Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN

MODEL LASSWELL
Dosen pengampu : ibu Athi’ Lindayati, S.Kep., Ns., M.Kep.

Oleh :

1. Dwi wahyuningtyas (7322007)


2. Akhmad syauqi robbani (7322013)
3. Karisa citra mukti (7322016)
4. Da’iatun naja (7322030)
5. Muslima dina (7322036)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM

1
Tahun ajaran 2022-2023

Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancer. Sebelumnya terimakasih kepada teman-teman yang
telah membantu dan ikut bekerja sama selama proses penulisan laporan ini. Dan tak lupa
kamiucapkan terimakasih pada ibu Athi’ Lindayati, S.Kep., Ns., M.Kep.
selaku pembimbing yang telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga kami dapat
menyempurnakan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan. Hal ini disebabkan keterbatasan kami. Maka
dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah
selanjutnya.

Semoga apa yang telah kami sampaikan dalam makalah ini bisa mengandung banyak manfaat,
khususnya bagi kami yang masih dalam tahapan belajar, dan umunya bagi semua pembaca.

Jombang, 28 Februari 2023

Tim penyusun

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4
B. BATASAN MASALAH....................................................................................................................5
C. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................5
D. TUJUAN............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
A. KONSEP TEORI..............................................................................................................................6
B. KARAKTERISTIK..........................................................................................................................7
C. PEMBAHASAN KASUS..................................................................................................................8
BAB III PENUTUPAN..............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada era digital ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
berlangsung sangat pesat. Masyarakat membutuhkan informasi akurat dan cepat untuk
menunjang aktivitas mereka dalam dunia politik, kesehatan,agama, pekerjaan, pendidikan
sosial, budaya, bahkan hiburan. Informasi yang cepat dapat terwujud dengan suatu proses
yang disebut dengan komunikasi.Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau
beberapa orang,kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain (Suprapto, 2009). Menurut
Changara (2007), pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada Bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi dapat terwujud karena diproduksi oleh suatu lembaga media, kemudian
media tersebut memberikan informasi kepada khalayak secara hampir bersamaan. Setiap
komunikasi mempunyai model dan ciri khas masing-masing serta dapat di
implementasikan dalam berbagai kegiatan komunikasi (Wiryanto, 2006). Dalam
kehidupan sehari-hari, sering dijumpai hambatan-hambatan yang mempengaruhi pola
komunikasi seperti: hambatan ekonomi, waktu, profesi,dan jaringan komunikasi.
Hambatan-hambatan inilah yang mempengaruhi komunikasi tidak berjalan dengan baik.
Pola komunikasi antara informan satu dengan informan lainnya maupun sebaliknya
berdampak terhadap hubunganerat atau renggang. Sebagai contoh dalam dunia
pendidikan, jika komunikasi antara dosen dan mahasiswa mengalami hambatan, maka hal
ini akan menyebabkan proses belajar dan mengajar tidak akan berlangsung secara efektif
dan efisien. Oleh karena itu, makalah ini akan mengkaji mengenai konsep-konsep dasar
komunikasi yang baik dan benar dari pakar ahli HaroldD. Laswell dan sumber lainnya.

4
B. BATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada maka
penulis membatasi masalah hanya membahas konsep teori dan pembahasan kasus tentang
komunikasi model lasswell

C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep teori komunikasi model lasswell?


