Anda di halaman 1dari 21

PENGKAJIAN MASA NIFAS/POST PARTUM

Nama Mahasiswa :Kelompok F Tanggal Pengkajian: Selasa, 6 Desember 2022


NIM : .........................Ruangan/RS : nifas/RSWS
I. DATA UMUM KLIEN
1. Inisial klien: Ny. J Inisial Suami: Ny. S
2. Usia: 42 Tahun Usia: 41 Tahun
3. Status perkawinan: Menikah Status perkawinan: Menikah
4. Pekerjaan: IRT Pekerjaan : TNI AD
5. Pendidikan terakhir: D3 Pendidikan terakhir: SMA
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Keadaan
Tipe Jenis BB Masalah
No Tahun Penolong bayi waktu
Persalinan kelamin lahir kehamilan
lahir
1 2003 Normal Bidan Perempuan 2,5 Normal Tidak ada
kg
2 2008 Normal Bidan Rs. Laki-laki 3 Kg Normal Tidak ada
Plamonia
3 2014 Normal Bidan Rs. Laki-laki 3 Kg Normal Tidak ada
Plamonia
4 2016 Normal Bidan Rs. Laki-Laki 2,5 Prematur Tidak ada
Plamonia Kg
5 2017 kuret Dokter Plamonia - - - Tiba-tiba
kontraksi
(hamil anggur)
6 2019 Caesar Dokter Rs Laki-Laki 3,5 Normal Tudak Ada
Plamonia kg
7 2022 Caesar Dokter Rs. Perempuan 2,7 Normal Akreta
Wahidin Kg
Sudirohusodo

Pengalaman menyusui : ya berapa lama : 2 tahun


Riwayat Kehamilan saat ini
1. Berapa kali periksa kehamilan : pasien mengatakan 5 kali
2. Masalah kehamilan : pasien mengatakan pasien hamil pendarahan dan ada
masalah akreta atau pembuluh darah pada plasenta berada pada dinding rahim
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Tindakan SC
Tgl/jam : Senin, 5 Desember 2022/ Jam 08:00 WITA
2. Jenis kelamin bayi : P, BB/PB : 2,7 kg/ 51 cm,
3. Perdarahan 1.600 ml
4. Masalah dalam persalinan: Plasenta akreta

Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi
tidak ada masalah
2. Riwayat KB
pasien mengatakan pernah mengkonsumsi KB menyusui selama 2 tahun

II. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1. Status obstetrik : G 7 P 6A 1 H 6
Bayi Rawat Gabung : Ya
2. Keadaan umum : pasien tampak lemah
Kesadaran : Composmentis, GCS: E4 V5 M6
BB/TB : 60 Kg/ 153 cm
IMT : 25
3. Tanda Vital Tekanan Darah : 91/80 mmHg; Nadi 90 x/i
Suhu : 36,3 C Pernapasan 20 x/mnt

4. Kepala dan Leher


Kepala : bentuk kepala bulat, simetris, tidak ada luka, rambut berwarna
hitam, panjang, tidak ada ketombe, dan tidak berminyak.
Mata : sklera tampak berwarna putih, konjungtiva tampak anemis,
pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, asien tidak
memiliki gangguan penglihatan.
Hidung : tampak simetris, tampak bersih, tidak ada kotoran, tidak ada
gangguan penciuman.
Mulut : tampak bersih, tidak ada sumbing, tidak ada perdarahan pada
gusi, membran mukosa kering. kemampuan bicara kooperatif,
keadaan bibir lembab, tidak terdapat bercak putih pada lidah,
tidak menggunakan gigi palsu, mulut tidak berbau.
Telinga : bentuk kedua telinga tampak simetris, tidak ada serumen,
tidak ada gangguan pendengaran, tidak terdapat nyeri pada
telinga.
Leher : bentuk leher normal, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada
peradangan ataupun pembengkakan pada tonsil, tidak terdapat
distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran, tidak terdapat
nyeri tekan.
Masalah Khusus: tidak ada masalah
5. Dada
Jantung : bunyi jantung 1 ditemukan saat meletakkan stetoskop di area
ICS 2 parasternal kanan (aorta) dan ICS 2 parasternal kiri
(pulmonalis), tidak terdengar suara abnormal.
Paru : bentuk dada normochest, tidak terdapat kelainan bentuk,
retraksi otot dada TAK, pergerakan selama pernafasan simetris,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa, suara
pernafasan vesikuler.
Payudara : tampak besar dan simetris
Puting susu : berwarna gelap dan menonjol keluar
Pengeluaran ASI : Pasien mengatakan ASInya belum terlalu lancar keluar,
tampak ASI keluar sedikit.
Masalah Khusus: menyusui tidak efektif

6. Abdomen
1. terdapat bekas jahitan post SC kering, Pasien mengatakan nyeri pada post op
SC
P : pasien mengeluh nyeri ost op
Q : pasien mengatakan nyerinya seperti tertarik-tarik
R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan bagian perut
S : skala nyeri 4
T : pasien mengatakan nyerinya terus-menerus
pasien tampak meringis
Fundus Uteri : setingi pusat
kontraksi : baik
Fungsi pencernaan : normal
Masalah Khusus : Nyeri Akut

7. Perineum dan Genital


Vagina : integritas kulit baik, edema tidak ada, memar tidak ada, hematoma tidak
ada.
Perineum : Utuh
Tanda REEDA
R: Kemerahan : tidak ada tanda kemerahan
E: Edema : tidak ada pembengkakan
E: Ekismosis : tidak ada tanda kebiruan
D: Dischargeserum : tidak ada nanah
A: Approximate: penyatuan baik
Kebersihan :
kebersihan rambut (frekuensi) : pasien mengatakan selama di Rs belum pernah
keramas.
kebersihan badan : pasien mengatakan mandi 1 x/hari
kebersihan gigi/mulut : pasien mengatakan menggosok gigi 1x/hari
kebersihan kuku tangan & kaki : pasien mengatakan selama di Rs belum pernah
gunting kuku, kuku pasien tampak bersih.
Lokia : Jumlah : 15 cc/hari Jenis/warna : merah
Konsistensi : pekat Bau : amis
Hemorrhoid: Derajat : tidak ada lokasi : tidak ada
Berapa lama : tidak ada nyeri : tidak ada
Masalah khusus : Tidak ada masalah
8. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : tidak
Varises : tidak
Tanda Homan : -
Masalah khusus : tidak ada masalah

9. Eliminasi
Urin
kebiasaan BAK : klien terpasang kateter, berukuran 220 ml tiap kali, perkiraan
jumlah urinnya sekitar 700- 1200 ml/24 jam. urin tampak
berwarna kuning pekat, tidak ada darah, tidak berbusa, bau
khas urin
Fekal : kebiasaan BAB.............................................................
BAB saat ini : pasien mengatakan semenjak sudah operasi belum pernah
BAB
Masalah Khusus : tidak ada masalah

10. Istirahat dan Kenyamanan


Pola tidur : Pasien Mengatakan biasanya tidur malam pukul 22.00
WITA dan bangun pagi pukul 05.00 WITA. pasien
mengatakan kadang tidur siang kurang lebih 2 jam
Pola tidur saat ini : pasien mengatakan saat ini pasien sulit tidur, pasien
mengatakan sering terbangun, pasien mengatakan tidur
hanya kurang lebih 2 jam.
Keluhan ketidaknyamanan : ya, lokasi bagian perut post op
Sifat: nyeri post operasi intensitas : pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan terus menerus
masalah khusus : gangguan pola tidur

11. Mobilisasi dan Latihan


Tingkat mobilisasi : pasien dapat menggerakkan ektremitas atas dan bawah,
tampak ada keterbatasan gerak karena nyeri post op pada
abdomen
tonus otot : 5 5
4 4

Latihan/senam : pasien mengatakan masih susah


beraktivitas dan bergerak
(√) Bisep (√) Trisep (√) Brachioradialis (√) Patella (√) Achiles
Masalah khusus : intoleransi aktivitas

12. Nutrisi dan Cairan


Asupan nutrisi :pasien mengatakan makan bubur, lauk yang bervariasi yang
diberikan oleh rumah rakit. Pasien mengatakan makan 3x
sehari dan hanya menghabiskan ½ porsi. Pasien mengatakan
nafsu makan berkurang, pasien mengatakan takut batuk jika
makan.
Nafsu makan : kurang
Asupan cairan : pasien mengatakan kurang minum, hanya menghabiskan
kurang lebih 600 ml per hari.
Masalah khusus : resiko defisit nutrisi

Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : pasien mengatakan takut batuk jika makan, pasien
mengatakan takut minum karena merasakan nyeri,
pasien tampak cemas.
Penerimaan terhadap bayi :pasien mengatakan sangat bagaia melihat anaknya
lahir dengan selamat dan sehat.
Masalah khusus : Nyeri abdomen post op SC

Kemampuan menyusui : Pasien mengatakan mampu menyusui anaknya


III. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :
Nama Rut Dosis Tujuan
Obat e
Ranitidine IV 50 untuk mengobati penyakit-penyakit yang di sebabkan oleh
ml/12 kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan
jam tukak lambung
Ceftriaxone IV 2 gr/24 obat antibiotik golongan sefalosporin. Obat ini bekerja
jam dengan cara membunuh dan menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh. Selain
itu, ceftriaxone juga dapat digunakan untuk mencegah
infeksi pada saat operasi
Metamizole IV 500 untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga berat, seperti
ml/24 sakit kepala, migrain, sakit gigi, nyeri setelah operasi, nyeri
jam akibat kanker, serta nyeri otot dan sendi.
Traxenamid IV 500 Untuk megontrol perdarahan
mg/24
jam

IV. Hasil pemeriksaan penunjang :


Tanggal : 05 Desember 2022
PEMERIKSAAN HASI NILAI SATUAN KETERANGAN
L RUJUKAN
Hematologi
Hematologi Rutin
WBC 21.1 4.00-10.00 10^3/ul Leukositosis
RBC 3.55 4.00-6.00 10^6/ul Anemia
HGB 9.6 12.0-16.0 Gr/dl Anemia

HCT 30 37.0-48.0 % Anemia


MCV 85 80.0-97.0 fl normal
MCH 27 26.5-33.5 pg Normal
MCHC 32 31.5-35.0 Gr/dl Normal
PLT 245 150-400 10^3/ul Normal
RDW-SD 37.0-54.0 fl
RDW-CV 15.9 10.0-15.0 Anisositosis
PDW 8.9 10.0-18.0 fl Normal
MPV 9.2 6.50-11.0 fl Normal
P-LCR 13.0-43.0 %
PCT 0.10 0.15-0.50 % Resiko sepsis berat atau
syok
NEUT 86.9 52.0-75.0 % Neutrofilia
LYMPH 7.4 20.0-40.0 % Limfositosis
MONO 5.5 2.00-8.00 10^3/ul Normal
EO 0.0 1.00-3.00 10^3/ul Eosinofilia
BASO 0.2 0.00-0.10 10^3/ul Normal
RET 0.00-0.10 10^3/ul
LED I (L<10.P<20) mm
LED jam II
Koagulasi
PT 9.8 10-14 detik
INR 0.90 -
APTT 25.3 22.0-30.0 detik Normal
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 127 140 Mg/dl Normal
Fungsi Ginjal
Ureum 8 10-50 Mg/dl malnutrisi
Kreatinin 0.41 L(<1.3);P(<1.1)

V. Rangkuman Hasil Pengkajian


1. Pasien mengatakan nyeri pada post op SC
2. Pasien tampak lemah
3. Konjungtiva tampak anemis
4. Membrane mukosa kering
5. Pasien nampak lemah
6. Pasien mengatakan ASInya belum terlalu lancar keluar
7. Tampak ASI keluar sedikit.
8. Terdapat bekas jahitan post SC kering
9. P : pasien mengeluh nyeri ost op
10. Q : pasien mengatakan nyerinya seperti tertarik-tarik
11. R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan bagian perut
12. S : skala nyeri 4
13. T : pasien mengatakan nyerinya terus-menerus
14. Pasien tampak meringis
15. Urin tampak berwarna kuning pekat
16. Pasien mengatakan saat ini pasien sulit tidur
17. Pasien mengatangan sering terbangun
18. Pasien mengatakan tidur hanya kurang lebih 2 jam.
19. Tampak ada keterbatasan gerak karena nyeri post op pada abdomen
20. Pasien mengatakan masih susah beraktivitas dan bergerak
21. Pasien mengatakan makan 3x sehari dan hanya menghabiskan ½ porsi
22. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
23. Pasien mengatakan takut batuk jika makan
24. Pasien mengatakan takut minum karena merasakan nyeri
25. Pasien tampak cemas.
26. Ureum 8
27. WBC 21.1
28. PCT 0.10
29. RBC 3,55
30. HGB 9,6
31. HCT 30
32. Pasien mengatakan pasien hamil pendarahan dan ada masalah akreta atau
pembuluh darah pada plasenta berada pada dinding Rahim
33. Perdarahan 1600 ml
34. TTV :
TD : 91/80 mmHg
N : 90x/mnt
P : 20x/mnt
S : 36,3oC
35. IMT : 25
36. Kekuatan otot 5 5
4 4

- Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil pengkajian :


1. Nyeri akut
2. Resiko defisit nutrisi
3. Ansietas
4. Menyusui tidak efektif
5. Intoleransi aktifitas
6. Resiko syok
Penyimpanan KDM
Analisis Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Ds : Nyeri akut
1. Pasien mengatakan nyeri
pada post op SC
2. Pasien mengatakan tidur
hanya kurang lebih 2 jam
3. Pasien mengatakan saat ini
pasien sulit tidur
4. Pasien mengatangan sering
terbangun
5. P : pasien mengeluh nyeri
ost op
6. Q : pasien mengatakan
nyerinya seperti tertarik-
tarik
7. R : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
bagian perut
8. T : pasien mengatakan
nyerinya terus-menerus

Do :
1. Pasien tampak meringis
2. S : skala nyeri 4
3. Terdapat bekas jahitan post
SC kering
2 Ds : - Resiko defisit nutrisi
Do :
1. Pasien makan 3x sehari
dan hanya menghabiskan ½
porsi.
2. IMT : 25
3. Pasien kurang nafsu
makan
4. Pasien takut batuk jika
makan
5. Ureum 8

3 Ds : Ansietas
1. Pasien mengatakan takut
batuk jika makan
2. Pasien mengatakan takut
minum karena merasakan
nyeri

Do :
1. Klien nampak cemas
4 Ds : Menyusui tidak efektif
1. Pasien mengatakan
ASInya belum terlalu lancar
keluar
Do :
1. Tampak ASI keluar
sedikit.

5 Ds : Intoleransi aktifitas
1. Pasien mengatakan
masih susah beraktivitas
dan bergerak
Do :
1. Pasien nampak lemah

2. Kekuatan otot 5 5
4 4
3. Tampak keterbatasan gerak
karena nyeri post op pada
abdomen

6 Ds : - Resiko syok
Do :
1. pasien hamil pendarahan
dan ada masalah akreta
atau pembuluh darah pada
plasenta berada pada
dinding Rahim
2. Perdarahan 1600 ml
3. Membrane mukosa kering
4. Urin tampak berwarna
kuning pekat
5. WBC 21.1
6. PCT 0.10
7. RBC 3,55
8. HGB 9,6
9. HCT 30
10. Konjungtiva nampak
anemis
Prioritas Masalah
No Diagnosis Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan :
Ds :
1. Pasien mengatakan nyeri pada post op SC
2. Pasien mengatakan tidur hanya kurang lebih 2 jam
3. Pasien mengatakan saat ini pasien sulit tidur
4. Pasien mengatangan sering terbangun
5. P : pasien mengeluh nyeri ost op
6. Q : pasien mengatakan nyerinya seperti tertarik-tarik
7. R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan bagian perut
8. T : pasien mengatakan nyerinya terus-menerus
Do :
1. Pasien tampak meringis
2. S : skala nyeri 4
3. Terdapat bekas jahitan post SC kering
2 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI dibuktikan
dengan :
Ds :
1. Pasien mengatakan ASInya belum terlalu lancar keluar
Do :
1. Tampak ASI keluar sedikit
3 Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan dibuktikan dengan :
Ds :
1. Pasien mengatakan takut batuk jika makan
2. Pasien mengatakan takut minum karena merasakan nyeri
Do :
1. Klien nampak cemas
4 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan :
Ds :
1. Pasien mengatakan masih susah beraktivitas dan bergerak
Do :
1. Pasien nampak lemah
2. Kekuatan otot 5 5
4 4

3. Tampak keterbatasan gerak karena nyeri post op pada abdomen

5 Resiko defisit nutrisi dibuktikan dengan faktor resiko :


1. Pasien makan 3x sehari dan hanya menghabiskan ½ porsi.
2. IMT : 25
3. Pasien kurang nafsu makan
4. Pasien takut batuk jika makan
5. Ureum 8

6 Resiko syok dibuktikan dengan faktor resiko :


1. Pasien hamil pendarahan dan ada masalah akreta atau pembuluh darah pada plasenta
berada pada dinding Rahim
2. Perdarahan 1600 ml
3. Membrane mukosa kering
4. Urin tampak berwarna kuning pekat
5. WBC 21.1
6. PCT 0.10
7. RBC 3,55
8. HGB 9,6
9. HCT 30
10. Konjungtiva nampak anemis
Rencana Keperawatan

Diagnosis Keperawatan Luaran Rencana Keperawatan Rasional


Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
tindakan 3x24 jam, maka Observasi observasi
hasil yang diharapkan : a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, a. Untuk mengetahui lokasi,
1. Tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri derajat dan tingkat nyeri yang
menurun menjadi skala 1 dialami dan dapat melakukan
intervensi selanjutnya
NRS
2. Meringis menurun (5) b. Untuk mengidentifikasi skala
b. Identifikasi skala nyeri nyeri
3. Keluhan nyeri
c. Untuk mengetahui reaksi
menurun (5)
c. Monitor efek samping pemberian analgetic yang diberikan
analgetik terapeutik
Terapeutik a. Untuk menurunkan atau
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengalihkan perhatian klien
mengurangi rasa nyeri dari nyerinya
b. Untuk menunjang penurunan
b. Berikan posisi nyaman nyeri
Edukasi
Edukasi a. Agar pasien dapat
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu mengkontrol nyerinya
nyeri b. Pendidikan kesehatan dapat
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri meningkatkan pemahaman
klien sehingga klien
mengetahui strategi yang
diberikan
c. Untuk mempercepat proses
c. Ajarkan teknik non farmakologis untuk penyembuhan
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Obat analgetik dapat
Kolaborasi
a. Jelaskan strategi meredakan nyeri mengurangi/meminimalisir rasa
nyeri
Menyusui tidak efektif
berhubungan dengan
ketidakadekuatan suplai ASI
dibuktikan dengan :
Ds :
1. Pasien mengatakan ASInya
belum terlalu lancar keluar
Do :
1. Tampak ASI keluar sedikit
Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
tindakan keperawatan  Observasi  Observasi
kekhawatiran mengalami selama 3x12 a. Identifikasi penurunan tingkat energi, a. Tingkat energi dan konsentrasi
kegagalan dibuktikan dengan : jam,diharapkan tingkat ketidakmampuan berkonsentrasi atau berpengaruh terhadap
ansietas menurun dengan gejala lain yang mengganggu kemampuan kemampuan klien melakukan
Ds : kriteria hasil : kognitif teknik relaksasi
 Verbalisasi khawatir b.Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, b. Untuk mengetahui apakah ada
3. Pasien mengatakan takut akibat kondisi yang tekanan darah dan suhu sebelum dan perubahan yang baik pada
batuk jika makan dihadapi menurun sesudah latihan otot, frekuensi nadi, tekanan
 Kontak mata membaik darah dan suhu sebelum dan
4. Pasien mengatakan takut sesudah latihan
c. Monitor respon terhadap terapi relaksasi c. Untuk membandingkan
minum karena merasakan perasaan sebelum dan setelah
nyeri terapi
 Terapeutik  Terapeutik
Do : a. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa a. Untuk memberikan perasaan
gangguan dengan pencahayaan dan suhu yang tenang dan nyaman pada
1. Klien nampak cemas
ruang yang nyaman saat klien sedang latihan terapi
relaksasi
b.Gunakan nada suara lembut dengan irama b. Untuk memberikan perasaan
lambat dan berirama tenang pada klien
 Edukasi  Edukasi
a. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan a. Untuk memberikan informasi
jenis relaksasi (terapi dzikir) terkait tindakan
b.Jelaskan secara rinci intervensi yang b. Agar klien memahami terkait
dipilih intervensi yang akan
dilakukan
c. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi c. Sebagai penunjang agar bisa
relaksasi merasakan ketenangan\

d.Anjurkan sering mengulangi atau melatih d. Agar klien mudah mengingat


teknik yang dipilih dan menerapkan intervensi
e. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi e. Untuk memudahkan klien
melakukan intervensi

Resiko defisit nutrisi dibuktikan Setelah dilakukan Manajemen nutrisi Manajemen nutrisi
intervensi selama 3x24 Observasi : Observasi :
dengan faktor resiko :
jam, makan diperoleh a. Identifikasi status nutrisi a. Untuk mengetahui status
1. Pasien makan 3x sehari dan hasil : nutrisi klien
1. Status nutrisi b. Identifikasi kebutuhan kalori dan b. Untuk mengetahui
hanya menghabiskan ½ porsi. nutrient kebutuhan kalori dan
membaik
2. IMT : 25 nutrient
2. Kekuatan otot c. Agar dapat
c. Monitor hasil pemeriksaan
3. Pasien kurang nafsu makan menelan meningkat (5) mempertimbangkan kadar
laboratorium
3. Serum albumin albumin yang dibutuhkan
4. Pasien takut batuk jika makan meningkat (5) klien
Terapeutik :
5. Ureum 8 4. IMT membaik (5) Terapeutik :
a. Agar klien mudah BAB
a. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi b. Agar keseimbangan gizi
b. Berikan makanan tinggi kalori dan terjaga
protein
Edukasi :
Edukasi : a. Agar klien mengetahui
a. Ajarkan diet yang diprogramkan program diet yang
diberikan
Kolaborasi : Kolaborasi :
a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk a. Agar mewujudkan
menentukan jumlah kalori dan jenis kolaborasi dengan hasil
nutrien yang dibutuhkan yang lebih baik
Resiko syok dibuktikan dengan
faktor resiko :
1. Pasien hamil pendarahan dan
ada masalah akreta atau
pembuluh darah pada
plasenta berada pada dinding
Rahim
2. Perdarahan 1600 ml
3. Membrane mukosa kering
4. Urin tampak berwarna kuning
pekat
5. WBC 21.1
6. PCT 0.10
7. RBC 3,55
8. HGB 9,6
9. HCT 30
10. Konjungtiva nampak anemis

Intoleransi aktifitas berhubungan Terapi aktivitas Setelah Terapi Aktivitas


dilakukan Tindakan Observasi : Observasi
dengan kelemahan dibuktikan
keperawatan selama a. Identifikasi tingkat aktivitas a. Megetahui aktivitas yang
dengan : 3x24 jam diharapkan bisa dilakukan
toleransi aktivitas pasien b. Identifikasi kemampuan berpartisipasi b. Mengetahui aktivitas yang
Ds :
meningkat dengan dalam aktivitas tertentu mampu dilakukan
1. Pasien mengatakan masih kriteria hasil: c. Identifikasi sumber daya untuk aktifitas c. Mengetahui kemampuan
- Kemudahan dalam yang diinginkan yang dimiliki dalam
susah beraktivitas dan
melakukan aktivitas melakukan suatu aktivitas
bergerak sehari-hari d. Identifikasi strategi meningkatkan d. Mengetahui strategi yang
meningkat partisipasi dalam aktivitas dilakukan untuk
Do :
- Perasaan lemah meningkatkan partisipasi
4. Pasien nampak lemah menurun Terapeutik : dalam sebuah aktivitas
5. Kekuatan otot 5 5 a.Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan Terapeutik
defisit yang dialami a. Melakukan aktivitas sesuai
4 4 kemampuan klien
Tampak keterbatasan gerak karena b. Sepakati komitmen untuk meningkatkan b. Meningkatkan rentang
frekuensi dan rentang aktivitas aktivitas
nyeri post op pada abdomen
c. Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai c. Melakukan aktivitas sesuai
rentang usia dengan kemampuan klien
Edukasi : Edukasi
a. Jelaskan metoda aktivitas fisik sehari- a. Klien mengetahui metode
hari, jika perlu aktivitas fisik sehari-hari
yang bisa dilakukan
b. Klien mengetahui cara
b. Ajarkan cara melakukan aktivitas fisik melakukan aktivitas yang
yang dipilih dipilih
c. Anjurkan terlibat dalam aktivitas c. Meningkatkan kemampuan
kelompok atau terapi, jika perlu dalam beraktivitas
Kolaborasi
Kolaborasi : a. Bekerja sama dengan terapis
a. Kolaborasi dengan terapis okupasi untuk meningkatkan
dalam merencanakan dan memonitor kemampuan aktivitas klien
program aktivitas, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai