Anda di halaman 1dari 27

PELATIHAN ASESMEN KOMPETENSI

( ASESOR KOMPETENSI )
1. Kompetensi : Menerapkan konsep asesmen dalam
implementasi asemen bagi perawat klinik di Rumah Sakit dan
Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
2. Tujuan : Peserta Pelatihan Dapat :
2.1 Menjelaskan pengertian asesmen
2.2 Menjelaskan alur asesmen kompetensi
2.3 Menerapkan Prinsip Assemen
2.4 Menerapkan Aturan Bukti
2.5 Mengidentifikasi Dimensi Kompetensi
2.6 Melaksanakan asesmen kompetensi pada tatanan Klinik

2
PENDAHULUAN
• Asesmen kompetensi perawat-perawat praktisi
diidentifikasikan sebagai sesuatu yang sangat
penting dalam mempertahankan standar-standar
professional

• Mengidentifikasi area-area pengembangan


profesional dan kebutuhan-kebutuhan
pendidikan serta meyakinkan kompetensi
perawat merupakan kemungkinan terbaik dalam
asuhan pasien tentang sikap-sikap dan
praktiknya
PENDAHULUAN

• Asesmen kompetensi dalam


keperawatan tidak semata-mata
didasarkan pada memperlihatkan
materi teoritis pengetahuan atau
keterampilan teknikal tetapi harus
juga meliputi sikap dan praktiknya
secara utuh
Pengertian Asesmen

1. Asesmen adalah proses pengumpulan bukti dan


membuat keputusan dari kompetensi yang di ajukan
untuk mengkonfirmasi seseorang sesuai dengan
standar yang berlaku di tempat kerjanya (TAA Training
Package, Australian Government, 2007)

2. Asesmen merupakan proses yang dilaksanakan oleh


seorang asesor untuk menentukan level kompetensi
seseorang. Proses ini mencakup pengumpulan data dan
bukti untuk menetukan apakah seseorang mempunyai
level kompetensi yang dibutuhkan (R. Palan, 2007)
Pengertian Asesmen

3. Untuk perawat yang sudah bekerja maka


penilaiannya menggunakan sistem workplace
assessment (WPA). Komite Nasional Kompetensi
Perawat (KNUKP, 2007) mendefinisikan
Workplace asesment adalah uji kompetensi yang
dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja
atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang
keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat
jenjang karirnya.
Pengertian Kompetensi
 Kompeten di definisikan seseorang dalam menunjukkan
tugasnya dilakukan dengan benar dan terampil meliputi
aspek Knowledge, skill , ability dan sikap (an individual’s
capacity to perform his or her job responsibilities). Sedangkan
kompetensi adalah performance nyata seseorang dalam
mengerjakan tugas khususnya(JCAHO,2007)

 International Council Of Nurses (ICN) tahun 2008


mendefinisikan Kompeten adalah aplikasi yang effektif
kombinasi dari Knowledge, skill dan demonstrasi dalam
praktek sehari-harinya atau unjuk kerjanya. Kompeten dalam
keperawatan : pengetahuan, pengertian dan justifikasi ;
meliputi kemampuan kognitif, teknik atau psychomotor dan
kemampuan interpersonal; meliputi penampilan dan sikap.
COMPETENCY BASED ASSESSMENT & COMPETENCY BASED
TRAINING

Standart of Assessment Gap


Competency Result Learning/Training

Self-study

trainning

e-Learning
Asesmen Berbasis Kompetensi :

Asesmen berbasis kompetensi adalah proses


pengumpulan bukti dan membuat putusan
apakah seorang Asesi mencapai atau tidak
kompetensinya berdasarkan kriteria dalam
persyaratan atau standar asesmen, hal ini
karena Asesi sedang diases berdasarkan
kriteria tetap atau acuan (benchmark) yang
ditetapkan, seperti unit kompetensi dan SPO
( Standar Prosedur Operasional )
Competency – Based Assessment (CBA)

• Proses pengumpulan
bukti – bukti dan
membuat keputusan –  Berbasis Kriteria
keputusan tentang  Berbasis Bukti
apakah asesi mencapai  Partisipasi dari
atau tidak kompetensi asesi

• Assesmen berdasarkan
standar
• Melindungi Masyarakat
• Mempertemukan kebutuhan rumah sakit, praktisi
(perawat), dan masyarakat melaui identifikasi
pengetahuan, keterampilan dan prilaku tertentu.
• Memastikan pelanggan bahwa perawat telah bekerja
sesuai dengan standar.
• Menunjukan komitmen individu terhadap profesi dan
lifelong learning.
• Memberikan penghargaan dan pengakuan
professional kepada perawat yang telah mencapai
kompetensi yang dipersyaratkan dalam bentuk
sertifikasi level jenjang karir.
Prinsip – prinsip Asesmen Kompetensi
 Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding (benchmark) yang sah

 Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan penerapan yang konsisten pada
aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam situasi
yang berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten

 Fleksibel
Seluruh aktivitas asesmen memenuhi kebutuhan asesi dan organisasi/instansi

 Fair/ Adil
Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik asesi serta bebas
dari bias dan memberikan kesempatan bagi asesi yang memiliki kebutuhan khusus
Aturan Bukti :

 Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi keabsahan
 Otentik (Authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi
 Terkini (Current)
Bukti yang terkumpul terkini
 Cukup (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang
terdapat pada acuan pembanding (benchmark)
Dimensi Kompetensi
( Moeheriono, 2009 )

• Keterampilan menjalankan tugas (Task-skills), yaitu


keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas rutin
sesuai dengan standar di tempat kerja.
 
• Keterampilan mengelola tugas (Task management
skills), yaitu keterampilan untuk mengelola serangkaian
tugas yang berbeda yang muncul di dalam pekerjaan. 

• Keterampilan mengambil tindakan (Contingency


management skills), yaitu keterampilan mengambil
tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah
di dalam pekerjaan. 
14
Dimensi Kompetensi
( Moeheriono, 2009 )

• Keterampilan bekerja sama (Job role environment


skills), yaitu keterampilan untuk bekerja sama serta
memelihara kenyamanan lingkungan kerja/lingkungan
sekitar pasien

• Keterampilan beradaptasi (Transfer skill), yaitu


keterampilan untuk beradaptasi dengan lingkungan
kerja yang baru.

15
Work Place Asessment

Aturan Bukti : Prinsip asesmen :


•Valid •Valid
•Authentic •Realiable
•Current •Flexsible
•Sufficient •Fair

Dimensi Kompetensi :
•Task Skills
•Task Management Skills
•Contingency Management Skills
•Job Role / Environment Skills
KOMPETENSI
PROSES ASESMEN KOMPETENSI PERAWAT

• Melaksanakan
Konsultasi Pra
Permohonan Asesmen
Mengembangkan
Asesmen dan Merencanakan
Asesmen Mandiri Perangkat • Melaksanakan
Asesmen
oleh asesi Asesmen Pengumpulan
bukti

Memutuskan
SERTIFIKAT Mengkaji Ulang
KOMPETENSI Memberikan Hasil:
Asesmen
(Unit/ Feedback Kompeten atau
• Oleh Asesor
kualifikasi) • Oleh Asesi untuk asesi Belum
Kompeten
17
Metode asesmen
Yang biasa di pakai di klinik :
Observasi – penilaian kompetensi karyawan melalui unjuk kerja
sehari-hari terhadap unit atau cluster komptensi yang
dimaksudkan untuk mengobservasi perilaku mereka yang
kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam kategori yang sesuai
dengan model kompetensi sesuai kriteria standar.

Uji tulis– alat pengukuran yang bertujuan menampilkan


knowledge yang diberikan dalam pertanyaan tertulis, peserta akan
membaca soal dan mengisi nya di lembar jawaban sesuai dengan
tingkat kesukaran yang di buat oleh panitia assesmen ( assesor
kompetensi )
Metode asesmen

Wawancara/ uji lisan – sesi tanya jawab ini berbeda


dengan wawancara konvensional, sebab materinya lebih
terstruktur dan berdasarkan perilaku yang telah
ditetapkan di setiap kemampuan. Tujuannya untuk
memperoleh gambaran lebih detail tentang tindakan dan
sikap pegawai

Portofolio– pengumpulan berkas terkait tuntutan kriteria


unjuk kerja dari unit/cluster kompetensi yang di assess
sesuai dengan aturan bukti dan prinsip assesmen
Metode asesmen
Metode lain yang biasa di pakai, yaitu:
Role play – simulasi bagaimana para karyawan melakukan interaksi intepersonal
yang diajarkan untuk melihat perilaku spesifik yang dapat muncul saat tes.

Analisis kasus – bentuknya menyerupai cara role playing, tetapi ada penambahan
kompetensi untuk analisa dan sintesis dengan mendalam. Dalam penerapan ini,
pegawai diharuskan menguasai kasus tertentu dan memberikan pandangan jitu
terhadap permasalahan tersebut.

Presentasi – karyawan diminta untuk mempresentasikan suatu produk atau jasa di


depan atasannya. Cara ini memberikan gambaran mengenai kompetensi orang
tersebut dalam membawakan presentasi, menerangkan produk secara jelas dan
mudah dipahami, dan membuat audiens tertarik.

Group Disscusion : assessor menguji assesse dalam berkomunikasi dengan rekan


kerjanya, melihat keikutsertaan assesse dalam sebuah diskusi kelompok.
dll
MANFAAT ASSESMEN KOMPETENSI

1. Rumah sakit
 Komitmen bahwa salah satu faktor penting dalam
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan;
menata SDM perawat melalui jenjang karir &
asesmen kompetensi
 Mempermudah Mapping ketenagaan berdasarkan
kompetensi dan kewenangan klinis
 Pemenuhan standar profesi (praktik kompetensi &
kode etik) sesuai dengan standar pelayanan & SOP
yang ada
 Mempersiapkan asesor dan mentor dalam menjaga,
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi
perawat
MANFAAT ASSESMEN KOMPETENSI

 Kebijakan diklat dan sistem remunerasi


 PENTING! Dampak asesmen kompetensi :
- Pengembangan kompetensi
- Pengembangan standar yan keperawatan
(SOP)
- Topik pelatihan berdasarkan GAP
kompetensi
- Budaya kerja
- Pembelajaran buat Organisasi 
REKOMENDASI HASIL
2. Personal Perawat
 Akuisisi dan mengembangkan kompetensi;
pengetahuan, keterampilan, konsep diri dan
nilai-nilai, karakteristik pribadi dan motif
 Memperlajari dan mengimplementasikan
standar-standar yang berlaku ditempat kerja
 Kesiapan untuk belajar, inovator dan berubah
Setelah Sertifikasi Asesor mendapatkan sertifikat dan SK
tugas di intern RS  Melaksanakan tahapan assesmen :
1.Merencanakan
2.Mengembangkan perangkat assesmen
3.Melaksanakan
4.Mengkaji ulang / mengevaluasi assesmen
Dilakukan di Institusi pelayanan masing-masing
Contoh Sertifikat Kompetensi
KESIMPULAN
Asesmen kompetensi perawat :
1.Dilakukan oleh asesor bersertifikat
2.Bertujuan meningkatkan kinerja perawat guna meningkatkan mutu
RS
3.Kunci perbaikan kinerja perawat dan sistem keperawatan di RS
–Implementasi PMK no.49 tahun 2013 : Komite keperawatan
–Implementasi PMK no.40 tahun 2017 : Tentang jenjang karir
perawat
4. Komitmen pemimpin dan keinginan teman-teman perawat
untuk memulainya
5. Tidak mudah memulai dan membangun sistem, tetapi jika
kita komitmen, action, akan memperoleh hasil positif, resiko di
minimalkan dengan “risk management”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai