Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan Baku
Bahan baku meliputi tepung sagu, akuades, HA, dan minyak sayur.
2.2 Peralatan Utama dan Penunjang
Peralatan yang digunakan yaitu furnace, oven, stirrer, gelas kimia, batang
pengaduk, gelas ukur, pipet tetes, mould, jangka sorong dan mistar.

2.3 Prosedur Percobaan


1. Ditimbang bahan baku tepung sagu dan HA, masing masing 15 gr dan 20 gr.
2. Kemudian dimasukkan HA yang sudah ditimbang kedalam gelas kimia, lalu
ditambahkan akuades sebanyak 15 ml.
3. Diaduk campuran akudes dan tepung sagu menggunakan spatula, kemudian
ditambahkan tepung sagu yang sudah ditimbang.
4. Setelah itu, campuran tersebut diaduk menggunakan stirer dengan kecepatan
70 rpm.
5. Setelah adonan merata, campuran tersebut dimasukkan kedalam mould yang
sudah dilapisi dengan minyak. Dituangkan secara perlahan campuran
tersebut kedalam mould
6. Dimasukkan mould ke dalam oven dan dipanaskan pada suhu 170oc selama
1 jam.
7. Selanjutnya, padatan yang telah dioven dikeluarkan dari mould. Lalu,
keringkan keramik menggunakan furnace dengan suhu burning sebesar
600oc dan suhu sintering sebesar 1200oc selama 24 jam
8. Diukur diameter, tinggi dan berat padatan menggunakan jangka sorong
sebelum dan sesudah furnace.
9. Dilakukan percobaan yang sama dengan memvariasikan kecepatan laju
pengadukan yaitu 120 dan 170 rpm.
Akuades HNO3

HA Tepung Terigu
Wheat particles
TCPbubuk
HA Bubuk

Ovening

Moulding

Burning & sintering


De-moulding

Gambar 2.1 Skema fabrikasi alumina berpori menggunakan metode starch


consolidation.

2.4 Perhitungan dan Analisa


2.4.1 Persentase Penyusutan (shrinkage)
Tinggi dan diameter sampel diukur menggunakan mistar sebelum dan
sesudah sintering. Sampel diukur 5 kali untuk setiap variabel proses kemudian
hasil rataannya digunakan dalam kalkulasi shrinkage seperti pada Persamaan 2.1

Vbs-Vas
% shrinkage 100% (2.1)
Vbs

Dimana Vbs dan Vas merupakan volum sampel sebelum dan sesudah sintering.
2.4.2 Densitas dan Porositas
Densitas dan porositas merupakan karakteristik yang menggambarkan
distribusi pori pada sampel. Densitas diperoleh dengan menimbang dan
menghitung volum sampel. Formula untuk menghitung densitas dapat dilihat pada
Persamaan 2.2. Setelah memperoleh data densitas, maka porositas dapat dihitung
menggunakan Persamaan 2.3 hingga 2.4.

massa (gr)
Densitas sampel, s (2.2)
volum (cm3 )

s
Densitas relatif, r 100% (2.3)
t

Dimana t adalah densitas teoritis.

Porositas 100% r (2.4)

Anda mungkin juga menyukai