2. Bagaimana karakteristik komunikasi model lasswell?
3. Bagaimana kasus tentang komunikasi model lasswell?

D. TUJUAN

1. Dapat mengetahui konsep teori komunikasi model lasswell


2. Dapat mengetahui karakteristik komunikasi model lasswell
3. pembahasan kasus tentang komunikasi model lasswell

5
BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP TEORI

Salah satu model komunikasi yang paling tua tetapi masih digunakan orang untuk
tujuan tertentu adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun
1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya
dalam masyarakat. Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi seorang ahli ilmu
politik dari Yale University. Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa.
Model tersebut mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan.
Model lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran
komunikator dan pesan yang bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi yang terjadi.
Model Laswell menggunakan lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam
melihat proses komunikasi yaitu, who (siapa), says what (apa yang dikatakan), in which
channel (saluran komunikasi), to whom (kepada siapa), with what effect (unsur
pengaruh).
Bila dilihat lebih lanjut maksud dari model Lasswell dapat dilihat sebagai berikut :
1. who (Siapa /sumber)
Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu pelaku atau pihak
yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan juga yang memulai suatu
komunikasi. Pihak tersebut bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun
suatu Negara sebagai komunikator.
2. Says what (pesan)
Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada
komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi. Pesan juga
dapat diterjemahkan sebagai gagasan ke dalam kode simbolik, seperti bahasa atau
isyarat yang terdiri dari unsur kontrol yaitu: elemen, struktur isi, isi, perlakuan
dan kode, isi pesan yang disampaikan bisa berupa ilmu pengetahuan dan
informasi
3. In which channel (saluran/media)
Suatu alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada
komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung

6
(melalu media cetak/elektronik) seperti berbicara, gerakan badan, sentuhan,
kontak mata, radio, televisi, surat, buku, gambar.
4. To whom (siapa/penerima)
Maksud dari to whom ini adalah sesorang yang menerima pesan dari komunikasi
bisa berupa suatu kelompok, individu, organisasi atau suatu Negara yang
menerima pesan dari sumber. Hal tersebut dapat disebut tujuan (destination),
pendengar (listener), khalayak (audience), komunikan, penafsir, penyandi balik
(decoder).
5. With what effect (dampak/efek)
Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima
pesan dari sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.
Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat menanyakan dua hal yaitu apa
yang ingin dicapai dan apa yang dilakukan orang sebagai hasil dari komunikasi.

B. KARAKTERISTIK

Menurut Agus Hendrayady, dkk dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2021),
salah satu karakteristik model komunikasi Lasswell adalah bersifat linier atau satu arah.
Artinya hanya komunikator yang aktif menyampaikan pesan. Sementara komunikan
digambarkan hanya menerima pesan dari komunikator, tanpa memberi umpan balik.
Dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak (2021) karya Encep Sudirjo dan
Muhammad Nur Alif, dituliskan beberapa karakteristik model komunikasi Lasswell,
yaitu:

7
1. Komunikasinya berlangsung satu arah atau linier.
2. Tidak ada umpan balik (feedback).
3. Dipandang sangat umum dan hanya mencakup tema komunikasi yang bersifat
tradisional.
4. Model komunikasi Lasswell merupakan dasar propaganda, karena lebih
menitikberatkan pada hasil keluaran.
5. Biasanya digunakan sebagai media persuasi.
Model komunikasi Lasswell sering dipakai untuk menggambarkan konteks
komunikasi massa, seperti televisi, radio, majalah, koran, dan sebagainya. Karena proses
komunikasinya bersifat satu arah.

C. PEMBAHASAN KASUS

Seorang tenaga kesehatan berbicara mengenai pentingnya cek gula darah sewaktu untuk
deteksi dini Diabetes mellitus melalui penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dengan
pengaruh kepada masyarakat apakah akan melakukan cek gula darah atau tidak.

Kelebihan dari model Lasswell :


1. Mudah dan simple
2. Cocok untuk semua tipe komunikasi
3. Konsep efeknya jelas

Kekurangan dari model Lasswell :


1. Feed back tidak disebutkan
2. Pesan yang ditujukan tidak tentu jelas arahnya
3. Linear Model

8
9
BAB III PENUTUPAN
A. KESIMPULAN

Menurut Lasswell, komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan yang dilakukan
melalui media kepada komunikate yang menimbulkan efek tertentu.
Pengaplikasiaan dari model komunikasi Laswell diataranya menggunakana metode
penyuluhan. Beberapa contoh kegiatan penyuluhan yaitu;
a. Penyuluhan Pertanian di Era Desentralisasi
b. Penyuluhan Pertanian dalam Paradigma Pembangunan Pertanian

10
DAFTAR PUSTAKA

Dasar-dasar komunikasi bagi perawat, https:/,wordpress.com/2015/10/23, Komunikasi dalam


keperawatan teori dan aplikasi

11

Anda mungkin juga menyukai