Anda di halaman 1dari 25

29/04/2013

ADSORPSI

Nuzul Wahyuning Diyah


Depar temen Kimia Farmasi - Fakultas Farmasi Unair
2 01 3

Pokok Bahasan

1. Pengertian Adsorpsi
2. Tipe Adsorpsi
3. Isoterm Adsorpsi
4. Adsorbat
5. Adsorben

1
29/04/2013

1. Adsorpsi

 Proses yang meliputi tertariknya materi dari suatu fase dan


terpusat pada permukaan fase kedua (akumulasi antar
permukaan = Interface accumulation).

 Adsorpsi adalah proses akumulasi suatu zat (gas atau cair)


pada permukaan zat padat membentuk lapisan tipis
(film) molekul atau atom.

 Molekul gas akan teradsorpsi di permukaan karena adanya


gaya tarik antarmolekuler seperti van der waals

opy_Nuzul WD 2013

Serupa dengan tegangan permukaan,


adsorpsi adalah konsekuensi dari energi permukaan.

Molekul/atom permukaan
Gaya tarik molekuler tak
seimbang (unbalance) atau tak
jenuh (unsaturated).

dalam bulk materi


Semua ikatan yang diperlukan partikel
pembentuk materi (atom/molekul) dipenuhi
oleh partikel-partikel di dalam materi.

opy_Nuzul WD 2013

2
29/04/2013

Adsorbat : zat/substansi yang teradsorpsi


Adsorben : zat yang mengadsorpsi (zat yang
menjadi tempat terjadinya proses adsorpsi).
opy_Nuzul WD 2013

bahan adsorben

 karbon aktif (activated carbon)


 Alumina aktif
 Silika gel
 Molecular sieves (zeolit)
 resin penukar ion (ion exchange resin)

Proses adsorpsi
 terdapat dalam berbagai sistem
 banyak digunakan dalam aplikasi industri,
seperti : synthetic resins, water purification.
 Untuk menghilangkan materi terlarut dari fase
larutan (materi nonvolatile, nonbiodegradable)

opy_Nuzul WD 2013

3
29/04/2013

Adsorpsi vs Absorpsi

 Istilah adsorpsi berbeda dengan absorpsi


 Adsorpsi  pengikatan molekul atau partikel
pada suatu permukaan.
 Absorpsi  pengisian pori di dalam zat/materi

Absorpsi :
 proses difusi suatu substansi ke dalam zat cair
atau padat untuk membentuk “larutan”.
 Distribusi substansi ke seluruh bulk materi.

opy_Nuzul WD 2013

4
29/04/2013

 Pada absorpsi  molekul zat tidak hanya ditahan di


permukaan tetapi menembus masuk dan terdistribusi
(tersebar) ke seluruh bagian materi (padat atau cair).
Contoh :
air diabsorpsi oleh spons
uap air diabsorpsi oleh CaCl2  CaCl2 hidrat

● Contoh adsorpsi :
asam asetat dalam larutan dan berbagai
macam gas diadsorpsi oleh arang (charcoal)

opy_Nuzul WD 2013

adsorpsi

Homogeneous surface
Constant energy

adsorbing surfaces

absorpsi

5
29/04/2013

Sorpsi dan Desorpsi

Sorpsi :
 Jika proses adsorpsi dan absorpsi berlangsung simultan
 Jika belum diketahui dengan pasti apakah prosesnya
adalah adsorpsi atau absorpsi
 Kromatografi ion exchange (pertukaran ion)  proses
sorpsi ;
adsorbat secara selektif ditransfer dari fase cair ke
permukaan partikel rigid (padat) tak larut yang tersuspensi
dalam tabung atau dikemas dalam kolom.

 Desorpsi adalah proses kebalikan sorpsi.


opy_Nuzul WD 2013

6
29/04/2013

2. Tipe Adsorpsi

Berdasarkan kadar adsorbat setelah adsorbsi :


 Adsorpsi Positif : kadar adsorbat pada permukaan
adsorben lebih tinggi daripada kadar dalam bulk (larutan)
 Adsorpsi Negatif : kadar adsorbat pada permukaan
adsorben lebih rendah daripada kadar dalam bulk

Berdasarkan sifat ikatan adsorben–adsorbat :


1. Adsorpsi fisik (Physisorption)
2. Adsorpsi kimia (Chemisorption)

opy_Nuzul WD 2013

2.1. Adsorpsi Fisik (Physisorption)

 adsorbat melekat pada permukaan hanya melalui interaksi Van der

Waals (interaksi intermolekuler yang lemah).

