Anda di halaman 1dari 40

GAMBARAN DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL

TERHADAP MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19: LITERATUR REVIEW

Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah-Satu Syarat Ilmiah Penyusunan Skripsi

Pada Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh:

NUR HIDAYANTI

70300117043

Program Studi Keperawatan

Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

puji sykur Alhamdulillah penulis memanjatkan atas kehadirat Allah SWT,

sebagai bentuk ungkapan kata atas semua anugerah, berkat dan nikmat-nya yang

telah memberi kemampuan, ketabahanan dan kesehatan kepada penulis untuk

menyelesaikan proposal ini dengan judul “GAMBARAN DUKUNGAN KESEHATAN

JIWA DAN PSIKOSOSIAL TERHADAP MASYARAKAT DI MASA PANDEMI

COVID” tak lupa pula kita haturkan sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyinar dunia ini dengan cahaya islam.
Semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan pertolongan di hari yang akan

datang, Aamiin.

Tujuan penulis proposal ini, yakni melengkapi salah-satu persyaratan untuk

menyelesikan pendidikan pada program sarjana (S1) jurusan ilmu keperawatan

Program Studi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar Tahun Akademik 2021.

Penulis memahami bahwa sejak pengerjaan proposal ini dapat terselesaikan,

banyak hambatan, gangguan dan halangan yang dialami. Namun, dengan ridho Allah

SWT serta bantuan, tekad, ambisi dan Do’a dari berbagai pihak sehingga dapat

terselesaikan dengan baik. Dengan terselesaikan tesis ini penulis dapat memahami

keterbatasan pengetahuan, dan kesaksian yang selama ini cukup banyak pihak yang

telah berbagi dalam medukung, menolong dan menopang proses penyelesaian

penyusunan skripsi ini. Maka dari itu, dengan segala ketawadhu dan rasa hormat

sebagai Pena yang ingin mengungkapkan rasa terimakasih saya yang terdalam

kepada ayah dan ibunda terkasih, Ayahanda tercinta H. Muh Rizal Dg Muntu dan

ibunda Hj. Sunniati dg sanga, serta suami saya tersayang Muh, Akbar S. Pd, mertua

saya Imba dg kio dan ibunda simpang dg sangki, dan saudaraku, adik-adikku dan
kakak ipar atas semua pengorbanan, pengertian, kepercayaan, kasih sayang, support

dan do’a-nya yang takterhingga kepada penulis berada ditahap ini, yakni proposal.

Tutur kata ucapan Terimakasih kepada pembimbing yang selama ini

membidik dan memberikan petunjuk serta bantuan baik, bantuan teori maupun moral

dan senantiasa memberi motivasi. Dengan rasa hormat penghargaan setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Hamdan Juhannis MA.Phd, Selaku Rektor UIN Alauddin

Makassar Beserta Seluruh Staf Dan Jajaran-Nya Yang Telah Membagi


Kesepatan Kepada Si Penulis Agar Dapat Menimba Ilmu Sikampus Tercinta Ini.

2. Ibunda Dr.dr. Syatirah Jalaluddin, Sp., A.,M.Kes Sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan para–Wakil Dekan, serta Staf Akademik

yang telah membantu, mengatur, dan mengurus administrasi selama penulis

menempuh pendidikan.

3. Bapak Dr.Muhammad Anwar Hafid, S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai ketua jurusan

keperawatan dan Ibunda Hasnah S.SIT.,S.Kep.,Ns., M.Kes selaku sekretaris

jurusan keperawatan beserta Staf dan Dosen pengajar yang tidak bosan-bosannya

memberikan ilmu, dan membantu dalam proses administrasi serta memberikan

bantuan dalam proses pengurusan dalam rangka penyusunan skripsi.

4. Ibunda Sysnawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.J sebagai Pembimbing I dan

Ibunda Huriati, S. Kep., Ns., M. Kes selaku pembimbing II yang ikhlas dan sabar

meluangkan waktu kepada penulis untuk membimbing saya dari awal

pengurusan judul, perbaikan penulisan, arahan referensi yang berguna untuk

penulisan skripsi, motivasi yang membangun sehingga peneliti bisa ketahap ini.
5. Ibunda Rasmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.J sebagai Penguji I Dan Ibunda

Dr. Aisyah Arsyad, M.Ag sebagai Penguji II yang murah hati dan suka rela yang

meluangkan waktu, pikiran-nya serta membagikan masukan baik saran dan

tanggapan yang membangun bagi si peneliti agar dapat menghasilkan suatu karya

yang bermutu dan berkualitas.

6. Terhadap Nenek Saya HJ. Habiba Dan Pampu Dg Nganne Serta Paman Dan

Bunda yang senantiasa saya akan pentinmemberikan dukungan untuk

memperoleh jenjang pendidikan dan tak berujung terus menerus memberikan


bantuan material lebih dari cukup.

7. Terhadap grup lipstik dan THE geng’s snull, yang mengajarkan saya arti cinta, arti

kata berjuang dan kasih sayang yang tak terputus untuk diberikan sehingga saya

bias ditahap ini.

8. Terhadap seluruh teman-teman LEUKOS17, Senior dan rekan-rekan dekat, yang

telah memberikan masukan yang membangun.

Terlalu banyak orang yang berjasa kepada penulis & penulis meminta

keikhlasan dan memohon maaf sebesar besar-nya atas kesalahan perhitungan baik

secara lisan maupun tulisan Pada saat penulis menuntut ilmu dikampus peradaban

yang dibanggakan dan di cintai Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dalam

penulisan proposal ini penulis tidak menyadari kesalahan apa yang terdapat didalam-

ya, dengan demikian dengan segala kerendaha hati penulis sangat berharap terhadap

saran dan kritikan-nya agar dapat memberika penambahan pengetahuan bagi penulis

dan jangan sekali-kali mengarapkan kesempurnaan karena yang hanya memiliki

kesempurnaan ialah Allah SWT.

tamajannang,13-agustus2021

Penulis

NUR HIDAYANTI
70300117043

DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB 1........................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A.Latar Belakang.............................................................................................2

B.Rumusan Masalah.......................................................................................2

C.Tujuan Penelitian.......................................................................................12

D.Manfaat Penelitian.......................................................................................2

E.Kajian Pustaka.............................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................2

TINJUAN PUSTAKA............................................................................................2

A.Kesehatan Jiwa............................................................................................2

1. Pengertian kesehatan jiwa..........................................................................2

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa..............................2

4. Cara Meningkatkan Kesehatan Jiwa..........................................................2

B.Dukungan Psikososial..................................................................................2

1. Pengertian Dukungan Psikososial..............................................................2

2. Tujuan Dukungan Psikososial....................................................................2

3. Primida Kebutuhan Dan Bentuk Intervensi Psikososial............................2

4. Langkah-Langkah Melakukan Dukungan Psikososial...............................2

C.Masyarakat ..................................................................................................2

1. Pengertian Mastarakat................................................................................2

2. Karakteristik Masyarakat ..........................................................................2


3. Pandangan Masyarakat Terhadap Covid-19.............................................2

BAB III......................................................................................................................2

METODE PENELITIAN......................................................................................2

A.Jenis Penelitian..............................................................................................2

B.Tehnik Pengumpulan Data.............................................................................2

C.Analisis Data..................................................................................................2

D.Rekomendasi..................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................39

Lampiran..........................................................................................................41
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya Virus corona atau sever acute respiratory syndrome coronavirus 2

(SARS-CoV-2) atau dikenal dengan COVID- 19 adalah kumpulan virus yang dapat

menyerang system saluran pernapasan. Virus corona dapat mengakibatkan terjadinya

proses infeksi pada system infeksi pernapasan ringan seperti flu, infeksi saluran

pernapasan berat seperti peneumonia akut, dan dapat mengakibatkan kematian. Virus
corona pola pernapasan akut atau ( SARS-CoV-2 ) merupakan jenis baru penularan

yang dapat menular ke manusia dan penularan ini juga menyerang siapa saja, baik itu

bayi, anak-anak, dewasa, manula, ibu hamil, dan ibu menyusui (Tristanto 2020).

Menurut data WHO (2020) pada tanggal 13 november 2020, jumah kasus

terverifikasi COVID-19 dilaporkan secara ensiklopedis dengan kasus 17.660.523 kasus dan

agregat kasus kematian 680.894 orang. dari kasus tersebut banyak petugas kesehatan

dilaporkan terinfeksi COVID-19 (Sun et al. 2020). Di Asia, khususnya china yang

merupakan awal penyebaran penularan virus, menurut data world healt organization, sejauh

ini china terdapat kasus tertinggi dibandingkan negara asia lain-nya. jumlah kasus penulara

covid-19 yang terpapar di china per taggal 18 april mencapai 84.180 ribu jiwa, sedangkan

jumlah kematian-nya menyentuh angka 4.642 ribu jiwa. dan diikuti oleh india diperingkat

kedua dengan prevalensi sebesar 14.378 ribu jiwa dan 480 kematian (Sukesih et al. 2020).

Di Indonesia mencapai pada tanggal 11 november 2020 dilaporkan kasus

terverifikasi COVID-19 dengan jumlah total 448.118 dengan 14.836 kasus kematian

yang dilaporkan (Masyah 2020). Penyebaran COVID-19 provensi Sulawesi-selatan

sejak bulan maret-juli 2020, didapatkan bahwa jumlah kasus sebanyak 20.507

kasus.total suspek sebanyak 11.085 kemudian terkonfirmasi positif 9.422 kasus,

sedangkan yang terkonfirmasi sembuh sebanyak 6.016 kasus dan yang terkonfirmasi
meninggal 314 kasus. Dan dengan kasus tertinggi terdapat dikota Makassar sebanyak

332 kasus dan yang terendah terdapat di kabupaten wajo sebanyak 6 kasus (Indasari

et al. 2020).

Pandemi covid-19 dapat menimbulkan dampak terkait kondisi kesehatan jiwa

dan psikososial pada setiap individu melalui perkembangan penyebaran coronavirus

disease 2019 (COVID-19) memberikan dampak terhadap masyarakat agar dapat

mengurangi aktivitas diluar rumah sehingga ada aturan dari pemerintah dengan

penerapan sosial distancing dan physical distancing dan adanya peraturan karena
pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dengan adanya aturan dari penerapan

tersebut dapat mengganggu kesehatan mental setiap individu karena ini memiliki

perubahan kebiasaan dalam keseharian-nya, dengan adanya perubahan kebiasaan

pada dasarnya manusia tidak menyukai ketidak konsistenan dengan jarak yang

semasa ini menjadi kepercayaan dengan karakter yang dihasilkan. masalah ini dapat

menumbuhkan ketidanyamanan atau festinger sehingga individu memikirkan dan

merasakan ketakutan terkait masalah yang disebabkan oleh COVID-19 seperti takut

dengan terpapar, terinfeksi, bahkan kemungkinan besar dapat menginfeksi orang

yang mereka cintai dan ini dapat menjadi beban mereka sendiri sehingga hal ini

menjadi penyebab beban psikologis (Tristanto 2020).

Berkaitan dengan penyakit covid-19 yang dapat menular tersebut, islam

sangat memberikan perhatian terhadap bagaimana cara mendapat solusi agar

sipengidap tidak terisolasi terhadap komunitasnya. adapun hadis yang menjelaskan

hal tersebut yaitu:


‫ا‬G‫َاس‬ ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الطَّا ُع‬
ً ‫ ِه ن‬Gِ‫ون آيَةُ الرِّ جْ ِز ا ْبتَ َل هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل ب‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ُ‫ض َوَأ ْنتُ ْم بِهَا فَاَل تَفِرُّ وا ِم ْنه‬
ٍ ْ‫ِم ْن ِعبَا ِد ِه فَِإ َذا َس ِم ْعتُ ْم بِ ِه فَاَل تَ ْد ُخلُوا َعلَ ْي ِه َوِإ َذا َوقَ َع بَِأر‬
Artinya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit
menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji
hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit
itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila
wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari
daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

Hadis diatas dapat kita pahami bahwa kita harus berdiam diri dirumah agar

terhindari dari hal-hal menyebabkan terjangkitnya penyakit. sementara larangan

untuk memasuki tempat yang terdapat wabah memiliki arti hikma yaitu: menjauhkan

diri dari berbagai hal yang membahayakan, mencari keselamatan dan mejaga jarak

dengan orang-orang sakit, menjaga jiwa dan perkiraan-perkiraan buruk dari


penularan penyakit karena jiwa yang tenang dapat mendorong setiap individu untuk

percaya kepada allah (bertawakal, serta tabah dan ridha menghadapi takdir).

DKJPS atau Mental Health And Psychososcial Support (MHPSS)

memanfaatkan metode kemanusiaan secara global sebagai sebutan perlindungan dari

beraneka ragam kondisi dalam merespon kedaruratan. dalam Inter Agency Standing

Commitee (IASC) dalam situasi kedaruratan adalah memberikan dukungan berbagai

jenis dukungan baik dari luar atau lokal yang berperan untuk menjaga atau

meningkatkan kesejahteraan psikologis dan mencegah serta mengatasi kondisi

kesehatan jiwa dan psikososial (Sumartyawati, Santosa, and ... 2020).

Berdasarkan WHO (World Helth Organitation, 2020), Rumah sakit wuhan

cina mengutarakan lebih dari 34% orang yang mengalami indikasi kecemasan

sedangkan orang mengalami masalaah depresi adalah 28%. kasus menurut observasi

di prancis menemukan jumlah kasus 65% orang dengan covid-19 menunjukkan

tanda-tanda kebingunan (delirium) dan 69% mengalami perasaan gelisah, marah, dan

jengkel atau disebut dengan agetasi (Masyah 2020).


Global helath exchange.2017, menyatakan ada 27,3 juta orang di indonesia

yang mengalami masalah kejiwaan, gangguan kejiwaan yang paling tertiggi adalah

kecemasanan dimana jumlah-nya lebih dari 8,4 juta jiwa, sedangkan orang yang

mengalami depresi sekitar 6,6 juta, dan 2,1 juta orang mengalami gangguan perilaku

(Yusuf et al. 2019). adanya pembatasan kegiatan pembelajaran disekolah signifikan

pada kesehatan mental di indonesia selama covid-19 diperoleh data dari survei satgas

penangan covid19 menunjukkan bahwa 47% anak indonesia merasa bosan dirmah,

35% merasa khawatir ketinggalan pelajaran, 15 % anak merasa tidak nyaman dan
memiliki kecemasan yang tinggi, dan 20% anak merindukan temannya, 10% anak

mngalami kecemasan tentang kondisi ekonominya (Zulfia et al. 2021).

Riskesdas,2018 kesehatan mental pada penduduk umur >15 di sulawesi selatan pada

tahun 2013 adalah 9.5% dan dalam riset 2018 mengalami kenaikan menjadi 13%.

pemberian gambaran tentang dukungan kesehatan jiwa dan pikososial

mengupayai salah-satu upaya pencegahan, menangani, dan mengelolah masaalah

kesehatan jiwa dan psikososial yang muncul berbagai kondisi yang terjadi akibat

pademi COVID-19. dukungan kesehatan jiwa dan pikososial dapat menggambarkan

bahwa salah satu bentuk dukungan sosial yang diberikan kepada masyarakat dimasa

pandemi baik dalam bentuk perhatian, dukungan, dan bantuan untuk memberikan

perlindungan bagi setiap individu dalam menghadapi permasalahan-nya. dukungan

psikososial yang tepat pemberian-nya dapat memberian manfaat bagi individu dalam

mengelola stress, mengatur respond dalam stressor dan mencegah timbulnya masalah

kesehatan jiwa, dan pemberian dukungan dapat diberikan melalui tahap yaitu edukasi

dan implementasi keterampilan agar masyarakat dapat mencegah dan dapat menata

masalah kesehatan jiwa dan psikososialnya alhasil oleh pandemi COVID-19 (Sun et

al. 2020).
oleh sebab itu, dari uraian sebelumnya peneliti tertarik untuk mengetahui

gambaran dukungan kesehatan jiwa dan psikososial ( DKJPS ) pada masyarakat

dengan situasi adaptasi yang baru pandemi COVID-19, dengan melakukan telaah

literatur dari beberapa jurnal penelitian sehingga rasa kecemasan yang tinggi dan

depresi dapat teratasi dengan tepat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang penulis dalam mendefenisikan masalah

penelitian yakni. “Gambaran Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Terhadap


Masyarakat Dimasa Pandemi Covid” .

C. tujuan penelitian

tujuan umum:

Agar dapat memahami Gambaran Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial

Terhadap Maasyarakat Di masa Pandemi Covid-19

Tujuan khusus :

1. Mengidentifikasi Gambaran Dukungan Kesehatan Jiwa

2. Mengidentifikasi Gambaran dukungan Psikososial Covid-19


D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pendidikan

Memberikan informasi terkait dengan gambaran dukungan kesehatan jiwa

dan psikososial Terhadap Masyarakat Di Masa Pandemi covid-19, serta sebagai

masukan untuk tambahan pengetahuan dan pengembanga ilmu tentang dampak

kesehatan mental,sosial dan kesehatan psikologis bagi masyarakat selama pandemi

covid-19.

2. Bagi Peneliti

Untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta partisipasi

bagi peneliti terkait dengan gambaran kesehatan mental dan psikososial bagi

masyarakat selama masa pandemic Covid-19, sehingga dapat digunakan sebagai

dasar penelitian selanjutnya

3. Bagi masyarakat

Untuk menambah pengetahuan dan mendapatkan tambahan informasi terkait

dukungan kesehatan jiwa dan psikososial, agar masyarakat lebih rileks untuk

menjaga kesehatan psikologis, fisik,dan mental, akan tetapi juga aspek kognitif

kesehatan mental dan dukungan psikososial di masa pandemi Covid-19.


E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka bertujuan untuk membantu peneliti dalam terselesaikan-nya

masalah penelitian yang mengacu pada teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Table 1.1 kajian pustaka

No Peneliti jurnal Judul Tujuan Metode Hasil Perbe


penelitian denga

1. (Sulistio Jurnal Gambaran Mengetahui responden yang Hasil yang didapatkan Perbeda
wati et ilmiah dukungan hubungan dipilih diolah secara statistik dengan
al. 2018) permas:ju sosial terhadap dukungan sosial meggunakan menggunakan uji Peneliti
ral ilmiah kesejahteraan denga kesehatan teknik stratified square.Didapatkan yaitu ha
stikes emosional dan mental remaja random sampling kesejahteraan psikologi berfoku
kendal,vo psikologi, yang dapat dan diminta remaja sebagian besar membah
l:8 sosial pada ditinjau dari mengisi kuesioner dipengaruhi oleh dukung
No:2,hal kesehatan jiwa kesejahteraan dukungan sosial lingkungan dengan kesehat
116- remaja. emosional, (CASSS) dan (p<0.005). Adapun factor dan
122,okto psikologis dan kesehatan jiwa lain adalah dukungan psikoso
ber 2018 sosial. (MHC-SF) sosial (OR : 5,2; terhadap
p<0.005) masyara
2. (Austria Jurnal Promosi dapat mengetahui Metode yang Hasil pengabdian Perbeda
nti, abdimas Kesehatan Jiwa pencegahan dini dilakukan adalah didapatkan 90% peserta dengan
rifka; saintika Masyarakat masalah kesehatan action research sangat antusias dan dapat Peneliti
Andaya e-ISSN: Menghadap jiwadan psikosoial dan pembentukan menjelaskan kembali yaitu ha
ni 2019) 2715- Era New pada masyarakat. kader kesehatan materi yang didapatkan berfoku
4424,p- Normal sosialisasi, menyebutkan kembali membah
ISSN:274 pemberian tentang materi yang dukung
6-797X, edukasidan terkait disampaikan. kesehat
Vol 2 No promosi kesehatan dan
2, jiwa serta psikoso
(2019).htt monitoring terhadap
ps://jurna evaluasi masyara
l.syedzas psikososialkepada
aintika.ac kader kesehatan
.id jiwa
3. (Otu, Out et Mental health Mengidentifikasi Metode yang Dari 4030 catatan yang Perbeda
Charles, al.Int J and intervensi yang digunakan yaitu diemukan adalah 19 studi dengan
and Ment psychosocial menargetkan medline, cochrane di masukkan sebagian Peneliti
Yaya Health well-being penderitaan orang- central, web of besar intervensi yaitu ha
2020) Syst, during the orng dalam science dan diberikan selama paparan berfoku
(2020) covid-19 menghadapi referensi daftar dan tatap muka dan membah
14:38 pandemic wabah penyakit ence secara personal krisis untuk dukung
dan menyelidiki sistmatis yang psikoedukasi dengan kesehat
strategi untuk disaring oleh dua pelaihan startegi koping. dan
meningkatkan pengulas psikoso
kesehatan mental independen. terhadap
dan dukungan masyara
psikososial dalam
manajement
wabah penyakit
menular.

4. (Tsai, Psychiatri Mentl health Tujuan peneliian menggunakan Hasil riway psikiatri dan Perbeda
Huang, c services and ini adalah unuk metode survey dukungan sosial dan dengan
and 72:4, psychosocial mngkaji online menanykan kesehatn mental secara Peneliti
Elbogen april characerisics karakteristik covid-19 status statistik tidak trkai secara yaitu ha
2021) 2021 associated with psikososial dan dukungan signifikan setelah analisis berfoku
covid-19 kesehatan mental psikososial dan dikendalikn dengan membah
among U.S terkai dengan kesehaaan mental. krkeristik dan sampel dukung
Adults. infeksi covid-19 penelitian nilai yng kesehat
diampilkan adalah dan
interval kepercayaan psikoso
adalah 95%. terhadap
masyara
5. (Sumart DOI Promosi Mampu mencegah Untuk melalukan Hasil pre-test sebelum Perbeda
yawati, 10.33221/j Dukungan dan meningkatkan metode online ini diberikan-nya dengan
Santosa, pmim.v1i Kesehatan Jiwa kesehatan jiwa di atau daring (dalam penyuluhan rata-rata nilai Peneliti
and ... 03.849 dan Psikososial masyarakat. jaringan) sebesar 45 dari skala yaitu ha
2020) Vol.01,No Pada merupkan cara penilaian 0-100. Evaluasi berfoku
.03,2020 Masyarakat di yang paling efektif post-test dilaksanakan membah
Wilayah dilakukan di era pada hari ke-14 pasca dukung
Propinsi Nusa pandemi. pelatihan Hasil rerata kesehat
Tenggara Barat sebesar 78. Kenaikan dan
nilai post-test sebesar psikoso
33%. terhadap
masyara
6. (Purwan P-ISSN: Education of Tujuan-nya yaitu Metode yang Hasil yang diharapkan Perbeda
ingsih et 2746- the Prevention untuk membanu digunakan adalah adalah ibu rumah tangga dengan
al. 2021) 5241, of Covid 19 meminimalkan penyeluhan secara memahami pengertian, Peneliti
Jam: Transmission penyebaran daring dengan penyebab, komplikasi, yaitu ha
jurnal and Mental dengan menggunkan pencegahan, pengobatan berfoku
abdi Psychosial peningkatan media zoom dan cara mengatasi membah
masyarak Health Support pengetahuan, kecemasan akibat covid- dukung
at in Households meemahami 19. kesehat
Vol.2,No in South dampak psikologis dan
1, mei Tangerang & cara mengatasi psikoso
2021 Banten akibat covid-19. terhadap
masyara
7. (Badr et Badr H, Psychosocial Untuk mengetahui Metode yang Survey yang diperoleh Perbeda
al. 2020) et al. and healt karakterisik digunakan adalah terkait kesehatan online dengan
BMJ behavioural psikologis, sosial, mengisi survey adalah 50% dan berharap Peneliti
Open impacts of dan kesehatan online orang data dilanjutkan 100% yaitu ha
2020;10:e covid-19 dampak perilaku dewas yang dalam waktu 6-bulan. berfoku
044642. pandemic on dari pandemic berusia 18 tahun membah
Doi:10.1 adults in the covid-19. yang fasih dalam dukung
136/bmjo USA. berbahasa. kesehat
pen-2020 dan
psikoso
terhadap
masyara
8. (Wetik, Jurnal Dukungan Mengembangkan Menggunakan terlihat bahwa dukungan Perbeda
Grace, kreativita kesehatan jiwa pengetahuan dan metode ceramah kesehatan jiwa dan dengan
and s PKM,P- dan psikososial kemampuan dan praktik psikososial pandemi Peneliti
Fressy ISSN:261 (dkjps) covid- mengatasi masalah penggunaan video covid-19 diprlukan oleh yaitu ha
2021) 5-0921 19 pada psikososial dimasa (gerak dan lgu) masyarakat karena berfoku
E- masyarakat pandemi covid-19. diberikan pengetahuan membah
ISSN:262 kategori “orang secara kognitif dan dukung
26030 sehat” didesa psikomotor tentang kesehat
Vol 4 No seretan pencegahan dampak fisik dan
1,2021 kecematan dan psikososial. psikoso
lembean timur, terhadap
Sulawesi utara masyara
9. (dwi Indonesia The Untuk Penelitian ini Hasil penurunan Perbeda
heppy n journal management of menggambarkaan menggunakan psikososial responden dengan
rochma of global psychososial manjement metode kuantiatif pretest sebanyak 6,3 % Peneliti
wati,heri health case with the perawatan pretest post-uji rsponden. Analisis yaitu ha
setiawan research, mental health kesehatan mental coba tanpa menggunakan uji berfoku
,tri andri vol 3 No and dan dukungan kelompokkontrol wiloxon peroleh nilai p membah
pujianti 2,may psychosocial psikososial untuk dengan memberi sebesar 0,014 (<0,05) gryke
2021) 2021 suppor during penanganan dukungan. dukung
covid-19 masalah kesehat
pandemic psikososial akibat dan
covid-19. psikoso
terhadap
masyara

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Kesehatan Jiwa

1. Pengertian kesehatan jiwa

Secara global, jiwa berdasarkan dari bahasa sangsekerta dapat diartikan

sebagai benih kehidupan atau Roh atau sebuah kehidupan batin manusia yang terjadi

seperti perasaan, pikiran angan-angan dan lain-lainnya. Dalam teori filsafat jiwa
digunakan lebih merujuk kepada seluruh kompleks kegiatan kejiwaan dari sifat jiwa

yang mempunyai kesadaran terendah sampai kesadaran yang tertinggi. Taraf

tertinggi dari jiwa adalah taraf rasional dengan demikian seperti emosi, kenikmatan,

harapan, ketakutan, penyesalan, serta evaluasi dari beragam kejiwaan seseorang yang

ditandai dengan kesadaran intelekual.

Bentuk jiwa diantara-nya dapat mempengaruhi pada kesadaran, afek, emosi,

psikomotorik, kognitif dan presepsi, serta atribut kepribadian. Dalam ciri-ciri

kepribadian, proses berfikir dan presepsi merupakan suatu yang bersifat kualitatif
dan dapat diukur dengan mengamati perbedaan antar stimulus ( stressor ) dan

respond ( karakter yang ditimbulkan ) dengan tidak dapat diukur bersama Glasgow

Coma Scale (GCS) (Yusuf et al. 2019).

Kesehatan jiwa berdasarkan WHO (World Health Organization) apabila

individu merasakan sehat, gembira dan mampu menghadapi rintangan hidup, maka

individu tersebut dapat merangkul orang lain dan mempertahankan sikap posotif

terhadap individu dan orang lain. Kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana

seseorang dapat tumbuh secara fisik, psikologis, spiritual, dan sosial kemudian setiap

individu dapat memahami keterampilan yang dimiliki oleh dirinya sendiri, mampu

mengatasi stress, bekerja secara efesien, dan berusaha memberikan kontribusi untuk

komunitasnya (Norhapifah et al. 2020).

Menurut Mental Health Inventory kesehatan mental (MHI) dibagi menjadi

dua teori yaitu psychological well being sering disebut dengan kesejahteraan mental

dan psychological distress yang kerap disebut dengan mental distress. Psychological

well being merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan pikiran

dan kepuasaan hidup (life satisfaction), emotional ties dan karakteristik seseorang

yang menggambarkan afektif positif seperti sensasi, emosi, dan sentimen (general

positive affect). Distress psikologis adalah istilah yang digunakan untuk


mengambarkan kondisi kesehatan mental seseorang yang dapat di lihat dengan

kecemasan, hilang-nya control perilaku atau emosional, dan depresi (Ayuningtyas,

Misnaniarti, and Rayhani 2018)

Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi dimana

kondisi emosionalnya dan psikologisnya dalam keadaan baik dan setiap individu

dapat mengeksploitasi setiap keyakinan dan emosi, serta peran dalam komunitasnya,

dan mencukupi kebutuhan sehari- hari-nya. situasi mental yang sehat terhadap

individu tidak dapat disamakan karena kondisi ini yang semakin membuat keadaan
kesehatan mental yang dapat memfokuskan bagaimana memberdayakan indivu,

keluarga, maupun komunitas untuk dapat mendaptkan, menjaga, dan

mengoptimalkan kondisi sehat mental-nya.

penjelasan diatas dapat kita tarik bahwa kesehatan jiwa merupakan sebuah

problem kesehatan yang paling penting di dunia. Oleh karena itu masing-masing

individu harus mengupayakan kesadaran potensi yang terdapat didalam dirinya,

dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan-nya, kreatif dalam hal

apapun, serta mampu berkontribusi untuk lingkungan dan orang-orang disekitar-nya.

Adanya gangguan kesehatan pada kejiwaan bukan saja keharusan menjadi

beban psikologis, sosial dan ekonomi masyarakat yang akan tetapi dapat

mengembangkan penyakit terhadap fisik. WHO Media center menyatakan bahwa

masalah kesehataan jiwa mempunya dua pengaruh masalah yang menjadi beban

yaitu: undefined burden dapat melihat terhadap beban sosial dan ekonomi keluarga,

masyarakat dan negara. kelainan mental dapat terpanguruh terhadap peran dan proses

mental setiap individu, serta fungsi dan kapasitas sosial penderita di masyarakat.

gangguan mental dapat mematikan atau melumpuhkan, serta memberikan tekanan

emosional dan finansial pada keluarga yang merawat pasien, hal ini benar ketika
system memberikan dukungan dengan tepat waktu dan hidden burden melihat beban

yang tersembunyi yang berkaitan dengan karateristik stigma dan pelanggaran hak

asasi manusia dan kebebasan, rasa malu, aib atau ketidak setujuan yang membuat

seseorang dihindari atau ditolak oleh orang lain (Albertha, Shaluhiyah, and Musthofa

2020).

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Ra’d:28.
ْ ‫َط َم ِٕى ُّن قُلُوْ بُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ۗ اَاَل بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ت‬
ُ‫َط َم ِٕى ُّن ْالقُلُوْ ب‬ ْ ‫ۗ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوت‬
Terjemahnya:
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu
tenteramkan jiwa.

pada ayat diatas menguraikan bahwa setiap indivdu yang mendapatkan

hidayahnya yaitu orang yang memiliki kimanan dan merasakan ketentraman

terhadap batin-nya, orang yang merasakan ketentraman itu orang yang selalu

mengingat Allah, memiliki hati yang damai karena selalu menyebut Nama Allah,

jiwa, perasaan, dan hati nurani akan tenteram pula juga mengingat Allah, dan

perasaan akan tenang, tidak merasakan kegelisahan, bimbang, atau khawatir maka

seseorang tersebut itu melakukan kebaikan dan kepuasaan dengan kebijakan yang

dilakukan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa

a. Genitik

Adanya masalah terhadap kesehatan mental terlebih terhadap gangguan

presepsi sensori dan gangguan psikis antara lainnya dekat kaitan-nya dengan faktor

genetik. seseorangg yang mempuyai anggota keluarga yang menderita kejiwaan

mereka memiliki peluang terdeteksi lebih tinggi dibandingkan dengan orang yag

tidak memiliki karakteristik genetic (bawaan atau keturunan).

b. Catat kongenital
Cacat sejak lahir atau kongenital mampu mempengaruhi perkembangan jiwa

setiap individu. Dampak disabilitas ini dapat menimbulkan terhadap gangguan jiwa

yang ditentukan oleh kemampuan individu untuk mengenali dan dapat menyesuaikan

diri dengan kondisi kehidupan yang tertantang.

c. Perkembangan psikologis yang salah

Fiksasi individu atau ketidak matangan yang gagal berkembang lebih jauh

ketahap berikunya, kerentangan jenis stress tertentu yang perah meniggalkan

pengalamank dan distorsi terjadi ketika seorang individu mengembangkan periaku


atau pola reaksi yang salah atau tidak sesuai untuk membangun integrasi pribadi

yang normal.

d. Neurobiological

Individu yang terdapat masalah gangguan kejiwaan mempunyai karakteristik

biologis tersendiri yang terdapat pada struktur dan susunan syaraf pusat umum-nya

seseorang yang mengalami pembesaran partikel ke 3 sebelah kiri dan khas lain-nya

terdapat terhadap pasien yang mengidap skizofornia yang memiliki lobus fontalis

yang lebih kecil dari orang yang normal.

e. Stress
stress yakni mengalami psikososial dan stress perkembangan dapat terjadi

secara berkelanjutan dan koping yang tidak efaktif yang akan mensuport timbulnnya

gejala psikotik dengan pelaksanaan: kemiskinan, kebodohan, pengangguran, isolasi

sosial, dan perasaan kehilangan.

Adapun point yang menyebabkan masalah gangguan mental sebagai berikut:


1) Adanya Prasangka dari orang lain yang tidak menyenangkan sehingga

mengakibatkan penolakan atau syok yang dialami oleh setiap individu,


2) ketidak mampuan untuk memuasakan keinginan dasar dalam hal perilaku yang

diinginkan,

3) memiliki kesukaran dan keletihan yang berat, ansietas ata kecemasan,

4) adanya kesempatan perubahan pada psikologis yang hebat: puberitas dan

monopouse,

5) adanya perubahan pada karakter yang timbul karena kondisi ekonomi politik

dan sosial terhambat, ,

6) Penyakit kronis
7) Syok emosional yang hebat; ketakutan atau kematian.

f. sebab psikologik

Macam-macam pengalaman prustasi, kekecewaan, keputusasaan dan

keberhasilan yang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifat yang tidak

diinginkan,

g. sebab sosiokultural

Kebiasaan atau budaya secara teknis adalah pemikiran atau perilaku yang

terlihat atau tidak terlihat. Ada faktor budaya yang bukan aspek utama penyebab

langsung dari peyakit mental dan dapat dilihat dengan timbunya gejala (Al 2020).

3. Kriteri Sehat Jiwa

berdasarkan Abraham maslow individu yang sehat jiwa mempunyai presepsi

yang tepat terhadap realita juga mampu menerima diri sendiri, kelurga, masyarakat,

dan lingkunggan-nya. Dan dapat bersikap spontan, sederhana dan sewajarnya. Secara

tepat kriteria sehat jiwa menurut Maslow sebagai berikut

a. Adequate feeling of security


Memiliki Suasana bahagia, tenang, tentram, terjaga, terlindungi yang

sesuai dalam hubungan dengan pekerjaan, sosial, dan keluarganya,

b. Adequate self-evaluation

Kebolehan untuk menilai kepribadian dalam kaitannya dengan harga

diri yang tepat, mempunyai perasaan yang dapat membantu yang tidak

disertai dengan rasa besalah yang berlebihan, dan mampu menyadari apa

yang dapat diterima secara sosial, pribadi da sekitarnya,

c. Adequate sponanity and emoinality


Memiliki rasa spontanitas yang baik dengan individu lainnya untuk

mengembangkan emosional setia sebagaimana seperti persahabatan dan

cinta, kesanggupan memberikan karakter yang tepat dengan adanya ketidak

sukaan dengan tidak kehilangan kontrol terhadap diri sendiri, dan mampu

membagi rasa terhadap orang lain, serta dapat membuat hati mearasa

nyaman,

d. Efficient contact wih reality

Memiiki dimensi kontak yang efektif terdapat tiga aspek yaitu:

fisik, sosial, dan internal atau diri sendiri. Dengan tidak ditandai oleh fantasi

yang berlebihan mampu memiliki wawasan realitis dengan cara meluas pada

lingkungan-nya, serta mampu menghadapi kerumitan dalam kehidupan

sehari-hari dan dapat berubah jika keadaan eksternal tidak dapat memiliki

perubahan,

e. Adequate bodily desire and ability to gratify them

Keinginan jasmani yang cukup dan kemampuan untuk memuaskan,

yang ditandai dengan sikap yang sehat terhadap fungsi jasmani, kemampuan

memperoleh kenikmatan kebahagiaan dari dunia fisik seperti makan, tidur,

pulih kembali dari kelelahan. Kehidupan seksual yang wajar tanpa rasa takut
dan konflik, kemampuan bekerja, dan tidak adanya kebutuhan yang

berlebihan.

f. Adequate self-knowledge

Mempunyai pengetahuan diri yang cukup tentang motif, keinginan,

tujuan, ambisi, hambatan, kompensasi, pembelaan, perasaan rendah diri, dan

sebagainya. Penilaian diri yang realities terhadap kelebihan dan kekurangan

diri.

g. Inegration and concistency of personality


Mempunyai karakter yang sempurna dan memiliki kestabilan yang

baik dalam perkembangan, kepintaran dalan berniat terhadap aktivitas,

memiliki moral dan perasaan yang tidak berbeda, mampu menstabilkan diri,

dan tidak memiliki masalah dalam kepribadian-nya,

h. Dequate life god

Memegang prinsip hidup yang sesuia dan dapat diraih serta mampu

mengantongi usaha yang tekun untuk mencapai tujuan yang bermanfaat

untuk diri sendiri dan masyarakat.

i. Ability to learn from experience

Kemampuan untuk belajar dari pengalaman yang berkaitan tidak

hanya dengan pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga elastisitas dan

kemauan untuk menerima segala sesuatu yang menyenangkan maupun

menyakitkan.

j. Ability to satisfaction the requirements of the group


Kesangupan untuk membebaskan bimbingan dari kelompok dengan

cara tersendiri tidak mesti adanya kesamaan terhadap kelompok lain yang

dianggap lebih signifikan, adanya informasi dan penerimaan kelompok yang

benar, mempunyai rasa memiliki untuk menghambat dorongan yang dilarang

oleh kelompok, dapat memperlihatkan usaha yang diharapkan oleh kelompok

seperti: ambisi, ketepatan, persahabatan, dan rasa tanggung,

k. Dequate emancipation from the group or culture

Memegang emansipasi yang layak dari kelompok atau kebudayaan


seperti: memperlakukan sesuatu itu menjadi baik dan yang lain tidak efektif

sesuai dengan pandangan kelompok (Lilik Ma’rifatul Azizah 2016).

Sesorang dikatakan memiliki jiwanya yang sehat apabila terdapat individu

mampu beradaptasi terhadap dirinya dan mampu konstruktif pada kepercayaan

(mampu menghadapi itikad), memiliki rasa kepuasan beserta usahannya, bebas atau

relatif terhadap kecemasan dan dapat bersosialisasi antar orang lain secara tolong

menolong dan memuskan antar sesama (Syahruni 2021).

4. Cara Meningkatkan Kesehatan Jiwa.

Kesehatan mental atau mental health ialah suatu bagian yang signifikan untuk

fase kehidupan mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai lansia. Selama masa

pandemi terutama masyarakat yang sedang menjalankan isolasi banyak masyarakat

yang mengalami penurunan kognitif/demensia yang menyebabkan keresahan, marah,

tertekan, gelisah, sehingga dengan memberikan dukungan kesehatan jiwa dan

memberikan dukungan emosional melalui jaringan informal (keluarga). Pada masa


pandemi banyak dampak yang akan timbul pada kesehatan jiwa jika kita tidak segera

dapat mengatasi dan mencegah gangguan tersebut. Oleh karena itu, Dukungan

kesehatan jiwa bertujuan untuk menjaga dan meluaskan ketentraman psikologis,

mencegah serta memecahkan masalah kesehatan jiwa (Sun et al. 2020).

Menjaga kesehatan mental atau jiwa sama hal-nya menjaga kesehatan fisik

dan dengan mental yang sehat seseorang dapat menangani stress, kecemasan, dapat

menguatkan relasi dengan orang lain. mampu dengan mudah merampung persoalan.

dengan tidak adanya gangguan terhadap kesehatan mental biasa menjaga suasana
hati tetap positif sehingga kapasitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.

Berikut point-poin yang dapat meningkatkan kesehatan jiwa yaitu:

a. Aserif

Berperilaku dan bersikap jujur, mengungkapakan sesuai apa yang terjadi tanpa

menyakiti perasaan orang lain,

b. Solitude

Intropeksi diri dan menatapi diri untuk dapat berfikir secara cermat tentang

karakter, perilku, emosi dan memperbaiki diri,

c. Kesehatan fisik umum

Melindungi kesehatan fisik melalui olahraga rutin, mengonsumsi makanan

yang sehat dan konsultasi dengan dokter secara rutin,

d. Mekanisme koping

Membentuk mekanisme koping yang positif dan dapat menghilangkan

mekanisme koping yang negative (MHPSS Reference Group 2020).

B. Dukungan Psikososial

1. Pengertian Dukungan Psikososial

Kata dari psikososial terbagi atas dua kata pembahasan ialah: psiko dan

sosial. kata “psiko” berdsarkan kondisi psikologis atau psikis berarti sesuatu
berkaitan dengan kejiwaan, sukma dan rohani individual dan sedangkan kata dari

“sosial” mengacu pada dunia individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang apa

saja lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama. Psikososial

merupakan penekanan terhadap korelasi aspek psikologis yaitu pikiran, emosi dan

perilaku dan dengan pengalaman sosial (relasi sosial, tradisi dan budaya)

(Sumampouw 2008).

Psikososial diartikan sebagai hubungan yang antusias dan dapat mengikat

antar aspek psikologis seseorang dengan aspek sosial disekitar-nya. Kondisi


psikososial setiap individu berada dalam konteks sosial dan sebaliknya, keadaan

psikologis seseorang dapat mengubah cara mereka berinteraksi dengan lingkungan

sosialnya. Akibatnya, dukungan psikososial mencakup berbagai kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan usur resiliensi (aspek psikologis) serta hubungan

idividu dengan lingkungannya (aspek sosial) (Kementerian Pemberdayaan dan

Perlindungan Anak 2019).

Contoh: adanya keterkaitan anatara kecemasan yang dimiliki setiap individu

(psikologis) terhadap bagaimana memperoleh interaksi dilingkungan sekitar.

individu yag memiliki kesehatan mental akan bereaksi dengan baik dalam situasi

apaun, berbeda hal-nya dengan orang yang kestabilan mentalnya yang tidak

sebanding maka akan bereaksi negatif terhadap sesuatu yang terjadi dalam dirinya.

2. Tujuan Dukungan Psikososial

Dukungan psikososial menggambarkan kesejahteraan terhadap individu

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada pada diri seseorang dan juga

memperoleh sumber daya yang ada pada komunitasnya serta lingkungan sekitar.

berikut tujuan dari dukungan psikososial yaitu:


a. Mengurangi dampak terhadap fisik, psikologis dan sosial yang diperoleh dari

bencana atau situasi krisis

b. Menggerakkan ketentraman masyaraka dan individu

c. Memotivasi kemampuan individu atau masyaraka agar dapat menyesuaikan

secara terhadap perubahan yang terjadi pada pasca bencana atau situasi krisis

d. Mengembangkan kemampuan individu atau masyarakat agar bisa bertahan dan

menghidupkan (resiliensi) nilai-nilai serta kapasitas yang ada.

e. Mendorong/memulihkan terciptnya relasi positif terhadap masyarakat (support


system dan relasi di antara masyarakat) (Indasari et al. 2020).

Tujuan dari dukungan psikososial dapat disimpulkan bahwa dukungan

psikososial sangat mendorong atau memulihkan potensi yang ada dalam diri setiap

individu dan lingkungan sosial budaya-nya seperti keluarga, komunitas, kelompok

dan masyarakat agar mampu menyusun support system dan dapat memfasilitasi

terbangunnya resiliensi pada masyarakat agar mampu melewati siuasi yang kritis dan

krisis.

3. Piramida Kebutuhan Dan Bentuk Intervensi Psikososial

Piramida dukungan psikososial merupakan deskripsi kebutuhan psikososial

yang secara menyeluruh dapat diakses dalam beberapa tingkatan yang dapat

menunjukkan bahwa semakin tinggi bentuk tingkatnya maka bertambah kespesifikan

yang dibutuhan dan semakin sedikit yang membutuhkan maka semakin memerlukan

keahlian dalam menyediakan.

Bentuk & perilaku kondisi


Intervensi masyarakat
Layanan kesehatan jiwa oleh spesialis
(psikiater, psikolog, perawa jiwa. Mengalami gangguan psikologis serius
layan (berat)
an
Intervensi individu, keluarga, kelompok spesi
oleh petugas kesehatan: puskesmas, alis Mengalami persoalan kesehatan mental
konslor terlatih layanan sedang
terfokus non-
Aktivitas dukungan sosial di komunitas- spesiaalis
relawan, pekerja sosial, fasilittor Stress dan masalah psikologis ringan
masyaraka, komunitas dan keluarga.
memperkuat
dukungan keluarga
Pemenuhan kebutuhan dasar dan rasa dan komunitas Sebagian besar populasi terdampak
aman-relawan, masyarakat. bencana.
pemenuhan kebutuhan dasar
dan rasa aman

Gambar 0.1: “piramida intervensi” (level inervensi

Dalam program dukungan psikososial)

kategori pertama: kebutuhan dasar seperti kesehatan, makanan, tempat

tinggal, dan keamanan dapat terpenuhi dengan diberikannya dukungan psikososial,

baik individu maupun masyarakat yang sama-sama membutuhkan akses pendidikan

dimasa pandemi.

kategori kedua: dukungan psikososial dalam terwujudnya system sosial

dimasyarakat yang berperan secara positif, seperti kegiatan komunitas, riual budaya,
rutinitas kegiatan, serta berfungsinya kembali tatanan sosial.

kategori ketiga: jenis dukungan sosial ini dibentuk untuk individu yang

menghadapi dampak atau masalah gangguan psikologis yang lebih serius dari

dampak orang lain. individu yang menjalakan gangguan pada tingkat menengah

dapat diberikan dukungan penyintas agar tidak mengalami kecemasan, kesedihan

mendalam, gangguan tidur, gelisah dan khawatir yang intensif.

kategori keempat: untuk tahap ini dukungan psikososial ditunjukan kepada

individu dan komunitas yang menderita dengan gangguan psikis berat dapat
diberikan motivasi, dorongan dan di lakukan tindakan oleh psikolog klinis atau

psikiatrik baik dalam bentuk terapi psikologis dan farmakologis (Indasari et al.

2020).

4. Langkah-Langkah Melakukan Dukungan Psikososial.

a. Assessment kebutuhan psikososial

Evaluasi kebutuhan psikososial (assessment psikososial) adalah proses

penggalian informasi terhadap masalah dan kebutuhan psikososial. Berikut adalah

pelaksanaan evaluasi kebutuhan psikososial adalah:


1) Memahami situasi yang terjadi dan apa yang ditimbulkan akibat tragedy atau

becana

2) Menganalisis dampak terhadap kualitas terhadap masalah kesehatan mental dan

psikososial individu, keluarga dan kelompok

3) Mengobservasi sumber daya yang tersedia serta model perilaku mencari

bantuan dan meminta pertolongan

4) Kualitas organisasi dan lembaga yang ada dalam hal aktivitas yang

dilaksanakan dan bagaimana mereka mengoperasikanya.

5) Mengidentifikasi keinginan dan harapan agar membuat strategi lintas bidang

dalam organisasi.

b. Mendesain/perencanaan

Untuk menyusun konsep perencanaan membutuhkan gambarkan kegiatan

yang dapat memotivasi bagi individu dan masyarakat untuk berpartisipasi:

1) Menetukan tujuan dan jumlah kegiatan

Perencanaan harus mengetahui target apa yang perlu di capai dan dipecahkan

agar kegiatan dapat terlaksana. Misalkan seseoarang memiliki ansietas yang

berlebih maka dapat diberikan intervensi seperi memberikan intervensi

relaksasi nafas dalam, terapi dzikir, murattal, distraksi.


2) Karakteristik individu, kelompok masyarakat

Memberikan kesempatan untuk setiap individu, kelompok dan masyarakat

untuk berbagi latar belakang agar mudah untuk berkontribusi antar sesama dan

dapat memahami kondisi setiap individu agar mearasa di hargai.

3) Perhatikan kondisi individu, kelompok dan masyarakat

Perlu mengamati situasi yang menjadi kecintaan, keperluan yang terdapat

dalam kepribadian setiap individu, kelompok agar dapat mengetahui

bagaimana proses interaksi didalam kelompok.


4) Memilih rencana cadangan.

Menunding pendampingan penyususunan kegiatan perlu memiliki alternatif

kegiatan lain agar dapat mempertimbangkan adanya kemungkinan

penambahan waktu kegiatan.

c. Evaluasi kegiatan

Mengevaluasi berjalannya kegiatan, misal: partisipasi dan ketertarikan dalam

kegiatan yang ada

Megevaluasi masalah dan gangguan apa yang dihadapi dalam melakukan

kegiatan Adanya interaksi, keterlibatan, atau kerjasama antar kelompok

(Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak 2019).


C. Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat

Emile Durkheim mendefenisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif

seseorang yang merupakan anggotanya. Masyarakat juga dapat di artikan sebagai

manusia yang berjiwa dan menghasilkan kebudayaan (Istianah 2016).

Masyarakat merupakan kumpulan yang mewujudkan kepribadian diri

seseorang dan sekelompok manusia atau Ras yang berbeda satu dengan yang

lainnya. Masyarakat dapat di konsepkan sebagai system dari budaya, tata cara,
wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan

pengawasan tingkat kebudayaan dan kebiasaan manusia (Suharto 2016).

2. Karakteristik Masyarakat

Karakteristik masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Upaya pengumpulan atau penumpukan berbagai elemen biologis setiap anggota

melakukan pengembangbiakan dan beraktivitas

b. Memilih daerah tertentu

c. Memilih untuk berkomunasi

d. Insiden diskriminasi antara warga masyarakat dan bukan masyarakat.

Berikut adalah unsur yang penting bagi masyarakat sebagai berikut:

1) sekolompok manusia yang hidup bersama

konsep dalam hal ini bukan menjadi problem seberapa jumlah manusia yang

hidup berkelompok, sedikitnya ada dua orang. didalam Kehidupan bersama dapat

berjalan yang memerlukan waktu lama. Dalam arti “cukup lama” hal yang tidak
dapat mukur angka melainkan kehidupan bersama dan bukan karakter insidental

dan spontan namun dilakukan untuk jangka panjang.

2) terdapat kesadaran diantara anggota bahwa mereka merupakan satu

kehidupan bersama

Dengan timbulnya kesadaran setiap individu perlu adanya solidaritas diantara

warga dan kelompok manusia yang merupakan kehidupan dan kebudayaan

bersama, Adanya mereka yang memiliki budaya bersama membuat anggota

kelompok saling terkait satu sama lain (arifin 2020).

3. Pandangan Masyarakat Terhadap Covid-19

Di sela-sela muncul-nya wabah covid-19 muncul satu peristiwa sosial yang

memperburuk suatu kondisi yaitu timbulnya stigma sosial atau asosiasi negative

setiap individu atau sekelompok manusia yang melakoni gejala atau menderita

penyakit tertentu. Ada beberapa faktor pandangan masyarakat terhadap covid-19

adalah pencapan terhadap masyarakat dimana masyarakat sudah mencapkan sebagai

hal yang buruk terhadap kondisi yang sudah terjadi, adanya gagasan yang negatif

terhadap seseorang yakni timbulnya pikiran seseorang terhadap orang lain yang

mengucapkan orang tersebut mengalmi penyakit atau memiliki keluarga pasien yang

terinfeksi dan kasus yang terkonfirmasi, adanya pengupayan pemutusan kontak

dengan pasien yang terpapar virus, hilangnya status pasien dan hak terhadap

keluarga, kemampuan daya tamping seseorang untuk mengupayakan mengendalikan

sesuatu agar dapat terhindar dari kondisi yang buruk seperti menghindari covid 19

(Dai 2020).

World health organization (WHO) membuktikan bahwasanya masa pandemi

umunya covid-19 memiliki virus yang berbahaya sehingga menyebar luas

kesebagian wilayah besar didunia. Adanya jumlah penumpukan massa yang cukup
besar telah diberhentikan agar dapat menurangi proses penulran virus, seperti:

sekolah, kampus, konferensi bahkan aktivitas beribadah (Supriatna 2020).

Dari kesimpulan stigma masyarakat terkait penyakit covid-19 dapat

menimbulkan problem terkait kesehatan baik kesehatan dari fisik maupun

mantalnya. Karena presepsi masyarakat terkait corona virus ini sangat sulit

terkendalikan, virus ini juga penularannya sangat mudah menular oleh karena itu

akibat dari stigma tersebut lebih memberatkan dari pennyakit yang dideritanya dan

secara tidak langsung akan memperburuk kesehatan mental dan psikososial-nya.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif naratif dengan

memakai metode Literature Review yang berisi usulan, ringkasan dan gagasan

peneliti terkait jumlah pustaka topik yang akan ditelaah dan disajikan dalam bentuk

gambaran melalui beberapa literatur yang signifikan dengan topik yang diangkat

dalam penelitian ini dilakukan secara sistematis dan terstu rktur (Davies &
Crombie,2009).

Penelitian ini memakai pendekatan Literature Review agar dapat

mendeskripsikan gambaran dukungan kesehatan jiwa dan psikososial terhadap

masyarakat dimasa pandemi covid-19.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan desain literatur review dan berdasarkan pada

instrumen penilaian Guideline review dari Joanna Briggs Institute (JBI). Pencarian

literature melalui beberapa situs/data base yaitu: Google Scholar, Google Books,

PubMed dan ScienceDirect. pertanyaan penelitian terstruktur menggunakan metode

strategi PICO (Patient, Intervention, Comparasionan, Outcome), dengan keyword

atau kata kunci: Mental Health and Psychososcial Support (MHPSS), dukungan

kesehatan jiwa dan psikososial covid-19 terhadap masyarakat.

Adapun PICO dalam artikel ini sebagai berikut:

Table 3.1 PICO


P Masyarakat Di ASIA

I Dukungan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial

C Tidak Ada Pembanding

Pemahaman masyarakat terhadap dukungan psikososial dalam


O
menghadapi covid-19

Pertanyaan penelitian dirumuskan melalui strategi PICO adalah sebagai

berikut: Bagaiamana dukungan kesehatan jiwa dan psikososial terhadap masyarakat?

Dalam memilih jurnal yang akan dianilisi peneliti memiliki kriteria inklusi dan

ekslusi yaitu:

1. Kriteria inklusi desain penelitian:

a.Artikel yang terbit dalam kurun waktu 2019-2021

b. Terdapat nama publikasi jurnal, ISSN, DOI dan Volume

c.Menggunakan bahasa inggris dan Indonesia

d. Artikel full text sesuai dengan intervensi dukungan kesehatan jiwa dan

psikososial

e.Artikel menggunakan desain Non-random sampling, Randomized controlled

trials (RCT)

f. Kualitas penilaian artikel > 50% berdasarkan Guideline Review Dari Joanna

Briggs Institute (JBI)

2. Kriteria eksklusi:

a.Judul dan abstrak tidak sesuai dengan pertanyaan penelitian atau tujuan

literatur

b. Artikel dalam bentuk skripsi, tesis dan tidak terpublikasi

c.Artikel yang doubel publikasi.


C. Analisis Data

Setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi, semua data dan

informasi tersebut diseleksi kerelevanan menggunakan instrumen Guideline review

dari Joanna Briggs Institute dengan masalah yang dikaji. Untuk menyajikan masalah

yang akan dibahas maka data terkumpul di analisa dengan menggunakan tabel

sintesis grid.

D. Rekomendasi

Setelah dilakukan proses analisis data, selanjutnya penulis memberikan


alternatif model pemecahan masalah atau gagasan kreatif sebagai solusi

permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini kemudian disusun menjadi suatu

hasil pembahasan dan suatu kesimpulan. Kemudian diberikan sebuah rekomendasi

hasil pemecahan masalah.


DAFTAR PUSTAKA
Al, keliat et. 2020. Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
RI Tahun 2020. Germas.

Albertha, Kezia, Zahroh Shaluhiyah, and Syamsulhuda B. Musthofa. 2020. “Gambaran Kegiatan Program
Kesehatan Jiwa Di Puskesmas Kota Semarang.” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 8 (3):
440–47.

arifin. 2020. “Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat,” 10–40.

Austrianti, rifka; Andayani, Rifka putri. 2019. “Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat Menghadapai Era
New Normal.” Jurnal Abdimas Saintika 1 (1): 1–8. file:///C:/Users/ACER/Desktop/JURNAL
HIPERTENSI/jurnal revisi 1.pdf.

Ayuningtyas, Dumilah, Misnaniarti Misnaniarti, and Marisa Rayhani. 2018. “Analisis Situasi Kesehatan
Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya.” Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat 9 (1): 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10.

Badr, Hoda, Abiodun Oluyomi, Maral Adel Fahmideh, Syed Ahsan Raza, Xiaotao Zhang, Ola El-Mubasher,
and Christopher Amos. 2020. “Psychosocial and Health Behavioural Impacts of COVID-19 Pandemic
on Adults in the USA: Protocol for a Longitudinal Cohort Study.” BMJ Open 10 (12): 1–8.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020-044642.

Dai, Nilam Fitriani. 2020. “Stigma Masyarakat Terhadap Pandemi Covid-19.” Prosiding Nasional Covid-19,
66–73. https://www.ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-
covid19/article/download/47/32.

dwi heppy rochmawati,heri setiawan ,tri andri pujianti, sulastri. 2021. “The Management of Psyhosocial
Case with the Mental Health and Psychosocial Support during Covid Pandemic.” Indonesian Journal
of Global Health Research 2 (4): 141–50. https://doi.org/10.37287/ijghr.v2i4.250.

Indasari, Saskia Rosita, Adhimas Wahyu Agung Wijaya Wijaya, Melliana Layuk, Marthen S Sambo, and
Mega Indrawati. 2020. “Buku Saku Dukungan Psikososial Bagi Guru & Siswa Tangguh Di Masa
Pandemi Covid-19.” Wahana Visi Indonesia, 1–26.
https://wahanavisi.org/userfiles/post/2010055F7AA525E16B6_LGID.pdf.

Istianah, Anif. 2016. “Pelaksanaan Upacara Adat 1 Sura Di Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah (Bab Ii),” 1–30.

Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak. 2019. “Buku Panduan Dukungan Dukumgam
Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam.” Kemenpppa.Go.Id, 4; 48.
https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan.

Lilik Ma’rifatul Azizah, Imam Zainuri. 2016. “KESEHATAN JIWA Teori Dan Aplikasi Praktik Klinik,” 674.
http://rsjiwajambi.com/wp-content/uploads/2019/09/Buku_Ajar_Keperawatan_Kesehatan_Jiwa_T
eori-dan-Aplikasi-Praktik-Klinik-1.pdf.
Masyah, Barto. 2020. “Pandemi Covid 19 Terhadap Kesehatan Mental Dan Psikososial.” Mahakan
Noursing 2 (8): 353–62. http://ejournalperawat.poltekkes-kaltim.ac.id/index.php/nursing/article/
view/180/74.

MHPSS Reference Group. 2020. “Catatan Tentang Aspek Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Wabah Covid.”
Iasc, no. Feb: 1–20. www.who.int.

Norhapifah, H, S Kholifah, D.M Putri, and Selviyana. 2020. “Pentingnya Menjaga Kesehatan Jiwa Saat
Pandemi Covid-19 Dilingkungan Masyarakat RT 30 Kelurahan Air Hitam, Samarinda ….” Jurnal
Abdimas Medika 1 (2): 17–23.

Otu, Akaninyene, Carlo Handy Charles, and Sanni Yaya. 2020. “Mental Health and Psychosocial Well-
Being during the COVID-19 Pandemic: The Invisible Elephant in the Room.” International Journal of
Mental Health Systems 14 (1): 1–5. https://doi.org/10.1186/s13033-020-00371-w.

Purwaningsih, Neneng Sri, Humaira Fadhilah, Nurwulan Adi Ismaya, and Melizsa Sucipto. 2021.
“Education of the Prevention of Covid 19 Transmission and Mental Psychosial Health Support in
Households in South Tangerang Banten.” Jurnal Abdi Masyarakat 2 (1): 50–59.

Suharto, Toto. 2016. “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat.” Cakrawala Pendidikan 3 (1): 323–
46. http://eprints.uny.ac.id/3789/1/A01-toto.pdf.

Sukesih, Sukesih, Usman Usman, Setia Budi, and Dian Nur Adkhana Sari. 2020. “Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia.” Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan 11 (2): 258. https://doi.org/10.26751/jikk.v11i2.835.

Sulistiowati, Ni Made Dian, Budi Anna Keliat, Besral, and Abdul Wakhid. 2018. “Gambaran Dukungan
Sosial Terhadap Kesejahteraan Emosional, Psikologi Dan Sosial Pada Kesehatan Jiwa Remaja.”
Gambaran Dukungan Sosial Terhadap Kesejahteraan Emosional, Psikologi Dan Sosial Pada
Kesehatan Jiwa Remaja 8 (2): 116–22.
https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/371.

Sumampouw, Nathanael. 2008. “Dukungan Psikososial: Satu Nama Dengan Banyak ’wajah’.” Artikel
Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI, no. April: 7–11.
https://puskris.psikologi.ui.ac.id/wp-content/uploads/sites/89/2017/08/Dukungan-Psikososial-
Nathanael-Sumampouw.pdf.

Sumartyawati, N M, I M E Santosa, and ... 2020. “Promosi Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial
Pada Masyarakat Di Wilayah Propinsi Nusa Tengga Barat.” … Masyarakat … 01 (03): 90–96.
https://doi.org/10.33221/jpmim.v1i03.849.

Sun, Niuniu, Luoqun Wei, Suling Shi, Dandan Jiao, Runluo Song, Lili Ma Msc, Hongwei Wang, et al. 2020.
“Qualitative Study: Experienced of Caregivers during Covid19.” American Journal of Infection
Control 48 (January): 592–298.

Supriatna, Eman. 2020. “Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) Dalam Pandangan Islam.” SALAM:
Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I 7 (6). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.15247.

Syahruni, Sitti. 2021. “Faktor Yang Mempengaruhi Dampak Psikososial Kecemasan Perawat Dalam
Menangani Pasien Korona Virus 19 Dirumah Sakit.” Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 2013–15.

Tristanto, Aris. 2020. “Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial (Dkjps) Dalam Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Pada Masa Pandemi Covid-19.” Sosio Informa 6 (2): 205–22.
https://doi.org/10.33007/inf.v6i2.2348.

Tsai, Jack, Minda Huang, and Eric Elbogen. 2021. “Mental Health and Psychosocial Characteristics
Associated with COVID-19 among U.S. Adults.” Psychiatric Services 72 (4): 444–47.
https://doi.org/10.1176/appi.ps.202000540.

Wetik, Syenshie Virgini, Polii Benedikta Grace, and Lumowa Nissia Fressy. 2021. “Dukungan Kesehatan
Jiwa Dan Psikososial (Dkjps) Covid-19 Pada Masyarakat Kategori ‘Orang Sehat’ Di Desa Seretan
Kecamatan Lembean Timur, Sulawesi Utara.” Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat
(Pkm) 4 (1): 213–18. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i1.3247.

Yusuf, Ah., Rizki Fitryasari, Hanik Endang, and Dian Tristiana. 2019. “Kesehatan Jiwa: Pendekatan Holistik
Dalam Asuhan Keperawatan,” no. February: 374. http//www.mitrawacanamedia.com.

Zulfia, Intan, Mita Meilinda, Nikmatul Ilma, Sayyidatina Muskhafiyah, Program Studi Bimbingan dan
Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Uin Sunan Ampel Surabaya, and Penulis
Koresponden. 2021. “Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Pandemi.” Counseling As Syamil I (01):
11–19.
Tabel 3.2 Tabel Sintesis Grid

N Peneliti Jurnal Judul Tujuan Meode Hasil databes


O penelitian penelitian peneitian penelitia
n

Lampiran 1.

Ceklist Telaah Kritis JBI Untuk Studi Quasi Eksperiment (Studi

Eksperiment Non-Acak)

NO Pertanyaan Iya Tidak Tidak Tidak berlaku


Jelas
1 Apakah jelas apa “penyebab” dan “akibat”
dalam penelitian ini (tidak ada ambiguitas
tentang variable mana yang lebih dahulu)?
2 Apakah para peserta termasuk dalam
perbandingan yang serupa?
3 Apakah para peserta termasuk dalam
perbandingan yang menerima
perlakuan/tindakan serupa, selain dari
paparan atau intervensi fokus?
4 Apakah ada kelompok kontrol?
5 Apakah terdapat beberapa pengukuran dari
hasil pre-post intervensi/paparan?
6 Apakah ada tindak lanjut yang lengkap dan
jika tidak, apakah perbedaan antar grup di
deskripsikan secara adekuat dan dianalisis?
7 Apakah outcome/hasil ukur dari peserta
yang tergabung dalam kelompok manapun
diukur dengan cara yang sama?
8 Apakah outcome/hasil ukur diukur denga
cara yang reliabel/andal?
9 Apakah anlisis statistik yang sesuai
digunakan?

Lampiran 2

Ceklist Telaah Kritis JBI Untuk Studi Randomized Controlled Trials

(Studi Eksperimen acak dengan kelompok kontrol)


NO Pertanyaan Iya Tidak Tidak Tidak berlaku
jelas
1 Apakah pengacakan benar digunakan untuk
penugasan peserta ke kelompok perlakuan?
2 Apakah alokasi untuk kelompok perlakuan
dirahasiakan?
3 Apakah kelompok perlakuan serupa pada
awal?
4 Apakah peserta tidak mengetahui
pengelompokkan intervensi?
5 Apakah mereka yang memberikan intervensi
tidak mengetahui pengelompokan
intervensi?
6 Apakah penilai hasil tidak mengetahui
pengelompokkan intervensi?
7 Apakah kelompok perlakuan diperlakukan
sama dengan kelompok intervensi lain?
8 Apakah ada tindak lanjut yang lengkap dan
jika tidak, apakah perbedaan antar grup
dideskripsikan secara adekuat dan
dianalisis?
9 Apakah analisis partisipan dalam kelompok
dimana mereka diacak?

Anda mungkin juga menyukai