Anda di halaman 1dari 9

Email: putriayulestari695@gmail.com ¹, memeilisti@gmail.com ²,makbar12038@gmail.

com ³,
rolanxiomi123@gmail.com ⁴,

EVALUASI POSTER HIPERTENSI KE KESEHATAN MASYARAKAT


TALAGA PENGUNJUNG, KABUPATEN MAJALENGKA

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangkaraya


Keywords: bagaimana ketertarikan dan pemahaman pengunjung Puskesmas Talaga terhadap
Poster; media poster hipertensi dalam aspek disain, isi pesan dan tempat pemasangannya.
Hypertension; Tujuan penelitian untuk mengetahui ketertarikan dan pemahaman pengunjung
Public Health Center.
puskesmas. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif menggunakan rancangan
fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah pengunjung Puskesmas Talaga.
Informan lain adalah petugas promosi kesehatan puskesmas, Kepala Puskesmas dan
Kepala Bidang Promosi Kesehatan Kabupaten Majalengka. Pengumpulan data
dilakukan melalui telaah dokumen, diskusi kelompok terarah (DKT), wawancara
mendalam, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan,
sebagian besar pengunjung tertarik dan memahami poster hipertensi. Poster
hipertensi versi bahasa Sunda lebih dapat diterima sebagai media promosi
kesehatan oleh pengunjung Puskesmas Talaga yang mempunyai minat pada disain
dan isi pesan dalam poster hipertensi. Simpulan penelitian, pengunjung puskesmas
tertarik dan dapat memahami poster hipertensi.

Abstrak
Info Artikel
Hasil studi pendahuluan menunjukkan angka morbiditas hipertensi di Puskesmas
Talaga masuk 10 besar penyakit dengan prevalensi sebesar 6,07% pada tahun 2009.
Meski demikian, upaya promkes atas masalah tersebut belum dilakukan. Salah satu
media yang dapat digunakan untuk promosi kesehatan adalah poster. Masalah
penelitian adalah

EVALUATION OF HYPERTENSION POSTER TO TALAGA PUBLIC


HEALTH
VISITORS, MAJALENGKA DISTRICT

Abstract
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

Th e results of preliminary studies indicate hypertension morbidity in Talaga health


