Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 3, Maret 2019, hlm. 2335-2343 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi User Experience Menggunakan meCUE Questionnaire (Studi


Kasus Pada Aplikasi Traveloka Dan Pegipegi)
Ricco Anjasmara Putra Pratama Hadi1, Hanifah Muslimah Az-zahra2, Satrio Hadi Wijoyo3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1ricco.a.putra@gmail.com, 2hanifah.azzahra@ub.ac.id,3satriohadi@ub.ac.id

Abstrak
Traveloka dan Pegipegi merupakan aplikasi sebagai penyedia layanan yang mewadahi penyaluran
alternatif tiket pesawat untuk penjualan tiket pesawat secara daring. Banyaknya pengguna sebuah
produk atau aplikasi, tentu tidak menjamin kepuasan user experience dari sebuah aplikasi. Framework
meCUE Questionnaire adalah kerangka kerja yang digunakan dalam proses evaluasi suatu UX sebuah
website atau aplikasi. meCUE Questionnaire layak digunakan pada seluruh jenis penilaian User
experience terhadap satu atau beberapa sistem yang interaktif serta terpercaya untuk menganalogikan
sebuah beragam produk serta memeriksa berbagai perubahan pengalaman terhadap desain pada
penggunaan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujan untuk melakukan evaluasi user experience
terhadap aplikasi tersebut dengan metode meCUE questionnaire agar dapat mengetahui apakah user
experience telah dirasa baik atau tidak, dan dari aspek mana yang menyebabkan user experience dirasa
masih kurang baik. meCUE questionnaire terdiri dari 4 modul, yakni Modul I (product perceptions),
Modul II (user emotions), Modul III (consequences of use) dan Modul IV (overall evaluation) dengan
jumlah 34 item pernyataan. Tahap pertama pada penelitian ini, yaitu melakukan penerjemahan kuesioner
meCUE dan kemudian disebarkan kepada 60 responden. Selanjutnya, kuesioner yang telah didapatkan
hasilnya dihitung pada meCUE questionnaire sehingga hasil evaluasi UX dapat diketahui. Hasil dari
perhitungan nilai rata-rata tertinggi untuk Traveloka adalah 5,90 (usefulness), dan nilai rata-rata terendah
2,49 (negative emotions), pada aplikasi Pegipegi nilai rata-rata tertinggi adalah 5,08 (usefulness), dan
nilai rata-rata terendah 2,48 (negative emotions). Rata–rata untuk nilai keseluruhan adalah 5,8 untuk
Traveloka dan 4,5 untuk Pegipegi.
Kata kunci: UX, Traveloka, Pegipegi, meCUE questionnaire, uji validitas dan reliabilitas
Abstract
Traveloka and Pegipegi is an application as a service provider that accommodates the distribution of
alternative airline tickets for airplane ticket sales online. The number of users of a product or
application, certainly does not guarantee user experience satisfaction from an application. The
Framework meCUE Questionnaire is a framework used in the process of evaluating a UX on a website
or application. meCUE Questionnaire is suitable to be used in all types of User experience assessments
on one or several interactive and trusted systems to analogize a variety of products and examine various
changes in design experience for long-term use. This study aims to evaluate the user experience of the
application using the meCUE questionnaire method in order to find out whether the user experience has
been felt good or not, and which aspects of the user experience are still not good. meCUE questionnaire
consists of 4 modules, namely Module I (product perceptions), Module II (user emotions), Module III
(Consequences of use) and Module IV (overall evaluation) with a total of 34 item statements. The first
stage in this study was to translate the meCUE questionnaire and then distribute it to 60 respondents.
Furthermore, the results obtained from the questionnaire were calculated on the meCUE questionnaire
so that the results of the UX evaluation can be found. The results of the calculation of the highest average
value for Traveloka are 5.90 (usefulness), and the lowest average value of 2.49 (negative emotions), in
the Pegipegi application the highest average value is 5.08 (usefulness), and the value the lowest average
of 2.48 (negative emotions). The average for the overall score is 5.8 for Traveloka and 4.5 for Pegipegi.
Keywords: UX, Traveloka, Pegipegi, meCUE questionnaire, validity and reliability test

