Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Nama : FALDI DWI PERMANA


NIM : 2106134699
Fakultas/Prodi : Pertanian/Teknologi Hasil Pertanian
Tanggal Percobaan : 02 Oktober 2021

PERCOBAAN III
REAKSI-REAKSI ALDEHID DAN KETON

Hasil pengamatan:
a. Identifikasi adanya gugus Aldehid dan Keton dengan 2,4-dinitrofenil hidrazin ;

Aldehid / Warna endapan Cepat Lambat Keterangan


Keton
Formaldehid Kuning Endapan kuning dan
larutan kuning keruh

Asetaldehid Kuning Endapan kuning dan


larutan kuning keruh

Benzaldehid Orange Terdapat endapan


berwarna orange dengan
larutan berwarna orange
keruh

Aseton Kuning Terdapat endapan


berwarna kuning dan
larutan berwarna kuning
keruh
Tulis semua reaksi:
a. 6 C3H6O + 5 C6H6N4O4 → 5 C8H6N4O4 + 8 CH3 + 6 H2O

b. C7H6O + C6H6N4O4 → C13H10N4O4 + H2O

c.

d.
b.Membedakan Gugus Aldehid dan Keton (Reagen Tollens)

AgNO3 + NaOH + NH4OH + Aldehid / Keton Hasil setelah dipanaskan


Endapan coklat Endapan Formaldehid Terbentuk cermin perak
Tidak Larut

Endapan coklat Endapan Asetaldehid Terbentuk cermin perak


Tidak Larut

Endapan coklat Endapan Benzaldehid Tidak terbentuk cermin


Tidak Larut perak

Endapan coklat Endapan Aseton Terbentuk cermin perak


Tidak Larut

Endapan coklat Endapan Asefenon Tidak terbentuk cermin


Tidak Larut perak

Tulis semua reaksi:

2 AgNO3 + 2 KOH → Ag2O + 2 KNO3 + H2O


Ag2O + 4 NH4OH →  (Ag(NH3)2)OH + 3 H2O

a. 4(Ag(NH3)2)OH + HCHO → 4 Ag + 6 NH3 + (NH4)2CO3 + 2 H2O

b. C2H4O + 2(Ag(NH3)2)OH → C2H4O2 + 2 Ag + 4 NH3 + H2O

c. C7H6O + 2(Ag(NH3)2)OH → C7H6O2 + 2 Ag + 4 NH3 + H2O

d. Tidak terjadi reaksi


c.Membedakan Gugus Aldehid dan Keton (Reagen Fehling A dan B)

Fehling A + Fehling + Aldehid / Hasil setelah Keterangan


B Keton dipanaskan
Larutan biru Asetaldehid Endapan merah bata Ada endapan

Larutan biru Benzaldehid Tidak ada -

Larutan biru Aseton Tidak ada -

Larutan biru Asefenon Hijau pekat Ada endapan


Tulis semua reaksi:

a. CH2O + 2 CuO → CH2O2 + Cu2O

b. C2H4O + 2 CuO → C2H4O2 + Cu2O

c. -

d. Tidak ada reaksi


PEMBAHASAN

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonal


yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Nama IUPAC dari
aldehida diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran “ana” dengan “al”.
Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran
dehida (Petrucci, 1987).

Aldehid dan keton sering dikenal dengan senyawa karbonil asli. Kedua
senyawa ini memiliki kandungan gugus karbonil (>C=O). Rumus umum aldehid
adalah RCHO. Sedangkan rumus keton adalah RCOR (Dewan,2015:221).

Aldehid dan keton karena mempunyai gugus fungsional (gugus karbonil)


yang sama, maka sifat kimianya menghambat sama, tetapi sifat fisikanya
berlainan. Formaldehida adalah suatu gas yang baunya sangat merangsang.
Asetaldehida berupa cairan yang baunya juga sangat merangsang tetapi aldehida.
Dll dengana tom karbon lebih dari doa baunya sangat enak, kebanyakan terdapat
dalam bunga yang dikenal sebagai minyak aeteris (minyak terbang/minyak yang
mudah menguap) (Ismail, 1982).

Pada umumnya aldehida. Dll dan keton mempunyai titik didih lebih tinggi
dari pada lakena karena aldehida.dll dan keton lebih kutub dangaya tariknya dipol
antara moolekul-molekul besar. Namun aldehida.dll dan keton titik didihnya lebih
rendah beberapa menit alkohol. Tidak seperti bagaimanapun alkohol , doa gugus
karbonil tidak dapat menggandakan ikatan hidrogen (Sastrohamidjojo, 2011).

Aldehida dan keton yang mempunyai berat molekul rendah larut dalam
udara karena terjadi ikatan hidrogen antara udara dengan gugus karbonil yang
kutub(Sastrohamidjojo, 2011).

Uji Tollen merupakan salah satu uji yang digunakan untuk membedakan
mana yang termasuk senyawa aldehid.dll dan mana yang termasuk senyawa
keton. Selain dengan menggunakan Uji Tollen untuk membedakan senyawa
aldehid.dll dan keton dapat juga menggunakan Uji Fehling dan Uji Benediktus.
Aldehid lebih mudah dioksidasi dibanding keton. Oksidasi aldehid.dll
menghasilkan asam dengan jumlah atom karbon yang sama (Hart,1990).

Pereaksi trollens sering disebut sebagai perak amoniakal, merupakan


campuran dari AgNO3 dan amonia berlebih. Gugus aktif pada pereaksi tollens
adalah Ag2O yang bila tereduksi akan menghasilkan endapan perak. Endapan
perak ini menjadi cermin perak. Oleh karena itu, pereaksi Tollens sering juga
disebut pereaksi cermin perak(Subarmo, 2006).

Pada tabel pertama data hasil pengamatan yaitu, mengidentifikasi adanya


gugus aldehid dan keton dengan 2,4-dinitrofenil hidrazin. Larutan Aseton dengan
warna endapan berwarna kuning dan larutan berwarna kuning keruh. Sedangkan
pada larutan Benzaldehid,Formaldehid,dan Asetaldehid warna endapan berwarna
orange dan larutannya berwarna orange keruh.

Pada tabel kedua data hasil pengamatan yaitu membedakan gugus aldehid
dan keton (Reagen Tollens) dimana masing-masing larutan dengan gugus nya
seperti AgNO3 + NaOH dengan endapan berwarna coklat, + NH 4OH dengan
endapan tidak larut, + Aldehid/Keton yaitu Asetaldehid hasil nya setelah
dipanaskan terbentuk cermin perak. Sampel kedua AgNO3 + NaOH dengan
endapan berwarna coklat, + NH4OH dengan endapan tidak larut, + Aldehid/keton
yaitu Benzaldehid yang hasil setelah dipanaskan terbentuk cermin perak. Sampel
ketiga AgNO3 + NaOH dengan endapan berwarna coklat, + NH 4OH dengan
endapan tidk larut , + Aldehid/Keton yaitu Aseton yang hasil setelah dipanaskan
yaitu tidak terbentuk cermin perak. Sampel keeempat AgNO3 + NaOH dengan
endapan berwarna coklat, + NH4OH endapan tidak larut, + Aldehid/Keton yaitu
Formaldehid yang hasil setelah dipanaskan terbentuk cermin perak. Sapel kelima
AgNO3 + NaOH dengan endapan berwarna coklat , + NH4OH dengan endapan
tidak larut, + Aldehid/Keton yaitu Cl2H2O2 dengan hasil setelah dipanaskan tidak
terdapat cermin perak. Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai
sebuah gugus karboksiln terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil atau sebuah
alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya
dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak memiliki kandungan atom
hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbraham,1992).
Percobaan Ketiga yaitu Membedakan Gugus Aldehid dan Keton (Reagen
Fehling A dan B) dimana Fehling A dan B masing-masing larutam menjadi
berwarna Biru. Pada + Aldehid / Kelon yaitu Asetaldehid hasilnya setelah
dipanaskan berwarna Merah Bata. Benzaldehid dan Aseton setelah dipanaskan
tidak terdapat endapan. Asefenon hasil setelah dipanaskan menjadi berwarna hijau
pekat.
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan


bahwa pengujian Aldehid dan Keton dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti, pengujian yang dilakukan antara lain uji dengan 2,4-dinitrofenil hidrazin
yang digunakan untuk menguji ada tidaknya gugus Aldehid dan Keton . Lalu uji
Tollens dan yang terakhie uji Fehling. Secara kimia gugus karbonil merupakan
salah satu dari gugus fungsi yang mudah menguap. Aldehid lebih cepat bereaksi
keton karena atom pada karbonil aldehid kurang terlindungi atau terlalu banyak
gugus yang melekat.
DAFTAR PUSTAKA

Dewan,S. K. 2015. Kimia Organik Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Jakarta.

Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.

Ismail, Besari. 1982. Kimia Organik untuk Universitas Edisi 1. Armico Bandung.
Bandung.

Petrucci, Ralph H., Suminar. 1987. Kimia Dasar. Erlanngga. Jakarta.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2011. Kimia Atau Ganik mDasar. UGM Tekan.


Yogyakarta

Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia 3. Erlangga. Jakarta

Willbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. ITB.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai