TENTANG
SENI RUPA PRASEJARAH DI INDONESIA
DOSEN PENGAMPU: HARYONO M.Sn
KELOMPOK 1:
MAULANA KHOLIS (2305010008)
I MADE ARI WEDANA SAPUTRA (2305010003)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang "Seni Rupa Prasejarah Di Indonesia” dengan sebaik-baiknya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak bangsa dalam
mempelajari sejarah Indonesia.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi
masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga
dibalas oleh Allah Swt. Dengan ganjaran yang berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan lebih mendalam dalam Materi
yang disampaikan pada makalah ini.
Mataram,06 Desember2023
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………I
DAFTAR ISI…………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………III
A.Latar Belakang……………………………………………………...1
B Rumusan Masalah…………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….2
A.Seni Rupa Zaman Prasejarah………………………………………2
B.Ciri-Ciri seni rupa prasejarah………………………………………2
C.Pembagian Seni Rupa Prasejarah Dan Contohnya…………………3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan
rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke dalam seni rupa
adalah garis, bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan cahaya. Karena perbedaan rupa
yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal cabang-cabang seni rupa seperti seni lukis,
seni patung, seni grafis, seni desain, dan sebagainya. Sebagai karya seni, seni rupa dapat
dikelompokkan dalam berbagai kepentingan. Berdasarkan bentuknya dineal adanya karya
seni rupa dua dimensi (dwimatra) dan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra). Karya seni rupa
dua dimensi adalah karya seni rupa yang diterakan pada bidang datar seperti gambar, lukisan,
dan sejenisnya. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi dalah karya seni rupa yang
menggunakan bentu-bentuk yang memiliki tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi) sebagai
mediumnya, seperti patung, karya kriya, dan sejenisnya.
Selain penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan
kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa pakai (applied
art) yang sering disebut dengan seni kriya. Seni rupa murni atau seni murni adalah karya seni
yang dimaksudkan untuk penikmatan semata dan tidak memiliki kegunaan praktis dalam
kehidupan sehari-hari. Karya seni murni dapat kita temukan dalam bentuk lukisan, patung,
dan sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai atau seni pakai adalah karya seni rupa yang selain
sebagai karya seni rupa juga memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-
hari. Oleh karena itu, seni rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam pengertian terbatas seni kriya
dapat diartikan sebagai kerajinan tangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Seni Rupa Zaman Prasejarah ?
2. Bagaimana Ciri-Ciri seni rupa prasejarah ?
3. Apa saja Pembagian Seni Rupa Prasejarah dan Contohnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
Kubur Batu dan Menhir yang terdapat ditanah Toraja Sulawesi Selatang, dan Sarkofagus serta
Patung Megalit yang terdapat di Pasemah Pelambang.
b. Seni patung
Seni patung Peninggalan zaman Neolithikum berupa patung - patung penggambaran
leluhur yang terbuat dari kayu dan batu. Peninggalan zaman Megalithikum, berupa patung-
patung berukuran besar
Contoh gambar.Gowawambea
data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/
2wCEAAkGBxQUExYUExQXFxYYGiEcGRkZGSIbIRwZHBwhGxwiIiEeIioiIh4nIR4eIzMjJywvMDAwHCE2OzYvOiovMC0BCwsLDw4PHBERHDEoIScx
LzEvLy8xLy8vLTEvLzEvLy8vLy8vMS8vLy8vLy8vLy8vLy8vLy8vLy8vLy8vLy8vL//AABEIAL8BCAMBIgACEQEDEQH/
xAAcAAACAwEBAQEAAAAAAAAAAAAFBgMEBwIAAQj/xAA/
c. Seni lukis
Peninggalan zaman Mesolithikum berupa lukisan cap jari dan lukisan yang
menggambarkan perburuan binatang yang ditempatkan pada dinding-dinding gua. Pada
zaman Neolithikum dan Megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan, benda-benda
kerajinan, dan hiasan ornamen
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fimgcdn.solopos.com%2F%40space
%2F_large%2F2014%2F10%2FaP571viR-Lukisan-tangan-Leang-Leang-di-Sulawesi-Selatan-
Indonesia-
Lukisan Babi Hutan - Lukisan Rusa - dan Lukisan Cap Jari yang terdapat di Gua Leang-
leang Maros Sulawesi Selatan.
Kapak corong dan Nekara anda juga bisa lihat pada gambar yang pertama diatas.
Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah dibagi berdasarkan perkembangan
kebudayaan manusia, maka pada Zaman prasejarah meliputi empat masa antara lain :
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, serta alat yang digunakan
dibuat dari batu.
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, serta alat yang digunakan dibuat
dari batu yang sudah dibentuk
- Masa bercocok tanam, dan alat-alat yang digunakan sudah lebih halus dan bagus.
- Masa Perundagian (perindustrian), alat-alat dipergunakan selain dibuat dari batu juga dari
logam.
- Sejarah senirupa terkait dengan peninggalan saat ini pada masa akhir tarikh masehi terakhir
banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan hindu yang sudah matang yang berasal dari
India.
- Tetapi budaya asing seperti hindu masuk berpengaruh pada budaya lokal yang tidak mudah
hilang, seperti ritual atau semangat ritus terhadap roh nenek moyag sangat kental maka
terjadi akulturasi budaya sebagai lokal genius bangsa Indonesia.
- Punden berundak adalah contoh nilai architektur yang penuh simbol akan makna filosofi
banyak terdapat pada peninggalan candi seperti sukuh (abad XV), Borobudur (jaman
Samaratungga) dll.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fidsejarah.net
%2F2019%2F03%2Fpengertian-kapak-corong-dan-penemuannya.html&psig=AOvVaw1puO
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni rupa PraSejarah diketahui dimulai pada 30.000-25.000 tahun yang lalu. Dimana pada saat
itu manusia masih hidup berpindah-pindah dari satu sumber makanan ke sumber makanan yang
lainnya secara berkelompok. Kelompok ini biasa disebut manusia nomaden, para manusia nomaden
ini biasanya hanya menetap sebentar pada suatu tempat. Keadaan bumi pada zaman ini sangatlah
jauh berbeda dengan bumi pada saat sekarang. Kondisi alam masih sangat keras pada zaman itu,
sehingga manusia dipaksa untuk beradaptasi dengan iklim yang keras tersebut, dengan
menggunakan kreativitasnya untuk mencari makan dan bertahan hidup. Artefak pada masa ini yang
telah ditemukan adalah sebuah patung wanita yang terbuat dari kapur yang ditemukan di sebuah
lembah Austria atau yang lebih tepatnya di desa Willendorf.
Patung Venus of Willendorf di identifikasikan memiliki tinggi 10cm atau seukuran dengan telapak
tangan orang dewasa. Jika diperhatikan terdapat bagian-bagian pada patung ini yang sangat terlihat
menonjol misalnya seperti, pada bagian dada, bagian perut dan bagian pinggul. lalu ada pula bagian
yang dihilangkan seperti wajah, dan tangan.
Ada anggapan yang mengatakan bahwa patung ini adalah sebuah hasil dari pemikiran manusia
pada saat itu tentang sebuah dambaan akan kehidupan yang layak dimana seperti kita ketahui
kondisi zaman pada saat itu yang sangat keras. Pencitraan akan tubuh yang gemuk menunjukan
bahwa itu merupakan sesuatu yang mereka dambakan.
a. Karya seni rupa yang dihasilkan bertujuan untuk memenuhi keutuhan dan mempermudah kerja
(berburu dan bercocok tanam).
c. bentuk karya seni rupa terkesan misteri/penuh rahasia, magis dan makna lambang.
a. Seni bangunan
b. Seni patung
c. Seni lukis
DAFTAR PUSTAKA
http://lussywulandary.blogspot.co.id/2012/07/seni-rupa-zaman-prasejarah-seni-rupa_3370.html
http://blog-senirupa.blogspot.co.id/2013/01/sejarah-senirupa-indonesia-zaman.html
http://artikeltop.xyz/perkembangan-seni-rupa-pada-zaman-prasejarah.html
/http://blogsuyono.com/wawasan-seni-rupa/jejak-seni-rupa-pada-zaman-pra-sejarah-indonesia
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fidsejarah.net
%2F2019%2F03%2Fpengertian-kapak-corong-dan-penemuannya.html&psig=AOvVaw1puO
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fworld.kbs.co.kr%2Fspecial%2Funesco
%2Fcontents%2Fexcellent%2Fe7.htm%3Flang
%3Di&psig=AOvVaw1Lm09KTYYogQwoIOx1DqET&ust=1701928221590000&source=images&cd=vfe
&opi=89978449&ved=0CBAQjRxqFwoTCKjS-OmO-oIDFQAAAAAdAAAAABAD
Pertanyaan
Husnul
Apa yang menjadi ciri khas dari seni prasejarah?
Ciri khas seni pada zaman prasejarah meliputi dari:
1). Media yang digunakan biasanya seperti kayu,batu,logam yang biasa dihasilkan dari alam
2). Motif yang digunakan berupa flora dan fauna, geometris atau figurative contohnya lukisan pada
dinding goa lawang
3). Biasanya digunakan simbolis upacara sacral atau keagamaan contohnya Dolmen
4). Antara satu daerah dengan daerah yang lainnya memmiliki ciri khas tersendiri yang
membedakannya
Wahyu
Bagaimana cara mereka membuat api pada zaman tersebut?
Pada zaman prasejarah, cara mereka membuat api adalah dengan menghasilkan gesekan antara dua
benda keras, seperti batu terhadap batu atau kayu terhadap batu untuk menciptakan percikan api. Api
yang dihasilkan kemudian digunakan untuk membuat api unggun untuk memasak, pemanasan, dan
perlindungan dari binatang buas
Hani
Apakah bentuk sarkofagus berubah-ubah pada zaman ke zaman?
sarkofagus telah mengalami berbagai perubahan dari zaman kuno hingga zaman modern. Pada zaman
kuno, sarkofagus sering kali terbuat dari batu, seperti batu kapur atau granit, dan dihias dengan ukiran
dan relief yang menggambarkan adegan kehidupan atau mitologi. Selama periode sejarah yang
berbeda, desain, ukiran, dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sarkofagus telah mengalami
evolusi. Misalnya, sarkofagus zaman Mesir kuno memiliki ciri khas piramida, sementara sarkofagus
Yunani dan Romawi sering memiliki bentuk yang lebih persegi panjang dengan detail-detail artistik
yang khas pada setiap periode sejarahnya. Sarkofagus modern mungkin memiliki fungsi dan desain
yang berbeda-beda, tergantung pada kebudayaan dan tujuan penggunaannya.
Aden
Bagaimana cara mereka membuat peninggalan sejarah seperti menhir,dolmen atau semacamnya?
pembuatan peninggalan sejarah seperti dolmen dan menhir melibatkan penggunaan alat sederhana,
tenaga manusia, dan pengetahuan tentang teknik-teknik konstruksi yang tersedia pada masa itu.
Namun, proses pembuatannya masih menjadi misteri dalam beberapa kasus, karena tidak ada catatan
tertulis yang tersisa dari zaman tersebut.Pembuatan peninggalan sejarah ini membutuhkan
pemahaman yang cukup baik tentang kekuatan dan cara kerja material batu serta penggunaan
kekuatan manusia secara efektif. Meskipun teknik pembuatan yang tepat masih menjadi misteri dalam
beberapa kasus, peninggalan tersebut merupakan bukti keahlian teknis dan kekuatan kolaboratif
masyarakat prasejarah dalam menciptakan struktur-struktur monumental yang bertahan hingga saat
ini.
Kesimpulan
Seni prasejarah di Indonesia memiliki ciri khas yang menonjol dan menjadi bukti keberagaman
budaya serta kreativitas masyarakat pada masa itu. Berikut adalah penjelasan yang lebih terperinci
mengenai ciri khas dari seni prasejarah di Indonesia:
Seni Megalitik:
Seni megalitik mencakup penggunaan batu-batu besar sebagai bagian dari struktur monumen atau
tempat penguburan. Situs-situs megalitik tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Pulau Nias,
Sulawesi, Flores, dan lainnya. Batu-batu besar ini diatur menjadi dolmen, menhir, atau monolitik yang
mungkin digunakan dalam konteks keagamaan atau sebagai penanda makam. Ukiran sederhana atau
simbol-simbol khas sering ditemukan pada batu-batu megalitik ini.
Lukisan Gua:
Lukisan gua tersebar di berbagai wilayah di Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan
lainnya. Lukisan-lukisan ini sering menggambarkan kehidupan sehari-hari, adegan perburuan,
binatang, motif geometris, atau kadang-kadang adegan keagamaan atau mitologis. Pigmen alami
seperti oksida besi digunakan untuk membuat lukisan ini, dan teknik melukis sederhana seperti
goresan atau coretan sering digunakan.
Arsitektur Megah:
Seni arsitektur prasejarah tercermin dalam bangunan-bangunan monumental seperti candi-candi
Hindu-Buddha seperti Borobudur, Prambanan, Candi Sukuh, dan banyak lagi. Arsitektur candi-candi
ini menampilkan keterampilan tinggi dalam konstruksi, rancangan tata letak yang kompleks, dan seni
ukir yang memukau pada batu-batu candi. Ornamen dan relief yang indah menggambarkan cerita-
cerita mitologis atau kehidupan pada masa itu.
Seni Patung dan Ukiran:
Seni patung prasejarah di Indonesia tercermin dalam patung-patung batu atau kayu yang
menggambarkan dewa-dewi, tokoh mitologis, atau manusia. Tingkat detail pada patung-patung ini
menunjukkan keterampilan artistik yang tinggi. Selain itu, ukiran-ukiran yang ditemukan pada
berbagai artefak seperti wadah perahu atau alat-alat upacara juga menunjukkan keahlian tinggi dalam
seni ukir.
Penggunaan Batu dan Artefak Batu-batu:
Penggunaan batu-batu dalam pembuatan alat-alat, senjata, perhiasan, atau artefak lainnya menjadi
bagian penting dari seni prasejarah di Indonesia. Keterampilan dalam mengolah batu menjadi alat-alat
yang berguna menunjukkan keahlian teknis dan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan.
Jadi Seni prasejarah Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan warisan masa lampau yang
mengagumkan. Kreativitas, keterampilan teknis, dan keberagaman ekspresi seni rupa tersebut
memberikan gambaran yang kaya tentang kehidupan, kepercayaan, dan budaya masyarakat Indonesia
pada masa prasejarah.