OLEH:
LISA PANESIA
PO.71.20.1.18.054
OLEH:
LISA PANESIA
PO.71.20.1.18.054
ii
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAMSTUDIDIPLOMAIIIKEPERAWATAN
Jl.Merdeka76-78Palembang30134,Telp.(0711)351081,e-mail:prodid3kep.plg@poltekkespalembang.ac.id
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Lisa Panesia
NIM. PO.71.20.1.18.054
Mengetahui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
iii
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAMSTUDIDIPLOMAIIIKEPERAWATAN
Jl.Merdeka76-78Palembang30134,Telp.(0711)351081,e-mail:prodid3kep.plg@poltekkespalembang.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Lisa Panesia
Nomor Induk Mahasiswa : Po.71.20.1.18.054
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Kayuagung,25 Juli 2000
Agama : Islam
Alamat : Jl.Sengabut Lk.IV , Kayuagung OKI
Nama Orang Tua
a. Ayah : Iskandar
b. Ibu : Siti Rukiyah
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
RIWAYAT PENDIDIKAN
MOTTO
- Allah dulu , Allah lagi Allah terus
- Tidak da yang merasa menang dan kalah sebelum pertandingan dimulai
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan Puji Syukur tiada terhingga kepada Allah SWT dan
Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Laporan Tugas Akhir ini saya Persembahkan untuk :
1. Yang paling utama yaitu Kepada Allah SWT, yang selalu memberikan
nikmat yang tiada hentinya kepada diriku dan keluargaku serta selalu
melancarkan segala urusanku didunia ini.
2. kedua orang tua ku Bapak Iskandar dan Ibu Siti Rukiyah,S.Pd terimakasih
selalu mendukung anakmu ini baik secara moril maupun materi serta
dukungan, mungkin ucapan terima kasih tak cukup untuk membalas jasa
kalian berdua untuk diriku ini,aku bangga mempunyai orang tua seperti
kalian. kalian adalah motivasi terbesarku untuk mewujudkan mimpi ini.
3. Kedua Saudara kandungku Ahmad Bastari,Amd dan Deni Kurniawan,ST
serta Ayukku Sari Apriyanti,SH terima kasih sudah menjadi kakak yang
baik dan selalu menjaga ku serta terima kasih atas cinta dan kasih kalian
berdua untuk adikmu ini. Dan tak lupa penyemangat baru ku keponakanku
Kenzie Alfathir Iskandar semoga kamu tumbuh menjadi anak yang baik
kelak nanti.
4. Adikku tersayang Putri Ramadhani Terimaksih juga selalu ada baik dalam
suka maupun duka, semangat berjuang, semoga urusanmu selalu
dilancarkan .
5. Dosen Pembimbingku dan Dosen Pengujiku Terimakasih sudah
membimbingku menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Pembimbing Akademikku Terimakasih sudah Membimbingku selama
dibangku perkuliahan selama 3 tahun ini.
7. Kak wahyu,Kak Sabrina,serta Saudaraku Dewi Dian Pertiwi Terima kasih
atas semua dukungan kalian.
8. Adik asuh Kakak ( Puput dan intan ) semangat terus untuk kalian berdua
9. Sahabat yang sudah aku anggap seperti saudara kandungku sendiri Thesya
Monica,Chika Suryanti,Sanah Oktarina,Tiara Dwi Yulindra, Ayu Puspita
Sari dan Yuni Wulandari. Terima kasih selalu mendengakan keluh
kesahku selama ini dan selalu mendukungku.
10. Squadku ( Pw, Lesdira,Maul,Silvy,Tiau,dan Rara) Terima kasih selalu
mendukungku dan selalu ada untukku.
11. Semua Dosen Poltekkes Palembang Khususnya Jurusan Keperawatan
terimakasih atas semua ilmu yang kalian berikan kepadaku semoga kalian
selalu sehat
12. Adik adik angkatan 52,53 semangat , lanjutkan perjuangan kalian titip
Kampus ya.
13. Teman Teman Angkatan 51 Glory Gen Terima Kasih atas semua suka
dukanya semoga kita semua sukses.
14. Almamaterku tercinta
vi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAMSTUDIDIPLOMAIIIKEPERAWATAN
Jl.Merdeka76-78Palembang30134,Telp.(0711)351081,e-mail:prodid3kep.plg@poltekkespalembang.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Lisa Panesia NIM. PO.71.20.1.18.054 dengan Judul
Implementasi Keperawatan Pada Pasien Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut Di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021 telah dipertahankan dihadapan
dewan penguji pada tanggal 07 Mei 2021.
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan
vii
KATA PENGANTAR
viii
5. Ibu Syokumawena, S.Kep, M.Kes . selaku Pembimbing Kedua yang
dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun
Laporan Tugas Akhir ini.
6. Bapak Sukma Wicaturatmashudi M.Kep., Sp. KMB selaku dosen penguji I
Seminar Laporan Tugas Akhir.
7. Ibu Rumentalia S. S.Kep. Ns. M. Kep selaku dosen penguji II Seminar
Laporan Tugas Akhir.
8. Kedua orang tua dan keluargaku yang telah memberikan dukungan,
motivasi, dan do’a dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
9. Semua dosen, staf, karyawan, dan karyawati Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palembang Jurusan Keperawatan yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir.
10. Teman-teman Angkatan 51 yang telah berjuang bersama dan saling
mendukung dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
ix
ABSTRAK
Panesia, Lisa. 2021. Implementasi Keperawatan Pada Pasien Gastritis Dengan
Masalah Nyeri Akut Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun
2021. Program DIII Keperawatan, Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Palembang, Pembimbing (I): Hj. Devi Mediarti, S.Pd.,
M.Kes. Pembimbing (II) Syokumawena,S.Kep.,M.Kes
x
ABSTRACT
Panesia, Lisa. 2021. Implementation of Nursing in Gastritis Patients with Acute
Pain Problems at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2021.
Nursing DIII Program, Department of Nursing Poltekkes Palembang
Health Ministry, Advisor (I): Hj. Devi Mediarti, S.Pd., M.Kes. Advisor
(II) Syokumawena, S.Kep., M.Kes
xi
DAFTAR ISI
xii
2.1.3 Klasifikasi .......................................................................... 11
2.1.4 Etiologi ............................................................................... 14
2.1.5 PatoFisiologi ...................................................................... 15
2.1.6 Patoflow ............................................................................. 16
2.1.7 Tanda Dan Gejala Klinis Gastritis ..................................... 17
2.1.8 Penatalaksanaan ................................................................. 17
2.1.8.1 Gastritis Akut ......................................................... 17
2.1.8.2 Gastritis Kronis ...................................................... 17
2.1.9 Pemeriksaan Penunjang ..................................................... 18
2.1.10 Perawatan ......................................................................... 18
2.1.11 Komplikasi ....................................................................... 19
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Gastritis ....................................... 19
2.2.1 Asuahan Keperawatan Gastritis ......................................... 19
2.2.1.1 Pengkajian .............................................................. 20
2.2.1.2 Diagnosa Keperawatan........................................... 25
2.2.1.3 Perencanaan Keperawatan ..................................... 25
2.2.1.4 Implementasi Keperawatan .................................... 29
2.2.1.5 Evaluasi Keperawatan ............................................ 30
2.3 Konsep Nyeri .............................................................................. 30
2.3.1 Definisi Nyeri ..................................................................... 30
2.3.2 Teori Nyeri ......................................................................... 31
2.3.3 Klasifikasi Nyeri ................................................................ 31
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri ........................ 35
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan Nyeri ........................................... 37
2.4.1 Pengkajian Keperawatan Nyeri .......................................... 37
2.4.2 Diagnosa Keperawatan Nyeri ............................................ 40
2.4.3 Intervensi Keperawatan Nyeri............................................ 42
2.5 Implementasi Nyeri ..................................................................... 43
2.5.1 Pengkajian Nyeri ................................................................ 43
2.5.2 Relaksasi Napas Dalam ...................................................... 44
xiii
2.5.3 Edukasi Tentang Nyeri ....................................................... 46
2.5.4 Kolaborasi Pemberian Obat ............................................... 47
xiv
5.1.1 Mengkaji Nyeri .................................................................. 138
5.1.2 Teknik Relaksasi Napas Dalam ......................................... 139
5.1.3 Edukasi Tentang Nyeri ....................................................... 140
5.1.4 Kolaborasi Pemberian Obat ............................................... 141
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 142
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 143
6.2 Saran ............................................................................................ 144
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 145
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1. Patoflow Gastritis ................................................................................................. 16
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
1
BAB I
PENDAHULAN
1.2 Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
usofagus,(b) Serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta
membentuk otot sfingter dan berada di bawah lapisan pertama dan (c)
serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan
dari orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura
minor (lengkung kecil).
3) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh
darah dan saluran limfe.
4) Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas
banyak kerutan atau rugae yang hilang bila organ itu mengembang karena
berisi makanan.
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran
limfe. Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini
dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan
dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang yang
salurannya dilapisi oleh epitelium silinder. Epitelium ini bersambung dengan
permukaan mukosa dari lambung. Epitelium dari bagian kelenjar yang
mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah
lambung.
Kelenjar kardia terletak paling dekat lubang yang ada di sebelah usofagus.
Kelenjar di sini berbentuk tubuler, baik sederhana maupun bercabang dan
mengeluarkan sekret mukus alkali. Kelenjar dari fundus terdahulu bekerja;
kelenjarnya tubuler dan berisi berbagai jenis sel. Beberapa sel, yaitu sel asam atau
sel oxintik, menghasilkan asam yang terdapat dalam getah lambung. Dan yang
lain lagi menghasilkan musin. Kelenjar pilorik. Kelenjar dalam saluran pilorik
juga berbentuk tubuler. Terutama menghasilkan mukus alkali. Otot halus sirkuler
di dinding pilorus membentuk sfingter piloris dan mengontrol lubang diantara
lambung dan usus halus. Secara ringkas, fungsi lambung antara lain :
a. Lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk
jangka waktu pendek.
b. Semua makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam
hidrokhlorida,dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
c. Protein diubah menjadi pepton.
dan suhu 37oC. Supaya proses pencernaan berlangsung dengan lancar, sebaiknya
kita mengunyah makanan sebanyak 32 kali kunyahan. Selain supaya makanan
lebih mudah dihancurkan di lambung, kunyahan sebanyak 32 kali juga bertujuan
supaya semua karbohidrat dalam makanan diubah menjadi maltosa oleh enzim
ptialin. Jika tidak semuanya dirubah, maka akan susah dicerna dan akan terbuang
sia-sia.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati
kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot
di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan mekanik
supaya makanan lebih halus dan pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim
sebagai berikut:
Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3
– 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas
jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan
ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui
saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
Gastritis pada lansia adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat
kronis, difus atau lokal yang sering terjadi pada lansia: dua jenis gastritis yang
paling sering terjadi: gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronik,
insidensi gastritis meningkat dengan adanya lanjutan proses menua (Aspiani,
2014).
2.1.3 Klasifikasi Gastritis
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan – kerusakan erosi (Dermawan & Rahayuningsih,
2010).
Gastritis akut adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan erosi pada bagian superfisial. Jadi, gastritis akut merupakan
peradangan pada dinding lambung yang timbul secara mendadak dan cepat
sembuh dengan sendirinya dan memiliki tanda dan gejala yang khas. Agen
penyebab yang sering terjadi pada gastritis akut adalah makanan
berbumbu, pedas, alkohol, kafein, dan aspirin (Mutaqin dan Sari, 2011).
b. Gastritis Kronis
Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama disebabkan oleh
ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri H. Pylori
(Dermawan & Rahayuningsih, 2010).
a. Gastritis Superfisial
Gastritis superfisial dengan manifestasi kemerahan, edema, serta
perdarahan dan erosi mukosa.
b. Gastritis Atrofik
Gastritis atrofik di mana peradangan terjadi pada seluruh lapisan mukosa.
Pada perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan kanker lambung,
serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan karateristik dari penurunan
jumlah sel parietal dan sel chief.
c. Gastritis Hipertrofik
Gastritis hipertrofik suatu kondisi dengan terbentuknya nodul- nodul pada
mukosa lambung yang bersifat ireguler, tipis dan hemoragik.
Gastritis jenis ini dapat mengakibatkan tukak lambung yang dysplasia sel
lambung dan dapat memicu timbulnya kanker lambung. Bakteri
helicobacter pylori dapat memicu timbulnya tukak lambung karena bakteri
ini juga merangsang peningkatan sekresi gastritin pada bagian antrum dan
peningkatakan HCL pada bagian fundus.
c. Gastritis Atropi
Penyebab tersering tipe ini adalah autoantibodi. Immunoglobulin G dan
limfosit-B kehilangan daya kenal terhadap sel lambung sehingga justru
malah merusak selnya. Sel parietal lambung mengalami atropi dan
mengalami gangguan terhadap reseptor gastrin, karbonhidrase, H+ /K+
ATPase dan faktor intrinsik. Atropi sel parietal dapat mengakibatkan
penurunan sekresi getah lambung dan faktor intrinsik menurun tetapi
justru terjadi peningkatan sekresi gastrin. Penurunan faktor intrinsik
sehingga terjadi defisiensi kobalamin (berakibat anemia pernisiosa).
Peningkatan sekresi gastrin akan mengakibatkan sel pembentuk gastrin
mengalami hipertropi dan hyperplasia sehingga dihasilkan histamin pada
sel lambung (timbul vasodilator pada pembuluh lambung). Hipertropi dan
hyperplasia gastrin itulah yang dapat memicu timbulnya sel karsinoid dan
metaplasia sel mukosa yang luas.
d. Gastritis Reaktif
Gastritis reaktif tersering disebabkan pasca operasi daerah antrum atau
daerah pylorus yang mengakibatkan refluks enterogastrik yang
menyebabkan enzim pankreas dan garam empedu menyerang mukosa
lambung sehingga mengalami pengkisan. Selain itu getah usus yang alkalis
dapat menetralkan gastrin sehingga menjadi sangat cocok untuk
perkembangan Helicobacter pylori.
2.1.4 Etiologi
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobacter pylori pada awal
infeksi mukosa lambung yang menunjukan inflamasi yang akut dan menjadi
kronis apabila diabaikan dapat menjadi kronik. Gastritis sering sekali akibat stres.
Penyebab Gastritis yaitu (Sudoyo, 2009 dalam Nurarif dan Kusuma, 2015) :
1) Endotoksin bakteri (masuk setelah menelan makanan yang
terkontaminasi), kafein, alkohol, dan Aspirin merupakan agen-agen
penyebab yang sering.
2) Penyebab lain adalah obat obatan seperti : Sulfonamida, Steroid.
3) Beberapa makanan bumbu termasuk lada, cuka dapat menyebabkan gejala
mengarah Gastritis.
4) Gastritis kronik pada umumnya disebabkan akibat minuman alkohol
berlebihan dan merokok.
2.1.6 PatoFlow
2.1.10 Perawatan
Perawatan pada penyakit gastritis (Puspadewi dan Endang, 2015)
a. Istirahat yang cukup. Pada malam hari, usahakan untuk dapat tidur selama
8 jam dan pada siang hari beristirahat dengan duduk rileks atau berbaring
selama 1 jam.
b. Melatih diri untuk tenang, tidak terburu-buru
c. Hindari stress, hadapilah kenyataan hidup sebagaimana adanya, dan
usahakanlah untuk menghilangkan ketegangan atau kecemasan.
d. Atur diet yang sesuai, jangan minum minuman yang beralkohol, dan
hentikan kebiasaan merokok
e. Pemberian obat sangat mempengaruhi, khususnya tukang lambung dan
2.2.1.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang
dilakukan secara sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Setiadi,
2012). Data tersebut berasal dari pasien (data primer), keluarga (data
sekunder), dan catatan yang ada (data tersier). Pengkajian dilakukan dengan
pendekatan proses keperawatan melalui wawancara, observasi langsung, dan
melihat catatan medis. Adapun data yang diperlukan pada pasien gastritis
yaitu sebagai berikut :
a. Data dasar (Identitas Klien) : Meliputi nama lengkap nama panggilan,
tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, agama, bahasa yang
digunakan, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, sumber dana/
biaya serta identitas orang tua.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : Nyeri ulu hati dan perut sebelah kiri bawah.
2) Riwayat kesehatan sekarang : Meliputi perjalanan
penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan
timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor
pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
3) Riwayat kesehatan terdahulu : Meliputi penyakit yang
berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah
sakit, dan riwayat pemakaian obat.
4) Riwayat kesehatan keluarga : Dihubungkan dengan
kemungkinan adanya penyakit keturunan, kecenderungan,
alergi dalam satu keluarga, penyakit menular akibat kontak
langsung maupun tidak langsung. Pada pasien gastritis, dikaji
adakah keluarga yang mengalami gejala serupa, penyakit
keluarga berkaitan erat dengan penyakit yang diderita pasien.
Apakah hal ini ada hubungannya dengan kebiasaan keluarga
dengan pola makan, misalnya minum-minuman yang panas,
bumbu penyedap terlalu banyak, perubahan pola kesehatan
berlebihan, penggunaan obat-obatan, alkohol, dan rokok.
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
C. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
SLKI
Toleransi Aktivitas Meningkat (L.05047)
Intervensi : Manajemen Energi (I. 05178)
1) Observasi
Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
2) Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
3) Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4) Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
atau pun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015).
Menurut international association for study of pain (IASP) nyeri adalah
pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadi
kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya nyeri
(Kuntono, 2011).
setelah keadaan pulih pada area yang terjadi kerusakan. Nyeri akut
berdurasi singkat (kurang dari 6 bulan). Kebanyakan orang pernah
mengalami nyeri seperti ini, misalnya pada saat sakit kepala, sakit gigi,
terbakar, tertusuk duri, pasca persalinan, pasca pembedahan, dan lain
sebagainya.
Nyeri akut terkadang disertai oleh aktivasi sistem saraf simpatis yang akan
memperlihatkan gejala seperti peningkatan respirasi, peningkatan tekanan
darah, peningkatan denyut jantung, dan dilatasi pupil. Klien yang
mengalami nyeri akut biasanya juga akan memperlihatkan respons emosi
dan perilaku seperti menangis, mengerang kesakitan, mengerutkan wajah,
atau menyeringai.
2. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang
suatu periode waktu. Nyeri kronik berlangsung lama, intensitas bervariasi
dan biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan. Nyeri kronik dapat tidak
mempunyai awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk
diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap
pengobatan yang dirahkan pada penyebabnya.
Menurut Ramadhana (2017) mengungkapkan bahwa klasifikasi nyeri
kronis berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi
a. Nyeri kronis persisten
Nyeri kronis persisten disebabkan karena komplikasi dari perwujudan
fisik dan psikologis sehingga perlu dilakukan intervensi fisik dan
psikologis.
b. Nyeri kronis intermitten
Nyeri kronis intermitten yaitu keadaan yang semakin memburuk, dan
membuat seseorang menjadi frustasi dan sering mengarah depresi
psikologis.
c. Nyeri kronis maligna
Sering terjadi pada penderita kanker yang disebabkan karena
pengobatannya tidak terkontrol dan disertai gangguan progresif lainnya.
b. Jenis kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
berespons terhadap nyeri. Beberapa kebudayaan memengaruhi jenis
kelamin dalam memaknai nyeri (misal : menganggap bahwa seorang
anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis, sedangkan anak
perempuan boleh menangis dalam situasi yang sama.
c. Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan dapat menimbulkan anggapan pada orang bahwa
memperlihatkan tanda-tanda kesakitan berarti memperlihatkan
kelemahan pribadinya. Pada beberapa kebudayaan lain justru sebaliknya,
memperlihatkan nyeri merupakan suatu hal yang alamiah, nyeri juga
dikaitkan dengan hukuman sepanjang sejarah kehidupan, bagi klien yang
secara sadar atau tidak sadar memandang nyeri sebagai suatu hukuman,
maka penyakit merupakan cara untuk menebus kesalahan atau dosa-dosa
yang telah diperbuat.
d. Makna nyeri
Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri dapat memengaruhi
pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Tiap
klien akan memberikan respons yang berbeda-beda apabila nyeri tersebut
memberi kesan suatu ancaman, kehilangan, hukuman atau suatu
tantangan.
e. Perhatian
Tingkat seseorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat
memengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan
dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan dihubungkan
dengan respons nyeri yang menurun.
f. Ansietas
Hubungan antara ansietas dengan nyeri merupakan suatu hal yang
kompleks. Ansietas dapat meningkatkan persepsi nyeri dan sebaliknya,
nyeri juga dapat menyebabkan timbulnya ansietas bagi klien yang
mengalami nyeri. Adanya bukti bahwa sistem limbic yang diyakini dapat
mengendalikan emosi seseorang khususnya ansietas juga dapat
Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Tak
Tertahankan
Skema 2.2 Skala Deskriptif Verbal (Poter, 2006)
b. Skala Penilaian Numerik (Numeric Rating Scale)
Skala penilaian numerik atau numeric rating scale (NRS) lebih
digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Klien
menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10 (Meliala &
Suryamiharja, 2007).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skema 2.3 Skala Penilaian Numerik (Potter, 2006)
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-10 : Nyeri berat
c. Skala Analog Visual (Visual Analog Scale)
Skala analog visual adalah suatu garis lurus yang mewakili
intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsi
verbal pada ujungnya. (Potter & Perry, 2006).
0 1 2 3 4 5
Gambar 2.2 Skala Nyeri Wajah (Potter, 2006)
Keterangan :
0 : Tidak Nyeri
1 : Nyeri Sedikit
2 : Nyeri Sedikit Mengganggu
3 : Nyeri Mengganggu Aktivitas
4 : Nyeri Sangat Mengganggu
5 : Nyeri Tak Tertahankan
d. Persiapan Pasien
1) Berikan salam, perkenalkan diri perawat, dan identifikasi pasien
denganmemeriksa identitas pasien secara cermat
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3) Atur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman saat
tindakanberlangsung (Putra dan Prasetyo, 2014)
e. Cara Kerja
1) Beritahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2) Cuci tangan
3) Jelaskan pada pasien bahwa perawat yakin ada nyeri
4) Jelaskan hubungan antara stress dan ketegangan otot terhadap nyeri
5) Jelaskan teknik pernapasanan
a) Irama lambat
Tarik napas dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut
Insruksikan untuk napas ekstra jika diperlukan
b) Pernapasan denyut jantung
Bernapas lambat dan dalam
Menghitung nadi pada pergelangan
Tarik napas pada hitungan denyut nadi ke 2
Menghembuskan napas pada hitungan nadi ke3
c) Pernapasan “He-Who”
Mengambil napas dalam
Tarik napas dan menyebut “He” pada saat tarik napas
Menghembuskan napas sambil menyebut “Who”
Frekuensi dapat ditingkatkan jika nyeri meningkat (jangan
melebihi 40x/menit)
6) Lakukan teknik bersama pasien dan beri kesempatan pasien
untukredemonstrasi
7) Anjurkan pasien untuk mempraktekkan teknik tersebut ketika
nyerimuncul
8) Jelaskan bahwa teknik ini dapat digunakan dengan obat-obatan
danbiasanya meningkatkan efeknya.
2. Menyimpulkan materi
3. Menutup acara dengan mengucapkan salam
2.5.4 Kolaborasi Pemberian Obat
e. Definisi
Pemberian obat adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
memasukkan obat melalui rute mulut.
f. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan.
g. Persiapan alat
1) Daftar obat pasien (jenis/nama obat, dosis obat, jadwal pemberian,
nomor registrasi pasien)
2) Buku obat pasien3
3) Tempat obat dan tutupnya (beretiket nama pasien, kamar,dan nomor
tempat tidur)
4) Gelas ukur
5) Gelas obat
6) Gelas air minum
7) Air minum dan cerek
8) Sedotan
9) Pipet
10) Serbet
11) Lumpang obat dan alu obat
12) Baki
13) Bengkok/tempat sampah
h. Prosedur Kerja
1) Mencuci tangan
2) Mengatur tempat-tempat obat dalam baki, buku obat dan daftarobat
3) Menyiapkan obat yang diperlukan
4) Membaca daftar obat, mengambil obat sesuai dengan jenis danjumlah,
kemudian memasukkan ke dalam tempat obat pasiendan
mengembalikan obat ketempat semula.
BAB III
Desain Studi Kasus adalah susunan atau rancangan yang dilakukan untuk
perbandingan yang memenuhi syarat untuk memperoleh hasil yang dapat
dipercaya (Notoadmojo, 2014).
Jenis penulisan ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk Laporan Tugas
Akhir untuk mengeksplorasi masalah Implementasi Keperawatan pada pasien
Gastritis dengan masalah Nyeri Akut di RS Muhammadiyah Palembang Tahun
2021. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan implementasi keperawatan
yang meliputi teknik relaksasi napas dalam, pendidikan kesehatan penyakit
gastritis dan kolaborasi pemberian obat. Untuk memperoleh informasi secara
terperinci terhadap kasus yang akan diterapkan implementasi keperawatan.
Penulis melakukan pengkajian Implementasi Keperawatan pada pasien Gastritis
dengan masalah Nyeri Akut di RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2021
Implementasi Keperawatan :
Masalah Nyeri Akut
1. Mengkaji Nyeri
2. Teknik Relaksasi Napas dalam
3. Edukasi Tentang Nyeri
4. Kolaborasi Pemberian Analgetik
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1.3 Motto
a. Visi
b. Misi
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan secara
profesional, modern dan islami.
a. Dokter umum : 19
b. Dokter gigi :4
c. Dokter Spesialis
1) Penyakit Dalam : 10
Kebidanan dan
2) Kandungan :9
3) Bedah : 11
4) Anak :5
5) Patologi Klinik :1
6) Patologi Anatomi :1
7) Radiologi :1
8) Anastesi :4
9) Spesialis lain : 14
d. Perawat Ners :9
f. Perawat Gigi :2
g. Bidan :56
h. Apoteker :5
i. Assisten Apoteker : 16
k. Analis Laboratorium : 17
l. Radiographer :8
m. Fisioterapi :2
n. D-3 gizi :3
o. D3 Perekam Medik : 15
p. AKL :1
q. Elektromedik :1
Total : 639
c. Fasilitas Umum
1) Musholla Asy-Shifa’
2) Bank dan ATM
3) Kantin Umum
4) Koperasi pegawai
5) Fotokopi
6) Area parkir kendaraan yang luas
7) Bimbingan rohani pasien
8) Penyelenggaraan jenazah
9) Pengelolaan ZIS
Ruang Penyakit Dalam Ahmad Dahlan adalah Ruang Rawat Inap Penyakit
Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang berlokasi di lantai 2
dengan jumlah tempat tidur sebanyak 62 tempat tidur. Ruang rawat inap Ahmad
Dahlan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang terdiri dari Kelas 1 terdapat 4
buah kamar (AD 11 s/d AD 14), Kelas 2A terdapat 5 Kamar (AD 6 s/d AD 10),
Kelas 2B terdapat 2 kamar (AD 15 s/d AD 16) dan Kelas 3 terdapat 5 kamar
(AD1 s/d AD 5)
Pasien 1
Pasien 2
1. Anamnesa
Tabel 4.1 Hasil Anamnesa dari Kedua Pasien Gastritis di Ruang Rawat
Inap Ahmad Dahlan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
1 Identitas Pasien Pasien 1 Pasien 2
Pernikahan
g Agama Islam Islam
Medis
j Nomer Medikal 043987 280830
Record
k Tanggal Masuk RS 28 Maret 2021 02 April 2021
Identitas
2 Penanggung Jawab Pasien 1 Pasien 2
a Nama (Inisial) Tn . W Tn. M
Genogram
Skema 4.1 Genogram P1 dan P2
Dari skema 4.1 dapat disimpulkan bahwa P1 seorang duda dia tinggal
dengan anak anaknya sedangkan istrinya sudah meninggal dunia dan P2 tinggal
dengan suami dan anak-anaknya.
2. Pemeriksaan Fisik
Berat Badan 65 kg 48 kg
Skala Nyeri 6 5
ketombe ketombe
Rontok
Isokor Isokor
Gigi Gigi
1 porsi.
2. Pola Eliminasi
a. BAK
b. BAB
3. Pola Istirahat/tidur
4. Personal Hygiene
lancar lancar
Berdasarkan tabel 4.3 hasil dari anamnesa pasien pertama dan pasien kedua.
Pasien 1 dengan riwayat kesehatan sekarang yaitu pasien mengeluh nyeri ulu hati
dengan skala nyeri 6. Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan orang-
orang disekitarnya, pasien kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan, selama
sakit pasien mengalami keterbatasan aktivitas, pasien tidak pernah sholat hanya
berdoa dan berdzikir di tempat tidur. Sebelum sakit pasien jarang sarapan pagi
kadang hanya minum kopi dan merokok.
Selanjutnya, hasil anamnesa pada pasien 2 dengan riwayat kesehatan sekarang
yaitu pasien mengeluh nyeri ulu hati dengan skala nyeri 5 .di dalam keluarga tidak
ada riwayat penyakit, riwayat psikososial pasien memiliki hubungan baik dengan
orang dan keluarganya, pasien kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan,
pasien mengalami keterbatasan aktivitas untuk melakukan sholat seperti biasanya.
Sebelum sakit pasien mengatakan jarang sarapan karna sibuk menggurus anaknya
dan pola makan sebelum sakit 2-3x/hari.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium pasien 1 dan pasien 2 didapatkan asilnya sebagai
berikut :
Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Laboratoruim
Hasil Pemeriksaan
No Jenis Pemeriksaan
Pasien 1 Pasien 2
Hematologi
a. Hemoglobin
(Nilai Normal 14.0-18.0) 15,5 gr/dL 12,3 gr/dL
b. Leukosit
(Nilai Normal 4.0-10) 8.5 gr/dL 9.8 gr/dL
4. Farmakologi
Hasil dari Pemeriksaan terapi famakologi pasien 1 dan pasien 2 adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pada terapi obat kedua pasien memiliki
perbedaan pada terapi obat injeksi dan terapi obat oral, pada pasien 1 terapi obat oral
Domperidone sedangkan, pada pasien 2 ada terapi obat injeksi Ondansetron..
Terdapat juga Perbedaan Cairan Infus,Pada pasien 1 mendapat terapi IVFD Asering
dan pasien 2 mendapat terapi IVFD RL, Selain itu Pasien 1 dan Pasien 2 mendapat
terapi obat yang sama yaitu inj lanzoprasol, Sucralfat Syr, Neurodex.
Analisa Data
Pasien 1 ( Tn.A)
suhu 36.6o C,
frekuensi nadi
98x/menit Defisit Nutrisi
frekuensi pernafasan
22 x/menit.
Skala nyeri 6
Data Objektif:
- Pasien tampak lesu
- Aktivitas pasien Metabolisme karbohidrat dan
dibantu keluarga protein terganggu
Malnutrisi
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
Pasien 2 ( Ny.A)
Nyeri akut
- Tekanan darah
110/70mmHg,
- suhu 36,2˚C, Defisit Nutrisi
- frekuensi nadi 92
x/menit,
- frekuensi pernafasan
20 x/menit
- Skala nyeri 5
Kasus Erosi mukosa lambung Intoleransi
Data Subjektif: Aktivitas
Pasien mengeluh badannya
lemas dan susah untuk Dinding lambung menjadi tipis
beraktivitas.
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
Pasien 1 :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
(inflamasi mukosa lambung)
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat
3. Intoleransi akivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Pasien 2 :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
(inflamasi mukosa lambung)
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat
3. Intoleransi akivitas bergubungan dengan kelemahan fisik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
4) Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu.
1) Baiklah pak, tindakan telah saya lakukan, Pasien memperhatikan dan tidak
besok saya akan kembali untuk mengkaji ada yang ditanyakan.
nyeri diwaktu yang sama. Apakah bapak
ada pertanyaan?
3) Mendokumentasikan hasil
10.30
10.30 2.Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam
a. Fase Prainteraksi
1) menggunakan APD
Pasien posisi semi fowler
2) memasang tirai atau penutup
Pasien mengikuti arahan perawat
3) mengatur posisi yang nyaman,
3) dokumentasikan hasilnya
11.10
11.10
3.Melakukan Edukasi Tentang Nyeri
a. Tahap Preinteraksi
11.15 1) Persiapan Alat
2) Menyiapkan bahan (leaflet)
b. Tahap Orientasi
ada pertanyaan ?
Pasien sudah jelas apa yang sudah
8) menyiapkan lingkungan lalu jangan lupa
dijelaskan.
menjaga privasi pasien.
c. Fase Kerja
10.10
1) setelah itu mendekatkan peralatan ke
pasien seperti kertas pengkajian nyeri dan
alat tulis,
Setelah dilakukan pengkajian
2) lalu melakukan pengkajian nyeri dengan
PQRST,
3) Mendokumentasikan hasil
Waalaikumussalam.
b. Fase Orientasi
10.35 1) Baik pak berdasarkan kontrak waktu
kemarin saya akan melakukan tindakan
teknik relaksasi napas dalam yang mana
tujuannya untuk mengurangi rasa nyeri
yang bapak alami.
2) apakah bapak bersedia?
3) menjaga privasi pasien Iya bersedia
c. Fase Kerja
10.40
1) menggunakan APD
Waalaikumussalam
3) dokumentasikan hasilnya
3.Melakukan Edukasi Tentang Nyeri
a. Tahap Preinteraksi
11.10
1) Persiapan Alat
11.10
2) Menyiapkan bahan (leaflet)
b. Tahap Orientasi
3) menyiapkan lingkungan.
c. Tahap Kerja Iya bersedia
1) Menjelaskan pengertian Nyeri
11.20 2) Menjelaskan klasifikasi Nyeri
3) Menjelaskan Tanda dan Gejala Nyeri Pasien menyimak edukasi yg di
4) Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi berikan oleh perawat.
Nyeri
pencedera
1) Menyiapkan alat (kertas pengkajian nyeri
fisiologis
dan alat tulis)
(inflamasi
2) membaca catatan medis keperawatan
mukosa
lambung) 3) mengekspolasi kekuatan dan kelemahan
dalam diri saya, membaca bismillah.
5) R : Apakah rasa sakitnya menyebar atau R: nyeri pada Perut bagian kiri
tidak ? pada ulu hati dan tidak menyebar
3) Mendokumentasikan hasil
1) menggunakan APD
10.40
2) memasang tirai atau penutup
waalaikumussalam
3.Melakukan Edukasi Tentang Nyeri
a. Tahap Preinteraksi
11.10
1) Persiapan Alat
11.10
2) Menyiapkan bahan (leaflet)
b. Tahap Orientasi
apakah ada hal yang menyebabkan kondisi hati dan tambah berat setelah
memburuk/membaik? makan
5) R : Apakah rasa sakitnya menyebar atau R: nyeri pada Perut bagian kiri
tidak ? pada ulu hati dan tidak menyebar
6) S : Seperti apa nyerinya ? (Menggunakan
S: 5
Skala Numerik)
T : Nyeri hilang timbul, sekitar
7) T : Kapan nyeri muncul? apakah perlahan
15-30 menit
atau tiba- tiba?
d. Fase Terminasi
10.20
1) Baiklah bu, tindakan telah saya lakukan,
besok saya akan kembali untuk mengkaji Pasien memperhatikan dan tidak
ada yang ditanyakan.
nyeri diwaktu yang sama. Apakah ibu ada
pertanyaan?
Waalaikumussalam.
2) Saya permisi ya bu, Assalamualaikum
3) Mendokumentasikan hasil
1) menggunakan APD
3) dokumentasikan hasilnya
edukasi
3) menyiapkan lingkungan.
c. Tahap Kerja
11.20 Pasien sudah mampu menjelaskan
1) Menjelaskan pengertian Nyeri
pengertian nyeri
2) Menjelaskan klasifikasi Nyeri
3) Menjelaskan Tanda dan Gejala Nyeri
4) Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi
Sudah jelas, setelah dijelaskan saya
Nyeri
sudah sedikit mengerti tentang
5) Menjelaskan cara Mengatasi / Mengurangi
nyeri yang saya rasakan ini.
Nyeri
6) Bisakah ibu mengulangi apa yang sudah
saya jelaskan tadi bu.
d. Tahap Terminasi
11.40
1) baiklah bu tindakan edukasi tentang nyeri
sudah saya lakukan , bagaimana perasaan
ibu ? apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
2) baiklah kalau begitu saya pamit dulu ya bu,
besok saya akan melakukan edukasi
tentang nyeri pada waktu yang sama,
assalamualaikum
3) dokumentasikan hasil
alcohol swab
4) klem selang infus terlebih dahulu
5) menarik sedikit penghisap untuk aspirasi
apakah jarum sudah masuk selang infus
6) menyuntikan obat secara perlahan melalui
Intravena ( selang infus )
7) menarik jarum keluar setelah obat selesai
dimasukkan
8) jalankan tetesan infus dan atur lagi gtt infus
20 x/ menit
9) bersihkan alat dan rapikan pasien
melepaskan handscoon dan cuci tangan
12.10 d. Fase Terminasi
1) baiklah bu, tindakan telah saya Respon pasien terhadap Fase
lakukan,bagaimana perasaan ibu? apakah terminasi ini cukup baik dan
ada yang ingin ditanyakan ? merespon baik
2) saya permisi ya bu, besok saya akan datang
kesini lagi untuk memberikan tindakan Waalaikumussalam
pemberian obat diwaktu yang sama,
assalamualaikum.
3) mendokumentasikan hasil
04/04/21 10.00 Nyeri akut 1.Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
10.00 berhubungan
a. Tahap preinteraksi
dengan agen
1) Menyiapkan alat (kertas pengkajian nyeri
pencedera
dan alat tulis)
fisiologis
(inflamasi 2) membaca catatan medis keperawatan
mukosa
3) mengekspolasi kekuatan dan kelemahan
lambung)
dalam diri saya, membaca bismillah.
3) Mendokumentasikan hasil
10.30 2.Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam
10.30
a. Fase Prainteraksi
1) menggunakan APD
3) menyiapkan lingkungan.
c. Tahap Kerja
11.20 Pasien menyimak edukasi yg di
1) Menjelaskan pengertian Nyeri
berikan oleh perawat.
2) Menjelaskan klasifikasi Nyeri
3) Menjelaskan Tanda dan Gejala Nyeri
4) Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi
Nyeri
5) Menjelaskan cara Mengatasi / Mengurangi
Pasien sudah bisa menjelaskan
Nyeri
pengertian nyeri, klasifikasinya,dan
6) Bisakah ibu mengulangi apa yang sudah
faktor yang mempengaruhi nyeri
saya jelaskan tadi bu
nya.
d. Tahap Terminasi
11.40
1) baiklah bu tindakan edukasi tentang nyeri
Sudah jelas, setelah dijelaskan saya
sudah saya lakukan , bagaimana perasaan
sudah sedikit mengerti tentang
ibu ? apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
nyeri , klasifikasi,dan faktor nyeri
2) baiklah kalau begitu saya pamit dulu ya bu,
yang saya rasakan ini.
besok saya akan melakukan edukasi
tentang nyeri pada waktu yang sama,
apakah ada hal yang menyebabkan kondisi Q : Nyeri yang dirasakan seperti
memburuk/membaik? ditusuk- tusuk
4) Q : Dapatkah ibu menjelaskan seperti apa
R: nyeri pada Perut bagian kiri
nyeri yang dirasakan?,
pada ulu hati dan tidak menyebar
5) R : Apakah rasa sakitnya menyebar atau
S: 2
tidak ?
T : Nyeri hilang timbul, sekitar 5-
6) S : Seperti apa nyerinya ? (Menggunakan
10 menit
Skala Numerik)
Pasien memperhatikan dan tidak
7) T : Kapan nyeri muncul? apakah perlahan
ada yang ditanyakan
atau tiba- tiba?
Waalaikumussalam.
10.20 d. Fase Terminasi
3) Mendokumentasikan hasil
1) menggunakan APD
3) menyiapkan lingkungan.
c. Tahap Kerja
11.20
1) Menjelaskan pengertian Nyeri
2) Menjelaskan klasifikasi Nyeri Pasien menyimak edukasi yg di
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit
N : 98x/m
T : 36,6 ˚C
Skala nyeri 6
A: Masalah Belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit
N : 84x/m
T : 36,2 ˚C
Skala nyeri 4
A : Masalah Teratasi
Sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit
N : 84x/m
T : 36,2 ˚C
Skala nyeri 2
A: Masalah Teratasi
Sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
oleh perawat ruangan.
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit
N : 98x/m
T : 36,6 ˚C
Skala nyeri 5
A: Masalah Belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit
N : 84x/m
T : 36,2 ˚C
Skala nyeri 4
A : Masalah Teratasi
Sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit
N : 84x/m
T : 36,2 ˚C
Skala nyeri 2
A: Masalah Teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
oleh perawat ruangan.
BAB V
PEMBAHASAN
skala nyeri 4 dan hilang timbul sekitar 10-15 menit dan pada hari ketiga
skala nyeri 2 dan hilang timbul sekitar 5 – 10 menit.
Perbandingan antara pasien 1 dan pasien 2 terletak pada skala nyeri
dimana pada saat dikaji pertama kali pasien 1 mengungkapkan skala nyeri
6 sedangkan pasien 2 mengungkapkan skala nyeri 5, hal ini dapat
diakibatkan oleh perbedaan ambang nyeri dan tingkat toleransi terhadap
nyeri masing-masing individu.
Berdasarkan penelitian Oktavia (2017) mengenai upaya penurunan
nyeri di dapatkan bahwa pengkajian nyeri yang akurat diperlukan untuk
upaya penatalaksanaan nyeri yang efektif. Hal ini berkaitan dengan yang
terjadi di lapangan dimana Hasil evaluasi pada kedua pasien setelah
dilakukan pengkajian nyeri secara berkelanjutan didapatkan bahwa skala
nyeri pasien berkurang.
klasifikasi nyeri, faktor yang mempengaruhi nyeri, tanda dan gejala nyeri,
serta cara mengurangi nyeri.
pada pasien 2 awalnya tidak mengetahui tentang nyeri namun
setelah diberikan edukasi tentang nyeri selama tiga hari pasien mampu
menjelaskan apa itu nyeri, klasifikasi nyeri, faktor yang mempengaruhi
nyeri, tanda dan gejala nyeri, serta cara mengurangi nyeri.
Selama melakukan tindakan keperawatan edukasi tentang nyeri
pasien 1 dan pasien 2 menyimak dan sangat kooperatif mendengarkan
penjelas dari penulis tentang edukasi nyeri dan kedua pasien mampu
menjawab pertanyaan tentang nyeri.
Berdasarkan penelitian Zulainda (2016) tentang pengaruh edukasi
terhadap pengetahuan tentang nyeri serta tentang penyakit gastritis
ditemukan rata – rata pengetahuan responden setelah dilakukan
implementasi terjadinya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah
diberikan edukasi yaitu dari 7,60 menjadi 14,33.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa lambung yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa yang dipenuhi dengan bakteri atau
bahan iritan lain (Ode, 2015). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik (Price dan
Wilson, 2006 ).
Tindakan teknik relaksasi napas dalam pada kedua pasien didapat bahwa
nyeri pada pasien berkurang dikarenakan pasien mengatakan melakukan teknik
relaksasi napas dalam jika nyeri tersebut muncul. Tidak ada hambatan dalam
melakukan teknik relaksasi napas dalam pada kedua pasien.
6.1.3 Edukasi Tentang Nyeri
Tindakan edukasi tentang nyeri pada kedua pasien didapat bahwa kedua
Pasien awalnya belum mengetahui tentang nyeri yang dideritanya, namun
setelah dilakukan edukasi tentang nyeri pasien akhirnya tahu tentang nyeri yang
dideritanya, dan setelah diberikan edukasi tentang nyeri kedua pasien juga
akhirnya tahu cara penetalaksanaan nyerinya.
6.2 Saran
Melalui Karya Tulis Ilmia ini dapat digunakan bahan pembelajaran semua
pihak institusi, dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan
pendidikan keperawatan khususnya dibidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ar-Ruzz Media
Asmadi. 2013. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Aspiani, RY. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info
Media.
Depkes RI. 2014. Konsep Kebiasaan Makan. (diakses tanggal 02 januari 2021).
Herlan, 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Gastritis. Dalam : Sudoyo
AWHidayah, 2012.Kesalahan-kesalahan Pola Makan Pemicu Penyakit
Mematikan.Yogyakarta : Buku Biru
Judha, Sudarti, (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan, Nuha
Medika : Yogyakarta
Nuari Afrian Nian, 2015. Buku ajar asuhan pada gangguan sistem
gastrointestinal. Jakarta: TIM
Nuari .2014. Buku Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: Trans Info Media.
Potter, P.A., Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edsi 4.
Jakarta: EGC.
Puspadewi, V.A., & Endang L. 2015. Penyakit Maag dan Gangguan Pencernaan.
Yogyakarta: Kanisius.
Rahma M., Ansar J., & Rismayanti. (2013).Faktor Resiko Kejadian Gastritis Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampili Kabupaten Gowa .Jurnal MKMI.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5489/JURNAL
%20MKMI.pdf 09 Mei 2017.
Sjamsuhidajat R. Dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC
Soemoharjo, Fahrur. 2013. Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan
kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI). Jakarta : PGI.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ,dengan ini mengajukan Judul Laporan Tugas Akhir :
Nama : Lisa Panesia
NIM : PO.71.20.1.18.054
Tingkat : III B
Pembimbing I : Devi Mediarti, S.Pd, S.Kep, M.Kes
Pembimbing II : Syokumawena, S.Kep, M.Kes
No JUDUL
Implementasi Keperawatan pada Pasien Diabetes Melitus tipe II dengan Masalah Defisit
1.
Nutrisi di RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2021
Implementasi Keperawatan pada Pasien Gastritis dengan Masalah Nyeri akut di RS
2.
Muhammadiyah Palembang Tahun 2021
Implementasi Keperawatan pada Pasien Diabetes Melitus tipe II dengan Masalah
3.
Gangguan Integritas Kulit di RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2021
Lisa Panesia
NIM. PO.71.20.1.18.054
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipasi)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Lisa
Panesia dengan judul Implementasi Keperawatan Pada Pasien Gastritis dengan Masalah
Nyeri Akut di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya
dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Lisa Panesia
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAMSTUDIDIPLOMAIIIKEPERAWATAN
Jl.Merdeka76-78Palembang30134,Telp.(0711)351081,e-mail:prodid3kep.plg@poltekkespalembang.ac.id
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipasi)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Lisa
Panesia dengan judul Implementasi Keperawatan Pada Pasien Gastritis dengan Masalah
Nyeri Akut di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya
dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Vifin Asnah
Lisa Panesia
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PALEMBANG
FORMAT PENGKAJIAN
I. Identitas klien
Alamat : ………………………………………………………
……………………………………………………….
Agama : …………………...
Suku : …………………...
WiraswastaTani Buruh
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi segera (orang tua/wali/suami/istri/dll)
Nama : …………………...
(lengkap/panggilan)
WiraswastaTani Buruh
Alamat : ……………………………………………………..
……………………………………………………..
Sendiri
: ..............................................................................
Orang lain : ..............................................................................
1. Penyakit yang
pernah dialami
a. Kanak-kanak
: ..............................................................................
b. Kecelakaan
: ..............................................................................
c. Pernah dirawat
: Penyakit : .................... Waktu/lama: ........... /.......
d. Operasi
: ..............................................................................
2. Alergi : ..............................................................................
..............................................................................
3. Imunisasi : ..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
5. Obat-obatan
6. Pola nutrisi
..............................................................................
f. Perubahan BB : Tetap
Berkurang ................... kg
7. Pola Eliminasi
Latihan
b. Olahraga
: Jenis, sebutkan ........................ frekuensi: ............
c. Kegiatan dalam
: ..............................................................................
waktu luang
..............................................................................
d. Kesulitan/keluhan
dalam hal : Pergerakan tubuh
Mandi mengenakan pakaian
Bersolek
Berhajat
:
d. Lain-lain, sebutkan ..............................................................................
IV. Riwayat Keluarga
Genogram
V. Riwayat Lingkungan
1. Kebersihan : ..............................................................................
..............................................................................
2. Bahaya :
..............................................................................
3. Polusi :
Membaca/menulis
2. Persepsi diri
a. Bicara : JelasRelevan
Mampu mengekspresikan
Hubungan perkawinan
5. Kebiasaan Seksual
FertilitasLibidoEreksi
........................................................................................................................
6. Pertahanan Koping
a. Pengambilan : Sendiri
Tidur
Makan obat
Cari pertolongan
sebutkan .........................................................
Kepercayaan Tidak
.............. .................................................
.............. .................................................
.............. .................................................
.............. .................................................
Akomodasi : ........................................................
Bentuk : ...............................................................
Konjungtiva : .......................................................
Perdarahan : .........................................................
Batuk : Ya Tidak
Dispnea : Ya Tidak
Sianosis : .............................................................
..............................................................................
Clubbing : ............................................................
Synkop : ...............................................................
8. Eliminasi
Colostomy : .........................................................
Ileostomy : ...........................................................
Konstipasi : ..........................................................
Diare : ..................................................................
Infeksi : ...........................................................
Hamaturia : Ya Tidak
Perdarahan : .........................................................
Hasil ..............................................................
Keputihan ............................................................
Orientasi : ............................................................
Ya Tidak
Reflek : ................................................................
Kekakuan : ...........................................................
Integritas : ............................................................
Turgor : ................................................................
IX. Pengobatan
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
XII. Kesan perawat terhadap klien
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
XIII. Kesimpulan
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Palembang, ………………….2021
Standar Operasional Prosedur (SOP)
VI. Media
1. Leaflet
Relevansi 4.Membandingkan
pendapat 4.Mendengarkan
peserta dengan
kenyataan
5. Menjelaskan
5. Menjelaskan 5.Mendengarkan
dan memahami
Tujuan Tujuan tujuan
2. Memberikan
2.Mengajukan
kesempatan pada Pertanyaan
peserta untuk
bertanya
2. Memberikan
2.Mengajukan
kesempatan pada Pertanyaan
peserta untuk
bertanya
3. Tanda dan 1. Menyebutkan 1.Mendengarkan
Gejala Nyeri dan Memperhatikan
Tanda dan Gejala materi yang
Nyeri diberikan
2. Memberikan
2.Mengajukan
kesempatan pada
peserta untuk Pertanyaan
bertanya
2. Memberikan 2.Mengajukan
pertanyaan
kesempatan
pada peserta
untuk bertanya
5. Cara 1. Menjelaskan
Menangani / 1.Mendengarkan
cara Menangani/
mengurangi danMemperhati
mengurangi nyeri
Nyeri kan materi yang
diberikan
2. Memberikan 2.Mengajukan
Pertanyaan
kesempatan
pada
peserta untuk
bertanya
Penutup 1. Evaluasi 1. Memberikan 1. Menjawab 5 menit
Pertanyaan Pertanyaan
bersama peserta
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1) Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
2) Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
2) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
Penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1) Jelaskan pengertian Nyeri ?
2) Sebutkan Klasifikasi Nyeri ?
3) Sebutkan Tanda dan Gejala Nyeri ?
4) Sebutkan Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
5) Jelaskan cara Mengatasi / Mengurangi Nyeri
Leaflet
DOKUMENTASI
Pasien 1
Pasien 2