Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS DATA

R ingkasan Pola PSDA SKENARIO KONDISI EKONOMI, POLITIK, PERUBAHAN IKLIM


Pemali Comal Tahun 2010

1. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Rendah


Pada kondisi perekonomian rendah ini diasumsikan anggaran pemerintah daerah bahkan pusat
akan tetap atau menurun meskipun kemungkinannya kecil sekali. Oleh karena itu didalam analisis
di asumsikan anggaran pemerintah tetap, akibatnya tidak ada pembangunan waduk pada periode
20 tahun mendatang.

2. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Sedang


Pada skenario kedua adalah kondisi perekonomian sedang seperti kondisi perekonomian saat ini,
sehingga jumlah penduduk prediksi untuk perhitungan kebutuhan air RKI didasrkan dari model
yang diturunkan menggunakan data BPS (Badan Pusat Statistik). Anggaran pemerintah
diasumsikan naik sebesar 10% sehingga pengembangan daerah irigasi dapat dilaksanakan
sebagian serta pembangunan waduk diperkirakan dapat dibangun 6 buah (37% dari total waduk
usulan di WS Pemali Comal) selama 20 tahun mendatang.

3. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Tinggi


Pada skenario ketiga adalah kondisi perekonomian tinggi diatas kondisi perekonomian saat ini,
sehingga jumlah penduduk prediksi untuk perhitungan kebutuhan air RKI didasarkan dari model
yang dinalisis akan lebih tinggi 15% dibandingkan jumlah penduduk kondisi perekonomian sedang.
Anggaran pemerintah diasumsikan naik sebesar 20% per tahun sehingga pengembangan daerah
irigasi dapat dilaksanakan semuanya serta pembangunan waduk diperkirakan dapat dibangun 17
buah (100% dari total waduk usulan di WS Pemali Comal) dan 9 buah embung selama 20 tahun
mendatang.
R ingkasan Pola PSDA SKENARIO PENGEMBANGAN PERTANIAN WS PEMALI COMAL
Pemali Comal Tahun 2010

Budidaya pertanian saat ini


banyak didominasi oleh
tanaman padi, namun produksi
non-padi diperkirakan akan
mengganti sebagian tanaman
padi, sehingga akan dapat
meningkatkan intensitas tanam
sejalan atas pengembangan
kependudukan dan strategi
pengembangan pertanian di
wilayah tersebut.

Untuk mencapai produksi non-padi tersebut, pola tanam yang baru perlu dibuat dengan
menyesuaikan system irigasi yang ada sekarang. Dalam jangka panjang rencana tata ruang
harus menggunakan air yang ada secara maksimum dan pilihan yang efektif untuk
meningkatkan ketersediaan air
R ingkasan Pola PSDA PROYEKSI KE DEPAN (JANGKA PENDEK,MENENGAH,PANJANG)
Pemali Comal Tahun 2010

Tahapan waktu Jangka Pendek (5 tahun), Jangka Menengah (10 tahun) dan Jangka Panjang (20
tahun) ke depan adalah batas yang digunakan dalam mengevaluasi pengembangan. Kondisi
dalam 5-20 tahun ke depan mungkin akan berubah secara drastis karena dapat dikatakan
sebagai spekulasi akibat campuran atas kegiatan produksi dan penggunaan sumber daya untuk
wilayah tertentu. Perubahan teknologi dalam waktu yang lama dapat mengakibakan pola
penggunaan air berubah secara drastis.
Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
a. Inventarisasi pengembangan yang terkait;
b. Analisis konsekuensi pengembangan yang sedang berjalan dan yang direncanakan;
c. Identifikasi dan analisis dari pilihan/upaya; dan
d. Perumusan serta evaluasi strategi yang dipilih.
R ingkasan Pola PSDA NERACA AIR WS PEMALI COMAL (SKENARIO PEREKONOMIAN RENDAH)
Pemali Comal Tahun 2010
R ingkasan Pola PSDA NERACA AIR WS PEMALI COMAL (SKENARIO PEREKONOMIAN SEDANG)
Pemali Comal Tahun 2010
R ingkasan Pola PSDA NERACA AIR WS PEMALI COMAL (SKENARIO PEREKONOMIAN TINGGI)
Pemali Comal Tahun 2010

Jangka Panjang( 2022-2027)

1. Membangun Embung Wangkalang, Embung


Karanggondang, Waduk Sipiring, Waduk
Lumeneng, Embung Loragung, Embung
Gunung wiyono, Embung Bubak, Embung
Jangka Menengah ( 2017-
Klesem, Embung Bodas, Embung
2022) Bojongkoneng, Waduk Bantarsari, Embung
Pamuliaan,
1. Membangun Waduk Kradegan,
2. Penambahan debit dari mata air dan sungai
Waduk Karanganyar, Waduk Pliwis
untuk memenuhi kebutuhan RKI
dan Waduk Kedunglanggar
3. Rehabilitasi jaringan irigasi

2. Penambahan debit dari mata air


dan sungai untuk memenuhi
kebutuhan RKI
R
ingkasan Pola PSDAPemali Comal Tahun 2010 MATRIKS REALISASI POLA PSDA WS PEMALI COMAL
R ingkasan Pola PSDA KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(1/6)
Pemali Comal Tahun 2010

1. Ekonomi Rendah
A. Rancangan/Strategi Jangka Pendek
a. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk Pengembangan Wilayah Sungai (PWS) di
Kabupaten Batang.
b. Penambahan air dari Sungai Cepagan untuk PWS Kota Pekalongan.
c. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
d. Penambahan debit dari mata air Kedung Sigolo-golo di desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading untuk RKI Pemalang.
e. Penambahan debit dari mata air Suren di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa dan mata air Banyumudal di Desa Dukuh
Tengah Kec. Bojong untuk PWS Kabupaten Tegal.
f. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
g. Penambahan debit dari mata air Biuk II di desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Tuk Suci di Desa Dawuhan Kec.
Sirampog, mata air Tuk Tlagasari I di Desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Bulakan di Desa Adisana Kec. Bumiayu,
mata air Duren di Desa Negara Daha Kec. Bumiayu, mata air Jembulakan di Desa Jatisawit Kec. Bumiayu untuk PWS
Kabupaten Brebes.
h. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
i. Usaha perbaikan irigasi tiap
B. Rancangan/Strategi Jangka Menengah
a. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Sambong, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
b. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
c. Penambahan air dari Sungai Cepagan dan pembangunan sumur dalam di Pekalongan Barat untuk PWS Kota Pekalongan.
d. Penambahan debit dari mata air Kedung Sigolo-golo di Desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading untuk PWS Kabupaten
Pemalang.
e. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
f. Penambahan debit dari mata air Tuk Winong di Desa Adisana Kec. Bumiayu, mata air Tuk Rau di Desa Sridadi Kec.
Sirampog, mata air Tuk Nangka di Desa Sridadi Kec. Sirampog, mata air Kalipari di Desa Sridadi Kec. Sirampog, mata air
Wadondi Desa Sridadi Kec. Sirampog untuk PWS Kabupaten Brebes.
g. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
h. Usaha perbaikan irigasi di tiap kabupaten.
R ingkasan Pola PSDA KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(2/6)
Pemali Comal Tahun 2010
1. Ekonomi Rendah
C. Rancangan/Strategi Jangka Panjang
a. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Sambong, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
b. Penambahan air dari Sungai Cepagan untuk PWS Kota Pekalongan.
c. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
d. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
e. Penambahan debit dari mata air Podol di Desa Adisana Kec. Bumiayu, mata air Plembang di Desa Manggis Kec. Sirampog,
mata air Mubasiroh di Desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Biuk I di Desa Plompong Kec. Sirampog untuk PWS
Kabupaten Brebes.
f. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
g. Usaha perbaikan irigasi ditiap kabupaten.

2. Ekonomi Sedang
A. Rancangan/Strategi Jangka Pendek
a. Pembangunan Waduk Jatinegara : untuk irigasi di hulu Waduk Cacaban, suplesi Waduk Cacaban, dan suplesi DI Cipero
Kabupaten Tegal.
b. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Sambong, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
c. Penambahan air dari Sungai Cepagan untuk PWS Kota Pekalongan.
d. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
e. Penambahan debit dari mata air Kedung Sigolo-golo di Desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading untuk PWS Kabupaten
Pemalang.
f. Penambahan debit dari mata air Suren di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa dan mata air Banyumudal di Desa Dukuh
Tengah Kec. Bojong untuk PWS Kabupaten Tegal.
g. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
h. Penambahan debit dari mata air Biuk II di Desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Tuk Suci di Desa Dawuhan Kec.
Sirampog, mata air Tuk Tlagasari I di Desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Bulakan di Desa Adisana Kec. Bumiayu,
mata air Duren di Desa Negara Daha Kec. Bumiayu, mata air Jembulakan di Desa Jatisawit Kec. Bumiayu untuk PWS
Kabupaten Brebes,
i. Untuk usaha konservasi dilakukan di tiap kabupaten.
j. Usaha perbaikan irigasi tiap kabupaten.
R ingkasan Pola PSDA KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(3/6)
Pemali Comal Tahun 2010

2. Ekonomi Sedang
B. Rancangan/Strategi Jangka Menengah
a. Pembangunan Waduk Karanganyar untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI Sukowati Kabupaten Pemalang.
b. Pembangunan Waduk Kradegan untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI Padurekso dan DI Pesantren Klethak
Kabupaten Pekalongan.
c. Pembangunan Waduk Pliwis untuk DI Clungup dan pengendalian banjir dan Kedung Langgar untuk untuk DI Kenconorejo
dan air baku SPAM Petanglong Kabupaten Batang.
d. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
e. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
f. Penambahan air dari Sungai Cepagan dan pembangunan sumur dalam di Pekalongan Barat untuk PWS Kota Pekalongan.
g. Penambahan debit dari mata air Kedung Sigolo-golo di Desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading untuk PWS Pemalang.
h. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
i. Penambahan debit dari mata air Tuk Winong di Desa Adisana Kec. Bumiayu , mata air Tuk Rau di Desa Sridadi Kec.
Sirampog, mata air Tuk Nangka di Desa Sridadi Kec. Sirampog, mata air Kalipari di Desa Sridadi Kec. Sirampog, mata air
Wadondi Desa Sridadi Kec. Sirampog untuk PWS Kabupaten Brebes.
j. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
k. Usaha perbaikan irigasi tiap kabupaten.
C. Rancangan/Strategi Jangka Panjang
a. Pembangunan Waduk Bantarkawung untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI Notog (Kabupaten Brebes) dan DI Pemali.
b. Pembangunan Waduk Pliwis untuk DI Clungup dan pengendalian banjir dan Kedung Langgar untuk untuk DI Kenconorejo
dan air baku SPAM Petanglong Kabupaten Batang.
c. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
d. Penambahan air dari Sungai Cepagan untuk PWS Kota Pekalongan.
e. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
f. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
g. Penambahan debit dari mata air Podol di Desa Adisana Kec. Bumiayu, mata air Plembang di Desa Manggis Kec. Sirampog,
mata air Mubasiroh di Desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Biuk I di Desa Plompong Kec. Sirampog untuk PWS
Kabupaten Brebes.
h. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
R ingkasan Pola PSDA KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(4/6)
Pemali Comal Tahun 2010

