Anda di halaman 1dari 8

TEORI KINETIK GAS

Anggota Kelompok:
Hillary Layalia .k
Munadiya Maghfiroh
Raisya Amelia.A
Tia Kartika
HUKUM HUKUM KINETIK GAS IDEAL

Hukum menurut boyle


• Hasil percobaan Boyle menyatakan bahwa apabila suhu gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik
dengan volumenya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan
yang berbeda pada suhu konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut. p1V1 =
p2V2
• Keterangan:
• p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)
GRAFIK KURVA

Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada


suhu konstan (isotermal).
Jika dibuat grafik, maka akan menghasilkan
sebuah kurva yang disebut kurva isotermal.
Perhatikan gambar diatas. Kurva isotermal
merupakan kurva yang bersuhu sama.
HUKUM CHARLES

• Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis


bernama Jacques Charles. Charles menyatakan bahwa jika
tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka volume gas sebanding dengan
suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan
seimbang yang berbeda pada tekanan konstan, diperoleh
persamaan sebagai berikut.

• Keterangan:
• V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)
T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
Grafik hubungan volume dan suhu gas pada tekanan konstan
(isobarik)
HUKUM GAY LUSSAC

• Hukum Gay Lussac dikemukakan oleh kimiawan Perancis


bernama Joseph Gay Iussac. Gay Lussac menyatakan bahwa • Grafik hubungan tekanan dan suhu gas pada
jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup volume konstan (isokhorik)
dipertahankan konstan, maka tekanan gas sebanding dengan
suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan
seimbang yang berbeda pada volume konstan, diperoleh
persamaan sebagai berikut.

• Keterangan:
• T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC

• Apabila hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac digabungkan,
maka diperoleh persamaan sebagai berikut.

Persamaan di atas disebut hukum Boyle-Gay Lussac. Kita telah mempelajari


hukum-hukum tentang gas, yaitu hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac. Namun,
dalam setiap penyelesaian soal biasanya menggunakan hukum Boyle-Gay Lussac.
Hal ini disebabkan hukum ini merupakan gabungan setiap kondisi yang berlaku
pada hukum-hukum gas ideal.
GAS IDEAL ADALAH GAS YANG MEMPUNYAI
SIFAT-SIFAT BERIKUT:

• Molekul-molekul gas merupakan materi bermassa yang dianggap tidak mempunyai volum.
• Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar molekul dianggap nol.
• Tumbukan antar molekul dan antar molekul dengan dinding bejana adalah lenting sempurna.
• Memenuhi hukum gas PV = nRT
• Pada kenyataannya gas yang kita jumpai hanya mengikuti persamaan gas idel hanya berlaku pada keadaan standard
• Sifat gas nyata:
• Volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan
• Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan diperbesar atau volum diperkecil
• Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat kuat, menyebabkan gerakan molekulnya tidak lurus, dan tekanan ke dinding
menjadi kecil, lebih kecil daripada gas ideal.
• Memenuhi persamaan
• P + (an2/V2)] (V – nb) = nRT
Dimana :
P = Tekanan absolut gas (atm)
V = Volume spesifik gas (liter)
R = Konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)
T = Suhu /temperatur absolut gas (K)
n = Jumlah mol gas
a,b = Konstanta Van der Waals

Anda mungkin juga menyukai