Anda di halaman 1dari 7

Rizka Elan Fadilah.

Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Evolusi berbasis Penelitian

Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dengan Demonstrasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Adabiyah
Palembang

Lisa Marselia1, Choirunniswah1, Fitratul Aini1


1
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang.
lisamarselia@gmail.com

Abstrak: Perbandingan hasil belajar Biologi siswa dengan pendekatan Cooperative Learning Tipe Two Stay Two
Stray dengan menggunakan metode Demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Kooperative tipe Two Stay Two
Stray dengan metode demonstrasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Adabiyah Palembang pada kelas VII.
1 yang berjumlah 35 siswa. Pengambilan data hasil belajar dengan menggunakan instrument test hasil
belajar (24 item) serta lembar observasi terhadap penerapan kedua teknik pembelajaran. Analisis data
menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 5%. Hal ini dapat dilihat dari posttest t hitung > t tabel (2,96 >
2,00), hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan
antara hasil belajar Biologi siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran Kooperative tipe Two Stay
Two Stray dengan Demonstrasi dengan nilai rata-rata dari model pembelajaran TSTS yaitu 76,00 sedangan
metode Demonstrasi yaitu 65,43 maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar kelas yang diajarkan dengan
model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih baik dibandingkan dengan metode Demostrasi.

Kata Kunci: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Demonstrasi.

1. PENDAHULUAN karena pelajaran biologi banyak sekali


ditemukan bahasa latin yang pelafalanya sulit
Pendidikan pada hakekatnya berlangsung untuk diingat dan dihafal.
dalam suatu proses. Proses itu berupa Selain itu, dalam pelajaran biologi juga
transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi banyak ditemukan materi yang membahas
dan keterampilan. penerima proses adalah anak tentang kehidupan sehari hari. Maka dari itu,
atau siswa yang sedang tumbuh dan banyak siswa yang malas untuk belajar biologi,
berkembang menuju ke arah pendewasaan dan hal tersebut menyebabkan hasil belajar
kepribadian dan penguasaan pengetahuan. biologi siswa menjadi rendah (djumadi, 2013).
selain itu, pendidikan merupakan proses budaya Pendidikan merupakan suatu proses untuk
untuk meningkatkan harkat dan martabat menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk
manusia yang diperoleh melalui proses yang melaksanakan tugas dan kewajibanya
panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan dimasyarakat. Namun dalam menjalani
(nurhayati, 2012). Belajar merupakan salah satu pendidikan tidak mudah dan banyak masalah
langkah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dihadapi dan harus diselesaikan. oleh
dan menambah wawasan bagi siswa. namun sebab itu pendidikan perlu dikemas sedemikian
pada kenyataanya sekarang, penerapan belajar rupa sehingga dapat menyentuh sasaran sesuai
yang efektif di sekolah sangat sulit diterapkan dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
khususnya pada mata pelajaran biologi di Usaha untuk meningkatkan hasil belajar
tingkat smp, karena banyak siswa yang tidak biologi siswa oleh guru terus menerus
menyukai pelajaran biologi. Hal ini disebabkan dilakukan, seperti belajar kelompok mengulangi

Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 1


2 Chapter Error! Use the Home tab to apply ChapterNo to the text that you want to appear here.

materi yang dianggap sulit dan memberikan dengan Demonstrasi untuk meningkatkan hasil
tambahan soal - soal latihan. Tetapi, usaha - belajar Biologi siswa.
usaha tersebut belum mencapai hasil yang c. Desain Penelitian
maksimal. Oleh karena itu dipandang perlu Adapun rancangan penelitian yang
untuk menerapkan suatu teknik pembelajaran digunakan adalah Posttest-Only Control Design
baru yaitu dengan menerapkan pembelajaran (Sugiyono, 2012). Desain penelitian ini adalah
kooperatif teknik two stay two stray (tsts) untuk sebagai berikut :
mengatasi beberapa permasalahan tersebut
E1 X O2
diatas (nilawati, 2010). E2 X O4
Pembelajaran tipe two stay two stray (tsts)
artinya adalah dua tinggal dan dua bertamu Keterangan:
yang maksudnya setiap kelompok terdiri dari 4 E1 : Kelas yang menggunakan model pembela
orang, dua orang ditugaskan untuk bertamu ke jaran Two Stay Two Stray (TSTS)
kelompok lain untuk mencari jawaban mereka E2 : Kelas yang menggunakan metode
dan mencatatnya, kemudian dua orang lagi Demonstrasi
tetap tinggal dikelompok untuk menerima tamu X : Perlakuan
dan membagikan jawaban mereka. Keunggulan d. Variabel Penelitian
dari tipe two stay two stray (tsts) ini dalam Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
konsep kerja sama, menghargai hasil kerja variabel bebas dan variabel terikat.Variabel
orang lain dan membagi informasi kepada bebas dalam penelitian ini adalah model
kelompok lain (lie, 2005 “dalam” wahyuni, pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
2010). Selain itu, menurut zuhairini dan ghofir Stray (TSTS) dan Demonstrasi sedangkan
(2004) metode demonstrasi adalah suatu variabel terikatnya adalah hasil belajar
metode mengajar di mana seorang guru atau biologi siswa.
orang lain yang sengaja diminta atau murid e. Definisi operasional variabel :
sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas 1. Model pembelajaran kooperatif tipe
tentang suatu proses atau suatu kaifiah Two Stay Two Stray merupakan model
melakukan sesuatu. Alipandie (1986) dalam pembelajaran yang penerapannya dengan
bukunya didaktik metodik pendidikan umum memberi kesempatan kepada kelompok untuk
menjalaskan metode demonstrasi adalah suatu membagikan hasil dan informasi dengan
metode mengajar yang dilakukan oleh guru atau kelompok lain.
seseorang lainnya dengan memperlihatkan 2. Metode Demonstrasi merupakan
kepada seluruh kelas tentang suatu proses atau metode yang dimana guru memperagakan
suatu cara melakukan sesuatu (halimah, 2012). langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh
murid sehingga ilmu yang didemonstrasikan
2. METODE PENELITIAN
lebih bermakna dalam ingatan masing-masing
a. Waktu dan Tempat Penelitian murid.
3. Hasil belajar adalah tercapainya tujuan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
pembelajaran setelah penerapan model
Januari 2015.Tempat penelitian di kelas VII
pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
SMP Adabiyah Palembang. nilai yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar.
b. Jenis Penelitian
f. Populasi dan Sampel
Jenis penelitian yang digunakan adalah 1. Populasi
deskriptif dengan menggunakan pendekatan Populasi adalah keseluruhan subjek
kuantitatif yang menggunakan atau penelitian (Aikunto, 2010) sedangkan menurut
menjelaskan data dengan angka-angka yang Sudjana (1997) populasi adalah berkaitan
diambil dari perbedaan model pembelajaran dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) informasi.Berdasarkan pendapat tersebut, maka
yang menjadi populasi dalam penelitian secara

2 Isu-IsuKontemporerSains, Lingkungan, danInovasiPembelajarannya


Rizka Elan Fadilah. Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Evolusi berbasis Penelitian

keseluruhan adalah seluruh siswa kelas VII


SMP Adabiyah Palembang tahun ajaran
2015/2016. Dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1. Populasi Penelitian
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang akan diteliti (Arikunto, 2010). Sampel
merupakan bagian dari populasi yaitu sebagai hasil belajar siswa dilakukan melalui pretest
objek yang dianggap mewakili terhadap seluruh dan posttest sedangkan alat pengumpulan
populasi dan diambil dengan menggunakan datanya adalah soal dengan bentuk pilihan
teknik tertentu. Pengambilan sampel ini secara ganda.
acak sederhana cluster random sampling Pretest diberikan kepada siswa sebelum
dengan cara diundi dari 5 kelas yang ada. mereka mengikuti program pembelajaran. Soal-
Adapun langkah-langkah pengambilan sampel soal dalam Pretest sama dengan soal-soal
acak sederhana dengan cara pengundian sebagai dalam Posttest. Hasil Tes yang digunakan
berikut: dalam penelitan ini adalah tes hasil belajar
1) Menuliskan nomor kelas mulai dari kelas bentuk multiple choice item (tes pilihan
VII.1 samapi VII.5 disecarik kertas. berganda).
2) Kertas tersebut kemudian digulung dan Tes pilihan berganda yaitu tes yang
dimasukkan ke dalam sebuah kotak diberikan dengan cara memilih salah satu
3) Setelah dikocok ambil satu buah gulungan diantara jawaban yang dianggap benar atau
kertas sesuai kebutuhan. paling benar dari ketiga atau lebih jawaban
4) Nomor yang terambil, menjadi unit element yang telah disiapkan.
yang terpilih sebagai sampel. Test akhir atau Posttest berfungsi untuk
Dari pengundian tersebut tersebut terpilih menilai kemampuan siswa mengenai
satu kelas yaitu kelas VII.1 yang diharapkan penguasaan materi pelajaran setelah
kelas yang diambil tersebut dapat mewakili pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian,
seluruh kelas. Adapun kelas tersebut berjumlah dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan
35 siswa berdasarkan observasi peneliti pada program pembelajaran yang telah ditentukan
bulan November 2014. Tabel 2. Sampel dalam rangka mencapai tujuan atau kompetensi
Penelitian. yang ditetapkan.
g. Pengumpulan Data
1. Tes
Test digunakan untuk memperoleh data
tentang hasil belajar siswa.
Tabel 1. Laki-laki Perempuan Jumlah
Populasi
Penelitian
Kelas
VII. 1 18 17 35
VII. 2 19 16 35
VII. 3 16 19 35
VII. 4 17 18 35
VII. 5 15 20 35
Jumlah 85 90 175
Tabel 2.Sampel Jenis Kelamin Jumlah
Penelitian
Kelas
Laki-laki Perempuan
VII.1 18 17 35

Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 3


4 Chapter Error! Use the Home tab to apply ChapterNo to the text that you want to appear here.

kesahihan sesuatu instrument (Lihat lampiran


7).Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dengan
kata lain dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat ( Arikunto, 2010).
Dengan menggunakan rumus :
ΣXt
Mencari Mean Total (Mt) : Mt =
N
2. Dokumentasi Mencari Devisiasi Standar Total (SDt):
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan
ΣXt ΣXt 2
untuk memperoleh daftar siswa dan guru serta
karyawan, serta hal-hal yang berhubungan
dengan masalah penelitian (Lihat lampiran
SDt =
√ N
−¿ ( )
N
¿
Mencari Validitas (Arikunto, 2010)
17) Mp− Mt p
3. Observasi
Observasi dilakukan selama proses
Rpbi =
Keterangan :
SDt √ q
pembelajaran dengan penerapan model rpbi = Koefisien kolerasi biserial
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab
Demonstrasi. Hasil pengamatan pada observasi betul bagi item yang dicari validitasnya
ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Mt = Rerata skor total
persentase afektif
St = Standar devisiasi dari skor total
dan karakteristik pada setiap pertemuan.
P = Populasi siswa yang menjawab benar
Observasi dilakukan dengan menggunakan
banyak siswa yang benar
lembar observasi setelah data diperoleh maka (𝑝= )
akan dianalisis dengan menggunakan rumus: jumlah seluruh siswa
R Q = siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)
S= 𝑋 100 % Σpiqi = jumlah hasil perkalian anatar p, q
N
N = banyak item
Keterangan :
S = Standar deviasi dari tes (standar devisi
S = skor yang dicapai
asi adalah akar varians).
R = jumlah skor dari item atau soal yang
i. Teknik Analisis Data
benar
Setelah memperoleh dataposttest dari kedua
N = banyaknya data yang diambil (Arikunto,
kelompok, maka dilakukan analisis data
2010).
penelitian. Adapun teknik analisis yang
h. Uji Validitas dan Reliabilitas
digunakan pada penelitian ini diuraikan
Sebelum dilakukan penelitian maka soal
sebagai berikut:
yang digunakan untuk kelas VII di SMP
1. Uji Normalitas
Adabiyah terlebih dahulu di uji validitas dan
Uji normalitas data perlu dilakukan untuk
reliabilitas, apabila terdapat beberapa soal yang
mengetahui apakah data yang akan dianalisis
tidak valid akan dilakukan pergantian soal. Soal
normal atau tidak, karena uji-t baru dapat
yang akan diberikan kepada siswa yaitu 24 soal
digunakan jika data tersebut terdistribusi
valid berbentuk pilihan ganda yang masing-
normal.
masing soal mempunyai skor 1 dikarenakan
2. Uji Homogenitas Data
pada materi Memahami saling ketergantungan
Uji homogenitas data diperlukan untuk
dalam ekosistem (Lihat lampiran 1) terdapat
membuktikan persamaan variasi kelompok
sub-bab yang cukup banyak, maka dari itu
yang membentuk sampel tersebut, dengan kata
peneliti menggunakan sebanyak 24 soal.
1. Uji Validitas
lain kelompok yang diambil berasal dari
Validitas adalah suatu ukuran yang populasi yang sama. Dalam penelitian ini
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau digunakan taraf signifikan 5% yang berarti jika

4 Isu-IsuKontemporerSains, Lingkungan, danInovasiPembelajarannya


Rizka Elan Fadilah. Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Evolusi berbasis Penelitian

Fhitung< Ftabel pada taraf signifikasi 5% maka menggunakan model pembelajaran kooperatif
kedua kelompok memiliki varians yang tipe Two Stay Two Stray (TSTS) adalah nilai
homogeny.Sebaliknya, jika Fhitung> Ftabel pada yang didapat siswa sebesar 50 ada 4 siswa, nilai
taraf signifikansi 5% maka kedua kelompok 60 ada 3 siswa, nilai 70 ada 6 siswa, dan nilai
tidak memiliki varians yang homogen. Jika 80 ada 12 siswa, dan 90 ada 10 siswa. Dari
data tergolong homogen. Maka sampel penjelasan distribusi nilai tersebut bahwa
tersebut dapat mewakili populasi yang ada. terdapat nilai rata-rata, varians, simpangan
Untuk menguji homogen varians ( S2) baku, dan modus. Yaitu nilai rata-rata yang
diperoleh 76, varians 171,77, nilai simpangan
rumusnya:
baku yang diperoleh 13,12, dan nilai modus
S 12 yang diperoleh adalah 80.
F=
S 22 2. Hasil Belajar Siswa yang
Keterangan : (ugiyon, 2012) Menggunakan Metode Demonstrasi
S 12 : Varians Terbesar Metode Demonstrasimerupakanmetode
S 22 : Varians Terkecil pembelajaran dengan memperagakan langsung
3. Uji Hipotesis didepan kelas. Adapun hasil posttest siswa dari
Untuk uji hipotesis pada penelitian ini kelas yang menggunakan model pembelajaran
digunakan uji-t pada taraf signifikan 1% dan Demonstrasi dapat dilihat dari gambar 2.
5%.Perhitungan data tes didapat dari hasil tes Dilihat dari gambar 2 nilai Posttest siswa kelas
hasil belajar siswa kelas VII yang VII.1 yang menggunakan model pembelajaran
menggunakan modelTwo Stay Two Stray (TS- kooperatif tipe Demonstrasiadalah nilai yang
TS) dan metode Demonstrasi. didapat siswa sebesar 40 ada 4 siswa, 50 ada 6
siswa, 60 ada 6 siswa, 70 ada 9 siswa, 80 ada 6
1−2 siswa, dan nilai 90 ada 4 siswa. Yaitu nilai rata-
rata yang diperoleh 65,43, varians 237,3, nilai
t=¿ ¿ simpangan baku yang diperoleh 15,41, dan
modusnya adalah 70. Tabel 3. Hasil Belajar
Dengan (Sudjana, 2005)
Siswa dengan Menggunakan Model
( n 1−1 ) S 21+ ( n2−1 ) S22 Pembelajaran Kooperatif Tipe To Stay Two
s2 =
n1 +n2−2 Stray dengan Demonstrasi
Keterangan : Tabel 4. Uji Normalitas Model Pembelajaran
t : t hitung Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan
Demonstrasi. Dari tabel 6 dapat diketahui
x : rata- rata nilai siswa melalui model bahwa Lhitung < Ltabel pada taraf 5% diketahui
STST bahwa Ltabel yaitu 0,886. Maka disimpulkan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa data tersebut berdistribusi normal (Lihat
1. Hasil Belajar Siswa yang lampiran 11). Tabel 5. Uji Homogenitas Model
Menggunakan Model Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe TwoStay Two
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Stray dengan Demonstrasi. Dari tabel 5
Model pembelajaran kooperatif tipe Two diketahui bahwa Fhitung < Ftabel pada taraf 5 %
Stay Two Stray (TSTS) adalah model diketahui bahwa Ftabel sebesar 1,84. Maka
pembelajaran yang menggunakan penerapan disimpulkan bahwa tidak terdapat nilai
diskusi yang terdiri dari setiap kelompok empat perbedaan varians antara kedua sampel
orang yang bertujuan mengaktifkan penelitian, artinya kedua data homogen (Lihat
siswa.Adapun hasil posttest siswa dari kelas lampiran 13). Tabel 6. Uji-t Model
yang menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Straydengan Demonstrasi.
dapat dilihat dari gambar 1 Dilihat dari gambar Dari tabel 6 mengatakan bahwa H0 ditolak
1 nilai posttest siswa kelas VII.1 yang dan Ha diterima. Maka hasil belajar siswa yang

Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 5


6 Chapter Error! Use the Home tab to apply ChapterNo to the text that you want to appear here.

diajar menggunakan model pembelajaran Two


Stay Two Stray dengan Demonstrasi di SMP
Adabiyah Palembang terdapat perbedaan yang
signifikan thitung> ttabel yaitu 2,96 > 2,00.

kontekstual atau melibatkan informasi


tantang perkembangan IPTEK terkinidi bidang
evolusi.

1. SIMPULAN, SARAN, DAN Campbell N.A., Reece J.B., dan Mitchell, L.G.
REKOMENDASI (2003). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Dick, W., Carey, L., and Carey, J.O. (2009).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah The Systematic Design of Instruction,
dilakukan dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan Seventh Edition. USA: Pearson.
Pengembangan buku ajar evolusi materi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
spesiasi dengan melibatkan keterkaitan antar (2011). Kerangka Kualifikasi Nasional
konsep, menggunakan pendekatan molekuler, Indonesia. Diakses dari
dan melibatkan perkembangan IPTEK terkini http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/
yang disertai dengan sumber-sumber bertahun uploads/2011/12/sosialisasi-kkni-nasional-
terbit terkini (kurang lebih 7 tahun terakhir). dikti.pdf
Model pengembangan Dick and Carey (2009) Parmin dan Peniati, E. (2012). Pengembangan
sangat rinci dalam menganalisis permasalahan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar
dalam pembelajaran dan menganalisis Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian
kebutuhan awal peserta didik. Model Pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPA
pengembangan Dick and Carey ini juga sangat Indonesia 1 (1). Diakses dari
mengaitkan kebutuhan mahasiswadengan http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii
capaian pembelajaran yang merujuk pada Prastowo, Andi. (2012).
kurikulum. Tahapan pengembangan dan PanduanKreatifMembuatBahan Ajar
analisis awal yang rinci tersebut dapat Inovatif: MenciptakanMetodePembelajaran
memudahkan pengembang dalam Yang Menarik Dan Menyenangkan.
mengembangkan buku ajar sesuai dengan Jogjakarta: Diva Press.
kebutuhan peserta didik. Stearns, S. C.& Hoekstra, R. F. (2003).
Evolution an Introduction. New York:
2. DAFTAR PUSTAKA Oxford University Press.
Sukerni, P. (2014). Pengembangan Buku Ajar
Amor, M. D., Norman, M. D., Cameron, H. E., Pendidikan IPA Kelas IV Semester 1 SD
and Strugnell, J. M. (2014). Allopatric No. 4 Kaliuntu dengan Model Dick and
Speciation within a Cryptic Species Carey. Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 3
Complex of Australasian.PLOS ONE 9(6). (1). Diakses dari
doi: 10.1371. diaksesdari http://ejournal.undhiksa.ac.id/php/jpi/article/
http://journals.plos.org/plosone/article? Thohri, Muhammad. (2013). Pengembangan
id=10.1371/journal.pone.0098982 Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk

6 Isu-IsuKontemporerSains, Lingkungan, danInovasiPembelajarannya


Rizka Elan Fadilah. Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Evolusi berbasis Penelitian

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis


Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam.
Disertasi. Diakses dari
http://repository.upi.edu
Widayati, D.T.; Luknanto, D.; Rahayuningsih,
E.; Sutapa, G.; Sancayaningsih, R.P.;
Sajarwa. (2010). Pedoman Umum
Pembelajaran Berbasis Riset (PUPBR).
Diakses dari ppp.ugm.ac.id/p3/wp-
content/.../pupbrindonesia.pdf
Yahya, I. (2010).
ManajemenEmpatLangkahdalamPengemban
ganBahan Ajar BerbasisRiset:
SebuahPengalamandariPerkuliahanAkustik
di JurusanFisika FMIPA UNS.
Diaksesdarihttp://iwany.staff.uns.ac.id/2010/
10/19/files/2010/10/research-enhanced-
teaching_okt2010.pdf.

Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 7

Anda mungkin juga menyukai