centers include in top 10 diseases with prevalence of 6.07% in 2009. However, no eff
orts from health centre about it. One medium that can be used for health promotion is
a poster. Research problem was how the interest and understanding of Talaga health
center visitors to hypertension poster in design aspects, message content, and place of
installation. Research purpose was to determine the interest and understanding of
health center visitors. Research method was descriptive qualitative design using
phenomenology. Subjects in this study were visitors of Talaga Health Center. Another
informant was health promotion offi cer of health center, head of health centers, and
head of health promotion. Data collected through document review, focus group
discussions ( FGD) , indepth interviews, and observation . Th e results showed overall
of visitors interested and understand about hypertension posters. Sundanese version
hypertension poster more acceptable as medium for health promotion to Talaga health
centers visitors who have an interest in the design and massage content of
hypertension poster. Conclusions, health centers visitors interested and understand
about hypertension posters.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Pendahuluan menarik orang yang mempunyai minat khusus,
karena poster dapat menyampaikan atau
Indonesia sebagai salah satu negara menyajikan pokok dari suatu permasalahan
berkembang masih mempunyai berbagai (Lawson, 2005). Pada penelitian tentang
macam masalah kesehatan, salah satunya efektivitas poster terhadap pengetahuan dan
adalah hipertensi. Kejadian prevalensi sikap keluarga tentang kehamilan risiko tinggi
hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari dan tanda bahaya kehamilan, hasilnya
total penduduk dewasa, dengan jumlah menunjukkan bahwa penggunaan poster
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kurang efektif dalam meningkatkan
kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil pengetahuan. Berdasarkan beberapa hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 penelitian sebelumnya, diketahui bahwa ada
di Majalengka, menunjukkan proporsi perbedaan tentang efektifi tas poster. Dengan
penyakit tidak menular hipertensi menduduki demikian, untuk dapat menilai efektivitas
posisi ketiga sebesar 10,6%, setelah penyakit media poster perlu dilakukan evaluasi
sendi sebesar 24,6% dan stroke sebesar 11%. terhadap media poster.
Di Puskesmas Talaga, hipertensi masuk Penggunaan poster di Puskemas Talaga
dalam 10 besar penyakit, dengan prevalensi tidak pernah dilakukan uji coba maupun
sebesar 6,07%. Walaupun bukan berada pada evaluasi. Uji coba maupun evaluasi terhadap
posisi pertama, hipertensi belum mendapat sebuah media sangat penting dilakukan.
perhatian. Penyakit hipertensi perlu Evaluasi media dilakukan dengan cara melihat
mendapatan perhatian, karena apabila tidak media yang diberikan sudah sesuai dan dapat
terkendali dapat menjadi faktor risiko mencapai tujuan atau belum, pendistribusian
munculnya penyakit lain yang lebih berat media sudah tepat sasaran atau belum, relevan
seperti stroke, gagal jantung dan gagal ginjal. atau tidak, isi pesan atau informasi yang
Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan disampaikan mudah dimengerti dan tepat atau
promosi untuk mencegah hipertensi. Promosi belum, dan penempatan atau pemasangan
kesehatan dapat dilakukan di antaranya media tersebut sudah sesuai atau belum. Salah
dengan menggunakan media. Media yang satu pembelajaran yang didapat dalam suatu
banyak digunakan di Puskesmas Talaga adalah proses penggunaan poster supaya efektif harus
poster. Dari beberapa poster yang ada belum melakukan evaluasi terhadap media tersebut
ada poster yang spesifi k tentang hipertensi. (Lawson, 2005). Beberapa faktor yang
Poster adalah media gambar yang mendukung keberhasilan komunikasi media di
mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti antaranya adalah cara media tersebut dapat
garis, gambar dan kata-kata untuk dapat meningkatkan ketertarikan dan pemahaman
menarik perhatian dan mengkomunikasikan dari audiens (Depkes RI, 2004; Khairuna,
pesan secara singkat (Anitah, 2009; Smith, 2012). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
2007). Poster mempunyai keuntungan dalam rumusan masalah penelitian ini adalah:

2
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

“Bagaimana ketertarikan dan pemahaman Transkrip tersebut dicek ulang, kemudian


pengunjung puskesmas terhadap media poster diberikan komentar pada hal yang masih perlu
hipertensi?”. Berdasarkan rumusan masalah, penambahan informasi pada saat pengumpulan
ditetapkan tujuan penelitian ini, yaitu untuk data berikutnya. Analisis data dilakukan
melakukan evaluasi terhadap media poster dengan tahapan sebagai berikut:
hipertensi pada pengunjung Puskesmas Talaga (1) Data yang diperoleh dari wawancara,
dengan mengkaji ketertarikan dan pemahaman dikumpulkan kemudian dibuat transkrip
pengunjung terhadap media poster hipertensi dengan mencatat seluruh data yang
dalam aspek desain, isi pesan dan tempat diperoleh dari hasil wawancara.
pemasangannya. (2) Melakukan koding, yaitu dengan
membuat kode-kode yang dimengerti oleh
Metode peneliti dan mempunyai arti berdasarkan
topik pada setiap kalimat, kemudian kode-
Penelitian ini merupakan penelitian kode dikelompokkan dalam kategori.
deskriptif dengan metode kualitatif Langkah selanjutnya mencari hubungan
menggunakan rancangan fenomenologi. kategori tersebut untuk menghasilkan
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Talaga theorical codes.
dengan pertimbangan berdasarkan hasil studi (3) Memadukan kategori sesuai dengan
pendahuluan diketahui tidak ada poster yang cirinya masing-masing terhadap data yang
spesifi k tentang hipertensi dan belum pernah mempunyai pola yang sama, kemudian
dilakukan evaluasi pada media poster. Alasan dilakukan analisis interpretasi data secara
lain, karena Puskesmas Talaga merupakan kualitatif dengan menghubungkan dengan
puskesmas yang paling banyak teori yang ada.
pengunjungnya dibandingkan dengan (4) Penyajian data dalam bentuk narasi dan
puskesmas perawatan lain yang ada di kuotasi sesuai dengan variabel penelitian
Kabupaten Majalengka. dan diperkuat dengan tabel-tabel.
Pemilihan informan penelitian secara (5) Penarikan kesimpulan.
purposif, yaitu pemilihan berdasarkan tujuan
dengan subjek tersebut sebagai unit analisis Hasil dan Pembahasan
yang dianggap sesuai dengan kebutuhan.
Informan inti dalam penelitian ini adalah Persamaan karakteristik pada informan
pengunjung Puskesmas Talaga dan informan dapat menunjukkan promosi kesehatan dan
kunci adalah Kepala Bidang Promosi media seperti yang dapat diterima dan
Kesehatan Kabupaten Majalengka, Kepala dibutuhkan oleh informan. Adanya kesamaan
Puskesmas Talaga dan petugas promosi pada masalah yang menjadi perhatian,
kesehatan Puskesmas Talaga. membuat informan tertarik untuk membaca
Pengumpulan data dilakukan dengan informasi dalam poster hipertensi. Hal ini
wawancara mendalam tehadap 11 pengunjung, dapat dilihat dari ketertarikan dan pemahaman
diskusi kelompok terarah (DKT) terhadap 14 pengunjung terhadap poster hipertensi yang
orang pengunjung yang terdiri dari 2 secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
kelompok. Kelompok pertama sebanyak 7
orang pengunjung yang tidak menderita Ketertarikan pengunjung
hipertensi, kelompok kedua terhadap 7 orang Ketertarikan pengunjung
pengunjung yang menderita atau pernah terhadap poster hipertensi dapat dilihat
mengalami hipertensi. Observasi dilakukan dari beberapa aspek, yaitu :
untuk mengetahui situasi di tempat
pemasangan poster dan interaksi pengunjung (1) Desain
dengan poster hipertensi. Ketertarikan pada poster hipertensi dari
Analisis data dalam penelitian ini elemen desain dikelompokan lagi dalam
dilaksanakan secara bersamaan dengan proses beberapa hal, yaitu:
pengumpulan data (ongoing analysis). Setelah
selesai pengumpulan data dilakukan transkrip. Warna

3
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

Berdasarkan hasil penelitian diketahui kalau hurufnya besar kelihatan sama orang
bahwa poster versi sunda mendapatkan yang keluar masuk rumah sakit (puskesmas)”
perhatian lebih banyak dan dibaca oleh (IW6).
pengunjung puskesmas. Pengunjung
menyatakan tertarik terhadap poster hipertensi Ukuran huruf terbesar pada poster
karena warnanya terang, cerah, kontras dan hipertensi 13 mm dan huruf terkecil 6 mm.
bervariasi. Warna yang cerah dinilai menarik Untuk mempermudah keterbacaan ukuran
perhatian mata, sehingga pengunjung melihat huruf tidak boleh lebih kecil dari 18 poin atau
dan membaca poster hipertensi. 5mm. Bentuk huruf menggunakan huruf
Hasil penelitian ini sesuai dengan microsoft sains serif dan ditulis kapital.
penelitian sebelumnya yang menunjukkan Penggunaan huruf dalam poster hipertensi
bahwa pemilihan warna dasar paling disukai tidak terlalu rumit dan bernilai seni tinggi
pada sebuah media adalah warna putih, hijau yang dapat menyulitkan untuk dibaca.
atau merah. Penelitian lain memperkuat hasil Penelitian lain mendukung hasil penelitian ini,
penelitian ini, yaitu untuk unsur warna yang menunjukkan bahwa penggunaan huruf yang
disukai dan dinilai menarik adalah warna tidak kaku dan rumit membantu dalam
netral seperti warna hijau (Aryani, 2009). mempermudah orang untuk membaca (Aryani,
Sebuah poster harus eye-catching supaya 2009). Untuk mempermudah keterbacaan
dapat membuat orang berhenti dan harus menggunakan huruf yang jelas dan
membacanya (Huddel, 2000) mudah seperti jenis sains serif .
Dilihat dari segi warna, pengunjung Penggunaan warna pada huruf
berpendapat warna yang tidak terlalu kontras mempengaruhi kemudahan pengunjung
dan mencolok kurang membantu dalam membaca isi pesan dalam poster hipertensi.
membaca. Warna latar dan huruf yang kontras Penulisan huruf dengan variasi warna juga
mempermudah pengunjung membaca dan dapat memberikan daya tarik tersendiri.
pemperjelas huruf yang dibaca. Warna huruf Warna huruf yang kontras dengan latar
dan latar belakang dibuat kontras supaya belakang dari keseluruhan warna poster
mudah dibaca maupun penekanan yang membantu untuk mempermudah keterbacaan
menghendaki penekanan khusus (Anitah, (Anitah, 2009).
2009). Penggunaan warna dalam sebuah
desain grafi s mempunyai beberapa fungsi, Kesesuaian gambar dan tulisan
yaitu untuk menarik perhatian, menghasilkan Berdasarkan hasil penelitian kehadiran
efek psikologis, mengembangkan asosiasi, gambar menjadi daya tarik tersendiri. Gambar
membangun retensi dan menciptakan suasana yang paling sering dikatakan menarik
yang menyenangkan. Perpaduan warna yang perhatian pengunjung adalah gambar yang ada
kontras menjadi satu kesatuan dalam sebuah unsur kedaerahan (si Cepot). Pengunjung
poster akan membantu mempermudah berpendapat bahwa gambar dan tulisan sesuai
penyampaian suatu pesan. Sebaliknya, apabila seperti dalam pernyataan berikut ini:
perpaduan warna tidak kontras akan “mencerminkan mencerminkan sesuai
mempersulit. Warna harus dapat saling dengan gambar ama tulisan itu sesuai,
melengkapi dan penggunaan warna yang jadi kalau sayuran itu ada gambar
terlalu banyak dapat melemahkan suatu sayuran nya kayak gitu” (IW2).
komunikasi.
Penggunaan unsur kedaerahan berupa
Huruf gambar tokoh pewayangan di pasundan
Berdasarkan hasil wawancara sengaja digunakan dengan harapan dapat
mendalam dan diskusi kelompok, pengunjung memberikan sesuatu yang berbeda. Gambar
berpendapat bahwa huruf yang digunakan lain dinilai menarik karena sesuai dengan
ukurannya cukup mudah untuk dilihat. keseharian pengunjung seperti gambar sayur
Pendapat pengunjung terhadap huruf dalam dan buah, gambar orang meniup seruling dan
poster terlihat pada pernyataan sebagai gambar orang yang sedang berolahraga.
berikut: “harus huruf besar karena bagus . . . Penggunaan gambar harus menarik perhatian

4
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

sasaran hal ini bisa dilakukan dengan mempunyai peran paling besar sampai paling
menggunakan foto yang akrab dengan kecil.
kehidupan sasaran. Hasil penelitian ini Tata letak warna juga menjadi
didukung oleh penelitian sebelumnya, yaitu perhatian pengunjung. Penempatan warna
pembuatan poster dengan visualisasi yang dasar yang menjadi latar belakang dengan
sesuai dengan karakteristik sosial dan politik keseluruhan isi pesan dinilai kontras dan
etnis Cina berhasil menumbuhkan partisipasi membantu pesan mudah dibaca. Penulisan
dalam menangani malaria (Bu dan Fee, 2010), huruf dengan variasi warna dapat memberikan
Pengggunaan gambar yang merupakan daya tarik tersendiri (Aryani, 2009). Warna
gambar asli (foto) menarik perhatian huruf yang kontras dengan latar belakang dari
pengunjung, membatu mempermudah dan keseluruhan warna poster membantu untuk
mengingat pesan yang disampaikan dalam mempermudah keterbacaan (Anitah, 2009).
poster. Hal ini sesuai dengan penelitian Penempatan ukuran huruf juga menjadi satu
sebelumnya bahwa penggunaan poster kurang hal yang menarik. Pada judul digunakan huruf
efektif karena pesan sulit diingat dan yang lebih besar dari sub judul dan isi pesan.
penyebabnya ilustrasi gambar yang bukan Hal ini menjadi penting karena dengan
menggunakan gambar asli, sehingga dianggap penempatan huruf yang tepat di setiap bagian
kurang menarik. Foto berfungsi untuk pesan memudahkan pembaca untuk melihat
meningkatkan motivasi dan minat, pesan tersebut.
mengembangkan kemampuan berbahasa, dan
membatu menafsirkan dan mengingat isi pesan (2) Isi pesan
yang berkenaan dengan foto-foto tersebut. Isi pesan merupakan suatu materi yang
Selain untuk menarik perhatian, gambar dapat akan disampaikan komunikator untuk
membantu menjelaskan sesuatu, sehingga menyatakan maksudnya. Hasil dari wawancara
lebih mudah untuk dipahami, memperjelas mendalam dan DKT, pengunjung berpendapat
bagianbagian yang penting serta menyingkat isi pesan menarik karena isi pesan merupakan
suatu uraian yang panjang (Anitah, 2009). informasi tentang hipertensi, seperti
pernyataan sebagai berikut:
Layout “. . . eu menarik hipertensinya, soalnya
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jadi tahu akibat kurang makan yang
tata letak dalam poster dinilai cukup sederhana bergizi jadi gini [jadi hipertensi],
dan mudah untuk diingat. Pemilihan 1 elemen merokok akibatnya jadi gini [jadi
kunci baik huruf atau ilustrasi dapat dilakukan hipertensi], darah tinggi jadi stroke,
supaya pembaca dapat dengan cepat jantung, ginjal, jadi..kita gak mau gitu
menangkap pesan (Supriono, 2010). Pada asal-asalan makan, kurang olah raga,
poster hipertensi ini, elemen yang coba merokok, banyak makan yang asin-asin
ditonjolkan, yaitu dari gambar yang menjadi jadi takut ada rasa takut”
pendukung dan memperkuat pesan yang (menarik tentang hipertensi, jadi tahu
disampaikan. akibat kurang makan yang bergizi jadi
Pada poster versi bahasa Indonesia, hipertensi, merokok jadi hipertensi.
gambar yang menarik perhatian, yaitu gambar Darah tinggi bisa menjadi stroke,
sayur dan buah. Peletakan gambar pada urutan jantung, gagal ginjal. Jadi kita tidak
pertama dapat dikatakan berhasil menarik mau asal makan, kurang olah raga,
perhatian. Poster versi bahasa Sunda merokok, konsumsi garam berlebih jadi
ditambahkan gambar yang memiliki unsur takut, ada rasa takut) (IW2)
kedaerahan, yaitu tokoh wayang (Cepot).
Gambar Cepot diletakkan di pojok kiri atas, Kata dan kalimat yang menyusun pesan
dan berdasarkan hasil penelitian diketahui juga mendapat perhatiaan. Kata dalam poster
bahwa gambar cepot menjadi hal pertama hipertensi dinilai mudah diingat, karena
yang menarik perhatian pengunjung. Gambar merupakan kata sehari-hari. Kalimat yang
lain diurutkan berdasarkan kondisi dan digunakan dinilai pengunjung sederhana,
perkiraan penyebab hipertensi yang karena tidak berbelit-belit dan langsung pada

5
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

inti masalah. Ketertarikan pengunjung pada penyampaian pesan dapat dilihat dari
kata dan kalimat dapat dilihat pada Gambar 1. pernyataan sebagai berikut:
Teknik penyampaian pesan dalam “sederhana..sederhana..[penyampaian
poster hipertensi menjadi salah satu bahasan pesan] soalnya gak banyak kata-kata
dalam wawancara mendalam maupun DKT, yang gak jelas jadi langsung saja ke
pendapat pengunjung terkait dengan cara intinya masalah” (IW2)
Kata-kata Kalimat
jelas sederhana
Ketertarikan
pada kata dan
kalimat
Kata-kata Menggunakan
sehari-hari Bahasa Sunda

Gambar 1. Ketertarikan pengunjung pada penggunakan kata dan kalimat dalam poster Tabel 1.
Lokasi pemasangan poster
Lokasi pemasangan Pendapat informan
Di lingkungan puskesmas • Di ruang tunggu rawat jalan
• Di depan ruang rawat inap
Di luar lingkungan puskesmas • Di balai desa
Talaga • Di kantor pos
• Di puskesmas lain

Pesan yang menimbulkan perasaan tentang lokasi pemasangan dapat dilihat dari
tertentu pada pembaca dapat membuat Tabel 1.
seseorang tertarik dan menerapkan pesan Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
tersebut. Penelitian sebelumnya berhasil bahwa pengunjung dapat melihat poster di
menyampaikan pesan dengan visualisasi yang tempat pemasangan karena tempatnya cukup
membuat orang tergugah untuk menggunakan luas. Selain ukuran dari tempat pemasangan
sabuk pengaman. Pemilihan tema dikatakan poster, keberadaan tempat poster menjadi
sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat daya tarik tersendiri ketika pengunjung berada
Majalengka yang dinilai masih tinggi angka disekitar tempat pemasangan. Pengunjung
hipertensinya oleh salah satu informan kunci. tertarik untuk membaca poster hipertensi,
Kesesuaian tema dan masalah yang menjadi karena posisi pemasangan poster dinilai sesuai
perhatian sangat penting supaya poster yang dengan pandangan mata, sehingga tidak
dibuat dapat dibaca, dimengerti dan diingat. mempersulit untuk membaca.
Lokasi pemasangan poster bisa di
(3) Tempat pemasangan tempat-tempat umum tempat orang sering
Berdasarkan hasil observasi, diketahui berkumpul maupun di kantor pemerintahan
bahwa pengunjung yang datang sebagian besar (Depkes RI, 2004). Hasil penelitian
hanya melewati lokasi pemasangan tanpa sebelumnya menunjukkan bahwa penempatan
melihat poster. Beberapa pengunjung ada yang poster di tempat yang strategis dapat
berada di sekitar lokasi pemasangan, tetapi menumbuhkan keinginan sehingga perlu
tidak memperhatikan keberadaan poster, ada menggunakan tangga (Iversen, dkk., 2007).
yang memperhatikan poster tetapi tidak Penelitian lain menunjukkan bahwa seseorang
membaca, ada juga yang melihat dan akan berada di ruang tunggu dalam waktu
membaca poster. yang cukup lama sehingga memungkinkan
Penilaian pengunjung terhadap lokasi untuk dapat menyampaikan pesan-pesan
pemasangan poster dapat terlihat dari hasil kesehatan (Sajadian dan Montazeri 2004).
wawancara mendalam dan DKT. Pendapat Posisi atau letak poster harus mudah dijangkau

6
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

oleh indra penglihatan, sehingga dapat


menarik perhatian orang.

Pemahaman pengunjung
Pemahaman pengunjung terhadap pesan
terlihat dari pengetahuan informan terhadap
manfaat dan maksud dari isi pesan serta ada
upaya untuk penerapan isi pesan. Informan
berpendapat bahwa isi pesan merupakan
ajakan untuk hidup sehat. Beberapa hal yang
dipahami dan tidak dipahami dapat dilihat
pada Tabel 2.
Pemahaman terhadap isi pesan dikaitkan
dengan cara penyampaian, kelengkapan pesan
dan penggunaan gambar. Kebanyakan
informan merasa isi pesan dalam poster
hipertensi cukup sederhana. Kata dan kalimat
dinilai sederhana dan tidak berbelit-belit. Isi
pesan mudah untuk dapat dimengerti dan
dipahami karena langsung pada inti masalah.
Pernyataan lain muncul dari hasil wawancara
dengan informan kunci, poster dinilai bagus,
karena informasi tentang hipertensi dan dinilai
bermanfaat bagi masyarakat.

7
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

Kelengkapan pesan dinilai sudah cukup Setiap orang akan mempunyai


mewakili informasi yang dibutuhkan tentang kemampuan yang berbeda dalam menerima
hipertensi. Pesan yang terlalu banyak dinilai sebuah pesan. Dalam teori ELM digambarkan
akan mempersulit untuk mengingat dan bahwa pesan atau sebuah informasi akan dapat
memahami pesan, karena waktu membaca diterima tergantung dari motivasi yang
terbatas. Hasil ini didukung oleh pernyataan dimiliki setiap orang dan kemampuannya

Tabel 2. Hal yang dipahami dan kurang dipahami oleh pengunjung dari poster hipertensi
Hal yang dipahami Hal yang kurang dipahami

• Makan sayur dan buah membuat • Gambar daging olahan


sehat
• Gambar orang stress tidak terlihat wajahnya
• Rokok menyebabkan hipertensi
• Penyebab hipertensi hanya gaya hidup saja
• Konsumsi garam berlebih
atau ada faktor genetik
menyebakan hipertensi
• Kata dalam bahasa Sunda “cara tuang nu
• Hipertensi bisa jadi buta, stroke,
kirang lereus”
gagal ginjal dan gagal jantung
• Kata stroke dalam poster bahasa Indonesia
• Alkohol menyebabkan hipertensi

informan kunci yang berpendapat bahwa di untuk dapat memproses dan memaknai pesan
media cetak seperti poster, apabila terlalu tersebut (Wilson, 2007). Kemampuan yang
banyak kata akan mempersulit. tinggi akan membuat pengunjung merasa
Pengunjung berpendapat memahami pesan yang didapat menjadi suatu pemikiran
dan mengingat pesan karena ada gambar. dan fokus pada kualitas pesan tersebut,
Selain untuk menarik perhatian, gambar juga sehingga banyak muncul pendapat. Motivasi
dapat membantu menjelaskan sesuatu, maupun kemampuan dari pengunjung yang
sehingga lebih mudah untuk dipahami, rendah akan melihat pesan secara keseluruhan
memperjelas bagian-bagian yang penting serta tidak melihat sesuatu yang penting, sehingga
menyingkat suatu uraian yang panjang tidak muncul pendapat yang lebih mendalam.
(Anitah, 2009). Dalam penelitian sebelumnya,
diketahui bahwa salah satu penyebab pesan Penutup
sulit diingat karena penggunaan ilustrasi
gambar yang bukan menggunakan gambar Secara keseluruhan, sebagian besar
asli. Foto berfungsi untuk meningkatkan pengunjung tertarik dan paham pada poster
motivasi dan minat, mengembangkan hipertensi. Poster hipertensi versi bahasa
kemampuan berbahasa, dan membatu Sunda dapat diterima sebagai media promosi
menafsirkan dan mengingat isi pesan yang kesehatan oleh pengunjung Puskesmas Talaga
berkenaan dengan foto-foto tersebut. yang mempunyai minat pada disain dan isi
Pengunjung memahami dan mengerti pesan dalam poster hipertensi. Informan
pesan karena pengunaan bahasa Sunda. tertarik pada warna poster yang cerah, yaitu
Dalam penelitian sebelumnya ditunjukkan kombinasi warna hijau, kuning dan merah,
peranan suatu budaya dan bahasa dalam ukuran huruf dapat dibaca dengan bentuk
hubungannya dengan keselamatan pasien sederhana, gambar yang jelas, dan dekat
(Johnstone & Kanitsaki, 2006). Bahasa daerah dengan keseharian mereka dengan layout yang
dikatakan juga dialek merupakan versi bahasa sederhana. Dilihat dari isi pesan, informan
yang punya ciri khusus dan mudah dikenal tertarik karena tema hipertensi yang
secara sosial atau regional yang mempunyai disampaikan sederhana dengan penggunaan
kontruksi kalimat, kosa kata, dan pengucapan kata, kalimat dan bahasa sehari-hari. Lokasi
dengan pola unik dan khas. Bahasa yang strategis, tempat yang cukup memadai
mempunyai peranan yang penting dalam suatu serta posisi pemasangan poster yang dapat
komunikasi dan membantu dalam memahami terlihat oleh indra penglihatan, lebih menarik
suatu hal. minat baca pengunjung puskesmas. Pesan

8
Icca Stella Amalia / KEMAS 9 (1) (2013) 1-8

dapat dipahami karena teks didukung dengan


gambar yang jelas, bahasa yang digunakan
bahasa Sunda, penggunaan kata dan kalimat
yang pendek dan tidak mempunyai arti lain.
Isi pesan yang sederhana, dapat dipahami oleh
pengunjung secara lebih baik.
Daft ar Pustaka

Anitah, S. 2009. Media pembelajaran. Surakarta:


Yuma Presindo
Aryani, D. 2009. Buku Cerita Bergambar sebagai
Media Promosi Kesehatan untuk
Prevalensi Dini Kekerasan Seksual pada
Siswa SD di Kota Yogyakarta. Tesis.
Yogyakarta: Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
Bu, L & Fee, E. 2010. Communicating with
Pictures: Th e Vision of Chinese Anti-
Malaria Posters. American Journal of Public
Health, 100(3)
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pusat Promosi
Kesehatan, Pengembangan Media Promosi
Kesehatan, Jakarta
Huddle, P.A. 2000. How to Present A Paper or
Poster. Journal of Chemical Educatio, 77(9)
Iversen, M.K., Handeli, M.N. & Jensen, E.N. 2007.
Eff ect of health-promoting posters placed on the
platform of two train stations in Copenhagen,
Denmark, on the choice between taking the stairs or
the escalators: a secondary publication.
International Journal of Obesity,
31: 950–955
Johnstone, M.J. & Kanitsaki, O. 2006. Culture,
language, and patient safety: making the
link. International Journal for Quality in
Health Care, 18(5)
Khairuna, G. 2012. Penyuluhan Gizi dengan Media
Komik untuk Meningkatkan Pengetahuan
tentang Keamanan Makanan Jajanan. Jurnal
Kemas, 8 (1): 67-73
Lawson, G. 2005. Th e Poster Presentation: An
Exercise In Eff ective Communication.
Journal of Vascular Nursing, 23(4)
Sajadian, A. & Montazeri, A. 2004. Do women
read poster displays on breast cancer in
waiting rooms?. Journal of Public Health,
26(4): 355–358
Smith, R. 2007. Media Depictions of Health
Topics: Challenge and Stigma Formats.
Journal of Health Communication:
International Perspectives, 12(3): 233-249
Wilson, B.J. 2007. Designing Media Message about
Health dan Nutrition: What Strategies Are
Most Eff ective?. Journal Nutrition
Education
Behavior, 39: S13-S19

Anda mungkin juga menyukai