Anda di halaman 1dari 156

Seminar Proposal

Hari/ Tangal : Kamis 26 Januari 2023


Pukul : 10.00 Wita sampai Selesai
Tempat : Ruangan Seminar Lantai II FKM UHO
Penguji :
1. Prov. Dr. Yusuf Sabilu M.Si
2. Farit Rezal, S.KM., M.Kes
3. Rastika dwiyanti liaran, S.KM., M.Kes
Pembimbing :
1 . Dr. Wa Ode Salma, S.ST., M.Kes
2 . Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.P.H

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA


TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH PESISIR DESA
WALENGKABOLA DI KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA
SULAWESI TENGGARA TAHUN 2023

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana


Kesehatan Mayarakat

OLEH:

NASRATUL

J1A1 19 050

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA


TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH PESISIR DESA
WALENGKABOLA DI KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA
SULAWESI TENGGARA TAHUN 2023

Diajukan Oleh :

NASRATUL
J1A1 19 050

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Wa Ode Salma, S.ST., M.Kes Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM.,
NIP. 197006131992032013 M.P.H
NIP.

Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat
Universitas Halu Oleo

Yasnani, S.Si., M.Kes


NIP. 19780207 2014042 001

i
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA
TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH PESISIR DESA
WALENGKABOLA KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA
SULAWESI TENGGARA TAHUN 2023

Oleh:
NASRATUL
J1A119050

ABSTRAK

Latar Belakang: PHBS merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan


karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggota keluarganya
mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif
dalam dalam aktivitas masyarakat. Tujuan: untuk mengetahui gambaran perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga diwilayah pesisir Desa
Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawei Tengara Tahun
2023. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif denagan metode
deskriptif, dengan besar sampel 220 KK yang diambil secara Cluster Random
Sampling. Hasil: hasil penelitian ini diperoleh, Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan diwilayah pesisir Desa Walengkabola sebanyak (95.5%) sedangakan
yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak (4.5%). Pemberian ASI
Eksklusif pada bayi diwilayah pesisir Desa Walengkabola sebanyak (97.3%),
sedangkan yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak (2.7%). penimbangan
berat bayi dan balita di wilayah pesisir Desa Walengkabola sebanyak (97.7%)
sedangkan yang tidak menimbang bayi dan balita sebanyak (2.3%). seluruhnya
menggunakan air bersih (100%). menggunakan Jamban sehat diwilayah pesisir desa
walengkabola sebanyak (87.7%) sedangkan yang tidak memiliki jamban sehat
sebanyak (12.3%). seluruh masyarakat Desa Walengkabola Mencuci tangan dengan
air dan sabun (100%).seluruhnya masyarakat dipesisir Desa Walengkabola
memberantas jentik nyamuk (100%). Seluruh masyarahkat Desa Walengkabola
mengkonsumsi buah dan sayur (100%). Seluruhnya melakukakn aktivitas fisik
setiap hari (100%). Yang masih merokok di dalam rumah sebanyak (93.2%).
Sedangkan yang tidak merokok di dalam rumah sebanyak (6.8%). Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan diharapkan agar
senantiasa meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat terutam mengenai
kegiatan PHBS dan keluarga diharapkan senantiasa menambah pengetahuan
sehingga mampu ber-PHBS setiap hari.

Katakunci: Keluarga, perilaku hidup bersih dan sehat, rumah tangga

ii
DESCRIPTION OF CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLE BEHAVIOR
(PHBS) IN THE HOUSEHOLD ORDER IN THE COASTAL AREA OF
WALENGKABOLA VILLAGE, TONGKUNO SUB-DISTRICT, MUNA
DISTRICT, SOUTHEAST SULAWESI IN 2023

By:
NASRATUL
J1A119050

ABSTRACT

Background: PHBS is all health behavior that is carried out because of personal
awareness so that the family and all family members are able to help themselves in
the health sector and have an active role in community activities. Purpose: to find
out the description of clean and healthy living behavior (PHBS) in household
settings in the coastal area of Walengkabola Village, Tongkuno District, Muna
Sulawei Landmark Regency in 2023. Method: the type of research used is
quantitative with a descriptive method, with a sample size of 220 households taken
randomly Random Sampling Clusters. Result: the results of this study were
obtained, delivery assistance by health workers in the coastal area of Walengkabola
Village was (95.5%), while those who were not assisted by health workers were
(4.5%). Exclusive breastfeeding for babies in the coastal area of Walengkabola
Village was (97.3%), while those who did not provide exclusive breastfeeding were
(2.7%). weighing infants and toddlers in the coastal area of Walengkabola Village
(97.7%) while those who do not weigh infants and toddlers are (2.3%). entirely
using clean water (100%). using healthy latrines in the coastal area of
Walengkabola village (87.7%) while those who do not have healthy latrines
(12.3%). all the people of Walengkabola Village wash their hands with water and
soap (100%). the entire community on the coast of Walengkabola Village
eradicated mosquito larvae (100%). The entire community of Walengkabola
Village consumes fruits and vegetables (100%). All do physical activity every day
(100%). Those who still smoke inside the house (93.2%). While those who do not
smoke in the house (6.8%). Based on the results of the study it can be concluded
that health workers are expected to always improve public health services,
especially regarding PHBS activities and families are expected to always increase
their knowledge so they are able to practice PHBS every day.

Keywords: Family, clean and healthy living behavior, household

iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil'alamiin, tidak ada kata yang paling pantas di

ucapkan selain rasa syukur atas segala nikmat dan hidayah yang

diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. atas rahmat dan karunia-Nya,

maka penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu

‘Alaihi Wasallam sebagai suri tauladan umat manusia hingga akhir zaman.

Penelitian ini berjudul “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Pada Tatanan Rumah di Wilayah Pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023”

yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari.

Ucapan terima kasih yang sangat mendalam kepada kedua orang tua

penulis, Ibunda tercinta Wa Naasi yang dengan ikhlas, sabar dan tanpa rasa

lelah merawat dan membesarkan serta membimbing penulis hingga

sekarang, selalu memberi restu, nasehat, dukungan moral dan batin, yang

selalu berdoa yang terbaik untuk penulis. Ayahanda tercinta almahrum La

Wahe yang telah membesarkan penulis seperti sekarang ini.Sungguh, rasa

cinta dan sayang yang sangat besar kepada ibu dan ayah, kedua orang tua

yang sangat berarti dan sangat penting di dalam hidup penulis.Serta ucapan

terima kasih kepada saudara saya Sukur, S.T, Mariana, S.Pd, dan

iv
Safarudin yang selalu menyayangi saya serta selalu memberi semangat dan

saran-saran yang membangun.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan penelitian ini,

penulis senantiasa mendapat bimbingan, petunjuk dan doa dari berbagai

pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, dan penghormatan yang

setinggi-tingginya kepada Ibu Dr. Wa Ode Salma, S.ST., M.Kes selaku

pembimbing I dan Bapak Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.P.H selaku

pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan berbagi ilmu

serta waktu yang diberikan untuk membimbing penulis hingga penelitian

ini dapat terselesaikan, Ucapan terima kasih kepada Tim penguji

Bapak Prov. Dr. Yusuf Sabilu M.Si, Bapak Farit Rezal, S.KM., M.Kes,

dan Ibu Rastika dwiyanti liaran, S.KM., M.Kes yang selalu sabar dalam

menguji dan memberi saran yang bermanfaat dalam penelitian ini.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga pula penulis tujukan kepada

pihak- pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan

bantuan kepada penulis, terutama kepada :

1. Rektor Universitas Halu Oleo Kendari

2. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo,

Bapak Dr. Suhadi, S.KM., M.Kes.

3. Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Halu Oleo Ibu Yasnani, S.Si., M.Kes.

v
4. Kepada Bapak Prov. Dr. Yusuf Sabilu, M.Si, Bapak Farit Rezal,

S.KM., M.Kes, dan Ibu Rastika dwiyanti liaran, S.KM., M.Kes

selaku penguji.

5. Segenap dosen pengajar lingkup Fakultas Kesehatan

Masyarakat yang dengan sepenuh hati memberikan pengetahuan

selama proses perkuliahan serta motivasi untuk terus menuntut

ilmu

6. Staf dalam lingkup Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Halu Oleo, terima kasih telah membantu peneliti selama

pengurusan administrasi

7. Bapak Dr. La Ode Muhamad Sety S.KM., M.Epid selaku Dosen

Penasehat Akademik penulis yang telah memberikan motivasi

dan bimbingan selama menempuh pendidikan di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

8. Bapak Kepala Desa Walengkabola dan seluruh staf d i Desa

Walengkabola yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis.

9. Seluruh keluarga yang senantiasa selalu mengingatkan,

memotivasi dan semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabatku sejak SD hingga sekarang dan selalu setia

menemani dan support dalam keadaan suka maupun duka.

vi
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan karena kesempurnaan yang hakiki hanyalah milik Allah

‘Azza Wa Jalla Rabb yang Maha Sempurna. Untuk itu, kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.Semoga penelitian ini

bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,

Bangsa, Negara dan Agama. Aamiin Yaa Rabbal„Aalamii

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i

ABSTRAK...............................................................................................................ii

ABSTRACK...........................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................vii

DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8

2.1 Perilaku...........................................................................................................8

2.2 Sehat.............................................................................................................17

2.3 Perilaku Kesehatan.......................................................................................18

2.4 Tinjaun Umum Tentang Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS)........................20

2.5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga....21

2.6 Tinjauan Penelitian Sebelumnya..................................................................33

2.7 Kerangka Teori.............................................................................................41

viii
2.8 Kerangka Konsep..........................................................................................42

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................44

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian....................................................................44

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................44

3.3 Populasi Dan Sampel....................................................................................44

3.4 Variabel Penelitian.......................................................................................48

3.5 Instrumen Penelitian.....................................................................................48

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.................................................................49

3.7 Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.................................................50

3.8 Jenis Data Penelitian...................................................................................533

3.9 Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data....................................................54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................56


4.1. Gambaran Umum Lokai Penelitian..............................................................56
4.2 Hasil Penelitian..............................................................................................58
4.3 Pembahasan....................................................................................................70
4.4 Keterbatasan Penelitian..................................................................................97
BAB V PENUTUP...............................................................................................98
5.1 Kesimpulan.................................................................................................98
5.2 Saran...........................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................101

LAMPIRAN........................................................................................................104

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Desa/Kelurahan Tahun
2022...........................................................................................................44
Tabel 3.2 Teknik Penarikan Sampel dengan RandoSampling.....................................45

Tabel 3.3 Defini Operasional perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)......................49

Tabel 4.1 Distribusi Respoden Berdasarkan Tingkat Umur Diwilayah Desa


Walengkabola Kecamatan tongkuno Kabupaten Muna sulawesi Tenggara
Tahun 2023..................................................................................................58

Tabel 4.2 Distribusi Respoden Berdasarkan Tingkat pendidikan Diwilayah Desa


Walengkabola Kecamatan tongkuno Kabupaten Muna sulawesi Tenggara
Tahun 2023..................................................................................................59

Tabel 4.3 Distribusi Respoden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan Diwilayah Desa


Walengkabola Kecamatan tongkuno Kabupaten Muna sulawesi Tenggara
Tahun 2023..................................................................................................60

Tabel 4.4 Distribusi Respoden Berdasarkan Status dalam Keluarga Diwilayah Desa
Walengkabola Kecamatan tongkuno Kabupaten Muna sulawesi Tenggara
Tahun 2023..................................................................................................61

Tabel 4.5 Gambaran Perilaku Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Diwilayah Pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten
Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023.......................................................63

Tabel 4.6 Gambaran Perilaku Memberikan ASI Eksklusif Diwilayah Pesisir Desa
Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara
Tahun 2023...................................................................................................63

Tabel 4.7 Gambaran Perilaku Menimbang Berat Badan Bayi dan Balita Diwilayah
Pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna
Sulawesi Tenggara Tahun 2023..................................................................64

Tabel 4.8 Gambaran Perilaku Menggunakan Air Bersih Diwilayah Pesisir Desa
Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara
Tahun 2023..................................................................................................65

Tabel 4.9 Gambaran Perilaku Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
Diwilayah Pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten
Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023.......................................................66

x
Tabel 4.10 Gambaran Perilaku Menggunakan Jamban Sehat Diwilayah Pesisir Desa
Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara
Tahun 2023..................................................................................................66

Tabel 4.11 Gambaran Perilaku memberantas jentik nyamuk Diwilayah Pesisir


Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi
Tenggara Tahun 2023..................................................................................67

Tabel 4.12 Gambaran Perilaku mengkonsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari
Diwilayah Pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten
Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023.......................................................68

Tabel 4.13 Gambaran Perilaku Pertolongan Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
Diwilayah Pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten
Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023.......................................................69

Tabel 4.14 Gambaran Perilaku Tidak Merokok didalam Rumah Diwilayah Pesisir
Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi
Tenggara Tahun 2023.................................................................................69

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Teori ..................................................................................... 41
Gambar 2. Kerangka Konsep .................................................................................. 42

xii
DAFRAT LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian ....................................................................................................................110

Master Tabel ................................................................................................................................117


Output SPSS.................................................................................................................................113
Surat izin penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Halu Oleo...............................128
Surat Izin PenelitianBalai Penelitian dan Pengembangan provinsi Sulawei Tenggara ..............129

Surat Keterangan Tealah melakukan Penelitian...........................................................................130

Dokumentasi Penelitian .............................................................................................................131

xiii
DAFTAR SINGKATAN

Istilah Kepanjangan

WHO : World Health Organization

KEMENKES RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

BAB : Buang Air Besar

KK : Kepala Keluarga

PROMKES : Promosi Kesehatan

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeliharaan kesehatan masyarakat akan memacu produktivitas kinerja

masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejateraan hidup masyarakat,

oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara,

meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan hidup

masyarakat indonesia salah satu upaya yang yang dilalui adalah melalui

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (Dinkes Prov Sultra, 2017).

PHBS merupakan kepanjangan dari perilaku hidup bersih dan sehat.

Jadi PHBS merupakan semua perilaku kesehatan pribadi yang dilakukan

karena kesadaran pribadi sehingga keluaga dan seluruh anggotanya

mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki

peran aktif dalam aktifitas masyarakat (Kemenkes RI, 2016).

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat

yang sadar, mau dan mampu mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS). Perilaku sehat merupakan pengetahuan, sikap dan tindakan produktif

untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

masyarakat (Sri Dewanti, 2018).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus dimulai dari tatanan rumah

tangga karena rumah tangga sehat merupakan aset modal pembangunan

dimasa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.

Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit

1
2

infeksi dan non infeksi, oleh karena itu untuk mencegahnya anggota rumah

tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) (Kemenkes RI, 2016).

Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga adalah upaya

memberdayakan anggota rumah tangga agar mengetahui, mau dan mampu

mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam

gerakan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2016).

Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran utnuk menilai PHBS

rumah tangga yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberikan

ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih,

mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat,

memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu, makan buah dan

sayur setiap hati, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di

dalam rumah.

Data PHBS Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan

presentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

secara nasional sebesar 48,48%, provinsi yang memiliki presentase tertinggi

adalah Jawa Tengah (88,57%) di Yogyakarta (87,83%) dan Kalimantan

Timur (79,73%). Provinsi dengan presentase yang terendah adalah Sumatra

Barat (17,97%), Banten (21,37%), dan Papua Barat (27,34%) (Kemenkes RI,

2017).
3

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara perilaku

hidup masyarakat diukur dengan jumlah rumah tangga berperilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) yang di nilai berdasarkan indikator yang telah

ditetapkan. Dari 329.328 rumah tangga yang di survey (58,39%), yang

berperilaku hidup bersih dan sehat mencapai 56,15%, naik 2,89% dari tahun

sebelumnya. Secara umum persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) tertinggi di Kabupaten Buton Selatan sebesar 91% dan

Kota Kendari sebesar 90%, kemudian Kolaka sebesar 69%. Persentase

terendah di Kabupaten Konawe Kepulauan yakni hanya mencapai 28%

(Dinkes Provinsi Sultra, 2020).

Berdasarkan jumlah rumah tangga di Kabupaten Muna sebanyak 62.949

rumah tangga yang diperiksa sebanyak 20.667 rumah tangga. Berdasarkan

hasil pemantauan terhadap 20.667 rumah tangga, ditemukan bahwa jumlah

rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 50,01% yaitu sebesar 10.966 rumah

tangga (Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, 2019).

Berdasarkan hasil pemantauan Puskesmas Walengkabola dimana

persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat di

Puskesmas Walengkabola Kecamatan Tongkuno pada tahun 2022 dari bulan

Januari- Agustus (43%) tersebar di 5 Dusun. Dimana jumlah keseluruhan

Dusun yang ada disana pada tahun 2022 dari bulan Januari-Agustus sebanyak

486 KK (100%). Dan jumlah Dusun yang ber-PHBS sebanyak (43%) yaitu

sebanyak 84 rumah tangga (Profil Puskesmas Walengkabola, 2022).


4

Hasil survey PHBS yang dilakukan oleh kader posyandu pada bulan

Agustus terdapat 486 KK di Desa Walengkabola didapatkan hasil 100%

persalinan di tolong tenaga kesehatan dan ibu hamil sudah merencanakan

persalinan di tenaga kesehatan, 25% pemberian ASI Eksklusif, 36%

penimbangan bayi dan balita, 100% ketersediaan air bersih, 50% mencuci

tangan dengan benar (memakai sabun), 50% penggunaan jamban sehat 100%

pemberantasan jentik nyamuk, 100% makan sayur dan buah, 100%

melakukan aktivitas fisik setiap hari, 30% mempunyai kebiasaan tidak

merokok di dalam rumah.

Dampak dari keluarga yang tidak melakukan PHBS sangat banyak,

masalah ini berasal dari perilaku yang tidak sehat dan lingkungan yang tidak

sehat. Masalah yang muncul di antaranya adalah penyakit diare akibat tidak

biasa mencuci tangan pakai sabun, tidak menggunakan jamban sehat,

penyakit infeksi paru akibat kebiasaan merokok. Selain itu adanya masalah

gizi pada anak yang di akibatkan anak tidak diberikan ASI Eksklusif, anak

diberikan makanan yang beraneka ragam dan anak tidak ditimbang secara

teratur sehingga anak tidak diketahui status gizinya.

Berdasarkan uraian tersebut, PHBS di wilayah Desa Walengkbola

Kecamatan Tongkuno masih sangat rendah. Untuk itu, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “ Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Pesisir Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

Tahun 2022”.
5

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka

dapat dirumuskan permasalahan ”Bagaimana gambaran Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga di wilyah pesisir Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

Tahun 2022?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi tujuan

dalam penelitian adalah untuk mengetahui “Bagaimana gambaran Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga di wilayah

pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna

Sulawesi Tenggara Tahun 2022”.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu

rumah tangga dalam memilih pertolongan persalinan

2. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

ibu rumah tangga dalam pemberian ASI Esklusif pada bayi selama 6

bulan

3. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

ibu rumah tangga dalam melakukan pemantauan pertumbuhan

pada balita

4. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga dalam pemakaian air bersih


6

5. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga terhadap perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun

6. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga terhadap pemanfaatan/penggunaan jamban sehat

7. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga terhadap perilaku pemberantas jentik dalam rumah

8. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga dalam pola konsumsi buah dan sayur setiap hari

9. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga terhadap perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

rumah tangga terhadap perilaku merokok didalam rumah

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama

kuliah dibidang kesehatan masyarakat dalam bentuk penelitian

ilmiah mengenai gambaran perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) pada tatanan rumah tangga.

b. Sebagai bahan perbandingan dalam melaksanakan penelitian

selanjutnya

c. Menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga.


7

d. Memberikan informasi tentang gambaran perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) yang tepat pada tatanan rumah tangga.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai masukan bagi masyarakat agar tetap meningkatkan

kesehatannya dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dengan baik dalam tatanan rumah tangga, dan diharapkan

penelitian ini, dapat menambah wawasan kajian ilmu Kesehatan

Masyarakat yang berkaitan dengan gambaran perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2022.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Desa Walengkabola

kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara tahun 2022.

Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga yang ada di wilayah

pesisir Desa Walengkabola.

1.6 Organisasi atau sistematika

Penelitian ini Berjudul “ gambaran pada tatanan perilaku hidup

bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah pesisir Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

Tahun 2022”. Yang dibimbing oleh Ibu Dr. Wa Ode Salma, S.ST., M.Kes

(Pembimbing I) dan Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.P.H

(Pembimbing II)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku
2.1.1 Definisi Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri

yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan,

berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan

sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang

diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar organism (orang) namun dalam memberikan respon

sangat tergantung pada karakteristik ataupun faktor-faktor lain dari orang

yang bersangkutan (Luthviatin , 2019).

Skinner dalam Notoatmodjo (2003) seorang ahli psikologi,

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku itu terjadi

melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian

organism tersebut merespon, maka teori ini disebut teori S-O-R atau

Stimulus-Organisme-Response. Menurut Sunaryo (2004), yang disebut

perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.

8
9

2.1.2 Pembentukan Perilaku

Perilaku manusia sebagian besar ialah perilaku yang dibentuk dan

dapat dipelajari. Berikut adalah cara terbentuknya perilaku seseorang

(Walgito dalam Luthviatin 2019) :

a. Kebiasaan, terbentuknya perilaku karena kebiasaan yang dilakukan.

Misal menggosok gigi sebelum tidur, bangun pagi dan sarapan

pagi.

b. Pengertian (insight), terbentuknya perilaku ditempuh dengan

pengertian.

c. Penggunaan Model, pembentukan perilaku melalui contoh atau

model. Model yang dimaksud adalah pemimpin, orangtua dan

tokoh panutan lainnya.

2.1.3 Klasifikasi Perilaku

Berdasarkan bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku

dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2015) :

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup adalah respons seseorang terhadap stimulus

alam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau

reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada

orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati

secara jelas oleh orang lain.


10

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan

nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas

dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat

diamati atau dilihat oleh orang lain.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Perilaku sehat dapat terbentuk karena berbagai pengaruh atau

rangsangan yang berupa pengetahuan, sikap, pengalaman, keyakinan,

sosial, budaya, sarana fisik, pengaruh atau rangsangan yang bersifat

internal. Kemudian menurut Green dalam Notoatmodjo (2020)

mengklasifikasikan menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku

kesehatan,yaitu:

a. Faktor Predisposing (predisposing factor) merupakan faktor

internal yang ada pada diri individu, kelompok, dan masyarakat

yang mempermudah individu berperilaku seperti pengetahuan,

sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan budaya. Faktor-faktor yang

berhubungan dengan perilaku salah satunya adalah pengetahuan.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang atau over behavior

(Notoatmodjo, 2020).

b. Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas


11

atau saranasarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan,

alat-alat steril dan sebagainya.

c. Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap

dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan

kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2.1.5 Determinan Perilaku

Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang

berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat

dibedakan menjadi dua yakni (Luthviatin al, 2019):

a. Determinan atau faktor internal yakni karakteristik orang yang

bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat

kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,dan lain-lain.

b. Determinan atau faktor eksternal yakni lingkungan, baik

lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.

Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang dominan yang

mewarnai perilaku seseorang.

Bloom (1980) (dalam Luthviatin,2019) membagi perilaku

manusia dalam 3 domain. Ketiga domain tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007:), pengetahuan adalah merupakan

hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan

terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca


12

indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2003) merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan terbagi dalam 6

tingkatan, yaitu (Notoatmodjo,2003):

1. Tahu (Know). Diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat

kembali (recall). Merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah. Contoh: Dapat menyebutkan cara mencuci

tangan dengan benar.

2. Memahami (Comprehension). Diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui, dan dapat menafsirkan secara benar

materi tersebut. Contohnya dapat menjelaskan bagaimana

cara pencegahan dan penanggulanngan diare.

3. Aplikasi (Application). Diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada


13

situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Misalnya kegiatan

buang air besar di jamban, mencuci tangan dengan sabun

dan air mengalir sebelum dan sesudah makan.

4. Analisis (Analysis). Diartikan sebagi suatu kemampuan

untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam

komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur

dan berkaitan.

5. Sintesis (Synthesis). Diartikan sebagai kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru, menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi lama yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation). Diartikan dengan kemampuan

untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu

objek. Misalnya dengan diketahui bahaya diare bagi

kesehatan manusia maka seseorang menempatkan diare

sebagai masalah serius.

b. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang

terhadap suatu objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman

sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap

membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain

maupun objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai


14

kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain:

1. Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung

pada situasi saat itu.

2. Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang

mengacu kepada pengalaman orang lain.

3. Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan

berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman

seseorang.

4. Didalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai-

nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam

menyelenggarakan hidup bermasyarakat.

1. Orang Penting Sebagai Referensi

Perilaku orang, terlebih perilaku anak kecil, banyak

dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting. Apabila

seseorang itu penting untuknya, maka apa yang dikatakan atau

yang diperbuat cenderung dicontoh oleh anak-anak tersebut.

Untuk anak-anak sekolah misalnya, maka gurulah yang menjadi

panutan perilaku mereka. Orang-orang yang dianggap penting

ini sering disebut kelompok referensi (reference group), antara

lain guru, alim ulama, kepala adat (suku), kepala desa, dan

sebagainya.
15

2. Sumber Daya (inresources)

Sumber daya disini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu,

tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap

perilaku seseorang atau kelompok masyarakat. Pengaruh

sumber-sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif

maupun negatif. Misalnya pelayanan kesehatan puskesmas,

dapat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan

puskesmas tetapi juga dapat berpengaruh sebaliknya.

3. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan

sumber-sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan

suatu pola hidup (way of life) yang pada umumnya disebut

kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama

sebagai akibat dari kehiduapan suatu masyarakat bersama.

Kebudayaan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai

dengan peradaban umat manusia. Kebudayaan atau pola hidup

masyarakat disini merupakan kombinasi dari semua yang telah

disebutkan diatas. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek

dari kebudayaan, dan selanjutnya kebudayaan mempunyai

pengaruh yang dalam terhadap perilaku ini.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sedangkan menurut

Newcomb sikap merupakan kesiapan dan kesediaan untuk bertindak


16

terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap

objek. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, hanya predisposisi

suatu tindakan atau perilaku. Merupakan reaksi yang masih tertutup. Ada 4

tingkatan sikap, yaitu (Notoatmodjo, 2015):

1. Menerima (Receiving). Diartikan sebagai mau dan memperhatikan

rangsangan yang diberikan.

2. Merespon (Responding). Contohnya memberikan jawaban ketika

ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas.

3. Menghargai (Valuing). Contohnya mengajak orang lain untuk

mengerjakan atau mendiskusikan masalah alat kontrasepsi yang

akan dipilih

4. Bertanggungjawab (Responsible). Bertanggungjawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan

sikap yang paling tinggi.

c. Tindakan

Tindakan merupakan respon terhadap rangsangan yang bersifat

aktif, dan dapat diamati. Berbeda dengan sikap yang bersifat pasif dan

tidak dapat diamati. Untuk mendukung sikap menjadi tindakan selain

diperlukan faktor pendukung seperti fasilitas, pihak yang mendukung

sangat penting perannya. Tindakan mempunyai beberapa tingkatan:

1. Persepsi (Perception). Merupakan praktek tingkat pertama,

diharapkan seseorang dapat mengenal dan memilih berbagai

objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.


17

2. Respon Terpimpin (Guided Response). Merupakan praktek

tingkat kedua, apabila seseorang dapat melakukan sesuatu

sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai contoh maka ia

dapat dikatakan sudah melakukan respon terpimpin.

3. Mekanisme (Mechanism). Apabila seseorang telah dapat

melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu

itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai

praktek tingkat tiga yaitu tahap mekanisme.

4. Adopsi (Adoption) Adalah suatu praktek atau tindakan yang

sudah berkembang dengan baik. Arti tindakan itu sudah di

modifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan

tersebut.

2.2 Sehat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan

seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Definisi sehat

menurut UndangUndang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan,

menyatakan sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomi.

Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani

(mental) dan sosial, yang bukan hanya bebas dari penyakit cacat dan

kelemahan. Definisi WHO tentang sehat tersebut mempunyai karakteristik

berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif yaitu :


18

a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh

b. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal

dan eksternal

c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup

Aspek–aspek kesehatan pada prinsip kesehatan N mencakup empat

segi diantaranya :

1. Kesehatan fisik terwujud jika seseorang tak terasa serta mengeluh sakit

atau tidak ada keluhan serta objek tidak terlihat sakit. Seluruh organ

badan berperan normal atau tidak mengalami masalah.

2. Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen yaitu pikiran,

emosional, serta spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara

memikirkan atau jalur pikiran.

3. Kesehatan sosial terwujud jika seseorang dapat terkait dengan orang

lain atau grup lain dengan cara baik.

4. Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila seorang (dewasa)

produktif, dalam makna memiliki aktivitas yang membuahkan suatu

hal yang bisa menyokong pada hidupnya sendiri atau keluarganya

dengan cara finansial.

2.3 Perilaku Kesehatan


2.3.1 Defenisi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,

sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan.


19

Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok

(Notoatmodjo dalam Luthviatin, 2015):

a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance), adalah

perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana

sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari

3 aspek:

1. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila

sakit serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari

penyakit.

2. Perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang dalam keadaan

sehat.

3. Perilaku gizi (makanan) dan minuman.

b. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior), adalah

upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau

kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri

sampai mencari pengobatan ke luar negeri.

c. Perilaku kesehatan lingkungan, adalah upaya seseorang merespons

lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan

sebagainya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi

kesehatannya. Dapat disimpulkan bahwa perilaku kesehatan

lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan seseorang dalam

mengelola lingkungannya sehingga telah menyebabkan sakit baik


20

bagi dirinya sendiri ataupun anggota keluarga yang lain serta

masyarakat sekitar. Misalnya, bagaimana mengelola pembuangan

tinja, air minum, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah

dan sebagainya.

2.3.2 Aspek Sosio-Psikologi Perilaku Kesehatan

Perubahan-perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui

melalui persepsi. Persepsi adalah penggalaman yang dihasilkan melalui

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Setiap

orang mempunyai persepsi yang berbeda, meskipun objeknya sama.

Menurut Stooner dalam Notoatmodjo (2009) mendefinisikan bahwa

motivasi adalah sesuatu hal yang menyebabkan dan yang mendukung

tindakan atau perilaku seseorang.

2.4 Tinjaun Umum Tentang Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) merupakan sekumpulan

perilaku yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri

mereka sendiri di bidang kesehatan yang berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kondisi sehat dapat dicapai

dengan cara mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku

sehat dan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dirumah tangga serta

diperjuangkan disemua pihak. Rumah tangga sehat berarti mampu

menjaga, meningkatkan dan melindungi setiap anggota rumah tangga dari

gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk

hidup sehat.
21

Keluarga berperan pentingdalam meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi

anggota kelaurga yang menjadi awal penting dari proses pendidikan

perilaku. penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak dini yang

dilakukan dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif

dalam setiap upaya kesehatan masyarakat (Kemenkes RI,2018).

2.5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga
2.5.1 Rumah Tangga

Rumah Tangga adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil

yang terdiri dari pasangan suami istri, anak-anak, mertua, dan

sebagainya. Terwujudnya rumah tanggga yang syah (Islam-pen) setelah

akad nikah atau perkawinan, sesuai dengan ajaran agama dan undang-

undang. Rumah tangga terdiri dari satu atau lebih orang yang tinggal

bersama-sama di sebuah tempat tinggal dan juga berbagi makanan atau

akomodasi hidup, dan bisa terdiri dari satu keluarga atau sekelompok

orang. Sebuah tempat tinggal dikatakan berisi beberapa rumah tangga

jika penghuninya tidak berbagi makanan atau ruangan.

Rumah tangga adalah dasar bagi unit analisis dalam banyak

modelsosial, mikroekonomi, dan pemerintahan, dan menjadi bagian

penting dalam ilmu ekonomi. Dalam arti luas, rumah tangga tidak hanya

terbatas pada keluarga, bisa berupa rumah tangga perusahaan, rumah

tangga negara, dan lain sebagainya.Istilah rumah tangga bisa juga

didefinisikan sebagai sesuatu yang berkenaan dengan urusan kehidupan


22

di rumah. Sedangkan istilah berumah tangga secara umum diartikan

sebagai berkeluarga (Sullivan,2017 ).

2.5.2 Jenis Rumah Tangga

a. Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak

Kelurga inti atau disebut juga dengan kelurga batih adalah yang

terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Kelurga inti merupakan bagian

dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat

primitif yang mata pencahariannya nelayan dan petani, kelurga

sudah merupakan sruktur yang cukup memadai untuk menangani

produksi dan konsumsi. Keluarga merupaka lembaga sosial dasar

dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena

kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga

itu penting .

b. Keluarga kongjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan

ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat

dari salah satu atau dua pihak orang tua.

c. Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas

keluarga aslinya. Keluarga luas meliputi hubungan antara paman,

bibi, keluarga kakek dan keluarga nenek.

2.5.3 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah

Tangga
23

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau

keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan

berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku

hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang

senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota

keluarga. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri

di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih baik daripada mengobati,

prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Program

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga

adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,

mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah

Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga

sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan

setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan

lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Kemenkes RI,

2017). PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat

maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader


24

dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan

melakukan pendidikan kesehatan (Kemenkes RI, 2017).

2.5.4 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah

Tangga

Tujuan umum dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah

meningkatnya rumah tangga sehat di desa, kabupaten/kota diseluruh

Indonesia, dan tujuan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan,

kemauan, dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melakukan

perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam

gerakan Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat

(Kemenkes RI, 2017).

2.5.5 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah

Tangga

Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi rumah

tangga adalah setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak

mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktivitas kerja anggota

keluarga meningkat, dan dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah

tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat

dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi

keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat

antara lain masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat,

masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah


25

kesehatan, masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada,

masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber

masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,

tabungan bersalin (Tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air,

ambulans desa dan lain-lain (Dinkes DIY, 2020).

2.5.6 Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah

Tangga

Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga

adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan dan terbagi dalam :

1. Sasaran Primer

Sasaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang

akan dirubah perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah

(individu dalam keluarga yang bermasalah).

2. Sasaran Sekunder

Sasaran sekunder adalah sasaran yang dapat mempengaruhi

individu dalam keluarga yang bermasalah misalnya, kepala

keluarga, ibu, orangtua, tokoh keluarga, kader tokoh agama,

tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor.

3. Sasaran Tersier

Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi

unsur pembantu dalam tercapainya pelaksanaan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) misalnya, kepala desa,lurah, camat,


26

kepala Puskesmas, guru, dan tokoh masyarakat (Pedoman

Pengembangan Kabupaten/KotaPercontohan PHBS, 2016).

2.5.7 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah

Tangga

Indikator Perilaku Hidup Bersh dan Sehat (PHBS) adalah suatu

alat ukur untuk menilai permasalahan kesehatan di rumah tangga.

Upaya peningkatan cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dirumah tangga di definisikan sebagai suatu upaya dalam

memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu

menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dalam upaya

ini dibutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.Sepuluh

indicator utama untuk penanda status kesehatan sebuah

keluarga.Sepuluh indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :

1. Persalinan Di Tolong Oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para

medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah

ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan

bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui

dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan

peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah

terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.


27

2. Memberi Bayi ASI Esklusif

Menurut PP Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air

Susu Ibu Eksklusif. Dalam Bab I pasal 1 ayat 2 PP tersebut,

pengertian ASI Eksklusif yakni ASI yang diberikan kepada

bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa

menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau

minuman lain. Pemberian ASI secara mutlak, penting

dilakukan, mengingat manfaat yang akan diperoleh si bayi.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) hal ini untuk

menghindari alergi dan menjamin kesehatan bayi secara

optimal. Karena di usia ini, bayi belum memiliki enzim

pencernaan sempurna untuk mencerna makanan atau

minuman lain. Selain itu, ASI jauh lebih sempurna

dibandingkan susu formula mana pun.

