Anda di halaman 1dari 4

faslilitas pelayanan primer.

Untuk mencegah adanya kasus TB dan

TB Resistan Obat yang tidak terdiagnosis, dilaksanakan strategi

TemPO dengan skrining bagi semua pasien dengan gejala batuk.

Pada strategi TEMPO, ditugaskan seseorang sebagai petugas

surveilans batuk (Surveyor), yangdibuat, dan diharapkan masukan untuk pencapaian program
PONEK untuk periode selanjutnya.

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan


bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.

Rumah sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.

Pada tahun 2005 telah dilakukan penyusunan buku Pedoman Manajemen


Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah skit Kabupaten/Kota yang melibatkan
Departemen Kesehatan Propinsi dan sektor terkait lainnya. Telah pula dilakukan bimbingan
teknis tentang manajemen PONEK 24 jam di RS Kabupaten/Kota pada RSUD di 4 propinsi
untuk mempersiapkan penyelenggaraan PONEK 24 jam.

Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu pun memberikan Pelayanan Obstetri Neonatus
Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam. RSU Ummi merasa perlu dibentuknya Tim
Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif (PONEK) dan dapat melaporkan
hasil pelaksanaan programnya. Guna menilai kegiatan Pelayanan Obstetri Neonatus
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu.

B. TUJUAN

Tujuan Umum

Mengetahui kegiatan Pelayan melakukan triase, yaitu

menemukan secara aktif pasien batuk. Surveyor batuk harus

bekerja sama dengan petugas laboratorium secara baik, sehingga


pfaslilitas pelayanan primer. Untuk mencegah adanya kasus TB dan

TB Resistan Obat yang tidak terdiagnosis, dilaksanakan strategi

TemPO dengan skrining bagi semua pasien dengan gejala batuk.

Pada strategi TEMPO, ditugaskan seseorang sebagai petugas

surveilans batuk (Surveyor), yang melakukan triase, yaitu

menemukan secara aktif pasien batuk. Surveyor batuk harus

bekerja sama dengan petugas laboratorium secara baik, sehingga

pfaslilitas pelayanan primer. Untuk mencegah adanya kasus TB dan

TB Resistan Obat yang tidak terdiagnosis, dilaksanakan strategi

TemPO dengan skrining bagi semua pasien dengan gejala batuk.

Pada strategi TEMPO, ditugaskan seseorang sebagai petugas

surveilans batuk (Surveyor), yang melakukan triase, yaitu


menemukan secara aktif pasien batuk. Surveyor batuk harus

bekerja sama dengan petugas laboratorium secara baik, sehingga

Anda mungkin juga menyukai