Anda di halaman 1dari 75

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH


TANGGA KELURAHAN GUNUNG IBUL DENGAN
PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PRABUMULIH TIMUR
KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2021

TASYA TRI MAHARANI.DW


21086

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH


TANGGA KELURAHAN GUNUNG IBUL DENGAN
PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PRABUMULIH TIMUR
KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2021
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Ahli MadyaKesehatan

TASYA TRI MAHARANI.DW


21086

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis Ilmiah


“GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA
KELURAHAN GUNUNG IBUL DENGAN PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PRABUMULIH TIMUR KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2021”

Disusun oleh :
TASYA TRI MAHARANI.DW
21086

Telah disetujui oleh pembimbing pada


tanggal: Palembang, Juni 2021

Menyetujui,

PembimbingUtama, Pembimbing Pendamping,

SukarjoS.Sos.,M.Kes. Ir. KA Ridwan, M.T.


NIP.196203021988031006 NIP.196002251989031002

Palembang, Juni 2021


Ketua Jurusan Kesehatan lingkungan,

Diah Navianti, S.Pd.,M.Kes.


NIP. 196911251992032001

iii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

“GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA


KELURAHAN GUNUNG IBUL DENGAN PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PRABUMULIH TIMUR KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2021”

Disusun oleh:
TASYA TRI MAHARANI.DW
21086

Telah dipertahankan dalam seminar di depan Dewan


Penguji Pada tanggal: Palembang,Juni 2021

SUSUNAN DEWAN PENGUJI


Ketua:
Sukarjo.,S.Sos.,M.Kes ( )
NIP. 196203021988031006

Anggota 1:
Nesi Novita, S.SiT., M.Kes ( )
NIP.197308121992032002

Anggota 2 :
Dr. Maksuk., SKM., M.Kes. ( )
NIP. 197210171995022001

Palembang, Juni 2021


Ketua Jurusan Kesehatan lingkungan,

Diah Navianti, S.Pd.,M.Kes.


NIP.196911251992032001

iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“TERUS BEKERJA KERAS, TETAP POSITIF TIDAK BOLEH MENYERAH!


INSYAALLAH BERKAH”

KUPERSEMBAHKAN KARYA TULIS ILMIAH INI KEPADA :

1. ALLAH SWT. Pencipta alam dan semesta yang telah memberikan saya nikmat
sehat, nikmat iman, dan nikmat islam sehingga saya bias menyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini dengan keadaan sehat jasmani dan rohani serta dengan lancer.
2. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai sampai mati. Papa (Darlis) dan Mama
(Wiwit Diana) yang senantiasa mendoakan saya di setiap langkah kaki untuk menuju
gerbang kesuksesan, telah mendukung dari awal hingga penyelesaian perkulihan
baik moral maupun materil. Semoga sehat selalu Aamiin.
3. Yai saya (Alm. H. Zaini) dan Nyai saya (Hj. Zainab) yang senantiasa mendoakan
saya kelak menjadi anak yang membanggakan orang banyak.
4. Saudara sekandung saya. Mbak ( Fitria Maryati, Amd. Keb), Uni (Winda Oktaria
Marini, S.Pd), Adik-adik saya (M. Alfayed Ramiizah, dan Talitha Tiffany Deswita).
Kakak ipar saya ( M. Yudha Pranata, Amd., Kep). serta keponakan saya (Adreena
Shaqeela Ramadhani) dan (Adzkia Kasmun Ramadhani)telah memberikan kekuatan
hati dan batin, memberikan motivasi hidup yang baik, dan memberikan arahan untuk
selalu menjadi manusia yang sukses dunia maupun akhirat.
5. Dosen pembimbing satu (1) sayaa Bapak yang baik hati (Sukarjo, S,sos., M.Kes) dan
dosen pembimbing dua (2) saya Bapak (Ir. K.A Ridwan, M.T). yang telah
membimbing saya dari awal penyusunan proposal hingga terbentuklah Karya Tulis
Ilmiah ini, member nasihat, motivasi yang positif sehingga saya semangat, dan selalu
mempermudah langkah kaki saya dalam mencapai kesuksesan. Terima Kasih Bapak
semoga sehat selalu. Aamiin.
6. Dosen penguji saya ibu Nesi Novita, S.Sit.,M.Kes, Dr. Maksuk., SKM., M.Kes.
Terima kasih telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini semoga Ibu
sehat selalu. Aamiin.

v
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA
KELURAHAN GUNUNG IBUL DENGAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH
DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRABUMULIH TIMUR KOTA
PRABUMULIH TAHUN 2021

Tasya Tri Maharani.Dw


Program Studi D3 Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palembang,
Jl. Mawar No. 2711, 20 ilir D.III Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang
Email : tasyaya49@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih termasuk masalah
kesehatan di Sumatera Selatan Melalui virus dengue. Penyakit DBD ini sudah menyebar
luas di daerah tropis disebabkan oleh suhu yang lembab, curah hujan yang tinggi, dan
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Gunung Ibul Dengan
Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih Timur
Kota Prabumulih Tahun 2021. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian
Deskriptif dengan tujuan memberikan gambaran mengenai pengetahuan dan sikap ibu
rumah tangga Kelurahan Gunung Ibul dengan pencegahan demam berdarah dengue.
Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga bertempat tinggal di Kelurahan
Gunung Ibul Kota Prabumulih deang jumlah sampel 108 Responden. Metode
pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Data pengetahuan, sikap dianalis
secara Deskriptif. Hasil penelitian : Dari 108 Ibu Rumah Tangga yang diwawancarai
diperoleh 76 orang berpengetahuan baik dengan persentase (70,3%), Cukup 26 orang
dengan persentase (24,0%), Buruk 6 orang dengan persentase (5,5%) yang memiliki
Sikap Positif ada 60 Responden (55,5%) dan Negatif memilki 48 Responden (44,4).
Kesimpulan : Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap
ibu rumah tangga sudah rata-rata baik.

Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan, Sikap, Ibu Rumah Tangga

Kepustakaan : 21 (2012-2020)

vi
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF HOUSEHOLD
WOMEN IN GUNUNG IBUL SUBJECT WITH THE PREVENTION OF Dengue
Hemorrhagic Fever IN THE WORKING AREA OF PRABUMULIH EAST
PUBLIC HEALTH CENTER, PRABUMULIH CITY IN 2021

Tasya Tri Maharani.Dw


D3 Sanitation Study Program at the Ministry of Health Palembang,
Jl. Rose No. 2711, 20 ilir D.III Kec. Ilir Team. I, Palembang City
Email : tasyaya49@gmail.com

ABSTRACT
Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a health problem in South
Sumatra through the dengue virus. Dengue fever has spread widely in the tropics due to
humid temperatures, high rainfall, and migration of people from rural areas to cities.
Research Objectives: to determine the Description of Knowledge and Attitudes of
Housewives in Gunung Ibul Village with Dengue Hemorrhagic Fever Prevention in the
Work Area of Prabumulih Timur Health Center, Prabumulih City in 2021. Research
Methods: This study is a descriptive study with the aim of providing an overview of the
knowledge and attitudes of housewives the steps of Gunung Ibul Village with the
prevention of dengue hemorrhagic fever. The sample in this study were housewives
living in Gunung Ibul Village, Prabumulih City with a total sample of 108 respondents.
Data collection methods are interviews and observation. Knowledge data, attitudes are
analyzed descriptively. The results of the study: From 108 housewives who were
interviewed obtained 76 people with good knowledge with a percentage (70.3%), enough
26 people with a percentage (24.0%), Bad 6 people with a percentage (5.5%) who had
an attitude Positive have 60 respondents (55.5%) and negative have 48 respondents
(44.4). Conclusion: Based on the research, it can be concluded that the knowledge and
attitudes of housewives are on average good.

Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Knowledge, Attitude, Housewife


Literature : 21 (2012-2020)

vii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangga di bawah ini :

Nama : TASYA TRI MAHARANI.DW

Nim 21086

Tempat, Tanggal Lahir : Prabumulih, 14 September 2001

Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah

Tangga Kelurahan Gunung Ibul Dengan Pencegahan

Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja

Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih

Tahun 2021

Menyetakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya tulis ilmiah ini adalah benar hasil

karya saya sendiri bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan yang saya buat dan apabila kelak di kemudian hasil terbukti dalam

karya tulis ilmiah ini ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggung

jawabkan sesuai dengan ketentuan berlaku.

