P056131942.46E
BATARA MANURUNG
P056132022.46E
P056132062.46E
P056132072.46E
SALI SUBAKTI
P056132192.46E
TRI WULANDARI
P056132252.46E
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul Identifikasi Core Business Function pada PT.
Mondelez International Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR TABEL.
DAFTAR GAMBAR
i
ii
iii
iii
BAB I PENDAHULUAN....
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan..
1.3 Manfaat
1
1
3
3
4
4
7
12
15
17
22
22
29
32
36
BAB V PENUTUP... 38
5.1 Kesimpulan.. 38
5.2 Saran 38
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
39
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
14
Gambar 6.
15
Gambar 7.
23
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Gambar 15.
35
36
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Core Business Process...................................................................
10
29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era perdagangan bebas seperti saat sekarang ini, masalah daya
saing dan keunggulan saing merupakan isu kunci dan sekaligus sebagai tantangan
yang tidak ringan bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Salah satu wujud konkret
tantangan globalisasi dalam produksi yaitu kita dituntut agar produk Indonesia
mampu bersaing terhadap produk luar yang masuk ke Indonesia. Ataupun di pasar
internasional produksi kita didefinisikan (bukan penyedia barang murah
bersubsidi) tidak saja akan membuat murah produk yang dihasilkan tetapi juga
akan membangun produk Indonesia yang mempunyai keunggulan kompetitif
(competitive advantages).
Salah satu upaya menciptakan keunggulan bersaing dalam situasi pasar
bisnis yang sangat dinamis seperti sekarang ini adalah melakukan pendayagunaan
teknologi informasi. Pendayagunaan teknologi informasi (TI) memegang peranan
yang sangat penting dalam menjamin kelancaran dan optimisasi layanan kepada
pelanggan serta meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Ada sejumlah faktor
penting yang mempengaruhi pentingnya peranan pendayagunaan TI dalam suatu
perusahaan, seperti: meningkatnya popularitas web, pertumbuhan komputasi
pervasive, serta hadirnya model bisnis baru. Akibatnya, kini perusahaan
mempunyai kesempatan lebih luas disisi penawaran dan layanan bagi
pelanggannya. Semakin besarnya peluang yang dimiliki setiap perusahaan, tentu
membuat tantangannya semakin berat. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan
model bisnis yang tepat dan solusi manajemen teknologi yang bisa
mendayagunakan semua aset teknologi secara baik dan membantu perusahaan
secara cepat dalam menjawab kebutuhan bisnis dan pasar yang terus berkembang.
Salah satu bentuk pendayagunaan teknologi informasi untuk keunggulan
bersaing adalah perwujudan pemanfaatan keunggulan teknologi informasi untuk
pelayanan ke pelanggan. Dalam kaitannya dengan pelanggan, solusi manajemen
TI akan menjamin optimisasi (kondisi terbaik) layanan bisnis ke pelanggan.
Bentuk solusi manajemen ini harus menyediakan perangkat yang efektif dan
terintegrasi untuk mengelola infrastruktur teknologi. Disamping memiliki
infrastruktur yang reliabel, solusi manajemen TI juga harus bisa membantu
perusahaan mengimplementasikan pendekatan inovatif terhadap bisnis dan
memanfaatkan aset teknologi untuk meningkatkan kinerja melalui pilihan aplikasi
bisnis strategis yang luas.
Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat termasuk di Indonesia
memicu peningkatan permintaan akan barang dan jasa termasuk di industri eceran
makanan yang ternyata meningkat sangat pesat juga. Revolusi ini memberikan
pengaruh terhadap bagaimana cara pelanggan melihat suatu merk tertentu sampai
ke sistem manajemen rantai pasokan (supply chain management). Keunggulan
suatu perusahaan dalam memuaskan pelanggannya menjadi nilai tersendiri untuk
dapat terus berkiprah di bisnis eceran yang sangat kompetitif ini. Perusahaan juga
harus berusaha untuk menjaga adanya keseimbangan antara pencapaian kinerja
operasi yang baik dan menerapkan perubahan yang diperlukan sesuai dengan
kondisi yang ada.
Page 1
Page 2
Page 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian E-Business
Fenomena e-Business atau elektronik bisnis tidak dapat disangkal telah
menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun
berkembang. Konsep baru yang berkembang karena kemajuan teknologi
informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap sebagai kunci sukses
perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa- masa mendatang. Menurut
Indrajit RE (2012), secara ringkas Mohan Sawhney mendefinisikan e-Business
sebagai "Penggunaan jaringan elektronik dan teknologi terkait untuk
mengaktifkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah, atau menciptakan suatu
proses bisnis atau sistem bisnis untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan
saat ini ataupun pelanggan yang potensial". Sedangkan secara lengkap, Kleindl
BA (2003) menyatakan bahwa e-Business adalah proses dari penggunaan
teknologi informasi untuk mendukung operasi yang lebih lengkap dari bisnis yang
mencakup hasil arahan, memberikan dukungan penjualan, mitra integrasi, dan
menghubungkan aspek operasi bisnis untuk pemasok dan distributor melalui
extranet. E-Business merupakan suatu sistem yang menggunakan sejumlah
informasi teknologi berdasarkan praktek bisnis untuk meningkatkan hubungan
antara pebisnis dan pelanggan.
E-Business merupakan perkembangan dari e-Commerce. Ketika kita
memasuki milenium baru, proses bisnis berbasis internet telah mengubah seluruh
industri dan pasar, yang juga akan menimbulkan dampak besar pada pelanggan
dan bisnis. Electronic business (e-Business) adalah penggunaan teknologi
elektronik terutama dalam bentuk teknologi informasi (TI) untuk melakukan
segala proses bisnis, termasuk didalamnya adalah jual beli atau pertukaran
produk, jasa dan informasi, membangkitkan permintaan melalui kegiatan
marketing, melayani pelanggan, berkolaborasi dengan rekan bisnis dan kegiatan
transaksi bisnis secara online. E-Business akan meningkatkan kinerja bisnis
dengan low cost dan open connectivity dengan diperkenalkannya teknologi baru
pada value chain dan menghubungkan value chains untuk meningkatkan layanan,
mengurangi biaya, membuka saluran baru dan mentransformasi lanskap
persaingan. Banyak perusahaan mulai sadar bahwa banyak manfaat potensial yang
diberikan oleh e-Business. Beberapa manfaat yang diberikan e-Business adalah:
- Dukungan yang mutakhir pada usaha untuk melakukan perekayasaan ulang
proses bisnis;
- Ekspansi jangkauan pasar;
- Memperkuat hubungan dengan pelanggan dan suplier;
- Mengurangi biaya dengan mengaplikasikan teknologi elektronik pada proses
bisnis;
- Menurunkan biaya telekomunikasi dengan infrastruktur internet.
Karena manfaat manfaat yang diberikan oleh e-Business banyak yang
berupa manfaat non finansial (intagible benefit) maka kinerja dan kontribusinya
terhadap kinerja bisnis secara keseluruhan akan sulit diukur dan dievaluasi. Juga
akan sulit untuk me-manage proyek e-Business untuk menyakinkan bahwa
manfaat yang nyata dan terukur dapat dihasilkan. Dalam praktik, proyek eBusiness sering di-manage terlalu teknis dan sedikit melihat pada perspektif
Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia
Tugas 2 Mata Kuliah SIM
Kelompok Soya Kelas E-46
Page 4
bisnis. Proyek e-Business harus di monitor dan setiap inisiatif dalam e-Business
diperlukan perspektif bisnis yang didefinisikan dengan baik (tentang biaya dan
manfaat/ keuntungannya).
Di dalam dunia e-Business, begitu banyak aplikasi yang ditawarkan oleh
para vendor. Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia nyata yang bermula
dari paket-paket aplikasi yang bersifat fungsional, di dunia maya beragam aplikasi
ebusiness dibangun berdasarkan paradigma proses (business process). Jika
memperhatikan rangkaian business process yang kerap ditemukan di perusahaan,
dari arah hulu menuju ke hilir. Menurut Indrajit, RE (2012) aplikasi e-Business
dapat dikategorikan menjadi empat jenis seperti dapat dilihat pada gambar 1.
Page 5
1. Peningkatan Efisiensi
Dengan menerapkan konsep e-Business, perusahaan-perusahaan akan
mendapatkan perbaikan tingkat efisiensi. Sebuah hasil penelitian
menunjukkan hasil bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional
perusahaan diperuntukkan untuk penciptaan dan pendistribusian informasi ke
berbagai divisi terkait. Dengan penerapan e-Business maka akan tampak
bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya operasionalnya, seperti :
email dapat mengurangi biaya komunikasi, call center dapat mengurangi
biaya pelayanan pelanggan, web-site dapat mengurangi biaya marketing,
decision support system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi.
2. Peningkatan Efektifitas.
Dengan penerapan konsep e-Business perusahaan dapat melakukan aktifitas
operasional sehari-hari, berhubungan dengan pelanggannya non stop 7 hari
seminggu dan 24 jam sehari.
3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan.
Dengan menerapkan e-Business, berarti perusahaan secara tidak langsung
telah menghubungkan dirinya dengan ratusan juta calon pelanggan yang
tersebar di berbagai belahan bumi.
4. Terciptanya produk dan jasa baru.
Dengan menerapkan e-Business membuka kesempatan perusahaan untuk
menawarkan produk-produk baru akibat berkonvergensinya berbagai sektor
industri. Selain itu perusahaan juga dapat menawarkan produk yang sesuai
dengan selera unik pelanggan.
5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru.
Perusahaan akan dapat menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru dari
masa ke masa karena selalu ditemukannya e-technology baru.
Page 6
Page 7
Page 8
Page 9
Pergeseran pasar
Design
supply
chain
untuk
memperoleh dan
menggunakan
yang
terbaik
fungsional
bahan baku dan
perlengkapan.
Untuk
fungsi Buat produk yang
pelanggan
memungkinkan
pelanggan untuk
mengalami
maksimalisasi
nilai dan manfaat
dari
perusahaan
yang
menggunakannya.
Desain,
mengelola, dan
mengintegrasikan
rantai
pasokan
sendiri
dengan
pihak
pemasok
dan pelanggan.
Mengelola dan
mengintegrasikan
semua
elemen
rantai
suplai untuk
memfasilitasi
CRM Proses
Mengelola
hubungan dengan
pelanggan
untuk memberikan
pelayanan dan
menjual
produknya.
Menjaga
hubungan dengan
pelanggan sebagai
sarana untuk
belajar
tentang
kebutuhan mereka
dan cara terbaik
untuk memenuhi
kebutuhan
mereka.
Dari diferensiasi Merancang
dan Pengadaan
Pelanggan sebagai
produk
mengembangkan
barang bergerak, Fokus/ penerima
produk
dan
produk
yang
dapat menggunakan
dan iklan yang
dipasarkan
bahan baku serta terkait,
untuk
komponen
layanan, kegiatan
menyampaikan dan lainnya
penjualan,
memberikan nilai sehingga
dan
sebagainya
superior
produk
dapat untuk membangun
dibandingkan
dibedakan
nilai
produk
dengan saat ini dan terhadap
superioritas.
saingan yang harus pesaingnya saat
diantisipasi.
ini.
Bekerja
dengan
individu
pelanggan
sehingga total
solusi disesuaikan
dengan kebutuhan
Page 10
kebutuhan
pelanggan.
Dari transaksi
Satu
set
-off
ketentuan
pasar
yang wajar dalam
jangka panjang
interaksinya dengan
unit lainnya dalam
organisasi
dan
entitas.
desain,
pengembangan,
produksi,
dan pengiriman
solusi.
Satu
set
independen
kontrak dengan
eksternal
pemasok
dan
terputus
pengaturan
dengan intern
unit.
individu mereka.
Mengidentifikasi,
penargetan,
penjualan,
Memberikan
pelayanan kepada
pelanggan sebagai
independen
transaksi.
Untuk
berbasis Satu
set Mengembangkan
hubungan
berkelanjutan, erat hubungan dengan
keintiman
terhadap
pemasok
hubungan
yang eksternal untuk
terikat
persediaan
internal
dan generasi
eksternal ke
selanjutnya.
organisasi.
Mengembangkan,
membina, dan
memanfaatkan
hubungan
dengan individu
dan set
pelanggan.
Sebuah
kecenderungan
untuk
menekankan
kepemilikan dan
kontrol dari
setiap
elemen
rantai pasokan.
Mengelola semua
aspek dari semua
interaksi dengan
semua
pelanggan.
Memimpin dan
berpartisipasi
dalam
rantai
pasokan
beberapa
jaringan
untuk
menciptakan
persediaan yang
dinyatakan
tidak
akan
mungkin
meningkatkan
rantai pasokan
efisiensi,
dan
sebagainya.
Mengembangkan
dan mengelola
jaringan hubungan
dengan entitas lain
(seperti
sebagai saingan,
dan akhir
pengguna,
dan
pasar profesional)
untuk
mengidentifikasi,
mencapai tujuan,
dan memuaskan
pelanggan dengan
cara yang
Page 11
sebaliknya tidak
memungkinkan.
Dari
skala Penekanan
pada Penekanan pada Penekanan pada
ekonomi
sumber daya
efisiensi dalam efisiensi
dalam
Untuk
menggunakan
hubungan
semua
tahap
meningkatkan
efisiensi dalam
vendor, inventory kegiatan
perekonomiannya merancang
dan control, logistik, pemasaran.
mengembangkan
produksi,
dan
produk.
sebagainya.
Memanfaatkan
sumber daya untuk
menciptakan
produk
yang
melayani
pelanggan
yang
saling terkait
segmen/ pasar dan
memberikan dasar
untuk
meningkatkan hasil.
Memanfaatkan
semua aspek dari
rantai
pasokan
untuk
memfasilitasi
produk
yang
lebih
besar/
pelanggan dalam
ruang
lingkup
untuk
meningkatkan
perekonomian
kembali.
Memanfaatkan
semua pemasaran
sumber
daya
manusia
untuk
menciptakan
jenis pelanggan
relationships yang
memfasilitasi
berbagai bentuk
produk
dan linkage pasar.
Page 12
Page 13
Page 14
Page 15
Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus
dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada
bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk
meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya. Dampak dari teknologi
untuk perkembangan bisnis di Indonesia sebagai berikut:
- Jangkauan global
- Pengurangan biaya operasi
- Perbaikan rantai pasokan
- Penambahan jam buka: 24/7/365
- Kustomisasi
- Model bisnis baru
- Spesialisasi vendor
- Kecepatan time-to-market
- Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah
- Efisiensi pengadaan
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen
(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang
perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer
(computer networks) yaitu internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law
& Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak
dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang
berbeda. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe
aplikasi, yaitu:
- Electronic Markets (EMs). EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran
dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai
macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah
sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para
penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang
ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih
nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat
mendistribusikan informasi mengenai produk dan servis yang ditawarkan
dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
- Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah sarana untuk mengefisienkan
pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar
antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh
International Data Exchange Association (IDEA) sebagai transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan
media elektronik. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh
kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para
supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan,
sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung
dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa
memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang
tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat,
Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia
Tugas 2 Mata Kuliah SIM
Kelompok Soya Kelas E-46
Page 16
pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan
secara elektronik.
- Internet Commerce. Internet commerce adalah penggunaan internet yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan
komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang
dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/ pembelian barang dimana
barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke
rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran
penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk
tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat
membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan
membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi
perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih
murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan
pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
2.5 Human Resource Management (HRM)
Menurut Supriyanto (2004), human resource management atau sumber
daya manusia dalam konteks penilaian pelaksanaan e-Business di suatu
perusahaan adalah sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang
dan mendukung strategi perusahaan dalam menerapkan e-Business. Ada beberapa
hal yang perlu dinilai, yaitu:
a. Persentase karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan komputer
terhadap total jumlah karyawan.
b. Banyaknya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam
bidang teknologi informasi yang diberikan perusahaan dalam jangka waktu
satu tahun.
c. Persyaratan minimum kemampuan/keahlian dalam bidang teknologi
informasi bagi karyawan yang akan masuk perusahaan.
Menurut Nitisemito (1 992:9), pengertian manajemen adalah suatu ilmu
dan seni untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain. Hal ini berarti
manajemen hanya dapat dilaksanakan bila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak
dilakukan oleh satu orang saja, melainkan melalui pengaturan kegiatan orang lain
untuk melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan. Untuk lebih menjelaskan
pengertian tentang manajemen sumberdaya manusia, penulis akan
menguraikannya dari pendapat beberapa ahli, antara lain:
- Menurut Newman dan Hodgetts (1998:4), Human Resources Management
(HRM) adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan
untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara
efektif dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan serta tujuan
individu
- Menurut Dessler (19972), Manajemen sumber daya manusia mengarah pada
kebijakan dan tindakan yang dibutuhkan seseorang (manajer) untuk mengatur
atau melaksanakan aspek sumber daya manusia dalam suatu tugas manajemen.
Jadi, manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang
menitikberatkan perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala
kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan
investasi yang memegang peranan penting bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber
Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia
Tugas 2 Mata Kuliah SIM
Kelompok Soya Kelas E-46
Page 17
daya manusia, faktor produksi lain tidak dapat dijalankan dengan maksimal untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas
perusahaan yang bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Menurut
Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
a. Staffing/ Employment
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan,
dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab
untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin
berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada
departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai
komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini.
Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen
sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan
deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan.
Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan
penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar.
Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja
ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang
sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.
b. Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab
departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung
tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber
daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja
yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh
seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia juga perlu
melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar
kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.
c. Compensation
Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara
departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer
bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik.
Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan
manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus,
insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat
meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen
sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi
yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.
d. Training and Development
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu
para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya,
menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi
karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan),
terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut,
Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia
Tugas 2 Mata Kuliah SIM
Kelompok Soya Kelas E-46
Page 18
Page 19
Page 20
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu
Penelitian dilaksanakan selama satu bulan sejak bulan November 2013
hingga Desember 2013.
3.2 Metode
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh langusng dengan melakukan wawancara kepada
tenaga ahli dari PT. Mondelez International. Data sekunder diperoleh dari hasil
studi literatur jurnal dan buku-buku yang terkait dengan makalah ini.
Page 21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Page 22
Page 23
Penjelasan Gambar 8:
Strategi CRM membutuhkan empat komponen :
a. Customer-management orientation
Customer-management orientation mencakup sekumpulan nilai-nilai perusahaan
serta strategi dan aksinya dalam mengimplementasikan customer management
principles.
b. Integration and alignment of organizational process
Integration and alignment of organizational process dikelola dengan memahami
nilai yang akan diberikan pada pelanggan yang sudah ditargetkan sesuai dengan
prosesnya. Komponen ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan merancang
proses organisasinya.
c. Information capture and alignment of technology
Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh
kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk informasi.
d. CRM strategy implementation
Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk
menyukseskan strategi CRM
Adapun tahapan pokok CRM terdiri dari :
1. Analisis portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pelangganpelanggan mana yang menguntungkan sehingga perlu mendapatkan perhatian
yang lebih dan pelanggan mana yang kurang/ tidak menguntungkan. Untuk
analisis portofolio ini diperlukan data atau informasi tentang pelanggan.
2. Customer intimacy untuk memelihara kedekatan dengan pelanggan
perusahaan harus mempunyai data warehousing yang baik sehingga melalui
analisis data peruahaan dapat lebih mengenal pelanggan dengan lebih baik
pula.
3. Dukungan dari jejaring (seperti: suppliers, owners, partners, employees)
sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi
pelanggan.
4. Dengan mengenal pelanggan secara lebih baik dan mengetahui kemampuan
dirinya (termasuk dukungan jejaring), perusahaan dapat mengembangkan dan
memberikan customer value yang lebih melalui pengembangan beberapa
benefit bagi pelanggan.
5. Dengan memanajemenkan daur hidup pelanggan secara lebih baik
diharapkan customer life dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan
berkurang, sehingga perusahaan boleh berharap akan mendapatkan
keuntungan yang besar.
Lima tahapan pokok CRM di atas dapat berjalan dengan optimal bila
mendapatkan dukungan yang memadai dari lingkungannya seperti: kepemimpinan
(pemimpin yang mempunyai komitmen terhadap CRM), kultur (berorientasi pada
pelanggan), teknologi informasi dan data, manusia (manajemen dan karyawan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik), serta sistem proses.
Dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan konsumen dan
mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, PT. Mondelez Internatinal
Indonesia telah mulai menggunakan Consumer Insight sebagai salah satu divisi
yang melakukan proses consumer satisfaction, membangun hubungan, melakukan
studi kepuasan konsumen, memberikan reaksi dan merespon permintaan
pelanggan.
Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia
Tugas 2 Mata Kuliah SIM
Kelompok Soya Kelas E-46
Page 24
Page 25
Page 26
Page 27
Page 28
Page 29
menemukan
pelayanan apa
yang
tidak
berguna. Hal
ini
juga
membantu
perusahaan
menampilkan
produknya
dengan
baik
dan tentunya
akan
meningkatkan
keuntungan.
2.
3.
Enterprise
Resource
Planning
(ERP)
Sasaran ERP
berfokus pada
kinerja bisnis
dan visibilitas
operasi.
Ada
tiga
sasaran:
Mendorong
efisiensi dan
nilai
dari
proses
dan
sistem
yang
ada
Memastikan
konsumen
senang
dengan
pelayanan
perusahaan
Aktivitas
SCM
meliputi
segala
sesuatu mulai
dari
pengembanga
n
produk,
pembelian,
produksi, dan
logistik dan
juga sistem
informasi
yang
diperlukan
untuk
mengkoordin
asi aktivitas
aktivitas
tersebut.
Melalui
pembuatan
laporan
berdasarkan
aktivitas
manufaktur
yang aktual,
keseluruhan
kinerja dari
organisasi
dapat lebih
mudah
di
analisis dan
Data
Ya
material,
produk,
lokasi
penyimpana
n, supplier,
harga,
persediaan,
jadwal
pembelian,
dll
SAP
Laporan
Ya
aktivitas
seluruh area
kerja dalam
organisasi
SAP
Page 30
Mengelola
dioptimalkan.
resiko
yang
terkait
perubahan
yang dinamis
Mencapai
visibilitas dan
fleksibilitas
yang
lebih
besar
dari
operasi yang
kompleks.
4.
5.
Manufacture
Menghasilkan
produk yang
memenuhi
spesifikasi,
dalam jumlah
yang
sesuai
dengan jadwal
serta
dibuat
pada
biaya
yang minimum
.
6.
Human
Resource
Management
(HRM)
Memaksimum
kan
produktivitas
perusahaan
melalui
optimisasi
efektivitas dari
Analisis,
perencanaan,
implementasi
dan kontrol
dari program
yang didesain
untuk
membawa
pertukaran
dengan target
pendengar
untuk tujuan
personal dan
keuntungan
bersama.
Desain
produk dan
proses,
perencanaan
dan
pengendalian
terkait
kapasitas,
kualitas dan
organisasi
serta
pengawasan
tenaga kerja.
Rekrutmen,
pengelolaan
dan
pengembanga
n karyawan,
kompensasi
dan benefit
Data
Ya
penjualan,
produk,
pelanggan,
program,
perencanaan
, laporan, dll
Web
order
Data proses Ya
dan
hasil
produksi,
jadwal,
komposisi,
tahapan
kerja, dll
SAP
Data terkait Ya
karyawan,
program
pengemban
gan, standar
kompensasi
dan benefit,
SAP
MyHRon
line
Page 31
7.
Finance/
accounting
8.
Routing
Shipping
karyawan
karyawan,
standarisasi
dan
pembuatan
deskripsi
pekerjaan.
dll
Memastikan
ketersediaan
keuangan
untuk
perusahaan
Memastikan
penggunaan
keuangan yang
optimal
Memastikan
keamanan
dalam
melakukan
investasi agar
memperoleh
imbalan yang
sepadan.
Perencanaan,
organisasi,
pengarahan
dan
pengontrolan
aktivitas
keuangan
seperti
pembelian
dan
penggunaan
keuangan
perusahaan
Data,
Ya
transaksi
dan laporan
keuangan
perusahaan
SAP
& Memastikan
Produk
terkirim
dengan sesuai
jalur
dan
tujuan
pengiriman
dan
menggunakan
transportasi
yang sesuai.
Perencanaan
pengiriman,
penyediaan
transportasi
dan
pengontrolan
aktifitas
delivery
produk
Data hasil Ya
pengiriman,
dan
penggunaan
transportasi,
data
penerimaan
barang
SAP
4.3 Analisis Core Business Function Model E-Business dari PT. Mondelez
International Indonesia
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari delapan fungsi bisnis yang ada,
enam diantaranya (SCM, ERP, Manufacture, Marketing, Finance dan HRM) telah
menerapkan e-business dan dua fungsi bisnis sisanya belum menerapkan ebusiness. Dari enam fungsi bisnis tersebut, empat diantaranya menggunakan
aplikasi yang sama yaitu SAP.
Model e-business dari aplikasi SAP lebih merupakan bentuk ERP
(Enterprise Resources Planning) yang mengintegrasikan keempat fungsi bisnis
Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia
Tugas 2 Mata Kuliah SIM
Kelompok Soya Kelas E-46
Page 32
Page 33
Page 34
Perusahaan, Customer dan Pihak ketiga sebagai penyedia B2B proses, yaitu B2B
commerce.
Dari Gambar 12 dapat dilihat proses order dilakukan oleh costumer
sendiri, melalui Website masing-masing dengan proses e-order kemudian order ini
di teruskan dengan proses sistem B2B, kemudian dilanjutkan dengan proses
sistem AS2 Comm Server, kemudian ditranslate order ini ke sistem perusahaan
dan secara otomatis proses order ini masuk dalam sales order dalam SAP (sistem
ERP perushaan), dan dilanjutkan dengan proses eksekusi pemesanan, yaitu
delivery order dan proses transportasi.
Page 35
Page 36
Page 37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahsana pada makalah ini, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk mendukung kegiatan usahanya, PT. Mondelez International
Indonesia telah menerapkan sistem informasi elektronik yang relevan dengan
seluruh bisnis inti perusahaannya kecuali pada Customer Relationship
Management (CRM). Fungsi bisnis inti juga telah memanfaatkan implementasi ebusiness yang mencakup: Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource
Planning (ERP), Marketing, Manufacturing, Finance and Accounting, dan Human
Resource Management (HRM). Pemanfaatan e-business ini telah dapat membantu
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan efisien dan efektif, menerapkan
strategi bisnisnya dan mencapai tujuan perusahaan dalam mendominasi pangsa
pasar bisnis eceran. Hampir seluruh proses bisnisnya di PT. Mondelez
International Indonesia sudah diintegrasikan menggunakan e-business dengan
menggunakan software SAP.
5.2 Saran
Penggunaan seluruh elemen aplikasi e-business yang relevan perlu
dipikirkan oleh perusahaan untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan model
bisnis perusahaan yang senantiasa akan melakukan ekspansi usaha. Aplikasi
elektronik yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan termasuk yang relevan
dengan kolaborasi dengan stakeholdernya harus dikembangkan untuk menjamin
bahwa perusahaan dianggap peduli dengan seluruh stakeholdernya. Pemanfaatan
sistem cloud juga dapat dioptimalkan untuk menjamin data dan informasi yang
lebih handal dan efisien. Selain itu, kedepannya untuk menjadi perusahaan global
manajemen PT. Mondelez International Indonesia perlu melakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Menerapkan Customer Relationship Management (CRM) untuk
memaksimumkan fungsi bisnis dari marketing, sales dan customer services.
2. Menerapkan aplikasi e-commerce sehingga tersedia fasilitas transaksi dengan
pihak eksternal sehingga jumlah dan kelompok pelanggan menjadi lebih luas
dan terbuka.
3. Melakukan interkoneksi dari aplikasi-aplikasi yang digunakan sehingga
semuanya dapat diakses dan dioperasikan melalui internet.
Page 38
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2009. Manajemen Sumber Daya Manufacturer: Fungsi dan Peran
Departemen Sumber Daya Manusia. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009.
Diakses: 23 Desember 2013.
Baltzan P. 2012. Business Driven Information Systems, 3rd Edition. McGraw-Hill
Education. University of Denver.
Hemmatfar M, Salehi M. 2010. Competitive Advantages and Strategic
Information Systems. International Journal of Business and
Management 5.7.
Ernita, Halida dan Wisnu Ananta Kusuma. Pengembangan ERP Perusahaan Ritel:
Makalah
pada
Seminar
Nasional
Informatika
2008.
http://repository.upnyk.ac.id/37/1/19_Pengembangan_Enterprise_Resource_
Planning_%28ERP%29_Untuk_Perusahaan_Ritel.pdf.
Diakses:
23
Desember 2013.
Huff SL, Wade M, Parent S, Schneberger and Newson P, 2000, Cases in
Electronic Commerce. Boston, MA : The McGraw-Hill Companies Inc.
Indrajit RE. 2012. Elektronik Bisnis dan Dunia Maya. Surabaya: Universitas
Narotama.
Kleindl BA. 2003. Strategic Electronic Marketing: Managing E-Business, 2e.
United States of America: Thomson South-Western.
Lehmann, Donald R. and Katherine E. Jocz, eds. (1997), Reflections on the
Futures of Marketing. Cambridge, MA: Marketing Science Institute.
OBrien, James. 2005. Management Infromation System: Managing Information
Technology in the Internetworked Enterprise. Fifth Edition. McGraw-Hill.
Rajendra K. Srivastava, Tasadduq A. Shervani, and Liam Fahey. Marketing,
Business Processes, and Shareholder Value:An Organizationaiiy Embedded
View of Marketing Activities and the Discipline of Marketing Journal of
Marketing Vol. 63 (Special Issue 1999), 168-179
Rosen A. 2000. The E-Commerce Question and Answer Book. New York:
American Management Association.
Scarle S, et al. 2012. E-Commerce Transactions in a Virtual Environment: Virtual
Transactions. UK: Serious Games Institute, Coventry Innovation Village,
Coventry University Technology Park. Electron Commer Res (2012)
12:379407.
Sharon P. Brown and Lewis B. Siegel, Mass layoff data indicate outsourcing and
offshoring work, Monthly Labor Review, August 2005, pp. 310.
Sinar Mas Agro Resources and Technology. 2010. Annual Report.
http://www.smarttbk.com/pdfs/Annual%20Report/AR%20SMART%202010
.pdf. Diakses: 23 Desember 2013.
Supriyanto. 2004. Pemberdayaan Teknologi Informasi untuk Keunggulan Bisnis.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan Vol.2 No.1. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Tejo. 2013. ERP Begins. http://jurnaltejo.wordpress.com/2013/09/03/erp-begins/
Diakses: 23 Desember 2013.
Page 39