SKRIPSI
Disusun oleh:
Norhendra Ardhanaputra
15010115140151
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. atas rahmat dan karunianya telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan penelitian ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW. yang kita semua nantikan syafaatnya
kelak di hari akhir nanti. Rasa syukur tercurahkan dari dalam hati, atas izin Allah
SWT. peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pendekatan
Virtual Reality Hypnosis Dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Berbicara di
Depan Umum Pada Mahasiswa Baru”. Penelitian ini mengajukan sebuah alternatif
metode intervensi modern dan praktis untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan mental khususnya kecemasan berbicara di depan umum.
1. Dian Ratna Sawitri, S.Psi., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Diponegoro
2. Yohanis Franz La Kahija, S.Psi., M.Sc dan Amalia Rahmandani, S.Psi, M.Psi
yang telah sering meluangkan waktunya untuk membimbing dan menjadi rekan
diskusi hingga pengerjaan skripsi ini dapat selesai
3. Dian Veronika Sakti K, S.Psi, M.Psi dan Salma, S.Psi, M.Psi selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan kritis serta membangun dalam
penyempurnaan skripsi ini
II
4. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang telah
membagikan ilmunya sehingga dapat menjadi pondasi bagi saya hingga menuju
level sampai saat ini
5. Seluruh staf dan karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang
telah memberikan berbagai kemudahan dalam berbagai keperluan ketika peneliti
berkuliah hingga saat ini
6. Keluarga besar peneliti khususnya bapak dan ibu yang terus mendukung dengan
doa dan materi hingga saat ini
7. Kawan-kawan terdekat saya yang dapat saling mengandalkan untuk memberikan
bantuan, dukungan maupun sebagai rekan diskusi.
8. Seluruh subjek penelitian yang telah ikut serta menyukseskan penelitian ini
Peneliti
III
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................1
D. Hipotesis ......................................................................................................26
F. Pengumpulan Data........................................................................................34
IV
G. Validitas dan Reliabilitas ..............................................................................39
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan ..................................................................................................76
D. Saran ............................................................................................................77
LAMPIRAN
V
DAFTAR TABEL
VI
DAFTAR GRAFIK
VII
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 Analisis Reliabilitas dan Uji Daya Beda Item Uji Coba
VIII
PENDEKATAN VIRTUAL REALITY HYPNOSIS DALAM MENURUNKAN
TINGKAT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA
MAHASISWA BARU
Norhendra Ardhanaputra
15010115140151
ABSTRAK
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan Haryanthi (dalam Fitri, 2017), salah satu keterampilan yang harus
depan umum yang baik untuk dapat mengungkapkan berbagai ide atau
1
2
2014). Kondisi itu adalah salah satu wujud kecemasan berbicara di depan
umum, yaitu keadaan tidak nyaman yang dialami seseorang saat berbicara
(Dewi & Andrianto, 2008). Dengan keadaan seperti itu, berbagai ide yang
adalah pesan verbal yang dibuat dengan bahasa, sedangkan bahasa adalah
sama lain. Simbol tersebut terdiri atas kata, suara, gerakan, atau tampilan
Tetapi kadang ada orang yang memiliki ide hebat dalam pikirannya namun
sehingga orang lain tidak dapat memahami apa yang ada di dalam
masa lalu yang membuat seseorang tidak nyaman dalam keadaan itu.
Keadaan ini menjadi seperti kabut yang menutupi berbagai ide dalam
tidak mudah dilihat teman, mata selalu tertuju pada lembaran makalah yang
sedang dibaca, kesulitan untuk melanjutkan apa yang ingin dijelaskan, kata-
kata yang telah disusun rapi untuk diutarakan banyak lupa untuk
gejala yang sering dirasakan seperti detak jantung yang cepat, telapak
leher dan kaki, suara bergetar atau parau, berbicara cepat dan tidak jelas,
rendah sebesar 64% dan tingkat menengah sebesar 36%. Penelitian lain
yang tinggi.
depan umum akan sangat berarti untuk masa depannya kelak atau bahkan
dia dapat menjadi orang yang berpengaruh untuk sekitarnya jika dia dapat
Thinker artinya dapat berfikir kritis, belajar sepanjang hayat, peneliti, serta
dapat menjadi salah satu maupun beberapa dari profil lulusan tersebut.
(dalam psikologi.undip.ac.id).
Oleh karena itu, peneliti menentukan target untuk penelitian ini yaitu
Karena selama ini peneliti melihat pelatihan yang di fasilitasi oleh kegiatan
kognitif dan motorik seperti bagaimana harus terlihat percaya diri terkait
saat berbicara di depan umum. Padahal ketiga aspek tersebut dapat saling
muka umum, menunjukkan bahwa kedua terapi itu sama-sama efektif dalam
masih dapat dikembangkan lagi alternatif metode yang lebih modern dan
praktis dan mudah diakses untuk mengikuti perkembangan pada era industri
industri 4.0 ditandai dengan digitalisasi berbagai aspek kehidupan. Pada era
data, robotic, augment reality, virtual reality dan lain sebagainya. Dengan
ide-ide segar yang dapat diterima di masyarakat modern 4.0 saat ini.
membantu perkembangan ide-ide segar peneliti dalam era industri 4.0 ini.
menggunakan salah satu teknologi modern dan praktis di era 4.0 ini yaitu
dengan hipnosis untuk pasien luka bakar. Penelitian ini ditemukan bahwa
tingkat rasa sakit dan kecemasan pasien tersebut turun sebesar 40% setelah
lukanya. Tingkat rasa sakit dan kecemasan tersebut juga turun dengan level
yang sama pada hari ke 42 setelah diberikan intervensi. Tetapi tingkat rasa
sakit dan kecemasan kembali ke baseline pada hari 43 ketika tidak diberikan
intervensi.
dan tepat sasaran. Salah satu metode yang dapat memenuhi kriteria itu
adalah hipnosis, karena dalam proses itu seseorang dapat sangat terfokus
dan mengalami penurunan tingkat pemikiran kritis, sehingga orang itu dapat
yang mengganggu itu. Proses itu seperti kabut yang secara bertahap keluar
dari pintu tadi, dan hanya meninggalkan memori pengalaman tanpa rasa
kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum. Selain itu juga terdapat
di depan umum dan perkembangan teknologi di era industri 4.0. ini peneliti
terapis ahli (Askay, Patterson, & Sharar 2009). Karena itu dapat digunakan
oleh orang awam secara umum. Namun kelemahan alternatif intervensi ini
tidak dapat mengakomodir jika ada kasus permasalahan khusus yang tidak
itu membutuhkan penanganan lebih dalam oleh terapis yang ahli. Alternatif
intervensi ini dapat menghadirkan intervensi yang lebih mudah dan cepat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu jenis kecemasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
berbicara di depan umum adalah hasil sinyal dari otak menuju tubuh untuk
11
12
lutut dan tangan gemetar, suara bergetar, dan keringat berlebih. Walaupun
gejala itu bisa mengganggu, seperti meningkatnya oksigen, aliran darah, dan
adrenalin yang menimbulkan perasaan tidak nyaman itu, ternyata gejala itu
antusiasme tinggi. Otak dapat berpikir dengan lebih cepat dan lebih jelas.
anxiety disorder (SAD). Hal itu ditandai dengan adanya ketakutan atau
beberapa situasi sosial. Hal ini terjadi karena seseorang berpikir bahwa
negatif oleh orang lain. Kriteria kecemasan yang masuk dalam ICD 11
adalah yang terjadi dalam beberapa bulan dan menghasilkan tekanan dan
atau hanya sebuah respon pada situasi dalam komunikasi tertentu. Dalam
beberapa area. Salah satu area tersebut adalah penjelasan mengenai jenis-
jenis CA yaitu.
a. Traitlike CA
b. Generalized-Context CA
satu atau lebih dari keempat konteks tersebut dan tidak mengalami
14
c. Person-Group CA
d. Situational CA
hal ini tidak berlaku setiap waktu dan konsisten seperti person-group
e. Pathological CA
yang tidak ada ancaman dan dapat melanjutkan aktivitas biasa juga
sebagai bagian dari sosial anxiety disorder (SAD). Selain itu penjelasan
sejumlah orang dengan suasana saat di depan umum yang ditandai dengan
munculnya rasa tidak nyaman dari dalam diri yang dapat berdampak pada
berlebihan.
