Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI MANAJERIAL

ESTIMASI PERMINTAAN

DISUSUN OLEH:
(Kelompok 3)

1. I Ketut Ogi Tirtayoga (2007521103 / 03)


2. I Made Agus Yona Surya Andika (2007521177 / 10)
3. Christian Wisnu Gunawarman Siwu (2007521236 / 17)
4. I Gusti Agung Made Galang Pradnya Suara (2007521285 / 24)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Estimasi Pasar Dengan Metode Survey
Estimasi merupakan proses menentukan nilai – nilai masa kini bagi
koefisien– koefisien fungsi permintaan untuk produk tertentu. Berkaitan
dengan fungsi permintaan, maka harga produk yang bersangkutan,
pendapatan konsumen, harga produk lainnya, advertensi, dan lain – lain dapat
diperkirakan pengaruhnya terhadapjumlah produk yang diminta oleh
konsumen. Dalam hal ini jumlah produk yang diminta dapat dikatakan sebagai
variable yang dipengaruhi, sedangkan harga produk, pendapatan konsumen
lain – lain, merupakan variable bebas.
Estimasi permintaan adalah suatu proses pengamatan dan penaksiran
suatu permintaan produk barang atau jasa dipasaran. Penaksiran permintaan
itu sendiri adalah proses menemukan nilai-nilai koefisien dari fungsi
permintaan suatu produk. Dimana fungsi permintaan adalah fungsi dari
variabel-variabel harga, iklan, pendapatan konsumen, trend, dan variabel-
variabel lain yang mempengaruhi tingkat permintaan.
Survei konsumen merupakan survei yang ditujukan kepada konsumen
yang berguna untuk menyurvei konsumen yaitu bagaimana reaksi terhadap
jumlah yang diminta jika ada perubahan harga. Survei ini dapat dilakukan
dengan mencegah dan menanyai orang-orang pada suatu pusat perbelanjaan
atau dengan menyusun daftar pertanyaan (kuisioner) untuk dibagikan kepda
sampel konsumen tertentu oleh para penanya (interviewer). Teorinya,
kuesioner konsumen dapat menyediakan informasi yang sangat berguna bagi
perusahaan. Dalam kenyataan, banyak juga yang menagalami bias karena
konsumen tidak mau atau tidak bisa memberikan jawaban yang akurat. Suatu
saat konsumen memberikan jawaban yang menurut mereka lebih dapat
diterima daripada mengemukakan preferensi mereka yang sesungguhnya.
Tergantung dari ukuran sampel yang dipilih dan kelengkapan dari analisis,
survei konsumen juga menjadi sangat mahal. Karena keterbatasan survei dari
konsumen, maka banyak perusahaan yang menggantikan atau melengkapi
survei tersebut dengan penelitian observasi (observational research).
Estimasi Koefisien permintaan langsung (Survey) dilakukan dengan
melihat reaksi langsung pada konsumen atas perubahan variable tertentu.
Untuk melakukan atau menggunakan metode langsung ini dilakukan Survey.
Untuk keperluan Survey, biasanya diambil sampel yang dapat mewakili,
sehingga karakteristik yang ada pada populasi harusnya tercangkup dalam
sampel. Hal ini untuk mengindari bias yang mungkin dapat terjadi. Survey
biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan
ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju.
Survei Konsumen dan Penelitian Observasi survei konsumen
(consumer surveys) melibatkan sejumlah sampel konsumen tentang
bagaimana mereka akan beraksi terhadap perubahan tertentu dalam harga
suatu komoditas, pendapatan, harga dari komoditas yang berhubungan,
pengeluaran iklan, insentif kredit, dan determinan yang lainnya. Survei ini
dapat dilakukan dengan mencegah dan menanyai orang orang pada suatu
pusat perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan (kuesioner)
yang canggih untuk dibagikan kepada sampel konsumen tertentu oleh para
penanya (interviewer) yang terlatih.
Teorinya, kuesioner konsumen dapat menyediakan informasi yang
sangat berguna bagi perusahaan. Dalam kenyataan, banyak juga yang
mengalami bias karena konsumen tidak mautau tidak bisa memberikan
jawaban yang akurat. Sebagai contoh, apakah Anda tahu berapa banyak
konsumsi Anda terhadap bir akan berubah jika harganya meningkat 10 sen per
botoltau per 12 ons? Jika harga soda jatuh 5 sen? Jika pendapatan Anda
meningkat 20 persen? Jika produsen bir meningkatkan biaya iklannya? Jika
kadar alkohol dalam bir diturunkan sebesar 1 persen? Walaupun Anda
mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut seakurat mungkin, reaksi Anda
dapat saja sepenuhnya berbeda jika Anda menghadapi situasi yang nyata dari
kemungkinan di atas. Kadang konsumen memberikan jawaban yang menurut
mereka lebih dapat di terima dari pada mengemukakan preferensi mereka
yang sesungguhnya. Sebagai contoh, tidak da orang yang akan mengaku jika
dia meminum 200 botol bir per bulannya. Tergantung dari sampel yang diplilih
dan kelengkapan dari analisis,survei konsumen juga bisa menjadi sangat
mahal.
Karena keterbatasan survei dari konsumen, maka banyak perusahaan
yangmenggantikan cara melengkapi survei tersebut dengan penelitian
observasi (observational research). Ini mengacu pada pengumpulan informasi
tentang preferensi konsumen dengan mengamati bagaimana mereka membeli
dan menggunakan berbagai produk. Sebagai contoh, penelitian observasi
telah membawa beberapa pembuat mobil untuk mengambil kesimpulan bahwa
banyak orang yang berpikir mobil mereka merupakan hasil karya seni yang
dipertunjukkan ke manapun mereka pergi. Penelitian observasi ini juga
menunjukkan bahwa konsumen cenderung memilih beberapa jenis obat
masuk angin, dan tidak hanya satu. Penelitian ini tergantung pada scanner
produk, yang semakin sering dijumpai di toko-toko, dan ukuran pandangan
orang di rumah-rumah. Ini memungkinkan suatu perusahaan untuk
mempelajari dalam satu malam mengenai produknya yang akan dijual dan
efektivitas dari iklan dan juga pola menonton TV. Akan tetapi, scanner dan
pandangan orang,menimbulkan pertanyaan hukum mengenai privasi
seseorang.
Namun demikian, penelitian observasi tidak mengatakan bahwa survei
konsumen itu tidakberguna. Kadang, survei merupakan satu-satunya cara
untuk mendapatkan informasitentang respons yang mungkin dari konsumen.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan berpikir untuk memperkenalkan
suatu produk baru atau megubah kualitas adalah dengan secara langsung
menanyakan kepada mereka karena tidak ada data lainnya yang tersedia. Dari
hasil survei, peneliti kemudian mencoba untuk menentukan karakteristik
demograis (umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, dan ukuran
keluarga) dari para konsumen yang berkemungkinan besar membeli satu jenis
produk tertentu. Hal yang sama mungkin juga terjadi dalam pendeteksian
perubahan dalam selera konsumen dan pilihannya serta dalam menentukan
ekspektasi konsumen tentang harga dan kondisi bisnis di masa yang akan
datang. Survei konsumen juga dapat berguna dalam mendeteksi kepedulian
konsumen tentang iklan dari perusahaan. Lebih jauh lagi, jika survei
menunjukkan bahwa konsumen tidak tanggap terhadap perubahan harga
antara produk perusahaan dan perusahaan pesaing, ini merupakan indikasi
yang bagus bahwa permintaan terhadap produk penusahaan adalah inelastis.

Kelemahan yang terdapat dalam metode Survey, antara lain :


1) Apabia sampel tidak dapat mewakili, maka data yang diperoleh akan
bias sehinggal kesimpulannya juga kurang tepat.
2) Ada kemungkinan responden menghindari jawawaban yang benar
karena tanggap terhadap interviuwer. Sebagai misal inverviuwer
dianggap sebagai petugas pajak, maka responden mungkin akan
menyembunyikan jawaban tertentu untuk menghindari beban pajak
atau hal yang terkait dengan pajak.
3) Terdapat kesenjangan antara internsi dan tindakan. Pada saat
diwawancarai mungkin konsumen benar – benar akan membeli akan
tetapi pada lain kesempatan mungkin akan mengurangi niatnya karena
sebab tertentu, misal dengan diperkenalkannya strategi baru oleh
perusahaan.
4) Jika dalam penyajian pertanyaan atau kuesioner membingungkan
responden atau dapat ditafsirkan beraneka macam interpretasi
sehingga membingungkan responden atau dapat titafsirkan beraneka
macam interpretasi sehingga membingungkan, maka jawaban yang
diperoleh tidak seperti diharapkan.
Solusi untuk mengurangi kelemahan – kelemahan tersebut dapat
melakukan pengujian akan keterandahan jawaban responden atau
keterandalan pertanayaan dengan menanyakan pertanyaan yang sama dalam
bentuk pertanyaan yang berbe dapada saat wawancara. Di samping itu,
pertanyaan harus dirangkai dengan cara menciptakan dan menyangkut
kepentingan subjek, mengundang jawaban akurat,dan tidak minumbulkan
reaksi emosional yang dapat memengaruhi jawaban meyimpang atau
membuat responden menolak melanjutkannya.

2. Estimasi Permintaan dengan Eksperimen Pasar

Eksperimen Langsung Pada Pasar Pada metode ini perusahaan melakukan


eksperimen secara langsung pada konsumen saat mereka melakukan pembelian
terhadap produk yang dijual di pasar sesungguhnya. Perusahaan akan memilih
daerah mana yang cocok untuk pengumpulan data yang dibutuhkan. Data yang
dikumpulkan meliputi penerimaan konsumen terhadap produk dan dampak dari
adanya perubahan pada variabel terkontrol pada produk yang dibeli. Perubahan
pada variabel terkontrol bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya perubahan
pada harga bisa dilakukan dengan cara menetapkan harga berbeda pada dua atau
lebih pasar yang dilayani (contoh: selisih harga 10% dari harga asli pada salah
satu pasar). Atau bisa juga dilakukan dengan menambah gencar iklan dari suatu
produk untuk melihat reaksi dari konsumen. Eksperimen pasar dilakukan di pasar
nyata. Ada banyak cara untuk melakukan percobaan ini. Salah satu caranya
adalah dengan memilih beberapa pasar dengan karakteristik sosial ekonomi yang
sama, mengubah harga barang di beberapa toko atau pasar, mengubah harga
produk di beberapa toko atau pasar, mengubah kemasan di pasar atau toko lain,
mengubah jumlah dan promosi di pasar atau toko lain, dan kemudian mencatat
reaksi konsumen (pembelian) di beberapa pasar tersebut. Perusahaan juga dapat
menggunakan data sensus atau survei di berbagai pasar untuk menentukan
dampak usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, ukuran keluarga, dll.
terhadap permintaan produk. Sebagai alternatif, perusahaan dapat mengubah
setiap determinan permintaan yang dapat dikontrol di pasar tertentu, selama
periode waktu tertentu, dan mencatat reaksi konsumen.

Perlu diingat oleh perusahaan bahwa perubahan pada harga atau strategi
pemasaran memiliki resiko. Misalnya ketika produsen memutuskan untuk
mengurangi harga konsumen mungkin akan tertarik untuk membeli. Namun
keputusan pembelian itu hanya berdasarkan harga yang murah saja tanpa melihat
fitur yang ditawarkan. Setelah membeli dan mengetahui produk murah tersebut,
bukan tidak mungkin konsumen akan kembali pada produk pesaing yang sudah
mereka konsumsi sebelumnya karena fiturnya lebih lengkap atau faktor-faktor
lainnya. Resiko lainnya adalah saat penjualan barang sekali pakai. Jika produsen
menawarkan harga yang murah, konsumen akan lebih cenderung membeli.
Namun mereka hanya akan membeli dalam jumlah besar saat harga murah saja,
karena mereka berniat untuk mengumpulkan barang tersebut dengan asumsi
harga barang akan kembali mahal di masa depan. Dengan mempertimbangkan
resiko yang dihadapi, sebaiknya perusahaan tidak hanya melakukan penelitian
akan estimasi permintaan sekali saja. Proses ini harus terus diulang kembali untuk
mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar terutama pada faktor-
faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan seperti selera dan pendapatan
konsumen di masa mendatang. Untuk itu perusahaan juga perlu melakukan
peramalan tentang masa depan dengan melihat potensi perubahan yang mungkin
terjadi di lingkungan pasar.
Pemasaran langsung, atau yang dulu dikenal dengan mail-order marketing,
juga bisa digunakan sebagai eksperimen pada pasar. Pada pemasaran langsung
konsumen akan merespon pada iklan yang ditawarkan pada media-media seperti
televisi, radio, surat kabar, atau pemberitahuan secara langsung pada konsumen.
Demand yang timbul karena iklan tersebut dapat digunakan perusahaan untuk
mengestimasi permintaan konsumen. Perusahaan juga bisa menetapkan harga
dan iklan yang berbeda pada sampel konsumen di daerah yang sama untuk
mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap produk yang ditawarkan.

Keuntungan dari eksperimen pasar juga adalah dapat dilakukan dalam skala
besar untuk membuat validitas hasil lebih menarik, dan konsumen tidak menyadari
bahwa mereka adalah bagian dari eksperimen. Eksperimen pasar juga memiliki
beberapa kelemahan serius. Artinya, untuk menekan biaya, eksperimen biasanya
dilakukan dalam skala terbatas dan dalam waktu yang relatif singkat, sehingga
gambaran keseluruhan pasar dan situasi jangka panjang dipertanyakan. Peristiwa
tak terduga ini, seperti pemogokan atau cuaca buruk, dapat sangat memengaruhi
hasil eksperimen di luar kendali. Mereka juga dapat memantau pengalaman ini
dan memanfaatkan informasi berguna yang tidak ingin diungkapkan oleh
perusahaan. Akhirnya, selama eksperimen dengan harga yang relatif tinggi,
perusahaan dapat secara permanen kehilangan pelanggan mereka dalam proses
kenaikan harga.

Terlepas dari kekurangan ini, eksperimen pasar membantu perusahaan


menentukan strategi penetapan harga terbaik dan menguji berbagai jenis
kemasan, kampanye iklan, dan kualitas produk. Eksperimen pasar primer sangat
berguna dalam proses pengenalan produk yang tidak tersedia data lain. Hal ini
juga sangat berguna untuk menguji hasil metode statistik lain yang digunakan
untuk memperkirakan permintaan dan untuk menyediakan beberapa data yang
diperlukan untuk metode statistik lain untuk memperkirakan permintaan.

3. Estimasi Pasar Dengan Analisis Regresi

Riset konsumen, eksperimen pasar, dan pendekatan pemasaran lainnya


dapat sangat membantu dalam memperkirakan permintaan, tetapi analisis regresi
adalah metode yang paling umum digunakan untuk memperkirakan permintaan
dalam manajemen bisnis.

Analisis regresi adalah teknik statistik yang dapat menghasilkan garis


terbaik agar sesuai dengan data Anda berdasarkan kriteria statistik objektif. Hal ini
memungkinkan semua peneliti yang melihat data yang sama mendapatkan hasil
yang sama (menghasilkan garis yang sama). Secara khusus, garis regresi adalah
garis yang dihasilkan dengan meminimalkan jumlah kuadrat deviasi pada garis
vertikal dari setiap titik pada garis regresi.

Meskipun survei konsumen, klinik konsumen, eksperimen pasar dan


pendekatan pemasaran yang lainnya untuk mengestimasi permintaan menjadi
sangat berguna, tetapi metode yang paling digunakan untuk mengestimasi
permintaan dalam ekonomi menejerial adalah analisis regresi , Metode ini
biasanya lebih objektif menyediakan informasi yang lengkap dan lebih murah.

Langkah- Langkah menggunakan analisis regresi:

3.1 Spesifikasi Model

Langkah pertama dalam menggunakan analisis regresi untuk


mengestimasi permintaan adalah menspesifikasi model yang akan diestimasi. Ini
menyangkut pengidentifikasian variabel – variabel penting yang mempengaruhi
permintaan untuk komoditas yang dikaji,seperti pendapatan konsumen (Px),
pendapatan konsumen (I), jumlah konsumen dalam pasar (N), harga komoditas
yang berhubungan, substitusi atau komplementer (Py), selera konsumen (T) dan
variabel – variabel lainnya, jadi kita bisa dapat membuat fungsi umum dari
permintaan untuk komoditas

Qx = f (Px,I,N,Py,T ,…)

3.2 Mengumpulkan data dari variabel – variabel

Langkah kedua dalam analisis regresi adalah mengumpulkan data dari


variabel-variabel dalam model. Data dapat dikumpulkan untuk setiap variabel dari
waktu ke waktu, atau untuk agen yang berbeda pada titik waktu tertentu. Yang
pertama disebut data deret waktu dan yang terakhir disebut data cross-section.
Sementara setiap spesifikasi memiliki keunggulan tertentu, itu juga menimbulkan
masalah estimasi tertentu. Sumber utama data publik yang sangat membantu
dalam mengumpulkan data tentang perkiraan permintaan adalah survei bisnis
terkini, ringkasan statistik AS, Buletin Cadangan Vederal, dan laporan ekonomi
tahunan kepada Presiden.

3.3 Menspesifikasi Bentuk Persamaan Permintaan

Langkah ketiga pada perkiraan permintaan pada analisis regresi


merupakan memilih bentuk fungsional berdasarkan contoh yg akan
diestimasi.Model yg paling sederhana & umumnya paling realistis , merupakan
contoh linear.

3.4 Menguji Hasil Ekonometri

Langkah keempat adalah langkah terakhir dalam penilaian kebutuhan.


Dalam analisis regresi perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil regresi dan
pengecekan apakah tanda dari setiap estimasi koefisien gradien yang ada sesuai
dengan alasan yang ada. Kedua uji-t harus dijalankan untuk mengevaluasi
signifikansi statistik dari parameter yang diestimasi dan menentukan kepercayaan
mereka. Tingkat estimasi koefisien gradien masing-masing. Koefisien determinasi
menunjukkan persentase variasi total dalam permintaan barang yang "dijelaskan"
oleh variabel bebas atau penjelas persamaan permintaan. Akhirnya, persamaan
permintaan yang diperkirakan harus lulus uji ekonometri lebih lanjut untuk
memastikan bahwa masalah seperti multikolinearitas, varians tidak seragam, dan
autokorelasi tidak terjadi. Jika salah satu dari masalah ini ditemukan selama
pengujian yang dilakukan, kita perlu mengambil tindakan khusus untuk
menghilangkan masalah ini.

