Anda di halaman 1dari 65

BIMBINGAN TEKNIS

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI


LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA

di
DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG
19 sd 22 MARET 2019
Sistem Pendidikan dan Pelatihan

Kemnaker /LPK
S3 Vokasi Pemerintah dan
(Doktor) 2 th swasta
S2
(Magister) 2 th

S1
(Sarjana) Politeknik Meister
4 th
SMK Pembangunan
Pelatihan dan
SMA 3 th SMK Magang

SMP 3 th

SEKOLAH DASAR
6 th
OUTLINE
1. REGULASI
2. PBK/CBT
3. SKKNI/KKNI
4. PROGRAM DAN MODUL
5. PENYELENGGARAAN PBK
6. SERTIFIKASI
1. REGULASI
REGULASI PENINGKATAN SDM TENAGA KERJA
UU No. 13 Thn 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN

PP No. 23 Thn 2004 PP No. 31 Thn 2006 PERPRES No 8 Thn 2012


Tentang Badan Nasional Tentang Sistem Pelatihan Tentang Kerangka Kualifikasi
Sertifikasi Profesi Kerja Nasional Nasional Indonesia

PERMENAKERTR PERMENAKER
PERMENAKER PERMENAKER
ANS No. 3 Thn 2016
No. 21 Thn 2014 No. 2 Thn 2016
No. 8 Thn 2014 Tentang Pedoman Tentang Sistem Tentang Tata Cara
Tentang Pedoman Penerapan Kerangka Standardisasi Penetapan Standar
Penyelenggaraan Kualifikasi Nasional Kompetensi Kerja Kompetensi Kerja
Pelatihan Berbasis Indonesia Nasional Nasional Indonesia
Kompetensi

KEPDIRJEN BINALATTAS Thn 2013


TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI
APA ITU PBK/CBT
2. PBK/CBT
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Pelatihan kerja yang menitikberatkan


pada penguasaan kemampuan kerja
yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan persyaratan
di tempat kerja.
PRINSIP DASAR PBK
1. Dilaksanakan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan
pelatihan;
2. Pengakuan terhadap kompetensi yang telah dimiliki;
3. Berpusat kepada peserta pelatihan dan bersifat
individual;
4. Multi-entry/multi-exit;
5. Setiap peserta pelatihan dinilai berdasarkan pencapaian
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi;
6. Dilaksanakan oleh lembaga pelatihan yang ter-registrasi
atau ter-akreditasi nasional.

Permenakertrans
No 8 Tahun 2014
KOMPONEN - KOMPONEN PBK
Keterampilan dan pengetahuan yang
Standar
dibutuhkan untuk melakukan suatu
Kompetensi pekerjaan

Proses untuk menilai apakah


Penilaian seseorang memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan
PBK
Strategi dan Bagaimana seseorang mendapatkan
Materi Belajar keterampilan dan pengetahuan

Kerangka Sistem untuk pengakuan


Kualifikasi keterampilan dan pengetahuan
Seorang yang KOMPETEN ,
JIKA memiliki :
3 domain dan
5 dimensi

Knowledge Attitude

Skill

KOMPETEN
LIMA DIMENSI KOMPETENSI TEKNIS

1. Mengerjakan (Task Skills)

2. Mengorganisasikan (Task Management


Skills)
3. Menggunakan (Contingency Management
Skills)
4. Menyesuaikan kemampuan (Job/Role
Environment Skills).
5. Mengetahui apa yang harus dilakukan
(Transfer/Adaptation Skills).
LIMA DIMENSI KOMPETENSI TEKNIS
1. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaannya sesuai
dengan standar yang disyaratkan oleh organisasi (Task
Skills);
2. Mengorganisasikan tugas atau pekerjaan agar pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan (Task Management Skills);
3. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan
kondisi yang berbeda (Contingency Management Skills);
4. Menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila bekerja pada
kondisi dan lingkungan yang berbeda (Job/Role
Environment Skills).
5. Mengetahui apa yang harus dilakukan bilamana terjadi
sesuatu yang berbeda dengan rencana semula
(Transfer/Adaptation Skills).
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :
• Penilaian Patokan atau Standar. • Penilaian Normatif.

• Berdasarkan standar kompetensi. • Terfokus pada Isi materi.

• Kompeten atau belum kompeten. • Hasil Penilaian berupa nilai-nilai.

• Berbasis pada kinerja kerja. • Berbasis waktu.

• Kecepatan belajar individu. • Kecepatan belajar kelompok.

• Penilaian ditekankan pada • Penilaian ditekankan pada


pencapaian kompetensi. pengetahuan.

• Pendekatan pembelajaran yang • Pendekatan pembelajaran yang


luas dan fleksibel. sempit, berorientasi pada text-
book.
• Feedback Penilaian segera
diberikan. • Feedback Penilaian terlambat/
tidak ada.
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Perencanaan •Perencanaan
Diawali dengan identifikasi Penyusunan program pelatihan
kebutuhan pelatihan kemudian berdasarkan kajian/persepsi dan
dilakukan penyusunan program sumber daya pelatihan yang dimiliki
pelatihan menggunakan standar oleh lembaga pelatihan (supply
kompetensi kerja (SKKNI, Standar driven)
khusus, atau standar Internasional)
sebagaii acuan (Demand driven)

•Modul Pelatihan •Modul Pelatihan


Didesain agar peserta pelatihan Lebih bersifat sebagai alat bantu
dapat belajar mandiri tenaga pelatih ketika mengajar
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Peralatan Pelatihan •Peralatan Pelatihan


Disesuaikan dengan kebutuhan Disesuaikan dengan peralatan
pelatihan yang dimiiki oleh
peralatan pelatihan untuk mencapai lembaga pelatihan
standar kompetensi kerja yang
menjadi acuan

•Bahan pelatihan •Bahan pelatihan


Disesuaikan dengan kebutuhan Disesuaikan dengan kemampuan
bahan pelatihan untuk mencapai lembaga pelatihan untuk
standar kompetensi kerja yang mengadakan bahan pelatihan
menjadi acuan
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Tenaga Pelatih
Wajib memiliki sertifikat •Tenaga Pelatih
kompetensi untuk unit-unit Dianggap memenuhi persyaratan
kompetensi pada program untuk melatih
pelatihan yang menjadi tugasnya
untuk melatih

•Rekrument peserta pelatihan Rekrument peserta pelatihan


Menggunakan proses seleksi dan Hanya menggunakan proses
RCC (recognize current seleksi
competency)
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Memulai pelatihan
•Memulai pelatihan
Tenaga pelatih sudah mengetahui
kompetensi awal masing-masing Kompetensi awal semua peserta
pelatihan dianggap sama
peserta pelatihan sebagai bahan
pertimbangan melakukan bimbingan
kepada tiap individu peserta pelatihan

•Selama proses pelatihan


•Selama proses pelatihan
Berpusat pada peserta pelatihan,
tenaga pelatih hanya membantu Berpusat pada tenaga pelatih,
peserta pelatihan untuk menguasai
keberhasilan peserta pelatihan
sangat bergantung pada
unit kompetensi yang ditempuh kemampuan tenaga pelatih
dengan melakukan bimbingan sesuai melakukan transfer keterampilan
kebutuhan masing-masing individu dan pengetahuan
peserta pelatihan
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Kecepatan proses pelatihan


•Kecepatan proses pelatihan
Kecepatan proses pelatihan
Peserta pelatihan yang cepat harus
tergantung dari seberapa cepat setiap
menyesuaikan dengan waktu
peserta menguasai unit – unit perpindahan dari satu materi
kompetensi yang ditempuh pelatihan ke materi berikutnya
•Penilaian sesuai jadwal yang telah ditentukan
Dilakukan untuk setiap unit •Penilaian
kompetensi dengan cara Dilakukan dengan menggunakan
membandingkan kriteria unjuk kerja soal test yang menjadi standar
pada unit kompetensi dengan hasil penilaian lembaga pelatihan. Hasil
pelatihan yang telah dicapai oleh penialian berupa : skala angka atau
peserta pelatihan. Hasil penilaian predikat (cukup, baik, baik sekali,
dll)
hanya ada dua yaitu : kompeten dan
belum kompeten
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Waktu Penilaian
•Waktu Penilaian
Pada saat peserta pelatihan
Serentak sesuai jadwal yang
menyatakan siap untuk dinilai dan
telah ditentukan
dilaksanakan paralel dengan
proses pelatihan
•Kualitas Output Kualitas Output
Mendekati sama jika mengacu Berbeda untuk masing-masing
pada standar kompetensi yang lembaga pelatihan
sama walaupun PBK
diselenggarakan oleh lembaga
pelatihan yang berbeda
POLA PELATIHAN PBK VS KONVENSIONAL
PBK : PELATIHAN KONVENSIONAL :

•Uji kompetensi
Peluang untuk dinyatakan •Uji kompetensi
kompetens pada saat uji kompetensi Peluang untuk lulus uji
lebih besar karena proses pelatihan kompetensi kecil karena proses
dan uji kompetensi menggunakan pelatihan tidak mengacu pada
standar kompetensi yang sama standar kompetensi yang menjadi
sebagai acuan acuan pada saat uji kompetensi
•Outcome Outcome
Peluang penempatan kerja lebih Peluang penempatan kerja kecil
besar karena unit-unit kompetensi sangat tergantung pada apakah
yang dijadikan program pelatihan keterampilan yang dilatih
adalah unit-unit kompetensi yang dilembaga pelatihan sesuai
menjadi kebutuhan di tempat kerja dengan kebutuhan di tempat
sesuai dengan hasil analisis kerja.
kebutuhan pelatihan
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
(PP 31 Tahun 2006)
KKNI

SKKNI Std.Intl & Khs BNSP


D U/D I LSP
PROGRAM PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI

KOMPETENSI
ASESMEN
TENAGA KERJA LULUSAN NAKER

SERTIFIKASI KOMPETEN
Fasilitas
• Instruktur
• Biaya
• Manajemen Mutu

LEMBAGA DIKLAT
PENGALAMAN
KERJA

LA
AKREDITASI
LPK

LEMBAGA KOORDINASI
PELATIHAN
KESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN
JENJANG PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA

JENJANG JCP MELALUI


JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN KUALIFI PELATIHAN KERJA
(JCP) KASI KKNI
DAN/ATAU
PENGALAMAN
PENDIDIKAN FORMAL KERJA

S3 S3(T) SPESIALIS 9
AHLI
S2 S2(T) 8
PROFESI 7
S1 S1(T) 6 TEKNISI/
D III ANALIS
5
D II
4
DI
3
Sekolah Sekolah OPERATOR
Menengah
Umum
Menegah
Kejuruan 2
1
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDM
Landasan Hukum :

KKNI Undang-undang Nomor 13


Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Bab V Pelatihan Kerja
Pasal 9 s/d 30

KEBUTUHAN Standar
INDUSTRI/ Kompetensi
PENGGUNA Kerja

PELATIHAN
LEMBAGA BERBASIS SERTIFIKASI LEMBAGA
DIKLAT KOMPETENSI KOMPETENSI SERTIFIKASI
(PBK)

Membangun Kompetensi Memastikan Kompetensi


3. BAGAIMANA
MEMBACA SKKNI
STRUKTUR SKKNI

1. Kode Unit
Kompetensi

8. Kompetensi 2. Judul Unit


Kunci Kompetensi

3. Deskripsi
7. Panduan
Unit
Penilaian
Kompetensi

6. Batasan 4. Elemen
Variabel Kompetensi

5. Kriteria
Unjuk Kerja

*dicek langsung pada SKKNI masing-masing.


1. Kode unit diisi dengan 2. Judul unit merupakan bentuk 3. Diskripsi berisi tentang
sejumlah huruf dan angka pernyataan terhadap tugas atau lingkup pengetahuan,
yang berjumlah 12 digit pekerjaan yang akan dilakukan. keterampilan dan sikap kerja
yang sesuai dengan KBLI Menggunakan kalimat aktif yang yang diperlukan untuk
diawali dengan kata kerja aktif atau melakukan suatu pekerjaan
4. Berisi uraian tentang performatif yang terukur tertentu secara kompeten
langkah-langkah kegiatan Kode Unit X. 00 YYY00.000.0 dalam kaitannya dengan unit
yang harus dilakukan dalam Judul Unit kompetensi. Dapat pula
melaksankan unit disebutkan keterkaitan unit
kompetensi. Kegiatan Deskripsi Unit kompetensi ini dengan unit
dimaksud disusun dengan Elemen Kriteria Unjuk kompetensi lain yang memiliki
mengacu pada proses Kompetensi Kerja keterkaitan erat.
pelaksanaan unit 5. Berisi uraian tentang KUK
1. 1.1 K
kompetensi yang dibuat yang menggambarkan kinerja
2. 1.2 S
dalam kata kerja aktif atau yang harus dicapai pada
3 1.3 A
performatif. setiap elemen kompetensi.
4. 2.1
2.2 KUK dirumuskan secara
6. Batasan Variabel berisi kualitatif dan atau kuantitatif
rentang pernyataan yang dalam rumusan hasil
Batasan Variabel
harus diacu atau diikuti pelaksanaan pekerjaan yang
dalam melaksanakan unit Panduan Penilaian terukur, yang dibuat dalam
kompetensi kata kerja pasif.

Batasan variabel 7. Panduan Penilaian berisi berbagai kondisi atau keadaan dalam
menjelaskan hal-hal sbb:
penilaian baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi.
a>Konteks variabel
b>Peralatan dan
Panduan penilaian menjelaskan hal-hal yang diperlukan :
perlengkapan c>Peraturan a>Konteks penilaian b>Persyaratan kompetensi c>Pengetahuan
yang diperlukan d>Norma dan keterampilan yang diperlukan d>Sikap Kerja yang diperlukan
dan standar. e>Aspek kritis
4. PROGRAM PBK
SKEMA DASAR PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI
Langkah 1
KEBUTUHAN REAL
ORGANISASI /
TEMPAT KERJA

PROGRAM
LEMBAGA
TNA PELATIHAN
KURIKULUM &
DIKLAT PROFESI SILABUS
1 2

STANDAR MODUL
KOMPETENSI PELATIHAN
KERJA 3
SKEMA DASAR PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI
Langkah 2
PROGRAM INFORMASI PNS CALON
PELATIHAN PELATIHAN PESERTA
2

REKRUTMEN

PENETAPAN
METODE SELEKSI

N
SELEKSI

PENGUMUMAN
HASIL SELEKSI
SKEMA DASAR PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI
Langkah 3 PERSIAPAN PELATIHAN:
1. ADMINISTRASI
PENGUMUMAN 2. PERALATAN LATIHAN
HASIL SELEKSI 3. BAHAN LATIHAN
4. FASILITATOR/WIDYAISWARA

METODE PELATIHAN:
1. Belajar Mandiri PELATIHAN DI RUANG KELAS
2. Belajar Kelompok (OFF THE JOB)
3. Belajar Terstruktur

BK
PENILAIAN

PELATIHAN DI TEMPAT KERJA


(ON THE JOB)
BK
BK
UJI
PENILAIAN
KOMPETENSI

K K

KOMPETEN: KOMPETEN:
SERTIFIKAT PELATIHAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
PROGRAM PELATIHAN

Program pelatihan adalah suatu paket yang


berisi tujuan pelatihan, kompetensi yang
ditempuh, persyaratan peserta, kurikulum dan
silabus, daftar peralatan dan bahan yang
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
ALUR PROSES PENYUSUNAN PROGRAM PBK

PENYUSUNAN PROGRAM
Identifikasi Kebutuhan /Skill

Analisis calon peserta pelatihan

Analisis Standar Kompetensi (KKNI/SKKNI)


Internasional, khusus Kualifikasi berjenjang non
jenjang
Analisis Jabatan atau okupasi nasional
Analisis klaster dan/atau unit kompetensi
berdasarkan kebutuhan pengguna

Skills Audit Profil kompetensi

Kebutuhan pelatihan

Penetapan program
pelatihan
MODUL PBK
Modul
Modul pelatihan adalah uraian materi
pelatihan yang disusun berdasarkan unit
kompetensi yang terdiri dari :
1. Modul Pelatihan
2. Buku informasi
3. Buku kerja
4. Buku penilaian
MODUL PBK
Modul
Modul pelatihan adalah uraian materi
pelatihan yang disusun berdasarkan unit
kompetensi yang terdiri dari :
1. Modul Pelatihan
2. Buku informasi
3. Buku kerja
4. Buku penilaian
5. PENYELENGGARAAN PBK
PELAKSANAAN PBK

Metode pendekatan:

1. Pelatihan di lembaga pelatihan


atau off the job training
2. pelatihan di tempat kerja atau
on the job training.
PELAKSANAAN PBK

Program pelatihan mengacu


pada:
a. Jenjang Kualifikasi
b. Klaster
Kompetensi/Okupasi
c. Unit kompetensi
PELAKSANAAN PBK

Siklus Pelaksanaan PBK

1. Pelatihan di lembaga pelatihan


atau off the job training
 Belajar terstruktur
 Belajar secara mandiri/Individ
u
 Belajar berkelompok
PELAKSANAAN PBK
2. Penilaian/asesmen di lembaga pelatihan
Instruktur dalam melakukan
penilaian/asesmen harus memenuhi prinsip
sebagai berikut:
a. Valid
b. Reliable
c. Komprehensif
d. Adil
e. Objektif
f. Berpusat kepada peserta
g. Efektif dan efisien
h. Bagian dari pelatihan
PELAKSANAAN PBK
3. Pelatihan di tempat kerja atau on the job
training

a. Peserta yang mengikuti program OJT di tempat


kerja yaitu yang telah dinyatakan selesai/kompeten
dalam pelatihan off the job training.
b. OJT merupakan bagian dari proses pelatihan secara
keseluruhan yang dilaksanakan di tempat kerja
dengan fokus utama peningkatan dan penguatan
nilai-nilai budaya dan etos kerja di
perusahaan/tempat kerja.
c. OJT harus dilaksanakan di bawah bimbingan seorang
pendamping/ pegawai yang berasal dari tempat
kerja.
PELAKSANAAN PBK

4. Penilaian/asesmen di tempat
kerja

a. Penilaian perilaku individu


atau sikap kerja
b. Penilaian kemampuan teknis
PELAKSANAAN PBK

5. Penerbitan sertifikat pelatihan dan/atau sertifikat


kompetensi.
Sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta
pelatihan yang dinyatakan kompeten, baik untuk
pelatihan di lembaga pelatihan (off the job
training) maupun pelatihan di tempat kerja (on the
job training)
a. Sertifikat pelatihan berdasarkan KKNI;
b. Sertifikat pelatihan berdasarkan klaster
kompetensi ;
c. Sertifikat pelatihan berdasarkan unit
kompetensi.
6. SERTIFIKAT PBK
SERTIFIKAT PBK

Tampak Depan1: Berdasarkan KKNI

Tampak Depan1 : Berdasarkan Clutster

Tampak Depan1 : Berdasarkan Okupasi

Tampak Belakang : Daftar Kompetensi


………Lanjutan sertifikat

Surat keterangan dari lembaga pelatihan diberikan


kepada peserta yang dinyatakan sebagai berikut:

a. Kompeten untuk sebagian unit-unit kompetensi.


Surat Keterangan berisi unit-unit kompetensi
yang telah dinyatakan kompeten, sedangkan
unit-unit kompetensi yang dinyatakan belum
kompeten tidak dicantumkan.
b. Belum kompeten.
Surat keterangan berisi bahwa yang
bersangkutan pernah mengikuti pelatihan.
………Lanjutan sertifikat

Sertifikat Kompetensi diberikan kepada


peserta yang dinyatakan kompeten
oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP)
atau Badan yang berwenang
mengeluarkan sertifikat profesi setelah
melalui uji kompetensi.
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PBK

a. Monitoring
Dilaksanakan selama berlangsungnya
kegiatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan
pelatihan dan hasil pelatihan. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam monitoring:

– Unsur-unsur yang dimonitor


– Petugas monitoring
– Teknik dan metoda monitoring
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PBK

b. Evaluasi
Dimaksudkan untuk mendapatkan
masukan berdasarkan temuan hasil
monitoring guna penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan dimasa
mendatang, hal-hal yang perlu
diperhatikan:

– Aspek-aspek yang dievaluasi


– Petugas evaluasi
– Waktu evaluasi
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PBK

c.Pelaporan
Laporan penyelenggaraan PBK dibuat
oleh tim pelaksana lembaga pelatihan.
Laporan disampaikan kepada pihak-
pihak terkait, yaitu:

– Pimpinan lembaga pelatihan yang


bersangkutan;
– Unit Organisasi yang terkait .
SERTIFIKASI
TUJUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Untuk Industri:

1. Membantu industri meyakinkan kepada


kliennya bahwa produk/jasanya telah dibuat
oleh tenaga yang kompeten.
2. Membantu industri dalam rekruitmen dan
mengembangkan tenaga berbasis kompetensi
 meningkatkan efisiensi pengembangan
SDM efisiensi nasional.
TUJUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Untuk Industri: Lanjutan

1. Memastikan industri mendapatkan tenaga


yang kompeten.
2. Membantu industri dalam sistem
pengembangan karir dan renumerasi
tenaga berbasis kompetensi.
3. Memastikan dan meningkatkan
produktivitas.
Tujuan Sertifikasi Kompetensi
Untuk Tenaga Kerja:
Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada
organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya
kompeten dalam bekerja atau menghasilkan
produk atau jasa.
Membantu memastikan dan memelihara
kompetensi untuk meningkatkan percaya diri
tenaga profesi.
Membantu tenaga profesi dalam
merencanakan karirnya.
Tujuan Sertifikasi Kompetensi
Untuk Tenaga Kerja: lanjutan
Membantu tenaga profesi dalam mengukur
tingkat pencapaian kompetensi dalam proses
belajar di lembaga formal maupun secara
mandiri.
Membantu tenaga profesi dalam memenuhi
persyaratan regulasi.
Membantu pengakuan kompetensi lintas
sektor dan lintas negara
Membantu tenaga profesi dalam promosi
profesinya dipasar tenaga kerja
Tujuan Sertifikasi Kompetensi
Untuk Pemerintah:
Membantu memastikan pencapaian
program pengembangan SDM pada
sektornya.
Membantu memastikan kesesuaian
sistem pembinaan dan pengendalian
SDM dalam sektornya.
Membantu memastikan sasaran
perencanaan program pembangunan
pada sektornya.
Jenis-jenis Skema Sertifkasi
Skema Sertifikasi
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
Skema Sertifikasi
(KKNI)
Kualifikasi Okupasi
Nasional
Skema Sertifikasi
berdasar Paket
Kompetensi (cluster)
Skema Sertifikasi Unit
Kompetensi
SERTIFIKAT KOMPETENSI OPERASI DAN MESIN PROSES

62
SERTIFIKAT KOMPETENSI ASESOR

63
TERIMAKASIH
Hatur Nuhun

Thank You
LINA MARLIANA

Anda mungkin juga menyukai