Anda di halaman 1dari 16

TAJDID DAN TARJIH

Adela Puspitasari Anggi Nur Futri


Alprida Monary Citra Gustiani
Alvianti Nuraini Cucu Ratih Fatimah
Amalia Barqah
Misi utama yang dibawa oleh Muhammadiyah adalah pembaharuan
(tajdid) pemahaman agama. Adapun yang dimaksudkan dengan
pembaharuan oleh Muhammadiyah ialah yang seperti dikemukakan

PENGERTIAN M. Djindar Tamimy, maksud dari kata-kata “tajdid” (bahasa Arab)


yang artinya pembaharuan adalah mengenai dua segi ialah dipandang
TAJDID dari sasarannya :

 Puripikasi

 Dinamisasi
Menurut istilah ahli ushul fiqh adalah usaha yang
dilakukan oleh mujtahid untuk mengemukakan satu
TARJIH antara dua jalan (dua dalil) yang saling bertentangan,
karena mempunyai kelebihan yang lebih kuat dari yang
lainnya
Tarjih dalam istilah persyarikatan sebagaimana terdapat
uraian singkat mengenai “Matan Keyakinan dan Cita-cita
hidup Muhammadiyah” adalah membanding-bandingkan
pendapat dalam musyawarah dan kemudian mengambil
mana yang mempunyai alasan yang lebih kuat
MODEL
Model gerakan Tajdid dan Tarjih :
GERAKAN
 Bidang Keagamaan
TAJDID  Bidang Pendidikan

DAN  Bidang Kemasyarakatan

TARJIH
Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan yang bertujuan
menegakkan agama Islam ditengah-tengah masyarakat, sehingga
terwujud masyarakat Islam sebenar-benarnya. Islam sebagai agama
MODEL terakhir, tidaklah memisahkan masalah rohani dan persoalan dunia,
GERAKAN tetapi mencakup kedua segi ini. Sehingga Islam yang memancar ke

KEAGAMAAN dalam berbagai aspek kehidupan tetaplah merupakan satu kesatuan


suatu keutuhan. Sehingga dalam perkembangan sekarang ini
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah menampakkan diri sebagai pengembangan dari
pemikiran perluasan gerakan-gerakan yang dilahirkan oleh KH.
Ahmad Dahlan sebagai karya amal shaleh.
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan modernis atau reformis
dalam paradigma gerakan Islam. Gerakan moderns-reformis percaya
pada kesempurnaan dan keseluruhan ajaran, tetapi aktualisasinya
tidak terpaku pada struktur atau format legal-formal apalagi
pemisahan, tetapi lebih menekankan pada aktualisasi nilai-nilai Islam
secara objektif dalam kehidupan. Islam dalam paradigma modernis
atau reformis ditampilkan sebagai agama yang mampu menghadapi
dan memberikan jawaban atas perkembangan zaman tanpa harus
kehilangan fondasi dan prinsip dasar ajarannya.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis-reformis telah mengukir
kisah sukses melakukan perubahan ke arah kemajuan dalam kehidupan
umat/masyarakat dari kondisi tradisional ke kemajuan selaras dengan
tuntutan zaman. Dengan semangat kembali pada sumber ajaran Islam yang
MAKNA murni (al-Quran dan al-Sunnah yang maqbulah) Muhammadiyah mampu
GERAKAN memperbarui alam berfikir dan model amaliah umat Islam dalam sejumlah

KEAGAMAAN bidang kehidupan seperti pendidikan, gerakan perempuan, pelayanan


kesehatan dan sosial, pemberdayaan masyarakat, di samping pemurnian
MUHAMMADIYAH
akidah dan ibadah serta pembinaan akhlak Islami. Muhammadiyah dalam
konteks kehidupan masyarakat telah berhasil memodernisasi kehidupan sosial
dengan tetap mengokohkan fondasi  iman dan kepribadian, sehingga mampu
menampilkan Islam yang murni dan berkemajuan.
Dalam memasuki fase kedua gerakannya, yakni memasuki abad kedua
perjalanan sejarah Muhammadiyah, sudah tinggi waktu dan kesempatan
untuk melakukan pembaruan paradigma tajdid di tubuh persyarikatan ini.

GERAKAN Kodifikasi dan konsensus tajdid yang terpadu atau eklektik antara
purifikasi dan dinamisasi dapat menjadi titik tolak bagi transformasi
TAJDID PADA paradigma tajdid Muhammadiyah. Selain tidak akan terjebak pada
ekstrimitas yang radikal baik ke arah “radikal kiri” maupun “radikal kanan”
100 TAHUN dalam pemikiran Islam, transformasi tajdid yang bercorak purifikasi dan

KEDUA dinamisasi sekaligus memberikan jalan keluar atau solusi untuk melakukan
rancang bangun tajdid jilid kedua bagi Muhammadiyah saat ini dan ke
depan dalam usianya yang memasuki satu abad menuju era baru abad
berikutnya.
Mengagendakan tajdid di bidang dakwah, organisasi, amal usaha,
pengembangan kader dan anggota, dan berbagai model aksi gerakan
agar Muhammadiyah tampil menjadi gerakan Islam yang unggul dan
bergerak di garis depan dalam dinamika kehidupan umat, bangsa, dan
perkembangan global. Modsel modernis-reformis perlu
dikembangkan menjadi model transformatif yang lebih dinamis, kaya
pemikiran, dan langsung ke jantung persoalan-persoalan struktural
dan kultural dalam mencari solusi atas masalah-masalah yang terjadi
dalam masyarakat
Muhammadiyah dengan seluruh komponen dan lini organisasinya
tidak cukup memadai hanya bertahan dengan strategi dan model
gerakan seperti sekarang ini, yang cenderung formalistik, rutin, dan
bertahan dengan status-quo yang dimiliki. Muhammadiyah sebagai
organisasi dituntut untuk tampil lebih reformis, produktif,
emansipatoris, dan partisipatoris di tengah lalulintas dinamika
gerakan-gerakan keagamaan dan gerakan-gerakan sosial-
kemasyarakatan yang semakin kompetitif saat ini
Muhammadiyah bahkan perlu memiliki militansi yang lebih kuat
agar kebesaran dirinya tidak kalah lincah dan dinamis dari gerakan-
gerakan lain di negeri ini, yang dalam bahasa Pak AR Fakhruddin
(Allahu yarham) tidak menjadi gajah bengkak yang besar tetapi
lambat bergerak
HASIL WAWANCARA
Tajdid adalah pembaharuan. Dilihat dari sasarannya :

 Puripikasi : permurnian (ibadah dan akidah; shalat,


semuanya bercontoh pada rasul)

 Dinamisasi : pengembangan (muamalah; kesehatan dan


pendidikan)

Tarjih adalah menentukan atau metode pengambilan


keputusan
Gerakan Muhammadiyah

 Kultural (dakwah dan pendidikan)

 Gerakan Budaya

 Kebalikan Struktural (politik)


Makna gerakan adalah bukan gerakan sosial murni,
gerakan dakwah yang mengacu pada Ali-Imran 104 amar
maruf nahi munkar, dakwah melalui pendidikan, dll

Tajdid 100 tahun kedua adalah dinamisasi (ilmu dan


teknologi sebagai sarana dakwah)

Anda mungkin juga menyukai