Oleh Kelompok 2 :
Dosen Pengampu :
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam dicurahkan kepada
baginda besar kita yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat,
dan umat-Nya termasuk kita semua yang dimuliakan Allah SWT.
Adapun tujuan menyusun makalah ini yaitu selain sebagai salah satu syarat
memenuhi Mata kuliah Metodologi Pembelajaran Matematika, juga untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “Konsep pengertahuan sikap,
dan perilaku dalam kegiatan belajar mengajar dan model pendekatan, strategi,
metode, serta macam-macam pembelajaran”.
Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingannya, khususnya pada dosen
mata kuliah ini yaitu Ibu Anggun Pratiwi,M.Pd. Sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Kami menyadari bahwa dalam penulisajn makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi
tercapainya kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Kesimpulan............................................................................................... 12
GLOSARIUM ......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran yang aktif ,inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan baik yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar
kelas diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik semua mata
pelajaran. Dalam proses pendidikan diperlukan suatu perhitungan
tentang kondisi dan situasi dimana proses tersebut berlangsung dalam
jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut, maka proses pendidikan
akan lebih terarah kepada tujuan yang hendak dicapai, karena segala
sesuatunya telah direncanakan secara matang
Itulah sebabnya pendidikan memerlukan strategi dan metode yang
menyangkut pada masalah bagaimana melaksanakan proses pendidikan
terhadap sasaran pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada
dan bagaimana agar dalam proses tersebut tidak terdapat hambatan serta
gangguan baik internal maupun eksternal yang menyangkut
kelembagaan atau lingkungan sekitarnya.
Pada makalah ini kami akan membahas lebih lanjut beberapa hal
mengenai sikap, perilaku belajar, pengertian, model, pendekatan,
strategi, dan metode pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan Pembelajaran
B. Pengertian Pembelajaran
2
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam
memilih dan menentukan media, metode, strategi dan pendekatan apa
yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
C. Model Pembelajaran
1
Rusman, 2017, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Kencana) hlm. 84-85.
3
pembelajaran yang sesuai, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan2.
2
Ibid, hlm. 244.
4
e) Simulasi sosial, bertujuan untuk membantu siswa mengalami
berbagai kenyataan sosial serta menguji reaksi mereka.
5
f) Advanced organizer model, bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap
dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna
a) Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa oleh
karena itu guru hendaknya menggunakan bahasa yang sesuai
dengan cara berpikir anak. Anak akan belajar dengan baik
apabila ia mampu menghadapi lingkungan dengan baik.
b) Guru harus dapat membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan belajarnya sebaik mungkin (fasilitator, ing arso sung
tolado, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani).
c) Bahan yang harus dipelajari hendaknya dirasakan baru tetapi
tidak asing. Beri peluang kepada anak untuk belajar sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
d) Dikelas, berikan kesempatan pada anak untuk dapat bersosialisasi
dan diskusi sebanyak mungkin3.
3
Ibid, hlm.245-249.
6
b) Tingkah laku yang ada, dapat dilaksanakan sekarang (learning to
do).
D. Strategi Pembelajaran
4
Ibid, hlm. 250-251.
7
Jenis-jenis strategi pembelajaran dapat di klasifikasikan berdasarkan
berbagai pertimbangan :
8
Strategi pembalajaran klasikal
5
Yani Purnomo, 2016, “pengaruh sikap siswa pada pelajaran matematika dan kemandirian belajar siswa
terhadap prestasi belajar matematika”, Vol. 02, No. 01, hlm. 95.
9
meliputi indikator kesadaran untuk berprestasi pada mata pelajaran
matematika dan kesadaran atas manfaat mata pelajaran matematika.
Komponen afektif meliputi indikator aktif mempelajari matematika
dan aktif mengerjakan tugas matematika. Sementara itu, komponen
perilaku dilhat dari indikator sungguh-sungguh dalam mempelajari
matematika dan sungguh-sungguh memperdalam pengetahuan tentang
pelajaran matematika.6
2. Perilaku belajar matematika
Perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh
individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau
berlangung secara spontan. Perilaku belajar tidak dirasakan sebagai
beban, tetapi sebagai kebutuhan. Hal ini tercipta karena secara terus
menerus dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan serta
keteldanan dalam semua aspek dan kreativitas pendidikan . Selain itu,
terdapat kondisi dan situasi pembelajaran yang memang diciptakan
untuk mendukung berlangsungnya kreativitas dan kegiatan-kegiatan
lain dalam konteks pembeljaran (Hamalik, 2007).
Menurut Saryanti (2010), perilaku belajar adalah di dalam diri
siswa, sehingga setelah belajar terjadi perubahan dalam diri siswa baik
dari sisi pengetahuan, sikap dan pengalaman.
Terdapat tiga macam perilku mencari bantuan yang biasa digunakan
siswa ketika mereka menghadapi kesulitan belajar matematika yaitu
sebagai berikut:7
a) Perilaku adaptive help-seeking (perilaku meminta bantua
adaptif) yang merupakan salah satu bentuk regulasi diri yang
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar matematika dengan
memanfaatkan orang lain (dengan nmeminta bantua belajar
secara adaptif). Peserta didik akan meminta bantuan dari temn
6
Ibid,hlm. 98.
7
Nurul Rahmi, 2016, “Pegaruh Perilaku Adaptive-Seeking terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII
SMPN 6 Banda Aceh”, Vol. 01, No. 01, hlm. 41.
10
atau orang lain yang dirasa mampu membantunya untuk dapat
mengerjakan atau menyelesaikan soal matematika. Perilaku ini
dilakukan ketika dia benar-benar membutuhkan bantuan yaitu
ketika mereka tidak dapat lagi memecahkan masalah mereka
sendiri.
b) Perilaku mencari bantuan eksekutif. Perilaku ini terjadi ketika
peserta didik sering sekali meminta bantuan, meskipun mereka
tidak membutuhkannya. Dan cenderung meminta jawaban
darpada petunjuk. Biasanya tujuannya adalah untuk memperoleh
keelengkapan tugas mereka.
c) Perilaku mencari bantuan tertutup. Peserta didik yang
mengadopsi perilaku mencari bantuan ini menghindari mencari
bantuan terbuka seperti dengan menyalinn jawaban teman atau
menyontek.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip
atau teori belajar. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, peskiatri,
analisis sistem, atau teori-teori lainnya.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang di design untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Sikap siswa pada pelajaran matematika dan kemandirian belajar
siswa merupakan faktor yang sangat dominan dalam pengaruhnya pada
kegiatan belajar matematika. Sikap terdiri atas tiga komponen yaitu:
Komponen kognitif (cognitive component), komponen afektif (affective
component), komponen perilaku (behavioral component).
Terdapat tiga macam perilku mencari bantuan yang biasa digunakan
siswa ketika mereka menghadapi kesulitan belajar matematika yaitu
perilaku meminta bantuan adaptif, perilaku mencari bantuan eksekutif,
dan perilaku mencari bantuan tertutup.
12
GLOSARIUM
Advanced : Maju
13
Efisien : Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan)
sesuai (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga,
biaya), kemampuan menjalankan tugas dengan baikdan
tepat
14
Humanistik : Aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an
sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis.
Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada
dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia
dalam pengembangan teori psikologis
15
Konsepsi : Pengertian, pendapat, rancangan (cita-cita dan
sebagainya) yang telah ada dalam pikiran
16
R
17
Visual : Dapat dilihat dengan indra penglihatan
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Saryanti, W. 2011. Kajian Empiris atau Perilaku Belajar, Efikasi Diri dan
Kecerdasan Emoional yang Berpengaru pada Stress Kuliah pada
Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Jurnal STIE
AUB Surakarta.
Purnomo, Yani. 2016. Pengaruh Sikap Siswa pada Pelajaran Matematika dan
Kemandirian Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika. Vol. 02,
No. 01.