Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Membaca Intensif dan Ekstensif

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Moh. Muhajir M. Pd

Oleh:

1. NUR HIDAYATURROHMAH : 2022143260324


2. ASMIATI WAHIDIYAH :2022143260322
3. APRILIA WINDA NUR AFNI :2022143260280
4. SITI MAGHFIROTIN SHOIMAH :2022143260310

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTANWIR

BOJONEGORO

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kita


rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya. Sholawat serta salam tetap terlimpah
curahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan syafaatnya
diakhir nanti. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Membaca Intensif dan Ekstensif”. Yang disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia.

Tak lupa ucapan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membimbing
dan memberi arahan selama proses penulisan makalah ini, kepada dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Bapak Moh. Muhajir M. Pd. Dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesenpurnaan. Kami ucapkan mohon maaf dan sebaiknya
pembaca memberikan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.

Bojonegoro, 15 Maret 23

pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4

C. TUJUAN MASALAH..........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5

A. PERBEDAAN MEMBACA INTENSIF DAN EKSTENSIF.............................5

B. MEMBACA INTENSIF.......................................................................................6

C. MEMBACA EKSTENSIF...................................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................10

A. KESIMPULAN...................................................................................................10

B. SARAN................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Membaca pada dasarnya merupakan kemampuan memahami teks tulis.
Kemampuan ini berjenjang mulai dari melafalkan bunyi-bunyi Bahasa yang
tertulis sampai memahami makna yang yang tersirat dalam teks. Membaca
intensif adalah membaca secara seksama, teliti, dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang lengkap dan jelas. Sedangkan, membaca ekstensif
adalah membaca secara luas.
Membaca intensif disebut juga membaca telaah isi. Wacana atau bahan
bacaan yang secara sepintas mengandung hal-hal penting, akan menarik
perhatian pembaca tersebut.
Membaca ekstensif dapat diartikan sebagai membaca secara luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Pemahaman yang bertaraf relative rendah sudah memindai untuk ini,
karena memang begitulah tuntutannya dan juga bahan bacaan itu sendiri
memang sudah banyak serta berlebihan,
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa perbedaan dari membaca intensif dan ekstensif?
2. Apa itu membaca intensif?
3. Ap aitu membaca ekstensif?
C. TUJUAN MASALAH
1. Memahami perbedaan dari membaca intensif dan membaca ekstensif
2. Memahami apa yang dimaksud dengan membaca intensif
3. Memahami apa yang dimaksud dengan membaca ekstensif

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERBEDAAN MEMBACA INTENSIF DAN EKSTENSIF
Membaca pada dasarnya merupakan kemampuan memahami teks tulis.
Kemampuan ini berjenjang mulai dari melafalkan bunyi-bunyi Bahasa yang
tertulis sampai memahami makna yang yang tersirat dalam teks.
Membaca intensif adalah membaca secara seksama, teliti, dengan tujuan
untuk memperoleh informasi yang lengkap dan jelas. Sedangkan, membaca
ekstensif adalah membaca secara luas.
Kegiatan membaca intensif atau ekstensif dapat diaplikasikan untuk
membaca tajuk rencana surat kabar. Tajuk rencana itu berisi kabar pandangan
dan pendapat redaksi terhadap suatu permasalahan aktual yang sedang
berkembang dimasyarakat. Tajuk racana merupakan suatu alat yang prinsipil
bagi jurnalistik dalam memberikan pelajaran kepada masyarakat. Tajuk racana
sebagai suatu saluran utama untuk dapat melaksanakan usaha mencapai
kepentingan umum. Tajuk ini juga menjadi saluran aspirasi surat kabar yang
bersangkutan agar menimbulkan simpati masyarakat. Tajuk racana harus
bersifat konsisten dalam mencerminkan pandangan kebijakan yang terpadu.
Hal ini didasarkan pada fungsi tajuk racana sebagai alat untuk menunjukkan
solidaritas kepada masyarakat, seperti diawali oleh lingkungan pembacanya
baik dalam hal masa kini atau masa depan Bersama yang akan dihadapi.1
Saat ini, Rasio konsumsi surat kabar dengan pembacanya diindonesia
adalah satu banding 45 orang, artinya satu surat kabar dibaca oleh empat puluh
lima orang. Ini sangat jauh tertinggal dari jepang misalnya, yang rata-rata satu
dari dua sampai satu dari tiga penduduknya adalah pembaca koran (menurut
kalangan pers jepang, tiras koan yang beredar setiap hari dinegara itu mencapai
60 juta, padahal jumlah penduduknya hanya 125,6 juta).2

B. MEMBACA INTENSIF
1
Sunandar dea, Think smart Bahasa Indonesia, Bandung.Grafindo media pratama. 2008,
hal. 22
2
Purwantara Iswara Rintis, Seni Membaca Buku, Yogyakarta. Andi. 2021, hal.13

5
Membaca intensif disebut juga membaca telaah isi. Wacana atau bahan
bacaan yang secara sepintas mengandung hal-hal penting, akan menarik
perhatian pembaca tersebut. Menelaah isi bacaan diperlukan ketelitian,
pemahaman, kekritisan berfikir, serta keterampilan menangkap ide-ide yang
tertulis dalam bahan bacaan.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam membaca intensif ada 3,
yakni:
1. Melakukan survei cepat untuk menemukan pola dan pendekatan umum
bahan bacaan sehingga ditemukan kerangka wacana sebagai gambaran
umum.
2. Membaca secara seksama dengan membaca berulang-ulang semua
paragraf untuk menemukan kalimat judul, ide pokok, dan perincian-
perincian penting yang lain.
3. Menemukan hubungan antar kalimat dalam paragraf, hubungan
antarparagraf, serta hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tulisan
dalam bacaan.

Adapun metode membaca intensif atau belajar secara umum yang lebih
tepat diterapkan adalah SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).
Metode ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Survey (penelitian pendahuluan): pembaca memerhatian judul, sub-judul,


bab utama, dan pengorganisasian tiap bab dalam wacana. Perhatikan
sekilas paragraph pertama, mungkin merupakan pendahuluan. Perhatikan
pula paragraf terakhir, mungkin merupakan rangkuman. Perhatikan
gambar, peta, grafik, atau diagram sebagai ilustrasi yang sangat membantu
pemahaman terhadap isi bacaan.
2) Question (pertanyaan): pembaca mengubah butir-butir informasi yang
diperoleh dalam tahap penelitian pendahuluan (survey) menjadi bentuk
pernyataan. Sejumlah pernyataan tersebut akan dijawab berdasarkan isi
bacaan. Pembaca yang mempunyai tujuan untuk menjawab pertanyaan

6
akan berusaha membaca lebih hati_hati, teliti, dan selalu mengingat-ingat
jawaban uang diperoleh.
3) Read (pembacaan): pembaca menentukan gagasan utama tiap paragraf dan
merangkaikannya menjadi sebuah paragraf baru. Langkah ini sangat
membantu pembaca dalam menemukan sistematika pemikiran penulisan.
Pembaca juga dapat menemukan permasalahan utama yang dibahas dalam
bacaan dan penyelesaiannya.
4) Recite (penceritaan kembali): pembaca harus bisa memvisualisasikan
Kembali ide pokok wacana dalam perorganisaiannya dalam ingatan.
Pembaca juga dituntut mampu memperkirakan pertanyaan isi bacaan yang
akan muncul dalam evaluasi serta jawaban yang paling tepat dan lengkap
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
5) Review (peninjauan Kembali): pembaca melihat ulang garis besar isi
bacaan melalui judul, gambar, atau pertanyaan untuk menyakinkan bahwa
ia sudah mempunyai gambaran lengkap tentang keseluruhan informasi
dalam bacaan. Pembaca harus siap memberikan penjelasan kepada orang
lain dan siap menyelesaikan soal-soal yang berkenaan dengan isi bacaan.3

Membaca intensif sama halnya dengan membaca pemahaman, merupakan


kegiatan membaca bacaan secara teliti untuk memperoleh pemahaman
terhadap teks bacaan secara tepat dan akurat. Menurut Mulyati, 2011:4.6,
membaca intensif dapat dijadikan sebagai upaya untuk menumbuhkan dan
mengasah kemampuan membaca secara kritis.

Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya


tidak lebih dari 500 kata. Lebih lanjut, membaca intensif diklasifikasikan
menjadi empat tingkatan, yaitu: pemahaman literal, interpretasi, pemahaman
kritis, dan pemahaman kreatif.4

C. MEMBACA EKSTENSIF

3
Sutarni sri, Bahasa Indonesia 3, Bandung. Dede Abdurohman. 2008, hal. 10-11
4
Wijaya Prasetya Andika, Dkk, Strategi know-want to know-learned dan strategi direct
reading thinking activity dalam pembelajaran Pendidikan dasar, semarang. CV. Harian Jateng
Network. 2021, hal. 13-14

7
Membaca ekstensif dapat diartikan sebagai membaca secara luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Pemahaman yang bertaraf relative rendah sudah memindai untuk ini,
karena memang begitulah tuntutannya dan juga bahan bacaan itu sendiri
memang sudah banyak serta berlebihan, seperti halnya dengan laporan-laporan,
surat kabar. Kegiatanmembaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang
penting-penting dengan cepat dengan demikian membaca secara efisien dapat
terlaksana. Membaca ekstensif juga dikatakan membaca secara luas dengan
objek yang meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
mungkin.
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan membaca ekstensif
adalah membaca secara luas suatu teks dalam waktu yang sesingkat mungkin
untuk memahami isi dalam bacaan.
Membaca ekstensif terbagi menjadi tiga, yakni: membaca survei, membaca
sekilas, dan membaca dangkal.
a) Membaca survei, adalah membaca yang dilakukan sebelum pembaca
melakukan membaca, yakni dengan cara meneliti lebih dahulu dengan
apa yang akan dibacanya dengan cara; bilamana yang dibaca itu buku,
diteliti dahulu indeksnya untuk melihat judul. Bab (topik-topik) bagan,
outline buku tersebut. Untuk pembelajar Bahasa kedua berguna untuk
memilih materi sebelum memulai membaca.
b) Membaca sekilas atau sepintas, membaca ini dapat dilakukan dengan
gerak mata cepat didalam melihat bahan-bahan bacaan untuk
memperoleh informasi atau penerangan.
c) Membaca dangkal (superficial reading), membaca ini dapat
dipergunakan untuk membaca yang bersifat hiburan seperti membaca
majalah, koran, novel, komik dan sebagainya. Membaca dangkal atau
superficial reading merupakan jenis membaca ekstensif yang tujuannya
hanya mengetahui informasi secara dangkal atau sifatnya umum dari
suatu teks atau wacana yang akan dibaca. Penerapannya dalam

8
membaca ekstensif, seorang pembaca hanya bisa tahu hal-hal yang
sifatnya umum.5

5
Riyanti Asih, ketermpilan membaca, Yogyakarta. K-Media. 2021, hal. 24-26

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Membaca intensif itu sangan penting bagi mahasiswa untuk menyerap
informasi secara mendalam dan kritis. SQ3R merupakan Teknik membaca yang
terdiri dari lima Langkah strategis dalam proses membaca, yakni: survey,
question, read, recite, dan review.
Membaca ekstensif dilakukan untuk memperoleh informasi secara tepat
dan cepat. Ada tiga macam Teknik membaca ekstensif, yakni: membaca survey,
membaca sekilas atau sepintas, dan membaca dangkal.
Bisa disimpulkan, bahwa membaca intensif dan membaca ekstensif itu
berbeda, karena jika membaca intensif itu secara mendalam dan kritis,
sedangkan membaca ekstensif itu secara cepat dan tepat. Jadi, membaca intensif
dan ekstensif itu sangat diperlukan dalam hal menelaah bacaan.
B. SARAN
Kami sebagai penulis makalah ini menyatakan siapapun yang membaca
makalah ini dapat memahami tentang membaca intensif dan ekstensif. Semoga
makalah ini memberi dorongan semangat, bahkan pemikiran para pembaca.
Demikian penjelasan tentang membaca intensif dan ekstensif, bila kiranya ada
salah dalam penulisan kata- kata kami mohon maaf, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA
Sunandar dea, 2008, Think smart Bahasa Indonesia, Bandung.Grafindo media
pratama
Purwantara Iswara Rintis, Seni Membaca Buku, Yogyakarta. Andi. 2021
Sutarni sri, 2008, Bahasa Indonesia 3, Bandung. Dede Abdurohman
Wijaya Prasetya Andika, Dkk, 2021, Strategi know-want to know-learned dan
strategi direct reading thinking activity dalam pembelajaran Pendidikan
dasar, semarang. CV. Harian Jateng Network
Riyanti Asih, 2021, ketermpilan membaca, Yogyakarta. K-Media

11

Anda mungkin juga menyukai