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2335
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2336

konvergen). Di sini, ditemukan bahwa meCUE


1. PENDAHULUAN secara konsisten menghasilkan nilai yang
Saat ini, user experience (UX) dianggap sebanding. Sebagai contoh, hubungan signifikan
sebagai faktor kunci untuk kesuksesan hampir diamati antara item tunggal "peringkat
semua produk. Pengembang dan perancang yang keseluruhan" meCUE (modul IV) dan dimensi
berupaya menciptakan pengalaman positif serta "daya tarik" dari AttrakDiff (r = .559),
menghindari kesan negatif bergantung pada AttrakDiff mini (r = .919) dan UEQ (r =. 887).
beragam data yang mewakili perspektif Kedua, hubungan antara dimensi kuesioner dan
pengguna pada produk mereka. Untuk waktu tugas total dianalisis (validitas terkait
mengumpulkan data seperti itu, sejumlah kriteria). Ketiga, secara sistematis diselidiki
kuesioner telah dikembangkan yang menangkap apakah kuesioner mampu mendeteksi perbedaan
berbagai aspek UX. (Minge, et al., 2016). yang sama yang sebelumnya diidentifikasi oleh
evaluasi ahli (validitas diskriminatif).
Semua kuesioner tersebut digunakan untuk Ditemukan bahwa dimensi kuesioner meCUE
mengukur komponen UX yang menjadi fokus dengan baik mereplikasi hasil evaluasi ahli dan
mereka dengan cara yang valid dan dapat bahkan variasi minimal diwakili secara
dipercaya (reliable). Namun, sejauh ini tidak ada konsisten. (Minge, et al., 2016).
instrumen yang menilai semua komponen ini
secara bersamaan. Selain itu, kuesioner dengan Dari data yang telah disampaikan meCUE
skala, format, dan instruksi yang berbeda harus Questionnaire merupakan alat bantu pengujian
digunakan dalam kombinasi untuk mendapatkan user experience yang baik. Oleh sebab itu perlu
pandangan komprehensif tentang UX suatu dikembangkan penelitian terhadap kuesioner
produk. Berbagai metode seperti itu akan tersebut, agar bisa diadaptasi kedalam bahasa
menyulitkan bagi orang yang diuji dan Indonesia. Dikarenakan metode tersebut masih
membutuhkan upaya tambahan atas nama menggunakan bahasa Inggris dalam
peneliti yang harus memilih tes yang paling pengaplikasiannya, oleh karena itu dalam
cocok dan data agregat dari skala yang berbeda. penelitian ini perlu diadakan uji validitas dan uji
Untuk mengatasi masalah ini, sebuah kuesioner realibilitas dalam instrumen tersebut ke dalam
baru dikembangkan yang membahas semua bahasa Indonesia, yang tentunya akan
komponen kunci UX secara terpadu. Karena melibatkan beberapa expert di bidang bahasa
didasarkan pada kerangka analitik, model dan user experience dalam melakukan
Komponen Pengalaman Pengguna (CUE) oleh penerjemahaan.
Thüring dan Mahlke, kuesioner disebut meCUE Adapun objek yang diteliti adalah aplikasi
(Modular Evaluation of Key Components of Traveloka dan Pegipegi, di satu sisi Traveloka
User). (Minge, et al., 2016). merupakan sebuah mobile-ticketing (m-
Dua studi daring pertama berfokus pada ticketing) yang paling banyak digunakan saat ini
penentuan item-item yang dimuat tinggi pada di Indonesia. Menurut situs berita phinemo.com
skala kuesioner. Data dianalisis menggunakan total ada sekitar 30 juta pengguna yang telah
analisis komponen utama dan menghasilkan menikmati layanan aplikasi traveloka
pemilihan 33 item yang mengukur 9 skala yang (Wicaksono, 2018). Traveloka merupakan
berbeda (ditambah item tunggal untuk peringkat perusahaan travel terkemuka di Asia Tenggara
keseluruhan). Skala yang dibangun yang menyediakan berbagai kebutuhan
menunjukkan konsistensi internal yang tinggi perjalanan dalam satu platform. Traveloka
(nilai Cronbach's Alpha antara 0,69 dan 0,83 ). menawarkan tiket pesawat, hotel, tiket kereta,
Proporsi varian yang dijelaskan dapat diterima paket pesawat dan hotel, aktivitas dan rekreasi,
untuk semua modul (modul 1: 69.9%, modul 2: produk-produk konektivitas, transportasi
57.4%, modul 3: 63.5%). (Minge, et al., 2016). bandara, dan bus. Traveloka bekerja sama
dengan lebih dari 100 maskapai domestik dan
Validitas versi akhir kuesioner meCUE internasional, Traveloka melayani lebih dari
diuji menggunakan tiga pendekatan berbeda. 200.000 rute penerbangan ke seluruh dunia.
Pertama, hubungan antara dimensi meCUE dan Traveloka juga memiliki inventori pemesanan
dimensi kuesioner lainnya yang mengukur akomodasi terbesar, bervariasi mulai dari hotel,
konstruksi serupa diperiksa (validitas apartemen, guest house, homestay, villa, dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2337

resor. Semua itu didukung oleh lebih dari 40 penggunaan dalam waktu yang lama (Minge, et
metode pembayaran untuk seluruh pelanggan di al., 2016). Kuesioner meCUE dibuat
Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, berdasarkan Component model of User
Singapura, dan Filipina, serta customer service experience (CUE), yang dibuat oleh (Thüring &
yang siap melayani selama 24 jam dalam bahasa Mahlke, 2007) dan menggunakan skalaElikert
lokal (Traveloka, 2018). sebagai tolok ukur penilaian pada kuesioner
tersebut. CUE model membatasi antara
Sedangkan untuk Pegipegi sendiri dalam
instrumental perceptions dan non instrumental
situs berita industri.bisnis.com tercatat ada
perceptions. Pengujian user experience
sekitar 2 juta pelangggan (Dinisari, 2017).
menggunakan meCUE Questionnaire disini
Pegipegi sendiri merupakan perusahaan di
bertujuan untuk mengetahui apa saja kelebihan
bidang pelayanan pemesanan hotel, serta tiket
dan kekurangan dari aplikasi yang sedang di
pesawat via website dan juga dari aplikasi
teliti serta untuk mengukur bagaimana tingkat
Android serta IOS. Fokus Pegipegi yaitu
user experience pengguna terhadap aplikasi
memfasilitasi liburan ataupun perjalanan bisnis
yang diteliti. Framework meCUE Questionnaire
berorientasi Fun Traveling Partner bagi
terdiri dari 4 modul, yang terkait dengan
penggunanya. Saat ini Pegipegi berafiliasi
karakteristik produk (usefulness, usability,
dengan lebih dari 7.000 hotel, 30.000 rute
visual aesthetics, status, commitment), emosi
penerbangan, serta 1.600 rute kereta api dan
pengguna (positive dan negative), dan
Airport Train (Railink) yang dapat di pesan dari
konsekuensi (product loyalty dan intention to
situs web Pegipegi dan aplikasi seluler
use), dan yang terakhir adalah penilaian
(Pegipegi, 2018).
keseluruhan dari produk.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
Namun dalam proses evaluasi terdapat
terjadi perbedaan jumlah pengguna yang
sebuah masalah terhadap metode meCUE
signifikan antara pengguna aplikasi Traveloka
Questionnaire tersebut, dikarenakan metode
dan Pegipegi. Di sisi lain dari banyaknya
tersebut masih menggunakan bahasa inggris
pengguna sebuah produk atau aplikasi, tentu
dalam penerapannya. Oleh karena itu dalam
tidak menjamin kepuasan user experience dari
penelitian ini perlu diadakan uji validitas dan uji
sebuah aplikasi tersebut. Oleh karena itu penulis
realibilitas dalam instrumen tersebut ke dalam
ingin melakukan evaluasi user experience
bahasa Indonesia, yang tentunya akan
terhadap aplikasi tersebut agar dapat mengetahui
melibatkan beberapa expert di bidang bahasa
apakah user experience telah dirasa baik atau
dan user experience dalam melakukan
tidak, dan dari aspek mana yang menyebabkan
penerjemahaan. Kemudian hasil dari instrumen
user experience dirasa masih kurang baik.
tersebut akan digunakan sebagai metode
Membantu memetakan nilai produk yang
evaluasi user experience pada aplikasi Traveloka
dirasakan oleh pengguna / pelanggan. Serta
dan Pegipegi agar mempermudah dalam
menentukan prioritas dalam peningkatan
melakukan evaluasi user experience.
produk. Sehingga dapat mempermudah dalam
kegiatan penelitian berikutnya.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Berdasarkan uraian yang telah
disampaikan, maka penelitian ini bertujuan 2.1. Kajian Pustaka
untuk melakuakan evaluasi user experience Pada penilaian yang diteliti oleh (Minge, et
untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan al., 2016) terdapat hasil yang relevan untuk
pengguna ketika menggunakan produk tersebut, mendukung penelitian ini bertujuan untuk
framework yang digunakan dalam penelitian menerjemakan metode meCUE Questionnaire
adalah framework meCUE Questionnaire. yang sebelumnya hanya terdapat versi bahasa
Framework meCUE Questionnaire adalah jerman di terjemahkan ke dalam bahasa inggris.
kerangka kerja untuk melakukan evaluasi Kemudian metode yang digunakan adalah
terhadap UX pada sebuah website serta aplikasi. Melakukan uji validitas dan realibilitas dengan
meCUE Questionnaire dapat diterapkan pada menggunakan 3 expert bahasa. Serta
seluruh jenis survey UX terhadap sistem yang menggunakan Cronbach Alpha untuk menguji
interaktif serta mampu menganalogikan koefisien konsistensi skala yang telah
beragam produk serta memeriksa perubahan diterjemahkan kedalam bahasa inggris pada
pengalaman terhadap terhadap desain pada meCUE Questionnaire. Kmudian penelitian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2338

