Anda di halaman 1dari 8

Integrasi Nasional

Makalah disusun untuk memenuhitugas


Mata Kuliah Kewarganegaraan
Yang dibimbing oleh
Bapak E.M. Agus Subekti

Sarah Azura 061511133213


Sesa Puput Febriyanti 061511133252
Lee Yi Kiu 061511133290

Jurusan Pendidikan Dokter Hewan


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
September 2015
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi………………………………………………………………………………..1
2. Latar Belakang……………………………………………………………………….....2

3. Perumusan Masalah………………………………………………………………..........3

4. Landasan Konseptual………………………………………………………………........3

3. Pembahasan…………………………………………………………………………….4
a. Definisi……………………………………………………………………………..4
b. Pluralitas Di Indonesia……………………………………………………………..4
c. Strategi……………………………………………………………………………..5
d. Faktor Faktor Pendorong Integrasi Nasional……………………………………….5
e. Faktor Faktor Penghambat Integrasi Nasional……………………………………...6
f. Syarat Berhasilnya Integrasi Nasional……………………………………………....7
4. Kesimpulan……………………………………………………………………………...7
5. Saran…………………………………………………………………………………….7
6. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..7

1
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya integrasi nasional adalah  suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing sehingga dapat terwujudnya
persatuan Indonesia.Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan,
disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu
integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai
tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara social budaya.

Secara ideal integrasi nasional dapat menciptakan perdamaian antar perbedaaan yang ada tetapi
di satu sisi masih banyak tindakan yang berbau SARA yang menyebabkan perpecahan antar
suku, ras, dan agama.Masih banyak sekali kasus warga negara Indonesia yang melecehkan antar
suku padahal mereka adalah satu bangsa.Solusi dari masalah ini hanyalah bagaimana cara
menyadarkan individu per individu betapa pentingnya berlaku saling menghormati perbedaan
untuk mewujudkan persatuan.Agar penulis tidak menyimpang jauh dari materi yang dibahas,
maka penulis ingin menyusun makalah ini secara sistematis.Dalam hal ini penulis ingin
membahas mengenai integrasi nasional. Agar masyarakat khusunya pelajar maupun mahasiswa
dapat mengetahui betapa pentingnya integrasi nasional bagi bangsa indonesia.

2
PERUMUSAN MASALAH
1. Apa Maksud dari Pluralitas Masyarakat Indonesia ?
2. Bagaimana cara efektif atau startegi untuk menyatukan berbagai perbedaan di
Indonesia, seperti perbedaan agama, suku, dan ras yang biasanya menimbulkan
perpecahan?
3. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perpecahan?
4. Adakah syarat agar Integrasi Nasional dapat tercapai sesuai keinginan?

LANDASAN KONSEPTUAL
1. Jones J. Cleman dan Carl G. Roberg 
Teorinya banyak dipakai oleh para peminat teori modernisasi yang di gunakan untuk
memahami permasalahan integrasi nasional di negara–negara berkambang pada masa itu.
Menurut Cogman & Roberg proses pemerintahan bagian suatu negara tak ada 2
dimensi : 
a. Intgarasi vertical (elite-massa )
Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang vertikal. menjebatani
celah perbedaan yang menyakini ada antara kaum elite dan massa dalam rangka
pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi,
mereka menamakan dengan dimensi vertikal ini sebagai integrasi politik. 
b. Integrasi horizontal ( teritorial )
Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang horizontal. bertujuan
untuk mengurangi diskonitalitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses
penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen. 
2. Rupert Emerson dan Kh. Silvert 
Para sarjana – sarjana ini memahami integrasi nasional dalam arti yang sama dengan
integrasi teritorial dari Colemen dan Rosberg.
3. Myron Weiner 
Weiner merupakan seorang ilmuan politik amerika serikat. Dia telah mengumpulkan
sejumlah pengertian integrasi yang sering dipergunakan oleh para ilmuan uraiannya itu,
ia mengidentifikasi dengan jelas masalah- masalah yang tercakup dalam setiap pengertian
yang pernah dipergunakan oleh para sarjana sampai pertengahan 1960-an. Dari studi ini,
Weiner menampilkan beberapa pengertian integrasi lain yang lebih bermanfaat umum,
seperti integrasi nilai, integrasi tingkah laku dan integrasi budaya.

3
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara
unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar
masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-
norma, dan pranata-pranata sosial.
2. PLURALITAS DI INDONESIA
Kenyataan bahawa masyarakat indonesia merupakan suatu hal yang sudah sama-
sama dimengerti. Dengan meminjam istilah yang digunakan oleh clifford geertz,
masyarakat majemuk adalah merupakan masyarakat yang terbagi-bagi kedalam
sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri, dalam mana masing-
masing sub sistem terikat ke dalam oleh ikatan-ikatan yang bersifat primordial.
(geertz,1963: 105 dst). Apa yang dikatakan sebagai ikatan primordial disini
adalah ikatan yang muncul dari perasaan yang lahir dari apa yang ada dalam
kehidupan sosial, yang sebagian besar berasal dari hubungan kelurga, ikatan
kesukuan tertentu, keangootaan dalam keagamaan tertentu, yang membawakan
ikatan yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan menurut pierre L. Van den berghe masyarakat majemuk memiliki
karakteristik (nasikun, 1993:33) :
a.       Terjadinya segementasi kedalam bentuk kelompok-kelompok yang
seringkali memiliki sub-kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.      Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang
bersifat non-komplementer,
c.       Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap
nilai-nilai yang bersifat dasar,
d.      Secara relatif seringkali mengalami konflik diantara kelompok yang satu
dengan yang lainnya,
e.       Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling
ketergantungan dalam bidang ekonomi,
f.       Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok
yang lain.
Walaupun karakteristik masyarakat majemuk sebagaimana dikemukakan olehn
pierre L. Van berghe sebagaimana diatas tidak sepenuhnya mewakili kenyataan
yang ada dalam mayarakat dalam masyarakat indonesia, akan tetapi pendapat
tersebut setidak-tidaknya dapat digunakan sebagai acuan berfikir dalam
menganalisis keadaan masyarakat indonesia.
Struktur masyarakat indonesia ditandai oleh dua cirinya yang unik. Secara
horizontal masyarakat indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-
kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan agama,

4
adat, serta perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal struktur masyarakat
indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas
dan lapisan bawah yang cukup tajam. (nasikun, 1993:28).

3. STRATEGI

Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat


terintegrasi apabila :
1.      Masyarakat dapat menentukan dan menyepapakati nilai-nilai fundamental yang
dapat dijadikan rujukan bersama
2.      Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki “croos cutting
loyality”
3.      Masyarakat berada saling ketergantungan diantara unit-unit sosial yang
terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

4. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL

1.      Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.

2.      Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam


Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3.      Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

4.      Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,


Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.

5
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan


dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3.    Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4.    Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

6
SYARAT BERHASILNYA INTEGRASI NASIONAL
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan
perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang
lainnya.

KESIMPULAN
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya.Terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat dan mendorong
terjadinya integrasi nasional.Adapun syarat yang dapat dipenuhi jika menginginkan integrasi
nasional ini berhasil.

SARAN
Integrasi Nasional sangat diperlukan di Indonesia karena di indoensia banyak sekali perbedaan
dari suku, ras, dan agama. Apabila tidak disatukan menjadi kesatuan yang rukun akan
menyebabkan pecahnya NKRI. Menjalankan Integrasi Nasional baiknya berlandaskan pancasila
dan selalu mengaplikasikan Bhineka Tunggal Ika.

DAFTAR PUSTAKA
http://lestarisurningsih.blogspot.com/2015/04/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial

Anda mungkin juga menyukai