3. Ekonomi Tinggi
A. Rancangan/Strategi Jangka Pendek
a. Pembangunan Waduk Bantarkawung : untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI. Notog (Kabupaten Brebes) dan DI
Pemali.
b. Pembangunan Waduk Ki Gede Sebayu : untuk mencukupi kebutuhan air DI. Danawarih dan DI. Pesayangan (Kabupaten
Tegal) serta RKI Kabupaten Tegal.
c. Pembangunan Waduk Jatinegara : untuk irigasi di hulu Waduk Cacaban, suplesi Waduk Cacaban, dan suplesi DI. Cipero
Kabupaten Tegal.
d. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
e. Penambahan air dari Sungai Cepagan untuk PWS Kota Pekalongan.
f. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
g. Penambahan debit dari mata air Kedung Sigolo-golo di Desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading untuk PWS Pemalang.
h. Penambahan debit dari mata air Suren di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa dan mata air Banyumudal di Desa Dukuh Tengah
Kec. Bojong untuk PWS Kabupaten Tegal.
i. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
j. Penambahan debit dari mata air Biuk II di Desa Plompong Kec. Sirampog,mata air Tuk Suci di Desa Dawuhan Kec.
Sirampog, mata air Tuk Tlagasari I di Desa Plompong Kec. Sirampog, mata air Bulakan di Desa Adisana Kec. Bumiayu,
mata air Duren di Desa Negara Daha Kec. Bumiayu, mata air Jembulakan di Desa Jatisawit Kec. Bumiayu untuk PWS
Kabupaten Brebes.
k. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
l. Usaha perbaikan irigasidi tiap kabupaten.
R ingkasan Pola PSDA KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(5/6)
Pemali Comal Tahun 2010

3. Ekonomi Tinggi
B. Rancangan/Strategi Jangka Menengah
a. Pembangunan Waduk Karanganyar untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI Sukowati Kabupaten Pemalang.
b. Pembangunan Waduk Kradegan untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI Padurekso dan DI Pesantren Kletek Kabupaten
Pekalongan.
c. Pembangunan Waduk Pliwis untuk DI Clungup dan pengendalian banjir dan Kedung Langgar untuk untuk DI Kenconorejo
dan air baku SPAM Petanglong Kabupaten Batang.
d. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
e. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
f. Penambahan air dari Sungai Cepagan dan pembangunan sumur dalam di Pekalongan Barat untuk PWS Kota Pekalongan.
g. Penambahan debit dari mata air Kedung Sigolo-golo di Desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading untuk PWS Pemalang.
h. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
i. Penambahan debit dari mata air Tuk Winong di Desa Adisana Kec. Bumiayu , mata air Tuk Rau di Desa Sridadi Kec.
Sirampog, mata air Tuk Nangka di Desa Sridadi Kec. Sirampog, mata air Kalipari di Desa Sridadi Kec. Sirampog, mata air
Wadondi Desa Sridadi Kec. Sirampog untuk PWS Kabupaten Brebes.
j. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
k. Usaha perbaikan irigasi tiap kabupaten.
R ingkasan Pola PSDA KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(6/6)
Pemali Comal Tahun 2010

3. Ekonomi Tinggi
C. Rancangan/Strategi Jangka Panjang
a. Pembangunan Embung Wangkalang untuk mencukupi kebutuhan air irigasi DI Bronto dan DI Gembiro Kabupaten
Pekalongan.
b. Pembangunan Waduk Sipiring, Embung Karang Gondang dan Waduk Lumeneng untuk mencukupi kebutuhan air irigasi
DI Kaliwadas Kabupaten Pemalang, DI Bronto dan DI Gembiro Kabupaten Pekalongan.
c. Pembangunan Waduk Pliwis untuk DI Clungup dan pengendalian banjir dan Kedung Langgar untuk untuk DI
Kenconorejo dan air baku SPAM Petanglong Kabupaten Batang.
d. Pembangunan Embung Loragung, Gunung Wiyono, Bubak, Klesem, Bodas, Bojongkoneng, Bubak untuk suplesi Waduk
Sipiring.
e. Pembangunan Waduk Bantarsari : untuk mencukupi kebutuhan air DI Notog Kabupaten Brebes.
f. Pembangunan Embung Pamuliaan : untuk mencukupi kebutuhan air tambak Bulukamba, Wanasari dan Brebes.
g. Penambahan debit dari Sungai Boyo, Kitiran, Langsean, Lojahan dan Tinap untuk PWS Kabupaten Batang.
h. Penambahan air dari Sungai Cepagan untuk PWS Kota Pekalongan.
i. Penambahan debit dari mata air Kandang Serang untuk PWS Kabupaten Pekalongan.
j. Penambahan debit dari mata air Banyumudal di Desa Bumijawa Kec. Bumijawa untuk PWS Kota Tegal.
k. Penambahan debit dari mata air Podol di Desa Adisana Kec. Bumiayu, mata air Plembang di Desa Manggis Kec.
Sirampog, mata air Mubasiroh di Desa Plompong Kec. Sirampog , mata air Biuk I di Desa Plompong Kec. Sirampog untuk
PWS Kabupaten Brebes.
l. Untuk usaha konservasinya dilakukan di tiap kabupaten.
m. Usaha perbaikan irigasi tiap kabupaten.
A
nalisis Konservasi Analisis Perubahan Presentase Tutupan Lahan thd Luas DAS

Keterangan :
: Perubahan Kondisi Lahan Kering
: Perubahan Penggunaan Lahan PLTU Batang
: Perkembangan Perkotaan
: Perkembangan Zona Tambang
: Perkembangan Industri
: Perubahan Penggunaan Lahan untuk Jalan Tol
A
nalisis Konservasi Analisis Perubahan Presentase Tutupan Lahan thd Luas DAS

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN


NAMA DAS Lahan Zona
Perkotaan PLTU Total
Kering Tambang
DAS Baros = 17.73 425.02 425.02
DAS Boyo = 154.85 633.75 1.60 635.35
DAS Brontak = 4.85 0.00
DAS Brungut = 32.62 154.77 154.77
DAS Bugel = 3.62 21.68 21.68
DAS Cacaban = 173.84 2801.91 581.19 3383.10
DAS Comal = 650.99 6532.51 3247.85 35.26 9815.61
DAS Conang = 47.07 956.96 956.96
DAS Gabus = 18.05 391.42 391.42
DAS Gangsa = 51.14 841.78 841.78
DAS Gung = 190.22 16.86 2495.38 134.82 2647.06
DAS Gung Lama = 22.04 1899.35 1899.35
DAS Jimat = 30.46 695.24 695.24
DAS Karanggeneng = 21.31 65.89 412.56 213.52 691.97
DAS Kedondong = 7.52 82.31 82.31
DAS Kluwut = 91.54 165.34 165.34
DAS Kretek = 4.44 13.07 13.07
DAS Kupang = 237.72 23.22 4798.83 40.83 4862.88
DAS Kuripan = 4.20 132.88 132.88
DAS Loning = 264.14 5094.23 596.22 30.50 5720.96
DAS Medono = 54.23 1560.94 103.22 1664.16
DAS Pah = 35.63 1280.01 1280.01
DAS Pakijangan = 72.30 858.94 858.94
DAS Pemali = 1375.52 12696.81 1678.51 26.45 14401.77
DAS Rambut = 331.26 6747.98 6747.98
DAS Sambong = 107.00 98.91 743.09 15.66 857.67
DAS Sengkarang = 292.84 618.90 2129.94 87.64 2836.48
DAS Sono = 22.81 43.69 771.61 815.30
DAS Sragi Baru = 300.42 210.34 1906.26 2116.59
DAS Sragi Lama = 104.95 47.81 683.36 731.18
DAS Srengseng = 17.26 7.80 835.05 842.85
DAS Urang = 121.89 132.26 132.26
DAS Wadas = 121.00 12.89 3595.52 3608.41
DAS Waluh = 24.79 138.78 138.78
TOTAL 39403.63 30601.43 213.66 372.75 70591.47
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Bantarkawung, DAS Pemali


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Analisa Debit Analisa
Tahun Tahun
Maks Min KRS Maks Min KRS
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 193,07 3,09 63 2009 193,07 3,09 63
2010 160,50 5,10 31 2010 160,50 5,10 31
2011 2011 151,31 6,30 24
2012 2012 147,92 3,32 45
2013 2013 178,30 2,40 74
2014 2014 203,20 2,40 85
2015 2015 173,50 2,40 72
2016 2016 140,15 3,56 39
2017 2017 350,40 2,40 146
2018 2018 161,60 2,40 67
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Beji, DAS Pemali


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Analisa Debit
Tahun Tahun Anlisa KRS
Maks Min KRS Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 13,10 0,02 689 2001 13,10 0,02 689
2002 11,61 0,05 215 2002 11,61 0,05 215
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 4,91 0,00 4.910 2009 4,91 0,00 4.910
2010 8,65 0,00 8.650 2010 8,65 0,00 8.650
2011 2011 18,30 0,00 18.300
2012 2012 6,64 0,00 6.640
2013 2013 6,75 0,02 355
2014 2014 6,47 0,04 170
2015 2015 10,90 0,02 574
2016 2016 48,00 0,15 320
2017 2017 74,17 0,02 3.709
2018 2018 8,96 0,05 179
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Parakan Kidang, DAS Pemali


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 tad tad tad 2009 tad tad tad
2010 tad tad tad 2010 tad tad tad
2011 2011 tad tad tad
2012 2012 64,13 0,00 64.130
2013 2013 68,08 0,00 68.076
2014 2014 56,78 0,00 56.780
2015 2015 44,28 0,00 44.280
2016 2016 28,23 0,00 28.230
2017 2017 29,31 0,00 29.310
2018 2018 6,24 0,00 6.240
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Notog, DAS Pemali

Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019


Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 523,60 0,00 523.600 2009 523,60 0,00 523.600
2010 596,10 7,10 84 2010 596,10 7,10 84
2011 2011 489,00 0,00 489.000
2012 2012 434,20 0,00 434.200
2013 2013 468,70 0,00 468.700
2014 2014 428,60 0,00 428.600
2015 2015 575,70 4,10 140
2016 2016 428,60 45,80 9
2017 2017 428,60 0,00 428.600
2018 2018 674,80 4,10 165
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Gondang, DAS Pemali

Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019


Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 tad tad tad 2009 tad tad tad
2010 tad tad tad 2010 tad tad tad
2011 2011 tad tad tad
2012 2012 55,97 0,00 55.970
2013 2013 68,42 0,00 68.420
2014 2014 15,07 0,00 15.070
2015 2015 30,64 0,00 30.640
2016 2016 20,63 0,00 20.630
2017 2017 36,99 0,00 36.990
2018 2018 0,46 0,00 460
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Lenggor, DAS Pemali


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 tad tad tad 2009 tad tad tad
2010 tad tad tad 2010 tad tad tad
2011 2011 tad tad tad
2012 2012 11,30 0,00 11.300
2013 2013 21,73 0,00 21.733
2014 2014 9,04 0,00 9.040
2015 2015 26,10 0,00 26.100
2016 2016 14,06 0,00 14.060
2017 2017 27,76 0,00 27.760
2018 2018 0,31 0,00 310
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Brebes, DAS Pemali


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Analisa Debit Analisa
Tahun Tahun
Maks Min KRS Maks Min KRS
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 1072,83 4,12 261 2009 1072,83 4,12 261
2010 4575,50 7,50 610 2010 4575,50 7,50 610
2011 2011 976,80 1,09 896
2012 2012 5228,39 0,98 5.341
2013 2013 4245,92 17,81 238
2014 2014 7534,25 17,08 441
2015 2015 6908,45 32,45 213
2016 2016 9494,82 131,28 72
2017 2017 13399,06 34,70 386
2018 2018 10120,66 34,70 292
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Cacaban, DAS Cacaban

Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019


Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Analisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 36,07 0,00 36.070 2000 36,07 0,00 36.070
2001 63,95 0,00 63.945 2001 63,95 0,00 63.945
2002 81,75 0,00 81.750 2002 81,75 0,00 81.750
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 10,09 0,00 10.094 2004 10,09 0,00 10.094
2005 70,45 0,00 70.454 2005 70,45 0,00 70.454
2006 9,26 0,00 9.260 2006 9,26 0,00 9.260
2007 27,75 0,00 27.750 2007 27,75 0,00 27.750
2008 16,12 0,00 16.117 2008 16,12 0,00 16.117
2009 69,03 0,00 69.030 2009 69,03 0,00 69.030
2010 88,64 0,00 88.640 2010 88,64 0,00 88.640
2011 2011 27,29 0,00 27.290
2012 2012 95,50 0,00 95.500
2013 2013 124,84 0,00 124.842
2014 2014 73,67 0,00 73.671
2015 2015 98,95 0,00 98.950
2016 2016 134,14 0,75 179
2017 2017 98,32 0,00 98.320
2018 2018 77,34 0,00 77.340
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Gangsa, DAS Gangsa

Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019


Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Analisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 42,67 0,00 42.671 2007 42,67 0,00 42.671
2008 94,99 0,00 94.986 2008 94,99 0,00 94.986
2009 94,99 0,00 94.986 2009 94,99 0,00 94.986
2010 tad tad tad 2010 tad tad tad
2011 2011 tad tad tad
2012 2012 tad tad tad
2013 2013 67,63 0,00 67.631
2014 2014 34,79 0,00 34.790
2015 2015 70,61 0,00 70.610
2016 2016 78,24 0,00 78.240
2017 2017 104,79 0,00 104.790
2018 2018 134,28 0,00 134.280
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Danawarih, DAS Gung


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Analisa Debit Analisa
Tahun Tahun
Maks Min KRS Maks Min KRS
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 8,70 0,00 8.700 2009 8,70 0,00 8.700
2010 6,10 0,00 6.100 2010 6,10 0,00 6.100
2011 2011 6,93 0,00 6.930
2012 2012 188,50 0,00 188.500
2013 2013 188,50 0,00 188.500
2014 2014 1043,50 0,00 1.043.500
2015 2015 6,90 0,00 6.900
2016 2016 tad tad tad
2017 2017 34,80 0,00 34.800
2018 2018 139,80 3,70 38
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Pesayangan, DAS Gung


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 267,23 0,00 267.231 1991 267,23 0,00 267.231
1992 97,50 0,00 97.496 1992 97,50 0,00 97.496
1993 362,43 0,00 362.429 1993 362,43 0,00 362.429
1994 138,40 0,00 138.396 1994 138,40 0,00 138.396
1995 207,26 0,00 207.256 1995 207,26 0,00 207.256
1996 156,09 0,00 156.088 1996 156,09 0,00 156.088
1997 156,21 0,00 156.206 1997 156,21 0,00 156.206
1998 86,84 0,62 140 1998 86,84 0,62 140
1999 99,25 0,00 99.247 1999 99,25 0,00 99.247
2000 101,02 0,35 289 2000 101,02 0,35 289
2001 41,56 0,35 119 2001 41,56 0,35 119
2002 77,45 0,35 221 2002 77,45 0,35 221
2003 126,75 0,00 126.752 2003 126,75 0,00 126.752
2004 182,45 0,00 182.453 2004 182,45 0,00 182.453
2005 73,16 0,51 145 2005 73,16 0,51 145
2006 110,19 0,00 110.194 2006 110,19 0,00 110.194
2007 111,96 0,00 111.957 2007 111,96 0,00 111.957
2008 115,44 0,00 115.444 2008 115,44 0,00 115.444
2009 114,90 0,00 114.896 2009 114,90 0,00 114.896
2010 142,57 0,00 142.570 2010 142,57 0,00 142.570
2011 2011 97,15 0,00 97.145
2012 2012 79,82 0,00 79.817
2013 2013 99,02 0,00 99.016
2014 2014 113,93 0,00 113.930
2015 2015 78,83 0,00 78.830
2016 2016 97,06 0,00 97.060
2017 2017 83,70 0,00 83.700
2018 2018 90,98 0,00 90.980
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Asemsiketek, DAS Kupang


Analisa Tahun 2019
Debit
Tahun Analisa KRS
Maks Min
1991 358,04 0,00 358044,00
1992 50,84 0,50 101,88
1993 466,80 0,32 1440,74
1994 72,84 0,21 341,95
1995 104,72 0,81 130,08
1996 277,15 1,47 189,18
1997 176,31 0,74 237,93
1998 136,38 3,54 38,56
1999 88,33 0,70 126,00
2000 125,59 6,36 20
2001 75,94 8,28 9
2002 132,18 0,00 132.177
2003 101,90 0,46 222
2004 94,44 0,00 94.439
2005 48,59 1,76 28
2006 183,09 0,36 509
2007 128,57 1,59 81
2008 100,66 0,45 224
2009 165,98 0,45 369
2010 114,45 4,30 27
2011 153,35 0,45 341
2012 88,38 0,31 285
2013 132,32 0,00 132.318
2014 197,01 0,00 197.006
2015 106,42 0,00 106.420
2016 133,67 0,31 431
2017 106,12 0,00 106.120
2018 107,92 0,40 270
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Sungapan, DAS Loning


A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Kejene, DAS Rambut


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Analisa Debit Analisa
Tahun Tahun
Maks Min KRS Maks Min KRS
1991 65,61 0,00 65.612 1991 65,61 0,00 65.612
1992 57,90 0,51 114 1992 57,90 0,51 114
1993 47,31 1,42 33 1993 47,31 1,42 33
1994 22,47 3,97 6 1994 22,47 3,97 6
1995 38,23 2,13 18 1995 38,23 2,13 18
1996 41,16 0,00 41.156 1996 41,16 0,00 41.156
1997 38,44 2,64 15 1997 38,44 2,64 15
1998 67,17 3,42 20 1998 67,17 3,42 20
1999 43,35 3,88 11 1999 43,35 3,88 11
2000 101,99 2,81 36 2000 101,99 2,81 36
2001 81,84 1,77 46 2001 81,84 1,77 46
2002 37,97 2,75 14 2002 37,97 2,75 14
2003 74,65 0,23 319 2003 74,65 0,23 319
2004 28,24 0,00 28.239 2004 28,24 0,00 28.239
2005 90,29 0,00 90.295 2005 90,29 0,00 90.295
2006 45,07 0,00 45.073 2006 45,07 0,00 45.073
2007 49,45 2,23 22 2007 49,45 2,23 22
2008 34,76 2,17 16 2008 34,76 2,17 16
2009 79,67 0,80 99 2009 79,67 0,80 99
2010 67,91 1,72 39 2010 67,91 1,72 39
2011 2011 57,24 0,00 57.240
2012 2012 43,74 2,90 15
2013 2013 55,83 0,56 100
2014 2014 51,85 3,50 15
2015 2015 44,02 2,20 20
2016 2016 322,12 5,99 54
2017 2017 56,15 0,00 56.150
2018 2018 166,79 3,53 47
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Cipero, DAS Rambut