3. Menimbang Bayi dan Balita

Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau

pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita

berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk. Menurut

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

155/Menkes/Per/I/2021 Tentang Penggunaan Kartu Menuju


28

Sehat (KMS) Bagi Balita, perubahan berat badan merupakan

indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan

anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang

seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko

akan mengalami kekurangan gizi, sebaliknya bila kenaikan

berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan

indikasi risiko kelebihan gizi.

4. Menggunakan Air Bersih

Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas, air bersih adalah

air yang digunakan untuk keperluan sehari–hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum

apabila telah dimasak (Permenkes RI,1990). Air yang kita

pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alatalat dapur,

mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita

tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.

Air adalah sangat peting bagi kehidupan manusia.

Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari

pada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri

sebagian besar terdiri dari air, untuk anak–anak sekitar 65%,

dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat

kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci


29

(bermacam–macam cucian). Air yang kita pergunakan sehari-

hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan

lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian,

membersihkan bahan makanan haruslah bersih agar tidak

terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.

5. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun

Mencuici tangan dengan air bersih dan sabun adalah

jika dalam keluarga tersebut selalu mencuci tangan dengan

menggunakan air bersih dan sabun sebelum dan sesuda

beraktifitas. Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai

berikut:

a. Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan

sabun khusus anti bakteri

b. Gosok tangan setidaknya selama 15–20 detik

c. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung

tangan, sela-sela jari dan kuku

d. Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir

e. Keringkan dengan handuk bersih dan alat pengering

f. Gunakan tisu atau handuk sebagai penghalang ketika

mematikan kran air.

6. Menggunakan Jamban Sehat

Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan

jamban leher angsa dan tangki septic atau lubang


30

penampungan kotoran sebagai penampung akhir. Kotoran

manusia (feces) adalah sumber penyebaran penyakit yang

multikompleks yakni melalui berbagai macam jalan atau cara.

Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia

antara lain: tipus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing

(gelang, kremi, tambang, pita), schistosomiasis, dan

sebagainya. Untuk mencegah sekurang-kurangnya

mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik,

maksudnya pembuangan kotoran harus disuatu tempat tertentu

atau jamban yang sehat.

7. Memberantas Jentik Nyamuk di Rumah

Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue

adalah kegiatan mamberantas telur, jentik, dan kepompong

nyamuk penular DBD (Aedes Aegypti) di tempat–tempat

perkembangbiakannya Pemberantasan jentik nyamuk

dilakukan dengan cara „3M plus‟ , yaitu :

a. Menguras dan menyikat tempat–tempat penampungan

air, seperti bak mandi/wc, drum, dan Lin-lain dalam

seminggu sekali.

b. Menutup rapat–rapat tempat penampungan air, seperti

gentong air/tempayan, dan lain-lain.


31

c. Mengubur dan menyingkirkan barang–barang bekas

yang dapat menampung air hujan (M3).

8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

Membiasakan anggota keluarga mengkonsumsi minimal

2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari,

tidak harus mahal, yang penting memiliki kecukupan gizi.

Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran

yang berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam,

kangkung, daun katuk, kacang panjang, selada hijau atau daun

singkong. Begitu pula dengan buah, semua bagus untuk

dimakan, terutama yang berwarna (merah, kuning) seperti

mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak

mengandung vitamin dan mineral serta seratnya.

9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana,

terstruktur, berulang dan bertujuan memperbaiki atau menjaga

kesegaran jasmani (Adiwinanto, 2008). Dengan demikian

akan menentukan status kesehatan seseorang khususnya

anakanak pada masa pertumbuhan. Dorongan olahraga secara

teratur dapat memelihara jantung, peredaran darah dan


32

frekuensi nadi. Macam-macam olah raga dapat kita lakukan

antara lain bersepeda, lari, berenang dan senam .

Anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas melakukan

aktivitas fisik 30 menit setiap hari misalnya jalan, lari, senam

dan sebagainya. Aktifitas fisik dilakukan secara teratur paling

sedikit 30 menit dalam sehari , sehingga dapat menyehatkan

jantung, paru-paru alat tubuh lainnya. Lakukan aktifitas fisik

sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

10. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang

rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia

berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah

Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).

a. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung

dan aliran darah

b. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker

c. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah

membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi

rokok. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi

menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada

dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang


33

merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari

asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya

untuk tidak menghirup asap rokok.

2.6 Tinjauan Penelitian Sebelumnya


2.6.1 Hasil peneltian Yuliana N. Salmon, A. Rumayar, Ardiansa A.T.

Tucunan (2019) tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap

denagn perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah

tangga di Kelurahan Kimia Atas Kota Manado. Metode (potong

lintang). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Oktober 2019 di

Kelurahan Kimia Atas Kota Manado. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu rumah tangga yang berada di Kelurahan Kimia

Atas Kota Manado yang berjumlah 319 rumah tangga. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 77 sampel. Teknik pengambilan sampel

yaitu purposive sampling. Analisis data yang di pergunakan adalah

analisis univeriat bivariat. Hasil yang didapatkatkan yaitu

penegtahuan responden baik 45,5% dan penegtahuan responden

kurang baik 54,5%, sikap respomde baik 40,3%, dan sikap kurang

baik 59,7%. Kesimpulan yang didapatkan penelitian ini adalah

bahwa teradapat hubungan antara penegtahuan dan sikap denagan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga.

2.6.2 Hasil penelitian Ika Tistanti, Rizka Himawan, (2017) tentang perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga warga Desa

Prambatan Lor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Jenis


34

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini

dilaksanakan di Desa Prambatan Lor RW 2 dan 3 Kecamatan

Kaliwungu kabupaten kudus pada bulan juli 2017. Populasi

penelitian adalah seleuruh kepala keluarga warga Desa Prambatan

lor, sampel penelitian adalah 206 kepala keluaga. Teknik sampling

menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis data

dengan analisis univariat. Hasil penelitian ini antara lain: 1) 100%

pertolongan pertama oleh tenaga kesehatan, 2) 63% pemberian ASI

Ekslusif, 3) 100% bayi dan balita di bawah ke posyandu, 4) 100%

warga menggunakan air bersih, 5) 54% warga mencuci tangan

denagan air bersih dan sabun, 6) 87% warga menggunakan jamban

sehat, 7) 68% pemberantasan jentik nyamuk, 8) 47% warga terbiasa

makan buah dan sayur, 9) 39% warga melakukan olahraga rutih

setiap hati, 10) 65% warga tidak merokok, 11) 100% ibu hamil

periksa rutin, 12) 64% warga membunag sampah pada tempatnya,

13) 95% warga tidak minum minunuman keras dan narkoba, 14)

72% warga memiliki jaminan kesehatan, 15) 85% warga menggosok

gigi teratur, 16) 91% lantai rumah baik. Terdapat delapan indikator

PBHS yang masih berada di bawah target nasional (80%).

Diharapkan pemerintah desa bersama kader keshatan dan tokoh

masyarakat dapat memotivasi masyarakat untuk melaksanakan

PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Tenaga kesehtan hendaknya


35

meningkatkan kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan

tentang PHBS kepada warga masyarakat Desa Prambatan Lor.

2.6.3 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muh. Fajaruddin Natsir (2018)

tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatana rumah

tangga masyarakat Desa Parang Bado.Penelitian ini merupakan jenis

penelitian deskriptif kuantitatif. Dilakasanakan pada 2 dusun yang

terdapat di desa parang boddo yaitu dusun parang bianara dan dusun

parang boddo. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen

penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan mengenai

indikator PHBS. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Dari

dua dusun yang diteliti, dengan sampel sebanyak 147 rumah tangga,

terlihat bahwa indikator yang memiliki pencapaian tertinggi yakni

indikator kepemilikan jamban dan knsumsi sayur dan buah.

Pencampaian hasil yang didapatkan yakni di dusun Parang Baddo

sebesar 63,2% dan Parang Bianara 58,65% . bila di bandingakan

denagn target PHBS kementrian Kesehatan 70%, angka yang di

dapatkan oleh kedua dusun tersebut masih di bawah target. Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat desa Parang

Baddo. Khususnya dusun Parang Baddo dan Parang Bianara masih

di bawah standar target kementrian kesehatan. Di sarankan kepada

petugas kesehatan untuk mengaktifkan kader kesehatan di desa

parang Baddo, memberikan penyuluhan dan melakukan

pendampingan terhadap perkembangan PHBS di desa Parang Baddo.


36

2.6.4 Hasil penelitian Erliena E. Irianto, Fransien Tompunu, Suleamana

Engkeng (2017). Tentang penerapan dan pernyataan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga kelurahan

Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado. Jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei deskrtitif.

Penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni-Agustus tahun 2017 di

lingkungan 4 kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado.

Sampel dalam penelitian ini yaitu 76 ibu rumah tangga. Instrumen

penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis deskriptif melalui

aplikasi statistik komputer. Hasil penelitian yang dilakukan didapat

76 ibu setuju dengan pernyataan PHBS menggunakan air bersih,

menggunakan jamban sehat, 64 ibu setujuh dengan pernyataan

PHBS makan buah dan sayur setiap hari, 43 ibu setuju dengan

pernyataan tidak merokok di dalam rumah. 76 ibu menerapkan

PHBS menggunakan iar bersih serta PBHS mencuci tangan dengan

air bersih dan sabun, 73 ibu menerapkan PHBS menggunakan

jamban sehat, 74 ibu menerapkan PHBS makan buah dan sayur

setiap hari, dan 54 ibu menerapkan PHBS tidak merokok di dalam

rumah. Penerapan dan pernyataan PHBS pada tatanan rumah tangga

di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken sudah baik. Tetapi masih

ada yang kurang baik di pernyataan PHBs makan buah dan sayur

setiap hari, pernyataan tidak merokok di dalam rumah, penerapan


37

PHBS menggunakan jamban sehat, penerapan PHBS tidak merokok

di dalam rumah.

2.6.5 Hasil Penelitian Vivi Julianingsih, Tri Krianto Karjoso, Elly Satriani

Harahap tahun (2019). Tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan PHBS di pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif desain

cross sectinol. Populasi seluruh kepala keluarga (KK) di wilayah

kerja puskesmas simpang baru sebanyak 37.172 orang. Sampel di

ambil dengan teknik cluster sampling dengan jumlah sampel 380

kepala keluarga (KK). Analisis data di mulai dari analisis univeriat,

analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian di peroleh

kepala keluarga (KK) yang tidak ber-PHBS dalam tatanan rumah

tangga sebanyak 216 orang (56,8%) dan variabel independent yang

memiliki hubungan signifikan adalah variabel: budaya (POR=3,092),

peran tenagga kesehatan (POR=1,979), dan pengetahuan

(POR=1.665).

2.6.6 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Wulandini S, Roni Saputra

(2016). Dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku hidup bersih da sehat (PHBS) di Desa Kuala Kecamtan

Tambang Kapur. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode

kuantitatif dengan desain koresainol, dengan populasi 350 KRT, dan

sampel 100 orang, teknik pengambilan sampel adalah probabilitas

contoh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisi data

dilakukan secara univeriat dan bivariat. Hasil pengetahuan tentang


38

responden tentang PHBS dalam tatanan rumah tangga adalah baik

yaitu 64% dari pendidikan mayoritas responden tingkat menengah

(SMA) 59%, peran petugas kesehatan dalam peran PHBS kurang

yaitu, 54%, peran public figur baik yaitu 56%, PHBS 51%. Bivariat

hasil p volue di dapat 0,01 faktor pendidikan dan faktor pengetahuan

0,006 yang terdapat hubungan. Sedangkan faktor peran Nakes p

value 0.81 dan peran Toma 0.151 yang artinya tidak ada hubungan.

Dari penelitian ini diharapkan peran serta tenaga kesehatan dapat

memberikan pelayanan melengkapi informasi melalui penyuluhan

kepada masyarakat tentang PHBS di rumah tangga.

2.6.7 Hasil penelitian Ignatius Gonggo Prihatmono dan Irma Rahmyani,

(2017). Tentang pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Tatanan rumah tangga di RT07/RW07 di Dusun

Ambarrukmo Caturtunggal Depok Sleman daerah istimewa

Yogyakarta. Metode penelitian adalah metode penelitian deskriptif

kuantitatif menggunakan metode survei. Teknik sampling

nonrandom total populasi yang di ambil yakni mengambil seluruh

keluarga di RT07/RW07 di Dusun Ambarrukmo Caturtunggal

Depok Sleman daerah istimewa Yogyakarta yang melaksanakan

PHBS pada tatanan rumah tangga yang terdiri dari 39 keluarga. Hasil

penelitian dan pembahasan pencapaian indikator PHBS tatanan

rumah tanggasebagian besar (97%) termaksut dalam klasifikasi sehat

IV, langkah-langkah pembinaan PHBS tatanan rumah tangga


39

sebagian besar (93%) termaksut dalam kategori tinggi dan peran

kader dalam meningkatkan PHBS pada tatanan rumah tangga

sebagian besar (97%) termaksut dalam kategori tinggi.

2.6.8 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Udin Rosidin, Iwan Shalahuddin

(2021). Tentang gambaran pengetahuan masyarakat tentang PHBS

tatanan rumah tangga di RW 04 Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong

Kidul Kabupaten Garut. Rancangan penelitian yang digunakan

melakukan penelitian deskriftif kuantitatif denagn pendekatan Cross

Sectional. Responden diberi beberapa pertanyaan tentang indikator

PHBS kemudian data di analisa univariat dan disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan responden rata-rata

berumur 50 tahun. Jenis kelamin responden 85.5% perempuan,

pendidikan responden 47,8% SLTA, pekerjaan responden 73,9%

bekerja, responden mereka bertimpat tinggal di empat RT.

Penegtahuan responden tentang PHBS terbagi dalam kategori

pengetahun kurang 24,6% . kesimpulan dari penelitian ini adalah

kelompok umur responden yang memiliki pengetaahuan baik

beradapada kelompok umur dewasa akhir yaitu 37,5%. Jenis kelamin

perempuan meiliki pengetahuan baik 34,4%, pendidikan SMA dan

PT sebagian besar memiliki pengetahuan baik, yaitu SMA 48,4%

dan PT 40%. Responden pada kelompok bekerja sebagian besar

memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 41,2%. Responden yang


40

bertempat tinggal di RT 2 (47,1%) dan RT 4 (42,1%) memiliki

pengetahuan baik.

2.6.9 Hasil penelitian Puput Dwi Chaya Ambar Watidan Ilham Akshanu

Ridho (2018). Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada

masyarakat di Kelurahan Rangka Kota Surabaya. Metode penelitian

ini termaksud metode kuantitatif yang menggunakan desain potong

lintang. Sampel sebnayak 249 orang dipilih dengan mengguanakan

metode cluster random sampling. Variabel bebas pada penelitian ini

yaitu penegtahuan dan sikap tentang PHBS, sedangakan variabel

terikat yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Data kemudian di olah

menggunakan SPSS untuk melihat apakah terdapat hubungan antara

variabel yang diteliti. Hasil penelitian pada variabel pengetahuan

didapatkan nilai p 0,014< (0,05), artinya terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan terhadap PHBS. Sedangkan untuk variabel

sikap nilai p (0,082)<(0,05) artinya tidak terdapat hubungan antara

sikap terhadap PHBS.

2.6.10 Hasil penelitian Ayu Khoirotul Umroh, Heru Yuda Hanggara, Choiri

(2020). Tentang gambaran perilaku hidup dan bersih (PHBS) di

wilayah kerja puskesnmas Bulu Kabupaten Sukaharjo Bulan Januari

2020. Metode penelitian ini menggunakan desain Deskriftif-

kuantitatif dengan menggunakan teknik total sampling. Pengelolahan

data digunakan perangkat lunak statistik dan analisis data denagan

univariat. Hasil: cakupan PHBS Desa Gentan 67,06%, Desa


41

Kudengsono 73,3%, dan Kamal Desa adalah 73,53%. Ada 4

indikator yang menunjukan rendah persenatase seperti ketersediaan

tempat sampah (37,58%), Jaminan Kesehatan (49,43%), Tidak

Merokok (52,81%) dan penggunaan kolambu ( 56,65%),. Itu

persentase tertinggi indikator PHBS adalah tidak minum dan

narkoba (96,28%) dan ketersediaan air bersih (94,88%).


42

2.7 Kerangka Teori

Persalinan ditolong oleh Gambar 1. Kerangka Teori


Menggunakan air bersih
tenaga kesehatan

Memberi ASI eksklusif


Mencuci tangan dengan
air bersih

Menimbang balita setiap PHBS


Makan sayur dan buah
bulan
setiap hari

Menggunakan jamban
sehat Memberantas jentik
nyamuk

Tidak merokok di dalam Melakukan aktifitas fisik


rumah setiap hari

Peningkatan PHBS
rumah tangga

Meningkatkan perilaku
sehat anggota keluarga di
rumah tangga
43

2.8 Kerangka Konsep

Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

Memberikan Bayi ASI Eksklusif

Menimbang Bayi dan Balita

Menggunakan Air Bersih

PHBS
Mencuci tangan Dengan Air Bersih dan Sabun

Menggunakan Jamban Sehat

Memberantas Jentik Nyamuk

Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Tidak Merokok Dalam Rumah

Gambar 1. Kerangaka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan

tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan atau area populasi

tertentu yang bersifat faktual secara obyektif, sistematis, dan akurat

(Sulistyaningsih, 2010). Penelitian ini ingin menggambarkan atau

mendeskripsikan gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

tatanan rumah tangga selama di Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara tahun 2022.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret diwilayah

Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi

Tenggara Tahun 2022.

