Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA

Supervisi Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendali


Banjir dan Sedimen Batang Kuranji Segmen Tengah
di Kota Padang
(Multi Years Contract / MYC)

SNVT PJSA SUMATERA V PROVINSI SUMBAR


Balai Wilayah Sungai Sumatera V
TA 2015
KERANGKA ACUAN KERJA
Supervisi Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendali Banjir
dan Sedimen Batang Kuranji Segmen Tengah di Kota Padang
(Multi Years Contract / MYC)

Kementerian/Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Unit Eselon II/Satker : SNVT PJSA Sumatera V
Kegiatan : Sarana/prasarana pengendalian lahar/sedimen
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya pekerjaan pembangunan dengan
pengawasan yang optimal
Satuan Ukur/Jenis Keluaran : 1 (satu)
Volume : Laporan

1. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum
Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28/2000 Tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas PP No. 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas PP No. 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Kedua Atas PP No. 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air
l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2014
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum Yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2013 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum

B. Gambaran Umum
Sungai Batang Kuranji merupakan salah satu sungai yang secara utuh berada dalam
wilayah administrasi Kota Padang Ibukota dan pusat pemerintahan Provinsi Sumatera
Barat. Sungai ini merupakan salah satu DAS pada Wilayah Sungai Indragiri – Akuaman
dengan total luas DAS 202,7 km2 terdiri dari 5 sub daerah aliran sungai yaitu Sub DAS
Batang Sungai Sapiah, Sub DAS Batang Danau Limau Manih, Sub DAS Batang Sungkai,
Sub DAS Batang Bukik Tindawan dan Sub DAS Batang Padang Janiah. Batang Kuranji
mengalir dari hulu bukit barisan dengan elevasi tertinggi + 1.605 mdpl pada puncak
Bukit Tinjau Laut dan bermuara ke pantai padang dengan panjang sungai utama ± 32,41
km dan panjang total beserta seluruh anak sungainya sepanjang 274,75 Km. Curah
hujan rata-rata tahunan pada DAS Batang Kuranji adalah antara 3.500 – 4.000
mm/tahun yang termasuk kategori curah hujan yang tinggi. Besarnya curah hujan ini
juga menjadi salah satu variabel pemicu tingginya tingkat kebencanaan pada aliran
Sungai Batang Kuranji.

Banjir Bandang / debris flow adalah merupakan salah satu bencana yang sangat
dikhawatirkan terjadi pada sungai Batang Kuranji dikarenakan alirannya yang melintasi
daerah padat pemukiman dengan topografi yang terjal dan jenis material pembentuk
dasar dan tebing sungai dominan terdiri dari batuan andesit, tanah yang mengandung
tufa, silika dengan kohesi yang relatif rendah sehingga mudah lepas jika terkena air dan
menjadi material debris pada saat debit tinggi. Potensi kebencaaan yang tinggi akibat
faktor alamiah sungai Batang Kuranji ditambah lagi dengan ulah manusia yang
melakukan penambangan material galian C terutama pada segmen tengah aliran sungai
yang secara langsung berkorelasi mengakibatkan tingginya laju penurunan dasar sungai
sehingga lebih jauh berdampak pada hancurnya infrastruktur bangunan air dan
pelindung tebing akibat gerusan lokal (scouring).
Jika ditelaah lebih jauh sehubungan dengan bencana debris (non vulkanik) yang terjadi
pada Sungai Batang Kuranji, tercatat kejadian banjir bandang atau lazim disebut
masyarakat setempat sebagai galodo pada tahun 1988 dan tanggal 16 Maret 2008 pada
aliran Batang Kuranji dan Batang Limau Manih tepatnya di Kelurahan Limau Manih
Kecamatan Pauh yang menimbulkan korban jiwa dan rusaknya beberapa kawasan
disepanjang aliran sungai berupa pemukiman, pertanian, fasilitas umum dan
infrastruktur ke PU-an serta tertimbunnya badan sungai. Dua kejadian bencana
tersebut disusul dengan bencana galodo lainnya pada tahun 2012 yang terjadi dua kali
yaitu pada Tanggal 24 Juli 2012 dan Tanggal 12 September 2012.

Banjir bandang yang terjadi pada hari Selasa tanggal 24 Juli 2012 jam 19.00 Wib di Kota
Padang pada lokasi yang sama tepatnya di Kelurahan Limau Manih dan Kelurahan Batu
Busuk Kecamatan Pauh Kota Padang. Peristiwa bencana ini diakibatkan oleh hujan
lebat berdurasi 3,5 jam dengan curah hujan 145 mm (data hujan STA. Batu Busuk)
dengan indikasi adanya pembendungan alami / natural dam pada hulu sungai
sementara kejadian banjir bandang berikutnya yang terjadi pada Tanggal 12 september
2012 diakibatkan oleh curah hujan 165,8 mm dengan durasi selama 5 jam dengan
rincian informasi dan kerugian sebagaimana ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Data Bencana Banjir Bandang Sungai Batang Kuranji Tahun 2012
Gambar 1. Dampak Banjir Bandang Sungai Batang Kuranji Tahun 2012

Sebagai upaya tanggap darurat kejadian bencana yang terjadi pada Tahun 2012 pada
Sungai Batang Kuranji, BWS Sumatera V telah melaksanakan pekerjaan pemasangan
bronjong sepanjang 1,7 Km dengan total biaya sebesar Rp. 33.128.506.000,-. Lokasi
pekerjaan dan ilustrasi bronjong yang terpasang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Penanganan Darurat Bencana Banjir Bandang Batang Kuranji TA 2012


Pada tahun anggaran 2013 BWS Sumatera V telah menginisiasi dan melakukan
perencanaan komprehensif penanggulangan bencana banjir bandang Sungai Batang
Kuranji yang secara simultan dibarengi dengan pembangunan Checkdam Batu Busuk.
Dari hasil perencanaan dimaksud didentifikasi bahwa permasalahan yang ada pada
Sungai Batang Kuranji cukup beragam menurut segmen sungainya dimana pada daerah
hulu permasalahan dominan adalah alih fungsi lahan yang mengakibatkan tingginya
aliran permukaan, tebing yang terjal rawan longsor serta kemiringan dasar sungai yang
curam yang secara keseluruhan meningkatkan potensi terjadinya aliran debris / banjir
bandang. Sementara untuk segmen tengah permasalahan utama yang teridentifikasi
adalah penurunan dasar sungai akibat penambangan galian C yang tidak terkendali,
kecepatan aliran yang masih tinggi ekspansif dan cenderung menggerus tebing serta
pada segmen hilir dengan permasalahan utama tanggul sungai yang rendah, tingkat
sedimentasi yang tinggi mengakibatkan pendangkalan sungai serta pencemaran yang
menurunkan kualitas air.

Gambar 3. Permasalahan Pada Sungai Batang Kuranji

Melihat pada skala prioritas penangan yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan
yang ada maka untuk saat ini yang paling utama adalah diperlukan intervensi dalam
mengendalikan aliran debris dan mengurangi laju penurunan dasar sungai terutama di
segmen tengah yang cukup tinggi akibat aktivitas penambangan galian C oleh
masyarakat. Pada segmen tengah terdapat sebaran lokasi penambangan galian C yang
secara signifikan telah menyebabkan terjadinya degradasi dasar sungai yang
mengakibatkan pada kerusakan infrastruktur sungai dan tebing sungai.
Salah satu infrastruktur yang mengalami kerusakan cukup parah adalah bangunan
Checkdam Gunung nago yang berada ± 100 m di hilir Bendung Irigasi Gunung Nago.
Kerusakan terjadi pada tubuh checkdam akibat terjadinya degradasi dasar sungai. Pada
TA 2012 telah dilaksanakan kegiatan tanggap darurat dengan membangun struktur
bronjong secara series sebanyak 3 Buah melintang sungai, namun pada akhir TA 2013
yang lalu kondisi kerusakan Checkdam mulai bertambah parah dimana hampir separuh
tubuh checkdam hancur berikut struktur bronjong yang ada juga mengalami kerusakan
sedang hingga parah. Gambar dibawah ini mengilustrasikan kondisi bangunan
checkdam dimaksud berikut bronjong series pada Akhir TA 2013.

Gambar 4. Salah Satu Dampak Degradasi Dasar Sungai

Berdasarkan identifikasi terhadap urutan prioritas penanganan yang dibutuhkan pada


Sungai Batang Kuranji dilengkapi dengan jenis penanganan yang diperlukan pada tiap
segmen sungai (hulu, tengah dan hilir), BWS Sumatera V telah memprogramkan
pelaksanaan pembangunan Sarana/prasarana pengendalian banjir dan sedimen pada
segmen tengah sebagai prioritas utama dikarenakan kerusakan yang terjadi serta
potensi kerusakan lanjutan terhadap infrastruktur keairan dan fasilitas publik lainnya
ditemukan sangat tinggi. Prioritas selanjutnya adalah melakukan pengendalian sedimen
pada segmen hulu dan pengendalian banjir pada segmen hilir.

Rencana penanganan pada segmen tengah meliputi pembangunan sistem Checkdam


Batu Busuk, Checkdam Gunung Nago serta pembangunan checkdam baru sebanyak
lima buah ditambah dengan pembangunan pelindung tebing dan pembangunan jalan
inspeksi dengan total kebutuhan dana Rp. 248.439.700.000,- (dua ratus empat puluh
delapan milyar empat ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah).

Sementara penanganan pada segemen hulu akan difokuskan pada pembangunan


checkdam baru yang secara geografis terletak pada kawasan hutan lindung.
Pemanfaatan hutan lindung untuk keperluan lain seyogyanya akan sangat sulit untuk
dilakukan namun mengingat fungsi pembangunan infrastruktur untuk mitigasi bencana
guna melindungi jiwa dan harta benda masyarakat maupun fasilitas publik dari dampak
bencana yang mungkin terjadi, maka pembangunan infrastruktur ini layak untuk
diperjuangkan. Diharapkan dalam era pemerintahan Presiden Joko Widodo koordinasi
dalam pemanfaatan kawasan hutan lindung untuk pembangunan infrstruktur dapat
terlaksana dengan lebih cepat dan didukung penuh oleh seluruh aparatur
pemerintahan dan masyarakat pada umumnya.

Sebagai langkah penanganan akhir dari rangkaian penanganan pengendalian banjir dan
sedimen Batang Kuranji secara komprehensif akan dilaksanakan pembangunan tanggul
banjir dan jalan inspeksi pada segmen hilir guna melindungi masyarakat dari bahaya
banjir disamping pelaksanaan normalisasi sungai secara periodik dibawah kegiatan
operasi dan pemeliharaan SDA guna mengantisipasi pendangkalan sungai akibat
sedimentasi.

Rencana penanganan yang diprogramkan oleh BWS Sumatera V sebagai institusi


pengelola DAS Batang Kuranji untuk tahap awal (Tahap I) adalah melakukan
pembangunan sistem checkdam pada segmen tengah sebanyak 5 (lima) buah dan
meneruskan pembangunan Checkdam Batu Busuk dan peningkatan checkdam Gunung
Nago yang direncanakan akan dilaksanakan dengan mekanisme kontrak tahun jamak
(multi years contract/MYC) selama 3 (tiga) tahun anggaran mulai TA 2015 hingga TA
2017 atau selama 28 (dua puluh delapan) Bulan.
C. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan berada pada Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh Kota Padang
sebagaimana diilustrasikan pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.3. Lokasi Kegiatan


Mengingat kompleksitas pekerjaan yang harus dilakukan, Pembangunan
Sarana/Prasarana Pengendali Banjir dan Sedimen Batang Kuranji Tahap I
memerlukan pengawasan/supervisi konstruksi guna mencapai hasil yang sesuai
dengan kuantitas dan mutu yang disyaratkan. Untuk itu, diperlukan jasa konsultansi
supervisi untuk membantu pihak pengguna jasa dalam hal ini Kegiatan Sungai dan
Pantai II SNVT PJSA Sumatera V - Balai Wilayah Sungai Sumatera V untuk mengawasi
pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan.
2. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat langsung dari pekerjaan ini adalah SNVT PJSA Sumatera V pada
kegiatan Sungai dan Pantai II serta masyarakat penerima manfaat di Kota Padang dan
para stakeholders atas terciptanya pelaksanaan konstruksi yang tepat waktu, mutu
dan biaya sehingga dapat berfungsi optimal.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Maksud dari pelaksanaan kegiatan supervisi ini adalah untuk mengadakan
pengawasan atas pelaksanaan Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendali Banjir
dan Sedimen Batang Kuranji Tahap I
.
B. Tujuan
Sementara tujuan diadakannya paket kegiatan ini adalah untuk menjamin
pencapaian output pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan secara tepat mutu, tepat
waktu dan tepat biaya yang pada gilirannya nanti juga dapat mencapai outcome
yang direncanakan.

Dalam konteks pencapaian maksud dan tujuan kegiatan supervisi/pengawasan,


penyedia jasa yang ditujuk berkewajiban untuk:
a. Menyediakan jasa-jasanya dengan maksimal, profesional dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan atas paket kegiatan fisik
yang dikerjakan oleh penyedia jasa konstruksi sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja serta berpedoman pada aturan yang berlaku dan spesifikasi teknik yang
tertuang dalam dokumen kontrak kerja konstruksi.
b. Membantu pelaksanaan pengawasan secara utuh dan bertanggung jawab
penuh terhadap proses supervisi/pengawasan serta hasil (output) pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor)
dikarenakan keterbatasan tenaga pada Satuan Kerja pelaksana kegiatan baik
dari segi jumlah maupun kualifikasinya.
c. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan kendala-kendala teknis
yang dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain dan memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.
d. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna Barang/Jasa bahwa
pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor)
sesuai dengan spesifikasi dan kaidah teknis yang tercantum dalam dokumen
kontrak melalui kegiatan pengawasan yang profesional, terencana dan
akuntabel.
4. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
A. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara kontraktual berdasarkan prinsip Task
Concept dimana konsultan melaksanakan kegiatan pengawasan konstruksi secara
komprehensif, terencana dan terukur serta bertanggung jawab penuh terhadap
kuantitas dan mutu pekerjaan konstruksi sebagai hasil dari kegiatan pengawasan
dimaksud dengan akuntabilitas kepada PPK Sungai dan Pantai II melalui direksi
pekerjaan. Penyedia jasa dipilih dengan seleksi umum melalui website
www.pu.go.id secara full e-procurement dan perjanjian kerja akan dibuat dengan
menggunakan kontrak harga satuan.