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 15,66 0,59 26 2009 15,66 0,59 26
2010 32,80 4,50 7 2010 32,80 4,50 7
2011 11,85 0,24 49 2011 11,85 0,24 49
2012 61,36 0,59 104 2012 61,36 0,59 104
2013 23,80 0,60 40 2013 23,80 0,60 40
2014 29,90 1,30 23 2014 29,90 1,30 23
2015 21,47 0,59 36 2015 21,47 0,59 36
2016 35,94 0,90 40 2016 35,94 0,90 40
2017 30,74 0,59 52 2017 30,74 0,59 52
2018 36,85 0,18 209 2018 36,85 0,18 209
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Padurekso, DAS Sengkarang


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Analisa Debit Analisa
Tahun Tahun
Maks Min KRS Maks Min KRS
1991 296,32 0,00 296.324 1991 296,32 0,00 296.324
1992 161,38 1,05 154 1992 161,38 1,05 154
1993 453,25 0,67 682 1993 453,25 0,67 682
1994 121,35 0,00 121.347 1994 121,35 0,00 121.347
1995 235,57 0,00 235.572 1995 235,57 0,00 235.572
1996 140,03 2,40 58 1996 140,03 2,40 58
1997 232,57 0,00 232.569 1997 232,57 0,00 232.569
1998 69,78 1,88 37 1998 69,78 1,88 37
1999 185,65 1,41 132 1999 185,65 1,41 132
2000 255,62 0,93 275 2000 255,62 0,93 275
2001 337,16 0,00 337.159 2001 337,16 0,00 337.159
2002 206,82 0,43 479 2002 206,82 0,43 479
2003 138,84 0,62 225 2003 138,84 0,62 225
2004 139,54 0,24 584 2004 139,54 0,24 584
2005 136,83 0,67 206 2005 136,83 0,67 206
2006 100,77 0,39 258 2006 100,77 0,39 258
2007 52,15 0,57 92 2007 52,15 0,57 92
2008 120,46 0,88 138 2008 120,46 0,88 138
2009 138,93 0,43 322 2009 138,93 0,43 322
2010 52,98 3,94 13 2010 52,98 3,94 13
2011 2011 223,82 0,39 574
2012 2012 60,89 0,35 174
2013 2013 167,74 0,00 167.738
2014 2014 205,54 0,39 527
2015 2015 139,19 0,11 1.265
2016 2016 75,35 2,25 33
2017 2017 266,04 0,43 619
2018 2018 59,79 0,00 59.790
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Tapak Menjangan, DAS Sengkarang

Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019


Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Anlisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 88,00 0,06 1.467 1994 88,00 0,06 1.467
1995 58,38 0,12 487 1995 58,38 0,12 487
1996 39,66 0,72 55 1996 39,66 0,72 55
1997 52,26 0,12 436 1997 52,26 0,12 436
1998 25,86 0,60 43 1998 25,86 0,60 43
1999 39,40 0,24 164 1999 39,40 0,24 164
2000 49,15 0,30 164 2000 49,15 0,30 164
2001 12,71 0,39 33 2001 12,71 0,39 33
2002 62,47 0,16 400 2002 62,47 0,16 400
2003 12,95 0,16 81 2003 12,95 0,16 81
2004 24,50 0,16 155 2004 24,50 0,16 155
2005 11,05 0,00 11.045 2005 11,05 0,00 11.045
2006 24,66 0,00 24.655 2006 24,66 0,00 24.655
2007 20,85 0,19 111 2007 20,85 0,19 111
2008 36,79 0,22 167 2008 36,79 0,22 167
2009 46,27 0,27 171 2009 46,27 0,27 171
2010 40,70 0,79 52 2010 40,70 0,79 52
2011 2011 127,60 0,27 473
2012 2012 63,78 0,19 336
2013 2013 41,25 0,61 68
2014 2014 68,17 0,39 175
2015 2015 72,24 0,14 516
2016 2016 41,37 1,38 30
2017 2017 70,85 0,64 111
2018 2018 41,92 0,22 191
A
nalisis Konservasi Analisis Perbandingan Q Maksimum dengan Q Minimum

Analisis Koefisien Regim Sungai di Bendung Sudikampir, DAS Sragi Baru


Analisa Tahun 2010 Analisa Tahun 2019
Debit Debit
Tahun Analisa KRS Tahun Analisa KRS
Maks Min Maks Min
1991 tad tad tad 1991 tad tad tad
1992 tad tad tad 1992 tad tad tad
1993 tad tad tad 1993 tad tad tad
1994 tad tad tad 1994 tad tad tad
1995 tad tad tad 1995 tad tad tad
1996 tad tad tad 1996 tad tad tad
1997 tad tad tad 1997 tad tad tad
1998 tad tad tad 1998 tad tad tad
1999 tad tad tad 1999 tad tad tad
2000 tad tad tad 2000 tad tad tad
2001 tad tad tad 2001 tad tad tad
2002 tad tad tad 2002 tad tad tad
2003 tad tad tad 2003 tad tad tad
2004 tad tad tad 2004 tad tad tad
2005 tad tad tad 2005 tad tad tad
2006 tad tad tad 2006 tad tad tad
2007 tad tad tad 2007 tad tad tad
2008 tad tad tad 2008 tad tad tad
2009 tad tad tad 2009 tad tad tad
2010 tad tad tad 2010 tad tad tad
2011 2011 tad tad tad
2012 2012 tad tad tad
2013 2013 5,58 0,00 5.580
2014 2014 21,39 0,00 21.386
2015 2015 4,12 0,00 4.120
2016 2016 39,27 0,00 39.271
2017 2017 3,01 0,00 3.010
2018 2018 3,01 0,00 3.010
A
nalisis Pendayagunaan Analisis Potensi Ketersediaan Air Permukaan

Lokasi Bendung yang Memiliki Data Debit Aliran di WS Pemali Comal


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(1/7)

Data Debit Bd. Bantarkawung (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Bantarkawung (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(2/7)

Tabel 5 24 Data Debit Bd. Beji (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Beji (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(3/7)

Data Debit Bd. Parakan Kidang (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Parakan Kidang (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(4/7)

Data Debit Bd. Notog (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Notog (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(5/7)

Data Debit Bd. Gondang (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Gondang (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(6/7)

Data Debit Bd. Lenggor (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Lenggor (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS PEMALI
(7/7)

Data Debit Bd. Brebes (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Brebes (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS CACABAN
(1/3)

Data Debit Bd. Dukuh Jati (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS CACABAN
(2/3)

Analisis Debit Andalan Bd. Dukuh Jati (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS CACABAN
(3/3)

Data Debit Bd. Penujah (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Penujah (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS GANGSA
(1/1)

Tabel 5 40 Data Debit Bd. Gangsa (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Gangsa (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS GUNG
(1/3)

Data Debit Bd. Danawarih (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Danawarih (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS GUNG
(2/3)

Data Debit Bd. Pesayangan (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS GUNG
(3/3)

Analisis Debit Andalan Bd. Pesayangan (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS KUPANG
(1/2)

Data Debit Bd. Asemsiketek (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS KUPANG
(2/2)

Analisis Debit Andalan Bd. Asemsiketek (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS LONING
(1/2)

Data Debit Bd. Sungapan (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS LONING
(2/2)

Analisis Debit Andalan Bd. Sungapan (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS RAMBUT
(1/3)

Data Debit Bd. Kejene (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS RAMBUT
(2/3)

Analisis Debit Andalan Bd. Kejene (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS RAMBUT
(3/3)

Data Debit Bd. Cipero (m3/det

Analisis Debit Andalan Bd. Cipero (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS SENGKARANG
(1/4)

Data Debit Bd. Padurekso (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS SENGKARANG
(2/4)

Analisis Debit Andalan Bd. Padurekso (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS SENGKARANG
(3/4)

Data Debit Bd. Tapak Menjangan (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS SENGKARANG
(4/4)

Analisis Debit Andalan Bd. Tapak Menjangan (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan
Data Debit Bendung DAS SRAGI BARU
(1/1)

Data Debit Bd. Sudikampir (m3/det)

Analisis Debit Andalan Bd. Sudikampir (m3/det)


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS POTENSI KETERSEDIAAN AIR TANAH

Analisis Potensi Ketersediaan Air Tanah pada Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam WS Pemali Comal
A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Hasil Analisis Kebutuhan Air Rumah Tangga pada Daerah Aliran Sungai di WS Pemali Comal
A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Hasil Analisis Kebutuhan Air Perkotaan/Non Domestik


2018 2023 2028 2033 2038
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
No Nama DAS Air Air Air Air Air

(m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det)


1 DAS Baros 0,134 0,137 0,140 0,144 0,147
2 DAS Boyo 0,099 0,103 0,107 0,111 0,115
3 DAS Brungut 0,040 0,040 0,040 0,040 0,040
4 DAS Bugel 0,021 0,022 0,022 0,024 0,025
5 DAS Cacaban 0,217 0,218 0,219 0,220 0,222
6 DAS Comal 0,391 0,401 0,411 0,422 0,433
7 DAS Conang 0,069 0,070 0,070 0,070 0,070
8 DAS Gabus 0,107 0,112 0,118 0,123 0,129
9 DAS Gangsa 0,223 0,227 0,231 0,236 0,241
10 DAS Gung 0,482 0,487 0,492 0,497 0,502
11 DAS Gung Lama 0,173 0,177 0,181 0,186 0,190
12 DAS Jimat 0,072 0,072 0,072 0,072 0,073
13 DAS Karanggeneng 0,033 0,034 0,035 0,037 0,038
14 DAS Kedondong 0,021 0,022 0,022 0,024 0,025
15 DAS Kretek 0,021 0,022 0,022 0,024 0,025
16 DAS Kupang 0,376 0,392 0,409 0,427 0,446
17 DAS Kuripan 0,021 0,022 0,022 0,024 0,025
18 DAS Loning 0,315 0,323 0,331 0,340 0,349
19 DAS Medono 0,161 0,165 0,169 0,173 0,177
20 DAS Pah 0,158 0,159 0,161 0,162 0,163
21 DAS Pakijangan 0,182 0,191 0,200 0,210 0,220
22 DAS Pemali 0,706 0,732 0,759 0,789 0,822
23 DAS Rambut 0,326 0,333 0,340 0,347 0,355
24 DAS Sambong 0,140 0,144 0,149 0,154 0,159
25 DAS Sengkarang 0,340 0,354 0,369 0,385 0,402
26 DAS Sono 0,083 0,085 0,088 0,091 0,093
27 DAS Sragi Baru 0,246 0,253 0,259 0,266 0,273
28 DAS Sragi Lama 0,160 0,164 0,168 0,173 0,177
29 DAS Srengseng 0,134 0,137 0,140 0,144 0,147
30 DAS Urang 0,096 0,100 0,104 0,109 0,113
31 DAS Wadas 0,401 0,406 0,410 0,415 0,420
32 DAS Waluh 0,122 0,125 0,128 0,131 0,135
6,067 6,227 6,394 6,568 6,752
Note:
Asumsi kebutuhan Air
per orang per hari = 30
liter
A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Analisis Kebutuhan Air Industri


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Pemali 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Pemali 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Gangsa 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Gangsa 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Gung 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Gung 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Kupang 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Kupang 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Loning 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Loning 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Rambut 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Rambut 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Sengkarang 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Sengkarang 2038


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Sragi Baru 2018


A
nalisis Pendayagunaan ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Neraca Air DAS Sragi Baru 2038


A
nalisis Pengendalian Daya Rusak Air DATA BANJIR WS PEMALI COMAL

Kumpulan Data Banjir Tahun 2018-2019 di WS Pemali Comal


A
nalisis Pengendalian Daya Rusak Air DATA BANJIR WS PEMALI COMAL

Grafik Tren Kejadian Bencana 10 Tahun Terakhir Kota Batang

Banjir
• Tahun 2011 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2013 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2016 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2019 bencana banjir terjadi 1 kali.
Tanah Longsor
• Tahun 2013 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2015 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2016 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2017 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2018 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2019 bencana tanah longsor terjadi 1 kali.
Kekeringan
• Tahun 2013 bencana kekeringan terjadi 1 kali
A
nalisis Pengendalian Daya Rusak Air DATA BANJIR WS PEMALI COMAL

Grafik Tren Kejadian Bencana 10 Tahun Terakhir Kota Pekalongan

Banjir
• Tahun 2010 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2011 bencana banjir terjadi 8 kali;
• Tahun 2012 bencana banjir terjadi 5 kali;
• Tahun 2013 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2014 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2015 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2016 bencana banjir terjadi 8 kali;
• Tahun 2017 bencana banjir terjadi 3 kali;
• Tahun 2018 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2019 bencana banjir terjadi 2 kali.
Tanah Longsor
• Tahun 2013 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2015 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2016 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2017 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2018 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2019 bencana tanah longsor terjadi 1 kali.
Kekeringan
• Tahun 2011 bencana kekeringan terjadi 1 kali;
• Tahun 2012 bencana kekeringan terjadi 3 kali;
• Tahun 2013 bencana kekeringan terjadi 1 kali;
• Tahun 2017 bencana kekeringan terjadi 1 kali;
• Tahun 2018 bencana kekeringan terjadi 1 kali.
A
nalisis Pengendalian Daya Rusak Air DATA BANJIR WS PEMALI COMAL

Grafik Tren Kejadian Bencana 10 Tahun Terakhir Kota Pemalang

Banjir
• Tahun 2010 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2011 bencana banjir terjadi 6 kali;
• Tahun 2013 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana banjir terjadi 3 kali;
• Tahun 2015 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2016 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2017 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2018 bencana banjir terjadi 1 kali.
Tanah Longsor
• Tahun 2010 bencana tanah longsor terjadi 11 kali;
• Tahun 2011 bencana tanah longsor terjadi 11 kali;
• Tahun 2014 bencana tanah longsor terjadi 6 kali;
• Tahun 2015 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2016 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2017 bencana tanah longsor terjadi 19 kali;
• Tahun 2019 bencana tanah longsor terjadi 1 kali.
Kekeringan
• Tahun 2011 bencana kekeringan terjadi 1 kali;
• Tahun 2012 bencana kekeringan terjadi 3 kali;
• Tahun 2013 bencana kekeringan terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana kekeringan terjadi 1 kali;
• Tahun 2018 bencana kekeringan terjadi 1 kali.
A
nalisis Pengendalian Daya Rusak Air DATA BANJIR WS PEMALI COMAL

Grafik Tren Kejadian Bencana 10 Tahun Terakhir Kota Tegal

Banjir
• Tahun 2010 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2011 bencana banjir terjadi 7 kali;
• Tahun 2012 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2013 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2015 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2016 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2017 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2018 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2019 bencana banjir terjadi 2 kali.
Tanah Longsor
• Tahun 2010 bencana tanah longsor terjadi 3 kali;
• Tahun 2012 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2013 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2015 bencana tanah longsor terjadi 4 kali;
• Tahun 2016 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2017 bencana tanah longsor terjadi 7 kali;
• Tahun 2018 bencana tanah longsor terjadi 5 kali;
• Tahun 2019 bencana tanah longsor terjadi 2 kali.
Kekeringan
• Tahun 2012 bencana kekeringan terjadi 5 kali;
• Tahun 2018 bencana kekeringan terjadi 1 kali.
A
nalisis Pengendalian Daya Rusak Air DATA BANJIR WS PEMALI COMAL

Grafik Tren Kejadian Bencana 10 Tahun Terakhir Kota Tegal

Banjir
• Tahun 2010 bencana banjir terjadi 7 kali;
• Tahun 2011 bencana banjir terjadi 7 kali;
• Tahun 2012 bencana banjir terjadi 3 kali;
• Tahun 2013 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2014 bencana banjir terjadi 1 kali;
• Tahun 2015 bencana banjir terjadi 2 kali;
• Tahun 2016 bencana banjir terjadi 4 kali;
• Tahun 2017 bencana banjir terjadi 3 kali;
• Tahun 2018 bencana banjir terjadi 6 kali;
• Tahun 2019 bencana banjir terjadi 5 kali.
Tanah Longsor
• Tahun 2010 bencana tanah longsor terjadi 3 kali;
• Tahun 2012 bencana tanah longsor terjadi 1 kali;
• Tahun 2013 bencana tanah longsor terjadi 3 kali;
• Tahun 2014 bencana tanah longsor terjadi 3 kali;
• Tahun 2015 bencana tanah longsor terjadi 4 kali;
• Tahun 2016 bencana tanah longsor terjadi 4 kali;
• Tahun 2017 bencana tanah longsor terjadi 2 kali;
• Tahun 2018 bencana tanah longsor terjadi 6 kali;
• Tahun 2019 bencana tanah longsor terjadi 15 kali.
Kekeringan
• Tahun 2011 bencana kekeringan terjadi 3 kali;
• Tahun 2012 bencana kekeringan terjadi 2 kali;
• Tahun 2013 bencana kekeringan terjadi 1 kali.

Anda mungkin juga menyukai