OLEH
MARYENSI MAHELI EHA
NIM: PO530320318720
Telah di setujui untuk diujikan di depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Poltekkes Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu
pada tanggal, 28 Juni 2021
PEMBIMBING
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
i
LEMBAR PENGESAHAN
Di Susun Oleh
Telah diuji dan dipertahankan di depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Poltekkes Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu
pada tanggal, 29 Juni 2021
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Yuneti Oktavianus Nyoko, SKM, M. Kes Maria Ch Endang Sukartiningsih, SST, M. Kes
NIP: - NIP. 19680508 200212 2 002
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri dan tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi. Semua
sumber dan referensi baik yang di kutip maupun yang dirujuk telah dinyatakan benar.
Tanggal : Waingapu,,,,,,,2021
Tanda tangan :
(........................)
iii
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan :-
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
bimbingan dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah yang
berjudul Studi Deskriptif Pengetahuan Masyarkat Tentang Pencegahan Demam Berdarah
Dengue( DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru Kecamatan Kambera
Kabupaten Sumba Timur.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maria Ch. Endang Sukartiningsih,
SST, M. Kes selaku pembimbing sekaligus penguji II yang telah meluangkan waktu dan
dengan sabar memberikan mimbingan, masukan serta motivasi penulis dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapkan terima kasih yang sama pula penulis sampaikan kepada
ibu Yuneti O. Nyoko, SKM.M. Kes selaku penguji 1 yang telah memberikan masukan
dan bimbingan kepada penulis demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmih ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada :
v
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kita
semua dalam menambah wawasan, dan referensi bagi perpustakaan Prodi Keperawatan
Waingapu
Penulis
vi
ABSTRAK
Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
Program Studi Keperawatan Waingapu
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2021
“Maryensi Maheli Eha”
“Studi Deskriptif Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru Kecamatan Kambera
Kabupaten Sumba Timur”
XIII + 42 Halaman, 5 Tabel, 4 Lampiran
Latar Belakang: DBD masih menjadi masalah. Dimana berdasarkan data Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, kasus penderita DBD tahun 2020 sebanyak 3.395
kasus.Di Puskesmas Kambaniru terdapat 39 kasus dengan DBD pada tahun 2020, dan
pada tahun 2021 Bulan Januari-Mei 25 kasus. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui
Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur.
Metode : Jenis penelitian adalah metode deskriptif. Sampel adalah masyarakat di
Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru RT 008/RW OO2 Kaiku sebanyak 30 responden
dalam teknik survey. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Data secara
univariat Hasil: Dari 30 responden, 13 orang memiliki pengetahuan baik,(43,3%)
pengetahuan cukup 9 orang (30%) dan berpengetahuan kurang 8 orang (26,7 %).
Kesimpulan : Hasil terbanyak berpengetahuan baik yaitu 13 responden
(43,3%),pengetahuan cukup 9 orang (30%) berpengetahuan kurang 8 orang (26,7 %).
Saran: Di harapkan kepada Pemerintah, Puskesmas, dan Tim Kesehatan lainya untuk
menekan usia di bawah atau di atas 15-20 tahun dan tidak bekerja dalam pencegahan
demam berdarah dengan melakukan penyuluhan.
Kepustakaan : 11
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................v
DAFTAR SINGKAT..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................viii
BAB 1 LATAR BELAKANG...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3Tujuan Penelitian............................................................................................................4
1.4 Manfaat Peneliti……………………………………………………………………………………………………………………4
viii
BAB 3 KERANGKA KONSEP......................................................................................17
3.1 Kerangka Konsep.........................................................................................................18
4.1 Definisi
Operasional………………………………………………………………………………19
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................19
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Rencana Penelitian
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Variabel Independen
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.6 Instrumen Penelitian
4.7 Teknik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data
4.7.1 Teknik Pengumpulan Data
4.7.2. Pengolahan Data
4.7.3 Analisa Data
4.8 Etika Penelitian
4.1 Jadwal Penelitian
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.2Tingkat pengetahuan30
5.2 Pembahasan30
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan32
6.2 Saran33
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran…...………………………………………………………………….36
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.5 KeaslianPenelitian…...………………………………………………….……….5
DBD………………………………………………………………………….27
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
DATRAR GAMBAR
Gambar 3.1
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut
yang di sebabka oleh Virus Dengue terutama yang menyerang anak - anak yang
bertendensi menimbul kan syok dan kematian (WHO,2011 Putu nova helinayati,
(DBD) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang
terinfeksi salah satu dari empat tipe Virus Dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot atau nyeri sendi. Pada Demam Berdarah Dengue terjadi perembesan
dengan kasus DBD ter tinggi di Asia Tenggara dengan urutan nomor dua di dunia
setelah Thailand (WHO,2009 dalam Dyah Ayu Riani 1, 2017). Data Indonesia yang
Provinsi NTT merupakan salah satu Provinsi dengan jumlah kasus DBD yang tinggi
dalam Dawe et al., 2020).Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumba Timur, kasus penderita DBD tahun 2020 sebanyak 3.395 kasus
salah satu Puskesmas yang ada di Sumba Timur dengan angka DBD 39 kasus pada
tahun 2020, dan kasus DBD Tahun 2021 bulan januari-mei sebanyak 25 kasus.
Kejadian DBD di pengaruhi oleh beberapa factor, salah satu faktor yang
1
Pengetahuan masyarakat dalam pecegahan penyakit DBD dan masyarakat kurang
Pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah dengan perilaku 3M. Apa bila
dalam pemberantasan sarang nyamuk oleh masyarakat seacara rutin, serentak dan
DBD yang di anjurkan kepada keluarga atau masyarakat adalah dengan cara
barang bekas yang dapat menampung air hujan di seitar rumah, menguras bak
berpegetahuan kurang baik dalam pencegahan DBD akan berdampak gejala DBD di
2
pencegahan DBD. Observasi di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru
Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur ada beberapa masalah yang dapat
menyebabkan DBD. Kondisi lingkungan yang kurang bersih yaitu adanya sampah
berserakan, pakian tidak di simpan pada tempat yang tertutup, dan bak kamar mandi
1 .4 Manfaat Penelitian
Sebagai salah satu alat bantu atau media bagi masyarakat untuk menambah
3
Dapat menjadi masukan dalam rangka penanggulangan dan pencegahan penyakit
4
1. 5 Keaslian Peneliti
5
yang sama yaitu
50% untuk
masing-masing
kategori, sedang
kelompok
control
memiliki
responden
terbanyak pada
kategori
pengetahuan
baik sejumlah
36% responden
(81,8)
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang di
sebabka oleh Virus Dengue, terutama yang menyerang anak anak yang bertendensi
merupakan penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi salah
satu dari empat tipe Virus Dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri
sendi. Pada Demam Berdarah Dengue terjadi perembesan plasma yang di tandai dengan
2.1.2 Etiologi
Demam Berdarah Dengue di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan oleh
nyamuk. Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod Virus (Arbovirus) yang
sekarang di kenal sebagai Genus Flaviviru, Famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis
serotipe DEN-1, DEN 2, DEN -3, dan DEN-4. Infeksi dari salah satu serotipe.
terbentuk untuk serotipe lain sangat kurang, sehingga dapat memberikan perlindungan
terhadap serotipe lain. Seorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi
7
oleh ¾ serotipe yang berbeda selama hidupnya. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe
yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.
Menurut WHO kriteria demam berdarah dengue ialah demam yang berlangsung
helinayati ,2015)
penyebaran tercepat di dunia. Setiap tahun di perkirakan terjadi sekitar 50 juta infeksi
virus (WHO,2011). Sebanyak 70% popolasi berisiko terdapat di wilayah regional Asia
Myanmar, Sri Lanka, dan 30% populasi berisiko lainnya terdapat di b enua Afrika serta
Amerika.
DBD untuk pertama kalinya, sebagaian besar kasus DBD terjadi pada pasien
sekunder melibatkan sistem imum pada patogenesisnya. Baik imunitas alamilah seperti
sistem komplemen dan sel NK, maupun imunitas adaptif termasuk humoral dan imunitas
dimediasi sel terlibat dalam proses ini. Kenaikan aktivitas imun, khususnya pada infeksi
pembuluh darah. Selain itu, produk dari virus seperti NS1 juga berperan dalam mengatur
terjadi kebocoran plasma volume intravascular berkurang, dan syok di kasus yang parah,
Kebocoran plasma bersifat unik karena plasma yang bocor selektif, yaitu di pleura dan
8
rongga abdomen serta periodenya pendek (24-48 jam). pemulihan cepat dari syok tanpa
sequele dan tidak adanya inflamasi pada pleura dan peritoneum mengindikasikan
mekanisme yang terjadi adalah perubahan fungsi integritas vascular, bukan kerusakan
maupun seluler, mulai terbentuk pada infeksi primer dan akan meningkat (booster effect)
pada infeksi sekunder. Antibodi tersebut dapat ditemukan dalam darah pada demam hari
ke-5, meningkatkan pada minggu pertama-ketiga, dan menghilang setelah 60-90 hari.
sekunder, usia, etnisitas dan penyakit kronis (asam bronkial, anemia, sel sabit dan
diabetes melitus). Pada anak-anak muda mungkin kurang mampu untuk mengkompensasi
kebocoran kapiler dari pada orang dewasa dan akibatnya berisiko lebih besar mengalami
syok dengue.
Pada wanita lebih berisiko mendapatkan manifestasi berat setelah terinfeksi virus
dengue (DBD) karena secara teori di yakini waanita lebih cenderung dapat meningkat
permeabilitas kapiler di bandingkan dengan laki-laki. Selain itu, orang kulit putih infeksi
virus dengue lebih berat di bandingkan dengan orang kulit hitam (negro)karena virus
lebih banyak berkembang biak pada sel mononuklear orang kulit putih. Infeksi virus
dengan lebih sering terjadi pada orang yang memiliki status gizi yang baik di banding
dengan orang malnutrisi. Pada orang yang memiliki indeks massa tubuh tinggi, kapiler
mereka secara intriksik lebih mungkin bococr sehingga bias menjadi lebih buruk dalam
infeksi dengue.
9
Ciri-ciri nyamuk yang menularkan penyakit DBD dengan nama Aedes aegypti
adalah sebagai berikut:berwarna hitam dengan loreng putih di sekujur tubuh nyamuk bias
terbang hingga radius 100 meter dari tempat menetas ,nyamuk betina membunuhkan
darah setiap 2 hari sekali ,nyamuk betina menghisap darah pada pagi hari dan sore hari;
senang hinggap di tempat gelap benda tergantung di dalam di dalam rumah, lingkungan
rumag, gendung dan bangunan nyamuk bias hidup 2 bulan dengan rata-rata
yang tergenang air bersih dalam waktu lama seperti bak mandi, vas bunga, kaleng,
penambung air, lubang wc, dan talang air. Air kotor seperti got, air keruh, air empang,
genangan yang berhubungan dengan tanah bukan tempat yang cocok bagi nyamuk Aades
telur (Damara,2011).
Virus berkembanng dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam
kelenjar air liur, dan jika nyamuk inni mengigit orang lain maka virus dengue akan
dipindahkan Bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus akan bekembang
selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit demam berdarah dengue. Virus
dengue memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan berada dalam darah selama satu
minggu (Widoyono,2008)
Upaya pencegahan sarang nyamuk adalah kegiatan pencegahan telur, jentik dan
kepompong nyamuk penularan demam berdarah dengue. Menurut (Depkes RI, 2010)
10
3M yang pertama yaitu menguras penampungan air antara lain bak mandi, bak
wc, vas bunga dan tempat minum burung. Cara menguras yang baik adalah
rata dinding bagian dalam penampungan air, mendatar maupun turun. Maksudnya
agar telur nyamuk tidak menempel dapat lepas dan tidak menetas jentik nyamuk
(Depkes RI,2006).
nyamuk tidak berkembangbiak yaitu menutup penampungan air dengan rapat agar
air yang di simpan tidak ada jentik. Jenis penampungan air antara lain: gentong,
tidak terisi air, di tonggak bambu dapat di tutup dengan pasir, Menutup lubang
pada pagar dengan tanah, untuk ban bisa di tutup dengn plastic atau di masukkan
air dan tidak akan di gunakan lagi sebaiknya di singkirkan yang mudah adalah
mengubur ke dalam tanah. Beberapa barang bekas yang perlu di kubur antar lain
gelas, pecahan pring dan botol atau kaleng. Dengann melakukan 3M saja belum
cukup untuk melakukan pecegahan demam berdarah maka ada tindakan yang
harus di lakukan antar lain pecengahan jentik dan gigitan nyamuk, memelihara
ikan pemakan jentik nyamuk, memakai kelambu di saat tidur untuk menghidari
suara nyamuk, tidak mengantung pakian agar tidak menjadi tempat tinggal
nyamuk, memakai abate untuk mematikan berbagai jentik nyamuk dan larva
11
memakai obat nyamuk, adapun jenis obat nyamuk antara lain bakar baygon,
Autan obat nyamuk kulit, obat nyamuk hit elektrik isi ulang dan obat nyamuk
semprot agar terhhindar dari gigitan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah
3. Muka kemerahan
Adapun tanda bahaya yaitu fase Efebris klinis tidak ada berbaikan atau
memburuk, tidak mau minum, muntah terus-terus, nyeri perut hebat, gelisah, perubahan
perilaku, perdarahan mimisan, muntah dan BAB hitam, menstruasi berlebihan, urin
dingin), diuresis berkurang dalam 4-6 jam. Warning tersebut di gunakan untuk menilai
Tanda atau gejala DBD yang muncul seperti bitnik-bintik merah pada kulit. Selain
itu suhu badan lebih dari 38oc badan terasalemas dan lesu, gelisah, ujung tangan dan kaki
dingin berkeringat, nyeri ulu hati, dan muntah. Dapat pula di sertai perdarahan seperti
mimisan dan buang air besar bercampur darah serta turunnnya jumlah trombosit hingga
100.00/mm.
2.1.11 Diagnosa
12
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosa DBD di tegakkan semua hal di bawah ini:
3. Terdapat minimal satu atau tanda-tanda perembesan plasma sebagai berikut efusi
pemahaman pathogenesis infeksi dengue dan riset formulasi vaksi. Diagnosa definitive
infeksi virus dengue hanya dapa di lakukan di laboratorium dengan cara isolasi virus,
deteksi antigen virus atau RNA dalam serum atau jaringan tubuh (PCR), dan deteksi
pemeriksaan darah rutin untuk menapis dan membantu menegakkan diagnose passion
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu sseorang terhadap
objek mealalui indra yang di miliki (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan
pengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
13
pengetahuan seseorang di peroleh melalui indra pendengaran yaitu telinga dan indra
Menurut Notoatmodj (2012), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi telah orang melakukan pengindran terhadap suatu objek teetentu. Dalam kamus
Besar Indonesia (2011), pengetahuan adalah sesuatu yang di ketahui berkaitan dengan
berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini di pengaruhi berbagai faktor
dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta
keadaan social budaya. Pengetahuan adalah informasi yang di ketahui atau di sadari
orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses sebagai
berikut:
2. Merasa, tertarik terhadap stimulasi atau objek tersebut di sini sikap objek mulai
timbul
4. Mencoba, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang di kehendaki
14
Menurut Notoamodjo (2012) pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif
1) Tahu(know) di artikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah di pelajari
dan di terima dari sebelumnya. Kata kerja mengukur bahwa orang taahu tentang apa
2) Memahami(comprehension)
menginterprestasikan materi yang di ketahui secara benar. Orang yang telah paham
terhadap suatu materi ataau objek harus dapat menyebut, menjelaskan, dan
penyakit DBD.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi smerupakan kamampuan seseorang yang teelah memahami suatu materi atau
pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di sini dapat di artikan sebagai
dalam konteks ataau situasi yang lain. Seseorang anggota masyarakat pada tingkat
aplikasi dapat menerapkan teori dengan menggunakan peralatan yang ada dalam
4) Analis (Analysis)
Analisis merupakan kemampuan seseorang yang telah memahami suatu atau objek
tertentu ke dalam komponen -komponen yang terdapat dalam suatu masalah dan
berkaitan satu sama lain. Pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis,
15
apabila orang tersebut telah dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
masyarakat dalam menganalisi penyakit DBD dapat di lihat dari penggunaan kata-
dan penyebab.
5) Sintesis (Synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Seorang dapat menerapkan
teori tentang penyakit DBD berbagai macam situasi kondisi berdasarkan keinginan
6) Evaluasi (Evalution)
suatu materi atau objek tertentu. Penilain itu di dasarkan pada suatu kriteria yang di
tentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Dalam tingkat ini
seseorang dapat melakukan penilaian terhadap tindakan yang di lakukan orang lain
evaluasi dan kemudian melakukan pembenahan sehingga sesuai dengan materi dan
Dalam bahasaa inggris di pakai istilah Society yang yang berasal dari kata latin
Socius, berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab syarakaa
16
yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”. Masyarakat adaalah sekumpulan manusia saling
“bergaul” atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”. Masyarakat merupakan orang
yang menepati suaatu wilayah baik langsung maupun tidak lansung saling berhubungan
sebagai usaha pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan ssosial melalui perasaan
solidaaritas karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan yang sama.
a. Masyarakat Modern
Masyarakat modern merupakan masyarakat yang sudah tidak terikat padaa adat-
b. Masyarakat tradisional
17
BAB 3
KERANGKA KONSEP
= Diteliti
= Tidak di teliti
= Mempengaruhi
18
Tabel 3.1 Definisi Operasional
(Arikunto,
2013)
19
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
untuk meneliti suatu masalah melalui suatu kelompok yang bertujuan untuk
4.3.1 Populasi
keseluruhan objek yang di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
4.3.2 Sampel
20
Menurut Notoadmodjo, 2005 sampel adalah sebagian masyarakat yang
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh
Dengue
002 Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur pada Bulan Mei 2021.
21
4.6 Interumen Penelitian
responden.
b) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait. Dalam
1. Editing: yaitu untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah terasa
pada kuesioner.
Pemberian score : bila jawaban benar diberi nilai 1, bila jawaban salah
diberi nilai 0.
22
4. Tabulasi: Mengelompokan data dalam bentuk tabel
56-75%, dan kurang ˂ 55. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
2. Confidentility (kerahasiaan)
oleh peneliti.
23
4.9 Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Feb Mar 2021 Apr 2021 Mei 2021 Juni 2021
2021
1 Persiapan √ √ √
proposal
2 Seminar √
Proposal
3 Perbaikan √
proposal
4 Pengambilan √ √
Data
5 Penyusunan √ √
laporan
6 Ujian KTI
7 Perbaikan KTI √
8 Pengumpulan √
KTI
24
BAB 5
kerja Puskesmas kambaniru sebelah utara dibatasi selat sumba, sebelah timur di
kambaniru:
25
Dokter Umum 3 5.8
S.farm.Apt 1 1.92
S1 Gizi 1 1.92
SKM 1 1.92
SMF 1 1.92
D3 Kebidanan 9 17.3
D3 Keperawatan 14 26.92
D3 Keperawatan Gigi 2 3.8
D3 Kesling 1 1.92
SPK 4 7.7
Bidan P2BA 9 17.3
Lulusan SMA 6 11.58
Total 52 100
Sumber : Profil Puskesmas Kambaniru,2017
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa tenaga kerja untuk dokter umum 3 orang
(5,8%). Di atas dapat di lihat S.farm.Apt 1 orang (1.92%), di atas dapat di lihat S1
Gizi 1 orang (1.92), di atas dapat di lihat SKM 1 orang (1.92), di atas dapat di lihat
SMF 1 orang (1.92), di atas dapat di lihat D3 Kebidanan 9 orang (17,3%),di atas
dapat di lihat D3 Keperawatan 14 orang (26,92%), di atas dapaat di lihat D3
Keperawatan Gigi 2 orang (3,8%),di atas dapaat di lihat D3 Kesling 1(1,92),di atas
dapat di lihat SPK 4 orang ( 7,7%),di atas dapat di lihat bidan P2BA 9 orang
(17.3%),di atas dapat di lihat Lulusan SMA 6 orang (11.58%).
Jenis Kelamin
Laki-laki 14 53,3
Perempuan 16 46,7
Umur
15-20 Tahun 18 60
21-35 Tahun 7 23,3
>45 Tahun 5 16,7
Pendidikan
Dasar (SD-SMP) 10 33,3
Menengah (SMS-D3) 18 60
Tinggi S1 dst 2 6,7
Pekerjaan
Bekerja 18 60
Tidak bekerja 12 40
Total 30 100
26
Dalam Tabel 5.2 dapat di lihat bahwa dari 30 responden, jenis kelamin
16 responden (53,3%).
Dalam tabel 5.2 dapat di lihat bahwa dari 30 responden yang memiliki
umur 15-20 tahun sebanyak 18 responden (60%), umur 21-45 tahun ada sebanyak
Dalam tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 30 orang responden yang
Dalam tabel 5.2 dapat di lihat bahwa dari 30 orang responden yang
Baik 13 43,3
Cukup 9 30
Kurang 8 26,7
27
Total 30 100
sebesar 43,3 %, pada kategori cukup 30%, sedangkan pada kategori kurang
sebesar 26,7%.
5.2 Pembahasan
sebanyak 8 orang (26,7%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang di
(63,9%) . Hasil penelitian ini juga sama dengan Novikasari ( 2016) di Puskesmas
Iring Mulyo Provinsi Lampung yang menunjukan bahwa sebagian besar orang
responden (71,2%) . Dan penelitian ini juga sama dengan Engkeng et al,( 2017)
28
Pengetahuan responden yang baik dapat di pengaruhi oleh umur, dimana
dalam penelitian ini mayoritas responden berumur 15-20 tahun (60%) Menurut
Wawan, A (2011) umur 15-20 tahun merupakan tahap remaja yang mulai
pekerjaan, dimana dalam penelitian ini responden sebagian besar bekerja (60%),
kehidupan.
untuk memprioritaskan umur >20 tahun dan yang tidak bekerja dalam
29
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
kesehatan tentang pencegahan DBD dan kegiatan kerja bakti di wilayah kerja
puskesmas kambaniru.
1. Bagi Masyarakat
30
Masyarakat dapat mempertahankan pengetahuan yang baik terhadap
2. Bagi Puskesmas
promosi kesehatan tentang pencegahan DBD dan kegiatan kerja bakti di wilayah
kerja puskesmas.
3. Bagi Peneliti
DBD
DAFTAR PUSTAKA
Dawe, M. A. ., Romeo, P., & Ndoen, E. (2020). Pengetahuan dan Sikap Masyarakat serta
Peran Petugas Kesehatan Terkait Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Journal of Health and Behavioral Science, 2(2), 138–147.
https://doi.org/10.35508/jhbs.v2i2.2283
Engkeng, S., Max, R., & Mewengkang, D. (2017). Kecamatan Mapanget Manado.
Hubungan Antara Pengetahuaan Dan Sikap Kepala Keluarga Dengan Tindakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue, 9, 1–8.
Imba Wahyu Ginandra. (2015). No Hubungan Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga
DEangan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Sendangmulyo
31
Kabupaten Blora Nsakahle.
Matthews, B. J. (2019). Aedes aegypti. Trends in Genetics, 35(6), 470–471.
https://doi.org/10.1016/j.tig.2019.03.005
Novikasari, L. (2016). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Demam Berdarah
Dengue Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak Di Puskesmas Iring
Mulyo Kota Metro Tahun 2014 . The Journal of Holistic Healthcare), 10(4), 1–4.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/284
Putu nova helinayati, N. (2015). Faktor dan pencegahan demam berdarah dengue. NPN
Henilayati - 2015, 9–23.
Ratnawulan, A. (2019). Upaya Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue
di Desa. Bergas Kabupaten Semarang Universitas Negeri Semarang Tahun 2019.
Tito Rizki Yulinda, 2016. (2016). Pengaruh Pelatihan Pemantauan.,Tito Rizki Yulinda,
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016. 10–42.
Wowor, M. F. (2013). Deteksi Dini Demam Berdarah Dengue Dengan Pemeriksaan
Antigen Ns1. Jurnal Biomedik (Jbm), 3(1), 1–9.
https://doi.org/10.35790/jbm.3.1.2011.853
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran I
32
Kepada Yth : Bapak/Ibu di wilayah kerja puskesmas kambaniru
Nama saya : Maryensi Maheli Eha, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
Program Studi Keperawatan Waingapu angkatan 2018 melaksanakan penelitian dengan
judul “Studi Deskriptif Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru Kecamatan
Kambera Kabupaten Sumba Timur ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengetahuan bapak/Ibu terhadap pencegahan Demam Berdarah Dengue.
Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka dengan ini saya minta kesediaannya untuk
menadatangani lembar persetujuan ini dan saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk
menjawab pertanyaan yang saya berikan dalam bentuk lembar kuisoner. Jika ibu tidak
bersedia untuk berpartisipasi saya tidak akan memaksa.
Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Tanda tangan :....................
Tanggal :
Waingapu, 2021
Pemohon
Lampiran II
33
OLEH
Setelah saya membaca permohonan di atas, maka saya menyatakan bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini. Sebagai bukti kesediaan saya menjadi responden di
Waingapu, 2021
Lampiran 3
LEMBAARAN KUISIONEER
34
1.DATA UMUM
IDENTITAS RESPONDEN
2. Umur =……………….
4. Pendidikan =…………………
5. Pekerjaan =……………….
benar.
Berilah tanda chek list (√) pada kotak yang telah di sediakan kotak yang telah di sediakan
1.Waktu yang baik untuk menguras bak mandi atau penampungan air adalah……
a) 2 hari
b) 3 hari
c) 4 hari
d) 5 hari
e.) 1 minggu
2. Apa saja yang harus di tutup untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah?
Kecuali……
35
e) Menutup ban dengan plastic atau masukkan dalam karung
3. Apa saja yang harus di kubur untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah?
Kecuali……
a) gelas bekasan
b) pecahan piring
d) plastic
e) meja
c) Mematikan kecoak
36
e) Melindungi dari kedinginan
7. Jenis obat nyamuk yang dapat di gunakan untuk mencegah demam berdarah?
Kecualli….
a) Bakar baygon
d) Menyukai angin
e) Menyukai matahari
air, mendatar maupun turun agar telur nyampu tidak menempel dapat lepas dan
37
c)Menguras tanpa membersihkan
e) Membersihkan pintu
c) Tidak menutup
e) Menutup Wc
13. Tujuan dari Cara menguras yang baik dengan menyikat menggosok rata dinding
a) agar telur nyampuk tidaak menempel dapat lepas dan tidak menetas jentik
nyamuk
38
b) Menghindari dari gigitan semut yang menyebabkan demam berdarah
15. Barang bekas gelas, pecahan pring dan botol atau kaleng dan plastic dalam 3M
sebaiknya di….
a) Mengubur
b) Menguras
c) Menutup
d) Mengali
e) Menghias ruangan
39