Situs E-Commerce
Abstrak
Perkembangan fasilitas internet kini dapat dimanfaatkan untuk aktivitas berniaga (commerce) dengan
membuat situs e-commerce. Situs e-commerce yang berfungsi sebagai tempat transaksi eletronik jual beli
dari produsen ke konsumen harus mempunyai nilai usability yang baik sehingga memudahkan dalam
penggunaannya. Perkembangan situs saat ini sudah dianggap tidak hanya berfokus kepada sisi
kemudahan penggunaan (kognitif) akan tetapi diperlukan pengembangan terhadap sisi emosional
(afektif) sehingga pengguna merasa tertarik menggunakan situs tersebut. Untuk itu dilakukan pengujian
pengaruh faktor kognitif dan faktor afektif terhadap usability situs e-commerce dengan menggunakan
metode Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini menggunakan model Prastawa yang terdiri
dari 3 variabel yaitu usability, kognitif dan afektif. Hasil penelitian dengan menggunakan jumlah
responden sebanyak 230 adalah faktor kognitif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap usability
situs Lazada dan situs Zalora, faktor afektif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap usability
situs Lazada dan situs Zalora serta faktor kognitif dan faktor afektif saling berhubungan secara
signifikan pada situs Lazada dan situs Zalora.
Kata Kunci: e-commerce, usability, faktor kognitif, faktor afektif, structural equation modelling
Abstract
The development of the internet facility now be used for the activity of trade (commerce) by makes e-
commerce sites. E-commerce site serves an electronic transaction of sale and purchase from producers to
consumers must have good usability value so ease of use. The development site is now considered not
only focus on the ease of use (cognitive) but required a development of the emotional side (affective) so
that users feel are interested in using these sites. For testing the influence of cognitive and affective
factors on usability of e-commerce sites using Structural Equation Modeling. This study uses a model
Prastawa, which consists of three variables, namely usability, cognitive and affective. The results using
the number of respondents as many as 230 are cognitive factors have a significant influence on the
usability of the site and the site Lazada Zalora, affective factors have no significant effect on the usability
of the site and the site Lazada Zalora and factors cognitive and affective factors are interconnected
significantly on the site Lazada and Zalora sites.
Kata Kunci: e-commerce, usability, cognitive, affective, structural equation modelling
PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir penggunaan Indonesia meningkat menjadi 88 juta
internet mengalami perkembangan yang penduduk. Semua orang dapat mengakses
pesat. Berdasarkan data Asosiasi segala informasi di internet melalui situs
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2015) (website). Website adalah sebuah sistem yang
menyebutkan bahwa populasi pengguna komplit dan berisikan sumber informasi
internet di Indonesia pada tahun 2013 telah pada World Wide Web (Mourant dkk., 2006).
mencapai 71.19 juta penduduk dan pada Menurut Kargoankar, dkk. (1999) dan
akhir 2014 populasi pengguna internet di Lindgaard, dkk.(2003) website bedasarkan
tujuan dapat diklasifikasikan menjadi empat Berdasarkan faktor-faktor tersebut
jenis yaitu untuk tujuan hiburan telah dibuat studi pendahuluan terhadap 40
(entertainment), tujuan informasi pengguna situs e-commerce. Hasil dari studi
(information), tujuan komunikasi pendahuluan didapatkan 3 aspek yang
(communication) dan tujuan berniaga memiliki presentasi tertinggi untuk setiap
(commerce) . Purbo, dkk. (2001) faktor kognitif dan faktor afektif. Pada faktor
mendefinisikan e-commerce sebagai satu set kognitif pengguna situs e-commerce
dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis menginginkan adanya kemudahan dalam
yang menghubungkan perusahaan, konsumen pengoperasian, informasi yang mudah
dan komunitas tertentu melalui transaksi dimengerti dan informasi yang lengkap
elektronik dan perdagangan barang, terkait semua produknya. Pada faktor afektif
pelayanan dan informasi yang dilakukan pengguna situs e-commerce menginginkan
secara elektronik. adanya kesan nyaman saat digunakan, kesan
Pertumbuhan internet yang semakin menyenangkan saat digunakan dan penyajian
pesat karena akses internet yang semakin warna yang nyaman dilihat sehingga dibuat
murah tentunya hal ini mendorong semakin penelitian mengenai usability situs e-
banyaknya perusahaan yang memasarkan commerce terhadap faktor kognitif dan faktor
produknya melalui situs di internet sehingga afektif.
dapat diakses oleh orang banyak dimanapun Pada penelitian ini untuk mengukur
dan kapanpun. Maraknya perkembangan usability situs e-commerce menggunakan
situs e-commerce tentu menjadi tantangan model Prastawa, dkk. (2014) yang terdiri dari
tersendiri oleh perusahaan tersebut untuk variabel usability, variabel cognitive dan
tetap bertahan (eksis) diantara pesaingnya variabel affective. Variabel usability
dan mampu memikat pelanggan yang menggunakan indikator penilaian sesuai
sebanyak-banyaknya. dengan ketentuan ISO 9241-151 yaitu
Situs e-commerce yang ditampilkan effectiveness, efficiency dan satisfaction.
oleh perusahaan harus mempunyai kualitas Variabel cognitive menggunakan indikator
sistem, kualitas informasi dan kualitas penilaian dari Oztekin, dkk. (2010) dan Lee,
pelayanan yang baik karena secara signifikan dkk. (2012) yaitu error prevention,
berdampak pada kesuksesan e-commerce interactivity feedback & help, readability,
(DeLone dan Mclean, 2003). Selain ketiga content relevance dan consistency. Variabel
kualitas tersebut Tsai, dkk. (2010) affective menggunakan indikator penilaian
berpendapat perlu ditambahkannya kualitas dari Han, dkk. (2001) dan Park, dkk. (2013)
dari sisi desain situs karena dapat menarik yaitu color, brightness, salience,
perhatian dari pelanggan. Hal tersebut sesuai harmoniousness, comfort, reliability dan
dengan pendapat Bonnardel, dkk. (2011) attractiveness.
yaitu perkembangan sistem desain pada situs Manfaat menggunakan model
saat ini tidak hanya terpusat pada sisi usable Prastawa, dkk. (2014) pada penelitian ini
(mudah penggunaan) namun juga harus yaitu dapat mengetahui pengaruh faktor
memperhatikan sisi appealing to user kognitif terhadap usability situs e-commerce,
(menarik bagi pengguna). Menurut Han, dkk. mengetahui pengaruh faktor afektif terhadap
(2001) untuk merancang dan mengevaluasi usability situs e-commerce dan mengetahui
usability dari suatu produk dapat dengan pengaruh hubungan antara faktor kognitif
memperhatikan faktor performance (kognitif) dengan faktor afektif pada situs e-commerce.
dan faktor impression (afektif). Objek yang akan diukur dengan model
Prastawa, dkk. (2014) adalah situs Lazada
dan situs Zalora. Kedua situs tersebut adalah tingkat pengalaman pengguna ketika
situs B2C (business to consumer) yang berinteraksi dengan produk sistem. Secara
terkenal di Indonesia. Berdasarkan Techiasia umum, usabilitas mengacu kepada
(2014) situs lazada merupakan situs yang bagaimana pengguna bisa mempelajari
paling terkenal dengan persentase 29.2%, dan dan menggunakan produk untuk
situs zalora berada diperingkat ke 5 dengan memperoleh tujuannya dan seberapa puas
persentasi 5.5%. Hasil pengukuran tersebut mereka terhadap penggunaannya. Definisi
dapat diketahui apakah model pengukuran menurut ISO (1998) menekankan
Prastawa, dkk. (2004) sudah dapat mengukur usabilitas tidak hanya terbatas
secara baik usability situs e-commerce “penggunaan yang mudah” tetapi
terhadap faktor kognitif dan faktor afektif. menjelaskan bahwa tujuan di mana suatu
Selain itu hasil pengukuran dapat dijadikan produk digunakan harus dicapai dengan
bahan evaluasi untuk situs lazada dan situs efektivitas, efisiensi dan kepuasan.
Zalora untuk lebih meningkatkan kualitas
situsnya. Dimensi Usability Model Prastawa
Pada model Prastawa menggunakan 3
TINJAUAN PUSTAKA variabel yang akan diukur. Variabel
Pengertian Usability dependen penelitian ini adalah variabel
Menurut International Organization for usability sedangkan variabel independen
Standarization/ ISO (1998) usabilitas penelitian ini adalah kognitif dan afektif.
dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana Model ini bertujuan untuk
sebuah produk bisa digunakan oleh mengidentifikasi pengaruh kognitif
pengguna tertentu untuk mencapai tujuan terhadap usability situs e-commerce dan
tertentu dengan efektif, efisien dan mengidentifikasi pengaruh afektif terhadap
memperoleh kepuasan dalam konteks usability situs e-commerce. Berikut ini
penggunaannya. Menurut Dumas, dkk. model Prastawa, dkk. (2014) yang dapat
(1999) usabilitas juga untuk mengukur dilihat pada gambar 1:
Gambar 1 Model Prastawa
Situs E-Commerce dengan skenario, responden dipersilahkan
Electronic Commerce (EC) adalah suatu untuk mengisi kuisioner usability situs e-
konsep yang menjelaskan proses commerce.
pembelian, penjualan dan pertukaran 1. Hipotesis Penelitian
produk, servis dan informasi melalui Berdasarkan model model Prastawa
jaringan komputer yaitu internet (Turban, maka hipotesis penelitian pada situs
2002). menurut Suyanto (2003) e- Lazada dan situs Zalora sebagai berikut:
commerce mempunyai manfaat bagi a) Hipotesis 1: faktor kognititf
konsumen yaitu: berpengaruh signifikan terhadap
a) Memungkinkan pelanggan untuk usability.
berbelanja selama 24 jam. b) Hipotesis 2: faktor afektif
b) Memberikan lebih banyak pilihan berpengaruh signifikan terhadap
kepada pelanggan. usability.
c) Pengiriman menjadi sangat cepat. c) Hipotesis 3: faktor kognitif dan faktor
d) Memberi tempat bagi para pelanggan afektif saling berhubungan secara
untuk bertukar pikiran. signifikan
e) Memudahkan persaingan yang ada
sehingga menghasilkan diskon secara 2. Peralatan yang Digunakan
subtansial. Pada penelitian “Analisis Pengaruh
Structural Equation Modelling Faktor Kognitif dan Faktor Afektif
SEM atau model persamaan struktural terhadap Usability Situs E-Commerce”
pada dasarnya terdiri dari dua bagian akan menggunakan peralatan sebagai
yaitu: (i) bagian pengukuran yang berikut:
menghubungkan observed variabel a) Perangkat komputer
dengan latent variabel melalui b) Situs e-commerce Lazada dan Zalora
confirmatory factor model dan (ii) bagian c) Ruang Laboratorium
struktur yang menghubungkan antar
latent variabel lewat persamaan regresi 3. Penentuan Responden
simultan (Ghozali, 2011). Berikut adalah Responden merupakan pihak-pihak yang
langkah-langkah pengerjaan SEM: dijadikan sebagai sampel dalam sebuah
a) Konseptualisasi model. penelitian. Pada penelitian ini akan
b) Penyusunan diagram alur. menggunakan karakteristik responden
c) Menyusun persamaan struktural. sebagai berikut:
d) Memilih jenis input matrik dan a) Usia 18-30 tahun
estimasi model yang diusulkan. b) Jenis kelamin pria dan wanita
e) Menilai identifikasi model struktural c) Penduduk Indonesia
d) Pendidikan minimal SMA
e) Sampel yang digunakan 230 responden
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2008) mengatakan bahwa :
metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Pada penelitian ini
responden akan melakukan skenario/ tugas
mencari produk yang telah ditentukan pada
situs Lazada dan situs Zalora. Setelah selesai
Mulai
1. Uji Konfirmatori Lazada dan Zalora
Pada pengujian full model Lazada terdapat
Studi Pendahuluan indikator yang harus dikeluarkan
dikarenakan nilai faktor loadingnya <0.50
dan nilai sinifikan P<0.05. Indikator yang
Perumusan Masalah dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 1dan
tabel 2:
Selesai
Gambar 2 Flowchart Penelitian
Pada tabel tersebut dapat diketahui untuk meningkatnya nilai faktor kognitif akan
kedua situs tidak ada yang berkategori baik meningkatkan nilai usability situs e-
pada chi-square dan probabilitas. Hal ini commerce.
disebabkan karena chi-square dan probabilitas 2. Faktor afektif mempunyai pengaruh yang
sangat sensitif dengan jumlah sampel. Pada tidak signifikan terhadap usability situs e-
situs Lazada terdapat 4 kriteria uji kelayakan commerce Lazada dan Zalora. Pengaruh
yang dikategorikan good fit yaitu CMINDF, faktor afektif terhadap usability situs e-
GFI, RMSEA dan TLI. Pada situs Zalora commerce Lazada dan Zalora merupakan
terdapat 5 kriteria uji kelayakan yang pengaruh positif yang dapat diartikan
dikategorikan good fit yaitu CMINDF, GFI, meningkatnya nilai faktor afektif akan
RMSEA, TLI dan NFI. Kategori marginal fit meningkatkan nilai usability situs e-
dari uji kelayakan model mempunyai arti commerce.
bahwa model masih dapat diperbaiki dengan 3. Faktor kognitif dan faktor afektif
memasukan indikator-indikator yang lebih berhubungan secara signifikan pada situs e-
tepa dan dengan adanya kriteria yang commerce Lazada dan Zalora. Korelasi
dikategorikan good fit maka model dapat diantara faktor kognitif dan faktor afektif
dikatakan fit. adalah korelasi yang positif.
4. Rekomendasi bedasarkan hasil penelitian
KESIMPULAN dibedakan menjadi 2 objek penelitian,
1. Faktor kognitif mempunyai pengaruh yang yaitu:
signifikan terhadap usability situs e- a) Rekomendasi Situs Lazada
commerce Lazada dan Zalora. Pengaruh Rekomendasi yang perlu dilakukan oleh
faktor kognitif terhadap usability situs e- situs Lazada adalah yang pertama
commerce Lazada dan Zalora merupakan menambahkan beberapa item yang
pengaruh positif yang dapat diartikan berfungsi membatalkan aktivitas
pengguna di situs tersebut, yang kedua Baum, D. (1999). Business Links. Oracle
adalah menampilkan desain halaman Magazine. 8.
situs yang konsisten Chiou, W.C., Chin, C.L., & Chyuan P. (2010).
b) Rekomendasi Situs Zalora A strategic for website based on
Rekomendasi yang perlu dilakukan oleh review of the literature from 1995-
situs Zalora adalah yang memperbaiki 2006. Journal of Information &
tampilan dari item tas belanjaan Management, 47, 182-290
sehingga memudahkan pengguna DeLone, W.H., & McLean E.R. (2003).
melihat produk yang dibeli, yang kedua Measuring E-commerce Success:
adalah menyajikan tampilan yang sama Applying the De Lone & Mc Lean
setiap halamannya dan yang ketiga Information System Success Model.
adalah memberikan kalimat yang jelas International Jpurnal of Elecronic
terkait produk yang dijualnya. Commerce, 9, 31-47.
Dumas, J., & Reddish, J. (1999). A Practical
SARAN Guide to Usability Testing. Exete
1. Peneliti yang akan menggunakan model Ghozali, I. (2011). Model persamaan
pengukuran Prastawa, dkk. (2014) Struktural Konsep dan Aplikasi
sebaiknya menambahkan variabel Loyalitas dengan program AMOS 21.0.
dan Kepercayaan untuk pelanggan situs e- Semarang : Badan Penerbit Universitas
commerce karena situs e-commerce akan Diponegoro
sangat berguna bila mempunyai pelanggan Han S.H., Yun, M.H., Kwahk J., & Hong,
yang setia. S.W. (2001). International Journal of
2. Peneliti yang akan mengukur usability dari Industrial Ergonomics Usability Of
situs e-commerce sebaiknya Consumer Electronic Products.
menggabungkan data objektif dan data International Journal of Industrial
subjektif (persepsi). Data objektif dapat Ergonomics, 28, 143-151.
diterapkan pada indikator efektif dan International Organization for
efisien dari variabel usability sehingga akan Standardization. (1998). ISO 9241-
lebih akurat hasilnya. 11:1998 Ergonomic Requirement for
3. Sebaiknya dilakukan pengujian model Office Work with Visual Diplay VDTs-
pengukuran Prastawa, dkk. (2014) pada Part 11: Guidance on Usability.
kategori situs e-commerce yang lain selain Switzerland: International
B2C (Business to Consumer) yang Organization for Standardization.
berpotensi menghasilkan hasil hipotesis Korgoankar, P.K., & Wolin, W.D. (1999).A
yang berbeda. Multivariate Analysis Of Web Usage.
Journal Of Advertising Research, 39,
DAFTAR PUSTAKA 53-68.
APJII. (2015). PROFIL PENGGUNA Lee, S., & Koubek, R.J. (2010). Computers In
INTERNET INDONESIA 2014. Industry The Effect Of Usability And
Jakarta: APJII. Web Design Attributes On User
Bonnardel, N., Annie P., & Ludovic L.B. Preference For E-Commerce Web
(2011). The impact of colour on Sites. Journal of Computers In
Website appeal and users cognitive Industry, 61, 320-341.
processes. Journal of Displays, 32, 69- Lee, Y., & Kozar, K.A. (2012). Decision
80. Support Systems Understanding Of
Website Usability: Specifying And
Measuring Constructs And Their Prastawa, H., Udisubakti, C., Moses, S., &
Relationship. Journal of Decision Markus, H. (2014). The Development
Support Systems, 52, 450-463. Of Usability Measurement Model
Lindgaard, G., & Dudek.C. (2003). What Is Considering Cognitive And Affective
The Evasive Beast We Call User Aspects And Cultural Dimension As
Satisfaction? Journal of Interacting Moderation: A Research Framework.
With Computer, 15, 429-452. Proceeding of 6 th International
Mourant, R.R., Lin, Y., Zhang, W.J., & Conference on Operations and Supply
Koubek, R.J. (2006). On Integration Chain Management, 985-995.
Of Interface Design Methods: can Purbo, W.O., & Arif, W. (2001). Mengenal E-
debates be resolved? Jpurnal of Commerce. Jakarta: Elex Komputindo.
Interacting with Computer, 18, 709- Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis.
722. Bandung: Alfabeta.
Oztekin, A., Kong, Z.J., & Uysal, O. (2010). Suyanto, M. (2003). Strategi Periklanan pada
International Journal of Industrial E-Commerce Perusahaan Top Dunia.
Ergonomics Use Learn: A Novel Yogyakarta: Andi.
Checklist And Usability Evaluation Tsai, W.H., Wen , C.C., & Chien, W.L.
Method For Elearning Systems by (2010). An effective evaluation model
Criticality Metric Analysis. and improvement analysis for national
International Journal of Industrial park website: A case study of Taiwan.
Ergonomics, 40, 455-469. Journal of Tourism Management, 31,
Park, J., Han, S.H., Kim, H.K., Oh, 936-952.
Seungwan., & Moon, H. (2013). Turban, E. (2002). Electronic Commerce, A
International Journal of Industrial managerial Perspective. New Jersey:
Ergonomics Modelling User Prentice Hall.
Experience: A Case Study On A --------http://id.techniasia.com/survei-website-
Mobile Device. International Journal ecommerce-populer-indonesia
of Industrial Ergonomics, 43, 187-196. dipublikasi tanggal 16 September
Pramana, E., Wiji, S., & Herman, B. (2011). 2014.
Penelitian Empiris Aesthetics pada --------http://swa.co.id/business-
Web Usability. Prosiding Konferensi research/survey-visa-ecommerce-di-
Nasional “Inovasi dalam Desain dan indonesia-siap-hadapi-ledakan-besar
Teknologi”. ISSN: 2089-1121. dipublikasi tanggal 27 Januari 2014.