Anda di halaman 1dari 24

“IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KELUARGA”

Nama : Nadia Aufa


Nim : 180101147
KONSEP IMPLEMTASI

• Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan keluarga yang telah di susun pada tahap perencanaan
• Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien,
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan keluarga,
strategi implementasi keperawatan keluarga, dan kegiatan komunikasi.
Tujuan Implementasi Keperawatan keluarga

1. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan keluarga untuk selanjutnya di


evaluasi untuk  mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang singkat
2. Mempertahankan daya tahan tubuh
3. Mencegah komplikasi
4. Menemukan perubahan system tubuh
5. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
6. Implementasi pesan dokter
Tipe Implementasi

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
1. Cognitive implementations
2. Interpersonal implementations
3. Technical implementations
Tiga jenis implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
4. Independent
5. Interdependent
6. Dependent
Tahap Yang Perlu Diperhatikan Dalam Implementasi

1. Pada tahap persiapan.


Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional sendiri.
Memahami rencana keperawatan keluarga secara baik.
Menguasai keterampilan teknis keperawatan keluarga.
Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan keluarga.
Memahami standar praktik klinik keperawatan keluarga untuk mengukur keberhasilan.
Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
Menampilan perawat harus menyakinkan.
2. Pada tahap pelaksanaan.
 Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien tentang keputusan tindakan
keperawatan keluarga yang akan dilakukan oleh perawat.
 Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap
penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
 Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan
kemampuan teknis keperawatan keluarga dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
keluarga yang diberikan oleh perawat.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien,
pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon
klien terhadap tindakan yang telah diberikan.
3. Pada tahap terminasi
Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan
keluarga yang telah diberikan.
Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan keluarga yang telah
diberikan.
Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
Lakukan pendokumentasian.
Pendekatan Tindakan Implementasi

Dalam Implementasi tindakan keperawatan keluarga memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu implementasi keperawatan keluarga
yang akan dilakukan.
2. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan
psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan intervensi.
3. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.
5. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannnya.
6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada klien.
 
Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan keluarga (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan respons klien.


2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan keluarga, standar pelayanan professional, hukum dan kode etik
keperawatan keluarga.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan keluarga.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi keperawatan keluarga.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri
sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan
melindungi klien.
8. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
9. Bersifat holistik.
10. Kerjasama dengan profesi lain.
11. Melakukan dokumentasi
Metode Implementasi

1. Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari


2. Konseling
3. Penyuluhan 
4. Memberikan asuhan keperawatan keluarga langsung
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
Kategori dalam Implementasi Keperawatan keluarga   

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori
dari implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
1. Cognitive implementations,
2. Interpersonal implementations,
3. Technical implementations
Hal hal yang harus di dokumentasikani:

Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:


1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan keluarga nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan keluarga termasuk
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi.
KONSEP EVALUASI

Pengertian evaluasi
• Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya.
• Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai.
• Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata
tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat
terjadi karena beberapa faktor
1. Tujuan tidak realistis
2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.
Tujuan evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan.
1. Tujuan umum:
• Menjamin asuhan keperawatan secara Optimal
• Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
2. Tujuan khusus
• Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
• Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum
• Meneruskan rencana tindakan keperawatan
• Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
• Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum tercapai
Dimensi dalam penilaian

1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan


2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu,
tanaga dan bahan&peralatan yang diperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk
memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional
4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan
dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan
 
Tahap evaluasi

Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif


(dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan
evaluasi akhir)Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Evaluasi berjalan (sumatif) Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk
pengisian format catatan perkembangan dengan berorientasi kepada masalah
yang dialami oleh keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP
2. Evaluasi akhir (formatif) Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara
membandingkan antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan
diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu
ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu
dimodifikasi.
Metode evaluasi
1. Observasi langsung
2. Wawancara
3. Memeriksa laporan
4. Latihan stimulas
Mengukur pencapaian tujuan keluarga
Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen, antara lain:
5. Kognitif (pengetahuan)
6. Afektif (status emosional)
7. Psikomotor,
Penentuan keputusan pada tahap evaluasi
Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini:
1. Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga rencana mungkin dihentikan
2. Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu penambahan waktu,
resources, dan intervensi sebelum tujuan berhasil
3. Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu:
• Mengkaji ulang masalah atau respon yanglebih akurat
• Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realistis atau mungkin keluarga tidak
menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh perawat.
• Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk mencapai tujuan sebelumnya.
Manfaat Evaluasi

1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien


2. Untuk menilai Efektifitas ,efesiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam
proses keperawatan
5. Penunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan
Alasan Pentingnya Penilaian
1. Menghentikan tindakan&kegiatan yang tidak berguna
2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan
3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan
4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan

Langkah langkah evaluasi


5. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi
6. Mengumpulkan data baru tentang klien
7. Menafsirkan data baru
8. Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku
9. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
10. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan
Hasil evaluasi

1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan


standar yang telah ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian
dari standar dan kriteria yang telah ditetapan
3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.
Beberapa hal yang perlu dipertanyakan dalam evaluasi

1. Kecukupa informasi
2. Relevansi factor-faktor yang berkaitan
3. Prioritas masalah yang disusun
4. Kesesuaian rencana dengan masalah
5. Pertimbangan factor-faktor unik
6. Perhatian terhadap rencana medis untuk terapi
7. Logika hasil yang diharapkan
8. Penjelasan dari tindakan keperawatan yang dilakukan
9. Keberhasilan rencana yang telah disusun
10. Kualitas penyusunan rencana
11. Timbulnya masalah baru
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai