Anda di halaman 1dari 4

Karakteristik air limbah

No Parameter Satuan Konsentrasi


1. Suhu
2. Zat padat terlarut
3. Zat padat tersuspensi
4. pH
5. BOD
6. COD
7. TSS
8. Minyak dan Lemak
9. MBAS (surfaktan)
10. Amonia nitrogen
11. Total coliform

1. Suhu/Temperatur
Temperatur adalah ukuran panas atau dinginnya air limbah.
Temperatur merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap
reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai
aktivitas sehari-hari. Terjadinya reaksi kimia yang sejalan dengan meningkatnya
temperatur, ditambah dengan terjadinya penurunan kuantitas oksigen pada air
permukaan, dapat menyebabkan penurunan konsentrasi oksigen terlarut dalam air
limbah. (Metcalf and Eddy, 2003)
2. Zat padat terlarut
Padatan terlarut (dissolved solid) Padatan terlarut merupakan padatan yang lolos
saring dari filter yang digunakan. Padatan terlarut dapat berupa garam-garam
anorganik. Padatan terlarut seperti senyawa besi dapat memberi warna di air, senyawa
karbonat membuat kerak di boiler.
3. Zat padat tersuspensi
Padatan tersuspensi (suspended solid) Padatan tersuspensi merupakan padatan yang
tersaring di dalam filter. Ukuran pori filter dapat bervariasi antara 0.45 µm – 2.0 µm.
Padatan tersuspensi dapat berupa tanah liat, lumpur, bakteri, alga, dan buangan
industri. Konsentrasi SS yang tinggi dapat mempengaruhi kehidupan akuatik karena
menurunkan DO, mengurangi proses fotosintesis karena terhalangi padatan,
meningkatkan turbiditas, menghambat pernapasan, memusnahkan spawning bed.
4. pH
pH menyatakan intensitas kemasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan
mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. pH merupakan parameter penting dalam
analisis kualitas air karena pengaruhnya terhadap proses-proses biologis dan kimia di
dalamnya. Air yang diperuntukkan sebagai air minum sebaiknya memiliki pH netral
(+7) karena nilai pH berhubungan dengan efektifitas klorinasi. pH pada prinsipnya
dapat mengontrol keseimbangan proporsi kandungan antara karbon dioksida, karbonat
dan bikarbo (Chapman, 2000). Derajat keasaman (pH) air yang lebih kecil dari 6,5
atau pH asam meningkatkan korosifitas pada bendabenda logam, menimbulkan rasa
tidak enak dan dapat menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang
mengganggu kesehatan (Sutrisno, 2006).
5. BOD
BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgnisme
untuk menstabilkan materi organik yang dapat terdekomposisi di bawah kondisi
aerobik. (Sawyer.2003)
6. COD
COD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa
organik secara kimiawi. Hasil analisis COD menunjukkan kandungan senyawa
organik yang terdapat dalam air limbah. Ada beberapa alasan dilakukannya analisis
COD pada air limbah, antara lain (Metcalf & Eddy, 2003) :
 Ada beberapa materi yang tidak dapat dioksidasikan biologi, seperti glukosa
dan lignin, akan teroksidasi secara kimiawi.
 Nilai COD yang tinggi akan disebabkan oleh tingginya kadar materi organik
yang dioksidasi oleh dikromat.
7. TSS
Total suspended solid dapat berupa komponen biotik seperti fitoplankyon,
zooplankton, bakteri dan fungi, maupun komponen abiotik seperti detritus dan
partikel anorganik lainnya. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya
reaksi kimia yang heterogen dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang
paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu
perairan. (Intan R, 2012).
8. Minyak dan lemak
Minyak adalah lemak yang bersifat cair. Keduanya mempunyai komponen
utama karbon dan hidrogen yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Sifat dari
minyak dan lemak relatif stabil dan tidak mudah terdekomposisi oleh bakteri. Dalam
pengolahan air limbah, kandungan minyak dan lemak harus disisihkan agar tidak
mengganggu kehidupan biologi atau ekosistem air pada badan air penerima.
9. MBAS (surfaktan)
Metode MBAS (Methylen Blue Active Surfactant) adalah salah satu metode standar
yang biasa digunakan untuk penentuan kadar detergen atau surfaktan. Prinsip dari
metode MBAS ini adalah surfaktan anionik akan berikatan dengan metilen biru
membentuk senyawa kompleks berwarna biru yang larut dalam fase kloroform.
10. Amonia nitrogen
Nitrogen merupakan salah satu kebutuhan nutrien yang diperlukan oleh makhluk
hidup. Apabila kandungan nitrogen di dalam air berlebih, eutrofikasi akan terjadi.
Bentuk Nitrogen di alam dapat bervariasi sesuai dengan tingkat oksidasinya :
-III 0 I II III IV V
NH3 N2 N2O NO N2O3 NO2 N2O5
Amonia di dalam air dengan konsentrasi 1 mg/L dapat menjadi racun bagi ikan dan
organisme air. Konsentrasi nitrat yang tinggi di dalam air dapat mengakibatkan
methemoglobinemia, kelainan darah bagi anak di bawah 3 bulan. Bentuk nitrogen
yang umum ditemui di dalam air limbah adalah : amonia (NH3 ; -III), ion amonium
(NH4+; -III), ion nitrit (NO2-; +III) dan ion nitrat (NO3-; +V)
11. Total coliform
Bakteri Coliform merupakan golongan mikroorganisme yang
umumnya digunakan sebagai indikator, yang mana bakteri ini dapat menjadi sinyal
atau penanda untuk menentukan bahwa air telah terkontaminasi oleh
patogen atau tidak, karena densitasnya  berbanding  lurus  dengan  tingka
pencemaran air. Bakteri ini dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa,
dan parasit. Selain itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi daripada
patogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan. Ciri-ciri bakteri Coliform
antara lain bersifat aerob atau anaerob fakultatif, termasuk ke dalam bakteri gram
negatif, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosa untuk
menghasilkan asam dan gas pada suhu 35 – 37 °C. Contoh bakteri  Coliform  antara
lain Escherichia coli,  Salmonella spp.,  Citrobacter,  Entherobacter, dan  Klebsiella.
Bakteri Coliform dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu
bakteri Coliform golongan fekal, misalnya E. coli dan bakteri Coliform golongan non
fekal, misalnya E. aerogenes. E. coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran
hewan maupun manusia, sedangkan E.aerogenes biasanya di temukan pada hewan
atau tanaman-tanaman yang telah mati. Coliform fekal (disebut juga; coliform feses
atau fecal coliform) adalah, bakteri fakultatif-anaerob berbentuk batang, gram negatif,
dan non-sporulasi. Coliform fekal mampu tumbuh dan menghasilkan asam dan gas
dari laktosa dalam waktu 48 jam pada 44 ± 0,5 ºC.

Anda mungkin juga menyukai