Anda di halaman 1dari 49

LITERATURE REVIEW

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH


(ISK) DENGAN NYERI AKUT

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Oleh :

Karyn Gloria Angela Pelealu

NIM:711440119065

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

TAHUN 2022
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Karyn Gloria Angela Pelealu

NIM : 7114 4011 9065

Jurusan : D-III Keperawatan

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (KTI) ini adalah hasil karya saya
sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar adanya.

Apabila dikemudian hari ternyata karya tulis ilmiah (KTI) ini merupakan
hasil karya orang lain maka saya bersedia diberikan sanksi atas perbuatan saya
tersebut.

Manado, Rabu 29 Juni 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Literature Review

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH


(ISK) DENGAN NYERI AKUT

Yang diajukan oleh:

Karyn Gloria Angela Pelealu

NIM:7114 4011 9065

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Janbonsel Bobaya, S.Pd.M.Kes Tanggal 14-06-2022


NIP.19640723 198503 1 004

Pembimbing II

Nurseha Djaafar, S.Pd,S.Kep.Ns,M.Kes Tanggal 14-06-2022


NIP.19611012 198502 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui dan diterima oleh tim penguji
ujian akhir program Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan
Keperawatan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan diploma
III pada tanggal 29 Juni 2022.

Ketua Penguji

Dr Marjes. N. Tumurang, S.Pd.SKM.M.Kes


NIP. 19640123 198512 1 001
Anggota Penguji

Ni Luh Jayanthi M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB Janbonsel Bobaya, S.Pd.M.Kes


NIP.1979122 200501 2 006 NIP.19640723 198503 1 004

iii
CURICULUM VITAE

A. Identitas

Nama : Karyn Gloria Angela Pelealu

NIM : 7114 4011 9065

Tempat,Tanggal,Lahir : Manado 31 Agustus 2002

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kel Teling Tingkulu Kec.Wanea

Kota Manado

Email : Karinpelealu@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2007-2013 : SD Negeri 64 Manado

2. Tahun 2013 -2016 : SMP Negeri 1 Manado

3. Tahun 2016- 2019 : SMA Negeri 2 Manado

4. Tahun 2019- Sekarang : Politeknik Kesehatan Kemenkes

Manado Jurusan Keperawatan

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus,
karena atas berkat dan tuntunan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan keperawatan pada pasien infeksi saluran
kemih (ISK) dengan nyeri akut” sehingga boleh selesai dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menempuh gelar Diploma III Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Manado. Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak sedikit tantangan
dan hambatan yang dihadapi penulis, namum pada akhirnya penulis mampu
melewati semuanya dengan tuntunan disertai kerja keras, bimbingan, arahan serta
dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima


kasih yang tulus dari hati kepada :

1. Dra.Elizabeth Barung, M.Kes.Apt, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan


Kemenkes Manado.
2. Jon W.Tangka, M.Kes,Ns, Sp.KMB, sebagai Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado.
3. Maria Terok, S.Pd, S.SiT,M.Kes, sebagai ketua program studi Diploma III
jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado.
4. Esrom Kanine, M.Kep,Ns.Sp.Kep.J, sebagai Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti
pendidikan.
5. Janbonsel Bobaya, S.Pd.M.Kes, sebagai Pembimbing I sekaligus dosen
penguji yang telah banyak membantu saya dan selalu memberikan arahan
dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Nurseha Djaafar, S.Pd,S.Kep.Ns.M.Kes, sebagai Pembimbing II yang
telah banyak membantu dan memberikan arahan selama dalam proses
menyusun karya tulis ilmiah ini.

v
7. Dr Marjes.N. Tumurang, SPd.SKM.M.Kes, sebagai Penguji I yang telah
bersedia menguji dan memberikan arahan serta sudah menerima karya
tulis ilmiah ini.
8. Ni Luh Jayanthi M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB, sebagai Penguji II yang telah
bersedia menguji dan memberikan arahan serta sudah menerima karya
tulis ilmiah ini.
9. Mama dan kakak dengan penuh kasih sayang juga kesabaran yang sudah
memberikan dukungan berupa doa dan juga memberikan dukungan dalam
membantu penulis selama mengikuti pendidikan tanpa ada keluhan.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2019 yang selalu menemani dan
membuat banyak cerita juga pengalaman yang tidak akan terlupakan
selama penempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Manado.
11. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan
saran serta kritik membangun agar supaya karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat dan bisa menjadi bahan pembelajaran dalam bidang
keperawatan medikal bedah.

Manado, 29 Juni 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ......................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
CURICULUM VITAE................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 4
BAB II METODE PENELITIAN .............................................................................. 6
A. Strategi Pencarian Literatur .................................................................................. 6
B. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi ................................................................................ 7
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas ..................................................................... 9
BAB III HASIL DAN ANALISIS ........................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................ 17
A. Pengkajian............................................................................................................. 17
B. Diagnosa................................................................................................................ 19
C. Intervensi ............................................................................................................... 21
D. Implementasi ........................................................................................................ 25
E. Evaluasi ................................................................................................................. 25
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 27
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 27
B. Saran ...................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 30
LAMPIRAN .............................................................................................................. 32

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kata kunci Literature Review…………………...………………………..7


Tabel 2 Format PICOS dalam Literature Review ..................................................... 8
Tabel 3 Diagram Flow berdasarkan PRISMA 2009 ................................................. 9
Tabel 4 Hasil Pencarian Literature Review ............................................................ 10

viii
Karyn Gloria Angela Pelealu. 2022. LiteratureReview Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dengan Nyeri Akut . (Dibimbing
oleh Janbonsel Bobaya, S.Pd.M.Kes sebagai Pembimbing I dan Nurseha
Djaafar, S.Pd,S.Kep.Ns,M.Kes sebagai Pembimbing II).

