Anda di halaman 1dari 9

MENGANALISA MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Komunikasi yang

diberikan oleh Ibu Debby Puspitaningrum, S.Sos.,M.Si

Disusun oleh Kelompok 4

Achmad Fachriza ( 44210265 )

Cindy Ansella Yasirna Putri ( 44210430 )

Desy Maryam ( 44210722 )

Difa fitria Hidayatullah ( 44210387 )

Dimas Herdiansyah ( 44210439 )

Dyandra Anjani Putri ( 44210230 )

Satria Damar Sasongko ( 44210210 )

Zahrotul Ilham Fadhillah ( 44210750 )

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

KALIMALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami ucapkan terimakasih

juga kepada Ibu Fajar Diah Astuti, S.Ikom., MM selaku Dosen mata kuliah Teori

Komunikasi Massa yang telah memberikan tugas untuk membuat Makalah “Menganalisa Model-
Model Komunikasi Massa”. Tidak lupa kami mengucapkan

terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

mendapat nilai yang layak sesuai isinya. Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan paper ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Bekasi, 30 Juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4

1.2 Tujuan ………………............................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 4

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................... 5

2.1 Model Komunikasi Massa Shannon Weaver...................................................... 5

2.2 Model Komunkasi Massa De Fleur..................................................................... 7

2.3 Model Komunikasi Massa HUB........................................................................... 7

2.4 Model komunikasi Massa Maletzke.................................................................... 8

2.3 Hubungan Kasus Bullying Dengan Teori Komunikasi Massa................................ 9

BAB 3 PENUTUP............................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 12
I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Abad ini disebut sebagai abad komunikasi karena komunikasi telah mencapai tingkatan dimana
orang mampu bicara dengan jutaan manusia dalam serentak. Komunikasi massa sebagai salah satu
objek studi pada masa sekarang yang banyak dipelajari. Dalam komunikasi massa terdapat model-
model komunikasi yang dicetuskan oleh para ahli. Model-model komunikasi tersebut diantaranya
adalah; Model Komunikasi Umum (Shannon – Weaver), Model De Fleur, Model HUB, dan Model
Maletzke. Dalam studi komunikasi massa juga terdapat hambatan komunikasi di dalamnya,
hambatan-hambatan tersebut yaitu, Hambatan Psikologis, Hambatan Sosio-Kultural, serta Hambatan
Interaksi Verbal. Model-model dan hambatan-hambatan komunikasi tersebut yang akan dibahas
pada makalah ini.

1.2. TUJUAN

Pada makalah ini akan dibahas mengenai model-model komunikasi serta hambatan-hambatan nya.
Dalam makalah ini juga akan menganalisis bagaimana model-model tersebut berhubungan dengan
suatu kasus terbaru yang ada di media.

II. PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan
kepada khalayak banyak (publik).

Organisasi-organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan
mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak
pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi
yang kuat di masyarakat.

Dalam komunikasi massa, media massa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi
pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.
2.2. MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA

 Model Shannon dan Weaver

Model komunikasi Shannon dan Weaver mendeskripsikan proses komunikasi yang


berlangsung linier. Salah satu karakteristiknya ialah adanya konsep gangguan (noise) dalam
proses komunikasinya.

Berbeda dengan model komunikasi Lasswell, Shannon dan Weaver menggambarkan proses
komunikasi secara lebih rinci. Ditunjukkan dengan adanya perbedaan sinyal dan pesan,
sumber informasi dan transmitter, serta penerima (receiver) dan tujuan (destination).

Konsep model komunikasi Shannon dan Weaver


Menurut Yasir dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pendekatan Kritis dan
Komprehensif (2020), model komunikasi Shannon dan Weaver sering juga disebut model
matematis atau model teori informasi.

6 elemen dalam model komunikasi Shannon dan Weaver :

 Information Sorce adalah orang yang membuat serta mengirimkan pesan. Sumber informasi
juga bertugas untuk memilih jenis media apa yang akan digunakan dalam pengiriman pesan.

