Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA

ALDEHID DAN KETON

Dosen Pengampu :

Dewi Amrih, S.T.P., M. Sc.

Nama : Isna Ananda A

NPM : 23122300006

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullohi Wabarakatuh

Saya berterima kasih kepada Tuhan atas karunia dan rahmat-Nya yang
telah memungkinkan saya menyelesaikan laporan praktikum ini. Tujuan dari
laporan praktikum ini, yang merupakan bagian dari mata kuliah kimia, adalah
untuk memperkenalkan dan memperoleh pemahaman tentang memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang struktur, sifat, dan reaktivitas aldehid dan
keton sebagai senyawa organik. Saya akan memiliki kesempatan untuk melihat
secara langsung beberapa metode untuk mengidentifikasi keton dan aldehid dalam
kegiatan praktikum ini dan juga untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar yang
mendasari reaksi yang terlibat dengan senyawa-senyawa ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Amri (S.T.P., M.Si.) yang
telah membimbing, membimbing dan menginspirasi saya sebagai dosen
pembimbing dan asisten magang selama saya magang. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kelancaran magang ini.
Keberhasilan laporan ini sangat bergantung pada kerja sama dan kontribusi Anda.
Kami berharap laporan praktis ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang sifat fisik dan sifat aldehida dan keton. Akhir kata, laporan ini
memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat berharap saran
dan kritik konstruktif ini akan membantu perbaikan di masa mendatang. Semoga
Anda mendapatkan manfaat dari membaca laporan praktikum ini.

Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.

Yogyakarta, 21 Desember 2023

Penyusun

2
ACARA V

ALDEHID DAN KETON

I. Tujuan
Praktikum "Aldehid dan Keton" bertujuan menjelajahi reaksi pada
senyawa tersebut. Melalui eksperimen, tujuannya adalah
mengidentifikasi perubahan kimia pada aldehid dan keton selama
reaksi tertentu. Laporan tidak hanya deskripsi hasil praktikum, tetapi
juga menargetkan pemahaman mendalam tentang mekanisme reaksi
yang terlibat.
II. Tinjauan Pustaka

Aldehid adalah senyawa karbon dengan gugus karbonil (C=O) di


ujung rantai, diakhiri dengan atom hidrogen. Nama aldehid berasal
dari asam karboksilat tanpa "asam," diganti menjadi "aldehid."
Formaldehida, asetaldehida, gloksal, dan metil gloksal termasuk
aldehid rantai pendek. Aldehid dapat teroksigenasi, memiliki rantai
utama dengan gugus CHO, dan dapat berikatan kovalen,
mempengaruhi protein karena sifat polar dan reaktivitasnya.
Setidaknya satu atom hidrogen terikat pada karbon-karbon aldehid.
(Ali dkk, 2015).

Keton memiliki gugus asli yang terhubung dengan gugus alkil


yang lain atau gugus aril yang terikat pada karbon karbonil. Beberapa
hormon steroid terdiri dari gugus fungsional keton, seperti progesteron
dan testoteron. Aseton (CH3COCH3) adalah keton paling sederhana,
di mana atom karbonil diikuti oleh dua gugus metil (Sarker & Lutfun,
2009). Keton sangat penting untuk produk pangan fermentasi karena
memiliki aroma buah dan bunga (Dzarnisa & Latif, 2014).

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah


gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau

3
sebuah alkil Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon
karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya.

Metodologi Percobaan

II.1 Tempat dan Waktu

Praktikum aldehid dan keton ini dilaksanaan di laboratorium kimia


Teknologi Hasil Pertanian lantai 2 kampus unit 3 UPY, pada hari
Selasa, 12 Desember 2023 pukul 13.00-14.30 WIB.

II.2 Alat dan Bahan

 Tabung reaksi  Propipet  Benzaldehid


 Rak tabung reaksi  Pipet tetes  Asetofenon
 Pipet ukur  Termometer  Acetan pA 10 mL
 Hotplate stirrer  Lap kain  Glukosa 1%
 Beaker glass  Keranjang alat  Fehling A
 Penjepit tabung  Formaldehid  Fehling B

II.3 Cara Kerja

Disiapkan alat dan bahan.

Dimasukkan sampel dengan pipet 5 tetes ke dalam tabung


reaksi.

Ditambahkan Fehling A dan Fehling B sebanyak 0,5 mL ke


dalam masing-masing tabung reaksi.

Diamati warna. Dimasukkan sampel ke dalam waterbath selama


15 menit.

4
Diamati perubahan warna
III. Hasil dan Pembahasan

III.1 Hasil

Berikut hasil pengamatan aldehid dan keton menggunakan sebagai


berikut :

Sampel Hasil Pengamatan Warna


+ Fehling A + Fehling B Setelah dipanaskan
Formaldehid Biru muda Hijau keruh Merah bata
Benzaldehid Biru muda Biru tua Merah bata
Asetofenon Biru muda Biru tua Biru tua
Acetan pA 10 mL Biru muda Biru tua keruh Biru keruh
Glukosa 1% Biru muda Biru agak keruh Biru keruh

4.2 Pembahasan

Ciri unik aldehida dan keton yang merupakan senyawa organik


adalah gugus karbonil (C=O), yang terbentuk dari ikatan rangkap antara
karbon dan oksigen dalam molekul. Sifat ini membuat senyawa menjadi
reaktif dan polar, terutama pada molekul dengan berat molekul rendah
atau rantai karbon pendek. Latihan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi aldehida dan keton serta memahami reaktivitasnya
terhadap larutan Fehling.
Fehling A (CuSO4) dan Fehling B adalah dua komponen utama
larutan Fehling yang digunakan dalam praktik. Larutan ini dipilih
karena kemampuannya dalam mengoksidasi aldehida dan keton serta
menghasilkan endapan oksida tembaga yang terlihat dari perubahan
warna.
Hasil pengamatan menunjukkan variasi warna yang mencerminkan
sifat reaktifitas dan struktur molekuler setiap senyawa. Dalam praktik
ini, formaldehid, seorang aldehid dengan rumus kimia CH2O,
menunjukkan reaksi unik terhadap larutan Fehling. Warna larutan
berubah menjadi biru laut setelah penambahan Fehling A, menunjukkan
adanya interaksi antara formaldehid dan ion tembaga. Kemudian,
setelah penambahan Fehling B, warna larutan berubah menjadi scene

5
parsley, menunjukkan bahwa terbentuknya senyawa kompleks tembaga.
Larutan menjadi bening dengan endapan merah bata setelah dipanaskan
selama lima belas menit dalam waterbath. Ini menunjukkan oksidasi
formaldehid yang menyebabkan pembentukan endapan Cu2O.

Aldehid yang terdapat dalam minyak almond dan digunakan


sebagai bahan baku dalam industri parfum, benzaldehid, juga
menunjukkan reaktivitasnya terhadap larutan Fehling. Warna larutan
menjadi biru laut setelah menambahkan Fehling A, dan setelah
menambahkan Fehling B, warna menjadi biru tua semi pekat. Lalu
dipanaskan dalam waterbath akan berubah menjadi biru tua keruh pekat
selama lima belas menit. Ini menunjukkan oksidasi benzaldehid dan
pembentukan endapan tembaga oksida.

Dibandingkan dengan aldehid, asetofenon, seorang keton dengan


rumus kimia C8H8O, menunjukkan reaksi reaktif yang berbeda. Setelah
menambahkan Fehling A, warna larutan menjadi biru laut, dan setelah
menambahkan Fehling B, warna berubah menjadi biru tua sangat pekat.
Setelah dipanaskan dalam waterbath selama lima belas menit, warna
berubah menjadi biru tua keruh semi pekat, yang menunjukkan
pembentukan endapan tembaga oksida dan oksidasi asetofenon.

Acetan pA 10mL, seorang keton cair tidak berwarna dengan rumus


kimia C3H6O, menunjukkan reaksi yang berbeda. Setelah
menambahkan Fehling A, warna larutan berubah menjadi biru laut, dan
setelah menambahkan Fehling B, warna berubah menjadi biru tua
cukup pekat. Ini menunjukkan oksidasi acetan dan pembentukan
endapan tembaga oksida, yang menyebabkan perubahan warna menjadi
biru tua cukup pekat.

Glukosa, seorang gula dengan rumus kimia C6H12O6, digunakan


untuk mengontrol keton dan non-aldehid. Warna larutan menjadi biru
laut setelah menambahkan Fehling A, dan setelah menambahkan

6
Fehling B, warna menjadi biru tua pekat. Pemanasan dalam waterbath
selama lima belas menit menyebabkan warna menjadi biru tua dengan
endapan merah bata. Ini menunjukkan bahwa glukosa, tidak seperti
aldehid dan keton, tidak mengalami oksidasi, sehingga tidak terbentuk
endapan tembaga oksida.

Praktikum ini secara signifikan meningkatkan pemahaman


mahasiswa tentang reaktivitas senyawa aldehid dan keton. Hasilnya
memberikan gambaran yang jelas tentang sifat kimia senyawa-senyawa
tersebut, dan memungkinkan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan
memahami reaksi yang terlibat dalam metode Fehling untuk
mengidentifikasi aldehid dan keton. Oleh karena itu, diharapkan
praktikum ini dapat secara efektif meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan mahasiswa dalam bidang ini.

IV. Penutup

IV.1 Kesimpulan

Dengan menggunakan larutan Fehling, metode untuk


mengidentifikasi aldehid dan keton menunjukkan ciri khas senyawa ini,
yaitu gugus karbonil (C=O), yang membuatnya reaktif dan polar,
terutama pada molekul dengan massa molekul rendah. Dalam tabung
reaksi, penambahan Fehling A (CuSO4) dan Fehling B ke sampel
aldehid atau keton dan pemanasan menghasilkan perubahan warna yang
menunjukkan sifat reaktifitas dan struktur molekuler masing-masing
senyawa. Misalnya, setelah formaldehid dipanaskan, endapan menjadi
merah bata karena proses oksidasi. Begitu pula, asetofenon dan
benzaldehid menunjukkan respons yang khas, sementara acetan
mengalami oksidasi, mengubah warnanya menjadi biru tua yang cukup
pekat. Sebagai kontrol, glukosa tidak mengalami oksidasi. Praktikum
ini membantu siswa memahami lebih baik reaktivitas aldehid dan keton
dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang kimia organik.

7
5.2 Daftar Pustaka
Ali, P., Samadi, M. T., Azarian, G., Seifipour, F., Huang, C. P., & Yang, X.
(2015). The Formation of Aldehydes and Ketone Ozonation by
Products and Their Variation Through General Water Treatment
Plant in Hamadan, Iran. Global NEST Journal, 17(4):682-691.
Antonius*, Dhifa Melvine, Ditya Marissa, Leni Juniarti, Novi Kartika,
Nurmanisari, Vridolin Vicry, dan Siti Hatijah . (2021). ALDEHID
DAN KETON . Tesis .
Dzarnisa., & Latif, H. (2014). Analisis Komponen Aktif Cita Rasa pada
Susu Fermentasi dengan Kromotografi Gas. Jurnal Agripet, 14(1):
25-30.
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1982). Kimia Organik Edisi Ketiga
Jilid Satu. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, R. H. (2008). Kimia Dasar Prinsip Aplikasi Modern. Jakarta:
Erlangga.

IV.3 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai