DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1) Peneliti sebagai alat peka dan bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi
penelitian.
2) Penelitian sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
3) Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen
berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi,
kecuali manusia.
4) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata untuk memahaminya kita perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang
diperoleh. Ia dapat menafsirkannnya, melahirkan hipotesis dengan
segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis
yang timbul seketika.
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan
segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan
,perbaikan dan pelakan.
B. Protokol
Protokol memiliki 5 arti. Protokol adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Protokol memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga protokol
dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda, dan segala
yang dibedakan. Protokol termasuk dalam ragam bahasa cakapan. Salah satu
arti protokol adalah surat-surat resmi yang memuat hasil perundingan
(persetujuan dan sebagainya), peraturan upacara disitana kepala negara atau
berkenaan dengan penyambutan tamu-tamu negara dan sebagainya.
1. Protokol Wawancara
Wawancara merupakan metode untuk mengajukan pertanyaan kuantitatif
atau kualitatif secara lisan kepada objek pengamatan/responden. Pertanyaan
kuantitaif cenderung memiliki jawaban yang spesifik dan dapat dikategorikan
maupun dianalisis secara numerik. Pertanyaan kualititif lebih bersifat terbuka
yaitu responden memberikan tanggapan atas pertanyaaan yang diajukan.
Wawancara biasanya dilakukan untuk evaluasi program bersifat kualitatif
namun juga mencangkup beberapa pertanyaan kuantitatif.
2. Wawancara semi-formal
Wawancara ini mencakup garis besar topik atau isu yang akan dibahas,
dalam prakteknya pewancara bebas untuk memvariasikan kata-kata dan
penyampaiannya.
Berikut merupakan tips yang bisa kamu gunakan apabila kamu melakukan suatu
wawancara/ bertugas sebagai seorang pewawancara (interviewer)
1. Membangun kepercayaan dan hubungan baik kepada responden.
Sekalipun proses wawancara itu mungkin hanya berlangsung satu kali,
namun penting untuk memastikan bahwa responden merasa nyaman
menjawab pertanyaan yang diajukan. Salah satunya yaitu dengan menjamin
kerahasiaan respon yang akan disampaikan sehingga responden akan
menjawab pertanyaan secara jujur. Selama wawancara berlangsung,
tunjukkan rasa empati, dengarkan secara aktif, dan pertahankan kontak
mata. Coba untuk mengajukan pertanyaan yang kurang sensitif sebelum
mengajukan pertanyaan yang lebih sensitif dan mendalam.
2. Audio Visual
Jenis data kualitatif yang akan dikumpulkan adalah gambar visual. Materi
audiovisual terdiri dari gambar atau suara yang dikumpulkan para peneliti untuk
membantu mereka memahami fenomena Pusat di bawah studi. Digunakan
dengan meningkatnya frekuensi dalam penelitian kualitatif, gambar atau materi
visual seperti foto, rekaman video, gambar digital, lukisan dan gambar,dan
tindakan tidak mencolok (misalnya, bukti yang disimpulkan dari pengaturan,
seperti jejak fisik gambar seperti jejak di salju. Satu pendekatan dalam
menggunakan fotografi adalah teknik foto yang mendatangkan. Dalam
pendekatan ini, peserta gambar yang ditampilkan (mereka sendiri atau yang
diambil oleh peneliti) dan diminta untuk mendiskusikan isinya.
Keuntungan menggunakan bahan visual adalah bahwa orang dengan
mudah berhubungan dengan gambar karena mereka begitu meresap dalam
masyarakat kita. Gambar memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi
langsung persepsi mereka tentang realitas. Gambar seperti rekaman video dan Fi
LMS, misalnya, menyediakan data yang luas tentang kehidupan nyata sebagai
orang memvisualisasikan itu. Potensi kerugian menggunakan gambar adalah
bahwa mereka adalah kultus perpindahan sulit untuk menganalisis karena
informasi yang kaya. Misalnya, Bagaimana Anda memahami semua aspek yang
jelas dalam 50 gambar oleh guru Preservice dari apa rasanya menjadi seorang
guru sains?. Dalam memilih album foto untuk memeriksa atau meminta bahwa
jenis tertentu gambar menjadi sketsa, Anda dapat memaksakan makna Anda dari
fenomena pada peserta, dari pada mendapatkan pandangan peserta. Ketika
videotaping, Anda menghadapi masalah dari apa yang harus Tape, di mana untuk
menempatkan kamera, dan kebutuhan untuk menjadi sensitif dengan kamera-malu
Individu.
3. Observasi
Observasi merupakan aktivitas dari suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena.
Berdasarkan pengetahuan atau gagasan yang telah diketahui sebelumnya, dan
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan guna melanjutkan
suatu penelitian. Proses dalam mencari atau mendapatkan informasi-
informasi tersebut haruslah secara objektif, nyata dan dapat dipertanggung
jawabkan. Pengertian observasi secara umum adalah suatu aktivitas yang
dilakukan guna mengetahui sesuatu dari sebuah fenomena yang berdasarkan
pengetahuan serta gagasan. Tujuannya untuk memperoleh informasi-
informasi yang terkait dengan suatu fenomena atau peristiwa yang telah
terjadi atau sedang terjadi dilingkungan.
Kelebihan Observasi
Kelemahan Observasi
1. Observasi mempunyai arah dan tujuan yang khusus, bukan hanya untuk
mendapatkan kesan-kesan umum tentang suatu fenomena.
2. Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan dan sesuka hati
dalam rangka mendekati situasi obyeknya, akan tetapi semua
pelaksanaannya dilakukan secara sistimatis dan terencana.
3. Observasi sifatnya kuantitaif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa tentang
tipe-tipe tingkah laku sosial tertentu.
4. Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepat-cepatnya, tidak
menggantungkan diri pada kekuatan ingatan.
5. Menuntut adanya keahlian, agar data yang diperoleh bisa valid.
Macam-macam Observasi :
Menurut sifatnya
DAFTAR PUSTAKA