16
a. Internal
secara internal yang hanya ada dalam dirinya sendiri. Tetapi satu-
b. Eksternal
yang dapat diamati dan dapat sering atau lebih sedikit untuk muncul
Terdapat dua faktor yang masuk dalam kategori ini yaitu faktor
sebagai salah satu faktor CA. Kemudian apa yang terjadi pada
yang sama. Interaksi antara dua faktor ini yang menjadi faktor untuk
b. Faktor CA Situasional
1) Novelty
2) Formality
3) Subordinate status
dari presentasi itu terdiri dari senior dan bos perusahaan. Situasi
4) Conspicuousness
5) Unfamiliarity
6) Dissimilarity
1. Pengertian hipnosis
atau berada dalam sebuah peristiwa yang bisa muncul secara spontan atau
sebagai bentuk respon dari stimulus verbal atau stimulus lainnya. Kondisi
hipnosis ini memiliki ciri yaitu perubahan level kesadaran dan ingatan,
beberapa respon dan pikiran yang tidak dikenal ketika masih berada dalam
yang ada di luar kesadaran dan di dalam kesadaran. Dalam keadaan mental
ini, seseorang dapat menyadari dengan fokus tentang suatu objek dengan
spesial untuk diberikan proses terapeutik. Melalui keadaan mental itu terapis
yang dialami klien dengan baik, memikirkan strategi terapeutik yang cocok
kapan proses hipnosis berakhir, dan menjelaskan pada klien bagaimana cara
seseorang pada suatu objek fisik atau gambaran mental yang ditunjukan
Dalam hipnoterapi, fokus perhatian seseorang tidak hanya pada objek fisik,
tapi juga dapat fokus pada objek mental seperti metafora atau berbagai cerita
kondisi kesadaran atau disingkat ASC). Dalam hipnosis, trans biasa disebut
sebagai trans hipnotik yang terbagi beberapa level yaitu trans ringan,
dalam La Kahija, 2007). Lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.1.
Komponen Letak
Sensasi
Berpikir Lapisan
Merasa Ektopsikis
Kesadaran
Intuisi P
Berpusat di
Memori
Ego S
Komponen fungsi-fungsi subyektif Lapisan
Afek Endopsikis I
Invasi
Kompleks Ketidaksadaran Personal K
Persona E
Shadow
Arketipe Anima & Animus Ketidaksadaran Kolektif
Kepribadian mana
Self
Wilayah yang tidak diketahui
Dalam penjelasan yang terdapat dalam La Kahija (2007), trans
karakteristik yang khusus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2.
terlihat serupa dan saling melengkapi. Oleh karena itu peneliti membuat
pada suatu objek fisik atau mental disertai penurunan proses berpikir kritis
tiga dimensi yang dihasilkan dengan bantuan komputer yang terasa sangat
tiga dimensi pada teknologi virtual reality dan rekaman induksi hipnosis.
3. Manfaat hipnosis
tidak diinginkan atau tidak pantas menurut orang itu sendiri. Dalam keadaan
ini, seseorang tidak bisa dibuat untuk melanggar nilai-nilai dan pola perilaku
yang pantas menurut orang itu sendiri. Bahkan keadaan trans yang dialami
seseorang dapat di terminasi sesuai pilihan orang itu sendiri. Serta jika
dapat kembali menuju keadaan sadar dengan sendirinya atau masuk dalam
kondisi tidur alamiah dan akan bangun menuju kesadaran ketika telah
keadaan hipnosis hingga menuju level trans ini merupakan area yang aman
untuk dialami maka dapat dilihat lebih lanjut mengenai manfaat apa saja
beberapa fungsi organik seperti pendaharan dan detak jantung. Ada juga
pernah dilupakan sebelumnya. Ada juga beberapa manfaat praktis lain yaitu
Depan Umum
nyaman dari dalam diri yang bisa berdampak pada tubuh, adanya perilaku
dengan cepat karena perhatian orang itu telah fokus dan akan menerima
berbagai sugesti dari terapis dengan lebih mudah tanpa berpikir panjang.
menyediakan objek fisik sebagai pusat perhatian yang terasa sangat nyata
oleh orang yang mengalaminya. Objek fisik ini dapat dibuat menjadi tempat
yang sangat membuat nyaman dan tenang sehingga bisa memicu perasaan
positif seseorang. Hal ini juga dapat sebagai anchor atau jangkar
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel
B. Definisi Operasional
rasa tidak nyaman dari dalam diri yang dapat berdampak pada tubuh,
27
28
sekelompok orang, benda, atau hal lain yang menjadi sumber pengambilan
Anxiety (PRPSA)
29
D. Desain Eksperimen
single subjects A-B design. Pada penelitian ini kegiatan eksperimen dan
B adalah salah satu jenis desain paling dasar dari metode eksperimen single
subjects yang disusun dengan logika baseline (Sunanto, Takeuchi, & Nakata
kondisi yang diukur sebagai target perilaku yaitu kondisi baseline (A) dan
kondisi intervensi (B). Oleh karena itu ciri khusus penelitian yang
intervensi (Hasselt & Hersen, dalam Sunanto dkk., 2005). Gambaran lebih
Nilai Variabel 1
0.5
0
Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran
A1 A2 A3 B1 B2
Pengumpulan Data
E. Prosedur Penelitian
1. Persiapan administratif
dengan media tiga dimensi pada software itu kemudian diciptakan virtual
video 3600 dengan bantuan Adobe After Effect sehingga dapat digunakan
tiga dimensinya dengan uji coba pada lima mahasiswa dan profesional.
31
ukur ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh peneliti dan telah
M.Sc. sebagai dosen Fakultas Psikolgi Undip. Alat ukur ini memiliki
tingkat reliabilitas paling tinggi yang diukur oleh pembuatnya pada 945
bahasa Indonesia, alat ukur juga diuji coba lagi pada 30 responden
adalah untuk pretest (pengukuran A1, A2, & A3) dan posttest
Kahija, 2007).
dibentuk tim eksperimen. Selain peneliti, tim ini dibantu oleh mahasiswa
setelah pengukuran target perilaku sudah stabil. Selama dua hari dibagi
6. Pelaksanaan penelitian
a. Skrining
tidak perlu adanya tatap muka secara langsung. Selain itu pengukuran
b. Pengukuran berulang
tiga sampai lima kali atau hingga didapatkan data yang stabil. Hal ini
c. Pemberian perlakuan
d. Presentasi
e. Pemberian posttest
terpisah selama dua hari. Pengukuran ini juga menggunakan alat ukur
F. Pengumpulan Data
ini menggunakan alat ukur yang sama yaitu personal report of public
yang diciptakan oleh Emery dan Krumboltz yaitu test anxiety scale.
35
berbicara di depan umum. Alat ukur test anxiety scale tersebut dijadikan
biasa dan dapat direvisi dengan dihubungkan pada situasi berbicara di depan
umum. Peneliti menggunakan alat ukur ini karena telah memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi dan masih digunakan hingga saat ini pada beberapa
(Khoeri, 2017; Nadia & Yansyah, 2018; Madoni, Wibowo, & Japar 2018).
No. Pernyataan
1 While preparing for giving a speech, I feel tense and nervous
I feel tense when I see the words “speech” and “public speech” on a
2
course outline when studying
My thoughts become confused and jumbled when I am giving a
3
speech
4 Right after giving a speech I feel that I have had a pleasant experience
5 I get anxious when I think about a speech coming up
6 I have no fear of giving a speech
Although I am nervous just before starting a speech, I soon settle
7
down after starting and feel calm and comfortable
8 I look forward to giving a speech
When the instructor announces a speaking assignment in class, I can
9
feel myself getting tense
10 My hands tremble when I am giving a speech
11 I feel relaxed while giving a speech
12 I enjoy preparing for a speech
13 I am in constant fear of forgetting what I prepared to say
I get anxious if someone asks me something about my topic that I
14
don’t know
15 I face the prospect of giving a speech with confidence
I feel that I am in complete possession of myself while giving a
16
speech
17 My mind is clear when giving a speech
18 I do not dread giving a speech
36
Kahija, S.Psi, M.Sc. sebagai dosen Fakultas Psikolgi Undip. Alat ukur
PRPSA ini memiliki tipe likert yang terdiri dari 34 item dengan masing-
masing 22 item favorable dan 12 item unfavorable. Alat ukur ini memiliki
lima pilihan jawaban untuk seluruh item yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Seluruh
item dalam personal report of public speaking anxiety (PRPSA) yang sudah
No. Pernyataan
Ketika mempersiapkan diri untuk berbicara di depan umum, saya
1
merasa tegang dan gugup
Saya merasa tegang ketika melihat kata “pidato” dan “public
2
speaking” di dalam tulisan saat belajar
Pikiran saya menjadi bingung dan berantakan ketika saya berbicara di
3
depan umum
Segera sesudah berbicara di depan umum, saya merasa baru saja
4
mengalami pengalaman yang menyenangkan
Saya cemas ketika memikirkan rencana berbicara di depan umum
5
yang akan datang
6 Saya tidak takut untuk berbicara di depan umum
Walaupun sesaat sebelum berbicara di depan umum saya gugup, saya
7
segera menjadi tenang dan nyaman saat itu dimulai
8 Berbicara di depan umum adahal hal yang selalu saya nantikan
Ketika pengajar memberikan tugas untuk berbicara di depan kelas,
9
saya mulai merasa tegang
10 Tangan saya gemetar saat saya berbicara di depan umum
11 Saya merasa nyaman saat berbicara di depan umum
12 Saya menikmati persiapan untuk berbicara di depan umum
Saya selalu takut jika melupakan sesuatu yang sudah saya siapkan
13
untuk dikatakan
Saya menjadi cemas jika seseorang menanyakan sebuah topik yang
14
tidak saya pahami
15 Rencana berbicara di depan umum saya hadapi dengan percaya diri
Saya merasa sepenuhnya dapat mengendalikan diri sendiri ketika
16
berbicara di depan umum
17 Saya dapat berpikir jernih saat berbicara di depan umum
18 Saya tidak takut berbicara di depan umum
19 Saya berkeringat sebelum berbicara di depan umum
Jantung saya berdetak sangat cepat ketika saya mulai berbicara di
20
depan umum
Saya mengalami kecemasan yang luar biasa ketika duduk di ruangan
21
sesaat sebelum berbicara di depan umum
Beberapa bagian tubuh saya terasa sangat tegang dan kaku ketika
22
berbicara di depan umum
Ketika menyadari waktu berbicara tinggal sedikit, membuat saya
23
merasa sangat tegang dan cemas
Ketika berbicara di depan umum, saya tahu dapat mengontrol
24
perasaan tegang dan stres tersebut
38
Saya bernafas lebih cepat saat akan mulai untuk berbicara di depan
25
umum
Saya merasa nyaman dan santai di saat sebelum berbicara di depan
26
umum
Saya kurang mampu dalam berbicara di depan umum karena saya
27
cemas
Saya merasa cemas ketika pengajar memberitahukan tanggal saya
28
mendapatkan tugas untuk berbicara di depan umum
Ketika saya melakukan kesalahan saat berbicara di depan umum, saya
29
merasa sulit untuk berkonsentrasi pada bagian selanjutnya
Selama melakukan tugas berbicara umum yang penting, saya
30
mengalami rasa tidak berdaya muncul dalam diri saya
31 Saya merasa sulit tidur di malam sebelum berbicara di depan umum
Jantung saya berdetak sangat cepat ketika saya sedang berbicara di
32
depan umum
Saya merasa cemas ketika menunggu giliran untuk berbicara di depan
33
umum
Ketika berbicara di depan umum, saya merasa begitu gugup sehingga
34
saya melupakan fakta yang sebenarnya saya tahu
dalam dua kategori item. Kategori tersebut yaitu item favorable yang
jelas tentang pembagian distribusi item tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3.
Item
Jumlah
Favorable Unfavorable
1, 2, 3, 5, 9, 10, 13,
4, 6, 7, 8, 11, 12, 15,
14, 19, 20, 21, 22, 23, 34
25, 27, 28, 29, 30, 31, 16, 17, 18, 24,26
32, 33, 34
39
Skor akhir harus diantara nilai 34 dan 170. Jika jumlah skor kurang
dari 34 atau lebih dari 170 maka ada kesalahan dalam proses perhitungan.
Jika jumlah skor <98 maka subjek memiliki tingkat kecemasan berbicara di
depan umum yang rendah. Sedangkan jika jumlah skor >131 maka subjek
1. Validitas
kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur secara akurat pada atribut
yang seharusnya diukur. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari
jumlah item dan tanpa mengubah makna item jauh dari makna pada
2. Reliabilitas
atau konsistensi pada hasil sebuah alat ukur, yang berarti menunjukan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.984 34
yaitu 0,984. Hal ini berarti alat ukur yang diterjemahkan sudah memiliki
nilai reliabilitas yang tinggi dan sudah baik untuk digunakan dalam
penelitian. Sedangkan untuk hasil daya beda item indeks paling rendah
adalah 0,29 sedangkan paling tinggi adalah 0,93. Batasan indeks daya
mengurangi atau mengubah jumlah item yang sudah ada (Azwar, 2017).
41
Hal ini dikarenakan untuk menjaga kategorisasi skor yang sudah diatur
oleh McCroskey (1970). Jika item ada yang dikurangi maka akan
H. Analisis Data
Setelah itu di sesuaikan dengan berbagai teori dan temuan yang ada
telah dilaksanakan.
menggunakan analisis dengan metode ini ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian antara lain jumlah data point/skor dalam setiap kondisi;
jumlah variabel terikat yang akan diubah; tingkat stabilitas dan perubahan
level data dalam satu atau antar kondisi; dan arah perubahan dalam satu atau
intervensi tersebut
5. Menyajikan analisis data dengan desain tabel dan grafik yang sesuai
pemilihan subjek bersifat purposive maka sifat data yang didapatkan adalah
non parametrik. Sehingga jenis analisis yang dipilih adalah Uji Friedman
karena data bersifat non parametrik dan sampel penelitian berjumlah tiga
A. Orientasi Kancah
dengan google form, juga dilaksanakan secara tatap muka pada subjek yang
Kegiatan eksperimen dilakukan selama dua hari pada tanggal 2-3 November
yang menjadi sorotan peneliti adalah LKMM-PD yang salah satu materinya
teori dan tata cara melakukan public speaking serta unsur motorik seperti
43
44
afektif yang juga dapat menjadi sumber kecemasan masih belum tersentuh.
Padahal ketiga unsur itu bila berkolaborasi dengan baik akan dapat
penelitian yaitu.
1. Identitas Subjek
a. Subjek 1
Nama : GM
b. Subjek 2
Nama : AA
c. Subjek 3
Nama : VF
d. Subjek 4
Nama : BA
e. Subjek 4
Nama : NN
Tempat lahir :-
Tanggal lahir :-
f. Subjek 4
Nama : EP
2. Karakteristik Subjek
subjek tersebut terdiri atas lima perempuan dan satu laki-laki. Semua
dan EP tidak memiliki riwayat tersebut. Data itu diperoleh dari informasi
47
yang diberikan oleh subjek yang mengetahui berapa tingkat dioptri pada
memberitahukan bahwa dia sakit hingga masuk rumah sakit dan tidak
sedangkan pada hari selanjutnya ia tidak datang dan tidak memberi kabar
pembahasan lainnya.
C. Pelaksanaan Penelitian
Uji coba pada alat ukur berfungsi untuk mengetahui reliabilitas dan
M.Sc. sebagai dosen Fakultas Psikologi Undip, dan diuji coba lagi untuk
reliabilitas dan daya beda itemnya. Uji coba dilakukan pada 29 Oktober
for Social Science (SPSS) versi 26. Batasan nilai reliabilitas dengan
lebih dari itu masih layak digunakan (Azwar, 2017). Hal tersebut
dilakukan agar tidak ada item yang gugur. Karena jika ada item gugur
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.984 34
Tabel di atas adalah hasil analisis data uji coba menggunakan SPSS.
alat ukur ini sudah baik digunakan untuk penelitian. Sedangkan daya
beda item alat ukur ditemukan indeks paling rendahnya yaitu 0,29 dan
indeks paling tingginya yaitu 0,93 sehingga tidak ada item yang gugur
49
adalah 0,25.
dua kali. Validasi pertama adalah untuk uji keterbacaan skrip hipnosis
tiga dimensi tersebut juga diuji cobakan kepada lima orang mahasiswa
pretest yang befungsi mengukur skor baseline pada target perilaku yaitu
A2, dan A3. Data A1 diambil dari data pengisian subjek sebelumnya
pada saat uji coba alat ukur tanggal 29 Oktober 2019. Lalu data A2
posttest. Intervensi dilakukan dua kali pada hari yang berbeda sehingga
atau terlalu dingin. Subjek duduk di atas sofa yang cukup nyaman dan
observasi atas apa saja yang terjadi ketika proses intervensi berlangsung.
hujan yang cukup deras disertai petir. Hujan mulai turun ketika subjek
subjek terakhir diberikan intervensi. Selain itu pada hari tersebut waktu
pengeras suara. Selain itu ada beberapa orang yang tidak termasuk
suara berisik. Tetapi untuk hari tersebut cuaca cerah dan tidak ada hujan.
Selain itu waktu pelaksanaan intervensi pada hari itu dapat tepat waktu.
mendengar suara hujan. Selain itu suara audiens dan proses presentasi
sedikit pusing, hal ini mungkin dikarenakan ada gejala mata silinder
tetapi subjek belum pernah periksa dan tidak tahu jika memilikinya.
D. Hasil Penelitian
intervensi)
subjek mengisi sesuai apa yang dirasakan saat itu bukan sesuai dengan
Kategori (McCroskey,
Baseline Inisial Subjek Skor
1970)
GM 155 Tinggi
BA 154 Tinggi
A1
VF 154 Tinggi
AA 145 Tinggi
GM 147 Tinggi
BA 153 Tinggi
A2
VF 159 Tinggi
AA 139 Tinggi
GM 155 Tinggi
BA 147 Tinggi
A3
VF 160 Tinggi
AA 135 Tinggi
54
150
145 GM
140 BA
135
VF
130
AA
125
120
A1 A2 A3
Baseline
Kategori (McCroskey,
B Inisial Subjek Skor
1970)
GM 107 Moderat
BA 128 Moderat
B1
VF 79 Rendah
AA 87 Rendah
GM 96 Rendah
BA 109 Moderat
B2
VF 70 Rendah
AA 87 Rendah
55
80 GM
60 BA
40 VF
20 AA
0
B1 B2
Pasca Intervensi
E. Analisis Data
1. Rekapitulasi data
yang telah didapatkan. Tampilan tersebut dapat dilihat pada grafik 4.3.
56
Rekapitulasi Data
180
160
Skor PRPSA 140
120
100 GM
80 BA
60 VF
40
AA
20
0
A1 A2 A3 B1 B2
Pengukuran
data yang terjadi dalam satu kondisi seperti kondisi baseline atau pasca
intervensi (Sunanto dkk., 2005) beberapa hal yang dianalisis antara lain.
a. Panjang kondisi
pada setiap kondisi. Dalam penelitian ini titik skor yang ditemukan
Kondisi A B
Panjang kondisi 3 2
57
a. Kecenderungan arah
Rekapitulasi Data
180
160
3
140
120 2a 1 2b
Skor PRPSA
100 GM
80 BA
VF
60
AA
40
20
0
A1 A2 A3 B1 B2
Pengukuran
1) Kondisi baseline
dan A3 ada garis dengan tanda (2b). Garis dengan tanda (3)
Jumlah data
Median = 2
58
a) Subjek GM
155+147
Median 2a = = 151
2
147+155
Median 2b = = 151
2
b) Subjek BA
154+153
Median 2a = = 153,5
2
153+147
Median 2b = = 150
2
c) Subjek VF
154+159
Median 2a = = 156,5
2
159+160
Median 2b = = 159,5
2
d) Subjek AA
145+139
Median 2a = = 142
2
139+135
Median 2b = = 137
2
masing-masing.
59
Kondisi Subjek A B
GM
datar turun
BA
turun turun
Kecenderungan arah
VF
naik turun
AA
turun datar
b. Kecenderungan stabilitas
Subjek GM baseline
Subjek BA baseline
Subjek VF baseline
Subjek AA baseline
diketahui bahwa pada setiap subjek penelitian tidak ada skor yang
ada skor yang melewati batas atas maupun batas bawah mean,
Kondisi Subjek A B
GM 100% 100%
BA 100% 100%
Kecenderungan stabilitas
VF 100% 100%
AA 100% 100%
c. Level perubahan
sifat perubahan dengan dua tanda, yaitu tulisan negatif (-) dan positif
(+). Jika selisihnya memiliki nilai positif (+) maka sifat perubahan
Kondisi Subjek A B
155-155 107-96
GM
(0) (+11)
154-147 128-109
BA
(+7) (+19)
Level perubahan
154-160 79-70
VF
(-6) (+9)
145-135 87-87
AA
(+10) (0)
Kondisi Subjek A B
Panjang kondisi Semua 3 2
GM
datar turun
BA
Kecenderungan turun turun
arah VF
naik turun
AA
turun datar
GM 100% 100%
Kecenderungan
BA 100% 100%
stabilitas
VF 100% 100%
64
AA 100% 100%
GM 155-155 107-96
(0) (+11)
BA 154-147 128-109
(+7) (+19)
Level perubahan
VF 154-160 79-70
(-6) (+9)
AA 145-135 87-87
(+10) (0)
keadaan antar kondisi baseline (A) dan kondisi pasca intervensi (B).
Tabel 4.9. Analisis data antar kondisi : jumalah variabel yang akan
diubah
c. Kecenderungan stabilitas
d. Perubahan level
e. Data overlap
a) Subjek GM
b) Subjek BA
c) Subjek VF
d) Subjek AA
(147-128)
BA
+19
(160-79)
VF
+81
(135-87)
AA
+48
Data overlap Semua 0%
F. Uji Hipotesis
dengan Uji Friedman yaitu uji non parametrik yang dapat menguji sampel
penelitian tiga atau lebih (Conover, dalam Suyanto & Gio, 2017). Skor yang
diujikan adalah dari data baseline (A1, A2, A3) dan pasca intervensi (B1
dan B2). Hasil analisis Uji Friedman dapat dilihat pada tabel 4.15.
pada tabel 4.16 adalah 9,488. Karena nilai Chi-Square yang diperoleh
(13,128) lebih besar dari nilai X2 pada tabel 4.16 (9,488), maka dapat ditarik
dari nilai Asymp. Sig. (nilai probabilitas). Nilai Asymp. Sig pada tabel 4.15
diketahui sebesar 0,011. Nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi
yaitu 0,05. Sehingga berdasarkan kondisi ini maka dapat ditarik kesimpulan
mahasiswa baru”
BAB V
PENUTUP
A. Pembahasan Penelitian
membau sensasi nyaman yang membantu untuk rileks pada tubuh dan
seseorang dengan fokus yang kuat pada suatu topik dengan berbagai detail
71
72
virtual reality dapat membantu seseorang yang kurang dapat fokus dalam
dalam bentuk visual dan audio. Selain itu tampilan pemandangan alam yang
mengurangi kecemasan dan kontrol nyeri yang lebih baik, tetapi riset lebih
lanjut diperlukan untuk mengetahui interaksi dengan alam seperti apa yang
musik yang mengiringi tampilan 3600 dan induksi hipnosis. Musik yang
itu musik tersebut baik digunakan pada intervensi ini. Bagian ketiga adalah
dalam virtual reality hypnosis tersebut yang berisi tampilan 3600 dan musik
rileks dan menyegarkan. Hal ini di dukung juga oleh salah satu penelitian
bantuan tampilan lingkungan tiga dimensi pada teknologi virtual reality dan
saat di depan umum yang ditandai dengan munculnya rasa tidak nyaman
dari dalam diri yang dapat berdampak pada tubuh, perilaku menghindar,
hasil analisis menunjukan nilai Chi-Square sebesar 13,128, nilai ini lebih
5% (0,05) yaitu 9,488. Selain itu Uji Friedman juga menunjukan nilai
Asymp sig (nilai probabilitas) sebesar 0,011, nilai tersebut lebih kecil dari
B. Keterbatasan Penelitian
berjumlah dua buah, sehingga tidak dapat digunakan untuk meraih subjek
lingkungan tiga dimensi virtual 3600 dengan kualitas tinggi. Bahkan tidak
anxiety (PRPSA). Alat ukur ini bersifat personal report atau subjek
mata yang dialami oleh subjek secara medis, sehingga hanya berdasarkan
kontrol peneliti. Alasan subjek gugur lebih pada kondisi pribadi masing-
peneliti, hal tersebut sudah tidak dapat dikendalikan oleh peneliti. Hal ini
dan jika harus mencari subjek lain, penelitian harus diulang kembali
C. Kesimpulan
menunjukan nilai Chi-Square 13,128 (Chi-Square > 9,488) dan Asymp. Sig
0,011 (Asymp. Sig < 0,05). Berdasarkan kedua kondisi kondisi tersebut
mahasiswa baru.
D. Saran
atau yang lainnya, dapat mewadahi berbagai inovasi yang dimiliki para
ingin diubah.
79
DAFTAR PUSTAKA
Ackerman, C. J., & Beatrice T. (2000). Using guided imagery to reduce pain and
anxiety. Journal of Home Healthcare Nurse, 18(8), 524-530 DOI:
10.1097/00004045-200009000-00010
Anwar, A. I. D. (2009). Hubugan self-efficacy dengan kecemasan berbicara di
depan umum pada mahasiswa fakultas psikologi USU. USU: Medan
Askay, S. W., David R. P., & Sam R. S. (2009) Virtual reality hypnosis. Journal of
Contemporary Hypnosis, 26(1) 40-47
Atrup, D. F. (2018). Hipnoterapi teknik regression therapy untuk menangani
penderita glassophobia siswa sekolah menengah pertama. Jurnal
PINUS, 3(2)
Azwar, S. (2016). Dasar-dasar psikometrika edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Brann, L., Jacky O., & Anna W. (2012). The handbook of contemporary clinical
hypnosis. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.
Budiman. (2016). Efektivitas hypnoterapi teknik anchor terhadap perubahan
perilaku merokok remaja. Jurnal Psikologi Islami, 2(2) 135-148
Burrows AO, G. D., Robb O. S., & Peter B. B. (2001). International handbook of
clinical hypnosis. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.
Chandran, S. K., Munohsamy, T., & Rahman, H. M. (2015). Anxiety in oral
presentations among itb students. ITB: Bandung
Dewi, K. S. & Y. F. La Kahija. (2012). Psikologi dalam. Semarang: Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro
Fitri, D. (2017). Efektivitas cognitive behavior therapy untuk menurunkan
kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiwa. Jurnal Psikologi,
10(1), 64-73.
Frumkin, Howard. (2003). Healthy places: Exploring the evidence. American
Journal of Public Health, 93(9)
Hadley, J., & Carol S. (1996). Hypnosis for change. California: New Harbinger
Publications
Kemper, K. J., & Suzanne C. D. (2005). Music as therapy. Southern Medical
Journal, 98(3)
Khoeri, R. (2017). Hubungan antara konsep diri dengan public speaking anxiety
pada peserta kontes kecantikan pemilihan puteri Indonesia 2017
80
Sunanto, J., Koji, T., & Hideo, N. (2005). Pengantar penelitian dengan subyek
tunggal. CRICED University of Tsukuba
Susanti, R., & Supriyantini, S. (2013). Pengaruh expressive writing therapy
terhadap penurunan tingkat kecemasan berbicara di muka umum pada
mahasiswa. Jurnal Psikologi, 9(2), 119-129.
Suwardana, H. (2017). Revolusi industri 4.0 berbasis revolusi mental. JATI UNIK
1(2) 102-110
Suyanto, & Prana U. G. (2017). Statistika nonparametrik dengan SPSS, Minitab,
dan R. Medan: USUpress
Wahyuni, S. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan
berbicara di depan umum pada mahasiswa psikologi. Ejurnal Psikologi,
50-65
LAMPIRAN 1
INFORMED CONSENT
Formulir Persetujuan Mengikuti Penelitian
(Informed Consent)
1. Penjelasan Penelitian
Penelitian ini berjudul Efektivitas Virtual Reality Hypnosis Pada Kecemasan
Berbicara di Depan Umum. Data diri peneliti adalah sebagai berikut.
Nama : Norhendra Ardhanaputra
NIM : 15010115140151
Institusi : Fakultas Psikologi Universitas Diponegoto
CP/CV : 0895 0143 3668 / www.norhendraap.dx.am
Dalam penelitian ini subjek yang terpilih untuk mengikuti kegiatan eksperimen
adalah yang mengalami kecemasan ketika berbicara di depan umum. Hal ini diukur
menggunakan personal report of public speaking anxiety oleh McCroskey (1970).
Pengukuran akan dilakukan tiga kali untuk mendapatkan kestabilan data.
Intervensi yang diberikan adalah salah satu teknik psikoterapi yaitu metode
hipnoterapi. Metode ini bertujuan untuk mengantarkan subjek menuju keadaan hipnosis
dari keadaan sadar menjadi tidak sadar dan berfokus pada suatu objek. Sehingga proses
terapi yang dijalankan berikutnya untuk membantu mengurangi tingkat kecemasan
berbicara di depan umum dapat berjalan lebih cepat dan mudah karena dapat lebih fokus
dan pengalaman terapi langsung terekam pada ketidaksadaran subjek yang
melatarbelakangi perilaku.
B. Prosedur Penelitian
Sebagai subjek penelitian akan mengikuti beberapa tahapan dalam kegiatan
eksperimen ini. Seluruh tahapan tersebut perlu diikuti dan dipahami agar mendapatkan
tujuan dan manfaat yang diinginkan. Tahapan tesebut antara lain
- Diberikan pengukuran berulang dengan personal report of public speaking
anxiety (PRPSA) sebanyak tiga kali sebagai pretest
- Diberikan Intervensi menggunakan virtual reality hipnosis sebanyak dua
kali pada hari yang berbeda
- Melakukan presentasi setelah diberikan intervensi sebanyak dua kali pada
hari yang berbeda dengan materi yang boleh disiapkan sendiri
- Diberikan pengukuran lagi dengan personal report of public speaking
anxiety (PRPSA) setelah intervensi sebanyak dua kali sebagai posttest
- Waktu pemberian intervensi adalah hari sabtu dan minggu pada tanggal 2-3
November 2019 mulai dari 14.00-16.30
LAMPIRAN 2
Alat Ukur Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA) Versi Asli
Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA)
This was the first scale we developed in our work on communication
apprehension. It is highly reliable (alpha estimates >.90) but it focuses strictly
on public speaking anxiety. Hence, we moved on to develop the PRCA and
ultimately the PRCA-24. This is an excellent measure for research which
centers on public speaking anxiety, but is an inadequate measure of the
broader communication apprehension construct.
_____1. While preparing for giving a speech, I feel tense and nervous.
_____2. I feel tense when I see the words “speech” and “public speech” on a course
outline when studying.
_____3. My thoughts become confused and jumbled when I am giving a speech.
_____4. Right after giving a speech I feel that I have had a pleasant experience.
_____5. I get anxious when I think about a speech coming up.
_____6. I have no fear of giving a speech.
_____7. Although I am nervous just before starting a speech, I soon settle down
after starting and feel calm and comfortable.
_____8. I look forward to giving a speech.
_____9. When the instructor announces a speaking assignment in class, I can feel
myself getting tense.
_____10. My hands tremble when I am giving a speech.
_____11. I feel relaxed while giving a speech.
_____12. I enjoy preparing for a speech.
_____13. I am in constant fear of forgetting what I prepared to say.
_____14. I get anxious if someone asks me something about my topic that I don’t
know.
_____15. I face the prospect of giving a speech with confidence.
_____16. I feel that I am in complete possession of myself while giving a speech.
_____17. My mind is clear when giving a speech.
_____18. I do not dread giving a speech.
_____19. I perspire just before starting a speech.
_____20. My heart beats very fast just as I start a speech.
_____21. I experience considerable anxiety while sitting in the room just before my
speech starts.
_____22. Certain parts of my body feel very tense and rigid while giving a speech.
_____23. Realizing that only a little time remains in a speech makes me very tense
and anxious.
_____24. While giving a speech, I know I can control my feelings of tension and
stress.
_____25. I breathe faster just before starting a speech.
_____26. I feel comfortable and relaxed in the hour or so just before giving a
speech.
_____27. I do poorer on speeches because I am anxious.
_____28. I feel anxious when the teacher announces the date of a speaking
assignment.
_____29. When I make a mistake while giving a speech, I find it hard to concentrate
on the parts that follow.
_____30. During an important speech I experience a feeling of helplessness
building up inside me.
_____31. I have trouble falling asleep the night before a speech.
_____32.My heart beats very fast while I present a speech.
_____33. I feel anxious while waiting to give my speech.
_____34. While giving a speech, I get so nervous I forget facts I really know.
Scoring: To determine your score on the PRPSA, complete the following steps:
Step 1. Add scores for items 1, 2, 3, 5, 9, 10, 13, 14, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28,
29, 30, 31, 32, 33, and 34
Step 2. Add the scores for items 4, 6, 7, 8, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 24, and 26
Step 3. Complete the following formula:
PRPSA = 72 - Total from Step 2 + Total from Step 1
Your score should be between 34 and 170. If your score is below 34 or above 170,
you have made a mistake in computing the score.
High = > 131
Low = < 98
Moderate = 98-131
Mean = 114.6; SD = 17.2
Source:
http://www.jamescmccroskey.com/
McCroskey, J. C. (1970) . Measures of communication-bound anxiety. Speech
Monographs, 37, 269-277.
LAMPIRAN 3
Alat Ukur Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA) Terjemahan
Bahasa Indonesia
Personal Report of Public Speaking
Anxiety (PRPSA)
by McCroskey (1970)
Petunjuk Pengisian
Dibawah ini terdapat 34 pernyataan yang biasanya
digunakan oleh orang-orang untuk menjelaskan tentang
diri mereka sendiri. Silahkan tunjukan apakah anda
meyakini setiap pernyataan tersebut pernah anda alami
dengan memberikan tanda silang (X) yang jelas pada
pilihan yang tersedia sebagai berikut.
STS = Sangat tidak setuju
TS = Tidak setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat setuju
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Ketika mempersiapkan diri untuk
1 berbicara di depan umum, saya merasa STS TS N S SS
tegang dan gugup
Saya merasa tegang ketika melihat kata
2 “pidato” dan “public speaking” di dalam STS TS N S SS
tulisan saat belajar
Pikiran saya menjadi bingung dan
3 berantakan ketika saya berbicara di STS TS N S SS
depan umum
Segera sesudah berbicara di depan
4 umum, saya merasa baru saja mengalami STS TS N S SS
pengalaman yang menyenangkan
Saya cemas ketika memikirkan rencana
5 berbicara di depan umum yang akan STS TS N S SS
datang
Saya tidak takut untuk berbicara di depan
6 STS TS N S SS
umum
Walaupun sesaat sebelum berbicara di
depan umum saya gugup, saya segera
7 STS TS N S SS
menjadi tenang dan nyaman saat itu
dimulai
Berbicara di depan umum adahal hal
8 STS TS N S SS
yang selalu saya nantikan
Ketika pengajar memberikan tugas untuk
9 berbicara di depan kelas, saya mulai STS TS N S SS
merasa tegang
Tangan saya gemetar saat saya berbicara
10 STS TS N S SS
didepan umum
Saya merasa nyaman saat berbicara di
11 STS TS N S SS
depan umum
Saya menikmati persiapan untuk
12 STS TS N S SS
berbicara di depan umum
Saya selalu takut jika melupakan sesuatu
13 STS TS N S SS
yang sudah saya siapkan untuk dikatakan
Saya menjadi cemas jika seseorang
14 menanyakan sebuah topik yang tidak STS TS N S SS
saya pahami
Rencana berbicara di depan umum saya
15 STS TS N S SS
hadapi dengan percaya diri
Saya merasa sepenuhnya dapat
16 mengendalikan diri sendiri ketika STS TS N S SS
berbicara di depan umum
Saya dapat berpikir jernih saat berbicara
17 STS TS N S SS
di depan umum
Saya tidak takut berbicara di depan
18 STS TS N S SS
umum
Saya berkeringat sebelum berbicara
19 STS TS N S SS
didepan umum
Jantung saya berdetak sangat cepat ketika
20 STS TS N S SS
saya mulai berbicara di depan umum
Saya mengalami kecemasan yang luar
21 biasa ketika duduk di ruangan sesaat STS TS N S SS
sebelum berbicara di depan umum
Beberapa bagian tubuh saya terasa sangat
22 tegang dan kaku ketika berbicara di STS TS N S SS
depan umum
Ketika menyadari waktu berbicara
23 tinggal sedikit, membuat saya merasa STS TS N S SS
sangat tegang dan cemas
Ketika berbicara di depan umum, saya
24 tahu dapat mengontrol perasaan tegang STS TS N S SS
dan stres tersebut
Saya bernafas lebih cepat saat akan mulai
25 STS TS N S SS
untuk berbicara di depan umum
Saya merasa nyaman dan santai di saat
26 STS TS N S SS
sebelum berbicara di depan umum
Saya kurang mampu dalam berbicara di
27 STS TS N S SS
depan umum karena saya cemas
Saya merasa cemas ketika pengajar
memberitahukan tanggal saya
28 STS TS N S SS
mendapatkan tugas untuk berbicara di
depan umum
Ketika saya melakukan kesalahan saat
berbicara di depan umum, saya merasa
29 STS TS N S SS
sulit untuk berkonsentrasi pada bagian
selanjutnya
Selama melakukan tugas berbicara umum
30 yang penting, saya mengalami rasa tidak STS TS N S SS
berdaya muncul dalam diri saya
Saya merasa sulit tidur di malam sebelum
31 STS TS N S SS
berbicara di depan umum
Jantung saya berdetak sangat cepat ketika
32 STS TS N S SS
saya sedang berbicara di depan umum
Saya merasa cemas ketika menunggu
33 STS TS N S SS
giliran untuk berbicara di depan umum
Ketika berbicara di depan umum, saya
merasa begitu gugup sehingga saya
34 STS TS N S SS
melupakan fakta yang sebenarnya saya
tahu
~Terimakasih~
LAMPIRAN 4
Tabulasi Data Uji Coba Alat Ukur
Tabulasi Data Uji Coba Alat Ukur
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
x1 104.23 1021.909 .881 .983
x2 104.90 1027.128 .766 .983
x3 104.80 1019.476 .802 .983
x4U 104.80 1037.269 .784 .983
x5 104.40 1007.903 .937 .983
x6U 104.50 1017.845 .859 .983
x7U 105.07 1043.030 .771 .983
x8U 103.37 1062.309 .581 .984
x9 104.63 1010.447 .930 .983
x10 104.90 1016.093 .888 .983
x11U 104.67 1018.230 .878 .983
x12U 104.63 1038.447 .825 .983
x13 104.17 1048.144 .620 .984
x14 103.97 1057.482 .507 .984
x15U 104.97 1027.344 .849 .983
x16U 104.77 1036.875 .778 .983
x17U 104.83 1028.695 .782 .983
x18U 104.70 1017.114 .879 .983
x19 104.93 1020.823 .859 .983
x20 104.50 1011.293 .810 .983
x21 104.83 1014.695 .885 .983
x22 105.13 1011.982 .880 .983
x23 105.00 1072.207 .292 .985
x24U 104.97 1036.585 .787 .983
x25 104.60 1041.352 .604 .984
x26U 104.43 1042.116 .731 .984
x27 104.57 1018.254 .861 .983
x28 104.90 1010.714 .936 .983
x29 104.37 1031.413 .770 .983
x30 105.00 1012.345 .861 .983
x31 105.47 1037.361 .734 .984
x32 104.57 1017.357 .789 .983
x33 104.37 1010.516 .888 .983
x34 104.57 1020.116 .898 .983
LAMPIRAN 6
Uji Friedman
NPar Tests
Descriptive Statistics
Percentiles
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th
Baseline 1 4 152.00 4.690 145 155 147.25 154.00 154.75
Baseline 2 4 149.50 8.544 139 159 141.00 150.00 157.50
Baseline 3 4 149.25 10.905 135 160 138.00 151.00 158.75
Pasca Intervensi 1 4 100.25 21.930 79 128 81.00 97.00 122.75
Pasca Intervensi 2 4 90.50 16.381 70 109 74.25 91.50 105.75
Friedman Test
Ranks
Mean Rank Test Statisticsa
Baseline 1 4.38 N 4
Baseline 2 3.75 Chi-Square 13.128
Baseline 3 3.88 df 4
Pasca Intervensi 1 1.88 Asymp. Sig. .011
Pasca Intervensi 2 1.13 a. Friedman Test
LAMPIRAN 7
Modul Penelitian Eksperimen
Modul Penelitian Eksperimen
Universitas Diponegoro
2019
PENDAHULUAN
1. Gambaran singkat
Eksperimen ini merupakan pemberian intervensi virtual reality hypnosis untuk
mengatasi kecemasan berbicara di depan umum. Subjek di berikan tampilan lingkungan
virtual tiga dimensi dan diiringi dengan rekaman induksi hipnosis dengan skrip
terlampir. Pemberian intervensi dilakukan dua kali pada hari yang berbeda dengan
menyesuaikan jadwal subjek. Setelah diberikan intervensi subjek diminta untuk
presentasi dengan topik pilihannya sendiri sebelum diberikan post test.
b. Audiens
Diperlukan sekitar 10 orang yang disiapkan secara acak untuk mendengarkan
subjek penelitian berbicara di depan ruangan sebelum diberikan post test.
Karakteristik audiens juga ditentukan secara acak sesuai dengan subjek penelitian.
Pada penelitian ini karakteristik yang disiapkan adalah mahasiswa fakultas
psikologi undip dari berbagai angkatan secara acak. Audiens ini juga perlu
diarahkan untuk melakukan perliaku dan posisi secara acak sebagai berikut.
- Mendengarkan dengan sungguh-sungguh (n=4)
- Makan dalam ruangan sambil mendengarkan (n=2)
- Sering berbicara berbisik dengan orang lain dalam ruangan (n=2)
- Selalu menggunakan smartphone dalam ruangan (n=2)
- Mengajukan pertanyaan setelah subjek selesai berbicara, diambil dari salah satu
audiens yang mendengarkan sungguh-sungguh (n=1)
Keterangan : ∑n=10
c. Eksperimenter
Eksperimenter merupakan orang yang mengendalikan secara penuh proses
berjalannya eksperimen dan memiliki tugas sebagai berikut.
- Memastikan penelitian eksperimen berjalan lancar sesuai dengan modul yang
telah dibuat
- Memberikan petunjuk pada fasilitator sesuai dengan agenda dalam modul
- Memandu subjek penelitian menggunakan virtual reality hypnosis yang telah
disiapkan
d. Fasilitator
Dalam proses penelitian eksperimen, seorang eksperimenter dapat dibantu oleh
beberapa fasilitator yang sudah terpilih untuk melakukan beberapa tugas. Fasilitator
dapat dibagi menjadi beberapa ketegori sesuai tugasnya antara lain.
- Pembawa acara = bertugas membawakan acara sesuai agenda penelitian di
depan audiens dan mengatur pengacakan perilaku dan posisi audiens (n=1)
- Administrator = bertugas mengatur jalannya perpindahan subjek, post test dan
berbagai alat dan kelengkapan penelitian (n-1)
3. Durasi eksperimen
Nama Sesi Durasi Penanggungjawab
30 menit
Virtual Reality Hypnosis Eksperimenter
(tiap peserta bergantian)
Perpindahan Subjek Menyesuaikan Administrator
15 menit
Demo Presentasi Pembawa acara
(tiap peserta bergantian)
5 menit
Post Test Administrator
(tiap peserta bergantian)
5. Setting tempat
Gedung Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dengan rincian sebagai berikut.
- R. Konseling – Interview – Praktikum (5) = Sebagai ruang eksperimen
- R. Konseling – Interview – Praktikum (6) = Sebagai ruang presentasi
*Catatan= seluruh smartphone di silent dan selain yang mendapat angka 9 & 10 smartphone
harus disimpan
JADWAL KEGIATAN
Ruang Eksperimen Ruang Audiens
~~~
14.30-14.42 12 menit DPS 1
14.42-14.45 3 menit PA
14.30-15.00 30 menit S: 3 & 4
14.45-14.57 12 menit DPS 2
14.57-15.00 3 menit PA
~~~
15.00-15.12 12 menit DPS 3
15.12-15.15 3 menit PA
15.00-15.30 30 menit S: 5
15.15-15.27 12 menit DPS 4
15.27-15.30 3 menit PA
~~~
15.30-15.42 12 menit DPS 5
15.42-15.45 3 menit PA
15.30-16.00
Ucapan Terimakasih
Penutup
Keterangan :
- S = Subjek
- DP = Demo presentasi
- PA = Pertanyaan audiens
- ~~~ = Perpindahan subjek ke lokasi audiens dan pengacakan audiens
- Setelah DPS (demo presentasi subjek), subjek langsung dipersilahkan mengisi post test
- Pemberian treatment dilakukan dua kali menggunakan format jadwal yang sama
- Urutan pemberian intervensi dan presentasi telah dilakukan undian dan hasilnya sebagai
berikut.
Urutan Sabtu Urutan Minggu
1 Vika Fitri Andini 1 Bella Averina Jonathan
2 Aloysius Adriputratama 2 Ghina Ma'aly Hanifah Rasyid
3 Ghina Ma'aly Hanifah Rasyid 3 Vika Fitri Andini
4 Esterlyn Putri Nathania 4 Esterlyn Putri Nathania
5 Bella Averina Jonathan 5 Aloysius Adriputratama
SKRIP VR HYPNOSIS
Untuk Public Speaking Anxiety oleh Norhendra Ardhanaputra
1. Permulaan
Selamat datang dan terimakasih telah berpartisipasi dalam terapi virtual reality ini.
Terapi ini dimaksudkan untuk membantu menghadapi masalah yang anda alami dan
semoga terapi ini bisa berjalan lancar serta memberi manfaat yang baik untuk anda
Sebentar lagi saya akan membimbing anda masuk ke dalam sebuah perjalanan
menarik untuk membantu anda menghadapi salah satu masalah yang selama ini
anda alami. Prosesnya akan berjalan santai, aman dan nyaman.
Silahkan posisikan badan anda senyaman mungkin dan pastikan sudah tidak ada
yang mengganggu anda seperti suara smartphone, jam tangan atau benda lain yang
bisa mengganggu kenyamanan anda. (jeda)
Mari kita mulai perjalanan ini dengan menutup mata. Sambil menutup mata tarik
napas yang dalam dan lepaskan. Saat melepaskan napas, anda merasa saaaantai
pada otot-otot di kelopak mata anda. Tarik napas yang dalam (jeda) dan lepaskan.
Kelopak mata anda terasa semakin santai. Alirkan rasa santai itu di seluruh tubuh
anda. Lepaskan ketegangan apa saja yang muncul dan biarkan rasa santai menjadi
lebih dalam dan terasa semakin nyaman dan lebih tenang. Saya biarkan anda
sebentar untuk menikmati rasa santai itu. (jeda musik)
5. Terminasi
Setelah ini saya akan mengajak anda bangun kembali menuju badan yang segar
pikiran yang tenang perasaan yang nyaman dan penuh percaya diri. Ketika anda
bangun anda telah memiliki keyakinan yang mantap dan kokoh untuk lebih kuat
dan lebih bersemangat untuk berbicara di depan umum. Anda sudah siap untuk
menghadapi momen-momen dimana anda harus berbicara di depan banyak orang.
Sekarang saya ingin anda menghitung maju dari 1 hingga 10. Tiap angka yang anda
hitung akan membawa anda lebih segar dan lebih semangat untuk bangun. 1 niatkan
diri anda untuk segera bangun. 2 anda sudah semakin segar dan semakin ringan. 3.
Jika anda masih merasa ngantuk silahkan bangun dengan pelan-pelan saja. 4 rasa
semangat mulai muncul dari dalam diri anda. 5. Silahkan anda mencoba untuk
membuka mata anda. 6 semakin anda mencoba membuka kelopak mata semakin
anda merasa lebih segar. 7 lebih segar lebih ringan dan lebih semangat. 8. energi
semangat mulai membanjiri tubuh anda 9. Dan ketika anda sudah siap dan segar
menghadapi hari ini silahkan anda bersiap untuk melepas headset VR yang
terpasang di kepala anda ketika suara saya berakhir. 10. Silahkan anda bangun
dengan segar dan semangat. Semoga hari ini menyenangkan untuk anda dan bisa
membuat anda berbahagia.
Terimakasih.
LAMPIRAN 8
Tabulasi Data Pengukuran Baseline dan Pasca Intervensi
Tabulasi Data Pengukuran Baseline dan Pasca Intervensi
Respon Item
Kondisi Subjek Fav UnFav Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Semarang, 29 Oktober 2019
1 5 5 4 1 5 1 2 1 5 4 1 2 5 5 2 2 2 2 4 5 5 4 5 2 5 2 5 5 5 5 4 4 5 4 103 20 155
2 5 5 5 3 5 2 2 2 5 5 2 2 5 5 3 2 1 1 5 5 5 5 3 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 108 24 156
3 5 5 4 2 5 1 2 1 4 5 1 2 5 3 1 1 2 1 5 5 5 3 4 1 3 1 5 4 5 5 3 5 5 5 98 16 154
A1 4 5 3 5 1 5 1 3 1 5 5 2 2 5 3 2 2 2 2 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 3 5 5 5 104 22 154
5 5 4 5 2 5 1 2 1 5 3 1 2 4 5 2 2 2 1 4 5 4 5 3 2 3 1 4 4 3 3 3 4 5 5 91 19 144
6 5 4 2 2 5 2 2 1 5 4 2 2 4 5 2 2 2 2 5 5 5 5 3 4 4 2 5 5 5 4 5 4 5 4 98 25 145
Semarang, 31 Oktober 2019
1 5 5 5 5 4 1 1 2 5 5 1 2 5 5 1 2 2 2 4 5 5 4 2 1 4 2 5 4 5 4 3 4 5 4 97 22 147
2 4 5 5 1 5 1 1 1 4 5 1 1 4 3 1 2 2 1 5 5 4 2 4 1 5 1 5 4 5 4 3 5 5 4 95 14 153
A2 3
4
5
5
3
3
5
5
4
2
4
5
1
1
2
2
1
1
5 5 1 1 4 4 1 1 1 1 5 5 5
5 4 2 2 5 5 2 2 2 1 5 5 4
5
4
5
2
1
2
5
4
1
1
5
5
5
4
5
2
5
3
3
4
5
5
5
5
5
4
103
93
16
20
159
145
5 5 4 4 3 5 2 3 2 4 3 2 2 4 5 2 2 2 2 5 5 4 4 4 4 3 2 4 5 5 4 4 5 5 4 95 28 139
Semarang, 2 November 2019
1 5 5 5 3 5 1 2 1 5 4 2 1 5 5 1 2 2 1 4 5 5 4 2 1 5 1 5 5 5 5 2 5 5 5 101 18 155
2 5 5 5 1 5 2 2 1 4 5 1 1 5 3 1 1 3 1 5 5 5 2 4 5 2 1 5 4 5 4 3 4 5 5 95 20 147
A3 3
4
4
5
3
3
5
5
2
2
5
5
1
2
1
2
1
1
5 5 5 1 5 5 1 1 1 1 5 5 5
5 5 2 2 4 4 2 2 2 2 4 5 4
5
4
5
2
1
2
5
4
1
1
5
5
5
4
5
2
5
4
3
5
5
4
5
5
5
4
105
92
17
22
160
142
5 4 4 4 2 5 2 3 2 4 4 2 2 4 4 2 1 2 2 5 4 3 3 4 1 3 2 4 4 4 3 3 5 4 4 86 23 135
Semarang, 2 November 2019
1 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 69 34 107
2 5 4 4 2 4 1 2 1 4 4 1 1 4 2 1 3 4 1 5 4 3 1 2 2 2 2 5 3 3 5 2 4 4 3 77 21 128
B1 3
4
4
4
2
3
4
5
5
1
2
4
4
2
3
1
3
1
2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 2
4 4 1 2 4 4 2 2 2 2 2 4 3
2
5
2
2
3
1
2
2
4
3
2
4
2
4
2
2
2
3
2
4
4
5
2
4
2
4
51
80
44
20
79
132
5 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 55 40 87
Semarang, 3 November 2019
1 4 3 3 5 3 3 5 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 1 4 3 3 63 39 96
2 2 4 3 1 4 2 2 1 3 4 2 1 3 2 2 4 3 2 4 2 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 63 26 109
B2 3 2 2 2 5 2 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 44 46 70
4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 54 39 87
LAMPIRAN 9
Dokumentasi kegiatan penelitian
1) Ketika intervensi virtual reality hypnosis