihan cetakan beton dan kebenaran serta ketepatan
pemasangan besi beton harus diperhatikan sebaik-baiknya.
3. Celah-celah antara papan harus cukup rapat sehingga pada waktu pengecoran tidak
ada air adukan yang keluar.
4. Pengecoran harus betul-betul padat sehingga tidak menghasilkan beton yang
porous/keropos .
h. Pemadatan Beton
Setelah campuran beton dituangkan dalam acuan (begesting), harus diikuti dengan
pemadatan dengan menggunakan alat pemadat sehingga beton tidak ada yang
berongga.
i. Pembongkaran Acuan dan Perancah
1. Pembongkaran acuan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan PBI 1971 pasal 5
dan SK-SNI 1991.
2. Pembongkaran acuan dan perancah minimal beton tersebut dapat memikul beban
sendiri (selama 28 hari)
3. Pembongkaran begesting harus hati – hati supaya sisi sudut tajam tidak rusak.

j. Perawatan/pemeliharaan Beton
1. Pemeliharaan beton dilakukan setelah dilakukan pengecoran dalam pengeringannya
harus dibasahi air atau goni yang basah.
2. Mempersiapkan dari pengaruh sinar matahari sehingga tidak terjadi penguapan /
pengeringan yang terlalu cepat.
3. Mempersiapkan perlindungan beton yang baru dicor dari kemungkinan datangnya
hujan.
k. Baja Tulangan
a. Uraian
Pembengkokan dan pemasangan batang – batang baja untuk tulangan beton. Kelas
mutu baja tulangan untuk pekerjaan ini memakai baja tulangan yang mempunyai
tegangan luluh karakteristik 2.400 kg/cm2 ( U 24 polos ).
b. Syarat – syarat pelaksanaan :
1. Pembengkokan
 Potongan batang pada tulangan pokok harus dibengkokan paling sedikit 5 (lima)
kali diameter
 Baugel harus dibengkokan menurut pbi 1971
 Tidak diijinkan membengkokan dalam begesting.

2. Pemasangan / Penyetelan
 Baja tulangan harus dipasang sesuai dengan gambar rencana baik kebutuhan
tulangan maupun diameter.
 Baja Tulangan pokok harus dikat dengan sengkang / begel yang jarak dan
diameter disesuaikan dengan gambar rencana.
3. Jarak Tulangan
 Jarak antara tulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maximum agregat ditambah 1 cm,dengan minimum 2,5 cm.
 Jika tulangan pada balok terdiri lebih dari satu lapis batang, maka jarak tulangan
pada lapis atas harus tepat diletakan diatasnya dengan jarak vertikal minimum
2,5 cm.
4. Sambungan
 Jika tidak perlu, batang – batang tulangan jangan dipotong dan harus
ditempatkan pada seluruh panjangnya.
 Hindari sambungan batang – batang pada tegangan maximum (daerah tarik )
 Bila keadan harus disambung, maka potongan harus dilewatkan (sambungan
lewatan tulangan ) sesuai dengan peraturan – peraturan dalam PBI 1971.
 Sambungan – sambungan harus diikat dengan aman pada dua tempat. Untuk
mengetahui mutu dan tegangan luluh karakteristik baja, rekanan harus
mengambil beberapa sampel untuk tes / pengujian mutu baja.
5. Ukuran atau Dimensi Beton dan Penulangan Beton :
 Ukuran/dimensi beton dalam perhitungan adalah ukuran cetak.
 Dimensi beton dan tulangan harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
bestek.
 Yang belum disebut di sini sesuai gambar rencana.
 Keretakan atau kerusakan beton yang diakibatkan oleh tidak baiknya
pelaksanaan dan kurangnya pemeliharaan beton merupakan tanggung jawab
Penyedia Jasa Pemborongan.

V. PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU


Bahan
1. Kayu yang digunakan adalah kayu bangkiray, kecuali untuk rangka plafond
menggunakan kayu kruing.
2. Untuk bangunan Gasebo menggunakan kayu bangkiray
3. Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan menyimpannya
di tempat kering, terlindung dari hujan dan panas terutama kayu kosen dan rangka
pintu yang telah disetel.

VI. PEKERJAAN PENUTUP ATAP, DAN PLAFOND


a. Bahan
1. Jenis penutup atap yang digunakan adalah genteng press kebumen.
2. Dipasang pada rangka atap yang telah disesuaikan dengan ukuran
jaraknya.
3. Bahan-bahan tersebut harus diangkut dan digudangkan di lapangan.
4. Bubungan yang digunakan sekualitas gentengnya.
b. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Genteng dipasang lurus dan rapi, tidak belok-belok, tidak bocor.
2. Kerpus dipasang dengan spesi 1 PC : 2 Ps, diplester dengan
campuran 1PC : 2Ps dan diaci Pc.
3. Penyedia jasa wajib menyediakan genteng serep sebanyak 1% (satu
persen) dari luasan atap.

VII. PEKERJAAN KERAMIK


a. Persyaratan.
1. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, penyedia
jasa mengadakan pengecekan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
2. Pada ruang-ruang : tempat yang kedap air dan
sebagainya harus dipasang dengan spesi 1pc:2ps, dinding setinggi 180 cm dari
lantai sekelilingnya.
3. Diantara setiap lapisan diberi tenggang waktu
sehari untuk curing dengan penyiraman air.

b. Pelaksanaan
1. Tegel keramik dipasang diatas plesteran dengan campuran 1pc:5ps.
2. Pemasangan keramik harus benar-benar rata dan datar, nat-natnya teratur rapi.
3. Setelah pemasangan keramik mengeras, kemudian dicuci dengan air dan nat-
natnya diisi dengan bubuk semen.
4. Pekerjaan pemasangan keramik yang telah selesai harus digosok dan
dibersihkan dengan baik
c. Bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Pemberi Tugas melalui Pengawas.

VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


a. Macam pekerjaan :
1. Pemasangan instalasi listrik, disesuaikan dengan gambar bestek dan syarat teknis
b. Persyaratan Umum.
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi pemasangan titik lampu dan instalasi,
pasang lampu SL 18 watt, titik saklar double dan instalasi, pasang saklar double
dan instalasi
2. Menyediakan peralatan serta material yang diperlukan baik yang tercantum dalam
gambar atau tidak, yang secara umum perlu untuk instalasi yang baik dan
memenuhi persyaratan instalasi listrik.
c. Sistem Pemasangan.
1. Pemasangan instalasi listrik dan lampunya didasarkan atas tegangan 220 volt.
2. Instalasi penerangan terpisah dari instalasi tenaga.
3. Semua sistem dipasang sampai menyala.

IX. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA

1. Pasang kunci tanam


2. Pasang engsel pintu
3. Pasang Glass Blok 20 x 20 cm

X. PEKERJAAN SANITASI
a. Pipa PVC sekualitas”WAVIN ” ukuran sesuai gambar rencana.
b. Klosed jongkok Toto CE-6/White ( setara ) dipasang pada KM/WC luar sesuai gambar
rencana.

Xl. PEKERJAAN CAT-CATAN

1. Pekerjaan Pengecatan bidang kayu baru


2. Pekerjaan pengecatan tembok baru

XII. PEKERJAAN HALAMAN DAN LAIN-LAIN


a. Memasang paving block tbl holland K-175 + urugan pasir
b. Membersihkan dan merapikan halaman dari sisa bahan bangunan/material serta
meratakan ketinggian atau peil tanah sesuai dengan gambar rencana dan kondisi
dilapangan.

XII. PEKERJAAN AKHIR


1. Pembersihan Lokasi
2. Semua gambar – gambar terpasang (Asbuilt – Drawing) dibuat rangkap secukupnya.
3. Dokumen administrasi proyek ( Lap. Harian, Mingguan, Bulanan ) dibuat secukupnya.
4. Photo 0%,50%,100% diserahkan dalam secukupnya.
5. PHO
6. Pemeliharaan
7. FHO

Demikian metode pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan penawaran
Paket Pekerjaan Pemeliharaan Bangsal Geriatri RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang Tahun
Anggaran 2012.

Magelang, 26 Juni 2012


CV. BERSATU JAYA
YORDAN WIDHANA, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai