Financial record, arsip berkaitan dengan masalah keuangan, contohnya, kuitansi, giro,
cek.
Inventory record, arsip yang berhubungan dengan masalah barang inventaris. Contoh
catatan tentang jumlah barang, merek, ukuran, harga.
Personal record, arsip yang berhubungan dengan masalah kepegawaian. Contoh: surat
lamaran kerja, curriculum vitae, absensi, dll.
Sales Record, arsip yang berhubungan dengan masalah penjualan. Contoh: daftar agen
distributor, daftar penjualan barang.
Production record, arsip yang berhubungan dengan masalah produksi. Contoh: arsip
tentang jenis bahan baku, jenis alat yang digunakan. dll.
Arsip tidak penting, arsip hanya memiliki kegunaan informasi, contoh surat undangan.
Arsip biasa, arsip yang semula penting, akhirnya tidak berguna lagi pada saat
informasinya sudah berlalu, Contoh: surat lamaran kerja.
Arsip penting, arsip yang memiliki hubungan dengan masa lalu dan masa yang akan
datang, contoh: surat perjanjian.
Arsip sangat penting, arsip yang dapat dijadikan alat pengingat selama-lamanya
(bernilai sejarah/ilmiah). Contoh: naskah proklamasi.
Arsip rahasia, arsip yang hanya boleh diketahui oleh orang tertentu saja dalam
organisasi. Contoh: hasil penilaian pegawai.
Jenis arsip berdasarkan fungsinya
a) Arsip Dinamis, diantaranya adalah arsip aktif, arsip semi aktif, arsip inaktif.
b) Arsip Aktif ~ Arsip yang digunakan terus menerus dalam kegiatan kantor
c) Arsip Semi aktif ~ Arsip yang frekuensi penggunaannya sudah menurun dan
kadang kadang masih digunakan.