 Encoder (transmitter)
Adalah orang yang menggunakan mesin untuk mengubah pesan jadi bentuk sinyal atau data
biner. Encoder bisa berupa individu, kelompok, atau mesin pengubah pesan.

 Media (channel)
Adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan.

 Decoder (receiver)
Adalah mesin penerima dan pengubah sinyal atau data biner menjadi bentuk pesan, atau
penerima pesan yang menginterpretasikan pesan dari sinyal yang dikirim.

 Tujuan (destination)
Adalah pihak penerima pesan yang dituju oleh sumber informasi.

 Gangguan (noise)
Adalah gangguan fisik dari lingkungan, manusia, dan lain sebagainya yang menghambat
proses pengiriman serta penerimaan pesan.
2.3. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA

Hambatan adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganngu tercapainya komunikasi yang
efektif. (tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif)

Hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi umumnya terkait berbagai permasalahan yang
terdapat pada komponen-komponen komunikasi.

Pada komunikasi massa jenis hambatannya relative kompleks sejalan dengan kompleksitas
komponen komunikasi massa. Hambatan dalam komunikasi massa dikelompokan menjadi tiga hal,
yakni psikologis, sosiokultural, dan interaksi verbal.

2.4. LATAR BELAKANG KASUS

Jakarta - Holywings, usaha yang bergerak di bidang food and beverage, bikin gaduh dan menuai
kecaman usai melakukan promosi nyeleneh. Promo ini memberikan minuman gratis untuk menarik
minat pengunjung. Minuman gratis ini diberikan bagi pengunjung yang bernama 'Muhammad' dan
'Maria' dalam promosinya. Aksi ini seolah blunder karena berbuntut dilaporkannya Holywings ke
polisi!

"Dicari yang punya nama Muhammad & Maria. Kita kasih Cordon's Dry Gin atau Cordon's Pink"
demikian bunyi promosi tersebut.

Promosi itu sempat diposting ke akun Instagram @holywingsindonesia & @holywingsbar pada Rabu
(22 Juni 2022). Namun belakangan setelah unggahan itu menuai kontroversi, Holywings
menghapusnya. Dikutip dari detikNews, Sabtu (25 Juni 2022), Holywings menyampaikan permintaan
maafnya. Akan tetapi sejumlah pihak tetap melaporkan Holywings ke polisi karena menilai postingan
tersebut melecehkan agama.

Bahkan banyak massa mendatangi sejumlah outlet Holywings di Jakarta tadi malam. Mereka
menuntut Holywings untuk tutup. Lalu, apa motif Holywings melakukan promosi tersebut?

"Tadi kami sampaikan bahwa motif awal mereka buat konten ini untuk menarik minat para
pengunjung terhadap outlet-outlet yang dianggap penjualannya masih di bawah target 60 persen,"
kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, saat jumpa pers, Jumat (23 Juni
2022).

Mengapa Holywings Pakai Nama 'Muhammad' dan 'Maria' untuk Promosi?

Polisi tak hanya berhenti sampai di situ, untuk mencari motif alasan penggunaan nama 'Muhammad'
dan 'Maria'. Polisi akan terus mendalami. Soal promosi itu, sejauh ini belum diketahui apakah
berdampak terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Sebab, polisi sudah bergerak cepat usai
promosi itu diunggah di media sosial. Ditetapkan 6 Tersangka, Dijerat Pasal Penistaan Agama
Kejadian ini berbuntut panjang. Polisi bahkan sudah menetapkan sejumlah tersangka atas kasus itu.
Mereka dijerat pasal penistaan agama dan juga ujaran kebencian bernuansa SARA.

"Ada enam orang yang jadi tersangka yang kesemuanya adalah orang yang bekerja pada HW
(Holywings)," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers di
kantornya, Jl Wijaya I, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (24 Juni 2022).

2.5. ANALISA KASUS

Dalam kasus diatas dapat dikaitkan dengan salah satu model komunikasi massa yaitu Model
Komunikasi Umum (Shannon-Weaver) Model komunikasi Shannon dan Weaver mendeskripsikan
proses komunikasi yang berlangsung linier. Salah satu karakteristik nya ialah adanya konsep
gangguan (noise) dalam proses komunikasinya. Ditunjukkan dengan adanya perbedaan sinyal dan
pesan, sumber informasi dan transmitter, serta penerima dan tujuan.

• Encoder (transmitter)

Adalah orang yang menggunakan mesin untuk mengubah pesan jadi bentuk sinyal atau data.
Encoder bisa berupa individu, kelompok, atau mesin pengubah pesan. Dalam kasus Holywings
tersebut, wartawan atau sejumlah orang yang menemukan info promosi Holywings itu adalah
encoder nya.

• Media (channel)

Adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan. Dalam kasus Holywings media sosial berperan
besar dalam proses penyebaran berita tersebut. Maka media sosial adalah channel atau perantara
pesan kepada massa dalam kasus ini.

• Decoder (receiver)

Adalah mesin penerima dan pengubah sinyal menjadi bentuk pesan, atau penerima pesan yang
menginterpretasikan pesan dari sinyal yang dikirim. Ini sama halnya dengan media sosial yang
berperan sebagai perantara, namun dalam kasus ini decoder merupakan perangkat yang dipakai
massa dalam menerima pesan tersebut.

• Tujuan (destination)

Adalah pihak penerima pesan yang dituju oleh sumber informasi. Pihak penerima pesan ini adalah
massa atau masyarakat luas yang memakai sosial media untuk mencari informasi kasus Holywings.
• Gangguan (noise)

Adalah gangguan dari lingkungan, manusia, dan lain sebagainya yang menghambat proses
pengiriman serta penerimaan pesan. Dalam kasus ini terdapat hambatan komunikasi yaitu
Hambatan Sosio-Kultural, dimana Perbedaayaan budaya menyebabkan perbedaan norma-norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Norma sosial disini adalah tentang penting nya nama
'Muhammad' dan 'Maria' yang dipakai dalam promosi minuman Holywings, bagi masyarakat
beragama tindakan Holywings sudah sangat berlebihan dalam mempromosikan minuman keras
dengan nama tersebut, sehingga menimbulkan respon masyarakat yang tidak terima. Holywings pun
telah salah dalam melakukan promosi tersebut, bisa saja memakai cara lain yang tidak menyimpang
dari norma sosial dan menimbulkan keresahan massa.

III. PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Media massa merupakan salah satu layanan publik yang memiliki peranan penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Berbagai macam informasi dapat dengan mudah di akses melalui media
masa. Di sisi lain, fungsi media massa juga sebagai sarana pengawasan terhadap berbagai macam hal
sensitif. Seperti berita yang diangkat kedalam makalah ini, dimana promosi yang di iklankan oleh
tampat yang bernama Holywings mempromosikan iklannya dan mengandung unsur SARA yang
menyinggung beberapa pihak. Dimana dengan media massa, hal tersebut dapat langsung diketahui
oleh khalayak luas dan pihak berwenang pun dengan sigap menindak hal tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa media massa berperan penting dalam berbagai macam hal, karna dengan
adanya media massa suatu berita terbaru yang terjadi disekitar masyarakat dapat di akses dengan
mudah.

Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat banyak model komunikasi. Setiap model mempunyai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam makalah ini membahas tentang Model
Komunikasi Shannon dan Weaver sebagai Model Komunikasi yang dikaji. Diketahui bahwa dimana
pun kita berkomunikasi maka terjadi gangguan di sekeliling kita. Dalam berkomunikasi harus
menggunakan model yang tepat, dimana komunikasi yang baik antara satu yang lain harus saling
berhubungan, sehingga pesan yang akan disampaikan oleh komunikator mudah diterima oleh
massa.

Anda mungkin juga menyukai