Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

GENETIKA DAN BIOLOGI MOLEKULER


(ISOLASI DNA BAWANG BOMBAY DENGAN CARA SEDERHANA)

Disusun oleh:

NAMA : LASINRANG ADITIA

NIM : 60300112034

KELAS : BIOLOGI A

KELOMPOK : V (Lima)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2014

@Copyright Lasinrang Aditia


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul


“Isolasi DNA Bawang Bombay Dengan Cara Sederhana” yang disusun oleh:

Nama : Lasinrang Aditia


Nim : 60300112034
Kelas : Biologi A
Kelmpok : V (lima)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa, Januari 2015

Kordinator Asisten Asisten

(Muhammad Alamsyah) (Risnawati)


60300110 60300111059

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

(Isna Rasdiana Aziz, S.Si, M.Sc.)

@Copyright Lasinrang Aditia


A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui DNA
bawang bombay.
B. Dasar Teori
Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNA.
Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi merupakan
teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat molekul komponennya.
Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian bawah
tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung. Deoxyribo
nucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia yang paling penting dalam
makhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi genetik
makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Suryo, 2004).
Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom
meliputi bagian gen yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel
organisme. DNA genom meliputi gen dan intergen. Penambahan deterjen dalam
isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya membrane sel, melalui ikatan yang
dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada
membrane membentuk senyawa “lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa
tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan
hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu
ikatan kimia (Chambell, 2002).
Ketika mendengar kata DNA, seolah kita berhadapan dengan sesuatu yang
begitu abstrak dan sangat kecil. Apalagi jika berbicara tentang isolasi DNA, sering
terpikirkan sebuah proses yang sangat rumit dengan alat-alat yang sangat canggih.
Padahal tidak selamanya isolasi DNA demikian, beberapa teknik isolasi DNA
sederhana terbukti efektif untuk mengisolasi DNA, bahkan selain prosedurnya
yang sederhana, bahan-bahan yang dipakaipun mudah didapatkan dari lingkungan
sekitar. DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama)
yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme

@Copyright Lasinrang Aditia


dalam setiap organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula
deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida.
Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus,
mitokondria dan kloroplas. (Arhan, 2009).
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen
dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui
sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk
senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk
karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga
dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Istianti, 1999).
DNA (asam deoksiribonukleat) adalah polimer asam nukleat yang tersusun
secara sistematis dan yang membawa informasi genetik dari sel khususnya dan
dari mahluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Informasi genetik tersebut disusun dalam bentuk kodon yang berupa tiga pasang
basa nukleotida dan menentukan bentuk, struktur, maupun fisiologi suatu jasad.
DNA terdapat dalam sel prokariot maupun eukariot. Lokasi yang paling banyak
mengandung DNA terdapat pada bagian aktifitas genetik utama sel. Sel prokariot,
aktifitas genetiknya terjadi di seluruh sel sehingga DNA tidak mempunyai tempat
yang spesifik dalam sel. Sebaliknya, karena aktifitas pada sel eukariot terjadi di
dalam inti, maka sebagian besar DNA terdapat dalam inti sel (Triwibowo, 2005).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Hari/tanggal : Senin/22 Desember 2014
Waktu : 08.00-10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Genetika dan Molekuler Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa

@Copyright Lasinrang Aditia


D. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu gelas beker 250
ml dan 100 ml, gelas pengaduk, corong gelas, kertas saring, pipet, ice box,
sentrifuge, botol flakon, tube, mikropipet, blender dan freezer.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquadest,
deterjen/rinso, isoprophyl alcohol, juice umbi bawang bombay, es batu, TE-
EDTA dan alkohol 70%.
E. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu:

Mengupas bawang Bombay sebanyak 2 buah, kemudian memotongnya lalu


memasukkan ke dalam blender dan menambahkan air secukupnya, lalu
memblender dengan kecepatan sedang hingga menjadi juice.

Memasukkan 50 ml juice umbi bawang Bombay ke dalam gelas Becker 300 ml.

Menambahkan 100 ml larutan deterjen/rinso ke dalam gelas beker


kemudian mengaduknya dengan gelas pengaduk selama kurang lebih
3 menit.

Memasukkan ke dalam 4 buah mikropipet dan mengsentrifugasi dengan


kecepatan 3000 rpm selama 15 menit hingga menghasilkan supernatant.

Mempersiapakan corong gelas dengan kertas saring di atas botol


flakon, Maletakkan botol flakon di atas es batu.

Menuang supernatant/lapisan bening ke atas kertas saring sampai diperoleh


filtrate sebanyak 100 ml.

@Copyright Lasinrang Aditia


Menambahkan secara perlahan-lahan 50 ml isoprophyl alcohol dingin
melalui dinding gelas beker.

Menutup botol flakon hingga rapat kemudian menggoyang perlahan-lahan


hingga terbentuk tiga lapisan dalam botol flakon.

Mengambil dengan mikropipet lapisan tengah yang terlihat seperti kabut


(benang-benang DNA) dan memasukkan ke dalam tube 0,5 ml.

Mensentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.

Membuang supernatant kemudian mencuci pelet dengan alkohol 70%


sebanyak 100 µl.

Mensentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 5 menit.

Setelah memperoleh pelet kemudian pelet ditambahkan dengan TE-EDTA

Menyusun tube dalam rak gabus dan memasukkan ke dalam freezer.

F. Hasil Pengamatan
Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan yaitu sebagai berikut ini:

No. Gambar Keterangan

Menghaluskan bawang bombay hingga


1. menjadi juice dengan menggunakan
blender.

@Copyright Lasinrang Aditia


Memasukkan juice bawang bombay
2.
sebanyak 50 ml ke dalam gelas beker.

Menyaring juice bawang bombay


3.
dengan kertas saring.

Menambahkan larutan buffer kemudian


4.
menghomogenkannya.

5. Memasukkan ke dalam mikrocup.

Mensentrifugasi dengan kecepatan


6.
3000 rpm selama 15 menit.

Menuang supernatant ke dalam labu


7. erlenmeyer yang teleh di beri corong
dan kertas saring diatas es batu.

Menambahkan secara perlahan-lahan


8. 50 ml isoprophyl alcohol dingin dan
menghomogenkannya.

@Copyright Lasinrang Aditia


9. Hasil dari isolasi bawang bombay.

G. Pembahasan
Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai macam sumber DNA yang dapat diperoleh dari hewan maupun
tumbuhan. Upaya untuk mengeluarkan DNA dari sel dilakukan dengan merusak
dinding dan membran sel dan juga membran inti. Cara yang digunakan untuk
merusak membran-membran tersebut sangat beraneka ragam, misalnya dengan
pemblenderan atau penggerusan dengan mortal dan pistil. Selain perusakan secara
fisik, membran dan dinding sel dapat pula dirusak dengan menggunakan senyawa-
senyawa kimia. Perusakan dinding sel dan membran sel pada praktikum isolasi
DNA kali ini dilakukan dengan cara penggerusan. DNA yang didapatkan dalam
pengamatan kali ini adalah DNA yang berupa benang-benang halus.
Pengisolasian DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan
memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara mekanik
maupun secara kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan
untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam
jaringan. Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan
pemblenderan atau penggerus menggunakan mortal dan pastle. Sedangkan secara
kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen, penambahan sabun cair dan
garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi inti
sel yang berisi DNA.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen
dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui
sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk

@Copyright Lasinrang Aditia


senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk
karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga
dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia. Deterjen
mengandung sodium dodesil sulfat (SDS) yang dapat menyebabkan hilangnya
molekul lipid pada membran sel sehingga struktur membrane akan rusak dan
melisiskan isi sel. EDTA (etilendiamintetraasetat) yang berfungsi untuk
menghilangkan ion Mg2+ yang penting untuk mempertahankan struktur selubung
sel serta menghambat enzim yang dapat merusak DNA. EDTA berfungsi untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada DNA karena di dalam sel dan lingkungan
sekitar sel terdapat banyak enzim yang dapat merusak DNA. Tris-HCl berfungsi
untuk mereduksi ikatan disulfit dari protein sehingga protein akan terpisah dari sel
darah putih.
Fungsi dari isoprophyl alcohol yaitu berfungsi untuk mengekstrak dan dan
mengendapkan komponen polisakarida di dalam buffer ektraksi yang
mengkontaminasi larutan DNA. Buffer berfungsi berfungsi untuk melarutkan
DNA yang dihasilkan dan menjaga DNA agar tidak mudah rusak. Alkohol
berfungsi untuk merenaturasi ikatan Hidrogen pada DNA dan melarutkan
pengotor seperti protein dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Aquabidest
berfungsi sebagai pelarut dari seluruh bahan yang dipakai dalam percobaan ini.
Percobaan ini tidak selesai karena sampel yang telah di sentrifuge tidak terbentuk
benang-benang DNA.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini bahwa isolasi DNA merupakan
metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun
kloroplas. Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding
dan membran sel dan juga membran inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan
pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya. DNA dapat diisolasikan dari
sumber DNA berupa buah dengan penambahan larutan deterjen, etanol serta
garam untuk membantu presipitasi DNA.

@Copyright Lasinrang Aditia


DAFTAR PUSTAKA
Arhan. 2012. Arhan Blog. Isolasi DNA. http://endikdenibiotransmitther.blogspot.
com. (01 Januari 2015).
Istanti. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA UM, 1999.
Neil, Campbell. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2002.
Suryo. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM Press, 2004.
Triwibowo, Y. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga, 2005.

@Copyright Lasinrang Aditia

Anda mungkin juga menyukai