Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PARAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II

ALDEHID

disusun

Teguh paturohman

0223025

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BOGOR HUSADA

TAHUN 2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang
memiliki gugus karbonil (C=O), gugus karbonil tersebut terletak diujung
rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen. Aldehid
diturunkan dari nama alkana dengan mengganti –a menjadi –al, oleh
karena itu aldehid juga disebut alkanal. Nama lazim aldehid diturunkan
dari nama lazim asam karboksilat dengan menggantikan akhiran –at
menjadi aldehid dan membuang kata asam (Sunarya, 2007). Aldehid rantai
pendek mencakup formaldehida, asetaldehida, gloksal, dan metil gloksal.
Aldehid merupakan senyawa organik teroksigenasi dengan berat molekul
yang lebih rendah (Ali, dkk, 2015). Senyawa aldehid mempunyai rantai
utama yang mengandung gugus –CHO dan karbon pada CHO diberi
prioritas utama dengan nomor terendah (Riswiyanto, 2009). Aldehid
merupakan senyawa yang mampu berikatan secara kovalen sehingga dapat
terjadi modifikasi protein (Sitorus, 2010). Aldehid merupakan senyawa
polar dan mendididh pada suhu tinggi dari pada senyawa non- polar
dengan berat molekul yang
Aldehid mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yangm e l e k a t
pada gugus karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus
hidrogen, alkil atau aril. sedangkan keton mengandung dua
gugusalkil atau aril yang terikat pada atom karbon karbonil.
B. Tujuan percobaan
Setelah melkukan praktikum ini mahasiswa di harapkan :
1. Mahasiswamampu menganalisa sifat fisika dan kimia senyaw aldehid
dan keton
2. Mampu memisahkan dan membedakan senyawa aldehid dan keton
sesuai identifikasi yang di lakukan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar teori
Aldehid dan keton adalah golongan senyawa yang mempunyai
gugus fungsi karbonil. Gugus fungsi inilah yang menentukan sifat-sifat kimia
senyawa aldehid dan keton (Wang et al., 2006). Pada aldehid gugus karbonil
mengikat satu atom hydrogen dan satu gugus alkil, namun pada keton gugus
karbonilnya mengikat dua buah gugus alkil. Suku pertama dari senyawa
golongan aldehid adalah formaldehid (HCHO) yang berupa gas dan muah larut
dalam air (Siegel et al., 2014). Larutan 40 % formaldehid dalam air umumnya
dinamakan formalin. Suku keduanya adalah asetaldehid (CH3CHO) yang berupa
zat cair. Disamping senyawa tersebut diatas masih banyak senyawa lain yang
mengandung aldehid seperti benzaldehid, glukosa, maltose dan laktosa. Suku
pertama alkanon (keton) adalah aseton yang berupa zat cair dan larut dalam air.
Baik pada aldehid maupun keton ikatan rangkap yang ada antara atom karbon
dan oksigen dalam gugus karbonil terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan
phi, seperti pada ikatan rangkap antara karbon dengan karbon, hanya ikatan C=O
lebih polar dari C=C. beberapa reaksi pengenal aldehid dan keton diantaranya
adalah : reaksi oksidasi dan umumnya aldehid lebih mudah dioksidasi dari
keton, karena atom
karbon dari gugus karbonilnya masih mengikat atom hidrogen.
Sebagai oksidator dapat digunakan pereaksi Tollens, Fehling dan Benedict.
Aldehid mudah dioksidasi oleh pereaksi-pereaksi itu sedangkan keton sukar
(kecuali α-hidroksiketon) seperti fruktosa. Pereaksi Tollens adalah ion complex
diamina perak (yang dibuat dengan melarutkan ion perak). Peraksi Fehling
adalah senyawa kompleks dari ion cupri dengan K-Na tartrat. Pereaksi ini terdiri
dari Fehling A (larutan CuSO4 dalam air) dan Fehling B (larutan K-Na tartrat
dengan NaOH). Bila kedua larutan ini dicampur dihasilkan suatu larutan yang
berwarna biru intensif yang mengandung senyawa kompleks dengan struktur
lingkar. Pereaksi Benedict juga merupakan senyawa kompleks dari ion cupri
dengan ion sitrat. Kedua pereaksi ini dapat mengoksidasi aldehid menjadi asam
alkanoat tetapi tidak dapat mengoksidasi keton kecuali α-hidroksi keton
misalnya larutan glukosa akan memberikan endapan merah dengan
Fehling/Benedict (Martini & Valle, 2015). Selain reaksi oksidasi, ikatan rangkap
antara C dan O dalam gugus
karbonil dapat melakukan reaksi adisi. Dengan larutan jenuh
natrium bisulfit dapat membentuk endapan putih dari senyawa adisi sulfit.
Secara kualitatif, adanya aldehid dapat ditentukan dengan pereaksi scifff yang
juga termasuk reaksi adisi. Pereaksi Schiff dibuat dari zat warna fuchsin yang
dengan SO2 menjadi tidak berwarna. Bila pereaksi ini dicampur dengan aldehid
atau ketn akan terjadi warna merah bata (pink). Hal ini
terjadi karena SO2 yang terikat pada fuchsin ditarikoleh gugus
karbonil dari aldehid atau keton. Selain itu reaksi yang juga banyak digunakan
pada penentuan gugus aldehid adalah pembentukan fenilhidrazon dan ozason.
Demikian juga bila glukosa (polihidroksialdehid) direaksikan dengan
fenilhidrazin mula-mula terbentuk fenilhidrazon yang dengan fenilhidrazin
lainnya membentuk osazon (suatu kristal yang berwarna kuning). Reaksi
pembentukan osazon Identifikasi Gugus Fungsi Karbonil Pada Aldehid dan
Keton juga dapat terjadi pada maltose, fruktosa, tetapi tidak bisa pada sukrosa.
Pada pembentukan osazon disamping terjadi reaksi adisi juga terjadi oksidasi
yaitu pada perubahan fenilhidrazin menjadi osazon

BAB III
METODOLOGI
A. Alat dan bahan
Alat
1. Gelas ukur
2. Tabung reaksi
3. Rak tabung reaksi
4. Pipet tetes
5. Plat tetes
6. Becker glass
7. Mixer portex
8. Timbangan analitik
9. Ph universal
Bahan
Sampel aldehid
1. Vanillin
2. 4 dimethilamino benzaldehid
3. Formaldehid
Sampel keton
1. Aceton

B. Cara kerja

A. Cara Kerja
1. Uji Organoleptis
Sampel diuji Bau dan Warna
2. Uji Kelarutan dan Keasaman
Sampel dilarutkan dalam pelarut air, catat volume pelarut yang dibutuhkan.
3. Reaksi Oksidasi ( Positif untuk Aldehid )
Sampel + KMnO4 Hilang warna ungu ( hasil positif )
4. Reaksi Reduksi (positif untuk Aldehid dan Keton) Sampel +
LiAIH4/NaBH4 hasil positif Alkohol primer untuk
Aldehid dan alkohol sekunder positif
5. Membedakan Aldehid dan Keton pada senyawa glukosa
Reaksi Selliwanoff : Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml pereaksi
Selliwanoff, ditambahkan 2 tetes larutan karbohidrat, panaskan di dalam
penangas air selama 1-2 menit. Amati perubahan warna.

C. Uraian bahan

1. Aquadest (FI III : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Rumus struktur :H-O–H

Berat molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak


memiliki warna

Kelarutan : Tidak larut dalam minyak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Vanilin ( FI IV )

Nama resmi : Vanilin

Nama lain :

Rumus molekul : C8H8O3

Berat molekul : 152,15

Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum, putih hingga agak


kuning, rasa dan bau khas

Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol


Kegunaan : sebagai sampel

3. Aseton ( FI III HAL 655)

Nama resmi : acetonum

Nama lain : Aseton

RS / BM : C3H6O / 58,08 gram/mol

Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarnamudah menguap; bau khas

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol, dengan eter, dan
dengankloroform

.Kegunaan : Sebagai sampel

4. Formaldehid ( FI III HAL 259)

Nama lain : Formaldehida

RS : HCHO BM : 30,03 gram/mol

Pemerian : Cairan tidak berwarna, uap dapatmengeluarkan air mata.

Kelarutan : Larut dalam air

Kegunaan : Sebagai sampel

5. KMnO4 ( FI III HAL 330)

Nama resmi : KALII PERMANGANAS

Nama lain : Kalium permanganat

RS / BM : KMnO4 / 158,03 gram/mol

Pemerian : Hablur mengkilap; ungu tua atauhamper hitam; tidak berbau


;rasa manis atau sepat.

Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air; mudah larutdalam air mendidih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Antiseptikum pereaksi


6. Dimethilaminobenzaldehida(FI III HAL 668)

Nama Resmi : Dimetilaminobenzaldehida

Nama lain : Dimetilaminobenzaldehida

Pemerian : serbuk hablur , putih , kuning pucat

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air , mudah larut dalam etanol
95%

Kegunaan : sebagai sampel

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
NO NAMA PENGUJIAN HASIL
REAKSI
1. Uji Ambil 2 ml sampel aldehid 1. Sample Aldehid
Organoleptis dan keton yaitu vanilin, 4 -Vanillin : berbau wangi dan
dimethilaminobenzaldehid, berwarna putih.
formaldehid, dan aceton lalu - 4
masing-masing bahan tersebut dimethilaminobenzaldehid :
di masukkan kedalam tabung berbau wangi dan berwarna
reaksi, kemudian uji bau dan bening.
warnanya. - Formaldehid : berbau
merangsang dan berwarna
bening.

2. Sample Keton
- Aceton : berbau
merangsang dan berwarna
bening.
2. Uji Kelarutan Ambil 2 ml sampel aldehid 1. Sample Aldehid
dan dan keton yaitu vanilin, 4 - Vanillin : tidak larut
Keasaman dimethilaminobenzaldehid, dengan volume pelarut 3,05
formaldehid, dan aceton lalu ml dan PH yang dihasilkan
masing-masing bahan tersebut 5,5.
di masukkan kedalam tabung - 4
reaksi, kemudian ditambahkan dimethilaminobenzaldehid :
aquadest hingga larut dan uji tidak larut dengan volume
keasaman sampel pelarut 2 ml dan PH yang
menggunakan PH Universal dihasilkan 5,5.
- Formaldehid : larut dengan
volume 0,5 ml dan PH yang
dihasilkan 4,5.

2. Sample Keton
- Aceton : larut dengan
volume 0,5 ml dan PH yang
dihasilkan 3,5.
3. Reaksi Ambil 2 ml sampel aldehid 1. Sample Aldehid
Oksidasi dan keton yaitu vanilin, 4 - Vanillin : setelah
dimethilaminobenzaldehid, ditambahkan KMnO4 (cairan
formaldehid, dan aceton lalu berwarna ungu), warna ungu
masing-masing bahan tersebut pada KMnO4 menghilang
di masukkan kedalam tabung dan menghasilkan warna
B. Pembahasan
Berdasarkan pada praktikum yang telah di lakukan di laboratorim sbh pada hari
jumat tanggal 22 maret pukul 18:00 sd 21:00 dengan judul aldehid di dapatkan
sebagai berikut
Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompoksenyawa
organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus karboniladalah gugus
yang sangat menentukan sifat kimia dari aldehid dan keton. Oleh karena
itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari senyawa-senyawa
ini adalah mirip satu sama lain. Aldehiddan keton merupakan dua
senyawa yang sangat penting, dan lain terdapat dalam sistem makhluk
hidup. Gula ribosa dan hormon betinaprogesteron merupakan dua contoh
aldehid dan keton yang pentingseara biologis. banyak aldehid dan keton
mempunyai bau khas yangmembedakannya. mumnya aldehid berbau
merangsang dan ketonberbau harum. sisalnya, trans sinamaldehid adalah
komponen utamam i n y a k kayumanis dan enantiomer-
enantiomer karbon y a n g menimbulkan bau jintan dan tumbuhan
permen. Keton testosteron dane s t r o n b a n y a k d i k e n a l s e b a g a i h o r m o n
y a n g m e n i m b u l k a n a i r a n seksual.
Pada percobaan pertama yaitu uji organoleptis dengan menguji bau dan
warna pada sampel tersebut. Pada sampel aldehid berupa vanillin mendapatkan
aroma wangi dan berwarna putih agak keruh , karna sukar larut dalam air ,
4 dimethilaminobenzaldehid mendapatkan aroma wangi dan berwarna bening,
dan formaldehid mendapatkan aroma merangsang agak menyengat dan berwarna
bening. Selanjutnya pada sample keton berupa aceton mendapatkan aroma
merangsang dan berwarna bening. Pada percobaan ini ditemukan sedikit
perbedaan pada teori organoleptis aldehid dan keton yang pada umumnya
aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum namun hasilnya terbalik
dengan teori tersebut, akan tetapi ada satu sampel yang sesuai dengan teori
aldehid yaitu formaldehid yang mendapatkan aroma merangsang.
Kemudian pada percobaan kedua yaitu uji kelarutan dan keasaman dengan
menggunakan pelarut aquadest dan menguji keasaman dengan kertas PH
Universal. Pada sampel aldehid berupa vanillin tidak larut dengan volume
pelarut 3,05 ml dan PH yang dihasilkan yaitu 5,5. 4 dimethilaminobenzaldehid
tidak larut dengan volume pelarut 2 ml dan PH yang dihasilkan yaitu 5,5.
Formaldehid larut dengan volume 0,5 ml dan PH yang dihasilkan yaitu 4,5.
Lalu pada sample keton berupa Aceton larut dengan volume 0,5 ml dan PH
yang dihasilkan yaitu 3,5.
Selanjutnya pada percobaan ketiga yaitu Reaksi Oksidasi menggunakan
KMnO4. Pada sample aldehid berupa vanillin yang setelah ditambahkan
KMnO4 (cairan berwarna ungu), warna ungu pada KMnO4 menghilang dan
menghasilkan warna kuning keruh, 4 dimethilaminobenzaldehid yang setelah
ditambahkan KMnO4 (cairan berwarna ungu), warna ungu pada KMnO4
menghilang dan menghasilkan warna coklat kekuningan, Formaldehid yang
setelah ditambahkan KMnO4 (cairan berwarna ungu), warna ungu pada KMnO4
menghilang dan menghasilkan warna hitam kecoklatan. Pada sample keton
berupa aceton yang setelah ditambahkan KMnO4 (cairan berwarna ungu), warna
ungu pada KMnO4 tidak menghilang dan menghasilkan warna ungu. Pada
percobaan ini sesuai dengan teori bahwa aldehid mendapatkan hasil positif pada
reaksi oksidasi yaitu warna ungu pada KMnO4 menghilang setelah dicampurkan
pada sampel.

Pada percobaan keempat yaitu percobaan Reaksi Reduksi di lakukan


dengan cara Masukan 2 ml sampel keton dan aldehid kemudian campurkan
dengan pereaksi LiAlH4 dan NaBH4 dan menghasilkan Sampel + LiAlH4
setelah di reaksikan bewarna kuning hasil positif Sampel + NaBH4 setelah di
reaksikan bewarna kuning kecoklatan hasil positif

Terakhir pada percobaan kelima yaitu Reaksi Selliwanoff. Pada percobaan


ini mengamati perubahan warna yang terjadi. Pereaksi Selliwanoff di tambahkan
dengan larutan karbohidrat (sukrosa) menghasilkan warna putih keruh dan
setelah dipanaskan selama 2 menit menghasilkan warna putih
kekuningan.namun kali ini percobaan tidak berhasil karna tidak sesuai dengan
teori yang seharusnya menjadi reaksi positif berwana merah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
setelah melakukan percobaan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa reaksi
aldehid sbb
Untuk percobaan pertama di dapati vanillin memiliki bau yang wangi dan
agak sukar larut dalam air dan selanjutnya beberapa sampel di campurkan
dengan KMnO4 ada bebrapa yang berubah warna dari waran ungu berubah
menjadi selain warna ungu dan juga pada percobaan selanjutnya di dapatkan
perubahan setelah senyawa di panaskan
B. Saran
Agar lebih berhati hati lagi dalam melakukan praktikum supaya tetap aman
dan lebih disiplin dalam menggunakan alat alat laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
Modul Penuntun Praktikum Kimia Dasar
and Physics, 16(3), 1417–1431.
Martini, L., & Valle, A. (2015). Burmese thanaka powder and benedict’s
reagent to struggle the liaison dangereuse: inverse psoriasis plus
intertrigo. Our Dermatology Online, 6(4), 411.
Compounds on Asphaltenes. Insights About the Nature of
Asphaltene–Alkane Interactions. Energy & Fuels, 30(10), 8098–8113
Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi keempat_Jilid 3
Jakarta > Crlangga.Besari, Ismail. I
Kimia Organik untuk Universitas
Bandung > Armi!o.0essenden D 0essenden.I
Kimia Organik Edisi III

LAMPIRAN
PERCOBAAN KETON DAN ALDEHID
TUGAS

1. Jelaskan apa itu gugus aldehid/senyawa aldehid


2. Berikanlah contoh senyawa yang tergolong dari dalam aldehid
3. Apa perbedaan antara senyawa aldehid dan senyawa keton

JAWABAN

1. Gugus aldehid disebut juga alkanal yang merupakan senyawa karbon yang
mempunyai gugus karbonil yang mengikat satu atom H/gugus alkil.
Ditulis -CHO.
2. Metanal,etanal,propanal,vanillin,4 dimethilaminobenzaldehid,formaldehid.
3. Perbedaannya yaitu :
- Gugus fungsi aldehid : R-CHO sedangkan keton : R-CO R’
- Aldehid dapat mereduksi pereaksi fehling dan pereaksi tollens
menhasilkan endapan merah bata dan cermin perak sedangkan keton
tidak dapat mereduksi pereaksi fehling dan tollens.
- Aldehid dengan H2 menggunakan katalis Ni/pt menghasilkan alkohol
primer sedangkan keton dengan H2 menggunakan katalis Ni/pt
menghasilkan alkohol sekunder.
- Tata nama aldehid yaitu alkanal sedangkan tata nama keton yaitu
alkanon.

Anda mungkin juga menyukai