3.3 Populasi Dan Sampel


1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan

diteliti (Riyanto, 2012). Populasi penelitian ini adalah ibu rumah tangga

di Desa Walengkabola. Dari data survey Puskesmas Walengkabola

jumlah Dusun di Desa Walengkabola yang tersebar 5 Dusun berjumlah

486 KK.
45

Jadi yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah

masyarakat Desa Walengkabola denagn jumlah populasi sebanyak

486 KK.

Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga Yang Berdasarkan Dusun


Tahun 2022
Desa/Keluharan Jumlah KK

Dusun 1 115

Dusun 2 95

Dusun 3 78

Dusun 4 93

Dusun 5 105

Total 486

Sumber: Data Puskesmas Walengkabola Tahun 2022

2. Sampel

Sampel adalah bagian bagian dari yang diharapkan dapat

mewakili atau resentatif populasi (Riyanto, 2012). Sampel yang diambil

dari penelitian ini adalah sebagian dari populasi rumah tangga di Desa

Walengkabhola, di mana sampel yang akan di ambil yaitu sebanyak 2

Dusun yang terjauh yaitu Dusun 4 dengan jumlah populasi sebanyak 93

KK dan Dusun 3 dengan Jumlah Populasi Sebanyak 78 KK dan 3

Dusun terdekat yaitu Dusun 1 dengan Jumlah populasi sebanyak 115

KK, Dusun 2 dengan jumlah populasi sebanyak 182 KK dan Dusun 5

dengan jumlah populasi sebanyak 105 KK.


46

a. Besar Sampel

Cara penentuan besar sampel dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

N
n=
1+ Ne 2

Keterangan:

n= Besar Sampel

N= Jumlah Populasi

E= Standar error (0,05)

486
n=
1+ 486( 0,05) 2

= 219,41

Di bulatkan menjadi 220

Dari hasil perhitungan rumus di atas, maka jumlah

responden dalam penelitian ini berjumlah 220 Rumah tangga.

Jumlah ini di nilai Representatife (mewakili) dari total populasi

tersebut.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Tekni pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah probability sampling. Probability sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap unit

pengambilan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk


47

dipilih menjadi anggota sampel. Adapun teknik probability

sampling yang akan digunakan adalah Propotional random

sampling yaitu teknik pengambilan sampel memperhatikan unsur-

unsur atau kategori di dalam populasi penelitian.

Adapun perhitungan besar sampel masing-masing dusun

yaitu:

¿×n
¿=
N

Keterangan

ni= Jumlah anggota sampel menurut strata

n= Jumlah anggota sampel sebelumnya

Ni= Jumlah anggota populasi menurut strata

N= Jumlah anggota populasi sebelumnya

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel masing-

masing dusun yaitu:

Tabel 2. Teknik Penarikan sampel

Desa/Kelurahan Populasi Sampel

Dusun 1 115× 220 52


=52
486

Dusun 2 95 ×220 43
=43
486

Dusun 3 78× 220 35


=35
486

Dusun 4 93 ×220 42
=42
486
48

Dusun 5 105× 220 48


=47
486

Total N=486 n= 220

3.4 Variabel Penelitian


Adapun variabel dari penelitian ini terdiri dari 10 indikator Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS):

1. Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan

2. Memberi bayi ASI Esklusif

3. Menimbang bayi dan balita

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok didalam rumah

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan

hasilnya baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih muda

diolah, instrumen penelitian ini berupa kuesioner.


49

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai

berikut:

a. Kuesioner untuk mengetahui gamabaran perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno. Kuesioner yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang bersifat

tertutup yang telah di sediakan jawabannya.

b. Alat dokumentasi (jika dibutuhkan), berupa kamera atau

handphone berkamera untuk mendokumentasikan proses

penelitian.

c. Komputer dan kalkulator, yaitu alat yang digunakan untuk

mengolah data yang diperoleh serta yang digunakan untuk

menyusun hasil penelitian.

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


3.1.1Uji Validitas

Valid menunjukan derajat ketetapan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpilkan

oleh peneliti. Data yang valid berarti data yang tidak berbeda antara

data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian. Pengujian ini berfungsi untuk

menunjukan tingkat kemampuan alat pengukur agar dapat

memberikan apa sasaran pokok pengukuran, (Hulu dan Sinaga,2019).

Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program

SPSS 16 version for windows. Pengukuran validitas suatu


50

kuesioner dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai

corrected item-total correlation hasil perhitungan dengan tabel nilai

r product moment dengan taraf signifikasnsi 5% Jika r hitung > r

tabel maka butir pernyataan dinyatakan valid.

3.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu

alat pengukur. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran

itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Suatu

instrumen dinyatakan reliabel jika menunjukan nilai alpha cronbach>

0,60 atau nilai semakin mendekati angka 1 maka semakin baik

instrumen pengukuran tersebut (Carsel, 2018).

1.7 Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif


Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2016).

Tabel 3.3 Defini operasional perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS
N Variabel Defenisi Parameter Alat Ukur Skala kriteria
o Operasional Data
1. Perilaku Semua Hasil dari Kuesioner Nomin 1. PHB
hidup bersih perilaku wawancara PHBS al S
dan sehat kesehatan tentang 10 2. Tida
(PHBS) yang indikator k
dilakukan PHB
51

atas PHBS S
kesadaran
sehingga
anggota
keluarga
dapat
menolong
dirinya
sendiri di
bidang
kesehatan.
2. Pertolongan Pertolongan Hasil dari Kuesioner Nomin 1. Ya
persalinan persalinan wawancara PHBS al 2. Tida
oleh tenaga dalam rumah tentang k
kesehatan tangga yang riwayat
dilakukan pertolongan
oleh tenaga persalinan
kesehatan
(bidan,
dokter, dan
tenaga medis
lainnya).
3. Memberika Bayi usia 0-6 Hasil dari Kuesioner Nomin 1. Ya
n ASI bulan hnaya wawancara PHBS al 2. Tida
Ekslusif diberi ASI tentang k
saja sejak pemberian
lahir sampai ASI
usia 6 bulan Ekslusif
4. Menimbang Bayi dan Hasil dari Hasil Nomin 1. Ya
Bayi dan Balita wawancara penimbanga al 2. Tida
Balita ditimbang tentang n di buku
52

berat rutinitas Kia k


badannya menimbang
minimal 6 bayi ke
kali berturut- posyandu
turut dalam 1
tahun
5. Menggunak Air yang Dasil dari Melihat Nomin 1. Ya
an air bersih dikonsumsi wawancara sumber air al 2. Tida
dan tentang yang k
digunakan sumber air digunakan
untuk yang
kebutuhan digunakan
sehari-hari
6. Mencuci Melakukan Hasil dari Melihat Nomin 1. Ya
tangan kebiasaan wawncara tempat cuci al 2. Tida
denagn air mencuci tentang tangan k
bersih dan tangan kebiasaan
sabun dengan cuci tangan
menggunaka
n air
mengalir dan
sabun
7. Menggunak Fasilitas Hasil dari Melihat Nomin 1. Ya
an jamban jamban yang wawancara sarana al 2. Tida
sehat digunakan tentang jamban k
dan dipunyai fasilitas sehat
keluarga jamban
sehat
8. Memberanta Keadaan Hasil dari Melakukan Nomin 1. Ya
s jentik tempat wawancara pemeriksaa al 2. Tida
nayamuk penampunga tentang n jentik
53

n air bebsa pemeriksaa nyamuk k


jentik n jentik dengan
nyamuk menggunak
pada tempat an senter
penampung
an air di
rumah
9. Makan buah Setiap Hasil dari Kuesioner Nomin 1. Ya
dan sayur anggota wawancara al 2. Tida
setiap hari rumah tentang pila k
tangga makan buah
mengkonsu dan sayur
msi minimal dalam
3 porsi buah seminggu
dan 2 porsi
sayur atau
sebaliknya
setiap hari
10 Melakukan Melakukan Hasil dari Kuesioner Nomin 1. Ya
. aktivitas pergerakan wawncara PHBS al 2. Tida
fisik setiap anggota tentang k
hari tubuh setiap kegiatan
hari fisik yang
dilakukan
setiap hari
11 Tidak Setiap Hasil dari Kuesioner Nomin 1. Ya
. merokok di anggota wawncara PHBS al 2. Tida
dalam keluarga tentang k
rumah tidak boleh anggota
merokok di keluarga
dalam rumah yang
54

merokok di
dalam
rumah

3.8 Jenis Data Penelitian


1. Dara Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui

kuesioner yang dibagikan pada informan atau responden. Peneliti akan

membagi kuesioner secara langsung pada informan untuk menggali

informasi mengenai Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tatanan Rumah Tangga. Penelitian ini yang menjadi sumber data utama

adalah Ibu Rumah Tangga di Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data tambahan berupa informasi yang

akan melengkapi data primer. Data tambahan yang di maksud meliputi

dokumen atau arsip yang didapatkan dari berbagai sumber, foto

pendukung yang sudah ada, maupun foto yang dihasilakan sendiri, serta

data yang terkait dalam penelitian ini. Data tambahan dalam penelitian ini

adalah berupa gambaran umum lokosi penelitian.

3.9 Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data


3.9.1 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan diolah dengan

langkah- langkah sebagai berikut:

a. Editing
55

Hasil kuesioner yang telah dibagikan ke responden akan diedit

terlebh dahulu, yaitu dengan cara mengecek kembali dan

memperbaiki isian kuesioner tersebut.

b. Coding

Merupakan kegiatan merubah data kedalam bentuk

angka/bilangan, terutama pada pertanyaan-pertanyaan yang

belum sesuai dengan kode yang ada pada defenisi operasional

berdasarkan hasil ukur. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan

untuk memudahkan pada saat analisis dan juga mempercepat

pada saat memasukan data ke program komputer.

c. Entry

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, selanjutnya

data di proses dengan cara memasukan hasil jawaban yang

diperoleh dari wawancara yang dlakukan dengan instrumen

kuesioner kedalam program computer.

d. Tabulating

Mengelompokan data sesuai variabel yang akan diteliti agar

mudah dijumlah, disusun dan didata untuk disajikan dan

dianalisi.
56

3.9.2 Analisis Data


Data yang diperoleh dianalisis dengan cara Analisis Univariat.

Analisis Univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

distribusi frekuensi subyek penelitian dan distribusi proporsi kasus

menurut masing-masing variabel independent (Perilaku) yang diteliti.

3.9.3 Penyajian Data


Data dari hasil penelitian yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi yang disertai narasi untuk memberikan gambaran

tentang gambaran perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.


57

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian

Adapun keadaan monografi Desa Oempu antara lain:

4.1.1 Geografis

Desa Oempu merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Tongkuno Kabupaten Muna dengan wilaya desa oempu berada di bibir pantai

yang di kelilingi oleh hutan untuk daerah perbatasannya.

4.1.2 Pembagian Wilayah

Desa Oempu terdiri dari dusun:

a. Dusun 1

b. Dusun 2

c. Dusun 3

d. Dusun 4

e. Dusun 5

4.1.3 Luas Wilayah Desa Walengkabola adalah 186.954 Hektar, terdiri

dari :

a. Tanah pemukiman : 41.865

4.1.4 Demografi

a. Banyaknya kepala keluarga : 486 KK

b. Banyak Penduduk : 3161 Jiwa

1. Laki-laki : 1592 Oranag

2. Perempuan : 1569 Orang


58

a. Mata Pencaharian :

1.) Nelayan : 139

2.) Buruh Tani : 16

3.) PNS (Pegawai, Polri TNI, Guru) : 38

4.) Pedagang : 42

5.) Karyawan Swasta : 145

6.) Buruh Harian lepas : 651

7.) Buruh perkebunan : 16

8.) Kepolisian :2

b. Pendidikan :

1.) Belum Sekolah : 581

2.) Belum Tamat SD : 186

3.) Tamat SD : 1126

4.) Tamat SLTP : 554

5.) Tamat SLTA : 474

6.) Diploma I/II : 10

7.) Akademi/Diploma III : 45

8.) Diploma IV/Strata 1 : 75

9.) Strata-1 :2

c. Agama :

Islam : 3161
59

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian tentang gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang

dilakukan di Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna

Sulawesi Tenggara tahun 2023 didapatkan hasil berdasarkan survey sebagai

berikut:

4.2.1 Karakteria Responden

Karakteristik responden yang ditampilkan menurut kelompok umur

responden, jenis kelamin reponden, alamat responden, pendidikan responden,

status dalam kelurga, dan pekerjaan responden. Adapun karakteristik

responden yakni sebagai berikut:

a. Umur

Umur adalah waktu hidup atau usia responden pda saat wawancara

yang dilakukan. Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada

tabel:

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur


diWilayah Desa Walengkabola Kecamatan
Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara
Tahun2023
Umur Responden Frekuensi Presentase (%)

20-24 tahun 73 33,2

25-29 tahun 5 2,3

30-34 tahun 87 39,5

35-39 tahun 9 4,1

40-44 tahun 5 2,3

45-49 tahun 7 3,2


60

50-54 tahun 34 15,5

Total 220 100,0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 220 responden

yang diwawancarai, kelompok umur paling banyak adalah kelompok

umur 30-34 tahun dengan jumlah 87 responden (39,5%), sedangkan

kelompok umur paling sedikit adalah kelompok umur 40-44 tahun

dengan jumlah 5 responden (2,3%).

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah tahap pendidkan yang berkelanjutan,

yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik. Tingkat

pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi (Notoatmodjo, 2012).

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


di Wilayah Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023
Pendidikan responden Frekuensi Presentase (%)

SD 68 30,9

SMP 50 22,7
SMA 68 30,9
S1 34 15,5
Total 220 100,0
Sumber : Data Primer, Maret 2023
61

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 220 responden

tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah tamat

SMA/sederajat dengan jumlah 68 responden (30,9%), sedangkan

tingkat pendidikan responden yang paling sedikit adalah tamat S1

dengan jumlah 34 responden (15,5%).

c. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sehari-hari yang dilakukan oleh responden

untuk menghidupi kehidupannya dan keluarganya.Pekerjaan juga

merupakan aktivitas utama yang dilakukan seseorang untuk mendapat

kan uang.Yang dimana hasil dari pekerjaan tersebut digunakan

untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya dan juga

keluarganya. Adapun distribusi responden menurut pekerjaan dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di


Wilayah Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023
Pekerjaan responden Frekuensi Presentase (%)

IRT 214 97,3

Petani 0 0

PNS 6 2,7

Nelayan 0 0

Total 220 100,0

Sumber : Data Primer, Maret 2023


62

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 220 responden

yang diteliti di Desa Walengkabola, pekerjaan responden yang paling

banyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) dengan jumlah 214

responden (97,3%) dan pekerjaan responden yang paling sedikit

berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dengan jumlah 6

responden (2,7%).

d. Status Dalam Keluarga

Status dalam kelurga adalah sekelompok orang yang

berkaitandengan hubungan darah. Contoh dari status dalam keluarga

seperti : orang tua/mertua, istri/suami, anak, saudara, keluarga lainnya

yang tinggal di dalam rumah tersebut.Adapun distribusi responden

menurut pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Dalam


Kelurga di Wilayah Desa Walengkabola
Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi
Tenggara Tahun 2023
Status Responden Jumlah (n) Presentase (%)

Istri 206 93,6

Suami 0 0

Mertua 14 6,4

Total 220 100,0

Sumber : Data Primer, Maret 2023


63

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 220 responden

yang diteliti, responden yang paling banyak diteliti berstatus sebagai

istri dengan jumlah 206 responden (93,6%) dan responden paling

sedikit berstatus sebagai mertua dengan jumlah 14 responden (6,4%).

4.2.2 Analisis Univariat

Analisis univariat yang ditampilkan dalam hasil penelitian

ini adalah data mengenai persalinan di tolong oleh tenaga

kesehatan, memberi ASI esklusif pada bayi, menimbang bayi dan

balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih

dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik

nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas

fisik setiap hari, tidak merokok didalam rumah di wilayah Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi

Tenggara tahun 2023.

1. Pertolongan Persalinan di Tolong Oleh Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi

responden berdasarkan pertolongan persalinan di tolong oleh tenaga

kesehatan diwilayah pesisir Desa Walengkabola dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:
64

Tabel 4.5 : Gambaran Perilaku Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga


Kesehatan diwilaya pesisir Desa Walengkabola Kecamatan
Tongkuno Kabupaten Muna 2023
Pertolongan persalinan di tolong Jumlah (n) Presentase (%)
oleh tenaga kesehatan
Ya 210 95.5

Tidak 10 4.5

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Tabel 4.5 menunjukan bahwa masyarakat diwilayah peisir Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna yang memilih

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu sebanyak 210

responden (95.5%), sedangkan persalinan yang tidak di tolong oleh tenaga

kesehatan sebannyak 10 respoden (4.5%).

2. Memberi ASI Esklusif Pada Bayi

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

memberikan ASI esklusif pada bayi pada mayarakat pesisir Desa

Walengkabola dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6 : Gambaran Perilaku Memberi ASI Esklusif Pada Bayi


diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna 2023

Memberi ASI esklusif pada bayi Jumlah (n) Presntase


Ya 214 97,2
Tidak 6 2.3

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023


65

Berdaasarkan Tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa persentase

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 214

responden (97.3%), sedangkan persentase yang tidak memberikan ASI

eksklusif sebanyak 6 responden (2.7 %).

3. Menimbang Berat Badan Bayi dan Balita

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

Menimbang Berat Badan Bayi dan Balita pada mayarakat pesisir Desa

Walengkabola dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 : Gambaran Perilaku Menimbang Berat Badan Bayi dan


Balita diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan
Tongkuno Kabupaten Muna 2023
Menimbang berat badan bayi dan Jumlah (n) Presentase (%)
balita
Ya 215 97.7

Tidak 5 2.3

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa persentase jumlah

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang menimbang bayi dan balita di posyandu, yaitu sebanyak

215 responden (90,6%) dan yang tidak melakukan penimbangan rutin, yaitu 5

responden sebanyak (2.3%).

4. Menggunakan air bersih


66

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

Menimbang Berat Badan Bayi dan Balita pada mayarakat pesisir Desa

Walengkabola dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8 : Gambaran Perilaku menggunakan air bersih diwilayah


pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna 2023

Menggunakan Air Bersih Jumlah (n) Presentase (%)


Ya 220 100.0

Tidak 0 0.0

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa jumlah

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang menggunakan air bersih sebanyak 220 responden

(100%).

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun pada mayarakat pesisir Desa

Walengkabola dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9 : Gambaran Perilaku menggunakan air bersih diwilayah


pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna 2023
67

Mencuci tangan dengan air Jumlah (n) Presentase (%)


bersih dan sabun
Ya 220 100.0

Tidak 0 0.0

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa jumlah

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang mencuci tangan denagan air berih dan sabun sebanyak

220 responden (100%).

6. Menggunakan jamban sehat

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun pada mayarakat pesisir Desa

Walengkabola dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 : Gambaran Perilaku menggunakan jamban sehat diwilayah


pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna 2023

Menggunakan jamban sehat Jumlah (n) Presentase (%)

Ya 193 87.7

Tidak 27 12.3

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023


68

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa persentase

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang menggunakan jamban sehat sebanyak 193 responden

(87.7)%, sedangkan yang tidak menggunakan jamban sehat sebanyak 27

responden (12.3%).

7. Memberantas jentik nyamuk

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

memberantas jentik nyamuk pada mayarakat pesisir Desa Walengkabola

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 : Gambaran Perilaku memberantas jentik nyamuk diwilayah


pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna 2023

Memberantas jentik nyamuk Jumlah (n) Presentase (%)

Ya 206 93.6

Tidak 14 6.4

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa persentase

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang memberanta enik nyamuk sebanyak 206 responden

(93,6)%, sedangkan yang tidak memberantas jentik nyamuk sebanyak 14

responden (6.4%).
69

8. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

memberantas jentik nyamuk pada mayarakat pesisir Desa Walengkabola

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 : Gambaran Perilaku mengkonsumsi buah dan sayur setiap


hari diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan
Tongkuno Kabupaten Muna 2023

Mengonsumsih buah dan sayur setiap Jumlah (n) Presentase (%)


hari
Ya 220 100

Tidak 0 0

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa jumlah

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang makan buah dan sayur setiap hari sebanyak 220

responden (100%).

9. Melakukakan aktivitas fisik setiap hari

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

memberantas jentik nyamuk pada mayarakat pesisir Desa Walengkabola

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13 : Gambaran Perilaku melakukan aktivita fisik setiap hari


70

diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno


Kabupaten Muna 2023

Melakukan aktifitas fisik Jumlah (n) Presentase (%)

Ya 220 100

Tidak 0 0

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa jumlah

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang melakukan aktivitas fisik setiap hari sebanyak 220

responden (100%).

10. Tidak merokok dalam rumah

Hasil penelitian diperoleh data distribusi frekuensi responden

yang tidak merokok di dalam rumah pada mayarakat pesisir Desa

Walengkabola dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.14 : Gambaran Perilaku tidak merokok di dalam rumah


diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno
Kabupaten Muna 2023

Tidak merokok di dalam rumah Jumlah (n) Presentase (%)

Ya 15 6.8

Tidak 205 93.2

Total 220 100.0

Sumber : Data Primer, Maret 2023


71

Berdasarkan Tabel 5.11 diatas dapat diketahui bahwa persentase jumlah

masyarakat diwilayah pesisir Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna yang tidak merokok dalam rumah sebanyak 15

responden ( 6 , 8 ) %, sedangkan yang merokok dalam rumah sebanyak 205

responden (93.2%).

4.3 Pembahasan

Bagian ini membahas tentang hasil penelitian mengenai perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) yang telah dilakukan di Desa Walengkabola

dengan 10 indikator yang meliputi:

1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

2. Membari bayi ASI Ekslusif

3. Menimbang bayi dan balita

4. Memberantas jentik nyamuk

5. Menggunakan jamaban sehat

6. Menggunakan air bersih

7. Mencuci tangan dengan air besih dan sabun

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

4.3.1 Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

Persalinan merupakan proses alamiah dan bukan dan bukan suatu

penyakit namun perlu diwaspadai karena kondisi yang normal dapat

menjadi tidak normal atau patologis (Purwandari, 2018).


72

Berdasarkan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di

indonesia, ada beberapa indikator yang harus diperhatikan oleh setiap

rumah tangga agar dapat mewakili serta mencerminkan keseluruhan

perilaku hidup bersih dan sehat yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan dan dilakukakn di fasilitas kesehatan (Kemenkes RI, 2018).

Pada beberapa daerah masih banyak yan memilih pertolongan

persalinan dengan tenaga non medis seperti dukun beranakyang sering kali

menimbulkan dampak buruk bagi ibu dan bayi seperti infeksi karena

pertolongan persalinan efektif (Saifudin, 2014).

Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan angaka kematian pada

ibu dan bayi (Kemenkes RI, 20214).

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehtan (bidan, dokter, dan para tenaga medis

lainnya.

Hasil penelitian tentang pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan diwilayah pesisir Desa Walengkabola didapatkan sebanyak 210

responden (95.5%). Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat

tinggal di 5 Desusn (Dusun 1, Dusun 2, Dusun3, Dusun 4, dan Dusun 5) di

Desa Walengkabola banyak yang memilih melakukan persalinan ditolong

oleh tenaga kesehatan.hal ini dikarenakan, diwilayah Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno sudah dibuatkan peraturan mengenai perencanaan

pertolongan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan. Isi dari perarturan


73

yang telah ditetapkan tersebut yaitu tidak ada lagi masyarakat yang

merencanakan persalinan dirumah tanpa ditolong oleh tenaga kesehatan

maka akan dikenakan denda. Desa Walengkabola merupakan daerah

daratan rendah yang memudahkan akses pealayanan persalinan ke fasilitas

kesehatan baik ke dokter ataupun bidan. Di Desa Walengkabola ini juga

terdapat puskesmas sehingga masyarakat bisa denagan mudah pergi ke

fasilitas kesehatan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri

Wulandini (2016) di desa Kualu Kecamatan Tambang Kapar.Hasil

penelitiannya menyatakan bahwa pengetahuan responden tentang PHBS

dalam rumah tangga yang memiliki pengetahuan baik adalah 64%. Dari

pendidikan mayoritas responden tingkat menengah (SMA) 59%, Peran

petugas kesehatan dalam peran PHBS kurang yaitu 54%, peran public

figure baik yaitu 56% PHBS 51%. Bivriat hasil p value di dapat 0,01

faktor pendidikan dan faktort pengetahuan 0,006 yang artinya terdapat

hubungan. Sedangkan factor peran Nakes p value 0.81 dan peran Toma

0.151 yang artinya tidak ada hubungan.

4.3.2 Memberikan bayi ASI Ekslusif

ASI adalah makanan pertama yang alami untuk bayi.ASI

menyediakan semua energy dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk

bulan-bulan pertama kehidupan. Menyusui adalah cara yang sangat baik

dalam menyediakan makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan

bayi yang sehat.


74

Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi,

UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya di susui air

susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI di

lanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun (WHO, 2018).

Agar ibu dapat mempertahankan ASI esklusif selama 6 bulan,

WHO merekomendasikan agar melakukan inisiasi menyusui dalam satu

jam pertama kehidupan, bayi hanya menerima ASI tanpa di berikan

tambahan makanan atau minuman, termasuk air, menyusui sesuai

permintaan atau sesering yang di inginkan bayi, dan tidak menggunakan

botol atau dot (WHO, 2018).

ASI Ekslusif dalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberikan ASI saja

tanpa memberikan makanan atau minumam tambahan lainnya (Maryuni,

2013). Menurut Maryuni (2013), keunggulan ASI yang perlu diketahui

oleh setiap ibu dan keluarga yaitu:

a. Mengandung zat gizi yang sesuai kebutuhan bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan

b. Mengandung zat kekebalan

c. Melindungi bayi dari alergi

d. Aman dan terjamnin kebersihan, karena langsung disusukan

kepada bayi dalam keadaan segar

e. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat

diberikan kapan saja dan dimana saja


75

f. Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan, dan

pernapasan bayi

Bayi yang tidak diberikan ASI Esklusif kemungkinan karena ibunya

bekerja sehingga tidak dapat memberikan ASI secara terus menerus dan

ibu menyusui yang bekerja tidak melakukan ASI perah sehingga bayi

diberikan susu formula. Kemungkinan bayi tidak minum ASI saja umur 6

bulan karena bayi sudah diberikan makanan pendamping ASI sebelum usia

6 bulan karena bayi dianggap lapar.

Hasil penelitian tentang pemberian Asi Ekslusif pada bayi diwilayah

pesisir Desa Walengkabola didapatkan 214 Respoden (97,3%). Hal ini

enujukan bahwa ibu menyusui yang tinggal di 5 Dusun (Dusun 1, Dusun 2,

Dusun 3 Dusun 4, dan Dusun 5) Desa Walengkabola banyak yan

memberikan ASI Ekslusif pada bayi mereka. Masyarakat di Desa

Walengakbola setelah selesai melakukan persalinan, tenaga kesehatan

memngingatkan kepada ibu yang telah melakukan persalinan agar tidak

memberikan makanan tambahan apapun kepada bayi sampai bayi berusi 6

bulan. Akan tetapi ada sebagian kecil masyarakat yang tinggal di 5 Dusun

(Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa Walengkabola

yang tidak memberikan ASI Ekslusif pada bayi usia 6 bulan yaitu sebanyak

6 responden (2,7%). Hal ini disebabkan karena karena ada beberapa faktor

yaitu ibu bersalin yang telah melakukan persalinan tidak memiliki ASI atau

ASI-nya tidak keluar, ibu memnyusui tidak memberikan ASI kepada

bayinya karena ibunya memiliki kesibukan sehingga ibunya memberika


76

susu formula pada bayinya sebagai pengganti ASI, dan ada juga sebagian

ibu menyusui yang sudah memberikan bainya makanan tambahan selain

ASI sebelum bayinya berusia 6 bulan di karenakan bayinya terud

menangis tanpa henti walaupun ibunya memberikan ASI sehingga ibunya

memberikannya makan karena dianggap bayi tersebut kelaparan.

Hasil penelian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Udin

Rosidin (2017) , tentang gambaran pengetahuan masyarakat tentang PHBS

rumah tangga di RW 04 Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul

Kabupaten Garu.Penelitian ini mmenunjukan bahwa Pengetahuan

Responden tentang PHBS terbagi dalam katagori pengetahuan baik

sebanyak 36,2 %, pengetahuan cukup 39,2 % dan pengetahuan kurang

24,6%.

4.3.3 Menimbang bayi dan balita

Menurut Muryanani (2013) menimbang bayi dan balita adalah

menimbang bayi sdan balita setiap bulan dan mencatat berat badan dalam

kartu menuju sehat (KMS).

Menurut Muryanani (2013), manfaat menimbang bayi dan balita

setiap bulan antara lain:

a. Mengetahui apakan balita tumbuh sehat

b. Mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan bayi dan balita

c. Mengetahui balita sakit (demam, batuk, dan diare)


77

Perlu dilakukan penyuluhan atau konseling pada kelurga yang

mempunyai bayi dan balita agar selalu rutin menimbang anaknya agar anak

diketahui berat badan dan ditentukan status gizinya. Selain itu dengan

menimbang anak di posyandu akan melatih anak untuk belajar sosialisasi

dengan temannya.

Untuk mengetahui berat badan bayi dan balita menurun dapat di

lihat pada: (1) garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna

pada KMS, (2) garis pertumbuhannya panda ke pita warna diatasnya,

sedangkan untuk mengetahui berat badan bayi dan balita turun dapat dilihat

dengan cara: (1) garis pertumbuhannya menurun, (2) garis pertumbuhannya

mendatar, (3) garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang

lebih mudah.

Adapun manfaat dari penimbangan berat bayi dan balita yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh dengan sehat

2. Mencegah gangguan pertumbuhan balita

3. Untuk mengetahui balita yang sakit, berat badan dua bulan

berturut-turut tidak mengalami kenaikan

4. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi

5. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi

Perlu dilakukan penyuluhan atau konseling pada kelurga yang

mempunyai bayi dan balita agar selalu rutin menimbang anaknya agar anak

diketahui berat badan dan ditentukan status gizinya. Selain itu dengan
78

menimbang anak di posyandu akan melatih anak untuk belajar sosialisasi

dengan temannya.

Hasil penelitian tentang perilaku menimbang berat bayi dab balita

diwilayah pesisir Desa Walengkabola bahwa didapatkan sebanyak 215

responden (97.7%) yang menimbang berat badan bayi dan balita. Hal ini

menunjukan bahwa di 5 Dusun ( Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan

Dusun 5) di Desa Walengkabola banyak yang menimbang berat baan badan

bayi dan balita. Hal ini dapat lihat dalam cacatan buku KMS. Di Desa

Walengabola secara rutin melaksanakan posyandu disetiap bulannya di

setiap Dusun Desa Walengkabola. Di Desa Walengkabola sudah disediakan

balai desa sebagai tempat pelaksanaan rapat dan juga menjalankan kegiatan

lainnya diantara lainnya yaitu posyandu ini. Akan tetapi masih ada

sebagaian kecil masyarakat diantaranya yang yang tinggal di 5 Dusun

(Dusun 1, Dusun 2, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa Walengkabola yang

tidak membawa anaknya ke posyandu secara rutin terdapat 5 responden

(2,3%). Hal ini bisa bisa terjadi karena anaknya sakit pada saat posyandu

sehingga anaknya tidakdibawa ke posyandu.

Penelitian ini sejalan dengan penelian yang dilakukan oleh

Muh.Fajaruddin Natsir (2018) tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) pada tatanan rumah tangga masyarakat Desa Parang Bado.

Adapun yang menjadi Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 147

Rumah tangga, terlihat bahwa indikator yang memiliki pencapaian

tertinggi yakni indikator Kepemilikan jamban dan konsumsi sayur dan


79

buah. Pencapaian hasil yang didapatkan yakni dusun Parang Baddo sebesar

63,2% dan Parang Bianara 58,65 Bila dibandingkan dengan target PHBS

Kementerian Kesehatan 70%, angka yang didapatkan oleh kedua dusun

tersebut masih dibawah target.

4.3.4 Memberantas jentik nyamuk

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan

pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jnetik nyamuk.

Pemberantasan jentik nyamuk termaksud untuk membebaskan rumah dari

jenik-jentik yang dapat mengganggu kesehatan. Pemeriksaan jentik

dilakukan secara berkala (PJB). Pemeriksaan jentik nyamuk berkala adalah

pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat

penampunagn air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas

bunga, tatakan kulkas dan alain-lain, dan diluar rumah seperti talang air,

alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dan lain-lain

yang dilakukan secara teratur, sekali dalam seminggu (Maryunani, 2013).

Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk

dilakukan warga dengan adanyakegiatan kerja bakti di lingkunagn sekitar.

Kegiatan ini dilakukan secara gotong royang untuk membersihakan

lingkungan.

Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang

nyamuk dilakukan warga dengan adanya kegiatan kerja bakti di

lingkungan sekitar.Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong untuk

membersihkan lingkungan.
80

Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang

nyamuk dilakukan warga dengan adanya kegiatan kerja bakti di

lingkungan sekitar.Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong untuk

membersihkan lingkungan.

Pemberantasan jentik nyamuk dapat dilakukan dengan cara

(Kemenkes RI, 2010) :

1. Memberantas sarang nyamuk dengan 3M pemberantasan

jentik nyamuk secara fisik dilakukan dengan memberantas

sarang nyamuk melalui kegiatan menguras, mengubur, dan

menutup (3M) tempat- tempat penampuangan air dan barang-

barang yang berisi air jerni tergenang. Pemberantasan sarang

nyamuk dilakukan sekurang- kuragngnya sekali dalam

seminggu secara teratur. Kegiatan menguras diantaranya yaitu :

(1) dengan menguras dan menyikat dinding tempat

penampungan air (bak mandi, bak air, tempat wudhu,

WC/toilet, gentong, tembayang, dan lain-lain sebanyak

seminggu sekali (Kemenkes RI, 2010), (2) kegiatan menutup

dilakukan dengan cara menutup rapat tempat penampungan

air seperti drum agar nyamuk tidak dapat masuk dan

berkembang biak, (3) kegiatan mengubur di lakukan dengan

cara mengubur atau menyingkirkan barang-barang yang dapat

menampung air hujan bekas seperti kaleng, botol bekas dan

lainnya.
81

2. Larvasidasi merupakan pemberantasan jentik nyamuk secara

kimia dengan menggunakan larvasida. Larvasida selektif ini

merupakan bagian dari kegiatan pemberantasan jentik berkala

yang dapat dilaksanakan secara perorangan, keluarga,

masyarakat dan petugas pemberantas jentik berkala dengan

sasarannya yaitu tempat yang sulit atau tidak dapat di kuras.

3. Pemasangan ovitrap (perangka telur nyamuk) merupakan

bagian dari kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Ovitrap

merupakan wadah atau tempat perangkap nyamuk yang

berwarna gelap yang ditutup dengan kain kasa dan diisi air

jerni sampai penuh. Ovitrap di letakan di tempat sekitar

tempat perindukan nyamuk baik didalam rumah maupun di

luar rumah.

Hasil penelitian tentang perilaku pemberantasan jentik nyamuk di

wilayah pesisir Desa Walengkabola sebanyak 206 responden (93,6%). Hal

ini menujukan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah Dusun (Dusun 1,

Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa Walengkabola

memberanjas jentik nyamuk, masyarakat di Desa Walengkabola selalu

menerapkan 3M yaitu dengan menguras dan menyikat dinding tempat

penampungan air (bak mandi, bak air, tempat wudhu,WC/toilet dan lain-

lain , kegiatan menutup dilakukan dengan cara menutup rapat tempat

penampungan air seperti drum atau ember agar nyamuk tidak dapat masuk

dan berkembang biak dan kegiatan mengubur dilakukan dengan cara


82

mengubur atau menyingkirkan barang-barang yang dapat menampung air

hujan bekas seperti, kaleng, botol bekas dan lain-lain. Akan tetapi ada uga

sebagian kecil masyarakat di Desa Walengkabola yang tidak melakukan

pemberntasan jntik nyamuk yaitu sebanyak 14 responden (6,4%). Hal ini

diakibatkan sebagian besar masyarakat Desa Walengkabola ada yang

tinggal di wilayah pesisir yang sama ekali tidakmemperhatikan kebersihan

rumahnya. Mereka membiarkan sampah-sampah berserakan di pekarangan

rumah mereka.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Ika

Tristanti (2017), tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan

rumah tangga warga Desa Prambatan Lor Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kudus.Adapun Sampel yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah sebanyak 206 kepala keluarga . Penelitian ini

menunjukan bahwa warga Desa Pambatan Lor 100% pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan, 63% melakukan pemberian ASI

eksklusif pada bayi, 100% bayi dan balita dibawa ke Posyandu, 100%

warga menggunakan air bersih, 54% warga mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun, 87% warga menggunakan jamban sehat, 68%

pemberantasan jentik nyamuk, 47% warga terbiasa makan sayur dan buah,

39% warga melakukan olahraga rutin dan 10) 65% warga tidak merokok.

11) 100% ibu hamil periksa rutin ,64% warga membuang sampah pada

tempatnya, 95% warga tidak minum minuman keras dan narkoba, 72%

warga memiliki jaminan kesehatan, 85% warga gosok gigi teratur, 16)
83

91% lantai rumah baik. Terdapat delapan indikator PHBS yang masih

berada di bawah target nasional (80%).

4.3.5 Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan

leher angsa (Cemplung) yang dlengkapi dengan unit penampungan kotoran

dan air untuk membersihkannya menurut Maryunani (2013).

Penggunaan jamban sehat harus selalu diseberluaskan ke

masyarakat. Jamban yang sehat akan menjauhkan warga daru berbagai

macam penyakit . pemberian informasi tentang jamban sehat ini dapat

melalui penyuluhan pada waktu arisan, pengajian atau kegiatan posyandu.

Kebiasaan BAB di jamban harus dimulai sejak usia balita agar anak terlatih

sejak dini.

Kepemilikan jamban bagi keluarga merupakan salah satu

indicator rumah sehat selain pintu ventilasi, jendela, air bersih, tempat

pembuangan sampah, saluran air limba, tempat tidur.Jamban sehat

berfungsi untuk membuang kotoran manusia.Ada berbagai macam

bentuk jamban seperti leher angsa, cubluk dan sebagainya.Dalam

kaitannya dengan sarana pembuangan air besar, hubungannya yang paling

mendasar dengan kualitas lingkungan yakni fasilitas dan jenis

penampungan tinjayang digunakan.Masalah kondisi lingkungan tempat

pembuangan kotoran manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan


84

terhadap sarana yang digunakan terutama di kaitkan dengan pemeliharaan

dan kebersihan sarana.

Menurut WHO, tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia

adalah masalah perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar di

sembarangan tempat khususnya ke badan air yang juga di gunakan untuk

mencuci pakaian, mandi, dan kebutuhan lainnya. Jamban merupakan

tempat yang aman dan nyaman yang di gunakan sebagai tempat buang air

besar.Berbagai jenis jamban yang di gunakan di rumah tangga, sekolah,

rumah ibada an tempat -tempat lainnya. Jamban sehat adalah fasilitas

pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata antai penularan

penyakit.

Hasil penelitian tentang perilaku penggunaan jamban sehat

diwilayah Desa Walengkabola yang didapatkan dari 220 responden yan

ditelilti, terdapat sebanyak 193 responden (87.7%) yang menggunakan

jamban sehat. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat yang tinggal di Dusun

(Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa Walengkabola

banyak yang menggunakan jamban sehat yang sesusi dengan standar

kesehatan yakni memiliki septitank (tempat penampungan akhir),

jambannya berlehar angsa, letak jamban tidak boleh mencemari sumber air

minum, letak lubang penampungan atau pembuangan akhir berjarak 10-15

meter dari sumber air bersih. Akan tetapi di Desa Walengkabola masih ada

sebagian kecil masyarakat yang belum memiliki jamban sehat yaitu terdapat

27 responden (12,3%) yang tidak menggunakan jamban sehat. Hal ini


85

disebabkan karena sebagian kecil masyarakat yang tinggal di 5 Dusun

(Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa Walengkabola

ada yang tinggal diwilyah pesisir sehingga sehingga mereka tidak

menggunakan jamban sehat sebagi sarana tempat buang air besar. Di bagian

pesisir masih mengguanakan jamban cemplung saat membuang air besar.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh

Yuliana (2019), tentang “Hubungan antara pengetahuan dan sikap

dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan tumah tangga di

Kelurahan Kimia Atas Kota Manado” . Adapun yang menjadi Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 77 sampel. Penelitian yang didapatkan

yaitu pengetahuan responden yang memili pengetahuan baik tentang

perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 45,5% dan pengetahuan

responden kurang baik 54,5%, sikap responden baik 40,3% dan sikap

responden kurang baik 59,7%.

4.3.6 Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk

minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-

alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya, agar kita tidak terkena

penyakit atau terhindar dari sakit (maryunani, 2013).

Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga

ketersediaan air bersih sangatlah penting.Dala keseharian air

dimanfaatkan tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi

juga untuk fasilitas umum, social dan ekonomi. Kebutuhan air bersih
86

terus meningkat seiring dengan perkembangan populasi manusia.

Melalui pertumbuhan penduduk terjadi pergerakan dinamik dalam

masyarakat baik dalam segi kepadatan, social maupun ekonomi sebagai

kebutuhan dan permintaan air bersihpun akan terus meningkat.

Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan air bersih

untuk kita minum, memasak, mandi, mencuci dan juga keperluan

lainnya.Air yang kita gunakan harus berstandar 3B yaitu tidak berbauh,

tidak berasa dan tidak berwarna (Permenkes No.416/PER/IX/1990).

Hasil penelitian tentang perilaku menggunakan air bersih selama

diwilayah pesisir Desa Walengkabola didapatkan semua respoden (100%)

menggunakan air bersih. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat yang

tinggal di 5 Dusun (Dusun 1, Dusun 2, dusun 3, dusun 4 dan Dusun 5) di

Desa Walengkabolasemua menggunakan air bersih dalam keperluan sehari-

hari. Sumber air dari masyarakatnya sebagian besar diperoleh dari air

sumur. Sumur ini terjaga kualitas airnya yaitu tidak berbau, tidak

berwarna dan tidak berasa, sehingga semua warga menggunakan air

bersih.Di Desa Walengakbola menggunakan sumber air dari sumur gali dan

juga mata air.

Penelitian sejalan dengan penelitian Erliena (2017), Tentang

penerapan dan pernyataan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan

rumah tangga kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Kota

Manado.Sampel dalam penelitian ini yaitu 76 ibu rumah

tangga.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis


87

deskriptif melalui aplikasi statistik komputer. Hasil penelitian yang

dilakukan didapat 76 ibu setuju dengan pernyataan PHBS menggunakan

air bersih, mencuci tangan menggunakan air bersih dan mengalir,

menggunakan jamban sehat, 64 ibu setuju dengan pernyataan PHBS makan

buah dan sayur setiap hari, 43 ibusetuju dengan pernyataan PHBS tidak

merokok di dalam rumah. 76 ibu menerapkan PHBS menggunakan air

bersih serta PHBS mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 73 ibu

menerapkan PHBS menggunakan jamban sehat, 74 ibu menerapkan PHBS

makan buah dan sayur setiap hari, dan 54 ibu menerapkan PHBS tidak

merokok di dalam rumah.Penerapan dan pernyataan PHBS pada Tatanan

Rumah Tangga di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken sudah baik.

Tetapi masih ada yang kurang baik di pernyataan PHBS makan buah dan

sayur setiap hari, pernyataan PHBS tidak merokok di dalam rumah,

penerapan PHBS menggunakan jamban sehat, penerapan PHBS tidak

merokok di dalam rumah.

4.3.7 Mencuci tangan dengan air dan sabun

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi

dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan

sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan rantai uman

(WHO,2020).

Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai

pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali

menjadi agen yang membawa kuman an menyebabkan pathogen


88

berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung

ataupun tidak langsung. Tangan yang bersentuhan langsung dengan

kotoran yang terkontaminasi saat tidak di cuci dengan sabun, dapat

memindahkan bakteri, virus dan parasit pada orang lain yang tidak sadar

bahwa dirinya sedang di tularkan.

Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal

ini terbukti jika efektif dalam menjaa kesehatan di bandingkan dengan

cuci tangan pakai sabun. Saat beraktivitas sehari-hari, akan sulit bagi

tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Pemyebabya,

mata tidak mampu melihat langsung sehingga mencuci tangan adalah

langka terbaik untuk menghindari tertular penyakit.Segala jenis sabun

dapat di gunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun mandi, sabun

antiseptic, atau sabun cair.

Menurut Mayunani (2013), menfaat mencuci tangan dengan air dan

sabun yaitu:

a. Membunuh kuman yang ada di tangan

b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera disentri,

typus, cacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut

(ISPA), flu burung atau severe acute respiratory syndrome

(SARS).

c. Tangan jadi bersih dan bebas kuman

Kegiatan mencuci tangan sudah dilakukan warga, tetapi hanya

sebagian warga yang mencuci tangan menggunakan sabun. Mencuci


89

tangan dengan air dan sabun harus dilakukan untuk membunuh kuman

agar warga terhindar dari kontaminasi penyakit. Kegiatan penyuluhan

mencuci tangan dengan air dan sabun dapat dilakukan atau disosialisasikan

melalui PAUD/TK ataupun kegiatan posyandu.

Hasil penelitian tentang perilaku mencuci tangan dengan air bersih

dan sabun diwilayah pesisir Desa Walengkabola sebanyak 220 responden

(100%). Hal ini menunjukan bahwa masyarakat yang tinngal di 5 Dusun

(dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan dusun 5) di desa walengkabola

selalu mencuci tangan dengan air dan sabun. Masyarakat yang tinggal di

DesaWalengakabola menyediakan kran air cuci tangan dan juga sabun di

teras rumah mereka sehingga mereka selalu mencuci tangan apabila

selesai bearktivitas.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ignatius Gonggo Prihatmono (2017), Tentang Pelaksanaan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di RT07/RW07di

DusunAmbarrukmo Caturtunggal Depok Sleman daerah Istimewa

Yogyakarta.Hasil Penelitian ini menunjukan Pencapaian Indikator PHBS

tatatanan rumah tangga di dusun Ambarrukno caturtunggal sebagian

besar(97%) masyarakatnya termaksut dalam klasifikasi Sehat IV,

Langkah-langkah pembinaan PHBS tatanan rumah tanggasebagian besar

(93%) termasuk dalam kategori tinggi dan Peran kader dalam

meningkatkan PHBS padatatanan rumah tangga sebagian besar (97%)

termasuk dalam kategori tinggi.


90

4.3.8 Makan buah dan sayur setiap hari

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan untuk

mengonsumsi sayur da buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah

400 gram/orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan

dua porsi atau dua gelas sayur setelah di masak dan ditiriskan), dan 150

gram buah (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang, atau satu

potong papaya ukuran sedang atau tiga buah jeruk ukuran sedang).

Sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan yang

menganung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan

sumber kaya karoten (Provitamin A). Semakin tua warna hijaunya, maka

semakin banyak karotennya. Kandungan beta karoten pada sayuran

memperlambat proses penuaan dini, mencegah resiko penyakit kanker,

meningkatkan fungsi paru-paru dan menurunkan komplikasi yang berkaitan

dengan diabetes militus. Sayuran yang berwarna hijau tua diantranya adalah

kangkung, daun singkong, daun katuk, daun pepaya, genjer, dan daun kelor.

Di dalam syuran dan buah juga terdapat vitamin yang bekerja sebagai

antioksidan. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan cara

mengikat lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh

dari reaksi oksidatif yang menghasilakan racun (Maryunani, 2013).

Secara imiah, buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan

mineral serta serat. Kandungan vitamin, mineral dan serat yang terdapat
91

dalam buah dan sayur berfungsih sebagai zat pengatur untuk

mencegah terjadinya berbagai gejala penyakit seperti sembelit, anemia,

penurunan fungsi mata, penurunan sistem imun, dan mencega munculnya

senyawa radikal melalui anti oksida.

Kecukupan gizi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup

terutama pada usia bayi atau balita untuk tumbuh kembangnya. Pada saat ini

seusi dengan perkembangan zaman kebiasaan konsumsi makanan cepat

sajiyang minim buah dan sayur sangat diminati warga sehingga

menyebabkan kekurangan zat gizi. Pemberian aneka ragam makanan ini

biasa dimulai sejak dini pada saat pemberian makanan pendamping ASI

(MP ASI). Ibu diharapkan menyediakan MP ASI untuk bayinya dengan

beraneka menu atau bervariasi penyajiannya sehingga anak mengenal

berbagai rasa sejak dini. Penyuluhan tentang gizi seimbang dapat dilakukan

pada saat posyandu, arisan, atau pengajian dilingkungan. Buah dan sayur

merupakan bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan.Secara botani buah adalah bagian dari tumbuhan yang

mengandung biji.Buah memiliki kandungan zat gizi yang cukup lengkap

seperti protein, lemak dan karbonhidrat yang jumlahnya relative kecil.

Buah dan sayur merupakan bahan makanan nabati yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan.Secara botani buah adalah bagian dari tumbuhan yang

mengandung biji.Buah memiliki kandungan zat gizi yang cukup lengkap

seperti protein, lemak dan karbonhidrat yang jumlahnya relative kecil.

Seadangkan sayuran merupakan sebagai bagian dari tumbuhan yang


92

dapat di konsumsih untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh (mudiarti,

2013).

Hasil penelitian tentang tentang perilaku makan buah dan sayur

setiap hari di masyarakat willayah pesisir Desa Walengkabola sebanyak 220

rsponden (100%). Hal ini menunukan bahwa masyarakat yang tinggal di

Dusun (Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa

Walengkabola selalu mengkonsusmsi buah dan sayur. Adapun sayur yang

mereka konsumsi berupa kelor, bayam, kangkung, dan uga sayur-sayuran

lainnya. Sedangkan buah yang dikonsumsi seperti pisang, pepaya dan bauh-

buahan lainnya. Masyarakat di Desa Walengkabola banyak yang petani.

Mereka menanam berbagai macam tanaman mulai dari jagung, dan sayur-

sayuran dan uga berbagai macam buah-buahansehingga masyarakat di Desa

Waelngkabola tidak kesulitan dala mengonsumsi buah-buahan dan sayur-

sayuran.

Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang di lakukan oleh Puput

Dwi Cahya Ambar Wati (2017) Tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat pada Masyarakat di Kelurahan Rangka Kota Surabaya. Hasil dalam

penelitian ini menunjukan bahwa pada variabel pengetahuan

didapatkan nilai p 0,014<α (0,05), artinya terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan terhadap PHBS. Sedangkan untuk variabel sikap nilai

p (0,082)>α (0,05) artinya tidak terdapat hubungan antara sikap terhadap

perilaku hidup bersih da sehat (PHBS).


93

4.3.9 Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Menurut WHO (2018), aktivitas fisik di definisikan sebagai

gerakan tubuh yang di hasilkan oleh otot rangka yang membutuhkan

pengeluaran enerti. Aktivitas fisik adalah tingka laku yang kompleks dan

multi dimensi. Banyak model kegiatan yang berbeda berkontribusi untuk

aktivitas fisik total ini termaksut aktifitas fisik pekerjaan rumah tangga

seperti , pembersihan rumah tangga. Olahraga adalah subkategori aktivitas

fisik waktu luang dan di definisikan sebagai aktivitas fisik dengan

gerakan tubuh yang di rencanakan, terstruktur dan berulang di lakukan

untuk memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih komponen

kebugaran fisik.

Menurut Maryunani (2013), aktivitas fisik adalah melakukan

pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang

sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan

mempretahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepajang hari.

Aktivitas fisik di pedesaan biasanya dilakukan warga denagn

kegiatan mengurus kebun atau rumah dan lingkungan sekitar. Tidak semua

warga melakukan kegiatan olahraga secara khusus. Olahraga biasanya

dilakukan oleh siswa pada saat pelajaran pendidkan jasmani di sekolah dan

dilakukan pegawai yang melakukan kegiatan senam di kantor atau


94

lingkungan kerjanya yang dilakukan rutin seminggu sekali. Ada beberapa

kategori aktivitas fisik yaitu:

a. Istirahat : Aktifitas tidur, berbaring atau bersandar

b. Sangat ringan : Aktifitas duduk dan berdiri, melukis, menyetir

mobil, pekerja laboratorium, mengetik, menyapu, menyetrika,

memasak, bermain kartu, bermain alat music.

c. Ringan : Aktifitas berjalan dengan kecepatan 2,5-3 mph, bekerja

di bengkel, pekerjaan yang berhubungan dengan listrik, tukang

kayu, pekerjaan yang berhubungan dengan restoran,

membersihkan rumah, ,mengasuh anak, golf, memancing, tenis

meja

d. Sedang : Aktifitas berjalan dengan kecepatan 3,5- 4 mph,

mencabut rumput, menangis dengan keras, bersepeda, ski, tenis,

ski, menari

e. Berat : Aktifitas berjalan mendaki, menebang pohon, menggali

tanah , basket, panjat tebing,sepak bola.

Hasil penelitian tentang perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari

diwilayah pesir Desa Walengkabola didapatkan sebanyak 220 responden

sebanyak (100%). Hal ini menunukan bahwa masyarakat yang tingal di

Dusun (Dusun 1, Dusun 2, dusun 3, dusun 4 dan dusun 5) di wilayah Desa

Walengkabola melakukan aktivits fisik seperti beraalan kaki, bertani, dan


95

aktivitas fisik lainnya. Masyarakat di Desa Walengkabola dominan bekera

sebagai petani dan nelayan. Masyarakat yang bekera sebagai petani

melakukan aktivitas fisik setiap hari dikebun, masyarakat yang bekera

sebagai nelayan melakukan aktivitas dilaut seperti kegiatan menangkap

ikan, serta yang menadi ibu rumah tangga beraktivitas di dalam rumah. Di

wilayah Desa Walengkabola selelu di adakan kegiatan senam setiap hari

jumat.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Ayu

Khoirotul Umaroh (2015), Tentang gambaran prilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) di wilayah kerja Puskesmas Bulu Kabupaten

Sukoharjo. Hasil penelitian ini menunjukan bahwaCakupan PHBSDesa

Gentan 67,06%, Desa Kedungsono 73,3% dan Kamaldesa adalah

73,53%. Ada empat indikator PHBS yang menunjukkan rendahpersentase

seperti ketersediaan tempat sampah (37,58%), jaminan

kesehatan(49,43%), tidak merokok (52,81%) dan penggunaan kelambu

(56,65%). Itupersentase tertinggi indikator PHBS adalah tidak minum dan

narkoba (96,28%)dan ketersediaan air bersih (94,88%).

4.3.10 Tidak merokok di dalam rumah

Merokok di dalam rumah ternyata tidak hanya berbahaya bagi

perokok itu sendiri, tetapi juga berbahaya untuk semua orang yang tinggal

di dalam rumah. Merokok di dalam rumah akan meninggalkan zat-zat

beracun di perabotan rumah, karpet, tirai, bahkan dinding ruma.


96

Seorang ahli kimia dokter Eunha Hoh mengungkapkan bahwa asap rokok

mengandung ribuan bahan kimia yang tinggal di suatu permukaan

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang akan

dihisap akan dikelurkan sebanyak 4.000 bahan kimia berbahaya,

diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan carbon

monoksida (CO) (Maryunani, 2013).

Merokok selain merugikan diri sendiri juga akan merugikan orang

lain. Kelurga terutama denagn ibu hamil, ada bayi atau balita diharapkan

tidak ada anggota kelurga yang merokok. Penyuluhan dan pemberian

informasi tentang rokok diberikan pada semua warga pada saat arisan,

pangajian dan pada saat posyandu. Penyuluhan juga dapat diberikan oleh

tenaga kesehatan di sekolah-sekolah agar murid tidak mempunyai kebiasaan

merokok.

Adapun beberapa kandungan yang terdapat dalam rokok yaitu

seperti nikotin yang dapat menyebabkan ketagihan dan dapat merusak

jantung dan aliran darah, tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan

kanker, CO (carbon monoksisa) menyebabkan berkurangnya kemampuan

darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Ada dua jenis perokok yaitu perokok aktif dan perokok

pasif.Dimana, perokok aktif ini merupakan orang yang mengonsumsih

rokok secara rutin, dengan sekecil apapun walaupun itu hanya 1 batang

dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin
97

sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara mnghisap rokok hanya

sekedar menghembuskan asap walau asap tidak sampai kedalam paru-patu.

Sedangkan perokok pasif merupakan orang yang bukan perokok tetapi

menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu

ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.

Merokok selain merugikan diri sendiri juga akan merugikan orang

lain. Keluarga terutama dengan ibu hamil, ada bayi atau balita diharapkan

tidak ada anggota keluarga yang merokok.Penyuluhan dan pemberian

informasi tentang rokok diberikan pada semua warga pada saat arisan,

pengajian atau pada saat hari buka posyandu.Penyuluhan juga dapat

diberikan petugas kesehatan di sekolah-sekolah agar murid tidak

mempunyai kebiasaan merokok.

Ada beberapa bahaya merokok antara lain: (1) Menyebabkan

kerontokan rambut, (2) Gangguan pada mata, (3) Kehilangan pendengaran

lebih awal dibandingkan dengan yang bukan perokok, (4) Menyebabkan

penyakit paru- paru kronis, (5) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut

yang tidak sedap, (6) Menyebakan stroke dan gangguan jantung, (7)

Tulang lebih muda patah, (8) Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.

Hasil penelitian tentang perilku merokok didalam rumah yang telah

diteliti diwilayah pesisir Desa Walengkabola didapatkan responden yang

tidak merokok sebanyak 15 responden (6.8%) dan responden yang

merokok didalam rumah sebanyak 205 responden (93,2%). Hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat yang tinggal di 5 Dusun


98

(Desun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 dan Dusun 5) di Desa Walengkabola

masih banyak yang merokok di dalam rumah di bandingkan dengan

masyarakat yang tidak merokok di dalam rumah. Masyarakat yang masih

merokok di dalam rumah sangat sulit untuk merubah perilakunya untuk

tidak merokok lagi. Hal ini di sebabkan karena sudah adanya

ketergantungan sehingga sulit untuk merubah perilakunya agar tidak

merokok lagi. Akan tetapi, ada beberapa masyarakat di Desa Walengkabola

yang tidak merokok di dalam rumah. Hal ini di karenakan orang tersebut

memang pada dasarnya bukan seorang perokok.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Vivi Julianingsih ( 2019),

Tentang Faktor-Faktor yang berhubungan dengan PHBS di Pekanbaru.

Penelitian diperolehlah Kepala Keluarga (KK) yang tidak ber-PHBS

dalam tatanan rumah tangga sebanyak 216 orang (56,8%) dan variabel

independent yang memiliki hubungan signifikan adalah variabel : budaya

(POR=3,092), peran tenaga kesehatan (POR=2,018), pendidikan

(POR=1,979), dan pengetahuan (POR=1,665).

4.4 Keterbatasan Penelitia

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih ditemukan

keterbatasan-keterbatasan antara lain:

1. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan

cara menyebar kuesioner tetapi masih ada kemampuan responden yang

kurang paham dalam memahami pertanyaan pada kuesioner.


99

2. Penelitian ini hanya dilakukan kepada sebagian masyarakat di Desa

Walengkabola.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan diwilayah pesisir Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi

Tenggara Tahun 2023 sebanyak 95.5 %. Sedangakan yang tidak

ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 4.5 %.

2. Pemberian ASI Ekslusif diwilayah Pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023

sebanyak 97.3%. Sedangakan yang tidak memberikan ASI Ekslusif

sebanyak 2.7%.

3. Penimbangan berat bayi dan balita diwilayah pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023

sebanyak 97.7%. Sedangakan yang tidak menimbang berat badan bayi

dan balita sebanyak 2.3 %.

4. Pemberantasan jentik nyamuk diwilayah pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023


100

sebanyak 93.6%. Sedangkan yang tidak memberantas jentik nyamuk

sebanyak 6.4%.

5. Penggunaan jamban sehat diwilayah pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023

sebannyak 87.7%. Sedangkan yang tidak memiliki jamban sehat

sebanyak 12.3 %.

6. Ketersedian air bersih diwilayah pesisir Desa Walengkabola kecamatan

Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023 sebanyak

100%.

7. Cuci tangan dengan air dan sabun diwilayah pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kbaupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023

sebanyak 100%.

8. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari diwilayah pesisir Desa

Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawsi

Tenggara Tahun 2023 sebanyak 100%

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari diwilayah Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023

sebanayak 100%

10. Tidak merokok didalam rumah diwilayah pesisir Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023

sebayak 6.8%. Sedangkan yang merokok didalam rumah sebanyak

93.2%.

5.2. Saran
101

a. Bagi tenagka kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan senantiasa meningkatkan pelayan kesehatan

pada masyarakat terutama mengenai kegiatan PHBS dan masalah kesehatan

yang terjadi akibat tidak ber-PHBS.

b. Bagi keluarga

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahun keluarga

tentang ber-PHBS sehingga keluarga mampu melaksanakan PHBS sehari-

hari.

c. Bagi peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk kegiatan

penelitan selanjutnya tentang PHBS.

d. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat

menambah referensi yang sudah ada.


102

DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara. (2017) Presentase Rumah Tangga Ber-
PHBS Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017.
Dinkes Kabupaten Muna, 2018. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Julianingsi, V., Karjoso, K. T., Harahap, S. E., (2020). Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan PHBS di Pekan Baru. Jurnal
Kesehatan 9 (1). Kemenkes RI, (2011). Pedoman Pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Kemenkes.
Kemenkes RI, (2016). Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga.Lampiran Peraturan Kementerian
Kesehatan Nomor.39 Tahun 2016.
Kemenkes RI, (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI, 2019. Ilmu kesehatan masyarakat, prinsip-prinsip dasar,
Rineka Cipta Jakarta.
Kementerian Sosial RI, (2020).Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga
Kholid, (2012).Promosi Kesehatan dngan Pendekatan Teori Perilaku,
media dan alikasinya. Semarang: PT Rajagrafindo Persada
Lawrence W. Green (1980).Health Promotion Organization
Meryunani, (2013).Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta:TIM
Notoatmodjo, (2010).Promosi Kesehata Teori dan Aplikasi Edisi Revisi
2011. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, (2012).Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2014).Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
103

Natsir, M. F., (2018). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
TatananRumah Tangga Masyarakat Desa Parang Buddo. Jurnal
Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), Vol.18. No.1.
PMK RI 2011 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 2269/Menkes/Per/X/2011.
Prihatmono, G. I., Rahmayani, I, (2017). Pelaksanaan Perilaku
HidupBersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di RT07/RW07 di
Dusun Ambarrukmo Catturtunggal Depok Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Profil Puskesmas Walengkabola. (2022). Data Rumah Tangga Yang
Berperilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga.
Riyanto.(2022).
Setiadi.(2008). Konsep DanProses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
S, Wulandini. P., Saputra., (2016). Faktor-Faktor yang berhubungan
dengan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS) di Desa Kualu
Kecamatan Tambang Kapar.Jurnal Photon.Vol.8. No.2.
Salmon, N. Y., Rumayar. A. A., Tucunan, T. A. A., (2019). Hubungan
antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Kelurahan Kima Atas
Kota Manado. Jurnal KESMAS. Vol. 8. No. 6
Rosidin, U., Shalahuddin, I., (2017). Gambaran pengetahuan masyarakat
tentang PHBS Rumah Tangga di RW04 Desa Jayaraga Kecamatan
Tarogong Kiaul Kabupaten Garut.Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada. Vol. 18. No. 1.
Sulistyaningsih, 2011.Metodologi Penelitian Kebidanan , Kuantitatid &
Kualitatif. Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu
Trisanti, I., Himawan, R., (2017). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan
Rumah Tangga Warga Desa Tambatan Lor Kecamatan Kaliwangu
Kabupaten Kudus.
104

Umaroh, K. A., Hanggara, Y. H., Choiri, (2015). Gambaran Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Wilayah Kerja
Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.Jurnal Kesehatan, ISSN
1979-7621, Vol. 1. No. 1.
Wati, A. C. D. P., Ridlo, A. L. (2018). Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada Masyarakat di Kelurahan Rangka Kota Surabaya.
Jurnal Promke: The Indonesia Journal Of Health Promotion and
Health Education. Vol. 8. No.1
WHO, (2018).Prevalence of instufficient Physical Activity. Di ambil 23
November2018,https://www.who.int./gho/ned/r isk_factors/physical
_act ivit y_text -en
105

LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
TATANAN RUMAH DI WILAYAH PESISIR DESA WALENGKABOLA
KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA SULAWESI
TENGGARA TAHUN 2023

IDENTITASRESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Alamat Responden :

3. Umur :

4. Tingkat Pendidikan :

5. Agama :

6. Pekerjaan :

7. Status dalam keluarga :

Pertanyaan Mengenai 10 Indikator PHBS

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1. Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda


dalam rumah tangga apakah dilakukan oleh tenaga
kesehatan?

2. Apakah bayi termuda usia 0-6 bulan dalam rumah tangga


mendapat ASI saj sejak lahir sampai 6 bulan?
(menanyakan kepada keluargaapakah pernah memberi
bayi makanan lain seperti bubur, pisang, susu formula
pada bayi usia 6-0)
106

3. Apakah menimbang balita (0-6 bulan) setiap bulan dan


tercatat di KMS/buku KIA?
(Obsevasi buku KIA)
4. Apakah keluarga menggunakan air bersih (Air kemasan,
ledeng, pompa, sumur terlindungi, mata air terlindungi,
penampungan air hujan?
(Obsevasi Sumber Air)
5. Pada anggota keluarga berumur di atas 5 tahun apakah
selalu mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan
sabun?
(periksa saran cuci tangan)
6. Apakah memiliki dan menggunakan jamban leher angsa,
dengan tangki septik/lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan akhir?
(Observasi kondisi jamban)
7. Apakah dalam rumah tangga melakukan pemberantasan
jentik nyamuk minimal seminggu sekali?
(Lakukan pengamatan jentik nyamuk)
8. Pada anggota kelaurga berumur 10 tahun ke atas, Apakah
mengkonsumsi 3 porsi sayur dan 2 porsi buah atau
sebaliknya dalam seminggu terakhir?
9. Pada anggota keluarga berumur 10 tahun ke atas, Apakah
dalam seminggu terakhir melakukan aktivitas fisik
(sedang/berat) minimal 30 menit sehari?
(tidak hanya dalam bentuk olahraga, misalnya berkebun,
mencuci baju, dan berjalan kaki ke pasar)
10. Pada aonggota keluarga berumur 10 tahun ke atas, Apakah
ada yang merokok dalam rumah ketiak bersama
keluargadalam 1 bulan terakhir?
11. Status PHBS :
107

1. Sehat Pratama (Merah): apabila nilai rumah tangga antara 0-3


2. Sehat Madya (Kuning): apabila nilai rumah tangga antara 4-5
3. Sehat Utama (Hijau): apabila nilai rumah tangga antara 6-7
4. Sehat Paripurna (Biru) apabila nilai rumah tangga antara 8-10

*keterangan Pemberian Skor:

*variabel 1-10:

Apabila sudah berperilaku baik maka nilai 1dan bila tidak maka nilai 0

RUMUS:

JUMLAH INDIKATOR YA/JUMLAH TOTAL INDIKATOR (10)

Sumber: Modifikasi Semol Kubol, 2021.


108

LAMPIRAN
109

Lampiran 1.

Lembar Informed Consent

(Informed)

Sehubungan dengan skripsi yang saya lakukan dengan judul

“Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada

Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun

2023 ”, yang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

KesehatanMasyarakat.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber data. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan

Ibu/Bapak/Sdr/Sdri menjadi responden dan menjawab pertanyaan

yang ada dalam kuesioner dengan sukarela dan jujur, adapun

informasi yang Ibu/Bapak/Sdr/Sdri berikan dan semua data yang ada

dikuesioner ini akan dijaga kerahasiannya.Atas kerjasama dan

kepercayaan yang Ibu/Bapak/Sdr/Sdri berikan, saya ucapkan terima

kasih.

Hormat saya,Peneliti

NASRATUL
110

NIM J1A1 19

050
Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

(CONSENT)

Saya mengucapkan terima kasih atas tawaran berpartisipasi dalam

penelitian yang berjudul judul “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Desa Walengkabola

Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tahun 2023”,

yang ditulis oleh saudari NASRATUL.

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi

menjadi responden dalam penelitian ini dengan sukarela, dengan syarat

hasil penelitian ini tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi saya.

Hormat saya,

Responden

.
112

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


TATANAN RUMAH DI WILAYAH PESISIR DESA WALENGKABOLA
KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA SULAWESI
TENGGARA TAHUN 2023

IDENTITASRESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Alamat Responden :

3. Umur :

4. Tingkat Pendidikan :

5. Agama :

6. Pekerjaan :

7. Status dalam keluarga :

Pertanyaan Mengenai 10 Indikator PHBS

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1. Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda


dalam rumah tangga apakah dilakukan oleh tenaga
kesehatan?

2. Apakah bayi termuda usia 0-6 bulan dalam rumah tangga


mendapat ASI saj sejak lahir sampai 6 bulan?
(menanyakan kepada keluargaapakah pernah memberi
113

bayi makanan lain seperti bubur, pisang, susu formula


pada bayi usia 6-0)
3. Apakah menimbang balita (0-6 bulan) setiap bulan dan
tercatat di KMS/buku KIA?
(Obsevasi buku KIA)
4. Apakah keluarga menggunakan air bersih (Air kemasan,
ledeng, pompa, sumur terlindungi, mata air terlindungi,
penampungan air hujan?
(Obsevasi Sumber Air)
5. Pada anggota keluarga berumur di atas 5 tahun apakah
selalu mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan
sabun?
(periksa saran cuci tangan)
6. Apakah memiliki dan menggunakan jamban leher angsa,
dengan tangki septik/lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan akhir?
(Observasi kondisi jamban)
7. Apakah dalam rumah tangga melakukan pemberantasan
jentik nyamuk minimal seminggu sekali?
(Lakukan pengamatan jentik nyamuk)
8. Pada anggota kelaurga berumur 10 tahun ke atas, Apakah
mengkonsumsi 3 porsi sayur dan 2 porsi buah atau
sebaliknya dalam seminggu terakhir?
9. Pada anggota keluarga berumur 10 tahun ke atas, Apakah
dalam seminggu terakhir melakukan aktivitas fisik
(sedang/berat) minimal 30 menit sehari?
(tidak hanya dalam bentuk olahraga, misalnya berkebun,
mencuci baju, dan berjalan kaki ke pasar)
10. Pada aonggota keluarga berumur 10 tahun ke atas, Apakah
ada yang merokok dalam rumah ketiak bersama
114

keluargadalam 1 bulan terakhir?


11. Status PHBS :

5. Sehat Pratama (Merah): apabila nilai rumah tangga antara 0-3


6. Sehat Madya (Kuning): apabila nilai rumah tangga antara 4-5
7. Sehat Utama (Hijau): apabila nilai rumah tangga antara 6-7
8. Sehat Paripurna (Biru) apabila nilai rumah tangga antara 8-10

*keterangan Pemberian Skor:

*variabel 1-10:

Apabila sudah berperilaku baik maka nilai 1dan bila tidak maka nilai 0

RUMUS:

JUMLAH INDIKATOR YA/JUMLAH TOTAL INDIKATOR (10)

Lampira 4. Analisis Data


115

1. Karakterristik Responden
Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

20-24 tahun 73 33.2 33.2 33.2

25-29 tahun 5 2.3 2.3 35.5

30-34 tahun 87 39.5 39.5 75.0

35-39 tahun 9 4.1 4.1 79.1


Valid
40-44 tahun 5 2.3 2.3 81.4

45-49 tahun 7 3.2 3.2 84.5

50-54 34 15.5 15.5 100.0

Total 220 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SD 68 30.9 30.9 30.9

SMP 50 22.7 22.7 53.6

Valid SMA 68 30.9 30.9 84.5

S1 34 15.5 15.5 100.0

Total 220 100.0 100.0

Alamat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Dusun 1 52 23.6 23.6 23.6

Dusun 2 43 19.5 19.5 43.2

Dusun 3 35 15.9 15.9 59.1


Valid
Dusun 4 42 19.1 19.1 78.2

Dusun 5 48 21.8 21.8 100.0

Total 220 100.0 100.0

Status dalam Keluarga


116

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Istri 206 93.6 93.6 93.6

Valid Mertua 14 6.4 6.4 100.0

Total 220 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

IRT 214 97.3 97.3 97.3

Valid PNS 6 2.7 2.7 100.0

Total 220 100.0 100.0

2. Analisis Univariat
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak 10 4.5 4.5 4.5

Valid Ya 210 95.5 95.5 100.0

Total 220 100.0 100.0

Memberikan ASI Eksklusif


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Tidak 6 2.7 2.7 2.7

Valid Ya 214 97.3 97.3 100.0

Total 220 100.0 100.0

Menimbang Bayi dan Balita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak 5 2.3 2.3 2.3

Valid Ya 215 97.7 97.7 100.0

Total 220 100.0 100.0

Menggunakan Air Bersih


117

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 220 100.0 100.0 100.0

Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 220 100.0 100.0 100.0

Menggunakan Jamban Sehat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak 27 12.3 12.3 12.3

Valid Ya 193 87.7 87.7 100.0

Total 220 100.0 100.0

Memberantas Jentik Nyamuk

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak 14 6.4 6.4 6.4

Valid Ya 206 93.6 93.6 100.0

Total 220 100.0 100.0

Makan Sayur dan Buah Setiap Hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 220 100.0 100.0 100.0

Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 220 100.0 100.0 100.0

Merokok di dalam Rumah


118

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 205 93.2 93.2 93.2

Valid Tidak 15 6.8 6.8 100.0

Total 220 100.0 100.0

Lampiran 5. Master Tabel Penelitian


119

1. Master Tabel Karakteristik Responden


No Responden Alamat Pendidikan Pekerjaan Status Umur
1 WD.T Dusun 1 SMP IRT Istri 30-34
2 WI Dusun 1 SMP IRT Istri 20-24
3 FD Dusun 1 SMA IRT Istri 35-39
4 WI Dusun 1 SD IRT Istri 40-44
5 STD Dusun 1 SMP IRT Istri 25-29
6 PEK Dusun 1 SD IRT Istri 45-49
7 TR Dusun 1 SD IRT Istri 20-24
8 WS Dusun 1 SD IRT Istri 50-54
9 JK Dusun 1 SMA IRT Istri 30-34
10 DF Dusun 1 SD IRT Istri 20-24
11 HE Dusun 1 SMA IRT Mertua 50-54
12 WS Dusun 1 SMP IRT Istri 30-34
13 WA Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24
14 WK Dusun 1 SMA PNS Istri 30-34
15 GS Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24
16 HM Dusun 1 SD IRT Istri 30-34
17 IJ Dusun 1 SMP IRT Istri 20-24
18 RA Dusun 1 SD IRT Istri 50-54
19 OP Dusun 1 SD IRT Istri 30-34
20 HN Dusun 1 SD IRT Istri 30-34
21 WD. E Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24
22 TD Dusun 1 SD IRT Istri 35-39
23 A Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24
24 MK Dusun 1 SMP IRT Istri 30-34
25 LH Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24
26 TU Dusun 1 SMA IRT Istri 30-34
27 WE Dusun 1 SMP IRT Istri 20-24
28 NA Dusun 1 SMA IRT Istri 50-54
29 RJ Dusun 1 SD IRT Istri 30-34
30 TI Dusun 1 SMP PNS Istri 30-34
31 ER Dusun 1 SD IRT Istri 20-24
32 MI Dusun 1 S1 IRT Istri 30-34
33 RO Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24
34 RH Dusun 1 S1 IRT Istri 50-54
35 RS Dusun 1 S1 IRT Istri 30-34
36 SS Dusun 1 SMP IRT Istri 30-34
37 SE Dusun 1 S1 IRT Istri 20-24
38 LL Dusun 1 SD IRT Istri 30-34
39 ID Dusun 1 S1 IRT Istri 20-24
40 HM Dusun 1 SMA IRT Istri 30-34
120

41 FT Dusun 1 SMA IRT Istri 20-24


42 UJ Dusun 1 SD IRT Istri 50-54
43 KI Dusun 1 S1 IRT Istri 30-34
44 JH Dusun 1 SMP IRT Istri 30-34
45 GI Dusun 1 SMP IRT Istri 50-54
46 SA Dusun 1 SMA IRT Istri 30-34
47 HA Dusun 1 SMA IRT Istri 30-34
48 FR Dusun 1 SMP IRT Istri 20-24
49 YT Dusun 1 SMA IRT Istri 30-34
50 TY Dusun 1 SD IRT Istri 20-24
51 UY Dusun 1 SMP IRT Istri 50-54
52 UL Dusun 1 SD IRT Istri 30-34
53 UI Dusun 2 S1 IRT Istri 30-34
54 OS Dusun 2 SMA IRT Istri 30-34
55 DC Dusun 2 S1 IRT Istri 20-24
56 AZ Dusun 2 S1 IRT Istri 30-34
57 FB Dusun 2 SMP PNS Istri 20-24
58 IG Dusun 2 S1 IRT Istri 50-54
59 TW Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
60 LN Dusun 2 S1 IRT Istri 20-24
61 IK Dusun 2 SMA IRT Istri 35-39
62 AS Dusun 2 SMA IRT Istri 40-44
63 AN Dusun 2 SD IRT Istri 25-29
64 SU Dusun 2 S1 IRT Istri 45-49
65 DK Dusun 2 SMP IRT Istri 20-24
66 DL Dusun 2 SMP IRT Istri 50-54
67 UG Dusun 2 SMA IRT Istri 30-34
68 WD.U Dusun 2 SD IRT Istri 20-24
69 WE Dusun 2 SMP IRT Istri 50-54
70 WD.R Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
71 WD. Y Dusun 2 SD IRT Istri 20-24
72 YT Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
73 OD Dusun 2 SMA IRT Istri 20-24
74 BN Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
75 NB Dusun 2 SMA IRT Istri 20-24
76 MG Dusun 2 SMP IRT Istri 50-54
77 JD Dusun 2 SMA IRT Istri 30-34
78 SV Dusun 2 SMA IRT Istri 50-54
79 SF Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
80 WD. S Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
81 CH Dusun 2 SMA IRT Istri 20-24
82 DF Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
83 HJ Dusun 2 SMA IRT Istri 20-24
84 DS Dusun 2 SMP IRT Istri 50-54
121

85 AJ Dusun 2 SMA IRT Istri 30-34


86 ZA Dusun 2 SMA IRT Istri 30-34
87 CS Dusun 2 SMP PNS Istri 30-34
88 DB Dusun 2 SMA IRT Istri 20-24
89 WD. N Dusun 2 SD IRT Istri 30-34
90 WD. U Dusun 2 SMP IRT Istri 20-24
91 BT Dusun 2 SD IRT Istri 50-54
92 RT Dusun 2 S1 IRT Istri 30-34
93 RK Dusun 2 SMA IRT Istri 45-49
94 KM Dusun 2 S1 IRT Istri 20-24
95 MM Dusun 2 S1 IRT Istri 50-54
96 PP Dusun 3 S1 IRT Istri 30-34
97 TC Dusun 3 SMP IRT Istri 20-24
98 VG Dusun 3 S1 IRT Istri 50-54
99 GD Dusun 3 SD IRT Istri 30-34
100 PJ Dusun 3 S1 IRT Istri 20-24
101 AK Dusun 3 SMA IRT Istri 30-34
102 JR Dusun 3 SMA IRT Istri 20-24
103 CN Dusun 3 SD IRT Istri 30-34
104 LI Dusun 3 S1 IRT Istri 20-24
105 MO Dusun 3 SMP IRT Istri 50-54
106 WD. B Dusun 3 SMP IRT Istri 30-34
107 NN Dusun 3 SMA IRT Istri 20-24
108 OI Dusun 3 SMA IRT Istri 35-39
109 PO Dusun 3 SMP IRT Istri 40-44
110 AW Dusun 3 SMA IRT Istri 25-29
111 TE Dusun 3 SD IRT Istri 45-49
112 WD. S Dusun 3 SMP IRT Istri 20-24
113 WD. A Dusun 3 SD IRT Istri 50-54
114 CC Dusun 3 S1 IRT Istri 30-34
115 RCK Dusun 3 SMP PNS Istri 20-24
116 D Dusun 3 S1 IRT Istri 50-54
117 FZ Dusun 3 SD IRT Istri 30-34
118 ED Dusun 3 S1 IRT Istri 20-24
119 WD. J Dusun 3 SMA IRT Istri 30-34
120 WD. B Dusun 3 SMA IRT Istri 20-24
121 FF Dusun 3 SD IRT Istri 35-39
122 I Dusun 3 S1 IRT Istri 20-24
123 KG Dusun 3 SMP IRT Istri 30-34
124 J Dusun 3 SMP IRT Istri 20-24
125 OI Dusun 3 SMA IRT Istri 30-34
126 WD. C Dusun 3 SD IRT Istri 40-44
127 WC Dusun 3 SMP IRT Istri 25-29
128 DD Dusun 3 SD IRT Istri 45-49
122

129 AW Dusun 3 SD IRT Istri 20-24


130 AR Dusun 3 SD IRT Mertua 50-54
131 AI Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
132 CL Dusun 4 SD IRT Istri 20-24
133 FJ Dusun 4 SMA IRT Istri 50-54
134 DL Dusun 4 SMP IRT Istri 30-34
135 KI Dusun 4 SMA IRT Istri 20-24
136 JP Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
137 KK Dusun 4 SD IRT Istri 20-24
138 KN Dusun 4 SMA IRT Istri 35-39
139 KO Dusun 4 SD IRT Istri 20-24
140 MA Dusun 4 SMA IRT Mertua 50-54
141 MH Dusun 4 SMP IRT Istri 30-34
142 MY Dusun 4 SMA IRT Istri 20-24
143 WD. L Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
144 RZ Dusun 4 SMA IRT Istri 20-24
145 OLKJ Dusun 4 SD IRT Istri 30-34
146 VC Dusun 4 SMP IRT Istri 20-24
147 OV Dusun 4 SD IRT Mertua 50-54
148 BO Dusun 4 SD IRT Istri 30-34
149 AC Dusun 4 SD IRT Mertua 50-54
150 Z Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
151 BH Dusun 4 SD IRT Istri 30-34
152 RP Dusun 4 S1 IRT Istri 20-24
153 US Dusun 4 SMP IRT Istri 30-34
154 DU Dusun 4 S1 IRT Istri 20-24
155 HI Dusun 4 SD IRT Mertua 50-54
156 JE Dusun 4 S1 IRT Istri 30-34
157 BB Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
158 NH Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
159 IW Dusun 4 SD IRT Istri 20-24
160 AB Dusun 4 S1 IRT Istri 30-34
161 GA Dusun 4 SMP IRT Istri 20-24
162 DO Dusun 4 SMP IRT Mertua 50-54
163 WD. P Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
164 SO Dusun 4 SMA IRT Mertua 45-49
165 ED Dusun 4 SMP IRT Istri 20-24
166 TB Dusun 4 SMA IRT Istri 30-34
167 CA Dusun 4 SD IRT Istri 20-24
168 LI Dusun 4 SMP IRT Istri 35-39
169 PA Dusun 4 SD IRT Istri 40-44
170 WD.H Dusun 4 S1 IRT Istri 25-29
171 ES Dusun 4 SMA IRT Istri 45-49
172 FO Dusun 4 S1 IRT Istri 20-24
123

173 MA Dusun 5 S1 IRT Mertua 50-54


174 MR Dusun 5 SMP IRT Istri 30-34
175 HE Dusun 5 S1 IRT Istri 20-24
176 MO Dusun 5 SD IRT Istri 50-54
177 VI Dusun 5 S1 IRT Istri 30-34
178 YO Dusun 5 SMA PNS Istri 20-24
179 WD. J Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
180 IN Dusun 5 SD IRT Istri 20-24
181 TE Dusun 5 S1 IRT Istri 30-34
182 KA Dusun 5 SMP IRT Istri 20-24
183 KT Dusun 5 SMP IRT Mertua 50-54
184 RA Dusun 5 SMP IRT Istri 30-34
185 ST Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
186 SO Dusun 5 SD IRT Istri 20-24
187 DI Dusun 5 SMP IRT Istri 35-39
188 MF Dusun 5 SD IRT Istri 20-24
189 WD. A Dusun 5 SD IRT Istri 30-34
190 GE Dusun 5 SD IRT Istri 20-24
191 TA Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
192 MU Dusun 5 SD IRT Istri 20-24
193 NI Dusun 5 SMA IRT Mertua 50-54
194 OL Dusun 5 SMP IRT Istri 30-34
195 MB Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
196 VI Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
197 KU Dusun 5 SMA IRT Istri 20-24
198 JI Dusun 5 SD IRT Istri 35-39
199 AY Dusun 5 SMP IRT Istri 20-24
200 FR Dusun 5 SD IRT Istri 30-34
201 AR Dusun 5 SD IRT Istri 20-24
202 KO Dusun 5 SD IRT Istri 30-34
203 NI Dusun 5 SMA IRT Istri 20-24
204 WD. K Dusun 5 SD IRT Mertua 50-54
205 WD. U Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
206 WI Dusun 5 SMP IRT Istri 30-34
207 KR Dusun 5 SMA IRT Istri 20-24
208 HP Dusun 5 SD IRT Istri 30-34
209 ZA Dusun 5 S1 IRT Istri 20-24
210 AZ Dusun 5 SMP IRT Mertua 50-54
211 EM Dusun 5 SMP IRT Istri 30-34
212 TO Dusun 5 SMP IRT Istri 30-34
213 WI Dusun 5 SMA IRT Istri 20-24
214 DU Dusun 5 SD IRT Istri 30-34
215 JA Dusun 5 SMP IRT Istri 20-24
216 AL Dusun 5 SD IRT Istri 30-34
124

217 BI Dusun 5 SD IRT Istri 20-24


218 WD. O Dusun 5 SD IRT Mertua 50-54
219 ER Dusun 5 SMA IRT Istri 30-34
220 UL Dusun 5 SD IRT Istri 30-34

2. Master Tabel Analisis Univariat


MTD MA
No P.TK ASI MBB MAB S MJS MJN MBSS F MRK
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
TIDA
2 YA K YA YA YA YA YA YA YA YA
3 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
4 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA TIDAK
5 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
8 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
TIDA
9 YA K YA YA YA YA YA YA YA YA
10 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
11 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
12 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
TIDA
14 YA YA YA YA YA TIDAK K YA YA YA
15 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
16 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
21 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
TIDA
22 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
23 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
24 TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA
25 TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA
26 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
27 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
28 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
29 TIDAK YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
30 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
125

31 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
TIDA
32 YA K YA YA YA YA YA YA YA YA
33 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
34 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
TIDA
35 YA YA YA YA YA YA K YA YA TIDAK
36 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
37 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
38 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
39 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
40 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
41 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
42 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
43 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
44 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
45 TIDAK YA TIDAK YA YA YA YA YA YA YA
46 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
47 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
48 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
49 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
50 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
TIDA
51 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
52 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
53 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
54 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
55 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
TIDA
56 YA K YA YA YA YA YA YA YA YA
57 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
58 YA YA TIDAK YA YA YA YA YA YA YA
TIDA
59 YA YA YA YA YA YA K YA YA TIDAK
60 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
61 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
62 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
63 TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA
64 TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA
65 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
66 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
67 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
68 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
69 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
70 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
71 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
126

TIDA
72 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
73 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
74 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
75 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
76 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA TIDAK
77 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
78 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
79 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
80 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
81 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
82 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
83 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
84 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
85 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
86 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
87 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
88 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
89 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
90 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
91 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
92 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
93 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
94 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
95 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
96 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
97 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
TIDA
98 TIDAK YA YA YA YA YA K YA YA YA
TIDA
99 YA YA YA YA YA YA K YA YA TIDAK
10
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
10
1 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
10
2 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
10 TIDA
3 YA K TIDAK YA YA YA YA YA YA YA
10
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
10
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
10
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
10 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
127

7
10
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
10
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11 TIDA
0 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
11
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11
3 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
11
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
11
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
11
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
12
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
12
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
12
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
12
3 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
12
4 YA YA TIDAK YA YA YA YA YA YA YA
12
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
12
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
12
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
12
8 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
12
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
128

0
13
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
13
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
13
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
4 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
14
5 YA YA TIDAK YA YA YA YA YA YA YA
14
6 TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
14
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
129

3
15
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA TIDAK
15
5 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
15
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
15
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
5 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
16
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
16 TIDA
8 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
16
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
130

6
17
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
17
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18 TIDA
5 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
18
6 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
18
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
18 TIDA
9 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
19
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19 TIDA
4 TIDAK K YA YA YA YA YA YA YA YA
19
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
19 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
131

9
20
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20 TIDA
4 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
20
5 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
20
7 YA YA YA YA YA TIDAK YA YA YA YA
20 TIDA
8 YA YA YA YA YA YA K YA YA YA
20
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
1 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
2 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
3 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
4 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
5 TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
6 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
7 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
8 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
21
9 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
22
0 YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
132

Lampiran Master 6. Surat Pengatar Penelitian


133

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian


134

Lampiran 8. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian


135

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian


136
137
138
139
140
141

Anda mungkin juga menyukai