Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah: Dosen Pengampu:

Bimbingan Konseling Dra. Syafi’ah, M.Ag

DATA DALAM LAYANAN BK

TIM PENULIS:
Kelas: V B
Kelompok: 7
1. Deliza Andriani
2. Dita Febrianti

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul data dalam
layanan BK. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
bagi kita semua tentang data dalam layanan BK. Kami juga berterimakasih kepada
Ibu Dra. Syafi’ah, M.Ag selaku dosen pembimbing kami dalam mata kuliah
Bimbingan Konseling yang telah memberi tugas makalah ini kepada kami.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami sangat mengharapakan masukan,
kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami sendiri dan pihak lain yang membacanya.

Pekanbaru, 15 Desember 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Data.............................................................................3
B. Jenis-jenis Data Yang Ada Dalam Layanan BK...........................4
C. Teknik-teknik Untuk Mengumpulkan Data
Dalam Layanan BK.......................................................................6
D. Penyimpanan Data Dalam Layanan BK.....................................10
E. Manfaat Data Dalam Layanan BK..............................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................13
B. Saran.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk
suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat
dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau
gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan
penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas
dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai
proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian.
Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, dalam BK
pengumpulan data sangat penting untuk medapatakan kata yang valid tentan
peserta didik sehingga teknik pengumpulan data sangat penting bagi konselor.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah
pembuatan makalah ini adalah:
1. Apa pengertian data?
2. Apa saja jenis-jenis data yang ada dalam layanan BK?
3. Apa saja teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
dalam layanan BK?
4. Bagaimana penyimpanan data dalam layanan BK?

1
5. Bagaimana manfaat data dalam layanan BK?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah
tersebut maka tujuan penulisan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian data
2. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis data yang ada dalam layanan BK
3. Untuk mendeskripsikan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam layanan BK
4. Untuk mendeskripsikan penyimpanan data dalam layanan BK
5. Untuk mendeskripsikan manfaat data dalam layanan BK

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Data
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia versi online, data diartikan sebagai keterangan yang benar
dan nyata, dan sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data merupakan informasi atau
keterangan yang sifatnya benar dan nyata dan diperoleh dari suatu
pengamatan. Implikasinya, data harus sesuai dengan kenyataan sesungguhnya.
Data yang baik harus terjamin kebenarnya (reliable), tepat waktu dan mampu
memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh dari suatu masalah atau
keadaan atau objek. Data yang baik digunakan sebagai bahan analisis dan
penarikan kesimpulan. Oleh sebab itu, data yang tidak baik tidak dapat
digunakan sebagai bahan analisis dan penarikan kesimpulan.
Data dalam layanan bimbingan dan konseling haruslah terjamin
kebenarannya, karena layaknya data pada umumnya, data dalam layanan
bimbingan dan konseling akan dianalisis untuk kepentingan layanan. Data
dalam layanan bimbingan dan konseling juga didapatkan dengan salah satu
caranya pengamatan. Selain itu, data diperoleh menggunakan berbagai teknik
yang akan dijelaskan di bagian selanjutnya.1
Penggunaan data menentukan bagaimana cara konselor untuk
bertindak terhadap konseli. Perkembangan teknologi dan media sosial
memberikan andil yang positif terhadap proses-proses penggunaan data dalam
layanan BK. Ketersediaan dan kemampuan setiap orang untuk mengakses
informasi juga harus menjadi perhatian konselor terkait dengan problem etis

1
Yarmis Syukur, Neviyarni, dkk, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Malang: IRDH,
2017), hlm. 126.

3
pemanfaatan data. Selama ini, selain hasil intrumentasi, pamflet, dan
selebaran yang berisi informasi mengenai karir terpusat pada konselor sebagai
pihak yang memegang otoritas untuk mensosialisasikannya. Tetapi keadaan
sekarang menunjukkan bahwa hal tersebut bukan lagi persoalan bagi konseli
yang dapat memanfaatkan komputer sebagai media. Dan dalam hal itu,
penting bagi konselor untuk selalu mengikuti perkembangan data di internet
agar mampu mengimbangi akselerasi data yang diperoleh konseli.
Penggunaan data dalam BK memiliki dua fungsi utama, pertama adalah
membantu proses pelayanan BK. Kedua, membantu penyusunan dan
pengembangan program BK.2

B. Jenis-jenis Data Dalam Layanan BK


Layanan Bimbingan dan Konseling mengunakan beberapa jenis data.
Data-data tersebut berkaitan dengan siswa, lingkungan sekolah, dan instansi-
instansi di luar sekolah. Berikut ini adalah pemamparan beberapa jenis data
yang dikemukakan oleh para ahli. Jenis-jenis data menurut Tohirin dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Data psikologis
Data psikologis berkaitan dengan hal-hal kejiwaan dari siswa. Data
ini meliputi data kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-
cita hidup, dan sifat-sifat kepribadian.
2. Data sosial
Segala data yang berkaitan dengan kehidupan sosial siswa
termasuk dalam data sosial. Data ini meliputi latar belakang keluarga
siswa, status sosial siswa di sekolah, dan lingkungan sosial siswa.

Prayitno dan Amti mengkategorikan data menjadi dua jenis, yaitu:


data pribadi dan data umum. Selanjutnya, mereka menyebutkan jenis data
2
Lih, Robert L. Gibson., Marianne H. Mitchell, Bimbingan dan Konseling, ter.Yudi Santoso,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 50.

4
ketiga yaitu data kelompok, dan mereka mengganggap data kelompok sebagai
bagian dari data umum karena sifat umum dari data kelompok.
1. Data pribadi
Data pribadi merupakan data yang berkaitan dengan seorang
individu atau siswa. Data pribadi harus dijaga kerahasiaannya agar tidak
dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan agar
privasi siswa dapat terjaga. Data pribadi perlu diperbarui setiap tahunnya
karena data selalu berubah (bersifat dinamis). Data pribadi siswa
bersumber dari siswa yang bersangkutan. Data ini mencakup beberapa hal
yaitu:
a. Identitas pribadi: termasuk nama, gelar atau nama panggilan, tempat
dan tanggal lahir, alamat, kewarganegaraan, agama
b. Latar belakang rumah dan keluarga
c. Kemampuan mental, bakat dan kondisi kepribadian
d. Sejarah pendidikan, hasil belajar, nilai-nilai mata pelajaran
e. Hasil tes diagnostik: berupa data-data kelebihan dan kekurang siswa
dalam mata pelajaran atau subjek lain misalnya sikap.
f. Sejarah kesehatan
g. Pengalaman ekstrakulikuler dan kegiatan di luar sekolah
h. Minat dan cita-cita pendidikan dan pekerjaan/jabatan
i. Prestasi khusus yang pernah diperoleh
Data pribadi siswa yang telah didperoleh, kemudian, dapat
dihimpun dalam bentuk kartu pribadi siswa.
2. Data umum
Data umum adalah data yang menyangkut berbagai informasi dan
berbagai hal tentang “lingkungan yang lebih luas”. Lingkungan yang lebih
luas yang dimaksud adalah lembaga-lembaga di luar sekolah yang dapat
dimanfaatkan siswa untuk menunjang potensinya. Data-data umum
biasanya dipakai untuk layanan orientasi dan informasi, penempatan dan

5
penyaluran. Data umum meliputi informasi pendidikan/jabatan, artikel
tentang pendidikan dan jabatan, pengumuman mengenai penerimaan
program pendidikan/latihan atau jabatan/pekerjaan tertentu. Sumber data-
data umum adalah lembaga pendidikan dan industri atau kantor yang
bersangkutan. Data umum biasanya berbentuk buku, kumpulan leaflet,
klipping, dan sebagainya.
3. Data kelompok
Data kelompok adalah data tentang berbagai aspek perkembangan
dan kehidupan sejumlah siswa atau individu. Data ini meliputi data
hubungan sosial antar individu, sebaran prestasi belajar, kondisi
kebersamaan dan kerja sama dalam kelompok, dan lain-lain. Data
kelompok bersumber dari siswa. Data kelompok dapat ditulis dalam
bentuk diagram, sosiogram, tabel, dan lain-lain.3

C. Teknik-teknik Pengumpulan Data Dalam Layanan BK


Data-data dalam layanan BK dikumpulkan melalui berbagai teknik.
Teknik-teknik tersebut digunakan sesuai dengan kepentingan data yang akan
dihimpun. Setiap teknik memiliki instrumen tersendiri yang mencirikan teknik
tersebut. Pada bagian ini, penulis hanya akan menunjukkan beberapa teknik
dan instrumennya secara singkat.
Secara garis besar, teknik pengumpulan data dalam layanan bimbingan
dan konseling dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik non-tes.
Teknik tes biasanya menggunakan instrumen yang sudah terstandarisasi
dalam hal cara penyelenggaraannya, cara pemeriksaannya, dan cara
menafsirkannya. Sementara itu, teknik non-tes lebih fleksibel dalam hal
penyelenggaraan, pemeriksaan dan penafsiranya.
1. Teknik tes

3
Maliki, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 225.

6
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku
seseorang dan menggambarkanna dalam bentuk skala angka atau
klasifikasi tertentu. Teknik ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan, baik
lisan dan tertulis, atau tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh orang
yang dites). Pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas tersebut disusun
menjadi sebuah instrumen yang terstandarisasi dan memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik. Instrumen terstandarisasi berarti instrumen ini
memiliki keseragaman dalam cara penyelenggaraan, cara pemeriksaan dan
cara penafsirannya. Selanjutnya, dia menjelaskan tes harus memiliki
validitas, yaitu ada kesesuian antara apa yang diukur dalam tes dengan
aspek yang direncanakan untuk diukur, dan reliabiitas, yaitu ada keajegan
dalam hasil yang diperoleh apabila seseorang mengerjakan suatu tes pada
waktu yang berlainan.
Ada bermacam-macam tes untuk mengumpulkan data tentang
siswa. Umumnya, tes digunakan untuk mengumpulkan data pribadi siswa
yang berupa kemampuan potensial atau kemampuan dasar, seperti
kecerdasan, bakat, minat dan sebagainya, serta untuk mengumpulkan data
tentang prestasi belajar siswa. Berikut beberapa tes yang digunakan dalam
layanan bimbingan dan konseling:
a. Tes hasil belajar (achievement test)
Tes ini digunakan untuk mengukur apa yang telah dipelajari
oleh siswa di berbagai mata pelajaran. Tes kompetensi, tes untuk
mengukur pencapaian kompetensi siswa, dan tes diagnostik, tes untuk
mengukur kelebihan dan kelemahan siswa serta penyebab-penyebab
kesulitan yang di alami siswa, merupakan contoh tes hasil belajar.
b. Tes bakat dan tes minat
Tes ini digunakan untuk mengungkapkan bakat yang dimiliki
individu dan minatnya. Tes ini penting dalam layanan bimbingan dan

7
konseling karena dengan tes ini konselor dapat mengarahkan dan
menempatkan siswa ke jurusan yang tepat sesuai bakat dan minatnya.
c. Tes kepribadian
Tes ini digunakan untuk mengukur ciri-ciri kepribadian
tertentu pada siswa seperti karakter, tempramen, corak kehidupan
emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan orang lain dan
bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam
penyesuaian diri. Personality inventory adalah salah satu tes
kepribadian. Ada pula tes proyeksi yang digunakan untuk mengukur
sifat-sifat kepribadian melalui reaksi-reaksi terhadap suatu kisah,
gambaran, atau suatu kata. Test Rorschach (Ro) dan TAT (Thematic
Apperception Test) adalah contoh tes proyeksi.
d. Tes intelegensi
Sesuai dengan namanya, tes intelegensi digunakan untuk
mengungkapkan tingkat intelegensi atau kecerdasan seseorang.
Contoh-contoh tes intelegensi adalah Tes Binet, Test Weschsler, SPM,
balok (Kohsblock), dan AGCT.
2. Teknik non-tes
Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping teknik tes
digolongkan ke dalam teknik non-tes. Teknik ini umumnya digunakan
untuk menghimpun data-data tentang tingkah laku, sikap, minat,
perhatian, karakteristik, dan lain-lain. Teknik tes dan non-tes bekerja
saling melengkapi dan terkadang data yang sama dapat dikumpulkan
melalui dua teknik ini. Berikut adalah beberapa teknik non-tes yaitu:
a. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang
harus dijawab siswa secara tertulis. Berdasarkan orang yang mengisi,
angket dibedakan menjadi 2, yaitu angket langsung (apabila yang

8
mengisi siswa) dan angket tidak langsung (apabila yang mengisi orang
lain, misalnya orang tua siswa).
b. Wawancara
Teknik wawancara mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara lisan. Teknik ini menuntut komunikasi langsung,
sehingga konselor dan siswa harus bertatap muka.
c. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara
saksama baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
berbagai aktivitas siswa di lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah termasuk di rumah. Observasi dapat dilakukan
dalam dua cara. Pertama pengobservasi ikut telibat dalam aktivitas
siswa, sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika beraktivitas.
Kedua, pengamat tidak ikut terlibat dalam aktivitas siswa.
d. Otobiografi
Teknik ini mengharuskan siswa menulis biografi/riwayat
kehidupan dirinya sendiri. Kemudian, data didapat dari hasil tulisan
tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat disuruh untuk menulis
catatan harian atau membuat karangan mengenai dirinya.
e. Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang berbagai
kejadian atau perilaku tentang siswa dan memuat deskripsi objektif
tentang perilaku siswa pada saat tertentu. Catatan anekdot ditulis
apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang melibatkan siswa atau
sekelompok siswa, misal tawuran, pencurian, bolos sekolah, dan lain-
lain.
f. Sosiometri
Sosiometri merupakan teknik untuk mengumpulkan data
tentang hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial siswa. Data

9
yang diperoleh dari teknik ini adalah data tentang susunan hubungan
antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan sosial.4

D. Penyimpanan Data Dalam Layanan BK


1. Catatan Komulatif
Catatan komulatif (cummulative Records) ialah tempat
menyimpan data atau keterangan atau informasi, yang menyeluruh
mengenai diri individu yang dikumpulkan dengan berbagai teknik
pengumpul data dalam jangka waktu yang lama seperti hasil observasi,
interview, kuesioner, inventori, hasil tes psikologi, hasil tes prestasi
belajar, dan dokumen data yang lain.
Catatan komulatif ini memuat keterangan atau informasi individu
tentang identitas siswa, latar pendidikan, latar keluarga, hasil tes yang
terstandar, riwayat kesehatan, pengalaman – penaglaman diluar sekolah,
kepribadian, cita-cita atau renacna masa depan, masalah-masalah yang
pernah dialami, keterangan yang lain.
Catatan komulatif bermanfaat dalam mendukung pencapaian
tujuan bimbingan yakni membantu siswa untuk mengenali diri,
memahami diri dan lingkungan serta dapat mengembangkan potensinya
secara optimal.
2. Bantuan Software
Software aplikasi BK / BP berfungsi untuk menyimpan dan
membuat arsip perilaku dan perkembangan jiwa siswa. Dengan
menggunakan aplikasi ini, sekolah akan bisa melihat dengan cepat dan
mudah daftar pelanggaran siswa. Selain itu juga sekolah dapat melihat
perkembangan kepribadian siswa yang bermasalah dan dengan cepat

4
W.S. Winkel dan M. M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,
(Yogyakarta: Media Abadi, 2010), hlm. 270-275.

10
mengambil keputusan atau tindakan terhadap siswa tersebut. Data yang
bisa disimpan dalam software ini antara lain:
a. Daftar Bimbingan Konseling: Mencatat semua bimbingan yang pernah
dilakukan guru BP, dari inti permasalahan, saran dan solusi
permasalahan.
b. Daftar Pelanggaran: Mencatat semua pelanggaran siswa sehingga
sekolah dapat dengan mudah melihat perkembangan jiwa siswa.
c. Daftar Pelanggaran Periode: Mencatat daftar pelanggaran siswa yang
dilakukan pada periode tertentu.
3. Himpunan data
Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh data
tentang siswa, menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data
itu. Prayitno, dkk (2013) menyatakan, bahwa salah satu di antara tugas
guru pembimbing adalah melaksanakan segenap program kegiatan
pendukung, sedangkan himpunan data merupakan bagian dari kegiatan
pendukung. Kegiatan penyelenggaraan himpunan data) meliputi
perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan laporan.
Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh
data daan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembanagn siswa
dalam berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari
upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi isi himpunan data
dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan. Fungsi
utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan himpunan data
ialah fungsi pemahaman.5

E. Manfaat Data Dalam Layanan BK

5
Ulul Azam, Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan Praktik,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2016), hlm. 211.

11
1. Untuk konselor, yaitu:
a. Data dapat digunakan untuk mengetahui apakah kompetensi konselor
mampu dan cukup berwenang dalam memberikan pelayanan kepada
konseli dengan inti permasalahan yang telah diketahui.
b. Data digunakan sebagai sarana memperoleh informasi lebih dalam
serta lebih lengkap tentang berbagai aspek dari pribadi konseli,
sehingga konselor diharapakan dapat memberikan layanan yang
optimal.
2. Untuk konseli (klien), yaitu:
a. Data dapat membantu konseli menentukan suatu program pendidikan
maupun karir yang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki.
b. Data dapat membantu konseli memahami diri sendiri dan melakukan
evaluasi diri sehingga diharapkan konseli dapat mencapai
perkembangan yang optimal dan sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki.6

BAB III
PENUTUP
6
W.S. Winkel dan M. M. Sri Hastuti, Op.Cit, hlm. 280.

12
A. Kesimpulan
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Data dalam layanan
bimbingan dan konseling haruslah terjamin kebenarannya, karena layaknya
data pada umumnya, data dalam layanan bimbingan dan konseling akan
dianalisis untuk kepentingan layanan.
Layanan Bimbingan dan Konseling mengunakan beberapa jenis data.
Data-data tersebut berkaitan dengan siswa, lingkungan sekolah, dan instansi-
instansi di luar sekolah.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui berbagai teknik, yang
secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu teknik tes dan non-tes. Teknik
non-tes meliputi angket, wawancara, observasi, otobiografi, catatan anekdot,
sosiometri, dan lain-lain. Selanjutnya, data dapat membatu konselor untuk
memberikan layanan yang lebih baik, dan dapat membantu siswa untuk
mengatasi masalah dan memilih jurusan atau karir yang sesuai dengan bakat
dan minta mereka.

B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kelompok kami susun. Kami
berharap makalah ini berguna sebagaimana mestinya dan dapat diterima
dengan baik. Tapi, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan,
kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kami
sebagai pemakalah dapat memperbaiki kekurangan dan mempertahankan
kelebihan yang ada pada makalah kami. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

13
Lih, Robert L. Gibson, Marianne H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Maliki. 2016. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Ulul Azam. 2016. Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan
Praktik. Yogyakarta: Budi Utama
W.S. Winkel dan M. M. Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Yarmis Syukur, Neviyarni, dkk. 2017. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Malang:
IRDH

14

Anda mungkin juga menyukai