Palembang, Juni 2021

Yang Menyatakan

TASYA TRI MAHARANI.DW

viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes Palembang, Saya yang bertanda tangan
dibawah ini :

Nama : TASYA TRI MAHARANI.DW


Nim 21086
Program Studi : DIII SANITASI
Jurusan : KESEHATAN LINGKUNGAN
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Poltekkes
Kemenkes Palembang Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul :
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA
KELURAHAN GUNUNG IBUL DENGAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH
DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRABUMULIH TIMUR KOTA
PRABUMULIH TAHUN 2021
Beserta Perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Ekslusif ini
Poltekkes Kemenkes Palembang berhak menyimpan, mengalih media/diformatkan,
mengelola dalam bentuk perangkat data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : Juni
Yang Menyatakan

TASYA TRI MAHARANI.DW

ix
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “GambaranPengetahuan dan Sikap Ibu rumah tanggaGunung Ibul dengan
Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih
Timur Kota Prabumulih Tahun 2021”. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada
bimbingan kita, Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kesehatan (AMd, Kes) di
Jurusan Kesehatan lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungannya kepada penulis dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini khususnya kepada:
1. Muhamad Taswin, S.Si., Apt., MM., M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian KesehatanPalembang.
2. Diah Navianti., S.Pd., M.Kes. selaku Ketua Jurusan Kesehatan lingkungan Politeknik
Kesehatan Kementerian KesehatanPalembang.
3. Sukarjo.,S. Sos., M.Kes. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, memberi
bimbingan, serta motivasi selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiahini.
4. Ir. KA Ridwan., M.T. selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing Akademik yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberi bimbingan, arahan, serta motivasi selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh dosen dan staff tata usaha Jurusan Kesehatan lingkungan Politeknik Kesehatan
Kementerian KesehatanPalembang.
6. Orang tua, keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil selama
proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
7. Teman-teman seperjuangan dan pihak terkait yang telah memberi bantuan dan dukungan
dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

x
Selama proses penulisan hingga dapat terselesainya Karya Tulis Ilmiah
karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, Juni 2021

Tasya Tri Maharani.Dw

x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN ................................................................................... i
SAMPUL DALAM................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... v
ABSTRAK............................................................................................. vi
ABSTRACT........................................................................................... vii
HALAMAN ORISINALITAS ............................................................ viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN .............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1. Tujuan Umum ............................................................................... 5
2.Tujuan Khusus ............................................................................... 5
D. Ruang Lingkup .............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7
A. Teori-Teori ..................................................................................... 7
B. Landasan Teori ............................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 24
A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 24
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 24
C. Populasidan Sampel ...................................................................... 25
D. Cara Pengumpulan Data................................................................ 26
E. Alat Pengumpulan Data ................................................................ 24
F. Variabel Penelitian........................................................................ 27
G. Definisi Operasional ..................................................................... 27
H. Pengukuran Data........................................................................... 29
I. Kerangka Operasional ................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 31
A. Gambaran Umum ....................................................................... 31
B. Hasil........................................................................................... 32

xi
C. Pembahasan ............................................................................... 36
BAB V PENUTUP ............................................................................... 39
A. Kesimpulan ................................................................................ 39
B. Saran .......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................26

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur.........................32

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan......33

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan ...34

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Responden ........................................36

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Teori ..........................................................22

Bagan 2 Kerangka Konsep ......................................................23

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner DBD

Lampiran 2 Rekapitulasi Nilai Pengetahuan, Sikap Ibu Rumah Tangga dengan

Pencegahan DBD

Lampiran 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Ibu Rumah Tangga Tiap

Pernyataan Menurut Tingkat Sikap

Lampiran 4 Dokumentasi

Lampiran 5 Surat Izin Penelitain

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 7 Jadwal Penelitian

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih termasuk masalah kesehatan

di Sumatera Selatan Melalui virus dengue. Penyakit DBD ini sudah menyebar luas

di daerah tropis disebabkan oleh suhu yang lembab, curah hujan yang tinggi, dan

perpindahan penduduk dari desa ke kota. Penyakit Demam Berdarah Dengue

atau(DBD) sudah mengalami peningkatan yang sangat signifikan di dunia dalam

10 tahun terakhir. Pada tahun 2009 negara Indonesia dijulukan sebagai negara

tertinggi DBD oleh World Health Organization (WHO), persebaran kasus DBD

dari 32 sampai 33 provinsi. Pada tahun 2010 negara Indonesia menduduki peringkat

tertinggi kasus DBD terbanyak dari semua negara yang ada di ASEAN.

Menurut WHO (2018) kasus penyakit DBD sudah meningkat dari 2,2 juta pada

tahun 2010 meningkat menjadi lebih dari 3,34 juta/tahun 2016. Pada tahun 2017

jumlah kasus DBD sudah mencapai 1.452 kasus (Incidence Rate atau IR sebesar

18/100.000 jiwa) dengan jumlah kematian yang dialami sebanyak 16 kematian

(CFR 0,48%). Sedangkan pada tahun 2018 jumlah kasus DBD sudah mencapai

2,396 kasus (Incidence Rate sebesar 29/100.000 jiwa) dengan jumlah kematian

sudah mencapai 26 kasus (CFR 1.09%) (Dinkes Prov Sumsel, 2018). Berdasarkan

data Dinas Kesehatan Kota Prabumulih terjadi peningkatan maupun penurunan

kasus DBD dengan rincian tahun 2017 ada sekitar 82 kasus, tahun 2018 ada 136

kasus dan pada tahun 2019 terdapat 200 kasus DBD. (Profil Dinkes Prabumulih,

2019). Menurut P2M Dinkes Prabumulih tahun 2017 terdapat 82

1
2

kasus DBD. Kasus tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih

Timur sebanyak 30 kasus. Kota Prabumlih pada sepanjang tahun 2017 belum

ditemukannya kasus kematian yang disebabkan DBD. Angka incidence rate pada

tahun 2017 di Kota Prabumulih sebesar 46,3 per 100.000 jiwa.

Peralihan cuaca yang mencolok di Indonesia sangat sulit untuk diprediksi apa

penyebabnya karena kasus DBD selalu ada setiap tahun dan selalu mengalami

peningkatan. Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah terbanyak

kasus DBD di Indonesia, Khususnya kota Prabumulih. Faktor risiko yang

menyebabkan kasus DBD merupakan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga

dalam pencegahan DBD, salah satunya yaitu pemberantasan sarang nyamuk dengan

3M. Hal yang sangat berpengaruh atas keberhasilannya dalam pelaksanaan

pencegahan DBD adalah tingginya pengetahuan ibu rumah tangga dalam

berkembangnya vektor penularan DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti, serta proses

upaya pencegahan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M di

lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan mencari

gambaranpengetahuan dan sikap ibu rumah tangga Gunung Ibul dengan

pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas

Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada Februari 2021 dengan Staff

Promkes di Puskesmas Timur kota Prabumulih, pengetahuan dan sikap ibu rumah

tangga Gunung Ibul terhadap pencegahan DBD sangat kurang karena masyarakat

di Gunung Ibul belum mengetahui bagaimana cara untuk memberantas sarang

nyamuk, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kegiatan untuk membasmi

telur, jentik, dan kepompong nyamuk yang bisa menularkan penyakit DBD di
3

tempat-tempat perkembangbiakkannya.Adapun caranya yang bisa dilakukan oleh

masyarakat Gunung Ibul Kota Prabumulih dengan melakukan 3M plus yaitu,

menguras, menutup, dan mengubur. Pencegahan seperti 3M itu bisa dilakukanagar

terjadinya penurunan penularan DBD di Gunung Ibul kota Prabumulih. Adapun

sikap masyarakat di Gunung Ibul terhadap pencegahan DBD masih dikatakan

kurang kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan baik di dalam

rumah dan di luar rumah. Salah satu di dalam rumah yaitu seringnya

menggantungkan pakaian yang sudah terpakai di dalam ruangan, kurangnya

kesadaran diri untuk menguras bak kamar mandi setidaknya 1 minggu sekali,

adapun contoh di luar rumah yaitu penumpukkan sampah di lingkungan sekitar.

Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Prabumulih menjelaskan, pada tahun 2017

ada 82 kasus DBD salah satu wilayah terbesar yang mengalami DBD di Gunung

Ibul tepatnya di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Prabumulih pada tahun

2018 terdapat 13 kasus, 2019 ada 200 kasus DBD dan 2020 terdapat 40 kasus DBD.

Staff Promkes juga menjelaskan kegiatan yang sudah dilakukan oleh petugas

Puskesmas Prabumulih Timur yaitu memberikan penyuluhan tentang penyakit

Demam Berdarah Dengeu (DBD), memberitahu cara pemberantasan sarang

nyamuk yang baik, dan memberitahu cara pelaporan bila ditemukan penderita

DBD. Adapun data yang terbaru ditemukan 10 rumah penduduk di Gunung Ibul

hampir 70% rumah mempunyai tempat penampungan air bersih yang biasa

digunakan untuk kegiatan sehari-hari dalam bentuk bak yang kondisinya

terbuka dan terdapat jentik nyamuk. masyarakat di Gunung Ibul pun sudah pernah

melakukan kerja bakti, tetapi hanya dilakukan 1 kali dalam setahun dengan begitu
4

sudah menunjukkan kurangnya kesadaran diri dalam Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) oleh masyarakat Gunung Ibul Oleh karena itu, Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN) perlu dibiasakan oleh masyarakat agar mendapatkan

lingkungan yang sehat jauh dari penyakit DBD.

Atas dasar itulah peneliti memilih kelurahan Gunung Ibul untuk

pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas Timur Kota Prabumulih karena hasil

dari wawancara bersama 3 ibu rumah tangga Gunung Ibul juga ada yang

menjelaskan emang kurang kesadaran diri masing-masing untuk menjaga

lingkungan baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Peneliti yakin apabila

peneliti melakukan penelitian di kelurahan Gunung Ibul dapat meningkatkan dan

menumbuhkan lagi jiwa masyarakat sekitar untuk bisa menjaga kebersihan

lingkungan dengan cara akan dilakukan suatu penyuluhan dengan masyarakat

sekitar dan petugas Puskesmas Timur Kota Prabumulih.

Penelitian yang relevan yang terkait dengan gambaranpengetahuan dan

sikap dalam pencegahan DBD pernah dilakukan diantaranya, (1) Wulandari (2018)

yang berjudul Hubungan Sikap dan Praktik Pengunjung Terhadap Pencegahan

Demam Berdarah Dengue di Pusat Kesehatan masyarakat Teluk Bayur Kabupaten

Berau Tahun 2018, (2) Pantouw (2016) yang berjudul Hubungan dan Sikap

masyarakat dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue di

Kelurahan Tuminting, (3) Sutakresna (2020) yang berjudul Gambaran Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Ibu rumah tangga Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk

Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Selatan.


5

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, Bagaimanakah Gambaran

Pengetahuan dan Sikap Ibu rumah tanggadi kelurahan Gunung Ibul dengan

Pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih Timur Kota

Prabumulih Tahun 2021.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiGambaranPengetahuan dan Sikap

Ibu rumah tanggaKelurahan Gunung Ibul dengan Pencegahan DBD di Wilayah

Kerja Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu rumah tangga Kelurahan

Gunung Ibul terhadap pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas

Prabumulih Timur Kota Prabumulih tahun 2021.

b. Untuk mengetahui gambaran sikap ibu rumah tangga Kelurahan Gunung

Ibul terhadap pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih

Timur Kota Prabumulih tahun 2021.

D. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran Pengetahuan dan Sikap

ibu rumah tangga Keluruhan Gunung Ibul Dalam Pencegahan Penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD) Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih TimurKota

Prabumulih Tahun 2021. Dalam hal ini yang menjadi responden adalah ibu

rumah tangga yang berada di Kelurahan Gunung Ibul. Dipilihnya puskesmas ini
6

sebagai tempatpenelitian dikarenakan tingginya kejadian demam berdarah

dengue (DBD) diwilayah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

februari sampai mei 2021 dan pengumpulan data dilakukan dengan cara

penyebaran kuisioner serta wawancara.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan

keterampilan penulis dan juga dapat digunakan sebagai data dasar untuk

penelitian selanjutnya.

2. Bagi Institusi

Untuk menambah bahan-bahan informasi perpustakaan pada Program

Studi serta bisa dijadikan literatur atau daftar pustaka yang dapat

mendukung khususnya untuk pencegahan DBD.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan yang

berguna dalam meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan di

lingkungan tempat tinggal.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori-Teori

1. Demam Berdarah Dengue(DBD)

a. Definisi DBD

Demam Berdarah Dengueadalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang masuk ke peredaran

darah melalui gigitan vektor nyamuk dari genus Aedes aegypti yang

sebelumnya telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita DBD

lainnya. Penyakit DBD ini dapat muncul setiap tahunnya dan dapat

menyerang seluruh kelompok usia, Penyakit ini berkaitan dengan kondisi

lingkungan dan perilaku manusia. (Kemenkes RI, 2015).

b. Etiologi DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang

termasuk dalam kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) yang

sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, family Flaviviridae, dan

mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-

4. Keseluruhan serotipe tersebut ditemukan di Indonesia.

(Hanim, 2013). Virus ini dapat tetap hidup di alam dengan melalui 2

mekanisme. Mekanisme pertama yaitu, transmisi vertical dalam tubuh

nyamuk, dimana virus yang ditularkan oleh nyamuk betina pada

telurnya yang nanti akan jadi nyamuk. Virus ini juga dapat ditularkan

oleh nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual.

7
8

Mekanisme kedua yaitu, transmisi virus nyamuk kedalam tubuh

manusia dan sebaliknya. Nyamuk mendapatkan virus ini pada saat

sedang mengandung virus dengue pada darahnya. Virus yang sampai

pada lambung nyamuk akan mengalami (berkembangbiak/memecah

diri), kemudian akan berpindah yang akhirnya akan sampai ke kelenjar

ludah. Virus yang berada di lokasi ini setiap saat siap untuk dimasukkan

ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. (Najmah, 2016).

c. Ciri-Ciri nyamuk Aedes aegyptyi

Nyamuk Aedes aegypti diketahui sebagai vektor utama dalam

penyebaran penyakit DBD, adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1) Nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan belang-belang

(loreng) putih pada seluruh tubuhnya.

2) Nyamuk ini dapat berkembangbiak pada tempat penampungan

air (TPA) dan pada barang-barang yang memungkinkan untuk

digenangi air seperti bak mandi, drum, vas bunga, barang bekas

dan lain-lain.

3) Mampu terbang sampai 100 meter.

4) Nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat berkembangbiak di got atau

selokan ataupun kolam yang airnya langsung berhubungan

dengan tanah.

Nyamuk Aedes Aegypti biasanya menggigit manusia pada pagi dan sore

hari. dilihat dari penderita DBD :


9

1) Diagnosa Klinis

a) Demam tinggi mendadak sampai 2-7 hari (dengan suhu 38-

40oC)

b) Manifestasi perdarahan dengan bentuk : uji Tourniquet

positif, Petekie (bintik merah pada kulit), purpura

(pendarahan kecil di dalam kulit), Ekimosis, Pendarahan

Konjungtiva (pendarahan pada mata), Epistaksis

(pendarahan pada hidung), pendarahan gusi, Hematemesis

(muntah darah), Melena (BAB darah), dan Hematuri (

adanya darah dalam urin).

c) Pendarahan pada hidung dan gusi

d) Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik

merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

e) Pembesaran hati (hepatomegali).

f) Renjatan (syok), tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg

atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih

rendah.

g) Gejala klinik lainnya yang sering menyertai yaitu,

anoreksia (hilangnya selera makan), lemah, mual, muntah,

sakit perut, diare, dan sakit kepala.

2) Diagnosa Laboratoris

a) Trombositopeni pada hari ke 3 sampai 7 ditemukan

penurunan trombosit hingga 100.000/mmHg.


10

b) Hemokonsentrasi, meningkatnya hematrokit sebanyak

20% atau lebih (Monica, 2012).

5) Nyamuk ini termasuk jenis nyamuk yang dapat terbang hingga

100 meter.

6) Hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar

(Hermayudi, 2017).

d. Tanda dan Gejala Penyakit (DBD)

Diagnosa penyakit DBD dapat dilihat berdasarkan criteria diagnose

klinis dan laboratories. Berikut ini tanda dan gejala penyakit DBD yang

dapat Cara Penularan DBD

Nyamuk Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat dia

menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut

(viraemia) yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam

timbul. Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari sesudah mengisap darah

penderita yang sedang viremia (periode inkubasi ekstrinsik) dan tetap

infektif selama hidupnya Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik

tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan

virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan

mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain.

Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 3 – 14 hari (rata-rata

selama 4-7 hari) timbul gejala awal penyakit secara mendadak, yang

ditandai demam, pusing, myalgia (nyeri otot), hilangnya nafsu makan

dan berbagai tanda atau gejala lainnya.


11

e. Pencegahan DBD

Demam berdarah merupakan penyakit yang menyebabkan kematian,

beban ekonomi dan sosial dan perlu adanya tindakan pencegahan.

Pencegahannya dapat dilakukan pada diri sendiri dan pada lingkungan.

Beberapa prinsip dalam pencegahan DBD adalah sebagai berikut :

1) Memutus rantai penularan dengan mengendalikan vector yaitu

nyamuk aedes aegypti.

2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di pusat daerah

penyebaran dan penularan DBD yang tinggi seperti di

lingkungan rumah dengan penduduk yang padat.

Berdasarkan data yang didapat dari WHO, terdapat beberapa cara

yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD, yang terdapat dalam

Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention and Control.

(WHO,2016).

usaha pencegahan atau pengendalian dengueyang dapat kita lakukan

hingga saat ini adalah dengan memerangi nyamuk yang mengakibatkan

penularan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1) Menjaga kebersihan lingkungan

Lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain

dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah

padat modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil sampling

kegiatan manusia dan perbaikan desain rumah (Nurjannah, 2013)

sebagai contoh :
12

a. Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-

kurangnya sekali seminggu.

b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung

seminggu sekali.

c. Menutup dengan rapat tempat penampungan air.

d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas, dan ban bekas

di sekitar rumah dan lain sebagainya (Nurjannah, 2013).

2) Biologis

pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan

pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan baketi (Bt.H-14)

(Nurjannah, 2013).

Upaya pengendalian secara biologis juga dapat dilakukan

seperti pemanfaatan agent biologis untuk pengendalian vektor

DBD. Beberapa agen biologis yang sudah digunakan dan terbukti

mampu mengendalikan populasi vector DBD adalah dari

kelompok bakteri, predator seperti ikan pemakan jentik dan cyclop

(copepod), (Sukowati, 2010)

3) Kimiawi

Pengendalian secara kimiawi juga masih sering digunakan baik

bagi program pengendalian DBD dan masyarakat. Penggunaan

insektisida dalam pengendalian vector DBD bisa mengguntungkan

sekaligus merugikan. Insetisida jika digunakan secara tepat sasaran,

tepat dosis, tepat waktu dan cakupan akan mampu mengendalikan

vector dan mengurangi dampak negativ terhadap lingkungan


13

orgasme yang bukan sasaran. Penggunaan Inteksida dalam jangka

tertentu akan menimbulkan resistensi vector. Intektisida untuk

pengendalian DBD harus digunakan dengan bijak dan merupakan

media yang ampuh untuk pengendalian vector ( Sukowati, 2010).

Cara pengendalian ini antara lain dengan : pengasapan/ foging

dengan menggunakan malation dan fention, berguna untuk

mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.

Memberikan bubuk abate (pemephon) pada tempat-tempat

penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-

lain.

Cara yang paling efektif dalam mencegah penayakit DBD

adalah dengan mengkombinasikan cara-cara diatas, yang disebut

dengan “ 3M Plus”, yaitu menutup, menguras, menimbun, selain itu

juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan

jentik menebur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,

memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan

repellent, memasang obat nyamuk, dan memeriksa jentik berkala

(Nurjannah, 2013).
14

f. Epidemiologi DBD

Teori segitiga epidemiologi menjelaskan bahwa timbulnya penyakit

disebabkan oleh adanya pengaruh faktor penjamu (host), penyebab

(agent) dan lingkungan (Environmen) yang digambarkan sebagai

segitiga. Perubahan dari sektor lingkungan akan mempengaruhi host,

sehingga akan timbul penyakit secara individu maupun keselurahan

populasi yang mengalami perubahan tersebut. Demikian juga dengan

kejadian penyakit DBD yang bergambaran lingkungan.

Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue

yang ditularkan oleh nyamuk Ae.aegypti namun dapat juga ditularkan

oleh nyamuk Ae.albopicus tetap peranannya dalam penyebarannya

dalam penyebaran penyakit ini sangat kecil sekali, karena nyamuk ini

biasanya hidup di kebun- kebun (Depkes RI,2004). Pada prinsipnya

kejadian penyakit yang digambarkan sebagai segitiga epidemiologi

menggambarkan gambarantiga komponen penyebab penyakit, yaitu

penjamu, agen dan lingkungan. Untuk memprediksi pola penyakit, model

ini menekankan perlunya analisis dan pemahaman masing-masing

komponen. Perubahan pada satu komponen akan mengubah ketiga

komponen lainnya, dengan akibat menaikan atau menurunkan kejadian

penyakit. Komponen untuk terjadinya penyakit DBD yaitu:

1) Agent

Agent penyebab penyakit Demam Bedarah Dengue adalah virus

dengue yang termasuk kelompok B arthropoda Borne Virus


15

(arboviroses). Anggota dari genus Flavivirus, famili Flaviridae yang

ditularkan oleh nyamuk Ae.aegypti dan juga nyamuk Ae.albopictus

yang merupakan vektor infeksi DBD.

2) Host (Penjamu)

Pejamu adalah manusia atau organisme yang rentan oleh

pengaruh agent. Dalam penelitian ini yang diteliti dari faktor yang

mempengaruhi manusia dalam demam berdarah dengue (DBD)

adalah Faktor utama adalah semua faktor yang terdapat pada diri

manusia yang terdapat mempengaruhi timbulnya serta pelayanan

suatu penyakit. Faktor – faktor yang mempengaruhi manusia dalam

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

a) Umur

Umur adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

kepekaan terhadap infeksi virus Dengue. Semua golongan umur

dapat teserang viru Dengue, meskipun baru berumur beberapa

hari setelah lahir.

b) Jenis kelamin

Sejauh ini tidak ditemukan perbedaan kerentanan terhadap

serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) dikaitkan dengan

perbedaan jenis kelamin (gender).

c) Nutrisi

Teori nutrisi mempengaruhi derajat ringan penyakit dan ada

hubungannya dengan teori imunologi, bahwa pada gizi yang baik


16

mempengaruhi peningkatan antibodi yang cukup baik, terjadi

infeksi virus Dengue yang berat.

d) Populasi

Kepadatan penduduk yang tinggi akan mempermudah

terjadinya infeksi virus Dengue, karena daerah yang berpenduduk

padat akan meningkatan jumlah insiden kasus Demam Berdarah

Dengue (DBD) tersebut.

e) Mobilitas penduduk

Mobilitas penduduk memegang peranan penting pada

transmisi penularan infeksi virus Dengue.

3) Environment (Lingkungan)

Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit Dengue

atau di renal dengan kondisi dan pengaruh – pengaruh luar yang

mempengaruhi kehidupan dan perkembangan sesuatu organisasi.

a) Letak geografis

Penyakit akibat infeksi virus Dengue ditemukan tersebar

luas diberbagai Negara terutama dinegara tropik dan subtropik

yang terletak antar 30°C Lintang Utara dan 40°C Lintang

Selatan seperti Asia Tenggara,Pasifik Barat dengan tingkat

kejadian sekitar 50-100jutasetiap tahunnya.

b) Musim

Periode epidemi yang terutama berlangsung selama

musim hujan dan erat kaitannya dengan kelembaban pada

musim hujan.Hal tersebut menyebabkan peningkatan aktivitas


17

vektor dalam menggigit karena didukung oleh lingkungan

yang baik untuk masa inkubasi (Hermayudi, 2017).

c) Suhu udara

Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi

metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhunya

turun sampai di bawah 10°C. Pada suhu yang lebih tinggi

35°C, nyamuk juga akan mengalami perubahan, dalam arti

lebih lambatnya proses – prosesfisiologi. Rata – rata ideal

untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25°C-27°c.Pertumbuhan

nyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu kurang 10°C atau

lebih dari40°C (Fitri, 2019).

2. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, pengetahuan

terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

diperoleh melalui mata dan telinga. Proses yang didasari oleh

pengetahuan kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan

bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku tersebut tidak didasari

oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama

(Kriastuti, 2016).

b. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif


18

Pengetahuan yang tercangkup dalam domain kognitif mempunyai

enam tingkatan yaitu:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan

dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan


19

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lainnya.

Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam

perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-

prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di

dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang

diberikan.

4) Analisis (analysisis)

Analisis adalah suatu komponen untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun,merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan

sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang

telah ada.
20

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada.

3. Sikap

a. Pengertian Sikap

Menurut Elisa (2017) sikap merupakan keteraturan perasaan,

pemikiran perilaku seseorang dalam berinteraksi sosial. Dan sikap

merupakan evaluasi terhadap berbagai aspek dalam dunia sosial. Para

peneliti psikologi sosial menempatkan sikap sebagai hal yang penting

dalam interaksi sosial, karena sikap dapat mempengaruhi banyak hal

tentang perilaku dan sebagai isu sentral yang dapat mempengaruhi

perilaku seseorang.

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi yang terbuka atau

tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi

terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap objek (Notoatmodjo, 2012).


21

b. Tingkatan Sikap

Sikap menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus

tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

emosional terhadap stimulus sosial. (Notoatmodjo, 2012) Sikap

terdiri dari 4 tingkatan,yaitu:

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan objek.

2) Merespon (responding)

Merespon diartikan bahwa subjek dapat memberikan

jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan.

3) Menghargai (valuing)

Menghargai diartikan bahwa subjek dapat mengajak orang

lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

4) Bertanggung jawab(responsible)

Bertanggungjawab diartikan bahwa subjek bertanggungjawab atas

segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko.


22

B. Landasan Teori

1. Kerangka Teori

Kerangka teori penelitian ini dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Mengurangi dan mencegah


Umur
Kejadian Demam Berdarah

Jenis Dengue

Kelamin

Pendidikan
Upaya

Pekerjaan Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN)

Perilaku :

Pengetahuan Demam Berdarah

Dengue (DBD)
Sikap

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Gambaran Perilaku Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam

Berdarah Dengue (PSN DBD)

Sumber : Notoadmojo, 2010


23

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan

Pencegahan Demam Berdarah

Dengue (DBD)

Sikap

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Observasi dengan pendekatan Potong

Lintang yang berarti variabel yang diteliti hanya diukur satu kali pada satu

waktu yang bersaman dengan tujuan memberikan gambaran mengenai

pengetahuan dan sikapibu rumah tangga Kelurahan Gunung Ibul dalam

pencegahan demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih

Timur tahun 2021.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Mei 2021 di

Kelurahan Gunung Ibul wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Timur Kota

Prabumulih.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Berdasarkan data puskesmas Prabumulih Timur jumlah KK di wilayah

kerjanya per januari 2020 sebesar 4,646 KK.

2. Sampel

Sampel penelitian ini diambil dengan metode simple random

sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana dan besar

sampel minimal untuk setiap jenis penelitian. Adapun besar sampel dalam

penelitian ini dapatdihitung dengan menggunakan rumus

Slovin(Notoatmodjo, 2012)

N
�=
1 + � (�)2

24
25

Keterangan :

n = ukuran sampel

N=ukuranpopulasi

e= Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir

(tingkatkesalahan dalam samplingini adalah 10%(0,1).

N
�=
1 + � (�)2

4,646
�=
1 + 4,646 (0,1)2

4,646
�=
47,46

� = 97,89

� = 98 sampel

Berdasarkan perhitungan besar sampel didapatkan 98 sampel

ditambah 10% sebagai cadangan, sehingga total sampel sebanyak 108

sampel.

D. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti yaitu data yang

peneliti kumpulkan dengan cara wawancara dan lembaran kuisioner yang

di berikan kepada responden.


26

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti akan tetapi

diperoleh dari data yang sudah ada yang dikumpulkan oleh pihak lain atau

instansi tertentu. Data sekunder diperoleh peneliti dari Data Puskesmas

Prabumulih Timur, Profil Kesehatan Dinas kesehatan Kota Prabumulih

E. Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian ini alat pengumpul data atau sebagai instrumennya

menggunakan lembar :

1. Lembar Kuesioner

Lembar Kuesioner adalah lembar yang berisi daftar pertanyaan-

pertanyaan, pengamatan langsung mengenai pengetahuan dan sikap ibu rumah

tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih Timur tentang Pencegahan

Demam Berdarah Denguedi tempat tinggal responden. Dalam penelitian ini

kuisioner yang digunakan adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap

ibu rumah tangga dalam pencegahan demam berdarah dengue . Adapun

tingkatan penilaian kuisioner adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan

1) Baik

2) Cukup

3) Buruk
27

b. Sikap

1) Sangat Setuju (SS)

2) Setuju (S)

3) Ragu – ragu (R)

4) Tidak Setujun (TS)

5) Sangat Tidak Setuju (STS)

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2014).

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dan sikap ibu

rumah tangga .

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya bebas (Sugiyono, 2014). Pencegahan demam berdarah

dengue (DBD) pada ibu rumah tangga yang terdata di wilayah kerja

Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :
28

Tabel 3.1

Definisi Operasional

N Variabel Definisi Cara Alat Hasil Skala


o Pengukuran Ukur Ukur Ukur
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengetauan Pengetahuan Wawancara Kuisioner 1. Baik jika Ordinal


responden te nilainya
ntang penceg ≥76 –
ahan DBD 100%
2. cukup
jika
nilainya
60 – 75%
3. Buruk
jika
nilainya
≤60%
(Arikunto,
2013)

2. Sikap Sikap respo Wawancara Kuisioner 1. Positif Ordinal


nden dengan
untuk mela skor
kukan median
(>34)
kegiatan pe 2. Negatif
ncegahan dengan
DBD skor
median
(≤34)

3. Pendidikan Berdasrakan Wawancara Kuisioner pendidikan Ordinal


Peraturan dasar jika
Ibu Rumah Pemerintah pendidikan
RI No. 17 ibu (SD,
Tangga Tahun 2010 SMP),
Tentang Menengah
Pengelolaan jika (SMA)
dan dan tinggi
Penyelengga jika
raan pendidikan
29

Pendidikan, ibu PT
ada tiga (Perguruan
jenjangan Tinggi)
dari
pendidikan
yaitu,
pendidikan
dasar jika
pendidikan
ibu (SD,
SMP),
Menengah
jika (SMA)
dan tinggi
jika
pendidikan
ibu PT
(Perguruan
Tinggi)

H. Pengukuran Data

c. Pengetahuan

Pengetahuan responden di ukur melalui 10 pertanyaan. Rumus yang

digunakan untuk mengukur presentase dari jawaban yang di dapat dari kuisioner

menurut Arikunto (2013), yaitu :

Presentase = Jumlah nilai yang benar x 100%

Jumlah soal

b. Sikap

Sikap responden diukur melalui berupa pernyataan positif dan negatif.

Pernyataan ini menggunakan skala likert yang terdiri dari 10 pertanyaan.


30

J. Kerangka Operasional

1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca. Data yang telah didapatkan dari penelitian ini

dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dilakukannya analisis. tujuan dalam

pengolahan data ini adalah memperoleh hasil presentase dari setiap variabel

Menurut (Gani & Amalia, 2018) proses pengolahan data yang

dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah diperoleh.

b) Cooding, merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan dari Cooding

adalah mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada

saat Entry data.

c) Entry ,adalah mengisi masing – masing jawaban dari responden

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan ke dalam program

atau software computer (Notoadmodjo 2018)

d) Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian dirangkap

dan disusun dalam bentuk tabel agar dapat dibaca dengan mudah.

2. Analisis Data

Analisis Univariat, analisis ini diperlukan untuk mendeskripsikan den

gan menggunakan tabel frekuensi kesehatan dengan Kejadian DBD di

Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih Tahun

2021.
32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
Poskesdes Gunung Ibul merupakan salah satu fasilitas kesehatan pemerintah

yang terletak di Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur yang

tepatnya di jalan Sumatera RT 001 / RW 001 Kelurahan Gunung Ibul.

Poskesdes Gunung Ibul didirikan pada tahun 2000 dengan ukuran 8mX6m,

dengan luas tanah ± 800M2.

1. Wilayah Kerja dan Letak Geografis

Wilayah kerja Poskesdes Gunung Ibul terdiri dari 09 Rukun Warga (RW)

Kelurahan Gunung Ibul dengan luas wilayah ±1.263 Hektar dan terbagi

menjadi 63 RT dan KK berjumlah 4600 KK. Jumlah Penduduk Kelurahan

Gunung Ibul 18.076 jiwa yang terdiri dari : laki-laki berjumlah 8.132 jiwa

dan perempuan berjumlah 9.944 jiwa.

2. Batas Wilayah Kerja Poskesdes Gunung Ibul

- Batas Utara : Kelurahan Cambai, Ke. Cambai

- Batas Selatan : Kelurahan Muara Dua, Kec. Prabumulih

Timur

- Batas Barat : Kelurahan Gunung Ibul, Kec. Prabumulih

Timur

- Batas Timur : Kelurahan Karang Jaya, Kec, Prabumulih

Timur
33

B. Hasil

1. Univariat

a. Tabel Distribusi Frekuensi Pendidikan

Hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan responden di

Kelurahan Gunung Ibul wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Timur

akan disajikan dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan


Di Kelurahan Gunung Ibul Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih
Timur Kota Prabumulih Tahun 2021

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase(%)

1 SD 24 22,2%

2 SMP 16 14,8%

3 SMA 40 37,0%

4 Diploma 28 26%

Jumlah 108 100

Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan pendidikanya didapatkan responden yang SD

sebanyak 32 orang (29,6%), SMP sebanyak 20 orang (18,5%), SMA

sebanyak 40 orang (37,0%), dan tamat perguruan tinggi sebanyak 16

orang (14,8%).
34

b. Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan

Angka pengetahuan responden adalah skor yang diukur

berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada responden Kelurahan

Gunung Ibul. Terdapat 10 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan

responden dengan skor jawaban benar bernilai 10 dan skor jawaban

salah bernilai 0. Kategoi pengetahuan baik dengan skor ≥ 76-100%

cukup dengan skor 60-75% dan buruk dengan skor ≤60%. Angka

Pengetahuan Responden dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan
Di Kelurahan Gunung Ibul Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih
Timur Kota Prabumulih Tahun 2021

No Tingkat Jumlah Persentase(%)


Pengetahuan
1 Baik 76 70 ,3%

2 Cukup 26 24,0%

3 Buruk 6 5,5%

Jumlah 108 100

Sumber : Data Primer , 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, didapat hasil bahwa tingkat

pengetahuan ibu rumah tangga di Kelurahan Gunung Ibul Kota

Prabumulih Tahun 2021 menunjukan bahwa dari 108 responden dengan

kategori Baik ada 76 orang (70,3%), Cukup 26 orang (24,0%), Buruk 6

orang (5,5%).
35

c. Tabel Distribusi Frekuensi Sikap

Hasil penelitian mengenai variabel sikap ibu rumah tangga dalam

mencegah terjadinya penyakit DBD, di Kelurahan Gunung Ibul wilayah

kerja Puskesmas Prabumulih Timur. Terdapat 10 pernyataan untuk

mengukur Sikap responden dengan skor jawaban Positif SS(4), S(3),

RR(2), TS(1), STS(0) dan skor jawaban Negatif SS(0), S(1), RR(2),

TS(3), STS(4). Kategori Sikap Positif dengan skor median ≥.34

sedangkan Negatif dengan skor median ≤34.

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Gunung Ibul Tahun 2021
No Sikap Frekuensi (%)
1 Positif 60 55,5%
2 Negatif 48 44,4%

Total 108 100%

Berdasarkan Tabel 4.4, menunjukan bahswa sikap responden ibu tumah

tangga di Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) didapatkan hasil bahwa

Positif dengan nilai 60 responden (55,5%) dan Negatif dengan nilai 48

responden (44,4%).

C. Pembahasan

Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan informasi sehingga

semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pula informasi yang
36

didapatkan. Dilihat dari tabel 4.2 pendidikan, responden terbanyak adalah SMA

sebanyak 40 orang (37,0%).

a. Pengetahuan (Knowledge)

Berdasarkan hasil penelitian in menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Gunung Ibul

mengenai pencegahan DBD sebagian besar memiliki pengetahuan baik

sebanyak 76 orang (70,3%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 26 orang

(24,0%), tingkah pengetahuan buruk 6 orang (5,5%). Hal ini menunjukkan

bahwa pengetahuan ibu rumah tangga wilayah kerja Puskesmas Prabumulih

Timur pada umumnya berkategori Baik dan Cukup.

Notoatmodjo (2010) secara umum, seseorang yang berpendidikan

tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Banyaknya jumlah

responden yang berpengetahuan baik terdahap pencegahan demam berdarah

dengue (DBD), bisa dikatakan bahwa responden tersebut sudah memiliki

pengetahuan yang benar tentang cara pencegah demam berdarah dengue

(DBD).

b. Sikap

Menurut Elisa (2017) sikap merupakan keteraturan perasaan, pemikiran

perilaku seseorang dalam berinteraksi sosial. Dan sikap merupakan evaluasi

terhadap berbagai aspek dalam dunia sosial. Para peneliti psikologi sosial

menempatkan sikap sebagai hal yang penting dalam interaksi sosial, karena
37

sikap dapat mempengaruhi banyak hal tentang perilaku dan sebagai isu

sentral yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 yang telah dilakukan,

didapatkan hasil Sikap Ibu Rumah Tangga Kelurahan Gunung Ibul yaitu

pada kategori Positif dengan jumlah responden 60 orang (55,5%) dan

Negatif dengan jumlah 48 (44,4%). Hal ini menunjukkan bahwa ibu rumah

tangga pada umumnya memilki sifat antisipatif terhadap penyakit yang

terkait DBD
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan dari 108 orang ibu rumah tangga mengenai

pencegahan demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas

Prabumulih Timur diperoleh seluruh ibu rumah tangga memiliki

kategori tingkat pengetahuan baik mengenai pencegahan demam

berdarah dengue.

2. Sikap mengenai pencegahan demam berdarah dari 108 orang ibu

rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Timur

tergolong dalam kategori Positif / Baik.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Untuk mencegah terjadinya penyakit DBD sebaiknya

masyarakat melakukan 3M (Menutup, Menguras, Mengubur)

agar tidak terjadi perkembangbiakan jentik nyamuk.

2. Sebaiknya masyarakat mempertahankan pengetahuan yang baik

dan meningkatkan perilaku mengenai pencegahan demam

berdarah dengan mengubur barang bekas yang dapat

menampung air hujan, menutup tempat penampungan air.

39
3. Untuk Puskesmas tetap meningkatkan dan memperbanyak

sosialisasi mengenai pencegahan demam berdarah kepada

masyarakat.

40
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Budiman dan Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuisioner: Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta, PP.11-12
Dinas Kesehatan Kota Prabumulih. Profil Kesehatan Kota
Prabumulih:2019
Dinas Kesehatan Kota Prabumulih. Profil Kesehatan Poskesdes Gunung Ibul
Kota Prabumulih:2020
Dinas Kesehatan Kota Prabumulih.2017. Laporan Seksi Pencegah dan
Pengendalian Penyakit Menular:2017
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Profil Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan:2108
Elisa.(2017).SikapdanFaktoryangBerpengaruh.BukuAjarKeperawatan.
Fitri, Nuha Romandani. Hubungan Upaya Pencegahan Terhadap
Kejadian Penyakit DBD Pada Masyarakat di Desa Gemaharjo
Kabupaten Pacitan. Diss. Stikes Bhakti Husda Mulia Madiun.
2019.
Fitri,NuhaRomandani.
HubunganUpayaPencegahanTerhadapKejadianPenyakit DBD
Pada Masyarakat di Desa Gemaharjo Kabupaten Pacitan.Diss.
Stikes Bhakti HusdaMulia Madiun.2019.
Hanim D. 2013. Program Pengendalian Penyakit menular Demam
Berdarah Dengue. Surakarta:Fakultas Kedokteran UNS.Hal 151.
Hermayudi,Ariani, A.P. 2017. Penyakit Daerah Tropis. Yogyakarta: Nuha
Medika. Jakarta:SalembaMedika.
Kriastuti, D. (2016). Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku
Hygiene Penjamah Makanan di Kantin SMA Muhamaddiyah 2
Surabaya. Surabaya: e-journal Boga Vol 5 No2.
Maryuliana., Imam Much, I.,S dan Sam Farisa., C., H. 2016. Sistem Informasi
angket pengukuran Skala Kebutuhan Materi Pembelajaran Tambahan
Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan di Sekolah Menengah Atas
Menggunakan Skala Likert. Jurnal Transitor Elektro dan informatika
(TRANSISTOR EI) VolI No.2. Oktober. PP 1-12.
Monica Ester. 2012 Demam Berdarah Dengue: Diagnosis, Pengobatan,
Pencegahan dan Pengendalian.Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. 1 ed.
Jakarta:RinekaCipta.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
ALFABETA.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sutakresna, I Made, Ni Made Marwati.”Gambaran Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Ibu rumah tangga Tentang Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuta Selatan”. Jurnal Kesehatan Lingkungan 10.1 (2020): 14-23.
Taqwa, I. (2015). Distribusi Frekuensi Dan Hubungan Pengetaahuan, Sikap
Dan Perilaku Masyarakat Dengan Upaya Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Terpadu Mandiri Sungai Rambutan Ogan Ilir Tahun
2014 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Palembang).

WHO. 2011. Comprehensive guidelines for prevention and control of


dengue and dengue haemorrhagic fever. New Delhi: WHO
Regional office for South East Asia.
Wulandari, Kartika, Aditya Ananda Ramadhan.”Hubungan Sikap dan
Praktik Pengunjung Terhadap Pencegahan Demam Berdarah
Dengue di Pusat Kesehatan Masyarakat Teluk BayurKabupaten
Berau Tahun 2018”.JURNAL KESMAS UMIGAMA 4.2 (2018).
Lampiran 1

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Kelurahan Gunung


Ibul dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja
Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih

Tahun 2021

DATA RESPONDEN

Identitas Responden

Tanggal :....../. .... /2021

Nama Responden :_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Jenis Kelamin :L / P *Lingkari untuk pilihan jawaban

Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah – Tamat SD


Tidak Tamat SMP – SMA/SMK

Diploma/Perguruan Tinggi

Alamat :......................................................................

.......................................................................

.......................................................................
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Kelurahan Gunung
Ibul dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja
Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih

Tahun 2021

Pengetahuan Responden

Petunjuk pengisian berikan tanda (x) pada jawaban menurut bapak / ibu /
saudara / saudari yang sesuai dengan pengetahuan pemberantasan sarang nyamuk
Demam Berdarah.

1. Dimanakah Nyamuk Demam Berdarah Dengue paling banyak berkembang


biak?

a. Dibak mandi, tempayan, drum, tempat – tempat yang menampung


hujan

b. Di selokan rumah

c. Genangan air kotor

2. Berapa kali sebaiknya bak mandi harus dibersihkan ?

a. Dua kali dalam seminggu

b. Satu kali dalam sebulan

c. Dua kali dalam sebulan

3. Apakah kepanjangan dari 3 M ?

a. Menguras, menutup, mengubur

b. Menguras, membuang, membersihkan

c. Menguras, mengubur, mendaur ulang

4. Bagaimana cara melakukan penanggulangan sarang nyamuk (PSN) ?

a. 3M (Menguras air, menutup rapat – rapat drum, dan mengubur barang


bekas)

b. Memakai Insektisida

c. Tidak tahu
5. Cara apakah yang paling dan efektif untuk pencegahan dan pemberantasan
nyamuk demam berdarah ?

a. Dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

b. Dengan obat nyamuk

c. Lotion

6. Apakah yang harus dibasmi dalam pemberantasan sarang nyamuk ?

a. Jentik nyamuk

b. Nyamuk

c. Pupa Nyamuk

7. Apa yang dimaksud dengan abate ?

a. Abate berfungsi untuk membunuh jentik nyamuk

b. Abate berfungsi untuk menjernihkan air

c. Abate berfungsi untuk membunuh kuman

8. Apakah manfaat lotion anti nyamuk ?

a. Lotion anti nyamuk berfungsi melindungi diri dari gigitan nyamuk

b. Lotion anti nyamuk berfungsi sebagai pelindung kulit dari cahaya


matahari

c. Lotion anti nyamuk berfungsi sebagai pelembab kulit

9. Untuk menghindari gigitan nyamuk DBD saat tidur yang sebaiknya


digunakan adalah ?

a. Kelambu

b. Sarung

c. Lotion

10. Apakah anda mengetahui manfaat dalam penyuluhan PSN DBD ?

a. Untuk memberantas sarang nyamuk

b. Untuk membuat rumah bersih

c. Untuk membuat lingkungan bersih


Sumber : (Taqwa, Imam. 2015)

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Kelurahan Gunung


Ibul dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja
Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih
Tahun 2021

Sikap Responden

Petunjuk pengisian check list berikan tanda (centang) pada kolom penilaian untuk

masing – masing pertanyaan di bawah ini.

Sangat Setuju Ragu – Tidak Sangat


No Pernyataan Setuju Ragu Setuju Tidak
Setuju
1 Demam berdarah dapat d
i cegah dengan pemberan
tasan Sarang Nyamuk

2 Untuk melakukan geraka


n PSN dilakukan dengan
cara 3M (menguras,menu
tup, mengubur)

3 Untuk mencegah DBD te


mpat - tempat penampun
ganair secara teratur
dikuras setiap seminggu
sekali

4 Untuk mencegah DBD


penampungan air dapat
ditutup rapat – rapat

5 Untuk mencegah DBD


barang – barang yang
dapat menampung air
dikubur
6 Cara yang paling aman
dan efektif untuk
mencegah demam
berdarah adalah dengan
pemberantasan sarang
nyamuk (PSN)

7 Saya akan menerima bila


ada pemeriksaan jentik
nyamuk oleh kader atau
petugas puskesmas.

8 Untuk mencegah
terjadinya DBD,
diberikan bubuk abate
pada tempat – tempat
penampungan air.

9 Dengan menguras bak 2


minggu sekali sama
dengan sikap dalam
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)

10 Lotion anti nyamuk


berfungsi melindungi diri
dari gigitan nyamuk

Sumber : (Taqwa, Imam. 2015)


Lampiran 2

Rekapitulasi Nilai Pengetahuan, Sikap Ibu Rumah Tangga Kelurahan Gunung Ibul Dengan Pencegahan Demam
Beradarah Dengue (DBD) Di Wilyah Kerja Puskesmas Prabumulih Timur Kota Prabumulih Tahun 2021

No Nama Pengetahuan Total Kategori Sikap Total Kategori

1 2 3 45 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ade puspita 1 1 0 10 1 1 1 0 1 70 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Negatif
2 Afni 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35 Positif
3 Ajeng 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 Positif
4 Aminah 1 1 1 10 0 1 1 1 1 80 Baik 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 35 Positif
5 Alminah 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 35 Positif
6 Ami 1 1 1 10 0 1 1 0 1 70 Cukup 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 34 Positif
7 Ana 0 1 0 10 1 1 1 1 0 60 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Negatif
8 Asni 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35 Positif
9 Ayu 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Positif
10 Desi asmara 1 1 1 11 1 1 1 1 0 90 Baik 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 34 Positif
11 Devi damayanti 0 1 0 00 0 1 1 1 1 50 Buruk 4 2 2 4 1 4 4 2 3 3 29 Negatif
12 Devi sari 0 1 1 10 0 1 1 1 1 70 Cukup 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 35 Positif
13 Dewi 1 1 1 11 0 1 1 1 1 90 Baik 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 33 Negatif
14 Dewi 1 1 1 11 0 1 1 1 1 90 Baik 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 34 Positif
15 Dewi aryani 1 1 1 10 0 1 1 1 1 80 baik 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36 positif
16 Dian sari 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 34 Positif
17 Eka 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 34 Positif
18 Ema 1 1 0 10 0 1 1 0 1 60 Cukup 4 2 1 4 3 3 4 3 4 4 32 Negatif
19 Emi permata 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 35 Positif
20 Eni 1 1 1 10 1 1 1 0 1 80 Baik 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 35 Positif
21 Ernawati 1 1 1 10 0 1 1 0 1 70 Cukup 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 35 Positif
22 Erni 1 1 1 11 0 1 1 0 1 80 Baik 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35 Positif
23 Esih 1 1 0 10 1 1 1 0 1 70 Cukup 3 3 1 1 3 3 3 2 3 3 25 Negatif
24 Eta 1 1 1 11 0 1 1 1 1 90 Baik 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34 Positif
25 Evi susanti 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 34 Positif
26 Fadilah 1 1 1 10 0 1 1 0 1 70 Cukup 3 3 1 1 4 4 4 2 4 4 30 Negatif
27 Feli anita 0 1 1 10 1 1 1 0 0 60 Baik 3 2 2 3 2 3 3 1 4 4 27 Negatif
28 Fifin sari 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 36 Positif
29 Fitri 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 3 3 1 3 1 3 3 2 3 3 25 Negatif
30 Hafizah 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 3 1 2 4 3 3 2 4 4 30 Negatif
31 Hayati fazlina 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37 Positif
32 Herlina 1 1 0 10 0 1 1 0 1 60 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Negatif
33 Hj. zainab 1 1 1 10 0 1 1 1 1 80 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Negatif
34 Ina 1 1 1 10 0 1 1 0 1 70 Cukup 4 4 1 2 3 3 3 2 3 4 29 Negatif
35 Intan 0 1 1 01 0 1 1 1 1 70 cukup 3 2 2 3 2 3 4 1 3 4 27 negatif
36 Ira rosmalia 1 1 1 10 1 1 1 1 1 90 Baik 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 36 Positif
37 Irawati 1 1 1 11 0 1 1 0 1 80 Baik 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 Positif
38 Irma suryani 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 baik 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 34 Positif
39 Juleha 0 1 1 10 0 1 1 1 1 70 Cukup 3 2 2 3 2 3 3 1 3 4 26 Negatif
40 Julia 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Positif
41 Julita 1 1 1 10 1 1 1 1 1 90 Baik 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 37 Positif
42 Juniarti 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 4 1 2 4 3 3 2 4 3 29 Negatif
43 Kana 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 32 Negatif
44 Kelly 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 baik 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 34 Positif
45 Khoirunnisa 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 1 2 3 3 3 2 3 4 29 Negatif
46 Kiki 1 1 1 11 0 1 1 0 1 80 Baik 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 34 Positif
47 Lasmi 1 0 0 10 1 1 1 0 1 60 Cukup 3 2 2 3 1 3 3 1 3 4 25 Negatif
48 Letti indah 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Positif
49 Levi susanti 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 Positif
50 Linda wati 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 baik 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36 Positif
51 Lisma 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 1 2 3 3 3 2 4 4 30 Negatif
52 Mala sari ahamad 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36 Positif
53 Mariah 1 1 1 10 0 1 1 1 1 80 Baik 3 3 1 2 4 3 4 2 3 4 29 Negatif
54 Mariam 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 baik 4 4 1 2 4 3 3 2 3 3 29 Negatif
55 Marini 0 1 1 11 0 1 1 0 1 70 Cukup 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 Negatif
56 Maya 1 1 1 10 0 1 1 1 1 80 Baik 3 3 1 1 4 4 4 2 4 4 30 Negatif
57 Melly 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38 Positif
58 Minah 1 1 1 10 0 1 1 1 0 70 Cukup 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 25 Negatif
59 Misriani 1 1 0 10 1 1 1 1 1 80 Baik 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 Positif
60 Mona 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36 Positif
61 Musiyah 1 1 1 00 0 1 1 0 1 60 Cukup 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 35 Positif
62 Neti 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 34 Positif
63 Ningsih 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 34 Positif
64 Nova 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 baik 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 Positif
65 Nuraini 0 1 1 00 1 0 1 0 0 40 Buruk 3 2 2 3 1 3 3 1 3 3 24 Negatif
66 Nurhalimah 1 1 1 10 1 1 1 0 1 80 Baik 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 36 Positif
67 Nurhayani 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 baik 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 Positif
68 Nurul 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35 Positif
69 Raphika ayu 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 2 2 4 1 4 4 1 4 4 30 Negatif
70 Ratna dewi 1 1 1 01 0 0 1 0 1 60 Cukup 4 2 2 3 2 3 4 1 4 3 28 Negatif
71 Rina purnama 0 1 1 11 1 1 1 0 1 80 Baik 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 36 Positif
72 Rini 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34 Positif
73 Rohaya 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 33 Negatif
74 Romlah 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35 Positif
75 Rosdiana 0 0 0 11 1 0 1 1 1 60 Cukup 4 2 2 3 2 3 3 1 3 3 26 Negatif
76 Rosita 1 1 1 10 0 1 1 1 1 80 Baik 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33 Negatif
77 Rumina 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 34 Positif
78 Salamah 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Negatif
79 Sari 1 1 1 10 1 1 0 1 1 80 Baik 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 33 Negatif
80 Sella utami 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Positif
81 Septi 1 1 1 00 0 1 1 0 1 60 cukup 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 32 Negatif
82 Siti aisyah 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33 Negatif
83 Sri handayani 1 1 1 11 1 1 1 0 1 90 Baik 3 2 2 4 2 4 4 1 4 4 30 Negatif
84 Sri puspita 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 2 2 4 1 4 4 2 3 3 29 Negatif
85 Suci 1 1 0 10 0 1 1 0 0 50 Buruk 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 35 Positif
86 Sumiati 1 1 1 10 0 1 1 1 1 70 Cukup 3 3 1 1 3 4 3 2 3 4 24 Negatif
87 Supriyani 1 1 1 11 1 1 1 1 1 100 Baik 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 35 Positif
88 Surti 1 1 0 10 1 1 1 0 1 70 Cukup 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 25 Negatif
89 Tika 1 1 1 10 0 11 1 1 80 Baik 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
90 Tina 0 1 1 10 0 11 0 1 70 Cukup 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3
91 Tini 1 1 1 11 1 11 1 1 100 Baik 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
92 Tiwi 1 1 1 11 0 11 1 1 90 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
93 Tuti 1 1 1 11 1 11 1 1 100 Baik 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
94 Ulik 1 1 1 11 1 11 1 1 100 Baik 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4
95 Uswatun 1 1 1 11 1 11 1 1 100 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
96 Wati 1 1 1 11 0 01 1 0 70 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
97 Weni ratnasari 1 1 1 1 1 11 1 1 100 Baik 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4
98 Wiwid 1 1 1 10 1 11 0 1 80 Baik 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3
99 Wiwid Diana 1 1 1 11 1 11 0 1 90 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100 Wulan 1 1 1 11 1 11 1 1 100 Baik 4 4 1 2 3 4 4 2 3 4
101 Yanti 1 1 0 10 0 11 0 1 60 Cukup 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
102 Yati 0 1 0 00 1 11 1 0 50 Buruk 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3
103 Yeni 1 1 0 10 0 11 1 0 60 Cukup 3 2 2 4 2 3 3 1 3 3
104 Yeti ernawati 1 1 1 11 1 11 0 1 90 Baik 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
105 Yulita sari 1 1 1 11 1 11 0 1 90 baik 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
106 Yuli 1 1 1 00 1 01 0 0 50 Buruk 3 3 1 1 4 4 4 2 4 3
107 Yuni 1 1 1 00 1 01 0 0 50 Buruk 3 3 1 1 4 4 4 2 4 3
108 Yuyun 0 1 1 11 1 11 0 1 80 Baik 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3

NB :

Pengetahuan Sikap

Baik : ≥76 – 100% Positif : Nilai median >34


Cukup : 60-75%

egatif : Nilai median ≤34 Buruk : ≤ 60


Lampiran 3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Ibu Rumah Tangga Pada Tiap Pernyataan Sikap Mengenai
Pencegahan DBD

o Item Pernyataan Sikap

SS S RR TS STS
N % N % N % N % N %
Demam berdarah dapat di cegah dengan 46 42,5% 62 57,4% 0 0 0 0 0 0
pemberantasan Sarang Nyamuk

Untuk melakukan gerakan PSN dilakukan dengan cara 9 8,3% 79 73,1% 18 16,6% 2 1,8% 0 0

3M (menguras,menutup, mengubur)

Untuk mencegah DBD tempat - tempat penampungan 25 23,1% 48 44,4% 16 14,8% 19 17,5% 0 0

air secara teratur dikuras setiap seminggu sekali

Untuk mencegah DBD penampungan air dapat ditutup 60 55,5% 35 32,4% 8 7,4% 5 4,6% 0 0
rapat – rapat

Untuk mencegah DBD barang – barang yang dapat 43 39,8% 50 46,2% 8 7,4% 7 6,4% 0 0
menampung air dikubur

Cara yang paling aman dan efektif untuk mencegah 43 39,8% 65 60,1% 0 0 0 0 0 0
demam berdarah adalah dengan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN)

Saya akan menerima bila ada pemeriksaan jentik 52 48,1% 56 51,8% 0 0 0 0 0 0


nyamuk oleh kader atau petugas puskesmas.

Untuk mencegah terjadinya DBD, diberikan bubuk 28 25,9% 51 47,2% 19 17,5% 10 9,2% 0 0
abate pada tempat – tempat penampungan air.

Dengan menguras bak 2 minggu sekali sama 49 45,3% 59 54,6% 0 0 0 0 0 0

dengan sikap dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk


(PSN)

0 Lotion anti nyamuk berfungsi melindungi diri dari 48 44,4% 60 55,5% 0 0 0 0 0 0


gigitan nyamuk
Lampiran 4
DOKUMENTASI
Lampiran 5

SURAT IZIN PENELITAN


Lampiran 6

SURAT KETERANGAN PENELITIAN


Lampiran 7

JADWAL PENELITIAN

NO Kegiatan Bulan

JAN FEB MAR APR MEI JUN

1 Pengajuan Judul

2 ACC Judul

3 Perizinan Lokasi

Penelitian

4 Seminar Proposal

5 Penelitian/Pengumpulan

Data

6 Penyusunan Laporan

7 Analisa Data

8 Seminar Hasil
Lampiran 3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Ibu Rumah Tangga Pada
Tiap Pernyataan Sikap Mengenai Pencegahan DBD
No Item Pernyataan Sikap

SS S RR TS ST

N % N % N % N % N

1 Demam berdarah dapat di cegah dengan 46 42,5% 62 57,4% 0 0 0 0 0


pemberantasan Sarang Nyamuk

2 Untuk melakukan gerakan PSN dilakukan dengan cara 9 8,3% 79 73,1% 18 16,6% 2 1,8% 0

3M (menguras,menutup, mengubur)

3 Untuk mencegah DBD tempat - tempat penampungan 25 23,1% 48 44,4% 16 14,8% 19 17,5% 0

air secara teratur dikuras setiap seminggu sekali

4 Untuk mencegah DBD penampungan air dapat ditutup 60 55,5% 35 32,4% 8 7,4% 5 4,6% 0
rapat – rapat

5 Untuk mencegah DBD barang – barang yang dapat 43 39,8% 50 46,2% 8 7,4% 7 6,4% 0
menampung air dikubur

6 Cara yang paling aman dan efektif untuk mencegah 43 39,8% 65 60,1% 0 0 0 0 0
demam berdarah adalah dengan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN)

7 Saya akan menerima bila ada pemeriksaan jentik 52 48,1% 56 51,8% 0 0 0 0 0


nyamuk oleh kader atau petugas puskesmas.

8 Untuk mencegah terjadinya DBD, diberikan bubuk 28 25,9% 51 47,2% 19 17,5% 10 9,2% 0
abate pada tempat – tempat penampungan air.

9 Dengan menguras bak 2 minggu sekali sama 49 45,3% 59 54,6% 0 0 0 0 0

dengan sikap dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk


(PSN)
10 Lotion anti nyamuk berfungsi melindungi diri dari 48 44,4% 60 55,5% 0 0 0 0 0
gigitan nyamuk

Sumber : Data Primer,2021


BIODATA PENULIS

Nama : TASYA TRI MAHARANI.DW


Nim 21086
Tempat, Tanggal Lahir : Prabumulih, 14 September 2001
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Nama Orang Tua
Ayah : Darlis
Ibu : Wiwit Diana
Anak Ke : 3 (Tiga)
Alamat : Jl. Gagak Rt 005 Rw 001 Kel. Sukajadi Kec.
Prabumulih Timur Kota Prabumulih
No Telepon/Hp 088274267318
Alamat e-mail : tasyatrimaharanidw@student.poltekkespalembang.ac.id

Riwayat Pendidikan :
1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Prabumulih (2005-2006)
2. Sekolah Dasar Negeri 9 Prabumulih (2006-2012)
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Prabumulih (2012-2015)
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prabumulih (2015-2018)

Anda mungkin juga menyukai