“Eutrofikasi”
DISUSUN OLEH :
1. Kartika Sukma Pratiwi (03011182025022)
2. Muhammad Deni Saputra (03011282025062)
Kelas : B Indralaya
Program Studi : Teknik Sipil
Dosen Pengampu : DR. Imroatul Chalimah Juliana
Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi semua organisme
yang ada di dunia dan tidak terkecuali juga manusia. Seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin modern dan meningkatnya jumlah
penduduk di dunia ditambah lagi pengaruh perubahan iklim (climate change),
telah banyak menyebabkan pencemaran di lingkungan perairan.
1) Relatif dangkal.
2) Kandungan bahan organik tersuspensi dan di dasar perairan berlimpah.
Kandungan fosfor, kalsium, nitrogen berlimpah dan bahan humus
sedikit.
3) Kandungan oksigen terlarut di lapisan dalam rendah terutama pada
waduk yang mengalami stratifikasi.
4) Tanaman air tingkat tinggi berlimpah.
5) Plankton secara kuantitatif besar, secara kualitatif bervariasi, umumnya
terjadi blooming.
6) Produktivitas primernya lebih besar dari 750 mg/m3/hari, tingkat
kesadahannya tinggi (kandungan Ca dan Mg lebih besar dari 22 mg/l,
dan maksimum 50 mg/l).
B. Penyebab Eutrofikasi
1.Menumpuknya komponen anorganik
3. Limbah organik
Limbah organik juga bisa menjadi salah satu penyebab mengapa air
mengalami eutrofikasi. Jika berbagai macam limbah organik yang masuk ke
dalam air dalam berbagai bentuk kepadatan bisa mengakibatkan pengendapan
zat pada perairan. Kondisi seperti ini mengakibatkan kadar oksigen yang ada di
dalam air semakin lama semakin menipis.
Kondisi air yang optimum atau sangat baik bisa menjadi penyebab
mikroalga tumbuh dengan sangat cepat dan tidak terkontrol setelah ia sudah
melewati proses yang sulit. Maka dari itu, hal ini juga bisa menyebabkan sungai
mengalami eutrofikasi.
6. Bencana alam
Hadirnya mikroba tertentu di dalam ekosistem air atau dalam hal ini sungai
bisa menjadi penyebab sungai mengalami eutrofikasi. Mikroba tertentu yang
hadir tersebut mengakibatkan terjadinya pengkayaan senyawa tertentu.
Misalnya, bakteri pelarut fosfat yang bekerja dengan melepaskan fosfat yang
berasal dari mineral. Nah, fosfat ini dapat memicu pertumbuhan alga secara
cepat.
E. Pencegahan Eutrofikasi
Meskipun merupakan suatu proses alami, namun diperlukan tindakan
pencegahan eutrofikasi. Tindakan ini diperlukan agar lingkungan tidak terpapar
dampak semakin buruk.
2. Menggunakan Parasitoid
Pemulihan danau dan sungai dari eutrofikasi dapat dimulai dari kegiatan
penangkapan ikan dengan tidak menggunakan racun maupun bahan peledak.
Penggunaan kedua metode ini kerap dilakukan oleh oknum-oknum tak
bertanggungjawab.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/709b74245268960376
6de55dc8a115f0.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/709b74245268960376
6de55dc8a115f0.pdf
https://limnotek.limnologi.lipi.go.id/index.php/limnotek/article/view/168/122
http://digilib.unimed.ac.id/111/1/Eutofikasi%20dan%20problematikanya.pdf
https://www.britannica.com/science/water-bloom