Anda di halaman 1dari 36

MATA KULIAH

PENYEHATAN AIR
dan pengelolaan limbah cair - A
(PAPLC-A)

Persyaratan Kualitas
Air Bersih dan Air Minum
Sulaiman Hamzani, S.T., M.T.

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
SUB POKOK
BAHASAN:

PERSYARATAN
PERSYARATAN KUALITAS
AIR BERSIH & AIR MINUM

HARUS
MEMENUHI
RADIOAKTIF

 Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk


memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil.

 Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi,


disebut zat radioaktif.

 Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida)


ditentukan oleh konstanta peluruhan (l), yang menyatakan laju
peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t½). Kedua besaran tersebut
bersifat khas untuk setiap radionuklida
 Apapun bentuk radioaktifitas efeknya adalah sama,
yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar.

 Kerusakan dapat berupa kematian, dan perubahan


komposisi genetik. Perubahan genetis dapat
menimbulkan berbagai seperti kanker dan mutasi.

 Sinar alpha, beta dan gamma berbeda dalam


kemampuan menembus jaringan tubuh.

 Sinar alpha sulit menembus kulit, sedangkan beta dapat


menembus kulit dan gamma dapat menembus sangat
dalam.

 Kerusakan yang terjadi ditentukan oleh intensitas sinar


serta frekuensi dan luasnya pemaparan.
a. Sinar alfa
Satuan untuk mengukur besarnya sinar alfa adalah Uc/ml.
Sinar ini merupakan sinar radioaktif dengan batas tertinggi
adalah sebesar 10-9 Uc/ml. Apabila terdapat sinar ini di
sekitar kita maka akan menimbulkan kontaminasi
radioaktif pada lingkungan yang mengakibatkan rusaknya
sel-sel tubuh manusia di sekitarnya. Sinar ini dipancarkan
oleh uranium, radium, dan thorium.

b. Sinar beta
Sinar ini paling tinggi dalam air adalah 10 -8 uc/ml. Apabila
melebihi kadar maka dapat mengakibatkan kerusakan sel-
sel tubuh. Sinar beta memiliki massa lebih kecil dari sinar
alfa dan daya tembus yang lebih besar dari sinar alfa. Jika
banyak sinar beta di dalam tubuh maka akan
menyebabkan luka bakar yang parah.
CARA PEMERIKSAAN KUALITAS
AIR
SECARA SEDERHANA
BAHAN BACAAN:

1. Ali Masduqi. 2011. Pengetahuan Dasar Pengolahan Air. TL-ITS. Surabaya.


2. Asmadi, Khayan, Kasjono, HS. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
3. Budi Sutjahjo,. Konsep Penerapan Kulaitas Air Minum. Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum DPU. Jakarta.
4. Depkes RI. 1983. Penyediaan Air Bersih bagi Masyarakat. Pusdiklat Pegawai
Departemen Kesehatan. Jakarta.
5. Depkes RI. 1992. Pedoman Teknis Perbaikan Kualitas Air. Ditjen PPM dan PLP
Direktorat Penyehatan Air. Jakarta.
6. Depkes RI. 1994. Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Minum.
Ditjen PPM dan PLP. Jakarta.
7. Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.
8. Joko, Tri. 2010. Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
9. TL 4001 Rekayasa Lingkungan. 2009. Pengantar Pengolahan Air. Program
Studi Teknik Lingkungan ITB. Bandung.
10. Said. Nusa Idaman. 2008. Teknologi Pengolahan Air Minum “Teori dan
Pengalaman Praktis”. Pusat Teknologi Lingkungan BPPT. Jakarta.
11. Sanropie, Djasio, dkk. 1984. Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih
Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi. Dep. Kesehatan RI. Jakarta.
12. Suhana, Ana. 2003. Membuat Alat Penjernih Air. PuspaSwara. Jakarta.
13. Sutrisno, Totok. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta. Jakarta.
14. Untung, Onny. 1995. Menjernihkan Air Kotor. PuspaSwara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai