NAMA KELOMPOK :
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pentingnya estimasi permintaan
2. Untuk mengetahui metode estimasi (langsung dan tidak langsung)
3. Untuk mengetahui perbedaan estimasi permintaan dengan peramalan permintaan
4. Untuk mengetahui pentingnya peramalan permintaan
5. Untuk mengetahui metode peramalan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat beragam cara estimasi permintaan yang dapat kita kelompokkan ke dalam dua
metode:
1. Metode Langsung Metode menaksir permintaan dengan melibatkan langsung konsumen
melalui
wawancara dan survei,
pasar simulasi
eksperimen pasar terkendali.
A. Metode Wawancara dan Survei Dilakukan dengan mewawancarai para pembeli
potensial untuk mengetahui berapa yang akan mereka beli jika suatu variabel yang
mempengaruhi permintaan diubah. Cth: Berapa banyak ”permen merek Kiss” yang
dibeli seorang konsumen bila:
• Harga naik 10%
5
• Iklan dilakukan setiap hari pada prime‐time.
• Pendapatan konsumen meningkat 10%. Pendekatan ini mungkin mudah
dilakukan, namun terdapat beberapa kelemahan: Masalah representasi
responden terhadap seluruh populasi.
• Interview bias: adanya faktor leading dalam usaha probing.
• Akurasi jawaban dan kesenjangan antara intensi (dalam jawaban) dengan
realitas aksi pembelian.
• Salah tafsir responden atas pertanyaan yang dapat menimbulkan jawaban yang
salah.
B. Metode Pasar Simulasi Respons konsumen terhadap perubahan suatu variabel
(misalnya harga) juga dapat dilakukan dengan menggunakan pasar simulasi untuk
mengamati perilaku partisipan dalam pasar yang disimulasikan serupa dengan pasar
sesungguhnya. Partisipan diberikan uang (atau voucher) yang dapat dipergunakan
untuk berbelanja dengan uang tersebut di suatu pasar simulasi. Partisipan dipilih
seksama untuk dapat mewakili target pasar produk tersebut. Namun, metode ini juga
memiliki kelemahan:
• Kemungkinan cara membelanjakan uang pemberian akan berbeda dengan
membelanjakan uang sendiri.
• Bila partisipan tahu bahwa ia diamati, mungkin ia akan berpretensi.
• Biaya mahal, sehingga sampel pun sedikit, sehingga terdapat bahaya sampel
yang tidak representatif.
Contoh: Perusahaan kopi ON TERUS ingin mengetahui respon konsumen terhadap harga
dan melakukan eksperimen pasar simulasi. Ada 6 kelompok yang dipilih, masing‐ masing
terdiri dari 100 pembelanja yang diorganisir. Setiap sore, setiap kelompok dapat
berbelanja di toko tiruan yang khusus menjual kopi selama 30 menit dimana setiap
partisipan diberikan voucher Rp 100. 000. Kopi ON TERUS dipamerkan secara mencolok
berdampingan dengan beberapa merek kopi. Untuk setiap kelompok, ditetapkan harga
kopi ON TERUS yang berbeda‐beda sedangkan semua produk lain harganya tetap.
6
Table Hasil Ekperimen Kopi On Terus
Contoh Kasus Metode Langsung (Survei): Perusahaan “SEPATU MULTI WARNA” (SMW)
ingin memperkenalkan bakiak di pasar Jakarta. Staf R&D membuat survei dengan responden 1000
orang. Responden diminta memilih satu dari enam jawaban keinginan membeli SMW pada 5
kemungkinan harga.
7
Contoh Kuesioner Pasar Langsung
8
Maka ekspektasi permintaan untuk masing‐masing kategori jawaban dapat diperoleh dengan
mengalikan jumlah jawaban dengan bobot kepastian akan membeli untuk masing jawaban
Tabel Ekspektasi permintaan SMW
9
A. Analisis Regresi Permintaan
Analisis regresi permintaan adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk
menemukan ketergantungan dari suatu variabel terhadap satu atau lebih variabel lain.
Jadi teknik ini dapat diterapkan untuk mencarai nilai dari koefisien-koefisien tersebut
menunjukkan pengaruh dari variabel yang menentukan permintaan sebuah produk.
Untuk analisis regresi, kita membutuhkan sejumlah observasi, masing-masing terdiri
dari variabel dependen Y dan nilai variable independen X yang berhubungan. Analisis
regresi ini memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan dari pola hubungan yang
ditunjukan oleh hasil observasi. Dalam analisis ini dapat digunakan data runtut-waktu
(time series) maupun data seksi-silang (cross-section).
1. Analisis Runtut Waktu dan Seksi Silang
A. Analisis Runtut Waktu (time series)
Analisis runtut waktu menggunakan observasi yang telah dicatat selama waktu
tertentu dalam situasi tertentu. Misalnya, tingkat harga dan penjualan bulanan
suatu produk dan sebuah perusahaan yang telah dikumpulkan selama enam
atau dua belas bulan. Satu masalah dalam analisis ini adalah bahwa beberapa
faktor yang tak dapat dikendalikan yang mempengaruhi penjualan cenderung
untuk berubah selama periode waktu tersebut, sehingga beberapa perbedaan
dalam observasi penjualan merupakan akibat dari pengaruh-pengaruh ini, dan
bukan pengaruh dari tingkat harga. Jika perubahan variabel-variabel tak
terkendali tersebut dapat diamati dan diukur, kita dapat memasukan variabel-
variabel ini sebagai variabel indevenden dalam analisis regresi. Misalnya,
tindakan para pesaing dan perubahan tingkat pendapatan konsumen sebaiknya
dikuantifikasikan (secara langsung atau dengan variabel proksi yang tepat) dan
dimasukan kedalam analisis.
B. Analisis Seksi Silang (cross-section)
Analisis seksi silang menggunakan obsevasi-observasi dari perusahaan yang
berbeda dalam lingkungan bisnis yang sama. Dengan demikian, analisis ini
bisa mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh perubahan variabel-variabel
tak terkendali sepanjang waktu, tetapi timbul faktor-faktor seperti efektifitas
tenaga penjualan, posisi aliran kas, tingkat kegiatan promosi, dan tujuan
10
manajemen berbeda-beda antar perusahaan, maka kesemua hal tersebut akan
mempunyai dampak yang berbeda pula terhadap tingkat penjualan. Sekali lagi,
jika faktor-faktor ini dapat dikuantifikasikan dan datanya dapat dimasukan
kedalam analisis regresi untuk mengetahui dampaknya terhadap variabel
dependen.
C. Bentuk logaritma
logY = log a + b1 log X1 + b2 log X2
Dalam bentuk ini, persamaannya menjadi linier dan koefisien b1 dan
b2 langsung dapat dicari dengan analisis regresi. Koefisien a pada persamaan
diatas dapat diperoleh dengan membalikkan transformasi (yakni denga antilog)
nilai log a yang diberikan analisis regresi tersebut.
11
D. Bentuk kuadratik
Y = a + b1X1 + b2X12
Kemungkinan lain bentuk fungsi yang cocok untuk menunjukkan hubungan
antara variable dependen dan variable independen adalah bersifat kuadratik
yaitu dengan mengkuadratkan variable independen yang sama (X1).
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2), adalah angka yang menunjukan proporsi variabel
dependen yang dijelaskan oleh variasi variable independen. Artinya,
R2 menunjukkan seberapa jauh kesesuaian persamaan regresi tersebut dengan
data. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus
R2 =
12
independen) untuk tingkat tingkat keyakinan yang berbeda. Intervalkeyakinan
adalah kisaran nilai dimana observasi aktual diharapkan terletak dalam persentase
tertentu pada waktu tertentu.
Kesalahan baku penaksiran dapat dihitung dengan rumus berikut :
Se =
13
2.4 PENTINGNYA PERAMALAN PERMINTAAN
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan
yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa peluang
pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui
jumlah produk atau sekelompok di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan
diuraikan berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa
yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terhadap dua macam metode
kualtatif yang terdiri atas teknik survey dan teknik pengumpulan opini. Sedangkan metode
berikutnya adalah metode kuantitatif, yang terdiri atas meode Time Series, metode Tren
Linear, metode Kuadratik, analisis Musiman, dan model Ekonometri.
Dengan melakukan peramalan (forecasting) permintaan pasar dengan cara yang
tepat, akan dapat membantu manajer perusahaan dalam menggambarkan tersedianya potensi
pasar. Jika hasil forecasting itu dapat meyakinkan para manajer perusahaan, maka akan dapat
membantu menyiapkan perencanaan di bidang produksi, keuangan, dan menyiapkan sarana
dan prasarana pemasaran yang diperlukan dalam rangka memanfaatkan potensi pasar yang
tersedia itu.
14
Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak
pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen.
Jajak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subyektif) dari
respondennya, sebalinya teknik survey lebih bersifat obyektif.
3. Metode Delphi
Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner, moderator menyimpulkan
hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh
kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran
(learning proses) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.
4. Analog historis (historical anology)
Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masalalu dari produk-produk yang
dapat bisa makan secara analogy. Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar
televise multi system menggunakan model permintaan televise hitam putih atau
televise berwarna biasa. Anology historis cenderung akan menjadi terbaik untuk
produk dipasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam
pasar itu.
5. Dugaan Manajemen (manajemen estimate) atau panel consensus
Dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya
oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitive
terhadap instusi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya
mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam
situasi dimana tidak ada situasi dimana tidak ada relative lain dari model peramalan
yang dapat diterapkan. Bagaimana metode ini mempunyai banyak keterbatasan,
sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.
2. Metode kuantitatif
1. Time series
Metode time series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variable yang diatur secara
periodesasi sepanjang periode waktu dimana perkiraan permintaan diproyeksikan.
Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari
pihak-pihak yang melakukan perkiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata
mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan dimasa yang akan
15
datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang berarti dengan keadaan
masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang cukup akurat.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Estimasi dan peramalan permintaan adalah merupakan kegiatan memperkirakan
jumlah permintaan konsumen terhadap barang atau jasa dimasa yang akan datang
berdasarkan data atau keadaaan masa lalu dan saat ini. Peramalan merupakan seni dan ilmu
untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan
pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa yang akan datang dengan suatu
bentuk model matematis. Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk
meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang
sebenarnya. Peramalan tidak akan pernah sempurna, tetapi meskipun demikian hasil
peramalan akan memberikan arahan bagi suatu perencanaan.
Terdapat empat metode umum peramalan, sebagaimana ada dua cara mengatasi semua
model keputusan. Yang pertama adalah analisis kuantitatif dan yang kedua adalah analisis
kualitatif, metode casual, metode variasi musim.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/435077413/Estimasi-Dan-Peramalan-Permintaan
https://slidetodoc.com/estimasi-permintaan-pengertian-estimasi-permintaan-
estimasi-penaksiran-permintaan/
18