SU STRATEGIS 1
PENINGKATAN KETERSEDIAAN
INFRASTRUKTUR DASAR
SASARAN
Sektor
Perumahan
Indikator
Air Minum
Akses air minum layak (%)
dan Sanitasi
Rasio akses air minum perpipaan
(%)
Rasio kehilangan air (%)
Kondisi
Sekarang
Target 2019
Input KPI
12,1
78,87
90
67,8
60
27
20
67
85
62,4
100
74
100
840
1.200
Peningkatan peran fasilitasi Pemerintah dan Pemda dalam menyediakan hunian baru
(sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian
Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan
implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).
Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota, dan
masyarakat
Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi melalui
sinergi dan koordinasi antar pelaku program dan kegiatan mulai tahap perencanaan sampai
implementasi baik secara vertikal maupun horizontal
PEMBANGUNAN KETENAGALISTRIKAN
Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap infrastruktur energi dan ketenagalistrikan
Pembangunan pembangkit energi baru terbarukan skala kecil dan menengah yang
disesuaikan dengan potensi wilayah
PROGRAM AKSI 1:
PENINGKATAN PASOKAN RUMAH LAYAK DAN TERJANGKAU UNTUK MBR
PROGRAM AKSI 2:
PENINGKATAN KUALITAS HUNIAN DAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
019
017 017
016
15
017
014
015 016
013 013
014 014
013
10
Kegiatan
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
4.91
4.8
4.55
2009
2010
2011
2012
2013
2014
PROGRAM AKSI 3:
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
REGIONAL
Pembangunan SPAM Regional sebagai alternatif untuk menangani isu kelangkaan air baku.
Kota atau kabupaten dengan ketersediaan air baku yang terbatas akan didukung oleh
kota/kabupaten lain yang memiliki air baku.
Banjar Bakula
Region
1.500 liter/second
(Banjarmasin City, Banjar
Regency, Banjarbaru City,
Barito kuala Regency and
Tanah Laut)
Bandung Raya
Region
5400 liter/second
(Bandung Regency and
Bandung City)
Mojokerto &
Lamongan Region
300 liter/second
(Mojokerto Regency and
Lamongan Regency)
Pasigala Region
600 liter/second
(Palu City, Sigi Regency,
and Donggala Regency)
Bregas Region
650 liter/second
(Brebes Regency, Tegal City and Tegal
Regency)
Keburejo Region
600 liter/second
(Kebumen Regency and Purworejo Regency)
Kartamantul
Region
500 liter/second
(Yogyakarta City, Sleman
Regency and Bantul
Regency)
Menang Mataram
Region
650 liter/second
(Mataram City, North
Lombok Regency)
Kupang Region
150 liter/second+in
progress
(Kupang City, Kupang
regency)
2014
2019
PROGRAM AKSI 4:
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK 35.000 MW
2015-2019
PROGRAM AKSI 5:
PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK
35.000 MW 2015-2019
Diutamakan untuk mengatasi krisis listrik/potensi krisis Listrik :
Mempercepat Penyelesaian beberapa pembangkit listrik percepetan 10.000 MW yang belum selesai sekitar sekitar
2.191 MW (PLTU Adipala, PLTUTanjung Awar-Awar, PLTUPangkalan Susu, PLTUTenayan, PLTUBangka Baru, PLTUBelitung,
PLTUParit Baru, PLTU Bengkayang, PLTU Pulang Pisau, PLTUTeluk Balikpapan, PLTU Anggrek Gorontalo, PLTU Bima, PLTU
Lombok, PLTU Ende, PLTU Kupang, PLTU Tidore, PLTU Ambon dan PLTUJayapura)
Pembangunan PLTU combyne/Close Cycle PLTGU Muara Karang, Muara Tawar, Tanjung Priok, dan PLTGU Grati Pasuruan
dengan total kapasitas sekitar 2.000 MW
Melakukan percepatan pembangunan PLTU skal besar di Jawa yaitu Jawa Barat (Bojonegara), Jawa Tengah
dan Jawa Timur yang mencapai sekitar 10.000 MW mencapai sekitar 10.000 MW (termasuk PLTU Cilacap
(5x1000 MW)
Mempercepat pembangunan PLTU Mulut Tambang 8,9, 10 (termasuk transmisi HVDC Jawa-Sumatera 500 kV),
PLTU Indramayu 1000 MW, PLTU Batang Jateng 2x1000 MW
Mempercepat Pembangunan beberapa PLTU ekstension Cirebon 1000 MW dan Suralaya 1000 MW
Mempercepat pembanguna berbagai PLTU lainnya yang telah direncanakan (PLTU, PLTP, PLTA) dll
SU STRATEGIS 2
10
Sasaran
Sektor
Indikator
Kondisi
Sekarang
Target 2019
Input KPI
Air Baku
56
M3/detik
109,54
M3/detik
Air Irigasi
11%
20%
Waduk
14 Milyar
M3
17 Milyar M3
11
4
5
12
14
PROGRAM AKSI 1:
KETAHANAN AIR, PANGAN, DAN ENERGI
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTA
Membantu percepatan
perizinan pembangunan
waduk-waduk dan PLTA
yang sedang berjalan
PENINGKATAN KETAHANAN
PENINGKATAN KETAHANAN AIR
Terobosan percepatan
PANGAN
pembangunan PLTA
Karangkates
IV&V ,
Pembangunan Bendung Sei
Pembangunan
Waduk Krueng Keureuto di
dan Lodoyo
Padang di Sedang Bedagai, Aceh; Kesamben
NAD,
Waduk Teririp di Balikpapan, Waduk
Pembangunan Bendung Randangan
Karalloe di Sulsel, Waduk Tugu di Trenggalek
di Gorontalo, Pembangunan Bendung
Jatim, Waduk Tukul di Pacitan, Waduk
Gerak Jabung di Lampung;
Gongseng di Bojonegoro, Waduk Kuningan di
Pembangunan Bendung Tami dan DI
Jabar, dan Rababaka Kompleks di NTB
Koya di Jayapura; Lanjutan
Pembangunan Jaringan Air Baku
Pembangunan Bendung Wariori di
Kawasan Bregas (Brebes, Tegal, Slawi
Manokwari Papua Barat
Jateng), Pembangunan Siphon Bekasi,
Pembangunan Bendung dan Jaringan Air
Baku Manokwari
15
PROGRAM AKSI 2:
PENINGKATAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR YANG
ADAPTIF
ADAPTIVE
MANAGEMENT
ASPECT :
Drought, Food
Security
Water
Quality and
Health
Problem
Sea
water
intrusion
1. TECHNOLOGY : dams,
desalination, SRI,
hydroponic plant, etc
2. HUMAN BEHAVIOR :
demand control,
efficiency, social capital,
awareness, etc
3. ECOSYSTEM : natural
capacity, restoration,
conservation, etc
4. INSTITUTIONAL : WRM
Plan, Synchronization,
Law Enforcement, etc
5. FINANCIAL : water
pricing, BJPSDA, etc
Change in
Planting
beradaptasi
terhadap perubahan
Season
16
PROGRAM AKSI 3:
SINKRONISASI PERENCANAAN : SPATIAL PLAN,
FORESTRY PLAN AND WATER RESOURCES
MANAGEMENT PLAN
Sinkronisasi pada sektor-sektor ini sangat
penting untuk memberikan dampak yang
signifikan dalam mengurangi dampak
perubahan
iklim,
terutama
untuk
mengontrol curah hujan dan debit
limpasan air di daerah tangkapan air.
Local Policy
on WR
SID on River
Catchment
Area
Water
Resources
Management
Pattern
Water
Resources
Inventory
SPATIAL
PLANNING
National
Policy on
Water
Resources
Water Resources
Planning Based
on RCA
PROTECTED
AREA
Protected
Forestry
WR
program
priority
WR activities
Peat Land, low land,
critical land, etc.
Production
Forestry
Non WR activities
Production Area
CULTIVATIO
N AREA
17
PROGRAM AKSI 4:
PENINGKATAN PENGELOLAAN HIDROLOGI PERKUATAN DATABASE DAN REALTIME MODEL UNTUK
PENGELOLAAN YANG ADAPTIF
Data Feed
NW
P
Satellite
Radar
Telemetry
Lead Time
River discharge
accuration decreases
Flood
Time
Present condition
Flood forecasting
Detections
Run-off analysis
Warning
Response
1. Membangun jaringan hidrologi secara real time yang dapat mengukur aliran sungai dan
sedimennya
2. Model terbaru harus dikembangkan dengan mengkombinasikan perubahan iklim secara
regional dengan model hidrologi, serta mengembangkan model statistical downscaling
dan bias-correction method untuk konversi data dari large climate grids kepada small
hydrological grids
18
PROGRAM AKSI 5:
PERCEPATAN PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR SUMBER
DAYA AIR UNTUK ENERGI
Million tCO2
2010
2012
2013
Biomas s
2014
HS D
2015
MFO
2016
LNG
2017
2018
Gas
2019
2021
Hydro Energy
Unit
Capacity (MW)
910
7.572
Solar Energy
178.099
42,78
63.537
Wind Energy
54
1,33
1.483
HYBRID
19
0,54
805
179.082
7.616,652
16.935.090
TOTAL
Batubara
2020
Energy
Usage for
Housing/Public
Facility
16.869.266
Source::
NO
1
2
3
4
5
6
7
Island
Sumatra
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Bali,NTT,NTB
Maluku
Papua
TOTAL
Source::
Potency (MW)
15.600
4.200
21.600
10.200
620
430
22.350
75.000
%
20,8%
5,6%
28,8%
13,6%
0,8%
0,6%
29,8%
100,0%
Sejak 1998 2012, potensi 75000 MW hidropower baru dikembangkan sebanyak 10% (7.572 MW
di 2013)
19
239 eksisting Waduk Kementerian Pekerjaan Umum memiliki potensi yang besar untuk
PROGRAM AKSI 6:
RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM (RPAM)
Perbaikan kualitas layanan air minum dan sanitasi telah dimandatkan pada:
PP 16/2005 (pasal 1): kewajiban pemenuhan air minum yang memenuhi syarat
UU SDA 7/2004: pengembangan SPAM harus terpadu dengan pengembangan sanitasi
Kegiatan
Jaga Air
pengarusutamaan 4K (kualitas, kuantitas, kontinuitas dan
keterjangkauan)
peningkatan kesadaran masyarakat akan hygiene dan
sanitasi
Peningkatan cakupan akses sanitasi layak
Simpan Air
Menjaga ketersediaan dan kuantitas air melalui konservasi
sumber air baku air minum
Hemat Air
Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang telah
ada melalui:
pengurangan kebocoran air hingga 20%,
pemanfaatan idle capacity
Perwujudan Keseimbangan-Neraca Air Domestik
SU STRATEGIS 3
PENGUATAN KONEKTIVITAS
NASIONAL
21
SASARAN
Kondisi
Sekarang
Target 2019
94%
54%
45%
2,6 jam
100%
75%
60%
1,5 jam
2%
600
6%
1.200
>100%
95%
Waktu Pelayanan
70%
95%
Sektor
Indikator
Input KPI
Kondisi mantap
Jalan Raya
Perkeretaapian
SASARAN
Kondisi
Sekarang
Target 2019
Input KPI
10%
20%
70%
50%
2 Pelabuhan
Terkoneksinya pulau-pulau di
Perairan Nusantara
Pelayanan kapal pengangkut
65%
95%
35%
85%
27%
20%
9%
100%
75%
90%
Sektor
Transportasi
Laut
Indikator
Transportasi
Ferry
Logistik
88%
23
2
3
4
mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Komplek Industri, dan pusatpusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi.
Transformasi USO .
PROGRAM AKSI 1:
PENGEMBANGAN TRANSPORTASI MULTIMODA
Target :
1. Pembangunan Jalan akses (tol)
dan Jalur Kereta Api akses
Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung
Emas dan Tanjung Perak.
2. Pembangunan jalan akses (tol)
dan Kereta Api Bandara di
Kualanamu, Soekarno Hatta.
26
PROGRAM AKSI 2:
SISTEM LOGISTIK NASIONAL
Membangun Pelabuhan Hub
Internasional
Kuala Tanjung untuk Kawasan Barat
Indonesia dan untuk Kawasan Timur
Indonesia di Bitung.
Pengembangan
Perkeretaapian
Nasional:
1. Menyelesaikan Kereta Api Selatan
Pulau Jawa
2. Membangun Jalur KA Pulau Sumatera
(Aceh, Riau, dan Lampung)
3. Membangun KA Kalimantan dan
Sulawesi.
Pelabuhan Bitung
(selesai
2017)
Pelabuhan Maloy
(selesai 2018)
27
PROGRAM AKSI 3:
Pembangunan Broadband
1. Aspek Infrastruktur
3. Aspek Pendanaan
28
SU STRATEGIS 4
PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI MASSAL
PERKOTAAN
29
Sasaran
Outcome KPI
Indikator
Perkereta
apian
Perkotaan
Perhubungan
Darat
Input KPI
Kondisi Sekarang
Penumpang jabodetabek
600
(ribu/hari)
Meningkatnya frekuensi
pelayanan KA Perkotaan 100 %
Jumlah Kota yang
mengembangkan angkutan
massal berbasis rel
1 Kota
1.200
300 %
9 Kota
mengembangkan
angkutan massal berbasis
jalan
23%
32%
8.3
20
500
1,200
17 Kota
29 Kota
30
3
Mengendalikan Dampak Lingkungan
4
5 Meningkatkan Keselamatan Jalan Perkotaan
3.
3
4.
PROGRAM AKSI 1:
PENGEMBANGAN ANGKUTAN MASSAL PERKOTAAN
Ruas
Periode
2014-2015
2015-2016
2015-2016
2015-2018
32
SU STRATEGIS 5
PENINGKATAN EFEKTIVITAS
DAN EFISIENSI PEMBIAYAAN
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
33
Strategi Implementasi
Deregulasi dan restrukturisasi sektor
Regulasi
Debottlenecking
Undang-Undang Infrastruktur
Pengembangan kapasitas institusi dan SDM
Institusi
STRATEGI
STRATEGI
Social Engineering
KEGIATAN STRATEGIS:
PENINGKATAN KONTRIBUSI KPS DAN CREATIVE FINANCING LAINNYA DALAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
Strategi Implementasi
1. Dalam rangka merealisasikan penggunaan skema KPS sebagai tulang punggung pembangunan infrastruktur, maka
diperlukan strategi kebijakan serta harmonisasi regulasi terkait pembiayaan infrastruktur
2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur negara terkait KPS dan creative financing lainnya pada
kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang menjadi Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
3. Revitalisasi Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI) sebagai clearing house KPS dan
berfungsi sebagai champion at the top.
4. Pembentukan Pusat KPS yang berfungsi sebagai gate keeper perencanaan dan pelaksanaan proyek KPS.
5. Pembentukan simpul-simpul KPS pada kementerian sektor dan pemerintah daerah yang belum mempunyai simpul
KPS.
6. Penguatan peran lembaga pertanahan agar mampu menyelesaikan permasalahan pengadaan tanah untuk proyek
infrastruktur.
7. Regionalisasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
35
8. Peningkatan kapasitas SDM sektor swasta yang terlibat dalam pelaksanaan KPS seperti kemampuan konsultan lokal
pelaksana proyek infrastruktur
Reguler *
11
Kelayakan
KelayakanProyek
Proyek
Skema
SkemaPembiayaan
Pembiayaan
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
APBN
APBN
Creative Financing **
22
Swasta
Swasta
33
44
55
Pemerintah
Pemerintah
Swasta
Swasta
Pemerintah
Pemerintah
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
Hybrid
HybridFinancing
Financing
PPP
PPPDengan
DenganDukungan
Dukungan
Pemerintah
(VGF)
Pemerintah (VGF)atau
atau
Creative
Financing
lainnya
Creative Financing lainnya
seperti
sepertiPFI,
PFI,PBAS,
PBAS,Bank
Bank
Infrastruktur,
Infrastruktur,Bank
BankTanah,
Tanah,dll)
dll)
PPP
PPPReguler
Reguler
Penugasan
PenugasanBUMN
BUMN
Konstruksi
36
MELALUI
PENDEKATAN
INSTITUSIONA
L
MELALUI
PENDEKATAN
KEBIJAKAN
Penugasan BUMN (seperti konsep penugasan Hutama Karya dalam proyek Trans
Sumatera Highway) yang didukung melalui penyertaan modal pemerintah dan directlending yang dijamin oleh pemerintah
Infrastruktur swasta (private infrastructure) untuk proyek-proyek yang memiliki
kelayakan ekonomi dan finansial baik.
Pembangunan infrastruktur berbasis partisipasi masyarakat (community-based
infrastructure) khususnya untuk proyek infrastruktur skala kecil.
Bank khusus pendanaan infrastruktur (infrastructure bank) untuk mengelola project
development revolving fund dan pengelolaan dana dari infrastructure bond maupun dana
dukungan pemerintah.
Bank khusus pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur (Bank Tanah)
Use of Fund
Long term,
interest
bearing
source of
funds
Long term,
productive
assets use of
funds
Others: 10%
Industri strategis
Equity financing
Others asset
Source of Fund
Dukungan
Pemerinta
h
38
Private Land
Owned
State Land
Owned
Private Entity/Third
Party (Lease/Sell)
LAND BANK
Public Projects
Highway
Construction
Drinking Water
Protection, etc
Incorporatio
n
Private
Entity/Third
Party
(Lease/Sell)
39
LAMPIRAN III
RINCIAN SEKTOR
40
Nilai
(Juta Rupiah)
52,221,894
26,902,555
205,476,163
40,390,502
52,221,894
26,902,555
205,476,163
40,390,502
Tersebar
14,996,325
14,996,325
1,000 KM,
Tersebat
264,449,000
64,844,000
199,605,000
Tersebar
137,856,091
Daerah,
Tersebar
62,144,000
Project/Program
Wilayah
TOTAL
APBN
APBD
804,436,529 339,987,439
BUMN
137,856,091
Swasta
62,144,000
200,000,09
64,844,000 199,605,000
1
41
Wilayah
Nilai
(Juta Rupiah)
APBN
Aceh
6,430,000
6,430,000
Kepulauan Riau
1,236,300
1,236,300
Sumatera Utara
3,916,000
3,916,000
Riau
2,703,600
2,703,600
Aceh
5,597,400
5,597,400
Sumatera Utara
838,200
838,200
Sumatera Barat
500,000
500,000
4,919,100
4,919,100
567,900
567,900
Riau
7,472,000
7,472,000
Lampung
3,686,100
3,686,100
Sumatera Barat
1,650,000
1,650,000
Sumatera Selatan
4,110,000
4,110,000
Kepulauan Riau
1,153,900
1,153,900
DKI Jakarta
1,448,000
1,448,000
Riau
Sumatera Utara
APBD
BUMN
Swasta
42
Wilayah
Nilai
(Juta Rupiah)
APBN
Banten
3,440,000
3,440,000
Banten
75,000
75,000
Banten
425,000
425,000
Banten
1,405,000
1,405,000
Jawa Barat
1,800,000
1,800,000
Jawa Barat
619,200
619,200
Jawa Barat
3,400,000
3,400,000
Jawa Barat
573,900
573,900
Jawa Barat
6,630,000
6,630,000
Jawa Barat
1,709,000
1,709,000
Jawa Barat
1,775,000
1,775,000
1,640,000
1,640,000
2,100,000
2,100,000
Jawa Tengah
APBD
BUMN
Swasta
43
Wilayah
Nilai
(Juta
Rupiah)
1,450,000
APBN
226,500
640,000
640,000
Jawa Tengah
93,600
93,600
Jawa Tengah
270,100
270,100
Jawa Tengah
1,984,300
Jawa Tengah
150,000
150,000
Jawa Tengah
100,000
100,000
1,531,120
Jawa Timur
780,000
Jawa Timur
4,980,000
Jawa Timur
754,800
Jawa Timur
7,890,000
BUMN
Swasta
1,450,000
226,500
Jawa Timur
APBD
1,984,300
1,531,120
780,000
4,980,000
754,800
7,890,000
44
Wilayah
Kalimantan Selatan
Tersebar
Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi
Kalimantan Tengah
Jawa Barat
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
2,725,000
2,725,000
1,750,000
1,750,000
210,000
210,000
4,840,000
4,840,000
2,312,000
2,312,000
2,453,350
2,453,350
3,000,000
3,000,000
25,000,000
5,400,000
2,026,440
50,000,000.
0
23,000,000.
6,168,000
0
5,629,000.0
29,000,000.
0
35,704,680
1,596,000
Swasta
5,000,000
30,840,000
6,754,800
BUMN
25,000,000
5,000,000
18,000,000
APBD
478,800
1,330,000.0
45
24 Pelabuhan Strategis
Wilayah
Termasuk
pengerukan,
pengembangan
terminal kontainer,
serta lahannya
Kapal, pelabuhan
sumur, Bojanegara,
Kenal, Pacitan,
Cirebon
Rencana induk
pelabuhan nasional
1.481 pelabuhan
Kapal patroli
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
APBD
BUMN
Swasta
242,796
80,000
75,796
87,000
7,500
3,000
2,000
2,500
20,615
20,000
21,500
20,000
3,240
7,560
25,000
26,740
40,615
198,100
198,100
41,500
50,000
50,000
10,800
101,740
50,000
6,048
6,048
46
Wilayah
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
APBD
BUMN
1,676,800
Swasta
1,676,800
Bangka Belitung
520,000
520,000
Jambi
352,000
352,000
Riau
2,236,160
Jambi
2,104,320
Sumatera Selatan
2,236,160
2,104,320
250,000
250,000
2,300,000
2,300,000
11,750,000
5,875,000
5,875,000
Jawa Barat
10,242,699
7,169,889
2,048,540
1,024,270
Bali
3,900,000
3,900,000
Banten
35,000,000
35,000,000
Jawa Timur
1,352,960
1,352,960
Banten
2,360,000
Kalimantan Barat
1,250,000
1,250,000
Kalimantan Tengah
200,000
200,000
2,360,000
47
Wilayah
Nilai
(Juta Rupiah)
APBN
Maluku
295,000
295,000
Maluku
235,000
235,000
Sulawesi Tengah
220,000
220,000
Maluku
220,000
Sulawesi Selatan
APBD
BUMN
Swasta
220,000
5,950,000 5,950,000
Sulawesi Tengah
250,000
250,000
Sulawesi Utara
220,000
220,000
Gorontalo
Gorontalo
Sulawesi Tengah
1,989,120
Sulawesi Utara
8,094,720 8,094,720
Papua
985,861
Papua
450,000
Papua Barat
1,149,440 1,149,440
Papua
1,065,472 1,065,472
Sumatera Barat
3,400,000
2,112,512 2,112,512
500,000
500,000
1,989,120
985,861
450,000
3,400,00
48
Wilayah
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
Tersebar
4,000,000
4,000,000
Tersebar
30,000,000
20,000,000
Tersebar
10,000,000
10,000,000
Tersebar
16,000,000
16,000,000
Total
60,000,000
50,000,00
0
APBD
BUMN
Swasta
10,000,00
0
10,000,0
00
49
Wilayah
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
4,810
1,252,336
1,184,027
100,000
20,492,778 3,870,85
8
76,466 14,444
4,673
4,418
Sulawesi Selatan
3,242,800
2,479,626 468,374
151,533
143,267
Sulawesi Selatan
1,549,040
1,184,483 223,736
72,385
68,437
Sulawesi Utara
2,361,080
1,805,414 341,023
110,331
104,313
DKI Jakarta
13,400,000
626,168
592,014
DKI Jakarta
6,566,000
10,246,389 1,935,42
9
5,020,731 948,360
306,822
290,087
DKI Jakarta
13,266,000
619,907
586,093
Jawa Tengah
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Bali
200,000
5,800,000
4,299,390
1,618,050
1,000,000
9,346
271,028
200,906
75,610
46,729
8,836
256,245
189,948
71,486
44,180
Tersebar
10,720,000
10,143,925 1,916,07
5
152,931 28,887
4,435,004 837,723
3,287,554 620,982
1,237,251 233,703
764,656 144,435
1,548,34
8,197,111
3
500,935
473,611
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Batam
Bogor
Yogyakarta
Semarang
Pekanbaru
Bandung
Manado
Gorontalo
Palembang
Solo
Denpasar
Ambon
Tangerang
Medan
Makassar
Elektrifikasi Yogyakarta-Solo
KA Perkotaan Surabaya
MRT Surabaya (Boyo Rail)
LRT Surabaya (Suro Tram)
KA Perkotaan
Kepulauan Riau
Jawa Barat
Yogyakarta
Jawa Tengah
Riau
Jawa Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Bali
Maluku
Banten
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
108,875
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
83,252
Tersebar
26,800,000
Jawa Timur
1,261,93
1
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
15,725
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
5,088
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
BRT
6,680,810
Swasta
386,002
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
Semi
8,737,015
BUMN
408,272
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
DKI Jakarta
APBD
50
Wilayah
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
Nasional
29,751
29,751
Nasional
73,520
73,520
Nasional
6,643
6,643
Nasional
37,888
37,888
Nasional
19,266
19,266
Nasional
9,803
9,803
Nasional
25,818
25,818
Nasional
20,000
20,000
Nasional
13,104
13,104
Nasional
29,703
29,703
Nasional
10,000
10,000
Nasional
68,000
Lokasi masih
ditentukan
57,000
400,496
APBD
BUMN
Swasta
68,00
0
7,000
275,496 68,00
0
7,000
50,000
50,00051
Project/Program
Wilayah
Nasional
159,344
Desa Dilayani
Nasional
BUMN
Swasta
47,803 74,891
19,121
17,527
92,673
27,029 46,722
6,178
12,742
Nasional
96,345
47,655 26,500
5,500
16,690
Nasional
13,000
Nasional
138,121
5,100
6,676
Total
499,483
APBN
5,000
APBD
8,000
91,345 35,000
218,83 191,11
35,899 53,635
2
3
52
Wilayah
Nilai
(Juta
Rupiah)
APBN
57,890
APBD
Rusunawa
Nasional
115,391
Nasional
174,161
112,160 20,000
Nasional
179,797
155,785 24,000
Fasilitas Kredit
Nasional
55,300
55,300
Nasional
2,865
2,865
Total
527,500 384,000
BUMN
Swasta
12,500
45,000
42,000
44,00
12,500 87,000
0
53
RENCANA BESAR
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT
LISTRIK 35.000 MW
54
2019
1.200
55
56
RINCIAN PROYEK-PROYEK
KETENAGALISTRIKAN
57
2015
RUPTLKebutuhanBelanjaModal
Rp.triliun
85,0444
81,58212
109,9473
147,4207
244,3175
980
Pembangkitan
PembangkitPLN
PembangkitIPP
Rp.triliun
Rp.triliun
74,7855
38,9055
35,88
67,355
39,035
28,32
138,0905
87,9305
50,16
174,9325
69,3565
105,576
291,5245
76,4605
107,544
746,688
311,688
327,48
Rp.triliun
107,52
107,52
Transmisi
Distribusi
Rp.triliun
Rp.triliun
33,97431
15,19009
36,68725
16,57487
42,20393
17,5834
24,64331
17,20138
10,94004
18,31343
148,4488
84,86317
KebutuhanPenambahantransmsi
ribukms
14
11
11
KebutuhanPenambahandistribusi
JumlahPelanggan
VolumePenjualan
RasioElectrifikasiPLN
ribukms
juta
TWh
%
29
60
223
85,18
30
63
242
88,19
30
66
264
91,09
30
69
287
93,90
PembangkitBelumDitentukan
2016
2017
2018
2019
Total
5
31
71
310
96,61
50
150
329
1.326
58
Pembangunan Ketenagalistrikan
No Propinsi
Pulau
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Papua
Papua
Maluku
Maluku
NusaTenggara
NusaTenggara
Sulawesi
Sulawesi
Sulawesi
Sulawesi
Sulawesi
Sulawesi
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Sumatera
Jawa-Bali
Jawa-Bali
Jawa-Bali
Jawa-Bali
Jawa-Bali
Jawa-Bali
Jawa-Bali
Papua
PapuaBarat
Maluku
MalukuUtara
NusaTenggaraBarat
NusaTenggaraTimur
SulawesiUtara
Gorontalo
SulawesiTengah
SulawesiTenggara
SulawesiBarat
SulawesiSelatan
KalimantanBarat
KalimantanSelatan
KalimantanTengah
KalimantanTimur
KalimantanUtara
NangroeAcehDarussalam
SumateraUtara
SumateraBarat
Riau
KepulauanRiau
BangkaBelitung
Jambi
SumateraSelatan
Bengkulu
Lampung
DKI
Banten
JawaBarat
JawaTengah
DIY
JawaTimur
Bali
Transmisi
(kms)
3.445,0 180,0 290,0 642,0
681,0 37,0 60,0 100,0
1.140,0 35,0 180,0 612,0
1.223,0 35,0 140,0 376,0
21.656,0 1.217,0 690,0 774,0
4.805,0 102,0 260,0 876,0
1.696,0 349,0 420,0 216,0
871,0 94,0 120,0 200,0
1.211,0 365,0 570,0 1.882,0
4.891,0 395,0 510,0 1.246,0
2.285,0 314,0 150,0 472,0
11.355,0 2.070,0 1.430,0 673,0
2.977,0 128,0 820,0 1.970,0
7.730,0 251,0 680,0 686,0
8.505,0 264,0 460,0 1.416,0
20.471,0 859,0 930,0 1.742,0
944,0 64,0 80,0 416,0
6.392,0 360.570,0 2.780,0 2.308,0
3.108,0 461,0 10.040,0 3.813,0
7.963,0 212,0 1.590,0 1.213,0
10.383,0 448,0 4.460,0 2.878,0
1.577,0 109,0 340,0 200,0
3.035,0 105,0 600,0 420,0
1.176,0 194,0 2.070,0 1.214,0
3.145,0 444,0 5.200,0 2.392,0
535,0 87,0 300,0 1.300,0
2.869,0 396,0 1.986,0 2.045,0
8.733,0 829,0 10.687,0 595,0
3.422,0 277,0 4.280,0 1.367,0
26.061,0 1.467,0 11.670,0 2.045,0
20.676,0 2.360,0 6.674,0 1.400,0
2.468,0 255,0 1.240,0 54,0
13.580,0 557,0 7.177,0 1.569,0
4.197,0 802,0 1.630,0 615,0
Distribusi(kms)
Trafo(MVA)
GI(MVA)
59
60
61
62
63
64
65
66
67