B. Tahapan Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan pelaksanaan pengawasan pekerjaan Supervisi Pembangunan
Sarana/Prasarana Pengendali Banjir dan Sedimen Batang Kuranji Tahap I adalah
sebagai berikut :
1) Melaksanakan Pengawasan Kuantitas dan Mutu Pekerjaan
Konsultan akan bertindak sebagai wakil Pengguna Jasa (Owner’s
Representative) dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan menjamin
bahwa semua hasil pekerjaan sesuai dan memenuhi syarat perencanaan
teknis serta spesifikasi teknis dokumen kontrak. Uraian detail pekerjaan
pengawasan sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengawasan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat menjamin kebenaran atas material yang digunakan dan
metoda pelaksanaan sesuai kaidah teknis sebagaimana diatur dalam
dokumen kontrak serta peraturan-peraturan/Juklak/Juknis yang
diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum ataupun lembaga
standarisasi lain terkait;
b. Memberikan instruksi maupun penjelasan secara tertulis dengan cara
yang sejelas-jelasnya terhadap pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
oleh kontraktor dengan terlebih dahulu berkonsultasi secara periodik
kepada pengguna barang/jasa sehingga diperoleh kuantitas dan mutu
pekerjaan yang sesuai;
c. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja kontraktor, metoda
pelaksanaan dan sumber bahan/material yang akan digunakan di
lapangan dan memastikan bahwa bahan/material dimaksud telah
memenuhi spesifikasi teknis.
d. Melakukan monitoring, evaluasi dan verifikasi terhadap pengujian
material telah sesuai sebagaimana disyaratkan dalam dokumen kontrak;
e. Memeriksa dan menyetujui semua gambar-gambar teknis (design
drawing, shop drawing, dan as-bulit drawing);
f. Memeriksa dan memberikan instruksi tertulis kepada kontraktor dengan
persetujuan direksi pekerjaan untuk memperbaiki semua
kerusakan/kekurangan pekerjaan segera setelah ditemukan
pekerjaan/bagian pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi teknis;
g. Membuat rencana mutu kontrak pelaksanaan pekerjaan pengawasan
sekaligus mereview rencana mutu kontrak yang diajukan kontraktor dan
menyusun serta menyepakati bersama dengan direksi pekerjaan
prosedur pelaksanaan pekerjaan yang mensinergikan rencana mutu
kontrak pengawasan dan pelaksanaan konstruksi.
h. Bersama Direksi Pekerjaan melaksanakan rapat bulanan dengan pihak
kontraktor sebagai evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan dan menuangkan
hasil rapat dalam berita acara rapat bulanan yang ditandatangani para
pihak.
2) Membantu dalam proses Review Design, dengan rincian sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data lapangan (pengukuran) dan
penggambaran secara akurat sehingga dapat dijadikan dasar review
design untuk perubahan-perubahan yang direkomendasikan/diperlukan;
b. Melakukan Review Design bekerjasama dengan Tim Unit Perencanaan
BWS Sumatera V dan Direksi Pekerjaan terhadap design yang ada sesuai
dengan perubahan-perubahan yang direkomendasikan / diperlukan;
c. Menyiapkan perkiraan biaya dan perubahan dokumen kontrak
sehubungan dengan review design tersebut.
3) Melakukan pengukuran volume pekerjaan secara periodik sehingga
didapatkan hasil yang benar dan akurat serta mendokumentasikannya
secara bertahap hingga pekerjaan dinyatakan selesai. Hasil pengukuran
volume ini dilaporkan dalam laporan bulanan dan dapat dijadikan dasar
untuk perubahan kontrak maupun alat verifikasi dalam pengajuan tagihan
kontraktor.
4) Melakukan pengambilan dokumentasi (foto) untuk setiap item pekerjaan
dengan kondisi 0%, 50% dan 100%. Dokumentasi ini diperlukan sebagai
backup untuk foto dokumentasi yang diambil oleh pihak kontraktor dalam
hal terjadi kealpaan pengambilan dokumentasi maupun sebagai data
pembanding jika terjadi dispute.
5) Melakukan pengawasan atas penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) serta melakukan rapat periodik dengan
kontraktor untuk mengevaluasi penerapan SMK3 sekaligus bertindak
sebagai safety inspector yang mewakili pengguna jasa.
6) Menyampaikan laporan tertulis secara berkala sedikitnya setiap bulan sekali
dalam laporan bulanan kepada pengguna jasa perihal progres pekerjaan
serta masalah yang dihadapi dan usulan pemecahannya. Laporan dilampiri
foto dokumentasi.
7) Menyiapkan perhitungan tagihan untuk eskalasi biaya.
8) Menjamin bahwa semua laporan (report) diserahkan tepat pada waktunya
dan dibuat sesuai aturan yang berlaku serta memuat semua catatan
kemajuan berikut hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Pelaporan dimaksud meliputi:
a. Menyiapkan dan menyerahkan Laporan Bulanan pada setiap awal bulan
berikutnya dimana didalamnya terdapat laporan atas kemajuan
pelaksanaan pekerjaan secara fisik dan keuangan serta rencana bulan
berikutnya dilengkapi dengan uraian permasalahan (jika ada), potensi
masalah dan rencana tindak lanjut;
b. Dalam hal memerlukan penanganan segera, konsultan dapat melaporkan
langsung secara lisan dan kemudian dilengkapi dengan laporan tertulis
atas permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Laporan
itu juga harus memuat usulan pemecahannya yang ditawarkan pihak
konsultan;
c. Membuat catatan harian tentang pekerjaan yang dilaksanakan, bahan-
bahan/material yang dipakai, personil yang terlibat, peralatan yang
digunakan, keadaan cuaca, dan hal lainnya yang dinilai perlu untuk
dicatat;
d. Melakukan pengarsipan yang baik terhadap korespondensi/surat-
menyurat dengan pihak kontraktor, pengguna jasa, dan lain-lainnya;
e. Melakukan penatausahaan dokumen dengan baik terhadap hasil uji
material, sertifikat pembayaran (Payment Certificated), pengukuran
volume pekerjaan dilapangan, back up data perhitungan, dokumentasi
serta gambar teknis (design drawing, shop drawing & as-built drawing).
f. Melakukan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat laporan
tentang pelaksanaan inspeksi dimaksud serta melaporkan kekurangan-
kekurangan hasil pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan (jika ada);
g. Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan untuk Pengguna Jasa yang
memuat kendala serta masalah yang dihadapi selama pekerjaan dan
langkah penyelesaiannya dilengkapi lampiran yang meliputi : dokumen
perubahan kontrak, gambar as-built drawing, dan hasil-hasil uji material.
9) Bekerjasama dengan Direksi Pekerjaan pada Kegiatan Sungai dan Pantai II
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera V Provinsi Sumatera Barat
dalam hal-hal yang menyangkut masalah-masalah teknis, tugas itu meliputi:
a. Bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyetujui
laporan kemajuan pelakanaan pekerjaan, backup data pengajuan termijn,
dan proses pembayaran akhir pekerjaan fisik;
b. Mengusulkan pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan pelaksanaan
dimasa datang dengan memberikan gambaran/sketsa dan perhitungan-
perhitungan yang disusun bersama Direksi Pekerjaan untuk kemudian
dilaksanakan oleh kontraktor;
c. Membuat usulan penyelesaian atas klaim kontraktor, penyelesaian
pertikaian, perpanjangan waktu kontrak atau hal-hal lainnya;
d. Mendampingi Direksi Pekerjaan dalam kunjungan-kunjungan kerja pihak
lain yang dijadwalkan ke lokasi pekerjaan;
e. Mendampingi pemeriksaan oleh auditor internal maupun eksternal dan
mempersiapkan jawaban atas temuan auditor (jika ada);
f. Memeriksa kesesuaian seluruh item pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor dengan fungsi yang dibutuhkan seperti: Direksi keet, bengkel
(work shop), gudang, listrik & air kerja, peralatan, dan lainnya.

C. Pendekatan dan Metodologi


1. Sebelum memulai pekerjaan, konsultan harus melakukan konsultasi terlebih
dahulu dengan Pengguna Jasa, yaitu diantaranya untuk mendapatkan kejelasan
ruang lingkup, tugas dan tanggung jawabnya atas pekerjaan yang akan
ditangani serta untuk melakukan koordinasi awal dan penyusunan rencana
kerja dengan direksi pekerjaan;
2. Menyusun rencana kerja yang dituangkan dalam rencana mutu kontrak serta
menetapkan standar dan prosedur yang akan diterapkan dalam kegiatan
pengawasan dengan persetujuan direksi pekerjaan;
3. Melakukan Inspeksi Lapangan bersama-sama dengan kontraktor dan
didampingi direksi sebelum pekerjaan dimulai yang dituangkan dalam berita
acara mutual check 0 (MC 0);
4. Melakukan pengawasan terhadap waktu, kuantitas dan mutu pekerjaan agar
sesuai dengan yang disyaratkan;
5. Melaporkan kemajuan setiap pekerjaan dan kendala-kendalanya yang disertai
dengan foto-foto lapangan;
6. Mendokumentasikan seluruh hasil kegiatan dan menuangkannya dalam
laporan akhir.

D. Tenaga Ahli
1. Supervisi Engineer/Team Leader/Ketua Tim (8 OB)
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air dengan kompetensi
sub klasifikasi Ahli Sungai dan Danau. Supervisi Engineer disyaratkan minimal
seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
Supervisi / Pengawasan Konstruksi. Mempunyai pengalaman sebagai pengawas
sumber daya air selama 7 (tujuh) tahun. Diutamakan yang pernah bekerja di
Provinsi Sumatera Barat. Sebagai Supervisi Engineer / Team Leader, tugas
utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai. Lingkup Tugas dan tanggungjawab supervisi engineer ketua Tim adalah
sebagai berikut:
a. Tugas:
i) Memastikan perencanaan teknis dalam hal kelengkapan dan
kesesuaiannya untuk dilaksanakan serta memfasilitasi perubahan yang
dibutuhkan untuk mengadopsi kondisi lapangan yang ada;
ii) Memastikan seluruh prosedur pelaksanaan kegiatan telah sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, mereview gambar rencana
sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk memastikan kelengkapan dan
kesesuaiannya;
iii) Memberikan masukan untuk perencanaan pelaksanaan kegiatan
konstruksi dan pengawasan serta pengadaan material dan bahan;
iv) Mengkoordinasikan seluruh input dan produk konsultan;
v) Mereview dan menyesuaikan konsep laporan yang dihasilkan
konsultan;
i) Melakukan pengukuran dan verifikasi atas tagihan kontraktor;
ii) Mengawasi dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
iii) Memastikan dilakukannya pengujian material dan pemenuhan
sertifikasi mutu sebagaiman disyaratkan;
iv) Mereview dan menyetujui gambar kerja, gambar purna laksana,
metoda pelaksanaan, dll;
v) Memastikan dijalankannya prosedur keselamatan kerja sesuai dengan
SMK3;
vi) Melakukan pemeriksaan kuantitas dan kualitas secara keseluruhan dan
penerapan manajemen mutu;
vii) Menyiapkan gambar purna laksana (as-built drawings) dan laporan
akhir;
viii)Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal dan pengguna jasa

b. Tanggungjawab:
i) Bertanggungjawab atas manajemen pelaksanaan kontrak dan
penugasan konsultan supervisi secara keseluruhan;
ii) Bertanggungjawab terhadap kegiatan pengawasan atas kuantitas dan
mutu pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
dalam dokumen kontrak konstruksi;
iii) Bertanggung jawab atas pencapaian output kegiatan pengawasan
termasuk terlaksananya tugas dan tanggung jawab seluruh anggota tim
yang berada dibawahnya;
iv) Bertanggungjawab atas penyiapan seluruh kelengkapan administrasi
dan pelaporan pelaksanaan kegiatan supervisi secara benar, runtut dan
tepat waktu;
v) Bertanggungjawab menyelesaikan segala permasalahan yang timbul
dalam tim yang dipimpinnya maupun masalah lain yang terjadi sebagai
akibat dari pelaksanaan kegiatan pengawasan dengan pihak lain;
vi) Bertanggungjawab kepada pihak pengguna jasa dalam mencapai output
kegiatan secara tepat waktu, mutu dan biaya serta selalu menjaga
kerahasiaan informasi dan dokumen yang menurut sifatnya adalah
rahasia.

2. Ahli Bangunan Air (28 OB)


Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) bidang SDA, Ahli bangunan air
disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan Supervisi / Pengawasan Konstruksi. Mempunyai
pengalaman sebagai Ahli Bangunan Air selama 6 (enam) tahun. Diutamakan
yang pernah bekerja di Provinsi Sumatera Barat. Sebagai Ahli Bangunan Air,
tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai. Lingkup Tugas dan tanggungjawab ketua Tim diantaranya
adalah sebagai berikut:
i) Mereview perencanaan teknis dalam hal kelengkapan dan
kesesuaiannya untuk dilaksanakan serta menjustifikasi perubahan yang
dibutuhkan untuk mengadopsi kondisi lapangan yang ada
ii) Melakukan pengukuran dan perhitungan ulang terhadap setiap
perubahan desain yang dibutuhkan berkoordinasi dengan direksi
pekerjaan
iii) Memberikan masukan untuk rencana pelaksanaan kegiatan konstruksi
dan pengawasan serta pengadaan material dan bahan
iv) Mengkoordinasikan seluruh input dan produk review design
v) Menyiapkan laporan review design / justifikasi teknis
vi) Memastikan seluruh hasil review design telah sesuai dengan aturan dan
ketentuan yang berlaku
vii) Bertanggungjawab atas dokumen review design yang dihasilkan
viii)Melakukan pemantauan secara kontinyu terhadap fungsi bangunan
yang telah dibangun dan menyarankan perubahan/penyesuaian dalam
masa pelaksanaan untuk memastikan keandalan fungsi dan umur
bangunan
ix) Melapor kepada dan menerima tugas dari serta bertanggung jawab
kepada Ketua Tim
x) Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal dan pengguna jasa.
3. Asisten Quantity Engineer/Inspector (28 OB)
Asisten Quantity Engineer/Inspector disyaratkan minimal seorang Ahli Madya
(D3) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan quantity inspection.
Mempunyai pengalaman sebagai Asisten Quantity Engineer selama 2 (dua)
tahun. Diutamakan yang pernah bekerja di Provinsi Sumatera Barat. Sebagai
Asisten Quantity Engineer, tugas utamanya adalah memastikan bahwa volume
dilapangan sesuai apa yang disyaratkan.
Tugas dan tanggungjawab supervisi engineer diantaranya adalah sebagai
berikut:
i) Melaksanakan pengawasan harian atas kondisi lapangan secara
keseluruhan
ii) Mensupervisi dan mengarahkan kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan
iii) Melakukan pengukuran kuantitas pekerjaan secara berkala dan
memastikan kebenarannya
iv) Membantu project manager
v) Memastikan terjaganya kondisi lingkungan dan area proyek dari
aktivitas yang dilakukan kontraktor
vi) Memantau rencana penerapan sistem jaminan mutu dan pengujian
kualitas
vii) Memberikan masukan teknis terhadap kendala pelaksanaan
viii)Menyelia buku persediaan dan rencana pembayaran kontraktor
ix) Melaksanakan rapat mingguan dengan kontraktor
x) Melakukan pengukuran bersama dengan kontraktor
xi) Membantu pengguna jasa dalam memverifikasi tagihan
xii) Melakukan koordinasi dengan kontraktor dan direksi pekerjaan
xiii)Melapor kepada dan menerima tugas dari serta bertanggung jawab
kepada Supervisi Engineer

4. Asisten Quality Engineer (28 OB)


Asisten Quality Engineer disyaratkan minimal seorang Ahli Madya (D3) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan quality control/assurance. Mempunyai pengalaman
sebagai Asisten Quality Engineer selama 2 (dua) tahun. Diutamakan yang
pernah bekerja di Provinsi Sumatera Barat. Sebagai Asisten Quality Engineer,
tugas utamanya adalah memastikan bahwa volume dilapangan sesuai apa yang
disyaratkan.
Tugas dan tanggungjawab asisten quality engineer diantaranya adalah sebagai
berikut:
i) Melakukan manajemen pengendalian mutu yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
ii) Menyiapkan langkah-langkah dan format pengujian material yang
dibutuhkan
iii) Melaksanakan pemeriksaan kualitas pekerjaan secara menyeluruh dan
pelaporan kualitas pekerjaan
iv) Memverifikasi dan menyetujui laporan pengujian kualitas material
v) Memverifikasi dan menyetujui sertifikat pengujian material
vi) Melakukan pengujian lapangan untuk material konstruksi
vii) Merinci dan memonitor rencana jaminan mutu dan pengujian quality
control yang dilaksanakan di proyek
viii)Melakukan koordinasi dengan kontraktor dan direksi pekerjaan
ix) Melapor kepada dan menerima tugas dari serta bertanggung jawab
kepada Supervisi Engineer

5. Asisten Ahli Geodesi (28 OB)


Asisten Ahli Pengukuran disyaratkan minimal seorang Ahli Madya (D3) Jurusan
Teknik Geodesi atau yang jurusan lain yang setara, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan mempunyai pengalaman sebagai Juru Ukur selama
2 (dua) tahun. Diutamakan yang pernah bekerja di Provinsi Sumatera Barat.
Tugas utamanya adalah melakukan pengukuran untuk menentukan kuantitas
pembayaran sesuai perintah pengguna jasa.

6. CAD Operator (28 OB)


CAD Operator disyaratkan minimal seorang Lulusan STM/SMK. Diutamakan
yang telah mempunyai pengalaman sebagai Draftman selama 1 (satu) tahun.
Tugas utamanya adalah memastikan gambar hasil pelaksanaan telah sesuai
dengan kondisi lapangan serta melakukan drafting dan editting gambar dalam
hal diperlukan perubahan kontrak atau substansi lain yang memerlukan
pembuatan gambar baru/perubahan gambar.

7. Administrasi/Operator Komputer (28 OB)


Administrasi/Operator Komputer disyaratkan minimal seorang Lulusan
SMA/SMK. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga
adm/ operator komputer selama 1 (satu) tahun. Tugas utamanya adalah
menyiapkan kelengkapan administrasi pelaksanaan pekerjaan, melakukan
penatausahaan dokumen dan arsip serta membantu penyiapan perubahan
kontrak, pelaporan, dll.
8. Driver (28 OB)
Driver disyaratkan minimal seorang Lulusan SMP sederajat dan memiliki SIM A.

9. Office Boy/Girl (28 OB)


Office Boy/Girl disyaratkan minimal seorang Lulusan SMP sederajat.

5. KELUARAN/OUTPUT/DELIVERABLES dan KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Keluaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

No Keluaran/Output Frekuensi Tenggat Waktu Jumlah


1 Laporan Pendahuluan Satu kali 15 hari setelah SPMK 5 Buku
2 Laporan Rencana Satu kali 15 hari setelah SPMK 5 Buku
Mutu Kontrak
3 Laporan Bulanan Setiap Bulan 5 Hari pada Bulan 5 Buku
Berikutnya
4 Laporan Akhir Satu Kali 5 hari setelah kontrak 10 Buku
berakhir

Keluaran dari kegiatan ini harus dapat tercapai sesuai dengan pembangunan fisik yaitu
dalam kurun waktu 3 Tahun Anggaran (28 Bulan).

6. BIAYA YANG DIBUTUHKAN


Pelaksanaan kegiatan untuk supervisi / pengawasan konstruksi Pembangunan
Prasarana Pengendali Sedimen Batang kuranji di Kota Padang dilaksanakan dengan
pagu dana Rp. 6.714.200.000,- (enam miliar tujuh ratus empat belas juta dua ratus
ribu rupiah).

Padang, 30 April 2015


Kepala
SNVT PJSA Sumatera V

Nalvian, SST, MT
NIP. 19681125 199603 1 001

Anda mungkin juga menyukai