MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengguna Laporan Keuangan pada Progam
Studi Akuntansi
Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada ke-Hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Profitabilitas” ini dengan
baik dan tepat waktu. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan
informasi dari berbagai pihak sampai makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini sekiranya dapat bermanfaat kepada para pembaca dan menambah wawasan
.Sebagai seorang manusia penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran nya agar bias menjadi lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….…………….1
B. Tujuan…………..………………………………………………………..……...…1
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Profitabilitas……………………………………………………………….…2
B. Analisis Pendapatan……………………………………………………………….…..2
C. Analisis Harga Pokok Penjualan………………………………………………………3
D. Analisis Beban Operasi………………………………………………………………..6
E. Analisis Beban Penjualan……………………………………………………………...7
F. Analisis Beban Administrasi dan Umum……………………………………………...7
G. Contoh Kasus……………………………...…………………………………………..7
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..…15
REFERENSI…………………………………………………………….……………………16
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama dari setiap kegiatan bisnis perusahaan adalah untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menekan biaya sekecil-kecilnya (profit
oriented). Laba merupakan sumber utama perusahaan untuk menjaga kelangsungan
hidupnya, hal ini sesuai dengan konsep “going concern” yang beranggapan perusahaan
didirikan untuk hidup terus-menerus dan seolah-olah tidak akan berhenti. Laba kotor
perusahaan merupakan selisih pendapatan penjualan neto dikurangi dengan harga pokok
penjualan. Sedangkan untuk efisiensi laba kotor perusahaan, efisiensi karena kaitannya
dengan jumlah uang atau rupiah, jika kaitannya dengan kinerja karyawan atau pegawai
maka dilihat efektivitasnya.
Sedangkan harga pokok penjualan dipengaruhi oleh persediaan barang jadi awal
ditambah harga pokok produksi dikurangi persediaan barang jadi akhir periode. Dalam
harga pokok produksi terdapat biaya produksi dimana semakin besar biaya produksi maka
semakin kecil laba perusahaan, sebaliknya jika semakin kecil biaya produksinya maka
semakin besar laba perusahaan. Oleh karena itu biaya produksi sangat penting untuk
menjaga kestabilan perusahaan.
B. Tujuan
4
6. Analisis Beban Administrasi dan Umum
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISIS PROFITABILITAS
a. Pertumbuhan penjualan sebagai hasil dari satu atau lebih faktor, seperti perubahan
harga, perubahan volume penjualan, akuisisi, dan perubahan nilai tukar.
b. Pertumbuhan aktiva untuk menganalisis tingkat efektivitas pengelolaan aktiva atau
investasi dalam menghasilkan pendapatan.
c. Profitabilitas sebagai pengukuran laba operasi terhadap penjualan dan laba operasi
terhadap aktiva.
B. ANALISIS PENDAPATAN
5
Diskusi dan Analisis Manaemen (MD&A) membantu dalam memahami dan
mengevaluasi perubahan akun-akun keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu
termasuk pendapatan. Manajemen membutuhkan laporan atas perubahan komponen-
komponen pendapatan dan biaya untuk memahami aktivitas operasi suatu perusahaan
dan mengetahui mengenai hubungan antara pertumbuhan pendapatan terhadap
peningkatan harga, volume, inflasi, atau pengenalan produk baru.
Didalam pendapatan, terdapat 2 akun yang berhubungan antara satu sama lain yang akan
memberikan petunjuk yang penting dalam mengevaluasi hasil operasi serta berguna dalam
memprediksi kinerja di masa yang akan datang antara lain sebagai berikut :
Harga pokok penjualan merupakan akun dengan nominal cukup besar di masing-
masing perusahaan yang akan menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
Setelah ditentukan harga pokok penjualan, laba kotor dapat diketahui setelah kita
menghitung selisih antara pendapatan dengan harga pokok penjualan. Laba kotor diharapkan
dapat menutupi semua biaya lain selain harga pokok penjualan seperti biaya operasi, biaya
umum dan administrasi dan masih banyak lagi.
6
Analisis laba kotor menunjukkan perhatian khusus kepada faktor yang menjelaskan
varians dalam penjualan dan harga pokok penjualan. Analisis perubahan penjualan dan harga
pokok penjualan sangat berguna dalam mengidentifikasi perubahan dalam laba kotor. Adapun
tipe perubahan yang sering terjadi baik satu atau kombinasi dari beberapa faktor dibawah ini
antara lain :
Adapun formula untuk analisis gross profit antara lain sebagai berikut :
terealisasi. Bila (K2 –K1) menghasilkan angka positif berarti adanya peningkatan
7
Ket. :
K1 = kuantitas yang dianggarkan
K2 = kuantitas yang terealisasi
HJ1 = harga jual per unit yang dianggarkan
3. Cost Price Variance (Perubahan Harga Pokok Penjualan per unit)
Perubahan harga pokok penjualan per unit yaitu adanya perbedaan antara harga
pokok penjualan per unit yang sudah dianggarkan dengan harga pokok yang
sesungguhnya. Bila (HPP2 – HPP1) menunjukkan nilai positif maka ada kenaikan
biaya (HPP) yang artinya merugikan sedangkan sebaliknya bila (HPP2 – HPP1)
menunjukkan nilai negatif berarti menguntungkan.
Rumus : (HPP2 – HPP1) x K2
Ket. :
HPP 2 = harga pokok penjualan per unit yang terealisasi
HPP 1 = harga pokok penjualan per unit yang dianggarkan
K2 = kuantitas yang terealisasi
4. Cost Volume Variance (Perubahan kuantitas harga pokok penjualan)
Adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kuantitas atau
volume yang dijual atau yang diproduksi. Bila (K2 – K1) bernilai positif, maka
berarti merugikan dan sebaliknya bila (K2 – K1) menunjukkan nilai negatif, maka
berarti menguntungkan.
Rumus : (K2 – K1) x HPP1
Ket. :
K 2 = kuantitas yang terealisasi
K 1 = kuantitas yang dianggarkan
HPP 1 = beban pokok penjualan yang dianggarkan
8
K 2 = kuantitas yang terealisasi
TK 2 = total kuantitas yang terealisasi
GP 1 = gross profit yang dianggarkan
GPR 1 = gross profit rata rata dari yang dianggarkan
Analisis laba kotor yang merujuk pada budget atau yang sudah dianggarkan dapat
memberikan gambaran mengenai titik kelemahan kinerja perusahaan pada periode tersebut serta
dapat membantu untuk menguraikan tindakan perbaikan yang perlu dikoreksi.
9
Merupakan metode yang digunakan dengan cara HPP ditambah dengan Beban Operasi
lalu dibagi dengan pendapatan. Untuk bunga dan pajak tidak dimasukkan kedalam
perhitungan ini karena yang diukur adalah efisiensi operasi.
Pentingnya hubungan antara pendapatan dengan beban penjualan tergantung pada jenis
perusahaan sehingga sebagai analis harus bisa membedakan antara beban yang tetap maupun
variable. Beban yang biasanya mendapatkan perhatian khusus ini antara lain beban piutang tak
tertagih, beban depresiasi, beban perbaikan serta perawatan aset yang dimiliki.
Hampir semua beban umum dan administrasi bernilai tetap yang terdiri dari gaji dan
sewa. Analisis harus menaruh perhatian terhadap trend dari masing-masing beban dan
persentase dari pendapatan yang diambil untuk menutupi beban yang terjadi.
G. CONTOH KASUS
Diketahui : data budget dan realisasi penjualan dan beban pokok penjualan 3 jenis
produk PT. Aufa Trading periode Januari 2010 yang menjual Shampoo (A), Sabun Mandi
(B) dan Pasta Gigi (C)
BUDGET
Jenis Kuantitas Harga Jual per Unit Beban Pokok per unit
10
REALISASI
Jenis Kuantitas Harga Jual per Unit Beban Pokok per unit
Ditanya :
Susun tabel yang menyajikan informasi mengenai unit realisasi dikalikan harga
budget, baik untuk penjualan, beban pokok penjualan maupun gross profit
Analisis selisih yang langsung mengunakan bantuan tabel sesuai pertanyaan
nomor 1
Analisis SPV, SVV, CPV, CVV, SMV dan FSVV
Susun laporan perubahan laba kotor realisasi dan budget per Januari 2010
Rekomendasi kepada manajemen atas kinerja fungsi pemasaran dan pembelian
Penyelesaian :
BUDGET
11
REALISASI
14.490.000 11.550.000
12
Analisis Selisih Langsung
120.000 F
13
Produk Rumus Perhitungan Hasil UF/F
1.135.000 UF
240.000 UF
Karena produk yang dijual lebih dari 1 jenis maka diperlakukan sebagai multiple product
dan harus dihitung dengan menggunakan Sales Mix Variance dan Final Sales Volume
Variance
14
SVV + CVV = SMV + FSVV
2.940.000
42.000 UF
15
Laporan Perbandingan Gross Profit Budget vs Realisasi per Januari 2010
Favorable Unfavorable
120.000 425.000
425.000 425.000
Pada produk A, dijual dengan harga yang diatas harga yang dianggarkan tetapi
kuantitasnya dibawah yang dianggarkan sehingga terjadi kerugian sebesar Rp 2.395.000
Pada produk B, dijual dengan harga yang sesuai dengan yang dianggarkan disertai
dengan kuantitasnya diatas yang dianggarkan sehingga terjadi keuntungan sebesar Rp
1.300.000
Pada produk C, menjual dibawah harga yang dianggarkan tetapi kuantitas yang
dihasilkan diatas yang dianggarkan sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp 80.000
16
Kinerja Bagian Pembelian
Pada produk A, dijual dengan harga yang diatas harga yang dianggarkan tetapi
kuantitasnya dibawah yang dianggarkan sehingga terjadi kerugian sebesar Rp 2.395.000
Pada produk B, dijual dengan harga yang sesuai dengan yang dianggarkan disertai
dengan kuantitasnya diatas yang dianggarkan sehingga terjadi keuntungan sebesar Rp
1.300.000
Pada produk C, menjual dibawah harga yang dianggarkan tetapi kuantitas yang
dihasilkan diatas yang dianggarkan sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp 80.000
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menghasilkan keuntungan selama periode tertentu melalui penjualan, aktiva, dan modal yang
dimiliki oleh perusahaan. Analisis pendapatan Ketahanan pendapatan dapat digambarkan oleh
stabilitas dan kecenderungan (trend) pendapatan yang sangat penting sebagai dasar untuk
menganalisis profitabilitas suatu perusahaan, dan menggunakan dua alat komunikasi yaitu
Analisis tren (trend analysis) dan Diskusi dan Analisis Manajemen (Management’s Discussion
and Analysis). Analisis harga pokok penjualan Harga pokok penjualan merupakan akun
dengan nominal cukup besar di masing-masing perusahaan yang akan menunjukkan biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehingga menjadi output yang siap untuk dipasarkan.
Adapun formula untuk analisis gross profit antara lain sebagai berikut :
18
REFERENSI
19