MODUL PERKULIAHAN
Good Corporate
Governance
Peran Audit Intern dan
Manajemen Resiko
Abstract Kompetensi
Audit internal telah berkembang dari (CPMK- 3)
aktivitas penilaian manajemen berbasis Mahasiswa mampu menguraikan
tradisional untuk sebuah tujuan, peran audit intern dan manajemen
objektif, dan aktivitas konsultasi. resiko
9
P322110001
Universitas Mercu Buana
Peran Audit Intern dan Manajemen Resiko
10.1 Pendahuluan
Menurut Hery (2004), sebagai penilaian dan persepsi negatif sering ditujukan
terhadap fungsi internal audit. Auditee sering kali merasa bahwa keberadaan divisi
Auditor Internal hanya akan mendatangkan biaya yang lebih besar dibandingkan
keuntungan yang akan diterima. Auditor internal dianggap masih jauh peranannya
untuk dapat menjadi seorang konsultan internal (yang merupakan wujud tertinggi
dalam peran pengawas internal). Seringkali usulan perubahan atau rekomendasi dari
audit internal masih dianggap menyulitkan dan merugikan bagi audit, bahkan
terkesan formalitas dan cenderung mengabaikan tingkat kesulitan tau kendala yang
akan dihadapi audit nantinya atas pelaksanaan saran dari bagian audit internal
tersebut.
untuk memberikan jasa konsultasi kepada komite audit dalam mengawasi laporan
keuangan, pengendalian internal, penilaian risiko, program whistleblower, dan kode
etika bisnis. Memang, auditor internal terlatih dan berpengetahuan untuk
memberikan layanan tersebut kepada dewan komisaris dan seluruh semua dewan
komite,
terutama komite audit.
Konsultasi pelayanan kepada manajemen. Secara tradisional, peran auditor internal
telah didefinisikan sebagai menyediakan jasa konsultasi untuk manajemen di semua
tingkatan untuk memungkinkannya melaksanakan tanggung jawabnya secara
efektif. Dalam memberikan jasa konsultasi kepada manajemen, auditor internal
menilai efisiensi, efektivitas, dan kinerja ekonomi manajerial. Layanan ini telah
Tujuan yang ingin dicapai yang menyangkut hal-hal sebelum terjadinya peril
ada beberapa macam, antara lain :
Pelaksanaan yang baik dari fungsi manajemen risiko dan fungsi audit internal
dalam suatu struktur perusahaan masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Terdapat
beberapa pendapat yang mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pendapat
pertama menyatakan bahwa fungsi manajemen risiko dan fungsi audit internal dapat
Setiap perusahaan menghadapi risiko yang menjadi kendala bagi mereka dalam
usaha mencapai tujuan. Penerapan manajemen risiko yang efektif pada perusahaan
merupakan salah satu alat penting bagi manajemen untuk menciptakan tata kelola
perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Menurut Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-
480/BL/2009, pelaksanaan fungsi manajemen risiko dilakukan berdasarkan suatu
strategi manajemen risiko yang sekurang-kurangnya memuat:
Identifikasi semua risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan perusahaan.
Penjelasan mengenai penyebab dari timbulnya risiko-risiko tersebut.
Identifikasi kemungkinan terjadinya risiko-risiko tersebut.
Penjelasan tentang implikasi atas terjadinya risiko-risiko tersebut.
Langkah-langkah yang akan diambil apabila risiko-risiko tersebut terjadi.
Effendi, M.A. 2016. The Power of Good Corporate Governance Teori dan Implementasi.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Rezaee, Zabihollah. Corporate Governance and Ethics. 2009. United States: John Wiley &
Sons, Inc.
McNamee, D. 2002. “Risk Based Auditing for Internal Auditors”. Makalah dipresentasikan
pada seminar Management Control Concept, Pleier & Associates. Amerika Serikat.
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/3560
http://www.academia.edu/11713984/PENGARUH_PERANAN_AUDIT_INTERNAL_TERHAD
AP_PENERAPAN_GOOD_CORPORATE_GOVERNANCE