yang kedua dilakukan oleh (Kuhr, 2013) Menurut Hassenzahl Secara psikologis,
menggunakan metode penunjukkan validitas sebuah pengalaman muncul dari integrasi
validitas discriminstive, convergent dan persepsi, tindakan, motivasi, dan kognisi
criterion-related pada meCUE Questionnaire. menjadi keseluruhan yang tak terpisahkan dan
Dalam penelitian ini ditelusuri apakah kuesioner bermakna. Hubungan intim antara konsep
tersebut bisa diterapkan terhadap situasi industri tunggal tersebut tercermin oleh, misalnya, model
yang mana sistem yang interaktif menjadi objek emosi (Russell, 2003), yang menekankan
evaluasi. Kemudian penilaian expert dijadikan pentingnya proses kognitif, seperti pengamatan
objek analisis 3 aplikasi transportasi dengan diri, atribusi, dan kategorisasi, untuk
penilaian usability serta desain yang beragam. pengalaman emosi. Dan kebanyakan teori aksi
Kemudian pada penelitian ketiga yang dilakukan misalnya, mengasumsikan hubungan yang erat
oleh (Minge, et al., 2016) dimaksudkan guna antara tindakan, pikiran dan emosi (Kaptelinin &
merancang kuesioner baru dengan tujuan Nardi, 2006; Carver & Scheier, 1989). Sebuah
mengukur komponen penting pada user pengalaman adalah sebuah cerita, muncul dari
experience dengan lengkap dan selaras. Dalam dialog seseorang dengan dia atau dunianya
penelitian ini digunakan metode pengujian melalui tindakan "(Hassenzahl, 2010). Sebuah
internal consistency dan validitas pada meCUE pengalaman bersifat subjektif, holistik, terletak,
serta hubungan antar pernyataan yang ada di dinamis, dan bermanfaat.
dalam meCUE dengan enam kuesioner untuk
menilai user experience lainnya. Responden 2.3. Mecue Questionnaire
diarahkan untuk mengobservasi 3 produk
interaktif yang beragam. Kemudian mereka akan meCUE adalah sebuah kerangka kerja dalam
mengevaluasi UX pada sebuah website maupun
menilai 3 produk tersebut dengan menjawab 6
aplikasi. Kuesioner meCUE dirancang mengacu
kuesioner yang telah dianalogikan.
pada Component model of User experience
2.2. User experience (CUE), yang diteliti oleh (Thüring & Mahlke,
2007).
Menurut Norman Nielsen Persyaratan
pertama utama user experience adalah CUE model membatasi antara instrumental
memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat, perceptions dan non instrumental perceptions.
tanpa ribut-ribut atau mengganggu. Selanjutnya Kuesioner meCUE terdiri dari 4 module atau
muncul kesederhanaan dan keanggunan yang variabel, yang saling terkait dengan ciri khas
menghasilkan sebuah produk yang produk (usefulness, usability, visual aesthetics,
menyenangkan untuk dimiliki sendiri, sebuah status, commitment), emosi pengguna (positive
rasa gembira ketika digunakan. User experience dan negative), dan konsekuensi (product loyalty
sejati lebih menyeluruh dalam memberi dan intention to use), kemudian yang terakhir
pelanggan apa yang mereka katakan yang adalah tentang penilaian keseluruhan dari
mereka inginkan, atau menyediakan fitur yang produk tersebut.
memudahkan pengguna. Untuk mencapai
sebuah user experience yang berkualitas tinggi 3. METODOLOGI PENELITIAN
dalam penawaran perusahaan, harus ada
penggabungan yang sejalan antara berbagai
disiplin ilmu, termasuk teknik, pemasaran,
desain grafis dan industri, dan desain antarmuka.
Penting untuk membedakan pengalaman
pengguna total dari antarmuka pengguna (UI),
meskipun UI jelas merupakan bagian yang
sangat penting dari sebuah desain. Kita juga
harus membedakan UX dan kegunaan: Menurut
definisi usability atribut kualitas UI, meliputi
apakah sistem mudah dipelajari, efisien
digunakan, menyenangkan, dan sebagainya.
Sekali lagi, ini sangat penting, dan lagi total
pengalaman pengguna adalah konsep yang lebih
luas lagi.
Gambar 1 Alur Penelitan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2339

Pada Gambar 1 merepresentasikan bahwa nilai rata-rata setiap indikator pada modul I.
sebelum mengevaluasi aplikasi Traveloka dan
1. Usefulness : 5.90
Pegipegi perlu dilakukan terlebih dahulu
2. Usability : 5.63
mempersiapkan instrumen yang akan digunakan
3. Visual aestethic : 5.20
untuk mengevaluasi kedua aplikasi tersebut
4. Status : 3.58
terlebih dahulu. Agar dapat menggunakan
5. Commitment : 3.12
kuesioner meCUE hal yang pertama kali
dilakukan adalah kuesioner ini harus Dapat disimpulkan, hasil nilai rata rata
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang tertinggi didapatkan pada indikator Usefulness
dibantu oleh satu ahli bahasa Inggris dan satu dengan nilai 5.90, kemudian diikuti oleh
expert user experience. Setelah didapatkan hasil kategori Usability dengan mendapatkan nilai
penerjemahan pada kuesioner meCUE, rata-rata 5.63, Visual aestethic dengan nilai rata-
kuesioner ini di validasi kepada tiga expert user rata 5.20, Status dengan nilai rata-rata 3.58, serta
experience yang lainnya. Tiga expert UX yang terendah kategori commitment dengan nilai
tersebut dapat memberikan nilai menggunakan rata-rata 3.12. Berdasarkan hasil nilai diatas
skala likert 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak dapat disimpulkan bahwa untuk kategori
setuju), 3 (netral), 4 (setuju), atau 5 (sangat Usefulness ini, pengguna menilai aplikasi
setuju) terhadap masing-masing butir Traveloka merupakan aplikasi yang memiliki
pernyataan. Kemudian pernyataan tersebut tingkat kegunaan yang sangat tinggi karena nilai
divalidasi dengan dengan rumus persamaan yang didapatkan hampir mencapai angka 7 yang
Aiken yang dituliskan dalam persamaan (1). merupakan nilai tertinggi dari penilaian.
Sementara usability sendri adalah aspek
Rumus Aiken: 𝑉=Σ[𝑛(𝑐−1)] (1)
indikator yang mengukur seberapa mudah
Pernyataan akan valid apabila nilai V > 0.69 produk digunakan, menurut hasil yang diperoleh
dan pernyataan tidak valid apabila nilai V < 0.69 pengguna menilai bahwa aplikasi Traveloka ini
(Yang, 2011). Melalui proses diskusi yang telah juga cukup mudah digunakan mengingat nilai
dilakukan, seluruh item pernyataan yang tersedia yang dihasilkan juga tidak terpaut jauh dengan
dikatakan valid apabila diberikan catatan yang kategori usefulness. Kemudian dari segi visual
spesifik terhadap pernyataan yang ambigu. aestethic pengguna sudah merasa puas dengan
Setelah mendapatkan kuesioner yang valid tampilan aplikasi Traveloka. Dari segi Status dan
berdasarkan pendapat ahli, setelah itu kuesioner Commitment dilihat dari perolehan hasil nilai
di uji coba terlebih dahulu. Untuk meyakinkan yang dapat dikatakan rendah karena dibawah
bahwa item-item kuesioner telah mencukupi angka 4 dari hasil tersebut dapat disimpulkan
telah benar dan dapat dipahami dengan baik. bahwa pengguna tidak merasa bahwa dirinya
dipandang berbeda ketika menggunakan produk
Setelah dikatakan valid dan reliabel hasil tersebut, serta tidak terlalu membutuhkan
kuesioner yang telah diproleh dibagikan kepada produk tersebut dalam kehidupan mereka
60 responden sesuai jumlah sampel yang telah dikarenakan aplikasi ini tidak dibuat untuk
direkomendasikan yaitu minimal 45 responden. membantu kehidupan sehari-hari. Seluruh nilai
45 responden diperoleh dari pernyataan Hair et yang disebutkan dipresentasikan secara grafis
al (2010), jumlah sampel yang digunakan melalui Gambar 2.
minimal 5 kali dari jumlah indikator ketika
populasi tidak diketahui.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah dilakukan penyebaran kuesioner,
didapatkan hasil yang kemudian diinputkan pada
kuesioner meCUE sehingga dapat dihasilkan Gambar 2 Module I Aplikasi Traveloka
nilai rata-rata terhadap setiap indikator Module II terdiri dari 2 indikator yang
berhubungan dengan emotions. Berikut nilai
4.1. Hasil Perhitungan untuk Traveloka rata-rata setiap indikator pada modul II.
Module I pada aplikasi Traveloka memiliki 1. Positive emotions : 4.79
5 indikator dalam penilaiannya yang berkaitan 2. Negative emotions : 2.49
dengan product perceptions. Berikut hasil dari

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2340

Dapat disimpulkan, hasil rata-rata Positive


emotions yang mendapatkan nilai sebesar 4.93
menunjukkan bahwa pengguna memiliki
perasaan positif saat menggunakan aplikasi
Traveloka. Disisi lain untuk perasaan negative
emotion yang hanya mendapatkan nilai rata-rata
2.49 menunjukkan bahwa pengguna
mendapatkan pengalaman negatif yang relatif
sedikit ketika menggunakan aplikasi ini.
Keseluruhan penilaian yang disebutkan
dipresentasikan pada Gambar 3.

Gambar 5 Modul IV Aplikasi Traveloka

4.2. Hasil Perhitungan Pada Aplikasi


Pegipegi
Modul I pada aplikasi Pegipegi memiliki 5
indikator dalam penilaiannya yang terkait
dengan product perceptions. Berikut rincian dari
Gambar 3 Modul II Aplikasi Traveloka nilai rata-rata setiap indikator pada modul I.
Modul III memiliki 2 indikator yang 1. Usefulness : 5.08
berkaitan dengan concequences of use. Berikut 2. Usability : 4.98
rincian dari nilai rata-rata setiap indikator pada 3. Visual aestethic : 4.75
modul III. 4. Status : 3.47
5. Commitment : 2.55
1. Intention of use : 3.50
2. Product loyalty : 4.10 Dapat disimpulkan, hasil rata rata tertinggi
dicapai pada indikator Usefulness dengan nilai
Hasil rata-rata Intention to use. yang
5.08, kemudian diikuti oleh kategori Usability
mendapatkan nilai 3.50 menunjukkan bahwa
dengan mendapatkan nilai rata-rata 4.98, Visual
pengguna Traveloka memilliki intensitias
aestethic dengan nilai rata-rata 4.75, Status
penggunaan yang minim. Disisi lain pada
dengan nilai rata-rata 3.47, serta yang terendah
Product Loyality pengguna memiliki loyalitas
kategori commitment dengan nilai rata-rata 2.55.
terhadap produk yang cukup baik yang
Berdasarkan hasil nilai diatas dapat disimpulkan
ditunjukkan dengan nilai yang didapatkan diatas
bahwa untuk kategori Usefulness ini, pengguna
4. Seluruh nilai yang disebutkan dipresentasikan
menilai aplikasi Pegipegi merupakan aplikasi
secara grafis melalui Gambar 4.
yang memiliki tingkat kegunaan yang sangat
tinggi karena nilai yang didapatkan hampir
mencapai angka 7 yang merupakan nilai
maksimum dari penilaian. Sementara usability
sendri adalah aspek yang mengukur seberapa
mudah produk digunakan, menurut hasil yang
diperoleh pengguna menilai bahwa aplikasi
Traveloka ini juga cukup mudah digunakan
mengingat nilai yang dihasilkan juga tidak
terpaut jauh dengan kategori usefulness.
Kemudian dari segi visual aestethic pengguna
Gambar 4 Modul III Aplikasi Traveloka
sudah merasa puas dengan tampilan aplikasi
Module IV menilai keselurhan nilai dari Pegipegi. Dari segi Status dan Commitment
aplikasi Traveloka, Nilai rata-rata untuk dilihat dari perolehan hasil nilai yang dapat
keseluruhan pada aplikasi Traveloka adalah 5.8. dikatakan rendah karena dibawah angka 4 dari
Nilai diatas direpresentasikan secara grafis hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
melalui gambar 5. pengguna tidak merasa bahwa dirinya dipandang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2341

berbeda ketika menggunakan produk tersebut, yang didapatkan dibawah 4. Seluruh nilai yang
serta tidak terlalu membutuhkan produk tersebut disebutkan dipresentasikan secara grafis melalui
dalam kehidupan mereka dikarenakan aplikasi Gambar 8.
ini tidak dibuat untuk membantu kehidupan
sehari-hari. Seluruh nilai yang disebutkan
dipresentasikan secara grafis melalui Gambar 6.

Gambar 6 Modul I Aplikasi Pegipegi Gambar 8 Module III Aplikasi Pegipegi

Module II terdiri dari 2 indikator yang Module IV berkaitan dengan penilaian


berhubungan dengan emotions. Berikut rincian keseluruhan tentang produk aplikasi Pegipegi.
dari nilai rata-rata setiap indikator pada modul II. Nilai rata-rata yang didapatkan untuk
keseluruhan dari aplikasi Pegipegi sebesar 4.5.
1. Positive emotions : 4.19 Nilai yang disebutkan direpresentasikan secara
2. Negative emotions : 2.48 grafis melalui gambar 9.
Dapat disimpulkan, hasil rata-rata Positive
emotions yang mendapatkan nilai sebesar 4.19
menunjukkan bahwa pengguna memiliki
perasaan positif saat menggunakan aplikasi
Pegipegi. Disisi lain untuk perasaan negative
emotion yang hanya mendapatkan nilai rata-rata
2.48 menunjukkan bahwa pengguna
mendapatkan pengalaman negative yang relatif
sedikit ketika menggunakan aplikasi. Penilaian
keseluruhan yang disebutkan dipresentasikan
secara grafis melalui Gambar 7.

Gambar 9 Module II Aplikasi Pegipegi

4.3 Hasil Perbandingan Perhitungan


Aplikasi Traveloka dan Pegipegi

Hasil perbandingan perhitungan Aplikasi


Gambar 7 Module II Aplikasi Pegipegi Traveloka dan Pegipegi dapat dilihat pada Tabel
1 dan direpresentasikan kedalam grafik pada
Module III terdiri dari 2 indikator terkait Gambar 10.
concequences of use. Berikut nilai rata-rata
setiap indikator pada modul III.
1. Intention of use : 3.17
2. Product loyalty : 3.50
Dapat disimpulkan, hasil rata-rata Intention
to use yang mendapatkan nilai 3.17
menunjukkan bahwa pengguna Pegipegi
memilliki intensitias penggunaan yang minim.
Hal ini tidak jauh berbeda pada Product Loyality
pengguna memiliki loyalitas terhadap produk
yang juga minim yang ditunjukkan dengan nilai

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2342

Tabel 1 Hasil Perbandingan Rata-rata UX Traveloka mendapatkan nilai 3.58 dan aplikasi
Aplikasi Traveloka dan Pegipegi Pegipegi 3.47 sehingga dapat disimpulkan
Indikator Traveloka Pegipegi bahwa perasan pengguna hampir sama ketika
Usefulness 5.90 5.08 menggunakan kedua aplikasi tersebut. Namun
Usability 5.62 4.98 ketika pengguna menggunakan aplikasi
Visual aestethic 5.20 4.75 Traveloka statusnya lebih terlihat meningkat
Status 3.70 3.47
Commitment 3.12 3.37
diantara lingkungan sekitarnya.
Positive emotions 4.88 4.19 Pada indikator Positive emotions, hasil
Negative Emotons 2.49 2.48
Intention of Use 3.50 3.07
yang didapatkan cukup signifikan yaitu terpaut
Product loyalty 4.10 3.37 sekitar 0.6 yaitu pada aplikasi Traveloka
Keseluruhan 5.8 4.5 mendapatkan nilai 4.79 sedangkan untuk
aplikasi Pegipegi mendapatkan nilai 4.19
sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna
merasa lebih memiliki emosi yang positif ketika
menggunakan aplikasi Traveloka daripada
Pegipegi. Sedangkan pada indikator Negative
emotions pada aplikasi traveloka mendapatkan
nilai 2.49 sedangkan untuk aplikasi Pegipegi
hanya 2.48 sehingga aplikasi traveloka lebih
mendapatkan hasil yang kurang baik daripada
Gambar 10 Grafik Perbandingan Rata-rata UX
aplikasi Pegipegi meskipun hanya terpaut
Aplikasi Traveloka dan Pegipegi sedikit.

Pada tabel 1 dapat terlihat bahwa pada Pada aplikasi Intention to use, aplikasi
indikator Usefulness terdapat perbedaan hasil Traveloka mengungguli Pegipegi dengan nilai
yang cukup signifikan, pada aplikasi Traveloka 3.50 sedangkan Pegipegi hanya mendapatkan
mendapatkan nilai 5.90 sedangkan pada aplikasi nilai rata-rata sebesar 3.07. Dari hasil tersebut
Pegipegi mendapatkan nilai 5.08 dimana dapat disimpulkan bahwa pengguna lebih
perbedaan yang dihasilkan sebesar 0.82 memilih apilikasi Traveloka daripada aplikasi
mendekati 1 tingkatan. Dari nilai tersebut dapat Pegipegi. Sementara pada indikator Product
di simpulkan bahwa pengguna merasa aplikasi loyalty, lebih setia untuk menggunakan aplikasi
Traveloka lebih berguna daripada aplikasi Traveloka dibandingkan dengan Pegipegi, hal
Pegipegi. ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang
didapatkan dalam penelitian ini aplikasi
Pada indikator Usability, hasil yang Traveloka mendapatkan nilai sebesar 4.10
didapatkan juga berbeda cukup signifikan yaitu sedangkan untuk aplikasi Pegipegi hanya
Traveloka mendapatkan nilai 5.63 sedangkan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3.37.
aplikasi Pegipegi mendapatkan nilai 4.98 yang
dimana rentang nilai yang didapatkan terpaut Sedangkan untuk nilai keseluruhan aplikasi,
0.65 meskipun tidak sebesar pada indikator aplikasi Traveloka mengungguli aplikasi
Usefulness namun masih diatas 0.5 sehingga hal Pegipegi dengan nilai 5.80 berbeda cukup
ini dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa signifikan dengan aplikasi Pegipegi yang hanya
aplikasi Traveloka lebih mudah dioprasikan mendapatkan 4.50 sehingga dapat disimpulkan
dibandingkan dengan aplikasi Pegipegi. bahwa pengguna memberikan nilai yang lebih
baik untuk Traveloka dalam keseluruhan aspek
Pada indikator Visual Aesthetic, dihasilkan penilaian pada aplikasi.
perbedaan terpaut 0.45 yaitu aplikasi Traveloka
mendapatkan nilai 5.20 dan Pegipegi 4.75 yang 5 KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa dua
aplikasi tersebut mempunyai kualitas visual Kesimpulan yang dapat diambil dari
yang hampir sama. Akan tetapi, dalam hal ini penelitian ini adalah sebagai berikut:
aplikasi Traveloka masih unggul dibandingkan Hasil uji validitas pilot study pada kuesioner
dengan aplikasi Pegipegi. meCUE versi Bahasa Indonesia pada aplikasi
Pada indikator Status, dihasilkan perbedaan Traveloka menunjukkan bahwa tidak ada item
yang hanya terpaut 0.03 yaitu pada aplikasi yang tidak valid sehingga dapat dikatakan valid
dan bisa untuk mengukur. Hal ini dibuktikan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2343

dengan hasil seluruh pernyataan memiliki nilai Empirical Validation of a Quantitative


diatas rTabel yaitu 0.361 yang merupakan nilai Method.
minimum dari pernyataan apakah dianggap valid
Michael Minge, Manfred Thüring, Ingmar
atau tidak.
Wagner. 2016. Developing and
Hasil pengujian reliabilitas dari seluruh Validating an English Version of the
pernyataan kuesioner terhadap aplikasi meCUE Questionnaire for Measuring
Traveloka dan Pegipegi adalah reliabel. Hal User experience
tersebut ditunjukkan dengan hasil seluruh
Michael Minge, Manfred Thüring, Ingmar
pernyataan memiliki nilai tersebut 0.7 yang
Wagner, Carina V. Kuhr. 2016. The
merupakan nilai minimum dari sebuah
meCUE Questionnaire. A Modular Tool
pernyataan apakah dianggap relaibel atau tidak.
for Measuring User experience.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Nielsen, 2011. Mobile phone penetration in
bahwa, aplikasi Traveloka menurut pengguna
Indonesia triples in five years. Tersedia
memiliki penilaian User experience jauh lebih
di:
baik dibandingkan dengan aplikasi Pegipegi
http://www.nielsen.com/us/en/newswir
pada seluruh indikator yang dinilai. Hasil
e/2011/mobile-phone-penetration-
penelitian yang didapatkan pada keseluruhan
inindonesia-triples-in-five-years.html
yang dimiliki aplikasi Traveloka menunjukkan
[Diakses pada 2018]
angka 5.80 dimana angka tersebut lebih tinggi
1.3 atau satu tingkat lebih dibandingkan dengan Nielsen J. 1993. Usability Engineering.
aplikasi Pegipegi yang hanya memiliki nilai rata- Academic Press, Cambridge.
rata 4.50 dalam penilaiannya. Nielsen J. 2012. Usability 101: Introduction to
usability. Alertbox. Tersedia di
6 DAFTAR PUSTAKA
<http://www.nngroup.com/articles/usab
Aiken, L. R. (1980). Content Validity and ility-101-introduction-to-usability/>
Reliability of Single Items or [Diakses pada 2018].
Questionnaires. Educational and
Nigel Bevan, UX, Usability and ISO Standards,
Psychological Measurement, 40, 955-
2018.
959.
Norman, D., 2016. The Definition of User
Aiken, L. R. (1985). Three Coefficients for
experience (UX). Tersedia di:
Analyzing the Reliability, and Validity of
http://www.nngroup.com/articles/defini
Ratings. Educational and Psychological
tion-user-experience/ [Diakses pada
Measurement, 45, 131-142.
Agustus 2018].
All About UX, 2017. All About UX. Tersedia di:
<http://www.allaboutux.org/ux-
definitions> [Diakses pada 2018].
Hair, J.F., et al., 2010. Multivariate data analysis,
Seventh Edition. New Jersey: Pearson
Education Inc.
Hassenzahl, M., 2013. Interaction Design
Foundation. Tersedia di:
<https://www.interaction-
design.org/literature/book/the-
encyclopedia-of-human-computer-
interaction-2nd-ed/user-experience-and-
experience-design> [Diakses pada 2018].
ISO9241-210, 2010. www.iso.org. Tersedia di:
<https://www.iso.org/standard/52075.ht
ml> [Diakses pada 2018].
Kuhr, Carina. 2013. Measuring the User
experience of Mobile Applications – an

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai