Abstrak
Traveloka dan Pegipegi merupakan aplikasi sebagai penyedia layanan yang mewadahi penyaluran
alternatif tiket pesawat untuk penjualan tiket pesawat secara daring. Banyaknya pengguna sebuah
produk atau aplikasi, tentu tidak menjamin kepuasan user experience dari sebuah aplikasi. Framework
meCUE Questionnaire adalah kerangka kerja yang digunakan dalam proses evaluasi suatu UX sebuah
website atau aplikasi. meCUE Questionnaire layak digunakan pada seluruh jenis penilaian User
experience terhadap satu atau beberapa sistem yang interaktif serta terpercaya untuk menganalogikan
sebuah beragam produk serta memeriksa berbagai perubahan pengalaman terhadap desain pada
penggunaan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujan untuk melakukan evaluasi user experience
terhadap aplikasi tersebut dengan metode meCUE questionnaire agar dapat mengetahui apakah user
experience telah dirasa baik atau tidak, dan dari aspek mana yang menyebabkan user experience dirasa
masih kurang baik. meCUE questionnaire terdiri dari 4 modul, yakni Modul I (product perceptions),
Modul II (user emotions), Modul III (consequences of use) dan Modul IV (overall evaluation) dengan
jumlah 34 item pernyataan. Tahap pertama pada penelitian ini, yaitu melakukan penerjemahan kuesioner
meCUE dan kemudian disebarkan kepada 60 responden. Selanjutnya, kuesioner yang telah didapatkan
hasilnya dihitung pada meCUE questionnaire sehingga hasil evaluasi UX dapat diketahui. Hasil dari
perhitungan nilai rata-rata tertinggi untuk Traveloka adalah 5,90 (usefulness), dan nilai rata-rata terendah
2,49 (negative emotions), pada aplikasi Pegipegi nilai rata-rata tertinggi adalah 5,08 (usefulness), dan
nilai rata-rata terendah 2,48 (negative emotions). Rata–rata untuk nilai keseluruhan adalah 5,8 untuk
Traveloka dan 4,5 untuk Pegipegi.
Kata kunci: UX, Traveloka, Pegipegi, meCUE questionnaire, uji validitas dan reliabilitas
Abstract
Traveloka and Pegipegi is an application as a service provider that accommodates the distribution of
alternative airline tickets for airplane ticket sales online. The number of users of a product or
application, certainly does not guarantee user experience satisfaction from an application. The
Framework meCUE Questionnaire is a framework used in the process of evaluating a UX on a website
or application. meCUE Questionnaire is suitable to be used in all types of User experience assessments
on one or several interactive and trusted systems to analogize a variety of products and examine various
changes in design experience for long-term use. This study aims to evaluate the user experience of the
application using the meCUE questionnaire method in order to find out whether the user experience has
been felt good or not, and which aspects of the user experience are still not good. meCUE questionnaire
consists of 4 modules, namely Module I (product perceptions), Module II (user emotions), Module III
(Consequences of use) and Module IV (overall evaluation) with a total of 34 item statements. The first
stage in this study was to translate the meCUE questionnaire and then distribute it to 60 respondents.
Furthermore, the results obtained from the questionnaire were calculated on the meCUE questionnaire
so that the results of the UX evaluation can be found. The results of the calculation of the highest average
value for Traveloka are 5.90 (usefulness), and the lowest average value of 2.49 (negative emotions), in
the Pegipegi application the highest average value is 5.08 (usefulness), and the value the lowest average
of 2.48 (negative emotions). The average for the overall score is 5.8 for Traveloka and 4.5 for Pegipegi.
Keywords: UX, Traveloka, Pegipegi, meCUE questionnaire, validity and reliability test
resor. Semua itu didukung oleh lebih dari 40 penggunaan dalam waktu yang lama (Minge, et
metode pembayaran untuk seluruh pelanggan di al., 2016). Kuesioner meCUE dibuat
Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, berdasarkan Component model of User
Singapura, dan Filipina, serta customer service experience (CUE), yang dibuat oleh (Thüring &
yang siap melayani selama 24 jam dalam bahasa Mahlke, 2007) dan menggunakan skalaElikert
lokal (Traveloka, 2018). sebagai tolok ukur penilaian pada kuesioner
tersebut. CUE model membatasi antara
Sedangkan untuk Pegipegi sendiri dalam
instrumental perceptions dan non instrumental
situs berita industri.bisnis.com tercatat ada
perceptions. Pengujian user experience
sekitar 2 juta pelangggan (Dinisari, 2017).
menggunakan meCUE Questionnaire disini
Pegipegi sendiri merupakan perusahaan di
bertujuan untuk mengetahui apa saja kelebihan
bidang pelayanan pemesanan hotel, serta tiket
dan kekurangan dari aplikasi yang sedang di
pesawat via website dan juga dari aplikasi
teliti serta untuk mengukur bagaimana tingkat
Android serta IOS. Fokus Pegipegi yaitu
user experience pengguna terhadap aplikasi
memfasilitasi liburan ataupun perjalanan bisnis
yang diteliti. Framework meCUE Questionnaire
berorientasi Fun Traveling Partner bagi
terdiri dari 4 modul, yang terkait dengan
penggunanya. Saat ini Pegipegi berafiliasi
karakteristik produk (usefulness, usability,
dengan lebih dari 7.000 hotel, 30.000 rute
visual aesthetics, status, commitment), emosi
penerbangan, serta 1.600 rute kereta api dan
pengguna (positive dan negative), dan
Airport Train (Railink) yang dapat di pesan dari
konsekuensi (product loyalty dan intention to
situs web Pegipegi dan aplikasi seluler
use), dan yang terakhir adalah penilaian
(Pegipegi, 2018).
keseluruhan dari produk.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
Namun dalam proses evaluasi terdapat
terjadi perbedaan jumlah pengguna yang
sebuah masalah terhadap metode meCUE
signifikan antara pengguna aplikasi Traveloka
Questionnaire tersebut, dikarenakan metode
dan Pegipegi. Di sisi lain dari banyaknya
tersebut masih menggunakan bahasa inggris
pengguna sebuah produk atau aplikasi, tentu
dalam penerapannya. Oleh karena itu dalam
tidak menjamin kepuasan user experience dari
penelitian ini perlu diadakan uji validitas dan uji
sebuah aplikasi tersebut. Oleh karena itu penulis
realibilitas dalam instrumen tersebut ke dalam
ingin melakukan evaluasi user experience
bahasa Indonesia, yang tentunya akan
terhadap aplikasi tersebut agar dapat mengetahui
melibatkan beberapa expert di bidang bahasa
apakah user experience telah dirasa baik atau
dan user experience dalam melakukan
tidak, dan dari aspek mana yang menyebabkan
penerjemahaan. Kemudian hasil dari instrumen
user experience dirasa masih kurang baik.
tersebut akan digunakan sebagai metode
Membantu memetakan nilai produk yang
evaluasi user experience pada aplikasi Traveloka
dirasakan oleh pengguna / pelanggan. Serta
dan Pegipegi agar mempermudah dalam
menentukan prioritas dalam peningkatan
melakukan evaluasi user experience.
produk. Sehingga dapat mempermudah dalam
kegiatan penelitian berikutnya.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Berdasarkan uraian yang telah
disampaikan, maka penelitian ini bertujuan 2.1. Kajian Pustaka
untuk melakuakan evaluasi user experience Pada penilaian yang diteliti oleh (Minge, et
untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan al., 2016) terdapat hasil yang relevan untuk
pengguna ketika menggunakan produk tersebut, mendukung penelitian ini bertujuan untuk
framework yang digunakan dalam penelitian menerjemakan metode meCUE Questionnaire
adalah framework meCUE Questionnaire. yang sebelumnya hanya terdapat versi bahasa
Framework meCUE Questionnaire adalah jerman di terjemahkan ke dalam bahasa inggris.
kerangka kerja untuk melakukan evaluasi Kemudian metode yang digunakan adalah
terhadap UX pada sebuah website serta aplikasi. Melakukan uji validitas dan realibilitas dengan
meCUE Questionnaire dapat diterapkan pada menggunakan 3 expert bahasa. Serta
seluruh jenis survey UX terhadap sistem yang menggunakan Cronbach Alpha untuk menguji
interaktif serta mampu menganalogikan koefisien konsistensi skala yang telah
beragam produk serta memeriksa perubahan diterjemahkan kedalam bahasa inggris pada
pengalaman terhadap terhadap desain pada meCUE Questionnaire. Kmudian penelitian
yang kedua dilakukan oleh (Kuhr, 2013) Menurut Hassenzahl Secara psikologis,
menggunakan metode penunjukkan validitas sebuah pengalaman muncul dari integrasi
validitas discriminstive, convergent dan persepsi, tindakan, motivasi, dan kognisi
criterion-related pada meCUE Questionnaire. menjadi keseluruhan yang tak terpisahkan dan
Dalam penelitian ini ditelusuri apakah kuesioner bermakna. Hubungan intim antara konsep
tersebut bisa diterapkan terhadap situasi industri tunggal tersebut tercermin oleh, misalnya, model
yang mana sistem yang interaktif menjadi objek emosi (Russell, 2003), yang menekankan
evaluasi. Kemudian penilaian expert dijadikan pentingnya proses kognitif, seperti pengamatan
objek analisis 3 aplikasi transportasi dengan diri, atribusi, dan kategorisasi, untuk
penilaian usability serta desain yang beragam. pengalaman emosi. Dan kebanyakan teori aksi
Kemudian pada penelitian ketiga yang dilakukan misalnya, mengasumsikan hubungan yang erat
oleh (Minge, et al., 2016) dimaksudkan guna antara tindakan, pikiran dan emosi (Kaptelinin &
merancang kuesioner baru dengan tujuan Nardi, 2006; Carver & Scheier, 1989). Sebuah
mengukur komponen penting pada user pengalaman adalah sebuah cerita, muncul dari
experience dengan lengkap dan selaras. Dalam dialog seseorang dengan dia atau dunianya
penelitian ini digunakan metode pengujian melalui tindakan "(Hassenzahl, 2010). Sebuah
internal consistency dan validitas pada meCUE pengalaman bersifat subjektif, holistik, terletak,
serta hubungan antar pernyataan yang ada di dinamis, dan bermanfaat.
dalam meCUE dengan enam kuesioner untuk
menilai user experience lainnya. Responden 2.3. Mecue Questionnaire
diarahkan untuk mengobservasi 3 produk
interaktif yang beragam. Kemudian mereka akan meCUE adalah sebuah kerangka kerja dalam
mengevaluasi UX pada sebuah website maupun
menilai 3 produk tersebut dengan menjawab 6
aplikasi. Kuesioner meCUE dirancang mengacu
kuesioner yang telah dianalogikan.
pada Component model of User experience
2.2. User experience (CUE), yang diteliti oleh (Thüring & Mahlke,
2007).
Menurut Norman Nielsen Persyaratan
pertama utama user experience adalah CUE model membatasi antara instrumental
memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat, perceptions dan non instrumental perceptions.
tanpa ribut-ribut atau mengganggu. Selanjutnya Kuesioner meCUE terdiri dari 4 module atau
muncul kesederhanaan dan keanggunan yang variabel, yang saling terkait dengan ciri khas
menghasilkan sebuah produk yang produk (usefulness, usability, visual aesthetics,
menyenangkan untuk dimiliki sendiri, sebuah status, commitment), emosi pengguna (positive
rasa gembira ketika digunakan. User experience dan negative), dan konsekuensi (product loyalty
sejati lebih menyeluruh dalam memberi dan intention to use), kemudian yang terakhir
pelanggan apa yang mereka katakan yang adalah tentang penilaian keseluruhan dari
mereka inginkan, atau menyediakan fitur yang produk tersebut.
memudahkan pengguna. Untuk mencapai
sebuah user experience yang berkualitas tinggi 3. METODOLOGI PENELITIAN
dalam penawaran perusahaan, harus ada
penggabungan yang sejalan antara berbagai
disiplin ilmu, termasuk teknik, pemasaran,
desain grafis dan industri, dan desain antarmuka.
Penting untuk membedakan pengalaman
pengguna total dari antarmuka pengguna (UI),
meskipun UI jelas merupakan bagian yang
sangat penting dari sebuah desain. Kita juga
harus membedakan UX dan kegunaan: Menurut
definisi usability atribut kualitas UI, meliputi
apakah sistem mudah dipelajari, efisien
digunakan, menyenangkan, dan sebagainya.
Sekali lagi, ini sangat penting, dan lagi total
pengalaman pengguna adalah konsep yang lebih
luas lagi.
Gambar 1 Alur Penelitan
Pada Gambar 1 merepresentasikan bahwa nilai rata-rata setiap indikator pada modul I.
sebelum mengevaluasi aplikasi Traveloka dan
1. Usefulness : 5.90
Pegipegi perlu dilakukan terlebih dahulu
2. Usability : 5.63
mempersiapkan instrumen yang akan digunakan
3. Visual aestethic : 5.20
untuk mengevaluasi kedua aplikasi tersebut
4. Status : 3.58
terlebih dahulu. Agar dapat menggunakan
5. Commitment : 3.12
kuesioner meCUE hal yang pertama kali
dilakukan adalah kuesioner ini harus Dapat disimpulkan, hasil nilai rata rata
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang tertinggi didapatkan pada indikator Usefulness
dibantu oleh satu ahli bahasa Inggris dan satu dengan nilai 5.90, kemudian diikuti oleh
expert user experience. Setelah didapatkan hasil kategori Usability dengan mendapatkan nilai
penerjemahan pada kuesioner meCUE, rata-rata 5.63, Visual aestethic dengan nilai rata-
kuesioner ini di validasi kepada tiga expert user rata 5.20, Status dengan nilai rata-rata 3.58, serta
experience yang lainnya. Tiga expert UX yang terendah kategori commitment dengan nilai
tersebut dapat memberikan nilai menggunakan rata-rata 3.12. Berdasarkan hasil nilai diatas
skala likert 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak dapat disimpulkan bahwa untuk kategori
setuju), 3 (netral), 4 (setuju), atau 5 (sangat Usefulness ini, pengguna menilai aplikasi
setuju) terhadap masing-masing butir Traveloka merupakan aplikasi yang memiliki
pernyataan. Kemudian pernyataan tersebut tingkat kegunaan yang sangat tinggi karena nilai
divalidasi dengan dengan rumus persamaan yang didapatkan hampir mencapai angka 7 yang
Aiken yang dituliskan dalam persamaan (1). merupakan nilai tertinggi dari penilaian.
Sementara usability sendri adalah aspek
Rumus Aiken: 𝑉=Σ[𝑛(𝑐−1)] (1)
indikator yang mengukur seberapa mudah
Pernyataan akan valid apabila nilai V > 0.69 produk digunakan, menurut hasil yang diperoleh
dan pernyataan tidak valid apabila nilai V < 0.69 pengguna menilai bahwa aplikasi Traveloka ini
(Yang, 2011). Melalui proses diskusi yang telah juga cukup mudah digunakan mengingat nilai
dilakukan, seluruh item pernyataan yang tersedia yang dihasilkan juga tidak terpaut jauh dengan
dikatakan valid apabila diberikan catatan yang kategori usefulness. Kemudian dari segi visual
spesifik terhadap pernyataan yang ambigu. aestethic pengguna sudah merasa puas dengan
Setelah mendapatkan kuesioner yang valid tampilan aplikasi Traveloka. Dari segi Status dan
berdasarkan pendapat ahli, setelah itu kuesioner Commitment dilihat dari perolehan hasil nilai
di uji coba terlebih dahulu. Untuk meyakinkan yang dapat dikatakan rendah karena dibawah
bahwa item-item kuesioner telah mencukupi angka 4 dari hasil tersebut dapat disimpulkan
telah benar dan dapat dipahami dengan baik. bahwa pengguna tidak merasa bahwa dirinya
dipandang berbeda ketika menggunakan produk
Setelah dikatakan valid dan reliabel hasil tersebut, serta tidak terlalu membutuhkan
kuesioner yang telah diproleh dibagikan kepada produk tersebut dalam kehidupan mereka
60 responden sesuai jumlah sampel yang telah dikarenakan aplikasi ini tidak dibuat untuk
direkomendasikan yaitu minimal 45 responden. membantu kehidupan sehari-hari. Seluruh nilai
45 responden diperoleh dari pernyataan Hair et yang disebutkan dipresentasikan secara grafis
al (2010), jumlah sampel yang digunakan melalui Gambar 2.
minimal 5 kali dari jumlah indikator ketika
populasi tidak diketahui.
berbeda ketika menggunakan produk tersebut, yang didapatkan dibawah 4. Seluruh nilai yang
serta tidak terlalu membutuhkan produk tersebut disebutkan dipresentasikan secara grafis melalui
dalam kehidupan mereka dikarenakan aplikasi Gambar 8.
ini tidak dibuat untuk membantu kehidupan
sehari-hari. Seluruh nilai yang disebutkan
dipresentasikan secara grafis melalui Gambar 6.
Tabel 1 Hasil Perbandingan Rata-rata UX Traveloka mendapatkan nilai 3.58 dan aplikasi
Aplikasi Traveloka dan Pegipegi Pegipegi 3.47 sehingga dapat disimpulkan
Indikator Traveloka Pegipegi bahwa perasan pengguna hampir sama ketika
Usefulness 5.90 5.08 menggunakan kedua aplikasi tersebut. Namun
Usability 5.62 4.98 ketika pengguna menggunakan aplikasi
Visual aestethic 5.20 4.75 Traveloka statusnya lebih terlihat meningkat
Status 3.70 3.47
Commitment 3.12 3.37
diantara lingkungan sekitarnya.
Positive emotions 4.88 4.19 Pada indikator Positive emotions, hasil
Negative Emotons 2.49 2.48
Intention of Use 3.50 3.07
yang didapatkan cukup signifikan yaitu terpaut
Product loyalty 4.10 3.37 sekitar 0.6 yaitu pada aplikasi Traveloka
Keseluruhan 5.8 4.5 mendapatkan nilai 4.79 sedangkan untuk
aplikasi Pegipegi mendapatkan nilai 4.19
sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna
merasa lebih memiliki emosi yang positif ketika
menggunakan aplikasi Traveloka daripada
Pegipegi. Sedangkan pada indikator Negative
emotions pada aplikasi traveloka mendapatkan
nilai 2.49 sedangkan untuk aplikasi Pegipegi
hanya 2.48 sehingga aplikasi traveloka lebih
mendapatkan hasil yang kurang baik daripada
Gambar 10 Grafik Perbandingan Rata-rata UX
aplikasi Pegipegi meskipun hanya terpaut
Aplikasi Traveloka dan Pegipegi sedikit.
Pada tabel 1 dapat terlihat bahwa pada Pada aplikasi Intention to use, aplikasi
indikator Usefulness terdapat perbedaan hasil Traveloka mengungguli Pegipegi dengan nilai
yang cukup signifikan, pada aplikasi Traveloka 3.50 sedangkan Pegipegi hanya mendapatkan
mendapatkan nilai 5.90 sedangkan pada aplikasi nilai rata-rata sebesar 3.07. Dari hasil tersebut
Pegipegi mendapatkan nilai 5.08 dimana dapat disimpulkan bahwa pengguna lebih
perbedaan yang dihasilkan sebesar 0.82 memilih apilikasi Traveloka daripada aplikasi
mendekati 1 tingkatan. Dari nilai tersebut dapat Pegipegi. Sementara pada indikator Product
di simpulkan bahwa pengguna merasa aplikasi loyalty, lebih setia untuk menggunakan aplikasi
Traveloka lebih berguna daripada aplikasi Traveloka dibandingkan dengan Pegipegi, hal
Pegipegi. ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang
didapatkan dalam penelitian ini aplikasi
Pada indikator Usability, hasil yang Traveloka mendapatkan nilai sebesar 4.10
didapatkan juga berbeda cukup signifikan yaitu sedangkan untuk aplikasi Pegipegi hanya
Traveloka mendapatkan nilai 5.63 sedangkan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3.37.
aplikasi Pegipegi mendapatkan nilai 4.98 yang
dimana rentang nilai yang didapatkan terpaut Sedangkan untuk nilai keseluruhan aplikasi,
0.65 meskipun tidak sebesar pada indikator aplikasi Traveloka mengungguli aplikasi
Usefulness namun masih diatas 0.5 sehingga hal Pegipegi dengan nilai 5.80 berbeda cukup
ini dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa signifikan dengan aplikasi Pegipegi yang hanya
aplikasi Traveloka lebih mudah dioprasikan mendapatkan 4.50 sehingga dapat disimpulkan
dibandingkan dengan aplikasi Pegipegi. bahwa pengguna memberikan nilai yang lebih
baik untuk Traveloka dalam keseluruhan aspek
Pada indikator Visual Aesthetic, dihasilkan penilaian pada aplikasi.
perbedaan terpaut 0.45 yaitu aplikasi Traveloka
mendapatkan nilai 5.20 dan Pegipegi 4.75 yang 5 KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa dua
aplikasi tersebut mempunyai kualitas visual Kesimpulan yang dapat diambil dari
yang hampir sama. Akan tetapi, dalam hal ini penelitian ini adalah sebagai berikut:
aplikasi Traveloka masih unggul dibandingkan Hasil uji validitas pilot study pada kuesioner
dengan aplikasi Pegipegi. meCUE versi Bahasa Indonesia pada aplikasi
Pada indikator Status, dihasilkan perbedaan Traveloka menunjukkan bahwa tidak ada item
yang hanya terpaut 0.03 yaitu pada aplikasi yang tidak valid sehingga dapat dikatakan valid
dan bisa untuk mengukur. Hal ini dibuktikan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2343