Oleh :
NI KETUT MARLIANI
NIM. P07120018039
Oleh :
NI KETUT MARLIANI
NIM. P07120018039
Dr. K.A. Henny Achjar, SKM.,M.Kep.,Sp.Kom Dr. I Wayan Mustika, S.Kep.Ns. M.Kes.
NIP. 196603211988032001 NIP.196508111988031002
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
iii
KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL :
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
v
DESCRIPTION OF THE LEVEL OF INDEPENDENCE IN ELDERLY IN
BANJAR TELAGA SIBETAN VILLAGE BEBANDEM DISTRICT
KARANGASEM REGENCY YEAR 2021
Abstract
and function over time. Elderly, namely someone who has reached the age of
60 years and over. Physical changes that occur in the elderly will certainly
themselves in meeting basic human needs. This study aims to determine how
this study was total sampling with 132 research samples. Based on the results
of the research conducted, it was found that respondents who had a total
exercise to improve strength, balance and prevent disease and help increase
vi
GAMBARAN TINGKAT KEMANDIRIAN PADA LANSIA DI BANJAR
TELAGA DESA SIBETAN KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN
KARANGASEM TAHUN 2021
Abstrak
dihindari oleh setiap manusia. Lansia adalah periode dimana organ-organ telah
mencapai penurunan ukuran dan fungsi sejalan dengan waktu. Lansia yaitu
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Perubahan fisik yang terjadi
adalah kebebasan untuk bertindak, tidak tergantung pada orang lain, tidak
terpengaruh pada orang lain dan bebas mengatur diri sendiri atau aktivitas
penyakit. Kemandirian pada lansia sangat penting untuk merawat dirinya sendiri
2021. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling
bagi lansia yaitu mampu mengikuti kegiatan yang diadakan pihak Puskesmas
viii
Berdasarkan hasil penelitian dari 132 responden di atas menurut karakteristik
jenis kelamin didapatkan hasil responden perempuan yang memiliki
ketergantungan total sebanyak 1 responden (0.8%) dan responden laki-laki
yang memiliki ketergantungan total sebanyak 11 responden (8.3%).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, responden yang berpendidikan
SMA memilike ketergantungan total sebanyak 1 responden (0,8%), dan
responden yang berbendidikan SD memilike ketergantungan total sebanyak 2
responden (1,5%), serta responden yang tidak sekolah memiliki ketergantungan
total sebanyak 9 responden (6,8%). Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, responden yang tidak bekerja memeliki ketergantungan total
sebanyak 12 responden (9.1%) dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak baik
seperti stroke, DM dan penyakir regeneratif lainnya. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan mengenai gambaran tingkat kemandierian pada
lansia di Banjar Telaga, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten
Karangasem, peneliti mengalami beberapa hambatan dalam penyusunan karya
ilmiah ini. Demi kemajuan penelitian selanjutnya peneliti menyarankan kepada
responden diharapkan responden mampu mengikuti kegiatan yang diadakan
pihak Puskesmas salah satunya adalah senam lansia guna meningkatkan
kekuatan, keseimbangan dan mencegah penyakit serta membantu meningkatkan
kemandirian lansia.
ix
KATA PENGANTAR
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tingkat Kemandirian pada Lansia di
penulis sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
Kemenkes Denpasar.
Politeknik Kesehatan Denpasar serta atas dukungan moral dan perhatian yang
Proposalini.
8. I Ketut Sukarta dan Ni Nengah Merta selaku orang tua peneliti yang selalu
memberikan dan mendukung secara moral dan material penuh dalam penyusunan
9. Sonia Apriyanti dan Sopy Juliarta selaku teman yang selalu memberikan
dukungan dan senantiasa membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusuna usulan penelitian
Denpasar, 2021
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KARYA TULIS ILMIAH ........................................................................................ i
A. Jenis Penelitian............................................................................................... 19
1. Populasi ................................................................................................... 19
2. Sampel..................................................................................................... 20
xiii
E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 23
B. Pembahasan .................................................................................................... 34
C. Keterbatasan ................................................................................................... 37
A. Simpulan ........................................................................................................ 39
B. Saran .............................................................................................................. 39
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
peningkatan jumlah lansia dari tahun ketahun. Peningkatan jumlah lansia akan
dihindari oleh setiap manusia. Lansia adalah periode dimana organ-organ telah
mencapai penurunan ukuran dan fungsi sejalan dengan waktu. Lansia yaitu
lebih dari 703 juta jumlah lansia secara global. (United Nations, 2019). Jumlah
lansia di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 25,64 juta orang. (Kusumo,
2020). Jumlah penduduk di Provinsi Bali pada tahun 2019 berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencapai 4,36 juta, di mana 12,37% diantaranya
Kecamatan Bebandem sebanyak 7.134 orang lansia dan jumlah lansia di Desa
Sibetan sebanyak 1.414 orang lansia, serta jumlah lansia di Banjar Telaga
tergantung pada orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas
mengatur diri sendiri atau aktivitas seseorang baik individu maupun kelompok
dari berbagai kesehatan atau penyakit. Kemandirian pada lansia sangat penting
tersebut dapat berasal dari anggota keluarga (anak, istri, suami dan kerabat).
memberi kesempatan kepada lansia untuk menjalankan ibadah dengan baik, dan
memberikan waktu istirahat yang cukup kepada lansia agar tidak mudah stress
pada lansia adalah dengan activity daily living training. Activity daily living
kebersihan diri, berjalan, naik dan turun tangga, berpakaian, dan kontinen. Dalam
2
komunikasi terapeutik, yaitu kegiatan dilakukan dengan tahapan komunikasi,
2020)
manusia. Untuk dapat hidup secara mandiri lansia harus mampu menyesuaikan
peneliti akan meneliti sejauh mana Gambaran Tingkat Kemandirian pada Lansia
Tahun 2021.
B. Rumusan Masalah
Tahun 2021?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tahun 2021
2. Tujuan khusus
3
Banjar Telaga, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem
Tahun 2021
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi lansia
c. Bagi peneliti
1. Definisi Kemandirian
diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak tergantung pada orang
lain dalam menentukan keputusan dan adanya sikap percaya diri. Kemandirian
dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi
lain. Lansia yang mandiri adalah lansia yang kondisinya sehat dalam arti luas
BAB dan BAK, naik turun tangga, mobilisasi/ berjalan dan makan. (Sari dan
Andica, 2013)
orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas mengatur diri sendiri
atau aktivitas seseorang baik individu maupun kelompok dari berbagai kesehatan
Lansia dapat mandiri jika kondisi kesehatannya dalam keadaan baik. Secara
sosial, lansia yang mandiri itu melakukan aktivitas sosial, memiliki hubungan
yang baik dengan keluarga dan mendapat dukungan dari keluarga dan
kebutuhan hidup sehari-hari. (Marlita, dkk, 2015). Selain itu faktor usia dan
indeks ADL menurut katz, dapat diprediksi beberapa usia harapan hidup aktif
kategori 65-69 tahun hanya memiliki 10 tahun harapan hidup dalam keadaan
aktif, sementara mereka yang berusia diatasnya, periodenya lebih singkat. Bagi
mereka yang berusia 85 tahun keatas di Amerika Serikat, waktu aktifnya tinggal
yang utama adalah takut jatuh. Tindakan penting pada keadaan ini adalah
mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas serta
dabat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan fungsional bagi
6
pasien-pasien yang mengalami gangguan keseimbangan. (Gustinerz, 2020)
Tabel 1
Skala Indek Barthel menurut (Gustinerz, 2020)
7
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung pwerolongan orang
lain
1 Mandiri
Total
a. Mandiri nilai 20
1. Definisi ADL
hari dan merupakan aktivitas pokok bagi perawatan diri. ADL merupakan salah
satu alat ukur untuk menilai kapasitas fungsional seseorang dengan menanyakan
ADL adalah aktifitas perawatan diri yang harus dilakukan setiap hari untuk
dipercayai sebagai jembatan antara batin dan dunia luar, karena melalui aktivitas
(Mawaddah, 2020).
a. Mandi/merawat diri
Pengertian mandi atau merawat diri yaitu membersihkan tubuh dengan air
dan sabun dengan cara menyiramkan atau merendamkan diri dalam air.
b. Berpakaian
c. Toileting
d. Berpindah tempat
e. Kontinen
f. Makan.
energy
otot rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi. Aktifitas atau
9
gerak yang memerlukan bantuan atau di bantu disebut gerak pasif. Gerak yang
dapat dilakukan sendiri atau tanpa di bantu disebut dengan gerak aktif
(Kemenkes.RI, 2020)
1. Definisi lansia
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat menimbulkan
Lansia (lanjut usia) adalah proses alamiah yang terjadi pada seseorang
karena telah memasuki tahap akhir dari fase kehidupan, proses ini terjadi secara
yang mempengaruhi fungsi dan kemampuan seluruh tubuh yang disebut dengan
proses penuaan atau aging process. Seseorang dikatakan lansia ketika telah
mencapai usia 60 tahun keatas. Lansia yang sehat, merupakan lansia yang
pemulihan dan rehabilisasi yang dimiliki lansia, yaitu seperti mandi, berpakaian
2020).
2) Usia lanjut dini (Senescen): kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut
diatas 65 tahun.
2. Tipe lansia
b. Tipe mandiri
tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak menuntut.
11
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
Menurut Mustika, (2019) adapun ciri dari lansia yang sehat diantaranya :
4. Karakteristik Lansia
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status pernikahan
ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus kawin (60 %) dan cerai
mati (37 %). Adapun perinciannya yaitu lansia perempuan yang berstatus cerai
mati sekitar 56,04 % dari keseluruhan yang cerai mati, dan lansia laki-laki yang
12
berstatus kawin ada 82,84 %. Hal ini disebabkan usia harapan hidup perempuan
presentase lansia perempuan yang berstatus cerai mati lebih banyak dan lansia
d. Pekerjaan
Mengacu pada konsep active ageing WHO, lanjut usia sehat berkualitas
adalah proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan mental sehingga
dapat tetap sejahtera sepanjang hidup dan tetap berpartisipasi dalam rangka
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI 2016 sumber dana lansia sebagian besar
e. Pendidikan terakhir
pekerjaan lansia terbanyak sebagai tenaga terlatih dan sangat sedikit yang bekerja
f. Kondisi kesehatan
13
a. Menurunnya fungsi pendengaran seperti suara terdengar tidak jelas, kata-
pada lansia berkurang, sendi lebih rentan mengalami gesekan, struktur otot
mengalami penuaan.
lansia meliputi:
dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih dari 90 mmHg.
b. Diabetes Militus
yang ditandai dengan tingginya gula darah lebih dari 200 mg/dl akibat kerusakan
c. PenyakitSendi (Artritis)
sendi dan kecacatan serta memerlukan pengobatan dan kontrol jangka panjang
14
d. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi akibat suplai oksigen dan nutrisi ke
(menahun) yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran nafas, semakin
f. Depresi
15
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
variabel, yang dirumuskan oleh peneliti setelah membaca berbagai teori yang ada
Faktor yang
Karakteristik
Berhubungan
Lansia:
1. Usia
dengan Tingkat
4. Pendidikan 2. Penyakit
5. Pekerjaan 3. Kondisi Sosial
6. Kondisi 4. Dukungan
keseatan Keluarga
5. Kondisi Ekonomi
6. Usia
7. Imobilisasi
Keterangan :
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
= Alur pikir
1. Variabele penelitian
terhadap sesuatu benda, manusia, dan lain-lain. Variabel juga merupakan konsep
dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk
penelitian ini diteliti satu variabel yaitu : Tingkat Kemandirian pada Lansia
tabel 2 :
17
Tabel 2
Definisi Operasional Gambaran Tingkat Kemandirian Lansia di Banjar Telaga,
Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangase Tahun 2021
18
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
deskiptif adalah salah satu jenis penelitian yang ditujukan untuk menyajikan
variabl yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena
masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan
1. Populasi
penelitian ini adalah lansia yang tinggal di wilayah Banjar Telaga. Jumlah
populasi adalah sebanyak 132 orang lansia dan semua populasi ini menjadi objek
penelitian.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan (Masturoh dan Anggita
T, 2018).
Sampel yang di gunakan pada penelitian ini diambil dari populasi lansia
subjek penelitian yang akan dijadikan sampel penelitian, yaitu kriteria inklusi
a. Kriteria inklusi
popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2020). Kriteria
yang diberikan.
b. Kriteria eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2020),
Sampel yang di gunakan pada penelitian ini diambil dari populasi lansia
penelitian.
20
4. Teknik Sampling
populasi.
1. Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sumber yang telah ada seperti jurnal, lembaga, dan laporan yang lainnya.
yaitu :
21
d. Mencari data sekunder, dalam hal ini jumlah lansia di Banjar Telaga yang
memberikan informasi bahwa semua data yang bersifat pribadi akn dirahasiakan
oleh peneliti
diberikan.
responden.
dalam suatu penelitian yang berasal dari tahapan bentuk konsep, dan variabel
sesuai dengan kajian teori yang mendalam (Masturoh dan Anggita T, 2018).
dan BAK, naik turun tangga, mobilisasi/berjalan dan makan. Alat ukur yang
22
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan salah satu hal penting dalam rangka
2020).Setelah data tersusun maka akan diolah dalam bentuk tabel atau grafik.
memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok mentah dengan
(Setiadi, 2013). Urutan dalam teknik pengolahan data menurut Masturoh dan
a. Editing
Editing atau penyuntingan data adalah tahapan dimana data yang sudah
b. Coding data
Coding adalah membuat lembaran kode yang terdiri dari tabel dibuat
sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur yang digunakan.
c. Entry data
masing-masing pertanyaan.
d. Cleaning data
Cleaning data adalah pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah
23
2. Teknik analisis data
Setelah data diolah, maka dilakukan analisis data agar data tersebut
memiliki arti. Teknik analisis data yang di pakai adalah analisis statistik deskriptif
Statistik deskriptif dapat disebut juga analisis univariat yang dilakukan menurut
F. Etika Penelitian
Etika berasal dari bahasan Yunani ethos, yang memiliki arti kebiasaan
dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Etika membantu peneliti
untuk melihat secara kritis moralitas dari sisi subjek penelitia Peneliti dalam
etika penelitian (Masturoh dan Anggita T, 2018). Pada bagian ini di cantumkan
manfaat, serta risiko dari penelitian tersebut. Setelah diberikan penjelasan dan
dengan mendokumentasikan tanda tangan atau cap jempol dari subjek sebagai
bukti persetujuan.
24
2. Anonymity (tanpa nama)
3. Confidentially (kerahasiaan)
25
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan luas wilayah ±11,25 km2. Di Desa Sibetan terdabat beberapa Banjar
Triwangsa, Banjar Kreteg, Banjar Tengah. Lokasi penelitian ini mengambil salah
satu banjar yang berada di wilayah Desa Sibetan yaitu Banjar Telaga. Banjar
Telaga terdiri dari 252 KK dan seluruh penduduk di banjar ini beragama hindu
dan penduduk mayoritas bekerja sebagai petani. Seluruh wilayah Banjar Telaga
dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Fasilitas
Bebandem 1 yang dapat ditempuh selama ± 10 menit. Salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh lansia di banjar Telaga adalah senam lansia yang diadakan oleh
melakukan senam lansia namun masih banyak lansia yang tidak melakukan
senam, hal ini disebabkan karena ketidakmampuan dan penurunan fungsi fisik
usia lansia di Banjar Telaga dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Usia di Banjar Telaga Desa
Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Tahun 2021
responden (65,1%).
jenis kelamin lansia di Banjar Telaga dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin di Banjar Telaga
Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Tahun 2021
86 responden (65,2%).
27
c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
pendidikan lansia di Banjar Telaga dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan di Banjar
Telaga Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Tahun 2021
pekerjaan lansia di Banjar Telaga dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
28
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan di Banjar Telaga Desa
Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Tahun 2021
(37,1%).
penelitian
29
Tabel 7
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kemandirian Pada Lansia di Banjar
Telaga Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Tahun 2021
pada lansia berdasarkan karakteristik usia dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
30
Tabel 8
Gambaran Tingkat Kemandirian Pada Lansia Berdasarkan Karakteristik Usia
di Banjar Telaga Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten
Karangasem Tahun 2021
responden (4,5%).
pada lansia berdasarkan karakteristik jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
31
Tabel 9
Gambaran Tingkat Kemandirian Pada Lansia Berdasarkan Karakteristik Jenis
Kelamin di Banjar Telaga Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten
Karangasem Tahun 2021
Mandiri K. K. K. K.
Ringan Sedang Berat Total
f % f % f % f % f % f %
Laki-laki 51 38,6 15 11,4 8 6,1 1 0,8 11 8,3 86 65,1
Perempuan 29 21,7 8 6,1 7 5,3 1 0,8 1 0,8 46 34,8
Jumlah 80 60,6 23 17,5 15 11,4 2 1,6 12 9,1 132 100
11 responden (8,3%).
dibawah ini :
32
Tabel 10
Gambaran Tingkat Kemandirian Pada Lansia Berdasarkan Karakteristik Tingkat
Pendidikan di Banjar Telaga Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten
Karangasem Tahun 2021
Mandiri K. K. K. K.
Ringan Sedang Berat Total
f % f % f % f % f % f %
Tidak 44 33,3 10 7,5 6 4,5 2 1,5 9 6,8 71 53,8
Sekolah
SD 21 15,9 8 6,1 4 3,0 - - 2 1,5 35 26,5
SMP 10 7,5 4 3,0 4 3,0 - - - - 18 13,7
SMA 2 1,5 - - 1 0,8 - - 1 0,8 4 3,0
Perguruan 3 2,4 1 0,8 - - - - - - 4 3,0
Tinggi
Jumlah 80 60,6 23 17,4 15 11,4 2 1,5 12 9,1 132 100
responden (6,8%).
pada lansia berdasarkan karakteristik pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
33
Tabel 11
Gambaran Tingkat Kemandirian Pada Lansia Berdasarkan Karakteristik
Pekerjaan di Banjar Telaga Desa Sibetan Kecamatan Bebandem
Kabupaten Karangasem Tahun 2021
Mandiri K. K. K. K.
Ringan Sedang Berat Total
f % f % f % f % f % f %
Petani 37 28,0 7 5,3 5 3,8 - - - - 49 37,1
Buruh 16 12,1 3 2,4 2 1,6 - - - - 21 15,9
IRT 4 3,0 1 0,8 2 1,6 - - - - 7 5,3
PNS 4 3,0 1 0,8 - - - - - - 5 3,8
Wirausaha 14 10,6 7 5,3 1 0,8 - - - - 22 16,7
Wiraswasta - - 1 0,8 1 0,8 - - - - 2 1,6
Tidak 5 3,8 3 2,4 4 3,0 2 1,6 12 9,1 26 19,6
Bekerja
Jumlah 80 60,6 23 17,4 15 11,4 2 1,5 12 9,1 132 100
responden (9,1%).
B. Pembahasan
pada rentang usia 75-90 tahun sebanyak 6 responden (4,5%). Hasil penelitian ini
34
juga didukung oleh Marlita dkk, (2018) yang menyatakan bahwa umur
peran sosialnya. Hal ini dikarenakan timbulnya gangguan dalam hal mencukupi
memerlukan bantuan orang lain. Dalam hal ini keluarga berperan penting dalam
sebagai ibu rumah tangga yang terbiasa untuk mengurus kebutuhan rumah
(6,8%). Hasil penelitian ini didukung oleh Endang Yuswatiningsih, (2021) yang
35
tingkat pengetahuan yang tinggi dapat mempertahankan kemampuan fungsional
(9,1%). Hasil penelitian ini didukung oleh Wulandari, (2014) yang menyatakan
mempertahankan gerakan otot dan aktivitas pada responden penting agar tidak
responden (9,1%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
36
Ketergantungan total pada responden disebabkan karena imobilitas yaitu
faktor yang mempengaruhi ketergantungan total yaitu mudah jatuh, jika seseorang
fisik dan mental yang menurun sering menyebabkan jatuh pada lansia, akibatnya
pertolongan atau tindakan yang dibantu oleh keluarga sesuai dengan tingkat
ketergantungan yang dialami lansia seperti total care yaitu memberikan bantuan
tindakan yaitu seperti kuratif dan rehabilitatif. Kuratif yaitu upaya yang bertujuan
untuk merawat dan mengobati lansia yang memiliki ketergantungan total. Upaya
pengetahuan, dan pelayan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya alat
C. Keterbatasan
tulis ilmiah ini adalah penelitian dilaksanakan di era pandemi Covid-19 sehingga
37
terkadang tidak menunjukkan keadaan responden yang sesungguhnya, hal ini
38
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
sebagai berikut :
B. Saran
1. Bagi lansia
kegiatan yang diadakan pihak Puskesmas salah satunya adalah senam lansia guna
penelitian selanjutnya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Marlita, L., Saputra, R., & Yamin, M. (2015). Faktor- faktor yang mempengaruhi
kemandirian lansia dalam melakukan activity daily living ( ADL) di UPT
Khusnul Khotimah Pekanbaru. Universitas Abdurrab, 64–68.
Marlita, L., Saputra, R., & Yamin, M. (2018). Kemandirian Lansia Dalam
Melakukan Activity Daily Living ( Adl ) Di Upt Pstw Khusnul Khotimah.
Jurnal Keperawatan Abdurrab, 1(2), 64–68.
Masturoh, I., & Anggita T, N. (2018). Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan (RMIK). In Dr. Rini Yayuk Priyati (Ed.), Metodelogi Penelitian
Kesehatan (I).
Rohadi, S., Putri, S. T., & Karimah, A. D. (2016). Tingkat Kemandirian Lansia
Dalam Activities Daily. Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 17.
Rohaedi, S., Putri, S. T., & Kharimah, A. D. (2016). Tingkat Kemandirian Lansia
Dalam Activities Daily Livingdi Panti Sosial Tresna Werdha Senja Rawi.
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 16.
https://doi.org/10.17509/jpki.v2i1.2848
43
Lampiran 1
No Kegiatan Waktu
Jan Feb Mar Apr
2021 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menyusun Proposal
2. Pengumpulan
Proposal
3. Seminar Proposal
4. Perbaikan Proposal
5. Pengurusan Ijin
Penelitian
6. Pengambilan Data
KTI
7. Analisa Data
8. Penyusunan KTI
9. Sidang KTI
10. Perbaikan KTI
11. Pengumpulan KTI
44
Lampiran 2
Alokasi dana yang diperlukan dalam studi kasus ini direncanakan sebagai
berikut :
45
Lampiran 3
Dengan hormat,
Saya mahasiswa D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Denpasar semester VI bermaksud akan melakukan penelitian tentang
“Gambaran Tingkat Kemandirian pada Lansia di Banjar Telaga, Desa
Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Krangasem Tahun 2021.”,
sebagai persyaratan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli
Madya Keperawatan pada program studi D III Jurusan Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar. Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
saya mohon kesediaan bapak untuk menjadi responden yang merupakan sumber
informasi bagi penelitian ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan dan atas partisipasinya saya
ucapkan terima kasih.
Denpasar 2021,
Peneliti
Ni Ketut Marliani
NIM. P07120018039
46
Lampiran 4
Denpasar, 2021
Responden
(...............……..…………….)
47
Lampiran 5
48
Lampiran 6
KISI-KISI KUESIONER
49
Lampiran 7
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian :
4. Semua aktivitas dimohon dapat diisi dan tidak ada yang terlewatkan
5. Jika ada hal yang kurang jelas silahkan bertanya kepada peneliti
f. Mandiri nilai 20
50
No Aktivitas Nilai Keterangan
1 Mengontrol BAB 0 Inkontinensia
1 Kadang-kadang inkontinensia
2 Kontinensia teratur
2 Mengontrol BAK 0 Inkontinensia
1 Kadang-kadang inkontinensia
2 Kontinensia teratur
3 Membersihkan diri (lap 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat 1 Mandiri
gigi)
4 Toileting 0 Tergantung pertolongan orang
lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa
aktivitas, tetapi beberapa aktivitas
masih dapat dikerjakan sendiri
2 Mandiri
5 Makan 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolonghan orang lain
2 Mandiri
6 Berpindah tempat 0 Tidak mampu
1 Perlu pertolongan untuk bisa
duduk
2 Bantuan minimal 2 orang
3 Mandiri (kadang dibantu)
7 Mobilisasi/berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan orang
lain
3 Mandiri (kadang dibantu)
8 Berpakaian 0 Tergantung pertolongan orang
lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan orang lain
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung pwerolongan orang
lain
1 Mandiri
Total
51
Lampiran 8. Validasi bimbingan
52