Anda di halaman 1dari 7

PERAN MEDIA MASSA DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK

Oleh

SRI CHOIRIYATI
Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Lampung
Email: srichoiriyati@gmail.com

ABSTRAK

Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia.
Media massa masih diyakini memiliki kekuatan besar dalam pembentukan opini public.
Dengan media massa, seseorang atau kelompok tertentu menanamkan pesan tertentu melalui
informasi-informasi yang penyajiannya seringkali disetting terlebih dulu. Dengan media
massa orang bisa mencitrakan dirinya, menaikkan pamor tokoh tertentu atau bahkan
menjatuhkan figur lawan. Media massa sendiri memiliki berbagai peran, salah satunya ialah
dalam mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang maupun sekelompok orang
ataupun masyarakat. Media mempengaruhi pandangan masyarakat dalam proses
pembentukan opini atau sudut pandangnya. Media massa dapat dikatakan merupakan senjata
yang ampuh bagi perebutan citra (image).
Kata Kunci : Peran Media massa, Opini Publik.

PENDAHULUAN berserikat dan kebebasan menyatakan


pendapat di depan umum sebagai salah
Latar Belakang salah satu elemen penting dalam
membangun demokrasi (Anwar :
Kehadiran teknologi tak pelak
2013;115).
memberikan pengaruh sangat besar dalam
kehidupan manusia.Manusia menggunakan Menurut McLuhan, teknologi media
teknologi dan dikelilingi teknologi hampir telah menciptakan revolusi di tengah
dalam setiap gerak kehidupannya. masyarakat karena masyarakat sudah
Pengaruh teknologi dalam kehidupan sangat tergantung kepada teknologi, dan
manusia menarik perhatian seorang tatanan masyarakat terbentuk berdasarkan
pemikir berkebangsaan Kanada, Marshall pada kemampuan masyarakat
McLuhan, dan melalui bukunya menggunakan teknologi. Ia melihat media
Understanding Media (1964) ia menulis berperan menciptakan dan mengelola
mengenai pengaruh teknologi. budaya (Morisson : 2014;486).
Opini Publik atau public Beberapa sarjana menyebut
opinion sebagai sebuah fenomena dalam pemikiran McLuhan mengenai hubungan
kehidupan sosial dan politik mulai banyak antara teknologi, media dan masyarakat ini
dikenal dan dipakai pada akhir abad ke-18 dengan sebutan technological determinism,
di Eropa dan Amerika Serikat. Pemakaian yaitu paham bahwa teknologi bersifat
istilah itu berkaitan dengan politik dan determinan (menentukan) dalam
komunikasi politik ketika Alquin membentuk kehidupan manusia.
menyerukan, “vox populi, vox dei” (suara
rakyat adalah suara tuhan). Hal ini Pemikiran McLuhan sering juga
berkaitan dengan berkembangnya gagasan dinamakan teori mengenai ekologi media
tentang pentingnya kemerdekaan (media ecology) yang didefenisikan

21
sebagai: “the study of media environment, mana orang menjalankan atau
the idea that tecknology and techniques, mengungkapkan tradisi, ritual, dan nilai-
modes of information and codes of nilai mereka melalui kata-kata yang
communication play a leading role in diucapkan. Identifikasi kelompok dan
human affairs” (study mengenai kesatuan kelompok menjadi sangat tinggi
lingkungan media, gagasan bahwa ketika masyarakat hanya mengandalkan
teknologi dan teknik, mode informasi dan pada komunikasi lisan.
kode komunikasi memainkan peran
penting dalam kehidupan manusia). Era Tulisan.

Sejarah Media Ditandai dengan diperkenalkannya huruf


abjad (alfabet) dan karenanya mata
Media massa pada awalnya dikenal menjadi indra yang dominan dalam
dengan istilah pers yang berasal dari berkomunikasi. Mereka yang dapat
bahasa Belanda, yang dalam bahasa membaca dan menulis memiliki status
Inggris berarti press. Secara harafiah pers khusus sehingga pendidikan formal
berarti cetak, dan secara maknawiah memegang peran penting. Tulisan telah
berarti penyiaran secara tercetak atau menyebabkan orang menjadi terlepas dari
publikasi secara tercetak (print lingkungaan kesukuan yang bersifat
publications). Dalam perkembangannya kolektif dan memasuki lingkungan yang
pers mempunyai dua pengertian, yakni bersifat privat. Munculnya tulisan menjadi
pers dalam pengertian sempit dan pers awal dari era dimana komunikasi tidak
dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas perlu dilakukan secara tatap muka.
adalah meliputi segala penerbitan,
termasuk media massa elektronika, radio Era cetak.
siaran dan televisi siaran, sedangkan pers
Ditandai dengan penemuan mesin cetak
dalam arti sempit hanya terbatas pada
(print era) dan merupakan awal revolusi
media massa cetak, yakni surat kabar,
industri. Akibat dari era cetak ini adalaah
majalah dan bulletin kantor berita.
munculnya masyarakat yang semakin
McLuhan bersama Quentin Fiore terkotak-kotak atau terfragmentasi. Hasil
menyatakan bahwa media pada setiap cetakan berupa buku atau bentuk tulisan
zamannya menjadi esensi lainnya bersifat mudah dipindahkan, dapat
masyarakat.Mereka mengemukakan dibawa-bawa, dan dapaat dibaca dimana
adanya empat era atau zaman (epoch) saja secara lebih privat. Hal ini membuat
dalam sejarah media, dan masing-masing orang menjadi terisolasi dari lingkungan
era berhubungan dengan mode komunikasi komunitasnya dan mendorong munculnya
dominan pada era bersangkutan. Lebih individualisme.
jauh, McLuhan menyatakan bahwa media
Era Elektronika.
berfungsi sebagai kepanjangan indra
manusia pada masing-masing era yaitu : Media elektronik memperluas persepsi
kesukuan (tribal); tulisan (literate); cetak orang melampaui batas-batas tempat di
(print); dan elektronik (Morisson : mana mereka berada pada setiap saat
2014;488). sehingga menciptakan “desa global”
(global village). Jika pada era cetak, buku
Era Kesukuan. menjadi sumber informasi penting, maka
Pada era ini indra pendengaran, pada era elektronik yang terjadi adalah
penciuman, dan perasa merupakan indra desentralisasi informasi di mana individu
yang lebih banyak digunakan manusia. sekarang telah menjadi salah satu sumber
Era ini memiliki ciri lisan yaitu bercerita di informasi utama. Teknologi elektronik
dapat digambarkan dengan : telepon

22
(berbicara tanpa dinding), fotografi baik bertaraf nasional maupun
(museum tanpa dinding), cahaya (ruang internasional.
tanpa dinding), film, radio dan TV (ruang
kelas tanpa dinding), phonograph/alat Media sering sekali sebagai wahana
pemutar lagu (gedung pertunjukan musik pengembangan kebudayaan, bukan saja
tanpa dinding). dalam pengertian pengembangan bentuk
seni dan simbol, tetapi juga dalm
Peran Media Massa. pengertian pengembangan tata cara, mode,
gaya hidup dan norma-norma.
Media massa sendiri memiliki
berbagai peran, salah satunya ialah dalam Media telah menjadi sumber dominan
mempengaruhi sikap dan perilaku bukan saja bagi individu untuk
seseorang maupun sekelompok orang memperoleh gambaran dan citra realitas
ataupun masyarakat (Waziz : 2012;21). sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan
Media mempengaruhi pandangan kelompok secara kolektif, media
masyarakat dalam proses pembentukan menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian
opini atau sudut pandangnya. Media massa normatif yangdileburkan dengan berita dan
dapat dikatakan merupakan senjata yang hiburan.
ampuh bagi perebutan citra (image)
(Bungin : 2001;31). Pada abad ke-18 dan 19, media
dijadikan sebagai alat propaganda, dan itu
Peran Media Massa Media menjadi penting di dunia politik seiring
merupakan sarana bagi komunikasi dalam dengan adanya pertumbuhan informasi,
menyiarkan informasi, gagasan dan sikap permintaan kebebasan pres, berpendapat,
kepada komunikan yang beragam dalam berorganisasi, dan terlibat di lembaga
jumlah yang banyak. Hal ini menunjukan pemerintahan (Nuruddin : 2001;32).
media massa merupakan sebuah institusi
yang penting bagi masyarakat. Asumsi ini Opini Publik
didukung oleh McQuail dengan
Opini public menurut Noelle-
mengemukakan pemikirannya tentang
Neumann (Morisson: 2014;527) adalah :
media massa : “attitudes or behaviors one must express
Media merupakan indrustri yang berubah in public if one is not to isolate oneself; in
dan berkembang yang menciptakan areas of controversy or change, public
lapangan kerja, barang dan jasa, serta opinion are those attitudes one can
menghidupkan indrustri lain yang terkait, express without running the danger of
media juga merupakan indrustri tersendiri isolating oneself” (sikap atau perilaku
yang memiliki peraturan dan norma-norma yang harus dikemukakan seseorang di
yang menghubungkan institusi tersebut depan public jika ia tidak ingin dirinya
dengan masyarakat dan institusi sosial terisolasi; dalam wilayah kontroversi atau
lainnya, di lain pihak, institusi diatur olah perubahan, opini public adalah sikap yang
masyarakat. dapat ditunjukkan seseorang tanpa bahaya
isolasi terhadap dirinya).
Media massa merupakan sumber kekuatan
alat kontrol, manajemen, dan inovasi Kita dapat melukiskan opini public
dalam masyarakat yang dapat di sebagai proses yang menggabungkan
dayagunakan sebagai pengganti kekuatan pikiran, perasaan, dan usulan yang
atau sumber daya lainnya. diungkapkan oleh warga Negara secara
pribadi terhadap pilihan kebijakan yang
Media merupakan lokasi atau forum yang dibuat oleh pejabat pemerintah yang
semakin berperan, untuk menampilkan bertanggung jawab atas tercapainya
pristiwa peristiwa kehidupan masyarakat, ketertiban social dalam situasi yang

23
mengandung konflik, perbantahan, dan Teori Agenda Setting
perselisihan pendapat tentang apa yang
akan dilakukan dan bagaimana Hubungan yang kuat antara berita
melakukannya (Nimmo : 2000;3). yang disampaikan media dengan isu-isu
yang dinilai penting oleh public
Istilah public opinion dalam merupakan salah satu jenis efek media
pengertian yang modern pertama kali massa yang paling popular yang
digunakan oleh Machiavelli. Dalam dinamakan dengan agenda setting. Agenda
bukunya Discourses, Machiavelli setting terjadi karena media massa sebagai
mengatakan bahwa orang yang bijaksana penjaga gawang informasi (gatekeeper)
tidak akan mengabaikan Opini Publik harus efektif dalam menyampaikan berita.
mengenai soal-soal tertentu, seperti Media harus melakukan pilihan mengenai
pendistribusian jabatan dan kenaikan apa yang harus dilaporkan dan bagaimana
jabatan. Rosseau pernah menyebut Opini melaporkannya. Apa yang diketahui
Publik sebagai “ratu dunia”, karena Opini publik mengenai suatu keadaan pada
Publik itu tidak dapat ditakhlukkan oleh waktu tertentu sebagian besar ditentukan
raja-raja di zaman otoritarian pada abad oleh proses penyaringan dan pemilihan
ke-17 dan ke-18, kecuali bila sang “ratu berita yang dilakukan media massa.
dunia” itu mau dibeli sehingga menjadi Agenda setting dapat membangun isu
“budak” dari raja. Rosseau menyatakan umum yang dinilai penting dan juga dapat
bahwa dalam perubahan sosial dan politik, menentukan bagian-bagian atau aspek-
pemerintah tidak boleh terlalu jauh di aspek dari isu umum tersebut yang dinilai
depan pendapat rakyat. Meskipun penting (McQuail : 2011;276).
demikian ia juga menyadari bahwa
kebijakan pemerintah secara timbal balik Peran Media Massa dalam Membentuk
membentuk opini publik. Opini Publik

Opini dapat dinyatakan Karakteristik media massa seperti


secara aktif maupun secara pasif. Opini keberadaan khalayak yang luas, heterogen,
dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dan penyebaran pesan yang cepat serta
dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan serentak menjadi alasan kuat banyak pihak
secara jelas, ataupun melalui pilihan- akhirnya melirik media massa sebagai alat
pilihan kata yang sangat halus dan tidak penyebaran pesan tertentu.
secara langsung dapat diartikan
Kekuatan media massa dalam
(konotatif). Opini dapat pula dinyatakan
membentuk isu tak bisa diragukan lagi.
melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka,
Dalam hal ini tentu saja pesan media tak
simbol-simbol tertulis, pakaian yang
bisa dipisahkan begitu saja dari
dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang
keberadaan institusi media itu sendiri.
tak terbilang jumlahnya, melalui referensi,
Dalam perkembangannya kemudian diakui
nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan
bahwa media massa dalam prakteknya
(Sunarjo,Djoenaesih : 1997;12).
berada diantara kepentingan negara dan
Opini publik itu identik dengan pasar, elite tertentu atau pemilik media itu
pengertian kebebasan, keterbukaan dalam sendiri.
mengungkapkan ide-ide, pendapat,
Media massa membawa kepentingan
keinginan, keluhan, kritik yang
dari pihak tertentu. Melalui kontennya,
membangun, dan kebebasan di dalam
media massa menyusupkan kepentingan
penulisan. Dengan kata lain, opini publik
dari kelompok tertentu untuk merebut
itu merupakan efek dari kebebasan dalam
perhatian publik. Dengan serangan
mengungkapkan ide-ide dan pendapat. informasi yang sama secara bertubi, media

24
massa berusaha mempengaruhi sikap tindakan yang agresif dan revolusioner.
publik. Media massa juga memiliki Sejauh studi yang dilakukan para ahli,
pengaruh yang begitu kuat dalam interpretasi media massa menjadi
kehidupan politik. pertimbangan bagi sebuah gerakan social.
Media massa memiliki daya jangkau Sekitar abad ke-18 dan 19, media
yang luas dalam menyebarkan informasi dijadikan sebagai alat propaganda dalam
politik, bahkan mampu melewati batas lembaga pemerintahan. Politikus dan
wilayah, kelompok umur, jenis kelamin, pemerintah, pada saat itu, menyadari
dan status sosial-ekonomi. Dengan betapa pentingnya media sebagai
demikian, status politik yang dimediasikan propaganda dan metode-metode persuasif
akan menjadi perhatian bersama di lainnya untuk
berbagai tempat dan kalangan. memenangkan/mengamankan posisi
mereka. Guna mencapai tujuan itu, yaitu
Media massa memiliki kemampuan memegang kendali atas masyarakat,
untuk melipatgandakan pesan yang begitu mereka mulai menciptakan, mendirikan
mengagumkan. Dilipatgandakan atau dan mendanai media-media publikasi
tidaknya pesan memiliki korelasi yang (koran) untuk menyebarkan segala bentuk
begitu erat dengan respons masyarakat informasi. Hingga akhirnya, media-media
terhadap isu tersebut. Apabila responnya tersebut berubah menjadi medan tempur
positif, kecenderungan media massa akan opini publik tentang sosial, politik, dan
melipatgandakan isu tersebut. Dampak agama.
pelipatgandaan ini tentu sangat besar di
tengah masyarakat. Pada perang dunia pertama, peran
media sebagai alat propaganda dijadikan
Setiap media dapat mewacanakan sebagai senjata yang sangat kuat dalam
sebuah peristiwa politik sesuai pembentukan opini dan tingkah laku
pandangannya masing-masing. Media publik. Seluruh negara-negara besar yang
massa memiliki kebijakan redaksional terlibat dalam perang tersebut (Inggris,
terkait isi peristiwa politik yang ingin Perancis, Rusia, Italia, Amerika, Jerman,
disampaikan. Kebijakan ini membuat dan Austria-Hungaria) mempekerjakan
media banyak diincar oleh pihak-pihak sejumlah penulis, artis, dan pembuat film
yang ingin memanfaatkannya, begitu juga untuk “mengarang” dan menyampaikan
sebaliknya. pesan-pesan politis guna memobilisasi
dukungan masyarakat mereka atas perang
Pemberitaan peristiwa oleh suatu
yang mereka lakukan, melemahkan moral
media kecenderungannya akan berkaitan
dan semangat lawan mereka untuk
dengan media lainnya, sehingga terbentuk
bertempur, serta mengambil alih dukungan
suatu rantai informasi yang menambah
negara-negara netral.
kekuatan media massa dalam menyebarkan
informasi dan mampu memperbesar Di masa itu, wartawan-wartawan
dampak yang diberikan kepada publik. Inggris, Amerika dan Perancis
menggambarkan Jerman serupa dengan
Pada masa Plato, media massa sudah
suku Barbar yang biadab dan brutal yang
diyakini mempunyai pengaruh. Karena itu,
berkeinginan mendominasi dunia dan
ia membatasi bahan-bahan bacaan untuk
menghacurkan negara-negara barat.
masyarakat tertentu. Di Amerika Serikat
Propaganda tersebut, sebagian
(AS), sejak 1960-an, studi media sudah
memperkuat tentang kekejaman yang
membuktikan bahwa media massa
Jerman lakukan, dan sebagian lagi adalah
memunyai efek terhadap tindakan
kebohongan yang dilebih-lebihkan untuk
masyarakat, termasuk dalam tindakan-
meyakinkan masyarakat mereka (Inggris,

25
Amerika, dll) atas kebenaran langkah Media massa memang memiliki
mereka dan kelanjutan perang yang akan pengaruh yang sangat sentral dalam
mereka lakukan hingga musuh berhasil pembentukan opini publik sehingga dalam
dikalahkan. hal ini informasi yang diberikan dapat
mempengaruhi keadaan komunikasi sosial
Dalam dunia politik, misalnya dalam pada masyarakat.
pemilu, media media massa juga bisa di
jadikan alat kepentingan dan propaganda Dengan media massa, seseorang atau
untuk mendapatkan kekuasaan. Dalam kelompok tertentu menanamkan pesan
teori analisis media, Louis Althusser tertentu melalui informasi-informasi yang
mengemukakan tentang struktural penyajiannya seringkali disetting terlebih
Marxism yaitu media massa bagian dari dulu. Dengan media massa orang bisa
aparatus idioligis negara. Media dan mencitrakan dirinya, menaikkan pamor
kekuasaan negara saling terkait. Tidak tokoh tertentu atau bahkan menjatuhkan
hanya dengan negara, media massa dalam figur lawan.
kancah politik bisa saja menyajikan berita
yang memihak. Tentu saja dalam Hingga saat ini, media massa masih
pemberitaannya, Metro TV tidak akan diyakini memiliki kekuatan besar dalam
lepas dengan sosok Surya Paloh, atau TV pembentukan opini public.
One dengan Bakrie. Kepemilikan media
Penutup.
oleh elit politik inilah yang menjadikan
media massa tersebut sebagai alat Opini public dan media massa
propaganda pemiliknya dalam kepentingan memang memiliki hubungan yang erat.
politiknya. Media massa menjadi unsur terpenting
dalam kegiatan komunikasi untuk
Kaitannya dengan teori Agenda
menjalankan berbagai kepentingan
Setting, media massa memiliki
tertentu. Kepentingan-kepentingan inilah
fungsi agenda setting. Media massa
yang kemudian menjadi masalah karena
memiliki hak untuk menyiarkan suatu
kerap kali disebarkan dengan tak
peristiwa atau tidak menyiarkannya.
berimbang.
Sehingga media massa mampu menggiring
opini publik dalam suatu diskusi. Output Media massa digunakan oleh
dari diskusi inilah yang akan menentukan seseorang atau kelompok tertentu,
agenda-agenda dalam politik termasuk negara untuk melancarkan isu-
pemerintahan, dengan cara mengangkat isu tertentu sebagai upaya untuk
sebuah isu seolah-olah penting untuk mempengaruhi masyarakat agar
dimunculkan sebagai opini publik. Media memberikan dukungannya terhadap
massa melakukan setting berita untuk mereka.
diwacanakan penting, yang akhirnya bisa
mempengaruhi masyarakat dan Media massa digunakan untuk
sependapat, dengan mudah saja mengikuti menyebarkan informasi, baik sebagai
dan menyetujui apa yang disampaikan pencitraan diri, ataupun dalam upaya
dalam media massa. Media massa menjatuhkan lawan atau pihak tertentu.
membuat penting isu-isu yang diangkat Media massa beroperasional dengan
walaupun tak sepenuhnya dibutuhkan oleh berbagai kepentingan yang ada di
masyarakat. Dengan demikian masyarakat belakangnya. Bagi elit politik yang
seolah membutuhkan pesan dan informasi menjadi pemilik media, media massa bisa
yang pada akhirnya mengubah pemikiran menjadi alat propaganda untuk pencitraan
dan bahkan kebudayaan dalam masyarakat dirinya.
tersebut.

26
Media massa menjadi salah satu hal DAFTAR PUSTAKA
yang dapat memicu terbentuknya
opini publik dan reaksi publik dengan
hanya membaca koran atau melihat Anwar Arifin, 2003, Komunikasi Politik,
pemberitaan di televisi. Media memiliki Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi dan
pengaruh yang kuat dalam dunia Komunikasi Politik Indonesia, Jakarta,
perpolitikan, bisa memberikan keuntungan Balai Pustaka.
tersendiri bagi negara-negara yang terkait Burhan Bungin, 2001, Imaji Media Massa,
karena apabila berita yang mereka Yogyakarta: Jendela.
sampaikan berhasil, maka mereka Dan Nimmo, 2000, Komunikasi Politik,
akan mendapatkan dukungan dari banyak Khalayak dan Efek, Bandung, Remaja
lapisan demi tercapainya tujuan negara- Rosdakarya.
negara yang bersangkutan. Denis McQuail, 1994, Teori Komunikasi
Massa Suatu Pengantar, Cetakan ketiga,
Dengan agenda setting, media massa Jakarta: Erlangga.
melakukan setting berita untuk Kun Wazis, 2012, Media Massa dan
diwacanakan penting, yang akhirnya bisa Konstruksi Realitas, Malang: Aditya
mempengaruhi masyarakat dan Media Publishing.
sependapat, dengan mudah saja mengikuti Morissan, 2014, Teori Komunikasi Individu
dan menyetujui apa yang disampaikan Hingga Massa, Kencana Prenadamedia
dalam media massa. Media massa Group, Jakarta
memiliki kekuatan besar untuk menggiring
masyarakat ke sebuah wacana, dan Nurudin. 2001. Komunikasi
mempengaruhi mereka untuk Propaganda. Bandung : Remaja
mengikutinya. Rosdakarya

Dengan kekuatan besarnya tersebut, Sunarjo.Djoenaesih.S,1997, Opini Publik,


media massa lantas berkembang menjadi Cetakan Pertama, Penerbit Liberty Offset
alat bagi negara, elit politik, dan Yogyakarta.
kelompok-kelompok tertentu untuk
menguntungkan kepentingannya.

27

Anda mungkin juga menyukai