 Karakteristik :

 Suhu lingkungan rendah (di bawah suhu kritik adsorbat gas)


 Entalpi (kalor adsorpsi) rendah : ΔH < 20 kJ/mol;
 Energi pengaktifan (activation energy) rendah.
 Gaya tarik tidak pada tempat spesifik, adsorbat relatif bebas
bergerak pada permukaan  adsorpsi berlangsung dalam
multilayer
 Keadaan energi adsorbat tidak berubah.
 Keseimbangan adsorpsi cepat dan reversibel.

opy_Nuzul WD 2013

7
29/04/2013

Adsorpsi Fisik

 Contoh : adsorpsi N2 pada besi pada 80 K,


adsorpsi gas oleh arang
 Energi yang menyertai adsorpsi = energi pencairan gas
(gaya van der Waals)
 Penggunaan :
 penentuan luas permukaan adsorben
 analisis kromatografi (KLT, Kolom, KCKT=HPLC)
 pemurnian gas, perlindungan korosi

Adsorpsi H2 pada Nikel : peristiwa fisik / kimia


Suhu rendah  fisik
Suhu tinggi  kimia
opy_Nuzul WD 2013

2.2. Adsorpsi Kimia (Chemisorption)

 molekul adsorbat melekat pada permukaan adsorben melalui


pembentukan ikatan kimia yang kuat; dapat berupa ikatan kovalen

 Karakteristik :
 Suhu tinggi
 Entalpi tinggi :50 kJ/mol <ΔH< 800 kJ/mol.
 Kalor adsorpsi  kalor reaksi kimia  ikatan kimia
pembentukan senyawa permukaan
 Derajat spesifisitas tinggi  adsorpsi monolayer
 Molekul adsorbat tidak bebas bergerak pada permukaan
 Terdapat kenaikan densitas elektron pada antar permukaan
adsorben-adsorbat.
 Jarang reversibel ; hanya terjadi pada suhu tinggi
opy_Nuzul WD 2013

8
29/04/2013

Adsorpsi H2 pada Nikel

Chemisorption molekul hidrogen pada permukaan nikel

Adsorpsi Kimia Adsorpsi Kimia

 Contoh : adsorpsi O2 dan CO pada wolfram


adsorpsi O2 pada Ag, Au, Pt
adsorpsi H2 pada Ni (suhu tinggi)
 Penggunaan chemisorption : dalam reaksi terkatalisis.

 katalisis heterogen (jika katalis dalam fase padat) — terutama


katalis logam transisi.

 kedua reagen kimia (reaktan) akan mengikat permukaan


katalitik (adsorben) ikatan kimia terbentuk dan elektron
bergerak menjauh dari ikatan chemisorption  molekul
(produk) kemudian terdesorpsi dan bebas meninggalkan
permukaan.

opy_Nuzul WD 2013

9
29/04/2013

pada proses katalisis

 Laju adsorpsi dan desorpsi akan menentukan


besarnya kesetimbangan di permukaan
 Jumlah zat yang teradsorpsi tergantung pada
beberapa parameter, terutama tekanan parsial
molekul P
 Di permukaan derajat kebebasan rotasional dan
vibrasional molekul akan berkurang
 Beberapa molekul berdifusi secara lateral atau
mungkin bereaksi di permukaan.

10
29/04/2013

3. Isoterm Adsorpsi

 Jika adsorben dan adsorbat kontak cukup lama  akan


tercapai kesetimbangan antara :
- jumlah adsorbat yang teradsorbsi dan
- jumlah adsorbat (“yang tertinggal”) dalam larutan/gas
 Hubungan kesetimbangan  isoterm adsorpsi

yaitu hubungan antara jumlah adsorbat yang


teradsorpsi pada adsorben dengan tekanan (untuk gas)
atau konsentrasi (untuk zat cair) pada suhu konstan.

opy_Nuzul WD 2013

Kurva Adsorpsi Isoterm

TIPE I

 Jumlah adsorbat/gram adsorben meningkat relatif cepat ~


tekanan/ konsentrasi
 menjadi lebih lambat begitu permukaan tertutup oleh
molekul adsorbat.
 Adsorpsi kimiawi : isoterm adsorpsi Tipe I
 Adsorpsi fisik : meliputi semua Tipe.
opy_Nuzul WD 2013

11
29/04/2013

Kurva Adsorpsi Isoterm

Adsorpsi isoterm TIPE II dan III :


 Multimolekuler, multilayer  lapisan molekul ganda
Teori Brunauer, Emmet, Teller (BET) :
 Menentukan luas permukaan adsorben dengan cara menentukan
titik B pada kurva TIPE II, yaitu saat tepat terjadi adsorpsi lapisan
molekul tunggal.
opy_Nuzul WD 2013

Kurva Adsorpsi Isoterm

Adsorpsi Isoterm TIPE IV – V :


 Adsorpsi multilayer  pembentukan saluran satu lapisan molekul
 Contoh : kondensasi gas pada pori dan kapiler.

opy_Nuzul WD 2013

12
29/04/2013

Persamaan isoterm adsorpsi diperkenalkan oleh Freundlich dan


Küster (1894)  merupakan rumus empirik murni untuk adsorbat gas.

x = jumlah yang diadsorbsi


m = massa adsorben
P = tekanan adsorbat
k dan n = tetapan empirik untuk tiap pasangan
adsorben-adsorbat pada suhu tertentu.

 Persamaan ini mempunyai asymptotic maximum


 Jika suhu naik, tetapan k dan n berubah  mencerminkan
pengamatan empirik :

 jumlah adsorpsinya meningkat lebih lambat


 dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi untuk menjenuhkan
permukaan.

opy_Nuzul WD 2013

4. Adsorbat

 materi/zat yang diikat pada permukaan adsorben.


 Berdasarkan jenis adsorbat,
 adsorpsi padat – gas
 adsorpsi padat – solut (larutan)
 Jumlah adsorbat yang teradsorpsi tergantung faktor-
faktor :
a) adsorbat : tipe, ukuran, konsentrasi.
b) tipe adsorben
c) suhu   adsorpsi berkurang
d) tekanan   adsorpsi meningkat

opy_Nuzul WD 2013

13
29/04/2013

4.1. Adsorpsi gas

 Pada dasarnya semua zat padat (solid) dapat


mengadsorpsi gas dalam jumlah tertentu
 Hukum adsorpsi hanya dapat diterapkan jika adsorben
mempunyai luas permukaan yang besar.
 Contoh :
silika gel dan arang/karbon  sangat efektif sebagai
pengadsorpsi (adsorbing agent) karena :
- strukturnya sangat porous
- permukaan kontak luas

opy_Nuzul WD 2013

Adsorpsi gas

 Jumlah adsorpsi dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan


adsorben melalui beberapa cara.
Contoh : arang kayu dipanaskan 350o C – 1000o C
1g arang mengadsorpsi CCl4 0,011g  1,48g (24 oC)
 Aktivasi : membuka ruang/pori antar molekul untuk adsorpsi
 melepaskan (desorpsi) molekul gas yang terikat

Jumlah gas yang teradsorpsi tergantung :


- Sifat adsorbat : suhu kritik gas
- Sifat adsorben, luas permukaan adsorben
- Suhu dan tekanan

opy_Nuzul WD 2013

14
29/04/2013

makin mudah dicairkan

Tabel. Volume gas-gas (NTP) yang diadsorbsi 1 g arang pada 288 K

 suhu kritik gas >  mudah dicairkan  mudah teradsorpsi


 Adsorpsi gas oleh zat padat selalu disertai pelepasan panas
 panas/kalor adsorpsi (heat of adsorption)
 Suhu :
suhu meningkat  jumlah gas teradsorpsi menurun.
contoh : 1 g arang pada 600 mmHg mengadsorpsi
10 cc N2 (0o C);
20 cc N2 ( -29o C);
45 cc N2 ( -78o C)

opy_Nuzul WD 2013

Persamaan Freundlich untuk adsorpsi gas

Jumlah zat teradsorpsi  tekanan gas

PERSAMAAN FREUNDLICH : Y=k.P 1/n

Y = x/m : jumlah adsorbat (volum gas) teradsorpsi per massa adsorben


P : Tekanan gas
k & n : tetapan empirik  tergantung sifat gas, adsorben, suhu.

Bentuk logaritme : log Y = 1/n log P + log k

Persamaan regresi (garis lurus) :


Y  log Y 1/n : arah lereng (slope)
X  log P log k : intersep

opy_Nuzul WD 2013

15
29/04/2013

Isoterm Freundlich

Pada tekanan rendah , grafik mendekati lurus


Pada tekanan tinggi, x/m menjadi tak tergantung pada P

Persamaan adsorpsi Langmuir

 Berdasarkan teori kinetik gas

 Asumsi :

1. Gas yang teradsorpsi  lapisan satu molekul tunggal


(monomolekul layer)
2. Molekul yang teradsorpsi terlokalisir kedudukannya  tak
ada interaksi antar molekul
3. Proses adsorpsi = 2 proses yang berlawanan
- kondensasi molekul gas pada permukaan (adsorpsi)
- penguapan molekul dari permukaan (desorpsi)

opy_Nuzul WD 2013

16
29/04/2013

Definisi lain :
 qe = massa materi teradsorbsi (pada kesetimbangan)
per massa adsorben  X/m

 Ce = konsentrasi kesetimbangan dalam larutan/ gas


jika jumlah yang teradsorbsi = qe.

isoterm BET (Brunauer, Emmett and Teller) :


 Lebih umum untuk model multi-layer.
 Asumsi :
- isoterm Langmuir berlaku untuk tiap layer dan
tidak terjadi transmigration antar layer.
- Energi adsorpsi untuk tiap layer sama, kecuali untuk
layer pertama.
opy_Nuzul WD 2013

17
29/04/2013

4.2. Adsorpsi larutan

 Permukaan zat padat dapat mengadsorpsi :


a. zat dari larutan (solut)
b. pelarut
 Contoh adsorpsi solut :
 karbon aktif  - asam asetat dalam air,
- amonia dari larutan amonium hidroksida,
- fenolftalein dari larutan asam/basa,
- zat warna, dll.
 Sol AgCl (baru)  ion Ag+ atau Cl-
 Sol As2S3  ion S2-

opy_Nuzul WD 2013

- Karbon aktif lebih efektif mengadsorpsi non elektrolit daripada


elektrolit.
- BM adsorbat makin tinggi  jumlah adsorpsi makin besar
- Zat padat anorganik  mengadsorpsi elektrolit lebih mudah
daripada non elektrolit.

 Adsorpsi pelarut  fenomena Adsorpsi negatif :


Kecenderungan adsorben untuk menarik pelarut dari
larutan tertentu  konsentrasi solut > (setelah adsorpsi)
 Contoh : KCl encer + arang  adsorpsi negatif

KCl pekat + arang  adsorpsi positif

opy_Nuzul WD 2013

18
29/04/2013

Prinsip Adsorpsi Solut = Adsorpsi Gas

 Suhu naik  adsorpsi berkurang


 Luas permukaan adsorben makin besar  adsorpsi bertambah
 Melibatkan keseimbangan antara :
Jumlah zat teradsorpsi  konsentrasi solut dalam larutan

PERSAMAAN FREUNDLICH :
Y = k . C 1/n

Y : massa zat/solut teradsorpsi per massa adsorben = x/m


C : konsentrasi solut
k & n : tetapan empirik

opy_Nuzul WD 2013

Bentuk persamaan regresi/ garis lurus antara log Y vs log C :

log Y = 1/n log C + log k

1/n : arah lereng


log k : intersep

 Y  gram atau mol adsorbat (solut) per gram adsorben.


 C  mol per liter larutan
Bandingkan dengan persamaan untuk adsorpsi gas :
Y = k . P1/n
 Y  volum gas (cc) per gram adsorben
 C  P  tekanan gas dalam sistem (mmHg)

opy_Nuzul WD 2013

19
29/04/2013

Isoterm adsorpsi spesifik untuk karbon aktif.


 sumbu horizontal  konsentrasi (mg/mL)
 sumbu vertikal  jumlah mg adsorbat per g karbon

opy_Nuzul WD 2013

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi

Adsorbat

a. Kelarutan
 Umumnya, kelarutan solut meningkat  jumlah adsorpsi
turun (Hukum “Lundelius”)
 Ikatan solut-solid bersaing dengan gaya tarik solut-solven.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :

 Ukuran molekul (BM tinggi  kelarutan rendah),


 ionisasi (senyawa tidak bermuatan  kelarutan),
 polaritas (polaritas tinggi  kelarutan lebih tinggi).

opy_Nuzul WD 2013

20
29/04/2013

b. Adanya solut lain  kompetisi untuk tempat


adsorpsi yang terbatas  menurunkan jumlah adsorpsi

c. Suhu kritik adsorbat (gas) makin tinggi mudah


dicairkan  adsorpsi makin besar.
Misalnya : adsorpsi NH3, HCl, CO2 > H2 ,O2, N2.

d. pH
• mempengaruhi muatan solut dan permukaan adsorben
• Umumnya, untuk materi organik jika pH turun 
adsorpsi meningkat.

Adsorben

• Luas permukaan spesifik adsorben makin besar 


kapasitas adsorpsi makin besar
• Adsorben pilihan untuk pengolahan air/ air limbah 
karbon aktif

Suhu

• Adsorpsi bersifat eksotermik  H negatif


• Dalam reaksi adsorpsi dihasilkan panas  jika T
meningkat, jumlah adsorpsi turun.

opy_Nuzul WD 2013

21
29/04/2013

5. Adsorben

Karakteristik dan persyaratan umum :


 pada umumnya berbentuk sferik pellets, rods, moldings, atau
monoliths dengan diameter hidrodinamik antara 0,5 – 10 mm.
 harus mempunyai daya tahan abrasi yang tinggi,

 Stabilitas termal tinggi,

 diameter pori kecil  area permukaan kontak lebih luas 


kapasitas permukaan untuk adsorpsi lebih tinggi.
 Adsorben juga harus mempunyai struktur pori yang jelas
mampu dengan cepat membawa uap-uap gas.

opy_Nuzul WD 2013

Sebagian besar adsorben dibagi dalam 3 kelompok :


1. Oxygen-containing compounds – bersifat hidrofilik dan polar,
meliputi : silika gel dan zeolit.
2. Carbon-based compounds – bersifat hidrofobik dan non-polar,
meliputi : karbon aktif dan grafit.
3. Polymer-based compounds – gugus fungsi polar atau non-polar dalam
matriks polimer yang porous.

opy_Nuzul WD 2013

22
29/04/2013

Silika gel
 Bersifat inert, nontoksik, polar dan stabil secara dimensional (pada
< 400 °C)
 Bentuk amorf SiO2, dibuat dengan reaksi antara natrium silikat dan
asam sulfat yang dilanjutkan dengan beberapa after-treatment
process seperti aging, pickling, dll.  metode after treatment
mengakibatkan distribusi ukuran pori bervariasi.

 Penggunaan :
a) pengeringan udara (e.g. oksigen,
gas alam)
b) adsorpsi hidrokarbon berat (polar)
dari gas alam
c) analisis kromatografi

opy_Nuzul WD 2013

Zeolit
 Aluminosilikat kristalin alami atau sintetik yang mempunyai jaringan
pori berulang dan melepaskan air pada suhu tinggi.
 Zeolit alami bersifat polar.
 Penggunaan : pengeringan udara, penghilangan CO2 dari gas alam,
penghilangan CO dari reforming gas, pemisahan udara, catalytic
cracking, serta sintesis katalitik dan reforming.

Struktur molekuler mikro-porous zeolit, ZSM-5

opy_Nuzul WD 2013

23
29/04/2013

Karbon Aktif

 Zat padat amorf, mikrokristalin dengan kisi grafit, sangat


porous.
 Dibuat dalam bentuk pellet atau serbuk.
 Bersifat non-polar, mudah terbakar.

 Dibuat dari bahan-bahan berkarbon :


batubara (bituminous, subbituminous,
dan lignite), ulang, kayu, atau tempurung
buah (i.e., kelapa).
 Proses pembuatannya terdiri dari 2 fase :
Karbonasi dan Aktivasi.
 Aktivasi pada suhu 300 – 1000 oC

opy_Nuzul WD 2013

Karbon aktif

Adsorpsi Isoterm karbon aktif –


nitrogen menunjukkan perilaku
mikroporous tipe I

 Penggunaan :
 - Adsorpsi zat organik dan adsorbat non polar (penjernihan kristal)
 - Pengolahan air (water treatment), gas limbah, dan air limbah
 - Adsorben dalam sediaan obat antidiare (Norit), antidotum universal

opy_Nuzul WD 2013

24
29/04/2013

Increasing magnification

 Luas permukaan karbon aktif sangat besar 


mikroporus dan makroporus .
 Luas : 300-1500 m2/gram.
opy_Nuzul WD 2013

SELAMAT BELAJAR

25

Anda mungkin juga menyukai