ABSTRAK

Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan peradangan saluran


perkemihan yang menyebabkan adanya keluhan nyeri pada setiap pasien yang
menimbulkan gangguan rasa tidak nyaman. Tujuan: Menggambarkan asuhan
keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri akut melalui
Literature Review. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif
dengan studi kasus melalui Literature Review: Studi kasus pada enam artikel
sesuai dengan pencarian kata kunci. Hasil : Penelitian dengan penerapan asuhan
keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih dengan nyeri akut ditemukan
semua memiliki keluhan yang sama nyeri saat berkemih dari bagian bawah
abdomen sampai kepinggang dan ada yang sampai ke punggung. Tidak semua
pasien mengalami peningkatan suhu tubuh dari batas normal, setelah dilakukan
intervensi kolaborasi pemberian analgetik dan mengajarkan teknik non
farmakologi: Relaksasi nafas dalam memberikan pijatan (massage), melakukan
teknik distraksi selama dua sampai tiga hari, skala nyeri pada pasien dengan ISK
menurun. Kesimpulan: Melakukan teknik relaksasi nafas dalam, distraksi dan
pemberian pijatan (massage) dapat mempercepat penurunan skala nyeri pada
pasien infeksi saluran kemih ISK.

Kata Kunci :Asuhan Keperawatan, Infeksi Saluran Kemih, Nyeri Akut, Teknik
non farmakologi.

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan peradangan saluran

perkemihan baik saluran bagian atas (nefritis dan ureter) pada saluran

bagian bawah (kandung kemih dan uretra), penyakit ini sering didapati

pada masyarakat yang umumnya berjenis kelamin perempuan

(Efendi.2022).

Menurut World Health Organization (WHO dalam Safitri 2013)

Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang paling umum urutan kedua

setelah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan

pertahun. Infeksi ini juga lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria

dan Indonesia adalah gegara terbesar keempat didunia setelah Cina,

India, dan Amerika Serikat. Sementara itu diIndonesia 222 juta orang

yang menderita ISK dan prevelensinya masih cukup tinggi.

Survelans Centers For Disease Control and Prevention (CDC

2018) menunjukan angka kematian pasien dengan infeksi saluran kemih

diperkirakan menca pai angka 13.000 setiap tahun.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014) jumlah

penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) 90-100k kasus per 100.000

penduduk pertahun atau sekitar 180.000 baru per tahun. Di Indonesia ISK

1
menjadi penyakit yang relatif sering terjadi pada semua umur mulai dari

bayi hingga orang tua seiring bertambahnya usia kejadian ISK lebih sering

terjadi pada wanita dari pada pria karena uretra wanita lebih pendek dari

pada pria.

Data dari RSUP Manado sepuluh jenis penyakit terbanyak tahun

2016 yaitu pada penderita infeksi saluran kemih (ISK). Tercatat Penderita

Rawat Darurat sebanyak 191 orang (BPS Sulut, 2017).

Survei di RS Bhayangkara Manado menunjukkan pasien ISK yang

berumur18-25 tahun sebanyak 3 pasien (8,33%), umur 26-35 tahun

sebanyak 4 pasien (11,11%), umur 36-45 tahun sebanyak 4 pasien

(11,11%), umur 46-55 tahun sebanyak 10 pasien (27,78%) dan umur 56-

65 tahun sebanyak 15 pasien(41,67%). Ditemukan pasien berumur 36

sampai 65 tahun lebih beresiko mengalami penyakit Infeksi Saluran

Kemih (ISK) disebabkan pada usia tersebut terjadi penurunan daya imun

atau meningkatnya kerentanan terhadap infeksi jadi angka kejadian Infeksi

saluran kemih (ISK) meningkat seiring bertambahnya usia.

(Sukandi.2019).

Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial ,

atau yang digambarkan sebagai kerusakan (Internasional Association for

the study of pain) serangan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas

2
ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantsipasi atau di prediksi ,

dan dengan durasi kurang dari tiga bulan (Herdman.2018).

Nyeri dapat di atasi dengan terapi farmakologi dan non-farmakologi.

Dengan teknik relaksasi, massage, kompres, terapi, music, distraksi, dan

guided imaginary (Smeltzer.2008). Salah satu intervensi keperawatan

untuk menurunkan nyeri dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas nyeri

dapat menurunkan skala nyeri ini didukung oleh penelitian Detu (2019),

Silalahi (2019), Abarang (2019), Irpandi (2020). Pemberian pijatan

punggung (massage) dan teknik distraksi juga dapat membantu

menurunkan skala nyeri yang dirasakan pasien ini dukung oleh penelitian

yang dilakukan Maaseke (2019) dan Parwati (2020).

Mengidentifikasi Masalah yang ada pada pasien infeksi saluran

dengan kemih (ISK) dengan masalah nyeri akut saya tertarik untuk melihat

bagaimana penerapan asuhan keperawatan dan mengangkat literature

review ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, merumuskan masalah “Bagaimana

gambaran asuhan keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan

nyeri akut melalui literature review ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Membahas bagaimana asuhan keperawatan pada pasien infeksi

3
saluran kemih (ISK) dengan nyeri akut melalui literature review

2. Tujuan Khusus:

1. Mengetahui gambaran proses asuhan keperawatan dari pengkajian

pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri akut.

2. Mengetahui gambaran proses asuhan keperawatan dari diagnosa

keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri

akut.

3. Mengetahui gambaran proses asuhan keperawatan dari intervensi

keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri

akut.

4. Mengetahui gambaran proses asuhan keperawatan dari implementasi

keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri

akut.

5. Mengetahui gambaran proses asuhan keperawatan dari evaluasi

keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri

akut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis :

Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis tentang

kesehatan terutama dibagian keperawatan medikal bedah serta dapat

dijadikan tambahan referensi untuk persiapan memasuki dunia kerja

dibidang keperawatan.

4
2. Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi bahan informasi juga bacaan untuk

mahasiswa dan dosen Di Poltekkes Kemenkes Manado di bidang

keperawatan medikal bedah khususnya untuk mahasiswa program studi

Diploma III keperawatan.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dibidang keperawatan

medikal bedah mengenai infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri akut

sehingga ilmu yang didapatkan bisa diaplikasinya ke dunia kerja.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang

penyakit infeksi saluran kemih dengan nyeri akut agar dapat mengetahui

cara pencegahan sebelum terjadi masalah dan cara pengobatan saat sudah

terkena penyakit infeksi saluran kemih (ISK).

5
BAB II

METODE PENELITIAN

A.Strategi Pencarian Literatur

Literature review ini sebelum di rangkum menjadi satu dilakukan

pencarian terlebih dahulu berdasarkan tema atau judul yang sudah ditentukan.

Pencarian Literature review ini dilakukan dari bulan April-Juni 2022. Data yang

terkandung dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data yang diperoleh

bukan data dari hasil pengamatan langsung, melainkan dari hasill yang di peroleh

dari peneliti sebelumnya tentang asuhan keperawatan pada pasien Infeksi saluran

kemih (ISK) dengan nyeri akut.

Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder dari penelitian

sebelumnya berupa jurnal, karya tulis ilmiah dan asuhan keperawatan yang

didalamnya memuat topik sesuai judul yang diambil dengan cara menggunakan

dua database melalui Google Scholar, dan dari Perpustakaan Terpadu Politeknik

Kesehatan Kemenkes Manado.

Pencarian jurnal dan artikel menggunakan keyword dan Boolean operator

(AND,OR NOT or AND NOT) digunakan untuk memperluas dan memaksimalkan

pencarian jurnal sehingga lebih mudah didapatkan, untuk pencarian artikel di

perpustakaan terpadu politeknik kesehatan kemenkes manado dilakukan secara

manual dengan mencari hasil karya tulis ilmiah yang sudah pernah di teliti

sebelumnya dengan judul “Asuhan keperawatan pasien dengan infeksi saluran

kemih (ISK) dengan nyeri akut”.

6
Kata kunci dalam Literature Review ini terdiri sebagai berikut :

Tabel 1 Kata Kunci Literature Review

Asuhan Infeksi Saluran Nyeri Akut Teknik Non


Keperawatan Kemih Farmakologi

OR OR OR OR

Nursing care Urinary Track Acute Painful Non-


Infections Pharmacological
Techniques

B. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS

yang terdiri dari :

1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan dianalisis

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review

2. Intervension yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus

perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan

studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature

review.

3. Comparation yaitu intervensi atau pelaksanaan lain yang digunakan

sebagai pembanding, jika tidak ada menggunakan kelompok kontrol

dalam studi yang terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

7
5. Study design yaitu penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan

direview.

Hasil pencarian literature dari yang didapat, peneliti dapat menemukan

kriteria inklusi dan eksklusi dengan metode PICOS, dan hasilnya yang

masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi yaitu :

Tabel 2 Format PICOS dalam Literature Review

Kriteria (PICOS) Inklusi Eksklusi

Populasi Yang menderita Yang tidak menderita


penyakit Infeksi infeksi saluran kemih
saluran kemih

Intervensi Manajemen Nyeri Bukan manajemen


nyeri

Pembandingan Tidak ada pembanding Tidak ada pembanding

Hasil Analisis asuhan Tidak menjelaskan


keperawatan pada mengenai asuhan
pasien dengan infeksi keperawatan pada
saluran kemih pasien dengan infeksi
saluran kemih

Jenis Studi Studi kasus Yang bukan studi


kasus

Tahun studi Tahun 2017-2022 Sebelum Tahun 2017

Bahasa Indonesia Bahasa selain Inggris


dan Indonesia

8
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

Berdasarkan hasil penelitian melalui Literature Review yang didapat, dengan

menggunakan keyword atau kata kunci Asuhan keperawatan infeksi saluran kemih

dengan nyei akut pada pencarian situs Google Scholar tahun 2017-2022

didapatkan (n= 18). Hasil pencarian artikel terdapat 5 artikel yang diduplikat dan

dihapus tersisa 13 artikel. Kemudian melakukan skrining abstrak (n=2) dan full

teks (n=13) yang disesuaikan dengan judul literature review didapatkan (n=8).

Berdasarkan kelayakan terhadap kriteria eksklusi dan inklusi didapatkan 6 artikel

yang dapat digunakan yang Literature Review. Hasil seleksi pencarian artikel

digambarkan melalui diagram flow:

Tabel 3 Diagram Flow berdasarkan PRISMA 2009

Pencarian situs Google Scholar


Eksklusi (n=5)
(n=18)
Artikel diduplikasi yang
memiliki kesamaan nama
Penulis dan Abstrak tidak
Artikel setelah di duplikat dan di sesuai dengan masalah yang
hapus (n=13) di angkat.

Eksklusi (n=5)
Judul diidentifikasi dan di saring
-Judul yang tidak sesuai
dengan kata kunci Asuhan
(n=8)
keperawatan, infeksi saluran
kemih, nyeri akut, teknik
nonfarmakologis.

Total Artikel yang digunakan -Intervensi yang tidak


berfokus pada masalah
(n=6)BAB III nyeri.

9
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

Tabel 4 Hasil Pencarian Literature Review

Artikel No 1

Author Rachmiwaty Detu

Tahun 2019
Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Infeksi Saluran Kemih
Judul (ISK) diRuangan Interna Wanita DiRSUD Kabupaten Bolaang
Mongondow

Metode: (Desain, Desain: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
Sampel, Variabel, kasus
Instrument,
dan, Analisis. Analisis: Tahapan proses keperawatan pada pasien diterapkan
sesuai standar keperawatan mulai dari tahap pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, evaluasi kemudian peneliti menarik
kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang telah
di lakukan.

Sampel: Sampel yang diambil 1 Pasien yang menderita Penyakit


Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan keluhan nyeri

Variabel: Asuhan Keperawatan Dengan Infeksi Saluran Kemih


(ISK)

Instrument : Studi kasus ini dilakukan pendekatan dengan cara


wawancara dan Observasi langsung keadaan pasien dan keluarga
pasien

Dari Hasil Peneitian pada Ny.N umur 52 tahun pasien terkena


Hasil Penelitian penyakit infeksi saluran kemih (ISK), dengan keluhan utama nyeri
saat berkemih dari bagian bawah perut sampai ke pinggang, nyeri
dirasakan 3 hari sebelum masuk RS disebabkan oleh kebiasaan
menahan, menunda buang air kecil dan jarang minum air, keadaan
umum lemah, dengan kesadaran composmentis GCS 15 E4V5M6,
TD 120/80 mmHg, N 90x/menit,S 37ᵒC, berat badan pasien 60 kg

10
tidak ada penurunan dan kenaikan sebelum dan sesudah sakit tetap
sama, ekspresi wajah meringis menahan nyeri saat di kaji, dengan
(PQRST) P: nyeri muncul saat berkemih, Q: nyeri seperti ditusuk-
tusuk, R: nyeri yang dirasakan muncul dari perut bagian bawah
sampai ke pinggang, S: skala nyeri yang diasakan 7, T: nyeri yang
dirasakan hilang timbul selama 5-15 menit, pasien berkemih kurang
lebih 200cc 1x dalam sehari, setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 hari dengan mengkaji nyeri pasien, mengatur
posisi pasien senyaman mungkin, menganjurkan minum air putih 6-
8 gelas, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, menganjurkan
pasien membatatasi aktivitas, serta kolaborasi dengan tim medis
untuk pemberian obat analgetik hasilnya nyeri pasien menurun
yang saat dikaji 7 setelah dilakukan intervensi keperawatan selama
3 hari berkurang menjadi skala nyeri 2 (ringan).

Data Base Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Artikel No 2

Author Rospida Silalahi

Tahun 2019

Judul Asuhan Keperawatan Pada Ny.R dengan Infeksi Saluran Kemih Di


Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan

Metode : (Desain, Desain: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
Sampel, Variabel, kasus.
Instrument,
dan, Analisis. Sampel: Sampel yang di ambil dari 1 Pasien dengan penyakit
Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Variabel: Asuhan Keperawatan Dengan Infeksi Saluran Kemih


(ISK).

Instrument: Pendekatan studi kasus dalam penelitian ini


menggunakan proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan intervensi, implementasi, dan evaluasi yang di lakukan
secara bertahap.

Analisis : Dari semua tahapan proses keperawatan dikumpulkan


dari pengkajian sampai ke tahap evaluasi dan dibandingan respon
pasein agar peneliti bisa mengetahui seberapa jauh kemajuan

11
tingkat kesehatan dari pasien.

Hasil penelitian pada Ny.R umur 38 tahun dengan diagnosa medis


Hasil Penelitian infeksi saluran kemih (ISK), dengan keluhan utama nyeri, pasien
meriang kurang lebih 2 hari dan tubuh pasien teraba hangat,
mengeluh nyeri saat buang air kecil, nyeri yang dirasakan dari
bagian bawah perut sampai ke pinggang, pengkajian nyeri P: nyeri
saat buang air kecil, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri
didaerah kateter suprapubik), S: skala nyeri 7, kesadaran
composmentis, TD: 130/80 mmHg, SB :38,5° C, R:18x/menit,
N:78x/menit, frekuensi buang air kecil pasien 8-9x sehari sedikit
tapi sering berwarna kuning kemerahan, setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan melakukan mengkaji
intensitas, lokasi, nyeri, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,
memantau perubahan pola berkemih dan perubahan urine,
memonitor eliminasi urine termasuk frekuensi, jumlah dan warna
urine, menganjurkan pasien untuk minum 8 gelas, menganjurkan
untuk berkemih setiap 2 – 3 jam, palpasi kandung kemih tiap 4 jam
skala nyeri pasien turun dari awalnya skala nyeri 7 turun menjadi 3,
saat berkemih sudah tidak merasakan nyeri, dan suhu tubuh turun
37° C.

Data Base Google Scholar

Artikel No 3

Author Amelia Maaseke

Tahun 2019

Judul Asuhan Keperawatan Pada Ny.S.K Dengan Infeksi Saluran Kemih


Di Ruangan Crysant RSUD Talaud

Metode : (Desain, Desain: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
Sampel, Variabel, kasus.
Instrument,
dan, Analisis. Sampel: Sampel yang di ambil dari 1 pasien dengan penyakit
Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Variabel: Asuhan Keperawatan Dengan Infeksi Saluran Kemih


(ISK).

12
Instrument: Pendekatan yang dilakukan dalam studi kasus ini
melalui wawancara dengan 2 jenis wawancara yaitu dengan
Autoanamnesa (wawancara langsung dengan pasien dan
Aloanamnesa (wawancara dengan keluarga pasien ).

Analisis: Tahapan proses keperawatan pada studi kasus ini sesuai


standar yang di dalam nya meliputi pengkajian, analisa data,
diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi kemudian ditarik
kesimpulan berdasarkan data hasil yang sudah dikumpulkan.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pada Ny S.K berumur 31 tahun dengan
keluhan utama nyeri dari perut dsampai ke punggung dan saat
buang air kecil urine keluar sedikit, P: nyeri muncul saat berkemih,
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri timbul dari bawah perut
sampai ke punggung, S: skala nyeri yang diasakan 7, T: nyeri yang
dirasakan hilang timbul selama 5-15 menit,dengan kesadaran
composmentis GCS : 15 E4V4M6 keadaan umum lemah, TD:
110/80 mmHg, N :80x / menit,R :20 x/ menit, SB : 36,5ᵒC, setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari dengan memantau
perubahan keluar urine berdasarkan warna bau, pola berkemih,
mencatat lokasi dan skala nyeri, melakukan teknik non-farmakologi
dengan memberikan pijatan punggung (massage), dan mengajarkan
teknik relaksasi nafas dalam, memberikan antipiretik sesuai
instruksi dokter, skala nyeri pasien menurun dari skala 7 menjadi
skala 2 (ringan).

Data Base Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Artikel No 4

Author Sri Hayati Abarang

Tahun 2019

Judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infeksi Saluran Kemih


Di Ruangan Interna Pria RSUD Kabupaten Bolaang Mongondow

Metode (Desain, Desain: Desain yang digunakan adalah studi kasus.


sampel, Variabel,
Instrument,dan Sampel: Sampel yang digunakan diambil dari 1 pasien dengan
Analisis) penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).

13
Variabel: Asuhan Keperawatan Dengan Infeksi Saluran Kemih.

Instrument : Pendekatan yang dilakukan dalam studi kasus ini ada 2


yaitu dengan pengamatan (Observasi) dan wawancara ( Interview).

Analisis : Tahapan proses keperawatan dalam studi kasus ini mulai


dari pengkajian kemudian dianalisis berdasarkan data subjektif dan
objektif, dirumuskan diagnosa keperawatan, menyusun intervensi
keperawatan, dilanjutkan implementasi dan yang terakhir
dievaluasi.

Hasil Penelitian Dari hasil Penelitian Tn.A berumur 29 tahun dengan keluhan utama
nyeri saat buang air kecil, kesadaran Composmentis E4V5M6, TD :
110/70 mmHg, N:90x/ menit, R: 22x/menit,SB: 39ᵒC, wajah pasien
tampak meringis banyaknya cairan urine <400cc/ hari, (PQRST) P:
nyeri muncul saat buang air kecil Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R:nyeri dibagian bawah perut sampai pinggang S: skala nyeri yang
diasakan 7, T: nyeri hilang timbul 5-15 menit setelah berkemih,
frekunsi baung air kecil 2x sehari,selera makan menurun mual
muntah, setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 hari
mulai dari mengukur tanda-tanda vital, mengkaji intensitas nyeri,
kolaborasi dengan tim medis pemberian obat analgetik,
mengajarkan teknik non-farmakologi relaksasi nafas dalam,
menggunakan toilet jongkok dan posisi jongkok saat buang air kecil
hasilnya skala nyeri menurun jadi 1 (ringan), SB : 36ᵒC, dan
ekspresi wajah menjadi rileks.

Data Base Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Artikel No 5

Author Gusti Ayu Putu Parwati, Gusti Ayu Ketut Purna Sucitawati, Retno
Budi Purwanti, Munawarah, Kadek Yudi Aryawan, Ni Kadek Diah
Purnamayanti

Tahun 2020

Judul Studi Kasus: Manajemen nyeri pada pasien infeksi saluran kemih di
ruang anggrek rumah sakit umum Negara

Metode : (Desain, Desain: Menggunakan metode deskriptif dengan studi kasus


sampel, Variabel, melalui penerapan asuhan keperawatan.

14
Instrument,
dan, Analisis. Sampel: Menggunakan 1 pasien dengan penyakit Infeksi Saluran
Kemih (ISK).

Variabel :Manajemen nyeri infeksi saluran kemih (ISK).

Instrument : Melakukan pendekatan dengan cara observasi dan


wawancara pada pasien maupun keluarga pasien.

Analisis : Tahapan proses keperawatan sesuai standar mulai dari


pengkajian sampai evalusi semuanya di lihat dari data subjektif dan
objektif yang di dapatkan kemudian di tarik kesimpulan.

Hasil Penelitian Hasil dari Penelitian Tn.S berumur 67 tahun dengan keluhan utama
nyeri perut tembus sampai pinggang kanan dan kiri sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, BAK sulit keluar dan berwarna merah
darah dengan skala nyeri 6, keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis GCS 15 E4V5M6, TD: 130/90 mmHg N: 108
x/menit, R: 22 x /menit, S: 37,5ᵒC, setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 2x 24 jam dengan mengkaji tingkat nyeri,
kolabolasi pemberian obat analgetik, mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam dan teknik distraksi skala nyeri menurun dari 6
menjadi skala nyeri 3 (ringan).

Data Base Google Scholar

Artikel No 6

Author Irpandi

Tahun 2020

Judul Asuhan Keperawatan pada Tn.A Dengan Diagnosa Medik Infeksi


Saluran Kemih (ISK) Di Ruang Dahlia B Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan

Metode : (Desain, Desain : Menggunakan metode deskriptif dimana mengambil kasus


sampel, Variabel, yang sedang berlangsung secara aktual.
Instrument,
dan, Analisis. Sampel: Menggunakan 1 pasien dengan Penyakit Infeksi saluran
Kemih (ISK).

Variabel: Asuhan keperawatan dengan infeksi saluran kemih (ISK).

Intrument : Pendekatan yang dilakukan dengan melakukan

15
observasi dan wawancara dengan pasien serta keluarga pasien.

Analisis: Pada studi kasus ini proses keperawatannya meliputi


pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, kemudian di evaluasi data-data yang
sudah di dapatkan.
Dari Hasil Penelitian Tn. A berusia 30 tahun dengan keluhan
Hasil Penelitian utama nyeri di perut bagian bawah sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit, aktivitas pasien dibantu sepenuhya oleh keluarga nyeri
perut skala 7, (PQRST) P: nyeri muncul saat berkemih, Q: nyeri
seperti ditusuk-tusuk, R:nyeri dibagian perut, S: skala nyeri yang
diasakan 7, T: nyeri yang dirasakan makin meningkat jika berkemih
dan hilang pada saat beristirahat, pasien terpasang kateter dengan
jumlah urine 1200cc/hari berwarna kuning dan berbau pesing,
kesadaran Composmentis GCS 15 E4V5M6, TD: 130/70
mmHg,N:88 x/menit, SB: 37ᵒC, R: 20 x/menit, setelah di lakukan
tindakan keperawatan selama 2x 24 jam dengan memantau
kebiasaan pasien berkemih, mengkaji skala nyeri klien,
mengajarkan teknik non-farmakologi teknik relaksasi nafas dalam,
kolaborasi untuk pemberian obat analgetik, nyeri turun dari skala 7
menjadi skala 3 ( ringan) dan aktivitas seperti berpindah tempat
sudah bisa dilakukan secara mandiri tanpa bantuan keluarga.
Data Base Google Scholar

16
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada Bab ini penulis akan membahas enam literature review mengenai “Asuhan

keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri akut” proses

didalamnya meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi keperawatan, dan evaluasi.

A.Pengkajian

Dari hasil pengkajian yang didapatkan dari enam literature review

didalamnya didapatkan data subjektif dan objektif. Pada artikel pertama

ditemukan pasien Ny.N keluhan utama nyeri saat berkemih dari bagian bawah

perut sampai ke pinggang, suhu tubuh normal SB: 37ᵒC, (PQRST) P: nyeri muncul

saat berkemih, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri yang dirasakan muncul

dari perut bagian bawah sampai ke pinggang, S: skala nyeri yang dirasakan 7, T:

nyeri yang dirasakan hilang timbul selama 5-15 menit di tulis oleh (Detu.2019).

Pada artikel kedua pasien Ny.R dengan keluhan utama nyeri, Pasien

meriang kurang lebih 2 hari, mengeluh nyeri saat buang air kecil, nyeri yang

dirasakan dari bagian bawah perut sampai ke pinggang, pengkajian nyeri P: nyeri

saat buang air kecil, Q :nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri dibagian bawah perut

(daerah yang terpasang kateter suprapubik), S :skala nyeri 7, terjadi kenaikan suhu

tubuh 38,5° C di tulis oleh (Silalahi.2019).

Pada artikel ketiga pasien Ny.S.K dengan keluhan utama nyeri dari perut

dsampai ke punggung dan saat buang air kecil urine keluar sedikit, P: nyeri

muncul saat berkemih, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri timbul dari bawah

17
perut sampai ke punggung, S: skala nyeri yang diasakan 7, T: nyeri yang

dirasakan hilang timbul selama 5-15 menit, tidak terjadi kenaikan suhu tubuh SB:

36,5ᵒC ditulis oleh (Maaseke.2019).

Pada artikel keempat pasien Tn.A dengan keluhan utama nyeri saat buang

air kecil, terjadi kenaikan suhu tubuh SB: 39ᵒC, P: nyeri muncul saat buang air

kecil Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri dibagian bawah perut sampai

pinggang S: skala nyeri yang diasakan 7, T: nyeri hilang timbul 5-15 menit setelah

berkemih ditulis oleh (Abarang.2019).

Pada artikel kelima pasien Tn.S dengan keluhan utama nyeri perut tembus

sampai pinggang kanan dan kiri sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, BAK

sulit keluar dan berwarna merah darah dengan skala nyeri 6, kenaikan suhu tubuh

pada maksimal batas normal SB: 37,5ᵒC ditulis oleh (Parwati.2020).

Pada artikel keenam pasien Tn.A dengan keluhan utama nyeri di perut

bagian bawah sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, aktivitas pasien dibantu

sepenuhya oleh keluarga nyeri perut skala 7, P: nyeri muncul saat berkemih, Q:

nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri dibagian perut, S: skala nyeri yang dirasakan

7, T: nyeri yang dirasakan makin meningkat jika berkemih dan hilang pada saat

beristirahat, pasien terpasang kateter, suhu badan pada batas normal SB: 37ᵒC, R:

20 x/menit dtulis oleh (Irpandi.2020).

Penderita infeksi saluran kemih dapat tidak mengalami gejala, namun

umumnya mempunyai gejala yang terkait dengan tempat keparahan infeksi, gejala

bisa timbul sendiri atau bersama-sama seperti: menggigil, demam, nyeri pinggang,

sering mual dan muntah, dan disuria sering atau terburu-buru buang air kecil,

18
nyeri suprapubik dan hematuria yang biasanya terkait dengan sistitis

(Parwati.2020).

Berdasarkan hasil pengkajian dari enam artikel yang ditulis peneliti maka

penulis berpendapat bahwa terdapat kesamaan dari tanda dan gejala yang dialami

setiap pasien dalam ke enam artikel yang dibahas memiliki keluhan utama yang

sama dengan nyeri saat berkemih (disuria) dari bawah perut sampai ke pinggang

dan untuk artikel nomor tiga nyeri dari bawah perut sampai ke punggung. Pada

artikel ke dua suhu badan pasien sudah melewati batas normal yaitu 38,5ᵒ C

begitu juga pada artikel nomor empat dengan suhu tubuh 39ᵒ C. Penulis juga

berpendapat ada dua artikel yang memiliki kekurangan yaitu artikel nomor dua

pengkajian nyeri yang menggunakan PQRST tidak ada menjelaskan waktu

(timing) nyeri dari pasien. Untuk artikel nomor lima tidak menggunakan

pengkajian nyeri secara lengkap karena peneliti hanya menulis skala nyeri saja

tidak menggunakan PQRST sehingga membuat pengkajian nyeri dari pasien tidak

bisa di ukur secara maksimal.

B.Diagnosa

Diagnosa dari ke enam artikel diatas peneliti menggunakan standar

diagnosa (NANDA.2015) dan menggunakan (SDKI .2017) , artikel satu sampai

lima menggunakan standar diagnosa (NANDA.2015). Tapi yang sesuai standar

dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan inflamasi, infeksi

uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain, digunakan hanya pada

artikel nomor satu dan empat. Pada artikel nomor dua diagnosa yang diangkat

yaitu nyeri berhubungan dengan Infeksi saluran kemih, pada artikel ke tiga

19
diagnosa yang diangkat gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan

proses infeksi. Pada artikel ke lima diagnosa yang diangkat yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri. Untuk artikel nomor enam menggunakan standar

diagnosa SDKI (2017) yang sudah sesuai dengan standar diagnosa keperawatan

dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera

fisiologis, terlihat kekurangan dari beberapa peneliti yaitu pada artikel kedua,

ketiga, dan kelima penulisan diagnosa keperawatan tidak sesuai dengan yang di

nyatakan sesuai diagnosa (NANDA.2015).

Menurut NANDA klasifikasi (2018-2020) mendefinisikan nyeri akut

adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai

kerusakan (International Association For The Study Of Pain) serangan yang tiba-

tiba atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat dengan berakhirnya dapat

diantisipasi atau diprediksi dan dengan durasi kurang dari 3 bulan.

Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (2017) mendefinisikan Nyeri

akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan serangan mendadak atau

lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga

bulan.

Penulis berpendapat terdapat kesamaan waktu berlangsungnya nyeri

dimana standar diagnosa pada NANDA dan SDKI sama-sama berlangsung kurang

dari tiga bulan. Kelebihan dari enam artikel dari setiap jurnal peneliti menjelaskan

20
lama keluhan nyeri yang dirasakan pasien sudah berapa lama, keluhan nyeri yang

paling lama dirasakan terdapat diartikel nomor enam dengan lama keluhan nyeri

lima hari sebelum masuk rumah sakit, artikel nomor tiga dan empat nyeri

dirasakan satu hari sebelum masuk rumah sakit, artikel nomor dua dan lima

keluhan nyeri dirasakan dua hari sebelum masuk rumah sakit dan artikel nomor

satu keluhan nyeri dirasakan tiga hari sebelum masuk rumah sakit.

C.Intervensi

Intervensi yang dilakukan ke enam peneliti dalam artikel mengacu dari

dua standar yaitu pada artikel nomor satu sampai nomor lima menggunakan

standar intervensi NIC sedangkan pada artikel nomor enam menggunakan standar

SLKI. Intervensi keperawatan yang di rencanakan peneliti sesuai dengan diagnosa

yang muncul yaitu nyeri akut.

Intervensi keperawatan nyeri akut menurut NIC: Melakukan pengkajian

nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi, observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan,

gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri masa

lampau, evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang tidak efektifan

pengalaman nyeri dimasa lampau, evaluasi bersama pasien dan keluarga untuk

mencari dan menemukan dukungan, kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan, kurangi

faktor presipitasi nyeri, pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non-

farmakologi dan interpersonal), kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan

intervensi, ajarkan tentang teknik non-farmakologi, berikan analgetik untuk

21
mengurangi nyeri, evaluasi keefktifan kontrol nyeri, tingkatkan istirahat,

kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil,

monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri.

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018), untuk mengatasi nyeri

akut adalah manajemen nyeri (I.08238) dengan melakukan identifikasi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri, identifikasi

respon nyeri non verbal, kontrol lingkungan yang memperberat nyeri (misalnya :

suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan), fasilitas istirahat dan tidur,

pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri,

ajarkan teknik non- farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri, monitor

keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan, kolaborasi pemberian

analgetik serta melakukan terapi relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa

nyeri.

Penulis melihat intervensi yang digunakan peneliti pada artikel satu

sampai lima yang ada pada standar intervensi menurut NIC. Untuk intervensi

artikel nomor 6 menurut standar SIKI, intervensi yang diberikan penulis melihat

ke enam peneliti di atas sudah sesuai dengan standar intervensi menurut NIC dan

SDKI.

Dari hasil kesimpulan penulis diatas didapatkan rencana tindakan :

Intervensi yang diberikan yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif, mengatur

posisi sesuai kenyamanan, menggunakan toilet jongkok dan posisi jongkok saat

22
BAK, membatasi aktivitas dari klien, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,

kolaborasi pemberian analgetik, hasil penelitian dari (Detu.2019).

Intervensi yang diberikan yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi,

mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan, membantu pasien dan

keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan, kurangi faktor presipitasi

nyeri, mengajarkan teknik non farmakologi: Nafas dalam, relaksasi, distrasi,

kompres hangat atau dingin,berikan analgetik untuk mengurangi nyeri dan

meningkatkan istirahat, hasil penelitian dari (Silalahi.2019).

Intervensi yang diberikan yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif, memberikan

tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti pijatan punggung

(massage), mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kolaborasi pemberian

analgetik, hasil penelitian dari (Maaseke.2019).

Intervensi yang diberikan yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif, mengatur

posisi sesuai kenyamanan, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dan

kolaborasi pemberian analgetik, hasil penelitian dari (Abarang.2019).

Intervensi yang diberikan yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif, mengatur

posisi sesuai kenyamanan, mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi

nyeri seperti:suhu ruamgan, pencahayaan, kebisingan, mengajarkan teknik non-

farmakologi relaksasi nafas, teknik distraksi dan kolaborasi pemberian analgetik,

hasil penelitian dari (Parwati.2020).

23
Intervensi yang diberikan yaitu mengkaji skala nyeri klien, mengajarkan tenik

non-farmakologi teknik relaksasi nafas dalam, mengobservasi non verbal dari

ketidaknyamanan dan kolaborasi pemberian analgetik, hasil penelitian dari

(Irpandi.2020).

Nyeri dapat di atasi dengan terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi

yaitu teknik relaksasi, massage, kompres, terapi music, distraksi dan guided

imaginary (Smeltzer 2008). Penulis melihat ke enam artikel menggunakan terapi

teknik non-farmkologis dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, Pada

artikel ketiga intervensi menerapkan teknik non-farmakologis yaitu memberikan

pijatan punggung (massage) dan pada artikel ke lima diterapkan teknik distraksi.

Relaksasi nafas merupakan salah satu terapi non farmakologi yang

memberikan efek relaksasi yang dapat menurunkan skala nyeri dengan

merangsang susunan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang guna

untuk memproduksi pengeluaran hormon endophine yang membantu untuk

menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh individu (S.B.AJI,2015).

Massage efektif dalam memberikan relaksasi fisik dan mental, mengurangi

nyeri dan meningkatkan keefektifan dalam pengobatan. Massage pada daerah

yang diinginkan selama 20 menit dapat merelaksasikan otot dan memberikan

istirahat yang tenang dan kenyamanan (Perry.2010).

24
D. Implementasi

Implementasi adalah tahap ke empat dalam proses keperawatan dengan

melaksanakan berbagai strategi (Intervensi keperawatan). Dari ke enam artikel

ada satu artikel yang melakukan implementasi selama dua hari yaitu pada atikel

nomor lima, dan selain artikel nomor lima sisanya melakukan implementasi

keperawatan selama tiga hari. dan selama melakukan implementasi penulis

melihat tidak ada masalah baru yang muncul, respon pasien dari enam artikel bisa

mengerti, memahami juga dapat bekerja sama sehingga implementasi bisa

terlaksana sesuai dengan intervensi.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap membandingkan hasil tindakan yang sudah dilakukan

dengan kriteria hasil yang sudah di tetapkan dalam perencanaan serta menilai

apakah masalah sudah teratasi seluruhnya, hanya sebagian atau belum teratasi

(Debora.2011). Berdasarkan hasil dari enam artikel, evaluasi dilakukan dalam

bentuk SOAP:

Pada artikel yang pertama Detu (2019) evaluasi yang dilakukan pada tanggal (25 -

27 April 2019) setelah di lakukan implementasi selama tiga hari hasil diagnosa

nyeri akut berhubungan dengan infeksi traktus urinarius masalah nyeri berkurang,

ekspresi wajah rirelks skala nyeri menurun menjadi 2.

Pada artikel kedua Silalahi (2019) evaluasi yang dilakukan pada tanggal (31-2

Juni 2019) setelah di lakukan implementasi selama tiga hari, hasil diagnosa nyeri

25
berhubungan dengan infeksi saluran kemih (ISK) masalah teratasi wajah pasien

tampak meringis skala nyeri menurun menjadi 3.

Pada artikel ke tiga Maaseke (2019) evaluasi dilakukan pada tanggal (25-27 Juli

2019 ) setelah dilakukan implementasi selama tiga hari, hasil diagnosa nyeri akut

masalah teratasi skala nyeri menurun menjadi 2.

Pada artikel ke empat Abarang (2019) evaluasi yang dilakukan pada tanggal (16-

18 Mei 2019) setelah dilakukan implementasi selama tiga hari dengan hasil

diagnosa nyeri nyeri akut berhubungan dengan infeksi traktus urinarius masalah

teratasi pasienmengatakan sudah tidak rasa nyeri saat berkemih wajah pasien

tampak rileks skala nyeri menurun 1.

Pada artikel kelima Parwati (2020) evaluasi yang di lakukan pada tanggal (3-4

januari 2020) setelah dilakukan implementasi selama dua hari hasil diagnosa nyeri

akut berhubungan dengan agen injuri masalah teratasi skala nyeri menurun

menjadi 3.

Pada artikel ke enam Irpandi (2020) evaluasi yang dilakukan pada tanggal 05-07

juni 2020) setelah dilakukan implementasi selama tiga hari hasil diagnosa nyeri

akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis masalah teratasi skala nyeri

menurun menjadi 3 wajah pasien tampak rileks.

26
BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dari Literature review dengan judul

Asuhan Keperawatan pada pasien Infeksi saluran kemih (ISK) dengan nyeri akut.

1. Pengkajian disetiap pasien mempunyai keluhan nyeri dari bawah abdomen

menjalar ke pinggang dan ada yang sampai ke punggung, nyeri yang dirasakan

seperti ditusuk tusuk, skala nyeri bervariasi mulai dari 6-7 yang dirasakan

selama 5-15 menit, tidak semua pasien dengan infeksi saluran kemih (ISK)

mengalami peningkatan suhu tubuh.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul berhubungan dengan nyeri berdasarkan

standar diagnosis (NANDA 2015) dan (SDKI 2017) dari ke enam artikel:

Nyeri akut berhubungan dengan infeksi traktus urinarius, nyeri berhubungan

dengan infeksi saluran kemih (ISK), gangguan rasa nyaman nyeri akut

berhubungan dengan proses infeksi, dan nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisiologis.

3. Intervensi keperawatan yang digunakan menggunakan dua standar yaitu

standar NIC dan SLKI. Intervensi keperawatan yang dilakukan mulai dari

pengkajian nyeri secara komprehensif, komunikasi terapeutik, pemberian

terapi analgetik dan teknik nonfarmakologi: Relaksasi nafas dalam, distraksi,

dan pijatan punggung (massage).

27
4. Implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan intervemsi

keperawatan yang sudah direncanakan. Dan melakukan pemberian analgetik

dan teknik nonfarmakologi: teknik relaksasi nafas dalam, distraksi, pemberian

pijatan (massage) secara paralel atau secara bersama-sama. Keenam artikel

memiliki perbedaan mulai dari tanggal dan lama implementasi yang dilakukan

selama dua sampai hari.

5. Evaluasi keperawatan pada ke enam artikel dengan keluhan nyeri yang

dirasakan pada setiap pasien semuanya mengalami penurunan skala nyeri

mulai dari skala 3-1, dan tidak muncul masalah baru pada saat evaluasi

masalah nyeri pada seiap pasien teratasi.

B.Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kumpulkan dan cari referensi sebanyak mungkin Inovasi yang terbaru

mengenai diagnosa keperawatan mengenai nyeri akut agar supaya pada saat

melakukan implementasi tindakan yang dilakukan dirumah ataupun di layanan

kesehatan mana saja tidak hanya mengandalkan pengobatan secara farmakologis

tetapi juga dapat menerapkan pengobatan dengan cara non farmakologi yang lebih

terbaru dan sudah teruji, yang dilakukan secara paralel atau bersama-sama

sehingga dapat menurunkan skala nyeri pada pasien lebih cepat dan sesuai standar

keperawatan.

28
2. Bagi Institusi Pendidikan

Literature review ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa maupun

dosen Di Poltekkes Kemenkes Manado khususnya di bidang keperawatan medikal

bedah.

3. Bagi Masyarakat

Bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang penyakit infeksi

saluran kemih (ISK) agar masyarakat dapat mencegah dan mengetahui cara

penanganan jika menderita penyakit ini.

29
DAFTAR PUSTAKA

Abarang.( 2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infeksi Saluran


Kemih Di Ruangan Interna Pria RSUD Kabupaten Bolaang Mongondow.
Poltekkes Kemenkes Manado.

Detu. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny.N dengan Infeksi saluran kemih
(ISK) Di Ruangan interna wanita RSUD Kabupatan Bolaang Mongondow
Poltekkes Kemenkes Manado.

Firdaus. (2021). Bakteri Infeksi salurn kemih di RSUP H.Adam Malik


Medan.Sumatera Medical Journal. Vol.4. No 1.

Ilyas.(2022). Karakteristik Infeksi Saluran Kemih. Prosiding konferensi


internasional ilmu keperawatan dan kesehatan.Vol.3.No 1.

Irawa.(2018). Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK).Prosiding


Seminar Nasional Dan Diseminasi Penelitian kesehatan STIKES Bakti
Tunas Husada Tasikmalaya.

Irpandi.(2020). Asuhan Keperawatan pada Tn.A Dengan Diagnosa Medik Infeksi


Saluran Kemih Di Ruang Dahlia B Rumah Sakit umum daerah
Tarakan.Universitas Borneo Tarakan.

Maaseke.(2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny.S.K Dengan Infeksi Saluran


Kemih Di Ruangan Crysant RSUD Talaud. Polteknik Kesehatan
Kemenkes Manado.

Puasa.(2019). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah


(Alpinia purpurata K.Schum) Terhadap Bakteri Klebsiella Pnemonia Isolat
urin Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih. Universitas Samratulangi. Vol
8. No.4.

Parwati.(2020). Studi Kasus : Manajemen Nyeri Pada Pasien Infeksi Saluran


Kemih Di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Negara. Jurnal Kesehatan
MIDWINERSLION. Vol .5. No.1.

PPNI. (2017).Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.

PPNI.(2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.

30
PPNI.(2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Silalahi. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny.R Dengan Infeksi Saluran Kemih
Di Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan. Poltekkes Kemenkes
Medan.

Risnah. (2019) Terapi Non farmakologi dalam penanganan diagnosa nyeri akut :
Systematic Review.Journal of Islamic Nursing.Vol.4 No.2.

Sukandi.(2019). Analisis Efektivitas Biaya Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih


(ISK) Rawat Inap Di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Universitas
Samratulangi. Vol. 8. No1.

Herdman.(2018). NANDA-I . Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi.


Edisi 11 hal.445.

31
LAMPIRAN

32
33
34
35
36
37
38
39

Anda mungkin juga menyukai