Aryanto Kamandanu
221FF02019
KELAS: FA1
ANALISIS
GUGUS
ALDEHID
FUNGSI DAN KETON
A. Tujuan
Mampu menguasai reaksi kimia yang digunakan dalam analisis
dibidang farmasi
Mampu menganalisis sampel yang mengandung gugus fungsi aldehid
dan keton
B. Teori Dasar
Alkana merujuk pada segolongan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karbonil yang terikat pada rantai karbon di satu sisi dan atom hidrogen
di sisi yang lain. Golongan ini dikenal pula sebagai golongan aldehid (aldehid
juga merupakan nama gugus fungsional). Contoh senyawa yang paling dikenal
dari golongan ini adalah metanal atau lebih populer dengan nama trivialnya
formaldehida atau formalin. Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai
sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah
alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya
dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom
hidrogen yang terikat pada gugus karbonil. Aldehid dan keton merupakan dua
dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang mengandung gugus
karbonil. Suatu keton menghasilkan dua gugus alkil yang terikat pada karbon
karbonilnya. Gugus lain dalam suatu aldehid dapat berupa alkil, aril atau H.
Aldehid dan keton lazim terdapat dalam system mahluk hidup. Banyak aldehid
dan keton mempunyai bau khas, yang membedakannya umumnya aldehid berbau
merangsang dan keton berbau harum (Fessenden, 1986).
(a) (b)
Struktu umum (a) aldehid dan (b) keton
C.
Alat dan Bahan
- Alat : Batang pengaduk, Tabung reaksi, tang kayu, rak tabung, corong kaca,
gelas piala 250 mL, lampu sepirtus, gelas ukur 10 mL, labu semprot, pipet tetes,
penjepit, penangas, dan spatel
- Bahan : sampel senyawa organic yang mengandung aldehid dan keton
(formaldehid, glukosa, fruktosa, keton), etanol, 2,4-dinitrofenilhidrazin, natrium
bisulfit, reagen Schiff, perak nitrat, natrium hidroksida, ammonium hidroksida,
fehling A (CuSO4 dalam air) dan B (KNa-tartrat dan NaOH dalam air), meta
dinitrobenzene, natrium nitroprusida, HCl, reagen Barfoed, Benedict,
salisilaldehid, asam sulfat, dan akuades
D. Prosedur
IDENTIFIKASIGUGUS ALDEHID
Bila sampel positif terhadap reaksi diatas, artinya sampel memiliki gugus
fungsi aldehid.
IDENTIFIKASI GUGUS
KETON
Sampel direaksikan dengan pereaksi Legal Rothera, maka akan
terbentuk warna violet
Sampel direaksikan dengan 0,5 ML salisilaldehid, 4 ML
aquadest dan 2 ML H2SO4 pekat,kocon dan panaskan, maka akan
terbentuk warna merah
Formaldehid diganti
dengan benzoaldehid
Kemudian di kocok dan
di panaskan
Terbentuk cermin perak pada
tabung
Aldehid dapat dioksidasi oleh asam kromat, sedangkan keton tidak. Ketika
aldehid teroksidasi, akan terjadi perubahan warna dari alkohol kemerahan
menjadi hijau, karena kromat tereduksi menjadi Cr +3. Inilah yang membedakan
aldehid dari keton.
Gugus fungsi Lain, seperti alkohol primer dan sekunder juga dapat
teroksidasi oleh asam kromat. Aldehid juga dapat teroksidasi oleh reagen
Tollens, suatu zat yang mengandung Ag+ . Ion perak akan tereduksi menjadi
Logam perak. Ion Logam adalah pengoksidasi yang Lemah; aldehid sangat
mudah teroksidasi dan hasilnya akan terbentuk Logam perak hasil reduksi dari
ion Ag+ .
G.
Kesimpulan
Pada percobaan uji warna tidak sesuai dengan teori karena amonia yang
digunakan sudah terkontaminasi .
H. Daftar Pustaka
https://web.syekhnurjati.ac.id/labmipa/kimia-organik-sifat-sifat-alkhol-reaksi- aldehid-dan-keton/