Anda di halaman 1dari 60

Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

KOMUNIKASI EFEKTIF

Disusun Oleh

Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.Ikom

Modul Komunikasi Efektif 1


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................2


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................3
A. Tujuan Umum.................................................................................................................... 4
B. Tujuan Khusus .................................................................................................................. 4

BAB II KOMUNIKASI ...............................................................................................6


A. Pengertian Komunikasi .................................................................................................... 6
B. Fungsi Komunikasi ........................................................................................................... 14
C. Tujuan Komunikasi ........................................................................................................... 17
D. Proses Komunikasi ........................................................................................................... 20
E. Hambatan Dalam Komunikasi .......................................................................................... 22
F. Upaya Mengatasi Hambatan ............................................................................................ 32
G. Konseptualisasi Komunikasi ............................................................................................ 33
H. Jenis-Jenis Komunikasi ................................................................................................... 35
I. Indikator Pengukuran Kemampuan Komunikasi ............................................................. 36
J. Kemampuan Komunikasi.................................................................................................. 37
K. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi .......................................................... 39

BAB III KOMUNIKASI EFEKTIF ................................................................................41


A. Pengertian Kemampuan Komunikasi Secara Efektif ....................................................... 41
B. Prinsip Dasar..................................................................................................................... 43
C. Aspek Kemampuan Komunikasi Secara Efektif .............................................................. 46
D. Kriteria Kemampuan Komunikasi Efektif ......................................................................... 48
E. Faktor – Faktor Kemampuan Komunikasi Secara Efektif ............................................... 49
F. Strategi Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Efektif .................................... 53
G. Faktor – Faktor Penunjang Komunikasi Efektif ............................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................57


A. Buku Refrensi.................................................................................................................... 57
B. Majalah atau Buletin ......................................................................................................... 59
C. Refrensi Lainnya ............................................................................................................... 59

Modul Komunikasi Efektif 2


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Modul
Modul Komunikasi
Komunikasi Efektif
Efektif 3
Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta diklat atau pembaca diharapkan mampu
memahami teori komunikasi dan teori komunikasi efektif dan berkomunikasi secara
efektif.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi ini guna
memfasilitasi peserta diklat atau pembaca sehingga pada akhir pembelajaran diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut :

Mampu memahami konsep komunikasi dari sudut pandang pengertian, fungsi,


tujuan, proses, hambatan, upaya mengatasi hambatan, jenis, indikator kemampuan
berkomunikasi, faktor yang mempengaruhi komunikasi, serta komunikasi efektif yang
meliputi kemampuan, aspek, kriteria, strategi dan penunjang. Secara khusus pada akhirnya
diharapkan dari pemahaman atas konsep tersebut akan diperoleh kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif.

Modul Komunikasi Efektif 4


Modul
ModulPelatihan
PelatihanTeknis
TeknisAdministrasi
AdministrasiDasar
Dasar

ModulKomunikasi
Modul KomunikasiEfektif
Efektif 5
Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

BAB II
KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi

Secara estimologi istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication


berasal dari kata dalam Bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis
yang berarti “sama”. “Sama” disini maksudnya adalah “sama makna”. Jadi, komunikasi
dapat terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
dipercakapkan.1 Komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain. Dari pengertian tersebut, jelas bahwa komunikasi
melibatkan sejumlah orang dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain.
Komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa
asing (human communication) yang sering pula disebut komunikasi sosial (social
communication). Komunikasi manusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi
kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat komunikasi
dapat terjadi. Masyarakat terbentuk dari paling sedikit dua orang yang saling
berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya.

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai individu dalam kelompok
sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap
manusia berinteraksi dengan cara berkomunkasi dengan orang lain guna membangun
relasi antar sesamanya. Komunikasi menjadi bagian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia terutama dalam kehidupan sosial. Alasan itulah yang menyebabkan
manusia tidak menghindari komunikasi dalam kehidupan.

Komunikasi memiliki pengertian yang sama yaitu peyampaian suatu pesan atau
informasi dari satau sumber kepada sumber yang lainnya. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu, banyak ahli yang memberikan pendapatnya tentang apa itu
komunikasi dan ilmu komunikasi. Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap

1
Onong uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda Karya.
Hal 9

Modul Komunikasi Efektif 6


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain
dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungnnya. Satu-satunya alat
untuk data berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik
secara verbal maupun non-verbal (bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh
suku bangsa).

Menurut Trenholm dan Jensen, komunikasi merupakan suatu proses dimana sumber
mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. 2 Suatu proses yang
mentrasmisikan pesan kepada penerima pesan melalui berbagai media yang dilakukan
oleh komunikator adalah suatu tindakan komunikasi. Selanjutnya menurut Weaver,
komunikasi adalah seluruh prosesdur melalui pemikiran sesorang yang dpat
mempengaruhi pikiran orang lain.3 Effendy menjelaskan bahwa komunikasi merupakan
proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai pikiran dan
perasaan, berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagai panduan
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik langsung, secara tatap muka
maupun tidak langsung, melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau
perilaku.4

Widjaja dalam bukunya menyatakan bahwa komunikasi adalah hubungan kontak


antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari
disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.
Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. 5 Menurut Ruslan
secara terpisah menyatakan bahwa Komunikasi merupakan alat yang penting dalam
fungsi public relation. Publik menaungi dan menghargai suatu kinerja yang baik dalam
kegitan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik
perhatian publik serta tujuan penting yang lainnya dari fungsi public relations.6
Sedangkan Menurut Suprapto, komunikasi adalah suatu proses interaksi yang

2
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, hal 31
3
Ibid, hal 30
4
Effendy, Onong Uchjana.2002.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, hal 60
5
Tunggal, Amin Widjaja, Drs.Ak.MBA. 2008. Dasar-Dasar Customer Relationship Management (CRM).Jakarta:
Harvindo , hal 1
6
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,
hal 83

Modul Komunikasi Efektif 7


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

mempunyai arti antara sesama manusia. 7 Berdasarkan kutipan-kutipan di atas,


komunikasi dapat disimpulkan merupakan kegiatn interaksi yang dilakukan dari satu
orang ke orang lain, sehingga akan tercipta persamaan makna dan tercapai satu tujuan.

Definisi dari komunikasi sendiri adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi
atau pesan antara dua orang atua lebih dengan cara efektif, sehingga pesan yang
dimaksud dapat dimengerti. Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli lainnya
adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengiperan lambang yang mengandung arti/makna yang


perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. 8
2. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain.9
3. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain. 10

Definisi Ilmu komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap. Secara khusus Hovland juga mengatakan definisi dari komunikasi
itu sendiri adalah proses untuk mengubah perilaku orang lain. Pendapat tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi itu meliputi proses penyampaian pesan, pembentukan
kepercayaan, sikap, pendapat, serta tingkah laku orang lain dan juga publik. 11

Paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell (1960) dalam karyanya The
Structure and Function of Cummunication in Society sering kali dikutip oleh para peminat
komunikasi. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: who says what in which channel to whom
whith what effect?. Paradigma Lasswell tersebut menunjukan bahwa pada komunikasi
terdapat lima unsur di dalamnya. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang

7
Suprapto Tommy. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi, Dan Peran Manajemen dalam Komunikasi. Jakarta:
Buku Seru, hal 6
8
Astrid S Susanto.1999.Komunikasi dalam Teori dan Praktek.Jakarta: Bina Cipta, hal 10
9
Davis, Keith. Jhon W. Newstrom. (Agus Dharma, pen). 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta : Erlanga,
hal 101
10
Schramm Wilbur, 1995. The Process Effect Of Mass Communication, Urbana: University Of Illinois Press, hal
xxx
11
Hovland, Carl, L. 1953. Social communication dalam Bernard Berelson & Morris Janowits, ed. Reader in
public opinion and communication. NewYork:The free press of glencoe, hal xxx

Modul Komunikasi Efektif 8


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

yang terlaibat dalam komunikasi terdapat kesamaan makana mengenai suatu hal yang
dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang suatu yang dinyatakan
orang lain kerpadanya makan komunikasi berlangsung dan dengan kata lain
berhubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika komunikan tidak
mengerti maka komunikasi tidak berlangsung dan dengan kata lain hubungan antara
orang-orang itu tidak komunikatif. Berdasarkan paradigm Lasswell tersebut dapat
disimpulkan, komunikasi adalah proses penyapaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek tertentu.12 Cangara
menggambarkan kaitan antara satu unsur dengan unsur yang lain dalam komunikasi
yaitu sebagai berikut: 13

SUMBER PESAN MEDIA PENERIMA EFEK

UMPAN BALIK
LINGKUNGAN

Gambar 1 kaitan unsur – unsur di dalam komunikasi

Penjelasan unsur-unsur yang terdapat di dalam komunikasi menurut paradigma


Lasswell, yaitu: 14

1. Penyampai Pesan (Komunikator)


Sumber sering disebut pengirim pesan atau komunikator. Menurut
Vardiansyah (2004:19), komunikator adalah seseorang yang memberikan pesan
kepada komunikan. Dalam hal ini seorang komunikator harus mampu mengetahui
dan memahami apa yang ingin disampaikannya kepada komunikan, karena sebuah
pesan tidak akan sampai dengan baik apabila komunikatornya tidak memahami apa
yang ingin disampaikan. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi,
komunikator memegang peranan yang sangat penting terutama dalam

12
Effendy, Onong Uchjana.2006.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, hal
10
13
Cangara, Hafied H, 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal 115
14
Ibid, hal 116 - 117

Modul Komunikasi Efektif 9


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu, seorang komunikator harus terampil


berkomunikasi dan juga kaya ide serta penuh dengan daya kreativitas.
Dilihat dari jumlahnya, komunikator dapat terdiri dari (a) satu orang, (b) banyak
orang atau (c) massa. Apabila lebih dari satu orang (banyak orang) dimana mereka
relatif tidak saling kenal secara pribadi sehingga ikatan emosional kurang kuat maka
disebut dengan massa (kelompok besar). Namun, apabila banyak orang dengan
tujuan yang sama dan untuk mencapai tujuan tersebut terdapat pembagian kerja
diantara para anggotanya maka wadah kerja yang terbentuk sebagai kesatuan
banyak orang ini lazim disebut dengan organisasi.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerimanya. Sebuah pesan yang ingin disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan harus memiliki makna. Makna tersebut
sebaiknya bukan makna yang harus dicerna terlebih dahulu melainkan makna yang
mudah dipahami agar dalam berkomunikasi, pesan yang ingin disampaikan
komunikator dapat mudah dimengerti oleh komunikan.
Pesan pada dasarnya bersifat abstrak dan untuk membuatnya menjadi konkret
dan dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya
menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, lambang, gerak – gerik,
bahasa lisan dan bahasa tulisan. Suara, lambang dan gerak – gerik lazim digolongkan
dalam pesan non-verbal sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan dikelompokan
dalam pesan verbal.15
Hal yang paling penting diperhatikan adalah pesan yang disampaikan dapat
dimengerti dan dipahami oleh komunikan. Mengingat hal ini maka yang perlu
diperhatikan adalah pemilihan bentuk pesan dan cara penyajian pesan termasuk juga
penentuan saluran/media yang harus dilakukan oleh komunikator sebagai
penyampai pesan.
3. Media
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media, ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya

15
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor:Ghalia Indonesia, hal 23

Modul Komunikasi Efektif 10


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

misalnya dalam komunikasi antara pribadi, panca indera dinggap sebagai media
komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi lain yang lebih
modern. Sebuah pesan dapat disalurkan menggunakan berbagai macam media.
Media yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan antra lain udara,
televise, radio, telepon, surat, majalah, dan yang lainnya.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima yang sifanya terbuka, dimana setiap orang dapat
melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa data
dibedakan atas dua macam yaitu media cetak dan media elektronik. Selain media
komunikasi tersebut, kegiatan dan tempat tertentu yang banyak ditemui dalam
masyarakat pedesaan dapat juga dipandang sebagai media komunikasi sosial,
misalnya rumah ibadah, balai desa, arisan, panggung kesenian dan pesta rakyat.
4. Penerima Pesan (Komunikan)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih dan juga bisa dalam bentuk kelompok,
partai atau negara. Seseorang pengirim pesan sebaliknya mengetahui kepada siapa
pesan tersebut ingin disampaikan. Sebuah komunikasi dikatakan berhasil jika pesan
yang disampaikan oleh komunikator sampai dan diterima dengan baik oleh
komunikan. Penerima adalah elemen terpenting dalam proses komunikasi karena
menjadi sasaran dari komunikasi. Dalam proses komunikasi dapat dipahami bahwa
keberadaaan penerima adalah akibat adanya sumber.
5. Efek
Efek atau dampak apa yang akan terjadi kepada komunikan setelah menerima
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sebuah pesan dikatakan memiliki makan
atau arti bagi orang yang menerimanya apabila pesan tersebut memiliki dampak yang
dapat merubah sudut pandang orang lain misalnya cara berfikir, sikap, perilaku dan
lain-lain.
Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang,16 Menurut Vardiansyah, efek

16
Cangara, Hafied H, 2006, hal 25

Modul Komunikasi Efektif 11


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

komunikasi dapat dibedakan atas efek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan
konatif (tingkah laku).17
Efek bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikal dan perilaku.
Pada tingkat pengetahuan, efek bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan
perubahan pendapat, Perubahan pendapat terjadi apabila terdapat perubahan
penilaian terhadap suatu obyek karena adanya informasi yang lebih baru. Perubahan
sikap ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisir dalam
bentuk prinsip sebagai hasil evaluasi yang dilakukan terjadap sesuatu objek, baik
yang terdapat di dalam maupun di luar dirinya. Berbeda dengan perubahan sikap,
perubahan perilaku adalah perubahan yang terjadi dalam tindakan.
Dalam komunikasi antar pribadi dan kelompok, efek dapat diamati secara
langsung. Sebaliknya dalam komunikasi massa, efek tidak begitu mudah diketahui
sebab selain sifat massa tersebar juga sulit dimonitor pada tingkat mana efek
tersebut terjadi. Komunikasi massa cenderung lebih banyak mempengaruhi
pengetahuan dan tingkat kesadaran seseorang sedangkan komunikasi antar pribadi
cenderung berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang.
6. Umpan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah saatu
bentuk dari pada pengaruh yang bersal dari penerima, tetapi sebenarnya umpan balik
juga bisa bersal dari unsur lain seperti pesan dan media meskipun pesan belum
sampai pada penerima. Contoh dari umpan balik adalah sebagai berikut: sebuah
konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim atau alat yang digunakan
untuk menyampikan pesan mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor – faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu lingkungan
fisik, lingkungan sosial, budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

Menurut Oteng Sutisna, komunikasi adalah proses menyalurkan informasi ide,


penjelasan, perasaan, pertanyaan dari kelompok. Dia adalah proses interaksi antara
orang-orang atau kelompok-kelompok. Dia adalah proses interaksi antara orang – orang

17
Vardiansyah, Dani. 2004, hal 110

Modul Komunikasi Efektif 12


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

atau kelompok. Dia adalah proses interaksi antara orang – orang atau kelompok yang
ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang – orang dan kelompok –
kelompok di dalam suatu organisasi.18

Dalam praktek kehidupan organisasi, kegiatan komunikasi sangat komplek yaitu


melibatkan semua elemen di dalam organisasi itu, sudah tentu anggota dalam
organisasi memiliki derajat heterogenitas atau keberagaman yang tinggi sehingga
kemungkinan adanya homogenitas dalam organisasi hampir tidak ada. Komunikasi
yang efektif dalam organisasi dapat terjadi antara pimpinan dengan bawahan atau
sebaliknya antara bawahan dengan pimpinan maupun antara bawahan dengan
bawahan.

Pada hakekatnya komunikasi adalah usaha mendorong orang lain


menginterprestasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang
mempunyai pendapat tersebut. Dengan adanya komunikasi diharapkan diperoleh
adanya titik kesamaan saling pengertian. Hal ini diperkuat oleh beberapa pendapat para
ahli: Tani Handoko mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. 19 Keith
Davis dalam Mangkunegara menyatakan komunikasi adalah pemindahan informasi dan
pemahaman dari seseorang kepada orang lain.20 Komarudin mengemukakan bahwa
komunikasi adalah proses menyampaikan pikiran, informasi, peraturan atau instruksi
dengan suatu cara tertentu agar penerimanya memahami pesan yang diterimanya.21
Jika dirangkum menjadi satu pengetian mengenai komunikasi, adalah proses
pemindahan suatu informasi dari seseorang kepada orang lain yaitu pengirim ( sender)
kepada pnerima (receiver) agar dapat tercipta suatu persepsi atau pemahaman dari
kedua belah pihak. Komunikasi baru bisa dilakukan apabila ada dua pihak, pihak
pertama adalah pemberi informasi (sender), dan pihak kedua adalah penerima informasi
(receiver). Maka komunikasi haruslah dapat dimengerti oleh penerima informasi
sehingga dapat menimbulkan informasi. Jadi pada dasarnya komunikasi adalah proses

18
Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa,
hal 226
19
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen, Cetakan Kedelapanbelas.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
20
Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.Perusahaan Cetakan Pertama,
Bandung: Penerbit PT. Remaja Rsodakarya, hal 145
21
Komaruddin, 2001, Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke-5, Jakarta: Bumi Aksara, hal 76

Modul Komunikasi Efektif 13


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

penyampaian informasi pesan, ide dari seseorang kepada orang lain agar diantara
mereka terdapat interaksi.

B. Fungsi Komunikasi

Menurut Willian I. Gorden mengklasifikasikan fungsi komunikasi menjadi empat


bagian yaitu:22

1. Komunikasi sosial
Komunikasi sosial Berfungsi setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi
itu penting untuk membangun konsep dari kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan
hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,
antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan
dengan orang lain.
Fungsi komunikasi sebagai komunisasi sial adalah untuk bersosialisasi. Orang
yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain bisa dipastikan akan tersesat
karena dia tidak menata dirinya di dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasi sosial
dibagi menjadi tiga bidang penting:
a. Pembentukan kosep-diri
Pembentukan konsep-diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri
kita. George Herberd Mead, mengatakan setiap manusia mengembangkan
konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu
dilakukan lewat komunikasi.
b. Pernyataan eksistensi diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis. Ketika kita
berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita ingin menyatakan
bahwa kita ada.
c. Kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan kebahagiaan
Selain untuk membentuk konsep diri dan menyatakan eksistensi diri,
komunikasi sosial juga berfungsi sebagai kelangsungan hidup, memupuk
hubungan dan memperoleh kebahagian. Hal ini tidak terlepas dari sifat dasar

22
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, hal 5 – 30

Modul Komunikasi Efektif 14


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

manusia sebagai makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hodup tanpa
orang lain.
2. Sebagai Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif berfungsi untuk menyampaikan perasaan – perasaan
(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui
perasaan – perasaan non verbal. Perasaan saying, peduli, rindu, simpati, gembira,
sedih, takut, perihatin, merah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun
bisa disampaikan secara ekspresif lewat perilaku non-verbal.
Komunikasi berfungsi untuk menyapaikan pearasaan –perasaaan (emosi)
kita. Perasaan –perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan
non-verbal. Perasaan saying peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,
marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara
lebih ekspresif lewat perilaku non-verbal.
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang
tahun dan sepanjang hidup, yang disebaut para antropolog sebagai rites of passage,
mulai dari upcara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan,
dan lain-lain. Dalam acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku
tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperi berdoa (salat, sembahyang,
misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendrea (termasuk menyanyikan lagu
kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran, atau natal, juga adalah komunikasi
ritual.
4. Sebagai Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan
dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk
menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan
hubungan tersebut. Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi
yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan
orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrument
untuk mencapai tujuan – tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek
maupun tujuan jangka panjang.

Modul Komunikasi Efektif 15


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Onong Uchjana E. mengemukakan bahwa sebuah organisasi, komunikasi


berfugsi sebagai alat untuk:23

a. Menyampaikan informasi (to inform)


Fungsi komunikasi yang paling utama adalah untuk menyampaikan
informasi. Dalam sebuah organisasi informasi diperlukan oleh seluruh
anggota dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Sebagai contoh jika para pimpinan adalah sebuah organisasi hendak
mengadakan rapat terlebih dahulu diperlukan pemberitahuan tentang hal
tersebut.
b. Mendidik (to educate)
Fungsi komunikasi sebagai alat untuk mendidik maksudnya,
komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk mendidik manusia untuk sopan
santun dalam menyapa, berbicara dengan orang lain yang lebih tua, tata krama
memasuki rumah orang lain dan sebagainya.
c. Menghibur (to entertain)
Fungsi komunikasi sebagai alat untuk menghibur maksudnya
komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk menghibur seseorang yang
sedang memiliki masalah.
d. Mempengaruhi (to influence)
Fungsi komunikasi sebagai alat utuk mempengaruhi maksudnya
komunikasi untuk mengajak orang lain atau pihak lain agar mengikuti
kehendak pengirim. Contohnya yaitu selebaran iklan yang dikirim oleh suatu
organisasi kepada khalayak yang berisi informasi tentang barang baru yang
diproduksinya.
Dengan komunikasi dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain
karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting diantaranya
adalah:
1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuatu pesan kepada pihak
tertentu, dengan maksdu agar komunikan dapat memahaminya.

23
Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda karya, hal
6

Modul Komunikasi Efektif 16


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan/pikiran komunikator atas


apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan
memberi pesan berupa perinta, peringatan, penilaian dan lain sebagainya
4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan diantara
komunikator dan komunikan
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan
dengan finansial, barang dan jasa.
6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan – pesan keagamaan dan
perjuangan bersama.

C. Tujuan komunikasi

Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan media.


Contoh komunikasi langsung tanpa media dalah percakapan tatap muka, pidato tatap
muka dan lain – lain sedangkan contoh komunikasi menggunakan media adalah
berbicara melalui telepon, mendengarkan berita lewat radio atau televisi dan lain – lain.
Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk perubahan sikap (attitude change),
perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behavior change) dan
perubahan sosial (social change).24 Sedangkan tujuan komunikasi menurut Cangara
adalah sebagai berikut:25

a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti. Seorang komunikator harus dapat


menjelaskan kepada komunikan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga dapat
mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan.
b. Memahami orang. Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi
masyarakat tentang apa yang diinginkan dan tidak berkomunikasi dengan
kemampuan sendiri.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Komunikator harus berusaha agar
gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang
persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.

24
Effendy,Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan kesembilanbelas. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya, hal 8
25
Cangara, Hafied.2002.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal 22

Modul Komunikasi Efektif 17


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

d. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakkan sesuatu itu dapat
berupa kegiatan yang lebih banyak mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
yang kita kehendaki.

Menurut Effendy, komunikasi berfungsi untuk menyampikan informasi (to


inform). Agar komunikasi berlangsung efektif, komunikator harus tahu khalayak mana
yang akan dijadikan sasaran dan tujuan yang diinginkannya. Komunikator harus
terampil dalam membuat pesan agar komunikan dapat menangkap pesan yang
disampaikan komunikator dan untuk mencipatakan komunikasi yang efektif maka
pesan dalam komunikasi harus berhasil menumbuhkan respon komunikan yang
dituju.26

Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan efektivitas.


Efisiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap diusahakan sebuah
proses komunikasi mencapai hasil yang maksimal. Ketika seorang komunikator
menyampaikan pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan
feedback yang positif dari penerima pesannya, efektivitas diartikan sebagai cara
mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikasi. Setiap unsur yang
terlibat dalam proses komunikasi, baik itu komunikator, media, pesan, maupun
komunikan harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yang
kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya.27

Tujuan sentral dari kegiatan komunikasi terdiri dari tiga tujuan utama, yaitu:28

1. To secure understanding, memastikan komunikan mengerti pesan yang diterima,


2. To establish acceptance, JIka kata komunikasi sudah dapat dimengerti dan diterima,
maka penerimanya itu harus dibina
3. To motivate action, pada akhirnya kegiatan dimotivasikan.

Menurut Hewitt (1981) penjabaran tujuan penggunaan komunikasi secara spesifik


adalah sebagai berikut:

26
Effendy,Onong Uchjana. 2003, hal 8
27
Komala, lukiati, 2009, Komunikasi Massa, Jakarta : Penerbit Simbiosa Rekatama Media, hal 139 – 140
28
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek).Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal
32

Modul Komunikasi Efektif 18


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

1. Mempelajari atau mengajukan sesuatu


2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Menggungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaikan sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri ataupun pada orang lain

Dalam kehidupan manusia tidak mungkin lepas dari apa yang namanya
komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting mengingat manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Setiap proses
komunikasi tersebut berlangsung terdapt suatu tujuan tertentu. Secara umum, tujuan –
tujuan dari komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Mengubah sikap
Tujuan dari komunikasi salah satunya untuk mengubah sikap. Perubahan
sikap ini bisa terjadi pada komunikator atau komunikan. Hal ini tergantung dengan isi
dari pesan yang dikomunikasikan. Perubahan sikap dapat berupa sikap menerima,
sikap benci, sikap marah dan sikap yang lainnya.
2. Mengubah pendapat
Selain dapat merubah sikap komunikasi juga dapat merubah pendapat
seseorang. Hal ini tergantung dari bagaimana cara mereka melihat dan menyikapi
pesan yang diterimanya. Perubahan pendapat bisa berbentuk penolakan,
persetujuan, dan yang lainnya.
3. Mengubah perilaku
Selain dapat merubah sikap dan pendapat, komunikasi dapat merubah
perilaku seserang atau kelompok. Ha ini di dasar atas isi pesan yang terkandung di
dalamnya sehingga mampi merubah perilaku penerima pesan tersebut. Perubahan

Modul Komunikasi Efektif 19


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

perilaku ini ke arah yang lebih baik namun juga ke arah yang tidak baik atau
menyimpang.
4. Mengubah masyarakat

Tujuan komunikasi yang terakhir adalah merubah masyarakat atau


kehidupan sosial, namun hal ini tidak mudah. Masyarakat yang jumlahnya besar
belum tentu terpengaruh untuk merubah kehidupan sosial mereka berdasarkan
pesan atau informasi yang mereka terima. Tapi bukan hal yang tidak mungkin
komunikasi dapat merubah kehidupan sosial suatu masyarakat dalam jumlah yang
luas.

D. Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada dsarnya adalah cara bagaimana komunikator


menyampaikan suatu pesan hingga pesan terebut dapat diterima dan dimengerti oleh
komunikan. Proses komunikasi ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang teratur
agar penyampaian pesan dari komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan.
Proses komunikasi ini bertujuan untuk mencipatakan komunikasi yang efektif sesuai
dengan tujuan komunikasi pada umumnya.

Proses komunikasi menurut Komala adalah: “Proses komunikasi terjadi


manakala manusia berinteraksi dalam aktivitas komunikasi, menyampaikan pesan
mewujudkan moif komunikasi.”29 Suprapto mengutip Joseph A. Devito (1996)
mengemukakan bahwa: “Komunikasi adalah transaksi, dengan transaksi dimaksudkan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses di mana komponen – komponennya salih
terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan
dan keseluruhan.”30

Sehingga dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi


merupakan suatu proses berinteraksi atau terjadinya transaksi dengan maksud dimana
komponen-komponennya saling terkait dan para komunikator beraksi dan bereaksi.

29
Komala, lukiati, 2009, Komunikasi Massa, Jakarta : Penerbit Simbiosa Rekatama Media, hal 83
30
Suprapto Tommy. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi, Dan Peran Manajemen dalam Komunikasi, Jakarta:
Buku Seru, hal 5

Modul Komunikasi Efektif 20


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Proses komunikasi seperti yang dijelaskan Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy,
M.A. terbagi menjadi dua tahap yaitu:31

1. Proses Komunikasi secara Primer


Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan sesesorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Proses
komunikasi ini berlangsung secara tatap muka sehingga umpan balik atau feedback
yang diberikan komunikan dapat diterima secara langsung oleh komunikator.
2. Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media. Media yang sering digunakan dalam
komunikasi diantaranya surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televise,
film dan banyak lagi. Proses komunikasi ini tidak terjadi secara tatap muka seperti
komunikasi primer sehingga umpan balik atau feedback dalam komunikasi bermedia
seperti ini menjadi tertunda.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya kepada komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh
atau jumalah banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televise, film, dan
banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.32 Proses
komunikasi yang paling sederhana menurut T. Hani Handoko adalah sebagai berikut: 33

PENGIRING BERITA PENERIMA

Figure 2 Proses Komunikasi Paling Sederhana

31
Effendy, Onong Uchjana . 2006. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda
Karya, hal 11
32
Effendy, Onong Uchjana . 2007. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda
Karya, hal 11
33
Handoko, T. Hani. 2003, hal 273

Modul Komunikasi Efektif 21


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Model Komunikasi Paling Sederhana di atas menunjukan tiga unsur esensi


komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, maka komunikasi tidak dapat berlangsung.
Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi bila tidak ada yang
menerima atau mendengar komunikasi tidak akan terjadi.

Proses komunikasi memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan, media,


penerima, pengaruh, tanggapan balik, lingkungan. Setiap unsur memiliki peranan yang
sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini
bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi
pengaruh pada jalannya komunikasi. 34 Agar Komunikasi efektid, proses penyandian oleh
komunikator harus bertautan dengan proses pengawasan sandian oleh komunikan.
Effendy melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal oleh komunikan.
Semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field of experiences) komuniktor dengan
bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektid pesan yang dikomunikasikan. 35

E. Hambatan Dalam Komunikasi

a. Faktor Penyebab

Komunikasi adalah vital, tetapi komunikasi sering tidak efektif dengan adanya
ketentuan-ketentuan yang menghambatnya. Oleh karena kompleksnya proses
komunikasi, permasalahan dan komunikasi dapat terjadi pada tingkat individu,
kelompok maupun organisasi. Berbagai hambatan yang apabila tidak dipahami dan
ditangani dengan baik dapat menganggu dan menghalangi tercapainya tujuan
komunikasi.

Bagi pimpinan, komunikasi yang efektif yaitu apabila anggotanya memberikan


jawaban atau reaksi sejalan dengan isi pesan yang disampaikan, sehingga pimpinan
dapat memprediksi secara tepat pengaruh atau hasil daripada yang disampaikannya
itu. Ketidakefektifan dan efisiensi komunikasi disebabkan oleh beberapa jenis

34
Cangara, Hafied.2002, hal 22
35
Effendy, Onong Uchjana . 2007, hal 19

Modul Komunikasi Efektif 22


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

permasalahan teknsi dan manusiawi yang berbeda-beda. Adapun permasalahan


komunikasi menurut Kennet N. Wexley diantaranya:36

a. Pemahaman yang tidak lengkap


b. Kelebihan beban
c. Komunikasi ke atas yang tidak memadai
d. Tidak efisiennya komunikasi ke bawah

Sedangkang menurut Alfonso, dkk mengemukakan bahawa hambatan


komunikasi meliputi tiga diantaranya:37

a. Techinical problem, segala hal yang berkenan dengan ketepatan penyampaian


informasi kepada penerima pesan
b. Semanthic Problems, terjadi pada proses menafsirkan arti berita oleh
penerima yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengirim
c. Influental problems, berkaitan dengan keberhasiilan komunikasi dimana si
penerima berita berbuat sesuai dengan yang diharapkan oleh si pengirim.

Komunikasi yang efektif tidak akan terjadi apabila dalam prosesnya


komunikasi banyak yang mengalami gangguan. Beberapa hambatan utama dari
komunikasi yang efektif yaitu:

a. Menilai sumber, maksudnya penafsiran atau pemberian arti pada suatu pesan
dipengaruhi oleh orang yang mengirim (komunikator) pesan tersebut.
b. Penyaringan, berkaitan dengan manipulasi informasi, khusunya informasi
yang negatif
c. Tekanan waktu, keterbatasan waktu merupakan fenomena yang terjadi dalam
setiap aspek kehidupan, dan tekanan waktu menciptakan masalah penting
dalam proses komunikasi.

36
Wexley, Kenneth N., Yuki, Gary A.1992. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia, Jakarta: Rineka Cipta,
hal 84
37
Emmy F.G. dan Yoyon B.I 1997. Pengembangan Sistem Komunikasi Organisasi. Bandung: Laboratorium
Pengembangan Manajamen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP, hal 97 - 110

Modul Komunikasi Efektif 23


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

d. Mendengarkan secara selektif, maksudnya orang cendung hanya


mendengarkan bagian tertentu dari informasi dan mengabaikan bagian lainnya
dengan berbagai alasan
e. Masalah bahasa, komunikasi merupakan suatu proses simbolis yang sebagian
besar tergantung pada kata – kata yang dimaksudkan mengandung arti
tertentu. Seringkali orang berfikir mereka berbicara dalam bahasa dan
pengertian yang sama padahal kata – kata yang diucapkan memiliki arti yang
berbeda bagi yang lain.
f. Bahasa Kelompok, pada umunya bahasa kelompok professional hanya
dimengerti oleh kelompoknya saja seringkali tidak dipahami oleh kelompok
lainnya sehingga menimbulkan hambatan komunikasi.
g. Perbedaan kerangka acuan, komunikasi yang efektif memerlukan adanya
proses penyandian dan penguraian didasarkan pada suatu pengalaman yang
sama
h. Beban komunikasi berlebihan, jika penerima mendapatkan informasi lebih dari
yang memungkinkannnya dapat ditangani, mereka akan mengalami beban
komunikasi yang berlebihan
i. Emosi adalah reaksi subyektif setiap individu yang berkenaan dengan unsur –
unsur perasaan setiap manusia.

Faktor-faktor Organisasi Faktor-faktor Pribadi


Tingkatan Hierarki Wewenang Persepsi Selektif Status Komunikator
Manajerial Spesialisasi Keadaan Membela Diri Pendengaran
Lemah Bahasa

Hambatan-Hambatan
Komunikasi

Sumber Penerimaan

Encoding Decoding
Pengiriman

Decoding

Figure 3 Hambatan-hambatan proses komunikasi efektif menurut T. Hani Handoko

Modul Komunikasi Efektif 24


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Sedangkan hambatan – hambatan terhadap komunikasi yang efektif menurut


T. Hani Handoko (2203:283) dikelompokan sebagai berikut:38

a. Hambatan –hambatan organisasional yang mencangkup tingkatan heirarki,


wewenang manajerial, dan spesialisasi.
b. Hambatan- hambatan antar pribadi yang mencangkup persepsi selektif, status
dan keududkan komunikator, keadaan membela diri, pendengaran lemah, dan
ketidaktepatan penggunaan bahasa.

Hambatan – hamatan di atas oleh T. Hani Handoko, adalah suatu hal yang
wajar terjadi, namun bagi pimpinan yang baik atau bagi komunikator yang wajar
terjadi, namun bagi pimpinan yang baik atau bagi komunikator yang efektif akan
senantiasa berusaha menghilangkan hambatan atau rintangan yang dihadapi baik
dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan dirinya dalam berkomunikasi
maupun membina para bawahanya, dengan kata lain berusaha menjadi komunikator
yang baik dan menjadi komunikan yang baik. 39

Di dalam proses komunikas biasanya terdapat gangguan atau hambatan. Hal


ini menyebabkan proses penyampaian pesan tidak berjalan dengan baik dan efektif
sehingga pesan yang ingin disampaikan komunikator tidak diterima dengan baik oleh
komunikan. Gangguan atau hambatan yang ada dalam proses komunikasi biasanya
menimbulkan salah pengertian antara komunikator dengan komunikannya atau biasa
disebut dengan miss communication.

Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, sebagai komunikator kita perlu


untuk memahami hambatan apa saja yang dapat kita temui saat kita memulai proses
komunikasi. Hambatan komunikasi menurut Effendy dibagai menjadi empat, yaitu:40

1. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut
sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Gangguan mekanik

38
Handoko, T. Hani. 2003, hal 283
39
Handoko, T. Hani. 2003, hal 286
40
Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditnya Bakti, hal 45

Modul Komunikasi Efektif 25


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau


kegaduhan yang bersifat fisik. Seperti contohnya adalah gangguan yang
dihasilkan dari suara atau bunyi, gabar yang tidak jelas dan lainnya.
b. Gangguan Semantik
Gangguan ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke dalam
pesan melalui penggunaan bahasa, gangguan semantik terjadi dalam
salah pengertian.
2. Kepentingan
Kepentingan (Interest) membuat orang selektif dalam menanggapi
pesan. Orang hanya memperhatikan perangsang yang ada hubungannya
dengan kepentingan. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita
saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku
kita akan merupakan sifat relatif terhadap segala perangsang yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
3. Motivasi terpedam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat suatu yang sesuai dengan
keinginan, kebutuhan, dan kekurangnnya. Semakin sesuai komunikasi dengan
motivasi seseorang maka semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat
diterima dengan baik oleh piihak bersangkutan.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salahs atu hambatan berat suatu kegiatan
komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik
kesimpulan atas dasar syak wasangka tanpa menggunakan pikiran yang
rasional. Sesuatu yang objektif akan dinilai secara negatif.
Menurut Ruslan (2008:9-10) adalah41:
1. Hambatan dalam proses penyampaian (Sender Barrier)
Hambatan di sini bisa datang dari pihak komunikatornya yang mendapat
kesulitan dalam menyampaikan pesan-pesannya, tidak menguasai materi
pesan dan belum memiliki kemampuan sebagai komunikator yang handal.

41
Ruslan, Rosady.2008. Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal 9 –
10

Modul Komunikasi Efektif 26


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Hambatan ini bisa juga berasal dari penerima pesan tersebut (receiver barrier)
karena sulitnya komunikan dalam memahami pesan ini dengan baik. Hal ini
dapat disebabkan oleh rendagnya tingkat penguasaan bahasa, pendidikan,
intelektual dan sebagainya yang terdapat dalam diri komunikan. Kegagalan
komunikasi dapat pula terjadi dikarenakan faktor-faktor: feed back-nya
bahasa tidak tercapai, medium barrier (media atau alat yang dipergunakan
kurang tepat) dan decoding barrier (hambatan untuk memahami pesan secara
tepat)
2. Hambatan secara fisik (physical barriers)
Sarana fisik data menghambat komunikasi yang efektif, misalnya
pendengaran kurang tajam dan gangguan pada system pengeras suara (sound
system) yang sering terjadi dalam suatu ruangan kulian/seminar/pertemuan.
Hal ini dapat membuat pesan-pesan itu tidak efektid sampai dengan tepa
kepada komunikan.
3. Hambatan Semantik (Semantik Pers)
Hambatan segi semantik (bahasa dan arti perkataan), yaitu adanya
perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima
tentang satu bahasa atau lambang. Mungkin saja yang disampaikan terlalu
teknis dan formal, sehingga menyulitkan pihak komunikan yang tingkat
pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang kurang.
4. Hambatan Sosial (sychossial noises)
Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dalam aspek kebudayaan,
adat istiadat, kebiasaan, persepsi, dan nilai-nilai yang dianut sehingga
kecenderungan, kebutuhan serta harapan – harapan kedua belah pihak yang
berkomunikasi juga berbeda.

Ada model proses komunikasi menurut Philip Kotler dalam Bukunnya


Marketing Management (Effendy, 2004:18) menggambarkan bagaimana
proses komunikasi berlangsung berserta letak hambatan yang kadang kerap
ditemui dalam proses komunikasi yang berlangsung.42

42
Effendy, Onong Uchjana . 2004. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda
Karya, hal 18

Modul Komunikasi Efektif 27


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Sender Encoding Decoding Receiver

Noise

Feedback Response

Gambar 3 Proses Komunikasi Philip Kotler

Onong Uchajana Effendy, selanjutnya menggambar unsur dalam proses


komunikasi dalam bagan proses komunikasi Philip Kotler di atas dengan
penjelasan sebagai berikut:

▪ Sender: Komunikasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau


sejumlah orang
▪ Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang
▪ Message: pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator
▪ Media: Saluran Komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator
kepada komunikan
▪ Decoding: Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan
makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya
▪ Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator
▪ Response: Tanggapan, seperangkaat komunikasi pada komunikan setelah
diterpa pesan
▪ Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator
▪ Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan yang isampaikan oleh komunikator
kepadanya.

Modul Komunikasi Efektif 28


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Sejalan dengan Onong, Nugaraha J Setiaji juga menggambarkan


bagaimana sebuah proses komunikasi berdampingan dengan hambatan yang
akan selalu mengikutinya. Digambarkan dalam bagan sebagai berikut:43

Mengirim Pesan Pesan Menerima

Pengirim Pengartian Pernerima


Penyandian Saluran
(Sumber)

Menerima Gangguan Mengirim

Umpan Balik

Gambar 3 Proses Komunikasi Nugaraha


Onong

Bagan di atas manampilkan lima elemen dasar dalam proses komunikasi. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut:

▪ Pengirim atau sumber pesan, mewakili komunikasi. Dalam sebuah organisasi


pengirim dapat berupa seseorang dengan informasi, kebutuhan, keinginan,
dan dengan tujuan mengokumunikasikannya kepada satu atau beberapa orang
lain

43
J. Setiadi, Nugroho, SE., MM., 2003, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Jakarta: Kencana, hal 243

Modul Komunikasi Efektif 29


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

▪ Penerima, adalah orang yang inderanya menerima pesan dari pengirim. Pesan
harus disesuaikan dengan latar belakang penerima
▪ Penyandian, terjadi ketika pengirim menerjemahkan informasi untuk dikirm
menjadi serangkaian simbol.
▪ Pengetian, adalah proses yang dilakukan penerima untuk
menginterprestasikan pesan dan menerjemahkan ke dalam informasi yang
mempunyai arti.
▪ Gangguan,adalah faktor apapun yang mengganggu, membingungkan, atau
mencampuri komunikasi

Dari beberapa model proses komunikasi di atas, dapat disimpulkan


bahwa proses komunikasi memiliki beberapa unsur pokok, diantaranya
komunikator, pesan, media, saluran, penerima, gangguan (noise), respon serta
feedback dari penerima pesan terhadap pengirim pesan. Yang dimaksud
dengan pengirim dalam hal ini adalah sumber darimana pesan berasal.
Pengirim dapat berupa orang, sebagai individu atau kelompok dan dapat pula
berupa badan organisasi. Pesan yang dikirim berupa informasi yang hendak
disampaikan kepada penerima, ialah orang yang menerima pesan dapat
berupa individu, kelompok, atau organisasi tertentu.

Berdasarkan hal tersebut di atas, jika digambarkan secara sistematis


oleh Euis Sumpriana & Ating Tedja S., tahap – tahap proses komunikasi adalah
sebagai berikut:44

Komunika Media
Ide Encoding Lambang Pengiriman
si Kantor Saluran

Penerimaan Decoding Komunikan Tindakan

Gambar 3 Proses Komunikasi Nugaraha Euis Sumpriana & Ating Tedja S.

44
Tedjasutisna, Euis A. 1995. Surat Menyurat dan Komunikasi SMK. Bandung: Armico, hal 27

Modul Komunikasi Efektif 30


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Dalam Mengembangkan proses komunikasi, terdapat beberapa prinsip yang


dipahami, diantaranya:

1. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan yang


dinamis
2. Komunikasi sifat tidak linier, tapi sirkuler, mungkin juga bersifat spiral
3. Komunikasi itu sangat kompleks apabila pada suatu saat seorang
pimpinan berkomunikasi dengan bawahannya, sebenarnya komunikasi itu
tidka hanya terjadi pada dua orang saja, tapi komunkasi itu melibaatkan
personil – personil lainnya.
4. Komunikasi yang terjadi tidak dapat diulang kembali, atau dihapus, sekali
komunikasi itu terjadi, maka terjadilah
5. Komunikasi melibatkan keseluruhan kepribadian, walaupun seolah-oah
ada pemisah antara perasaan, pikiran dan jasmaniah

F. Upaya Mengatasi Hambatan

Komunikasi yang efektif tergantung pada kualitas dari proses komunikasi baik dari
tingkat individu maupun pada tingkat oraganisasi. Komunikasi yang efektif terjadi apabila
perilaku komunikan (sasaran) sebagai reaksi dari kehendak pesan sesuai yang diinginkan
oleh komunikator. Banyaknya hambatan dari proses penyampaian atau penerimaan
pesan akan menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan oleh kehendak pesan artinya
komunikasi tidak efektif. Oleh karena itu bila komunikasi efektif harus berusaha
mengatasi hambatan dalam berkomunikasi.

Upaya – upaya untuk mengatasi hambatan – hambatan dalam pelaksanaan


komunikasi internal adalah:

a. Dengan menggunakan media/alat bantu atau dengan mengambil translater sebagai


pendukung apa yang disampaikan dan bertanya kepada orang yang mengerti bahasa
yang digunakan,
b. Pemimpin segera melakukan cross check mengenai informasi tersebut pada orang
bersangkutan dan karyawan juga harus menyampaikan informasi yang sebenarnya
agar tidak diragukan oleh pimpinan

Modul Komunikasi Efektif 31


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

c. Perusahaan menyediakan poliklinik untuk memeriksakan kesehatan karyawan,


perusahaan memberikan cuti sakit dan cuti –cuti lainnya pada karyawan pemberian
jaminan pemeliharaaan kesehatan bagi karyawan bersangkutan maupun bagi
keluarganya, serta danya pernyegaran atau pencipataan lingkungan yang kondusif
untuk bekerja sehingga dapat lebih tenang dan lancer dan penyampaian informasi

Memperbaiki komunikasi dalam organisasi berkaitan dengan melakukan proses


yang akuran mulau dari penyandian, penyampaian pesan, penguraian dan umpan balik
pada tingkap organisasi, menciptakan dan memonitor saluran komunikasi yang tepat.
Adapun bebrapa cara dalam mengatasi masalah komunikasi diantaranya:

a. Meningkatkan upan balik, kesalahpahaman dapat dikurangi apabila proses umpan


balik dapat dilakukan dengan baik. Mekanisme umpan balik dalam organisasi sama
pentingnya dengan komunikasi antar pribadi.
b. Empati, pada dasarnya merupakan komunikasi yang dilakukan berorientasi ada
penerima, komunikator harus menempatkan diri sebagai penerima sehingga proses
penyandian, penggunaan bahasa disesuaikan dengan kondisi penerima
c. Pengulangan, hal ini dapat memabantu pendengar atau penerima untuk
menginterprestasikan pesan yang tidak jelas atau sulit untuk dapat memahami pada
saat pertama kali didengar
d. Menggunakan bahasa yang sederhana agar penerima pesan dapat memahami isi
pesan yang disampaikan
e. Penentuan waktu yang efektif, agar pesan yang disampaikan tersusun dengan baik
ringkas dan mudah dipahami
f. Mendengarkan secara selektif, komunikasi adalah masalah memahami dan
dipahami. Untuk mendorong seseorang mengemukakan keinginannya, perasannya,
dan emosinya adalah mendengarkan secara seksama.
g. Mengatur arus informasi, maksudnya komunikasi diatur mutunya, jumlahnya dan
cara penyampaiannya dimana informasi yang disampaikan harus sitematis, ringkas,
dan memiliki bobot tingkat kepentingan yang cukup.

Modul Komunikasi Efektif 32


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

G. Konseptualisasi Komunikasi

Dikutip dari Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph. D., Jhin R. Wenburg dan William W.
Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, mengemukakan tiga kerangka
pemahaman mengenai komunikasi, yakni terbagi atas 3 konseptualisasi di antaranya:45

1. Konseptualisasi sebagai tidakan satu arah


Komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) baik secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah,
radio, atau televisi.46
Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada prosesnya hanya
melibatkan saatu unsur komunikasi yaitu komunikator itu sendiri. Dalam komunikasi
satu arah ini tidak ada interaksi antara komunikator dengan komunikan sehingga
tidak ada umpan balik atau feedback.
2. Komunikasi sebagai interaksi
Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan komunikasi dua arah.
Dalam komunikasi ini, komunikan dapat memberikan umpan balik atau feedback
kepada komunikator sebagai tanda pesan tesebut sudah diterima. Komunikasi ini
dirasa lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi satu arah.
Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan
proses sebab-akibat atau aksi-reakasi, yang arahnya bergantian. Salah satu unsur
yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah umpan balik ( feedback,
yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus
digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang
disampaikan sebelumnya.47
3. Komunikasi sebagai transaksi
Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, terkadang tanpa disadari kita
mengikutsertakan gerakan anggota tubuh untuk mengirimkan pesan non-verbal.

45
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung :Remaja Rosdakarya, hal 67
46
Ibid, hal 67
47
Ibid, hal 27

Modul Komunikasi Efektif 33


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Gerak-gerakan terebut bisa berupa isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara dan
sebagainya. Proses pengiriman pesan atau pehandian tesebut bersifat spontan dan
simultan.
Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila
seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun
perilaku non verbal.48

Berdasarkan pengertian di atas, konseptualisasi komunikasi merupakan bagian


dalam melakukan komunikasi. Mulai dari komunikasi satu arah sehingga akan tercipta
interaksi penyetaraan sebab akibat, yang akhirnya akan terjadi transaksi antara individu.

H. Jenis-Jenis Komunikasi

Dr. Arni Muhammad membagi komunikasi ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut: 49

1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal yang paling umum digunakan dalam organisasi. Oleh
karena itu perting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui lebih banyak mengenai
komunikasi verbal. Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi
yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara lisan
maupun secara tulisan. Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari
manusia. Tidak adalah makhluk lain yang dapat menyampaikan bermacam-macam
arti melalui kata – kata. Kemampuan menggunakan komunikasi verbal
memungkinkan pengindentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku
untuk mencapai tujuan.
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan komunikasi tertulis.
Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana seseorang
pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah
laku penerima. Sedangkan komunikasi tertulis apabila keputusan yang akan
disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam symbol-simbol yang dituliskan pada
kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan pada pihak yang
dimaksudkan. Di dalam organisasi, terdapat bermacam-macam tipe dari komunikasi

48
Ibid, hal 74
49
Arni Muhammad. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, hal 4

Modul Komunikasi Efektif 34


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

lisan seperti: instruksi, penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan


persetujuan, kebijaksanaan, memajukan penjulan dan menghargai orang lain dalam
organisasi. Sedangkan dalam komunikasi tertulis ada beberapa hal yang perlu
diperlihatkan, seperti penampilan komunikasi dalam pemilihan kata-kata yang
digunakan.

2. Komunikasi Non-verbal
Komunikasi non-verbal sama pentingnya dengan komunikasi verba karena
keduanya itu saling bekerjasama dalam proses komunikasi. Dengan adanya
komunikasi non-verbal dapat memberikan penekanan, pengulangan, melengkapi
dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah ditafsirkan maksudnya.
Yang dimaksud dengan komunikasi non-verbal adalah penciptaan dan pertukaran
pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang
menggunakan gerak tubuh, sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata,
ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat juga dikatakan bahwa
semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak berhubungan dengan
kata-kata yang diucapkan atau dituliskan. Dengan komunikasi jenis ini, orang dapat
mengespreksikan perasaaannya melalui ekspresi wajah, nada atau kecepatan
berbicara.
Tanda – tanda komunikasi non-verbal belumlah dapat diidentifikasikan
seluruhnya tetapi hasil penelitian meninjukan bahwa cara seorang duduk, berdiri,
berjalan, berpakaian, semuanya menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap
gerakan yang seseorang buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan
atau bahakan keadaan psikologis seseorang. Arti dari sebuah komunikasi verbal
dapat diperoleh melalui hubungan komunikasi verbal dan akan lebih mudha
diinterprestasikan maksudnya dengan melihat tanda – tanda non-verbal yang
mengiringi komunikasi verbal tersebut. Komunikasi non-verbal dapat memperkuat
dan menyangkal pesan verbal.

Modul Komunikasi Efektif 35


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

I. Indikator Pengukuran Kemampuan Komunikasi

Menurut Hutapea dan Nurianna indikator kemampuan komunikasi meliputi: 50

1. Pengetahuan (knowledge) yang meliputi:


a. Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing-masing yang
menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja
b. Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur, teknik
yang baru dalam perusahaan
c. Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan dan taktik yang tepat
dan benar
2. Keterampilan (skills) yang meliputi:
a. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan
b. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan
3. Sikap (Attitude) yang meliputi:
a. Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja
b. Adanya semangat kerja yang tinggi
c. Memiliki kemampuan dalam perencanaan/pengorganisasian

J. Kemampuan Komunikasi

1. Menurut jurnal Sani Susanti

Komunikasi adalah proses berbagai makna melaui perilaku verbal dan non-
verbal. Sebagai perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau
lebih. Dalam proses komunikasi harus melibatkan dua orang atau lebih yaitu orang
yang memberi pesan dan orang yang menerima pesan. Komunikasi adalah bentuk
interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak
sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga hal ekspresi
wajah, lukisan, seni, dan teknologi.

Komunikasi adalah tidakan penyampaian informasi. Komunikasi efektif adalah


bagian penting yang dilakukan oleh seorang manaher. Setiap fungsi manajemen

50
Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hal
28

Modul Komunikasi Efektif 36


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

seperti perencanaan, pengorganisasian, staf, kepemimpinan, dan pengendalian,


membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif. Komunikasi dalam organisasi
dapat terjadi dalam berbagai bentuk; mulai dari tatap muka yang melibatkan ekspresi
wajah dan gerak tubuh, untuk komunikasi tertulis dalam bentuk memo, surat dan
laporan; melalui jaringan dimana orang dengan orang dan orang dengan peralatan
berinteraksi secara langsung.

2. Menurut jurnal M. Isa Indrawan

Sebab konflik antara perseoraangan paling sering dikemukakan adalah


buruknya berkomunukasi, sebab kita menggunakan hampir 70% dari waktu aktif kita
untuk berkomunikasi, menulis, membaca, berbicara, mendengar sehingga beralasan
untuk menyimpulan bahwa satu dari kekuatan yang paling menghalangi suksesnya
pekerjaaan kelompok adalah kelangsungan komunikasi efektif. Komunikasi
diperlukan agar karyawan mengetahui kewajiban dan tanggung jawabnya, hal ini
berarti karyawan mengetahui posisinya dalam organisasi. Jadi mekanisme
komunikasi dapat membuat keterpaduan perilaku setiap karyawan dalam
kelompoknya, agar mencapai satu tujuan.

3. Menurut jurnal Kairul Nasri dan Nurjanah

Kompentensi komunikasi sama dengan kemampuan seseorang dalam


berkomunikasi. Meskipun setiap hari orang berkomunikasi, tetapi jarang orang
sejauh mana efektivitas komunikasi kita, baik secara individual, sosial, maupun
secara professional. Kompetensi sendiri memiliki pengertian kemampuan seseorang
yang meliputi keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam melakukan sesuatu
kegiatan atau pekerjaan tertentu sesuai dengan standar-standar yang telah
ditetapkan. Kata kunci dari kompetensi adalah kemampuan yang sesuai standar.
Sedangkan komptensi komunikasi memiliki pengertian kemampuan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dalam mengelola pertukaran
pesan verbal dan non-verbal berdasarkan patokan-patokan tertentu. Komunikator
yang kompeten harus memiliki syarat berikut: a) mengerti apa yang harus dilakukan
dalam berbagai peristiwa komunikasi, b) Mengambangkan perilaku yang dapat

Modul Komunikasi Efektif 37


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

menghasilkan pesan yang tepat, c) peduli pada pentingnya tindakan dan proses
komunikasi. Adapun komponen-komponen kompetensi komunikasi yaitu:
Knowledge (pengetahuan) + Skill (Keterampilan) + Attitude (sikap) = Communication
Competency (Kompetensi Komunikasi).

K. Faktor-Faktor yang mempengaruhi komunikasi

Menurut Mangkunegara ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi komunikasi,


yaitu dari pihak sender (pengiriman) dan dari pihak receiver (penerima).51

a. Faktor dari pihak sender (pengirim)


1. Keterampilan pengirim, pengirim sebagai pengirim infromasi, ide, berita, pesan,
perlu menguasai cara-cara penyampaian pikiran, baik secara tertulis, maupun
lisan.
2. Sikap pengirim, pengirim harus mampu bersikap meyakinkan perima terhadp
pesan yang diberikan kepadanya
3. Penngetahuan pegirim, pengirim yang mempunya pengetahuan yang luas dan
mengausai materi yang disampaikan akan dapat menginformasikannya kepada
penerima sejelas mungkin
4. Media saluran yang digunakan oleh pengirim, media atau saluran komunikasi
sangat membantu dalam penyampaian ide, informasi atau pesan kepada
penerima.
b. Faktor dari pihak receiver (penerima)
1. Keterampilan penerima, pesan yang diberikan oleh pengirim akan dapat
dimengerti dengan baik, jika penerima mempunyai keterampilan mendengar dan
membaca
2. Sikap penerima, sikap penerima terhadap pengirim sangat mempengaruhi efektif
tidaknya komunikasi. Maka dari itu penerima haruslah bersikap psositif terjadap
pengirim
3. Pengetahuan penerima, penerima yang mempunyai pengetahuan yang lebih luas
akan mudah dalam menginterprestasikan ide atau pesan yang diterimanya dari
pengirim

51
Mangkunegaraan.2004, hal 148

Modul Komunikasi Efektif 38


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

4. Media saluran komunikasi, media saluran komunikasi yang digunakan sangat


berpengaruh dalam penerimaan ide atau pesan
5. Komunikasi yang efektif
6. Kualitas komunikasi

Modul Komunikasi Efektif 39


Modul
Modul Pelatihan
Pelatihan Teknis
Teknis Administrasi
Administrasi Dasar
Dasar

Modul
ModulKomunikasi
KomunikasiEfektif
Efektif 40
Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

BAB III
KOMUNIKASI EFEKTIF
Menurut Robbins, kemampuan adalah sebagai suatu kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan seorang individu
pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan
kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan mental. Sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan
dan keterampilan serupa.52

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri


sendiri.53 Menurut Soelaiman kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari
yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara
mental ataupun fisik.54

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan ( Ability)


adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam
melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian
atas tindakan seseorang.

A. Pengertian Kemampuan Komunikasi secara Efektif

Menurut Fajar, dari semua pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki,
pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang
paling penting dan berguna. Melalui komunikasi intra pribadi kita berbicara dengan diri
sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu,
mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapkan pesan-
pesan yang akan kita sampaikan kepada orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi
kita berinteraksi dengan orang lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan

52
Suratno. 2013. Kesantunan Berbahasa dalam Perspektif Pembinaan Bahasa. Surakarta: Magister Pengkajian Bahasa
Program Pascasarjana UMS, hal 1
53
Moeliono, Anton. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hal 707
54
Soelaiman, 2007, Manajemen Kinerja ; Langkah Efektif untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kerja,
Cetakan Kedua, Jakarta: PT. Intermedia Personalia Utama, hal 112

Modul Komunikasi Efektif 41


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. Apakah kepada pimpinan, teman
sekerja, teman seprofesi, kekasih, atau anggota keluarga, melalui komunikasi antar
pribadilah kita membina, memelihara, kadang-kadang merusak (dan ada kalanya
memperbaiki) hubungan pribadi kita.55

Seorang individu akan sukses apabila mempunyai kemampuan komunikasi


secara efektif yang baik. Komunikasi secara efektif merupakan salah satu aspek
kepribadian yang berperan besar bagi keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas
pada kehidupan individu. Banyak kerugian dan kegagalan yang akan terjadi atau dialami
oleh individu yang disebabkan karena tidak adanya kemampuan komunikasi secara
efektif.

Menurut Shanon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas
pada bentuk pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni, dan teknologi.56

Menurut Prof. Dr. Alo Liliweri, Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari
satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami. Berdasarkan definisi-definisi
tentang komunikasi tersebut di atas, dapat di simpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang
terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah
suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan
pesan.57

Menurut Stewart L.Tubss – Sylvia Moss, komunikasi dikatakan efektif apabila


orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya atau komunikasi dinilai efektif
apabila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber,
berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. 58

55
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, hal 78 – 80
56
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo, hal 23
57
Liliweri.Prof. Dr. Alo, M.S.2003. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Persada, hal 4
58
Mulyana, Deddy.2005. Ilmu Ekonomi Suatu Pengantar. Cetakan ketujuh.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal 69

Modul Komunikasi Efektif 42


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

B. Prinsip Dasar

Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi yaitu: 59

a. Respect, merupakan sikap hormat dan mengahrgai terhadap lawan bicara. Melalui
sikal ini, kita belajar untuk berhenti sejenak agar tidak mementingkan diri kita sendiri
akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Melalui informasi yang telah
disampaikan, kita berusaha untuk memahami orang lain dan menjaha sikap bahwa
kita memang butuh akan informasi tersebut.
b. Empathy, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Dalam hal ini, kita berusaha untuk memahami sikap
seseorang serta ikut dalam kondisi yang sedang dialamo oleh orang tersebut
sehingga hubungan emosional pun akan lebih mudah terjalin
c. Audible, yaitu dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Hal yang perlu
dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti adalah sebagai berikut:
- Buat pesan untuk muda dimengerti
- Fokus pada informasi yang penting
- Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan
- Antisipasi kemungkinan masalah yang akan mucul
d. Clarity, yaitu kejelasan dari pesan yang disampaikan, Kejelasan dari pesan dibutuhan
melalui symbol, bahasayang baik, penegasan kata dan sebagainya. Penyampaia
pesan tidak bsa hanya sekali saja akan tetapi harus berulang kali karena sifat pesan
yang biasanya pesan yang lama akan kalah dengan pesan yang baru dan ahar pesan
lama tidak dilupakan maka perlu diingatkan kembali
e. Humble, yaitu sikal rendah hati dimana melalui sikap rendah hati, seseorang akan
lebih menghargai orang lain baik sikap, tindakan serta perkataannya. Melalui sikap
ini, akan lebih memudahkan seseorang untuk menyampaikan pesan karena sikap ini
lebih mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri.
Untuk dapat berkomunikasi secara effektif kita perlu memahami unsur – unsur
komunikasi, antara lain:60

59
Onong Uchjana, 1990, hal 10
60
Onong Uchjana, 1990, hal 18

Modul Komunikasi Efektif 43


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

1. Komunikator
Komunikator adalah orang yang mempunyai motif komunikasi dan
komunikator yang mempunya 3 unsur yaitu manusia, yang menyampaikan pesan, dan
untuk mewujudkan motif komunikannya. Komunikator terdiri dari satu orang, banyak
orang dalam pengertian lebih dari satu orang. Apabila lebih dari satu orang yakni
banyak orang dimana mereka relataif saling kenal sehingga terdapat ikatan
emosional yang kuat dalam kelompoknya, maka kumpulan banyak orang ini kita
sebut kelompok kecil (saling kenal). Dalam suatu organisasi, komunikator adalah
seorang pemimpin, kepalabagian ataupun para pegawai. Dalam diri komunikator
terdapat gagasan/ide dan bentuk pesan (encode).
Proses komunikasi dimulai dari timbulnya gagasan ide, fakta, dan lain – lain
dari diri si pengirim yang ingin disampaikan oleh pengirim. Proses komunikasi dapat
berlangsung jika tujua tersebut diwujudkan dalam bentuk nyata yang dapat
disampaikan kepada pengirim sehingga dapat diketahui apakah proses komunikasi
yang terjadi mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak.
Dalam suatu organisasi pengirim komunikannya kepada satu atau lebih.
Misalnya seoarang pemimpin berkomunikasi dengan para bawahannya bukan saja
dalam rangka memberikan perintah, instruksi dan bimbingan serta pembinaan, akan
teapi juga dalam rangka memberikan suasana kerja yang intim serasi dengan
perilaku organisasi yang dijiwai oleh semangat kerjasama.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang hendak disampaikan komunikaor kepada
komunikan. Pesan bisa berupa perintah, informasi, ide kritik, saran, kemarahan
ataupun perhatian. Isi komunikai berupa pesan (message) yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Kejelas pengiriman dan persipan pesan sangat
berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
Apabila dilihat dari jenisnya pesan dibagai menjadi dua yaitu pesan verbal
yang berupa bahasa lisan dan tulisan. Yang kedua yaitu bahasa pesan non-vebal
seperti wilayah pribadi berupa ruang dan jarang yang dikaitkan dengan status dan
fungsi/kedudukan seseorang, bahasa tubuh dan tata karma. Sebagian besar pesan
dapat berbentuk kata baik berupa ucapan ataupun tulisan. Akan tetapi

Modul Komunikasi Efektif 44


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

beranekaragam perilaku non-verbal juga dapat digunakan seperti gerak tubuh, raut
muka, dsb.
3. Saluran
Saluran adalah alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber)
kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak
langsung (melalui media cektak/elektronik dll).
Saluran komunikasi terbagi menjadi dua yaitu: tatap muka yang
menyampaikan isi pertanyaan yang berkaitan dengan kepentingannya (aktivitas
komunikasi) berupa pertemuan tatap muka, forum, dikusi panel, rapat, ceramah.
Dengan dengan media terdiri dari media massa yaitu periodik (terbut atau berharap)
seperti elektronik dan cetak sedangkan non media massa yaitu manusia seperti kurir
atau messanger dan benda yaitu elektronik dan non elektronik.
Untuk meyampaikan isi pesan, hendakanya dikomunikasikan dengan
menggunakan saluran tertentu. Saluran sering disebut dengan media, media adalah
alat dimana pesan berpindah dari komunikator kepada komunikan. Saluran
merupakan jalan melalui mana informasu secara fisik disampaikan.
Pada dasarnya saluran sering dilakukan melalui saluran formal dan saluran
informal. Saluran formal adalah saluran yang dikembangkan berdasarkan heirarki
struktur organisasi. Sedangkan saluran informal adalah saluran yang berkembang
tanpa adanya aturan dan arah yang jlas dan tidak terstruktur sebagimana hanya
saluran formal.

4. Komunikan

Komunikan adalah penerima (receiver) yang menerima pesan dari


komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
Komunikan dalam menrima pesan melakukan dua kegiatan yaitu
menginterprestasikan pesan atau penafsiran pesan dan melakukan tindakan atau
reaksi setelah pesan tersebut dimengerti. Proses penafsira ini disebut decoding.

Modul Komunikasi Efektif 45


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

C. Aspek Kemampuan Komunikasi Secara Efektif

Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada


pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan,
sehingga tidak terjadi salah persepsi. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu
memahami aspek-aspek komunikasi. Menurut Supratiknya, aspek-aspek dalam
komunikasi adalah:61

a. Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri


pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal bagi
perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi
tertentu.
b. Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim mengubah gagasan, perasaan dan
maksud-maksudnya ke dalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan.
c. Proses pengiriman pesan oleh penerima
d. Adanya saluran (channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan.
e. Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau
menafsirkan makna pesan.
f. Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan
yang ditangkap.
g. Kemungkinan adanya hambatan (noise) tertentu.

Menurut Mulyana dan Jalaluddin mengemukakan aspek- aspek komunikasi yakni:62

a. Sumber (source). Suatu sumber adalah orang yang mempunyai kebutuhan sosial
untuk diakui sebagai individu hingga kebutuhan berbagai informasi dengan orang lain
dapat terpenuhi
b. Penyandian (encoding) adalah suatu kegiatan internal seseorang untuk memilih dan
merancang perilaku verbal dan nonverbal yang sesuai dengan aturan-aturan guna
menciptakan suatu pesan
c. Pesan (massage) merupakan informasi yang harus sampai dari sumber ke penerima

61
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi, Tinjauan Psikologis, Yokyakarta : Kanisius, hal 31
62
Rakhmat, Jalaludin, 2003. Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, hal 14

Modul Komunikasi Efektif 46


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

d. Saluran (channel) adalah alat fisik yang menjadi penghubung antara sumber dengan
penerima
e. Penerima (receiver) adalah orang yang menerima pesan
f. Penyandian balik (decoding) yaitu proses internal penerima dan pemberian makna
kepada perilaku sumber yang mewakilinya
g. Respon penerima (receiver response) hal ini menyangkut tindakan apa yang
penerima lakukan setelah menerima pesan dari sumber
h. Umpan balik (freedback) adalah informasi yang tersedia bagi sumber yang
memungkinkan menilai keefektifan komunikasi yang sudah berlangsung.

Menurut Dedy Mulyana, untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu
memahami aspek-aspek komunikasi, antara lain:63

a. Komunikator

Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan


menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi,
karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.

b. Komunikan

Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian


memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.

c. Media

Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana


berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan,
tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.

d. Pesan

Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator


kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat
berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.

63
Mulyana, Deddy.2005, hal 68

Modul Komunikasi Efektif 47


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

e. Tanggapan

Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan


pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feedback) atau tindakan sesuai
dengan pesan yang diterima.

Berdasarkan dari ke tiga sumber di atas maka aspek-aspek yang paling penting
dalam kemampuan komunikasi secara efektif terdiri dari komunikator, komunikan, media
yaitu alat untuk menyampaikan dan pesan sesuatu yang disampaikan. Karena selain dari
tiga aspek tersebut semuanya sudah mengacu kepada kurikulum yang berlaku
(kompetensi inti dan kompetensi dasar) baik yang berupa pesan/materi pelajaran
ataupun efek komunikasi yang biasanya berupa nilai prestasi belajar.

D. Kriteria Kemampuan Komunikasi Efektif

Keefektifan komunikasi dapat dinilai apabila tujuannya yang ingin dicapai jelas,
menurut Stewart L. Tubbs dan Silvia Moss ada 5 hal yang dapat dijadikan ukuran bagi
komunikasi yang efektif, yaitu: pemahaman, kesenangan, mempengaruhi sikap,
memperbaiki hubungan. Penjelasan dari kutipan di atas adalah sebagai berikut: 64

a. Pemahaman

Arti pokok pemhaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan


rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini,
komunikator dikatakan efektif apabila penerima memperoleh pemahaman yang
cermat atas pesan yang disampaikannya (kadang- kadang komunikator
menyampaikan pesan tanpa disengaja, yang juga dipahami dengan baik).

b. Kesenangan

Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan maksud tertentu.


Sebenarnya, tujuan mazhab analisis transaksional adalah sekadar berkomunikasi
dengan orang lain untuk menimbulkan kesejahteraan bersama.

64
L. Tubbs, Stewart & Sylvia Moss. 2000. Human Communication. Bandung: Remaja Rosda Karya, hal 69

Modul Komunikasi Efektif 48


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

c. Mempengaruhi sikap

Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-


hari. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain, dan
berusaha agar orang lain memahami ucapan kita. Proses mengubah dan
merumuskan kembali sikap, atau pengaruh sikap (attitude influence), berlangsung
terus seumur hidup.

d. Memperbaiki hubungan

Sudah menjadi keyakinan umum bahwa bila seorang dapat memilih kata yang
tepat, mempersiapkannya jauh sebelumnya, dan mengemukakannya dengan tepet
pula, maka hasil komunikasi yang sempurna dapat dipastikan. Namun keefektifan
komuikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif
dan penuh kepercayaan. Bila hubungan manusia dibayang-bayangi oleh
ketidakpercayaan, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator yang paling
kompeten pun bisa saja berubah makna atau didiskreditkan.

e. Tindakan

Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang
kita inginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam komunikasi.

E. Faktor-faktor Kemampuan Komunikasi Secara Efektif

Tindak komunikasi harus melibatkan sedikitnya dua orang sebagai


pengungkapan diri untuk memperoleh informasi terhadap orang lain. Tetapi dalam
kenyataannya komunikasi sering mengalami hambatan baik itu secara teknis maupun
nonteknis. Hal ini perlu diminimalisir agar proses perkembangan komunikasi itu dapat
berjalan secara baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi dalam


pengungkapan diri menurut Devito mengemukakan bahwa:65

a. Pengungkapan diri lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil daripada kelompok
besar. Kelompok yang terdiri dari dua orang merupakan lingkungan yang paling

65
Devito, Joseph, A.1997. Human Communication. New York: Harper Collinc Colege Publisher, hal 62

Modul Komunikasi Efektif 49


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

cocok untuk mengungkapkan diri dan disitulah orang dapat meresapi tanggapan
dengan cermat.
b. Perasaan menyukai akan mempengaruhi pembukaan diri seseorang terhadap
penentuan pilihan yang disukai atau pun dicintai.
c. Bila kita melakukan pengungkapan diri secara otomatis orang yang bersama kita
akan melakukan juga pengungkapan diri sebagai efek diadik.
d. Kompetensi disini diartikan sebagai faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri
karena orang yang lebih kompeten merasa diri mereka mempunyai rasa percaya
diri dan banyak hal yang positif yang semua itu lebih dimanfaatkan sebagai
pengungkapan dalam berkomunikasi.
e. Faktor kepribadian sebagai wujud orang-orang yang pandai bergaul dan ekstrovert
melakukan pengungkapan diri lebih banyak dari pada orang yang kurang pandai
bergaul.
f. Faktor topik atau tema pembicaraaan tentang informasi yang bagus akan
cenderung membuka diri terhadap komunikasi yang ada.
g. Jenis kelamin merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi pengungkapan
diri pada umumnya pria lebih kurang terbuka dari pada wanita.
Dalam pengungkapan diri terhadap orang lain dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu, salah satunya kepribadian seseorang. Di sini maksud dari kepribadian yang
ekstrovert adalah orang yang menyukai keterbukaan terhadap siapa saja, tentu saja ini
akan mempengaruhi penerimaan informasi-informasi yang lebih banyak daripada orang
yang menutup diri dari lingkungan.

Menurut Dedy Mulyana, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan


kemampuan menggunakan bahasa lisan sangat ditentukan oleh: situasi, ruang,
waktu, tema, isi atau materi, teknik penyajian. Adapun penjelasan dari kutipan di atas
adalah sebagai berikut:66

66
Mulyana, Deddy.2005, hal 61

Modul Komunikasi Efektif 50


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

a. Situasi
Situasi yang dimaksudkan adalah hal-hal yang menyangkut keadaan atau
kondisi saat pembicaraan/ceramah sedang berlangsung. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:

1. Tingkat pengetahuan pendengar, yaitu menyangkut latar belakang level


pengetahuan dari pendengar (audience).
2. Formal atau informal. Hal ini menyangkut apakah berbicara dalam suatu situasi
yang formal (forum resmi) atau dalam situasi biasa atau kekeluargaan (informal)
3. Sedih atau gembira, yaitu berbicara di depan orang yang berada dalam situasi
sedih tentunya sangat berbeda dibandingkan dengan ketika kita tampil berbicara
di depan orang yang sedang dalam keadaan gembira. Untuk itu seorang
pembicara harus mengetahui betul situasi dan kondisi pendengarnya.
b. Ruang
Hal ini tentang tempat dimana sedang berbicara, misalnya di dalam ruangan
gedung ataukah di lapangan.

c. Waktu
Dimaksudkan dengan waktu disini adalah, disamping waktu yang sebenarnya
yaitu apakah pagi, siang, sore atau malam, juga tentang isi materi yang akan
dibicarakan, apakah hal tersebut masih aktual ataukah sudah usang atau basi.

d. Tema
Sebuah tema sangat penting artinya dalam suatu pembicaraan, sehingga
didalam pembicaraan seorang pembicara dapat fokus atau terarah. Sangat
disarankan seorang pembicara hanya menggunakan satu tema pembicaraan sehinga
didalam pembicaraannya tidak ngawur atau mengambang yang dapat
mengakibatkan isi pembicaraan susah dipahami oleh pendengar. Namun jika
terpaksa harus lebih dari satu, maka selesaikanlah satu tema pembicaraan kemudian
pindah ke tema yang lainnya.

e. Isi atau Materi


Isi pembicaraan hendaknya sesuai dengan tema yang telah dipersiapkan
dengan mantap sebelumnya dan menarik minat pendengar. Daya tarik suatu materi

Modul Komunikasi Efektif 51


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

juga akan sangat menentukan keberhasilan suatu pembicaraan. Adapun yang dapat
menjadi pemicu rasa ketertarikan pendengar diantaranya adalah:

1. Up to date, masalah yang dibicarakan adalah masalah yang sedang hangat-


hangatnya di dalam masyarakat.
2. Merupakan suatu yang menyangkut kepentingan pendengar.
3. Masalah yang mengandung pertentangan publik, benar-salah, baik-buruk.
4. Sesuai dengan kemampuan logika pendengar, dll.

f. Teknik Penyajian
Teknik yang dimaksudkan disini adalah cara-cara yang digunakan didalam
berbicara, meliputi:

1. Kemampuan menggunakan bahasa lisan dengan baik. Dalam hal ini seorang
pembicara hendaknya memiliki kemampuan tata bahasa yang baik, artikulasi
yang jelas dan tidak cadel, intonasi yang menarik (tidak monoton), aksen yang
tepat, dan tidak terlalu banyak menggunakan istilah yang tidak perlu.
2. Ekspresi (air muka) yang menarik, misalnya: tidak cemberut, tidak pucat, tidak
merah, dan sebagainya. Ekspresi dalam berbicara sangat penting untuk
memikat minat dengar atau rasa ingin tahu dari pendengar.
3. Stressing (redance), yaitu kemampuan seorang pembicara untuk memberikan
penekanan pada masalah-masalah inti atau penting didalam pembicaraannya,
misalnya dengan pengulangan- pengulangan yang seperlunya, atau dengan
penekanan- penekanan tertentu dalam nada pembicaraan.
4. Kemampuan memberikan refreshing (penyegaran) dengan menyelipkan
intermezzo, yaitu dengan menyelingi pembicaraan dengan hal-hal lain yang
berhubungan yang mengandung kelucuan, baik itu pengalaman sendiri atau
sebuah anekdot, dengan tidak mengurangi nilai pembicaraan. Hal ini
dimaksudkan agar pendengar tidak terlalu stress yang bisa menimbulkan
kejenuhan atau kebosanan dalam mengikuti pembicaraan kita.
5. Kepribadian atau personality. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
disamping daya pesona atau kharismatik seseorang, juga meliputi nilai-nilai
pribadi seorang pembicara, diantaranya: jujur, cerdik, berani, bijaksana,
berpandangan baik, percaya diri, tegas, tahu diri, tenang dan tenggang rasa.

Modul Komunikasi Efektif 52


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Dari uraian di atas komunikasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
harus diperhatikan untuk mewujudkan berbicara yang efektif, baik itu dari faktor intern
maupun ekstern. Dalam lingkungan sosial tidak bisa dilepaskan dengan komunikaasi
baik itu pesan verbal maupun non verbal. Hal ini siswa dituntut untuk belajar
mengembangkan komunikasi seperti membaca, mampu mengkomunikasikan pikiran
dan perasaan secara jelas dan tepat guna mendukung kemampuan bersosialisasi
dengan lingkungannya. Oleh karena itu, peran konseling kelompok sangatlah diperlukan
untuk membantu indivudu meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.

Komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaiakan apa yang


dimaksudkannya atau komunikasi dinilai efektif apabila rangsangan yang disampaikan
dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang
ditangkap dan dipahami oleh penerima.

F. Strategi Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Efektif

Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan berkomunikasi dengan siapa


saja. Hal inilah yang perlu dipikirkan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada
dalam komunikasi. Dengan menerapkan strategi atau metode dalam pembelajaran akan
sangat membantu pengembangan potensi kemampuan komunikasi secara efektif. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya dari berbagai pihak seperti orang tua, guru guna
mewujudkannya.

Menurut Johnson ada beberapa kiat kemampuan dasar komunikasi yang


dimaksud adalah sebagai berikut:67

a. Sadari mengapa keterampilan berkomunikasi ini penting dikuasai dan


bermanfaat
b. Pahami arti keterampilan berkomunikasi dan bentuk-bentuk perilaku komponen
untuk mewujudkan keterampilan tersebut,
c. Rajin mencari atau menemukan situasu-situasi di mana dapat mempraktikkan
keterampilan tersebut

67
Supratiknya, A. 1995, hal 12

Modul Komunikasi Efektif 53


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

d. Minta bantuan orang lain untuk memantau usaha kita serta memberikan evaluasi
terhadap kemajuan dan kekurangan yang dimiliki
e. Keseluruhan latihan tersebut harus dibagi dalam bagian-bagian tertentu
tujuannya agar bisa merasakan keberhasilan usaha yang telah dilakukan.
Misalnya, berlatih bangun sikap percaya, mengungkapkan pikiran secara jelas,
dan sebagainya
f. Akan sangat menolong bila ada teman sebagai lawan dalam proses berlatih
g. Mengkomunikasi dengan seluruh komponen tersebut terus menerus dilatih dan
dipraktikkan, sampai akhirnya menjadi bagian dari diri sendiri.

Kiat pengembangan keterampilan berkomunikasi di atas juga ditambahkan oleh


Johnson, bahwa seluruh langkah dapat dilakukan dalam rangka metode belajar yang
disebut experiential learning atau belajar melalui pengalaman. Metode belajar yang oleh
banyak ahli dipandang paling efektif untuk belajar di bidang salah satunya mempelajari
kemampuan berkomunikasi efektif ini, meliputi empat tahap yaitu:68

a. Mencari kesempatan untuk mendapatkan pengalaman pribadi kongkret


berkaitan dengan hal yang ingin dipelajari. Misalnya, ingin belajar
mengungkapkan perasaan secara jelas dan tepat yang mengajak seorang teman
untuk berkomunikasi dengan fokus saling mengungkapkan perasaan.
b. Melakukan refleksi, observasi atau pemeriksaan atas pengalaman pribadi yang
baru diperoleh.
c. Merumuskan prinsip-prinsip, menemukan konsep-konsep. Misalnya, ungkapan
perasaan menjadi mudah ditangkap lawan komunikasi dengan cara menyebutkan
nama perasaan itu. Tentu saja hal itu menuntut keberanian.
d. Membuat kesimpulan-kesimpulan pribadi untuk dipraktikkan. Kadang- kadang
kesimpulan ini masih berupa hipotesis. Benar tidaknya dapat dibuktikan dengan
mempraktikannya.

68
Supratiknya, A. 1995, hal 13

Modul Komunikasi Efektif 54


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Dari beberapa teori di atas dapat di disimpulkan bahwa strategi peningkatan


kemampuan komunikasi efektif dapat dikembangkan oleh peneliti yaitu dengan cara
mengadakan diskusi dan latihan komunikasi secara terus menerus. Disamping itu,
pemberian latihan juga harus disesuaikan dengan kondisi siswa setempat agar
mendapat porsi yang seimbang. Strategi peningkatan kemampuan komunikasi ini juga
dapat dilakukan kerja sama dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena
pelajaran ini menekankan pada aspek belajar berkomunikasi.

G. Faktor-Faktor Penunjang Komunikasi Efektif69

Ada beberapa faktor penunjang komunikasi efektif. Menurut Soekanto dalam


bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, syarat untuk melakukan interaksi yaitu:

▪ Adanya kontak sosial


▪ Adanya komunikasi
Berbicara tentang komunikasi, berarti harus ada suatu kontak dengan orang lain.
Begitu pula apabila kita mengadakan kontak dengan orang lain, maka, kita akan
mengadakan komunikasi. Dengan kontak atau interaksi dan dengan
mengkomunikasikannya, kita dapat saling bertukar pikiran, perasaan, menerima dan
memahami perbuatan satu sama lainnya.

Agar komunikasi berjalan efektif dibutuhkan suatu kondisi yang harus dipenuhi
agar suatu pesan dapat membangkitkan tanggapan atau efek yang kita kehendaki.
Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat


menarik perhatian komunikan. Pesan harus menggunakan lambang-lambang
tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan
sehingga sama-sama mengerti
b. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikasi dan menyarankan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Pesan harus menyarankan
suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok

69
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Modul Komunikasi Efektif 55


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

dimana komunikasi berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan


yang dikehendaki.
c. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila timbul saling pengertian, yaitu jika
kedua belah pihak, si pengirim dan penerima informasi memahami. Tirman Sirait
mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi sebagai berikut,
“Komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau kegiatan penyampaian atau
pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna-makna
informasi dari seseorang kepada orang lain, atau lebih jelasnya suatu pemindahan
atau pengoperan informasi mengenai pikiran dan perasaan-perasaan”.
Bagaimana komunikasi harus efektif, hal tersebut tergantung kepada komponen
komunikasi, yaitu komunikator; pesan; komunikan; serta efek. Efektivitas disini adalah
apabila komunikan sudah menyetujui dan mau berubah atau menyatakan berubah
tentang apa yang disampaikan oleh komunikator. Komunikator harus tahu khalayak
mana yang dijadikan sasarannya dan tanggapan yang diinginkan. Komunikator harus
mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai khalayak sasaran.
Maksud dari media yang efisien tersebut adalah media yang tepat atau sesuai dengan
tanggapan yang diinginkan dalam mencapai khalayak sasaran.

Sedangkan menurut Santoso Sastropoetra dalam “komunikasi sosial”,


menyatakan bahwa: Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif atau berhasil bilamana
diantara penyebar pesan dan penerima pesan terdapat suatu pengertian yang sama
mengenai isi pesan. Isi pesan yang disampaikan oleh penyebaran melalui lambang-
lambang itu dapat dikatakan sebagai “titian” atau “kendaraan”. Untuk simbol yang
dipergunakan antara mereka dapat terdiri atas: bahasa baik lisan maupun tulisan,
syarat-syarat, gambar-gambar dan tanda-tanda.

Komunikasi dikatakan efektif atau berhasil adalah apabila pesan yang


disampaikan komunikator itu dapat diterima, adanya saling pengertian sesuai dengan
apa yang diharapkan dan diinginkan komunikator serta dapat mengubah sikap
komunikan.

Modul Komunikasi Efektif 56


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi
Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.Perusahaan
Cetakan Pertama, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rsodakarya

Arni Muhammad. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Astrid S Susanto.1999.Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina Cipta

Cangara, Hafied H. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

_______________ .2002.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo


Persada

Davis, Keith. Jhon W. Newstrom. (Agus Dharma, pen). 1996. Perilaku Dalam
Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Devito, Joseph, A.1997. Human Communication. New York: Harper Collinc Colege
Publisher

Effendy, Onong Uchjana.1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosda karya

____________________.2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.Remaja


Rosda Karya

____________________.2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja


Rosda karya

____________________.2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja


Rosda karya

____________________.2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja


Rosda karya

____________________.2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja


Rosda karya

Emmy F.G. dan Yoyon B.I 1997. Pengembangan Sistem Komunikasi Organisasi.
Bandung: Laboratorium Pengembangan Manajamen Jurusan Administrasi
Pendidikan FIP IKIP

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Griffin, Em. 2003. A First Look at Communication Theory. Boston: Mc Graw Hill

Modul Komunikasi Efektif 57


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen, Cetakan Kedelapanbelas. Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta

Hovland, Carl, L. 1953. Social communication dalam Bernard Berelson & Morris
Janowits, ed. Reader in public opinion and communication. New York: The
free press of glencoe

Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama

J. Setiadi, Nugroho, SE., MM.2003.Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk


Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana

Komala, Lukiati, 2009, Komunikasi Massa, Jakarta: Penerbit Simbiosa Rekatama


Media

Komaruddin, 2001, Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke-5, Jakarta: Bumi Aksara

L. Tubbs, Stewart & Sylvia Moss. 2000. Human Communication. Bandung: Remaja
Rosda Karya

Alo, Liliweri.2003. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Persada

Moeliono. Anton. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya

_____________. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Mulyana, Deddy.2005. Ilmu Ekonomi Suatu Pengantar. Cetakan ketujuh.Bandung:


PT Remaja Rosdakarya

Rakhmat, Jalaludin.2003. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya

Ruslan, Rosady.2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada

Ruslan, Rosady.2008. Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Sastropoetra, R A, Santoso. 1980. Pendapat Publik, Pendapat Umum, dan Pendapat


Khalayak Dalam Komunikasi Sosial. Bandung: Penerbit PT Remadja
Rosdakarya

Schramm Wilbur, 1995. The Process Effect of Mass Communication, Urbana:


University Of Illinois Press

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persad

Modul Komunikasi Efektif 58


Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar

Soelaiman. 2007. Manajemen Kinerja; Langkah Efektif untuk Membangun,


Mengendalikan dan Evaluasi Kerja. Cetakan Kedua, Jakarta: PT.
Intermedia Personalia Utama

Suprapto Tommy.2011. Pengantar Ilmu Komunikasi, Dan Peran Manajemen dalam


Komunikasi, Jakarta: Buku Seru

Supratiknya, A.1995. Komunikasi Antar Pribadi, Tinjauan Psikologis, Yokyakarta:


Kanisius

Suratno.2013. Kesantunan Berbahasa dalam Perspektif Pembinaan Bahasa.


Surakarta: Magister Pengkajian Bahasa Program Pascasarjana UMS

Sutisna, Oteng.1993.Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional.


Bandung: Penerbit Angkasa

Tedjasutisna, Euis A.1995. Surat Menyurat dan Komunikasi SMK. Bandung: Armico

Tunggal, Amin Widjaja, Drs.Ak.MBA. 2008. Dasar-Dasar Customer Relationship


Management (CRM).Jakarta: Harvindo

Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia

Wexley, Kenneth N., Yuki, Gary A.1992. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia,
Jakarta: Rineka Cipta

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo

B. Majalah atau Buletin


-

C. Referensi Lainnya
-

Modul Komunikasi Efektif 59

Anda mungkin juga menyukai