3.5 Estimasi parameter regresi

Metode kuadrat terkecil, sering disebut sebagai kuadrat terkecil biasa


(OLS), adalah proses matematika yang memilih persimpangan dan kemiringan
garis yang paling tepat. Oleh karena itu, persamaan regresi mewakili garis yang
paling tepat. Garis dipilih dengan prosedur matematis yang menyusun garis
sehingga jumlah selisih / kesalahan kuadrat (residual / error = e2) dapat
diminimalkan. Kesalahan dikuadratkan agar lebih benar untuk penyimpangan
yang lebih besar tanpa menghilangkan penyimpangan negatif. Perhitungan
persamaan regresi tidak dijelaskan secara rinci dalam tugas ini karena program
komputer tersedia, tetapi di sini kami akan menunjukkan secara singkat
bagaimana melakukan persamaan berikut tanpa bukti.

dimana Y adalah rata-rata aritmatika untuk nilai-nilai Y ; X adalah rata-rata


aritmatika untuk nilai X; ∑ (sigma) melambangkan jumlah dan hal-hal yang
dimaksud/ditujukan; dan n adalah jumlah observasi atau titik data. Contoh
pengolahan data dengan metode OLS ditunjukan oleh label berikut :

Dimana : X = 4,35 dan Y = 0,8267 Setelah dioleh, maka perhitungan garis regesi
akan menghasilkan nilai β = -5,0595 dan nilai konstanta ∝ = 8,5327. Dengan
demikian berarti bahwa fungsi regresi yang dihasilkan mempunyai persamaan : Y
= 8,5237 - 5,0595X.

Maka Y = 8,5327 - 5,0595X adalah "garis yang paling tepat" bagi data ini, dimana
penjualan (Y) dinyatakan dalam ribuan unit, intersep garis ini adalah 8,5327 unit
pada sumbu Y, dan slopenya adalah -5,0595 unit penjualan per rupiah kenaikan
harga (yakni 50,595 unit untuk setiap sen kenaikan harga).
Persamaan regresi yang dihitung di atas menunjukan depenisi jumlah yang
diminta atas harga per unit. Dengan mudah dapat dikompersikan ke dalam bentuk
P = ∝ + bQ yang secara tradisional digunakan sebagai kurva permintaan. Bila Q
dan P dalam persamaan regresi substitusikan diperoleh :

Q = 8,5327 - 5,0595P

5,0595P - 8,5327 - Q

P = 1,6865 - 0,19765Q

Kurva marginal revenue diperoleh dari estimasi kurva permintaan ini, berdasarkan
pemahaman bahwa MR mempunyai intercept vertikal yang sama dan dua kali
slope kurva permintaan. Jadi MR = 1,6865 - 0,3953Q.

Misalnya pada harga (P) = 0.85, maka jumlah penjualan yang diharapkan (Q)
adalah :

Q = 8,5327 - 5,0595(0.85)

Q = 4,2321

Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam rumus elastisitas titik, diperoleh:


Elastisitas harga permintaan pada tingkat harga $0,85 sedikit sekali di atas satu,
menandakan bahwa total penerimaan akan tetap/konstan walaupun harga
meningkat atau turun dari harga $0.85 tersebut.
Daftar Pustaka

Salvatore, Dominick. (2011). Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global,


Edisi Kelima, buku 1 (terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.

Nesabamanajemen. (2017). Pendekatan Penelitian Pemasaran untuk Estimasi


Permintaan. http://nesabamanajemen.blogspot.com/2017/09/a-
pendekatan-penelitian-pemasaran-untuk.html. Diakses Pada 14 Maret
2022.

Cokgusprima. Estimasi Pasar Dengan Metode Survey.


https://www.coursehero.com/file/40502640/MANAJERIALdocx/. Diakses
Pada 14 Maret 2022.

Coursehero.com. ESTIMASI PASAR DENGAN ANALISIS REGRESI.


https://www.coursehero.com/file/61103590/Estimasi-Pasar-Dengan-
Analisis-Regresidocx/. Diakses pada 14 Maret 2022.

Repository.usu.ac.id. ESTIMASI FUNGSI PERMINTAAN.


https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1245/manajemen
-endang.pdf?sequence=2&isAllowed=y. Diakses pada 14 Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai